Selasa, 29 November 2011

Penurunan Pangkat PNS Dinilai Tak Sesuai Prosedur

Penurunan pangkat beberapa orang PNS bertugas di kantor Camat Cerenti yang ditandatangani Plh. Sekda Marduyut, SE dinilai tidak sesuai prosedur. Pasalnya yang bersangkutan sebelumnya tidak pernah mendapatkan teguran.

Penilaian itu dikatakan salah seorang PNS yang diturunkan pangkatnya Ridwan, Rabu (30/11) di Teluk Kuantan. “Bagaimana lah nasib kami ini, diturunkan pangkat tidak sesuai prosedur,” katanya mengeluh.

Diceritakan Ridwan, dirinya pada awalnya tidak mengetahui kalau telah ada SK penempatannya di kantor Camat Cerenti, karena ketika itu dia sedang bertugas sebagai pengontrol sound system saat acara pacu jalur. Usai pacu jalur, dia menerima SK, mobil yang ada padanya ditarek dan diperlakukan kurang manusiawi.

Akibat kondisi tersebut, Ridwan merasa keberatan untuk datang ke kantor, karena jarak antara rumah dengan kantor camat Cerenti cukup jauh sehingga menimbulkan biaya yang banyak.

Tau-tau, dirinya bersama beberapa orang temanya yang bertugas disana yang kebetulan sejumlah PNS mutasi ngawur juga mendapatkan perlakuan pangkatnya diturunkan. Padahal mereka tidak pernah mendapatkan teguran sebelumnya, serta tidak ada prosedur resmi sebelum penurunan pangkat. Yang parahnya lagi, yang menandatangani penurunan pangkat itu oleh Plh Sekda Marduyut, SE.

Perlakuan tersebut tambah Ridwan juga telah diberitahukan kepada Irjen Kementrian Dalam Negeri yang kebetulan berada di Kuansing melaksanakan investigasi khusus terhadap kasus mutasi ngawur di Kuantan Singingi.

Terkait hal tersebut, Plh Sekda Marduyut, SE mengatakan kalau PNS yang menerima surat tersebut perlu membaca terlebih dahulu surat itu, mengenai isinya, Marduyut tidak ingat lagi, dan dia menyuruh cek di BKD atau di Bawasda (Inspektorat, red).

Marduyut menyatakan tidak ada PNS yang turun pangkat. “Mano ado yang turun pangkek, baco sureknyo dulu, masalah disiplin tu kan,” kata Marduyut.

Namun yang diingat Marduyut, surat itu dalam bentuk surat teguran diantaranya ditujukan kepada Irhamsyah dan yang lainnya dengan beberapa isi, diantaranya jika dalam 46 hari tidak masuk akan diberhentikan. (noprio sandi)

Pengurus Cabang Ambil Alih PWI Perwakilan Kuantan Singingi

Pengurus Cabang Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau ambil alih kepengurusan PWI Perwakilan Kabupaten Kuantan Singingi. Pengambilalihan ini  terkait tidak terlaksananya konferensi PWI Perwakilan Kuantan Singingi.

Penegasan pengambilalihan itu tertuang dalam surat yang dilayangkan PWI Cabang Riau tertanggal 01 November 2011 yang ditandatangani H. Dheni Kurnia (ketua), Tun Ahyar (wakil ketua), Mario Abdillah Khair (sekretaris) dengan nomor surat 566/1PWI-R/2011.

Dalam surat itu dikatakan, berdasarkan data di Sekretariat PWI Cabang Riau, masa bakti kepengurusan PWI Perwakilan Kabupaten Kuantan Singingi berakhir pada 25 Oktober 2011. Seharusnya mengacu kepada Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga PWI, pelaksanaan konferensi perwakilan dilaksanakan pada tanggal tersebut.

Demi tertib organisasi, PWI Cabang memberikan  toleransi untuk melaksanakan konferensi perwakilan selambat-lambatnya 15 November 2011. Jika pada tanggal tersebut tidak juga terlaksana, maka Pengurus Cabang akan mengambil alih dengan mengangkat Carataker/Pelaksana Tugas. (noprio sandi)

Minggu, 27 November 2011

Irjen Kemendagri Wawancara Pegawai Non Job

Secara marathon, Irjen Kementrian Dalam Negeri terus melengkapi data investigasi mereka. Kali ini sejumlah sample pegawai yang dinon jobkan diwawancara terkait keberadaan non job mereka.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, sejumlah pegawai non job mendatangi Wisma Jalur Teluk Kuantan, Sabtu (26/11) tempat dilaksanakan wawancara oleh Irjen Kemendagri tersebut, pegawai non job yang datang cukup ramai, sementara yang dijadikan sample hanya beberapa orang saja.

Sejumlah pertanyaan, sesuai pengakuan sejumlah pegawai non job telah disiapkan oleh tim investigasi Kementrian Dalam Negeri, mulai dari pertayaan yang simple sampai kepada pertanyaan yang menjurus kepada kondisi pemilukada.

Salah seorang PNS yang diwawancara Dr. Yusri S.Pd, MT ketika dihubungi, membenarkan kalau dirinya bersama sejumlah pegawai non job lainnya telah diwawancara oleh Irjen Kemendagri.

Saat dimintai keterangan, Yusri mengaku telah menceritakan semua kejadian yang dialami dirinya termasuk pemutasiannya yang tidak wajar, karena dirinya dipindahkan dari SMK Negeri I Teluk Kuantan ke SMK Negeri Singingi Hilir tanpa alasan yang jelas.

Irjen Kemendagri kata Yusri sedikit memberikan angin segar kepada sejumlah pegawai, karena dari beberapa kasus telah di telaah di Kuansing ini ternyata memang banyak kejanggalan dan ketidakbenaran yang dilakukan Pemkab Kuansing dibawah kepemimpinan Sukarmis-Zulkifli.(noprio sandi)

Teks fhoto

Yusri-Dr. Yusri, S.Pd, MT, ketua panitia dialog pendidikan dinonjobkan Bupati Kuansing H Sukarmis. Akibat kejadian tersebut, Yusri juga diwawancara Irjen Kemendagri terkait non jobnya, Sabtu (26/11) lalu. (noprio sandi)

Tertangkap Sidak, PNS Kuansing Diproses.

Teluk Kuantan,- Setelah Kamis lalu (24/11) Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis berhasil menangkap sejumlah PNS yang kedapatan tengah minum di kantin dekat kantor bupati pada jam dinas dan menggiringnya ke kantor Bupati dan langsung diberikan tataran serta didata.

Menjelang siang kemarin Jum'at (25/11) sekitar pukul 10.00 wib, Bupati Sukarmis kembali melakukan sidak ke sejumlah titik dengan sasaran kantin di beberapa kantor Dinas dan Badan yang biasa dijadikan tempat mangkal para PNS pada jam kerja.

Tak tanggung-tanggung, saat sidak ke salah satu kantin disamping kantor dinas Sosial yang kembali dipimpin langsung oleh Bupati H Sukarmis, berhasil menangkap sejumlah PNS yang tengah asyik minum dan bercengkeramah.

Semua PNS yang ada dikantin milik salah seorang PNS tersebut langsung diperintahkan naik mobil dan digelandang ke kantor Bupati. Sesampai di kantor bupati, semua PNS didata dan harus menjalani proses pembinaan dan menurut Bupati para pelanggar disiplin tersebut akan dikenai sanksi. Namun bupati belum menyebutkan sanksi apa yang akan diberikan kepada para PNS indisiplin tersebut.(ependri)

Bupati Kuansing Evaluasi Proyek

Teluk Kuantan,- Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis lakukan evaluasi terhadap seluruh proyek dengan memanggil seluruh kontraktor pelaksana dan dinas terkait.

Bertempat di ruang rapat Multimedia kantor bupati, sejak Kamis pagi (24/11) sekitar pukul 09.00 wib ratusan pelaksana proyek atau para kontraktor beserta seluruh Kadis dan para Kasubdin sudah hadir. Rapat yang dipimpin langsung bupati H Sukarmis, langsung memulai mengevaluasi dengan memanggil pelaksana proyek di lingkungan dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) beserta Kadis CKTR Fachrudin,ST.

Kepada pelaksana proyek, Bupati minta paparan tentang volume pekerjaan serta kendala yang dihadapi para kontraktor dalam melaksanakan proyek pembangunan. Tak hanya meminta laporan tertulis tentang persentase volume pekerjaan, Bupati juga meminta satu per satu laporan langsung dari para pelaksana proyek. Tak jarang para kontraktor sering didesak dengan pertanyaan pedas bupati H Sukarmis atas kendala yang mestinya tak mengganggu seperti hanya alasan hujan, sehingga mengganggu hari kalender yang sudah ditetapkan, tegas Sukarmis.

Evaluasi itu tegas Bupati H Sukarmis bertujuan untuk memastikan para pelaksana proyek benar-benar serius mendukung proyek pembangunan yang diprogramkan pemerintah. Selain itu evaluasi sengaja dilaksanakan agak berbeda dengan memanggil langsung para kontraktor serta dapat melaporkan dan memaparkan langsung hasil kerjanya sesuai fakta-fakta dilapangan tanpa rekayasa.

Untuk itu tambah Sukarmis, setiap pelaksana proyek atau para kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kontrak kerjanya. Pekerjaan juga harus sesuai dengan volume dan nilai kontrak. Kalau tidak, berarti pemegang kontrak tak bertanggungjawab. Kalau tak mampu, kita tak segan-segan memblaklistnya atau memutuskan hubungan kerja dengan pelaksana proyek, pungkas Sukarmis. (Ependri)

Kamis, 24 November 2011

Kemacetan SDN 002 Teluk Kuantan, Berlanjut

Meski sering menjadi sorotan media massa, kemacetan di SD Negeri 002 Teluk Kuantan terus berlanjut. Seperti tidak ada upaya dari pihak terkait untuk mengatasi permasalahan macet tersebut.

Berdasarkan pengamatan, Kamis (24/11), saat pulang sekolah, Jalan Ahmad Yani persis di depan SD Negeri 002 Teluk Kuantan mengalami kemacetan mulai pukul 13.15 sampai 13.30 WIB, kondisi ini berlangsung setiap hari saat jam sekolah.

Kemacetan ini diperkirakan oleh ramainya kendaraan orang tua murid yang menjemput anaknya pulang sekolah secara serentak, mulai dari kendaran roda dua hingga roda empat, mereka parkir didua sisi jalan, sementara ruas jalan ini cukup kecil.

Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Hernalis, S.Sos menyatakan kalau kemacetan yang ada di SD Negeri 002 Teluk Kuantan akan segera diatasinya.

Langkah antisipasi yang paling tepat menurut Hernalis dengan menurunkan petugas dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi pada jam-jam kemacetan tersebut, terutama saat jam pulang sekolah. “Kita akan turunkan petugas ke sana,” katanya singkat. (noprio sandi)

Teks fhoto

Macet SDN 002-Ruas jalan Ahmad Yani persis di depan SD Negeri 002 Teluk Kuantan setiap jam pulang sekolah selalu macet, kemacetan ini terus berlanjut. Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Hernalis, S.Sos berjanji akan menurunkan petugas mengatasi kemacetan tersebut. (noprio sandi)

Petani Kuansing Terancam Tak Bercocok Tanam

Kekhawatiran ratusan petani se-kenegerian Sentajo tampaknya bakal menjadi kenyataan. Semaian yang sudah berumur 30 hari terancam tak bisa ditanam dan akan kadaluarsa. Kondisi itu diperparah karena munculnya banjir bandang secara mendadak beberapa waktu lalu.

Banjir yang diduga kiriman dari hulu sungai Kuantan itu tiba-tiba merendam ratusan ha sawah siap tanam dan tak terkecuali semaian padi milik petani yang sudah berumur genap 1 bulan dibeberapa tempat.

Justru yang paling mengkhawatirkan jelas Ependri, salah seorang warga asal Sentajo belum lama ini adalah semaian yang bakal kadaluarsa. Paling lambat seminggu yang lalu mestinya semaian sudah harus dicabut dan harus sudah ditanam langsung karena sudah berumur 30 hari.

Lewat 30 hari bibit padi tersebut menurut Ependri sudah lewat umur dan biasanya tak mau berbuah. Jadi umur semaian yang sudah harus ditanam adalah antara 25 hingga 30 hari.

Namun dari pengakuan petani lainnya ditempat berbeda tambah Ependri justru mengkhawatirkan kalau sebagian besar petani di Kenegerian Sentajo terpaksa akan menyemai ulang karena selain umur semaian sudah kadaluarsa, sebagian semaian sudah layu dan mati karena terendam banjir bandang selama 2 hari.

Kalaupun ada semaian yang tak terendam banjir, petani juga takkan bisa memulai bercocok tanam karena lahan persawahan yang masih terendam. Kekhawatiran petani juga semakin mendalam karena kondisi cuaca yang tak menentu dan cenderung semakin ekstrim dan terus memburuk dan memprediksi banjir yang sudah mulai bergerak surut, akan datang lagi.

Bahkan beberapa petani di kawasan Barua Koto, Jalan Panjang dan di kawasan lainnya di Koto Sentajo yang semaiannya terancam mati, berharap dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuantan Singingi dapat membantu benih bagi petani untuk membuat semaian baru.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan Kuansing Ir. Hardison, MP mengatakan kalau untuk lokasi Sentajo sampai saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti lokasi semaian yang terendam tersebut, karena sampai saat ini belum ada yang melapor. (noprio sandi)

Rabu, 16 November 2011

Kemendagri Bentuk Tim Investigasi Mutasi Pejabat Kuansing

JAKARTA - Mendagri Gamawan Fauzi mengirimkan tim khusus dibawa pimpinan Dr Budiman dari Inspektorat Pengawasan Kemendagri untuk melakukan investigasi terhadap kebijakan mutasi yang dilakukan Bupati Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Sukarmis beberapa waktu lalu. Mendagri menilai mutasi terhadap 199 pejabat di lingkungan Pemkab Kuansing cacat prosedur, serta mendudukkan para tim suksesnya tanpa melihat kompetensi dan profesionalitas untuk mengisi jabatan tersebut.

"Untuk Kuansing dalam tahap diperiksa Inspektorat Khusus, dan hari ini Mendagri telah mengutus Dr Budiman untuk ke Kuansing untuk melakukan pemeriksaan," kata Raydonnzar Moenek, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri di Jakarta, Selasa (15/11/11), dikutip dari Riauterkini.com.

Mendagri, kata Kapuspen, menilai pelaksanaan mutasi terhadap 199 pejabat itu cacat prosedur meskipun yang bersangkutan adalah kepala daerah definitif, bukan penjabat (Plt) kepala daerah. Prosedur dalam mutasi tersebut, tidak dipenuhi dan tidak sesuai dengan peraturan yang ada.

Dari hasil temuan sementara, lanjutnya, Sukarmis banyak mempromosikan para tim sukses pasangan Sukarmis dan Zulkifli menjadi pejabat di lingkungan Pemkab Kuansing tanpa memperhatikan profesionalitas, kompetensi, persyaratan dan tidak mendukung reformasi birokrasi. Raydonnyzar yang akrab disapa Donny ini juga menilai, ada kesengajaan dari Bupati Sukarmis untuk mengutamakan para tim suksesnya dalam mendukung pemerintahannya.

"Bupati Kuansing tidak mendukung reformasi birokrasi dan jelas-jelas melanggar Inpres 5 tahun 2010. Mutasi yang dilakukan jelas-jelas cacat prosedur dan mengutamakan para tim suksesnya," katanya.

Donny menegaskan, Mendagri merasa gerah atas mutasi yang dilakukan para kepala daerah dan penjabat kepala daerah di berbagai daerah yang tidak sesuai aturan seperti di Kuansing dan Pekanbaru. Mendagri juga merasa gerah terhadap mutasi yang dilakukan Penjabat Gubernur Sumatera Utara, Walikota Bekasi (Jawa Barat), Walikota Pare-Pare, Bupati Lampung Timur (Lampung) dan lain-lain.(noprio sandi)

Minggu, 13 November 2011

Anggota DPRD Gunarto Meninggal Dunia

Masyarakat Kuantan Singingi khususnya kawasan ekstransmigrasi Singingi
dan Signingi Hilir berduka. Pasalnya wakil rakyat untuk kawasan
tersebut Muhammad Gunarto dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
meninggal dunia di Rumah Sakit Awal Bross Sabtu (12/11). Sosok Gunarto
dikenal banyak membantu masyarakat sekitar kediamannya.

menurut Wakil Ketua DPRD Kuansing Sardiono, A.Md, Gunarto meninggal
dunia di Rumah Sakit Awal Bross, Sabtu (12/11) pukul 12.00 WIB akibat
penyakit usus buntu yang dideritanya, kemudian mayaknya langsung
dibawa ke Desa Suka Maju Kecamatan Singingi Hilir untuk disemayamkan.
"Memang benar, Gunarto meninggal di Awal Bross pukul 12.00 WIB, dan
langsung dibawa ke Suka Maju," kata Sardiono singkat.

Sementara itu, berdasarkan pengamatan di Rumah Sakit Awal Bross pukul
13.00 WIB waktu itu, terlihat Ketua DPRD Muslim, S.Sos dan anggota
DPRD lainnya Konperensi memasuki salah satu ruangan rumah sakit itu,
berkemungkinan, dua orang rekan Gunarto tersebut membesuk Gunarto ke
rumah sakit sebelum dibawa pulang ke Kuansing.

Sedangkan sejumlah mobil plat merah, mulai dari mobil DPRD, mobil
Sekwan BM 19 K terlihat parkir di parkiran Awal Bross, keberadaan
mereka disana berkemunkinan besar telah mengurus mayat Gunarto untuk
segera dipulangkan ke Kuansing.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, ketika hidup, Gunarto
dikenal sebagai sosok yang ramah dan mementingkan kepentingan
masyarakat daripada kepentingan dirinya sendiri, terutama jika
masyarakat ada masalah. Kalau masyarakat disekitar kediamannya sakit,
biasanya menggunakan mobil Gunarto untuk mengangkat yang sakit ke
rumah sakit sebelum ada Ambulance.

Termasuk mobil dinas DPRD yang dimilikinya sering dipakai masyarakat
dari pada dipakai dirinya. Dan pernah suatu ketika, ditanya kepada
Gunarto kemana mobil dinasnya, ternyata mobil dinas itu lagi dipinjam
masyarakat untuk keperluan penting masyarakat. (noprio sandi)

HujanLebat, Ruang Pasien Terendam

Akibat hujan lebat yang mengguyur kota Teluk Kuantan Sabtu dini hari
lalu, ruang pasien RSUD Teluk Kuantan terendam air. Terendam ini
diperkirakan akibat drainase yang kurang baik dan adanya rehab ruang
rawat inap sehingga air masuk dari atas atap.

Sejumlah pasien serta keluarga pasien harus menelan pil pahit kondisi
ruang rawat inap RSUD Teluk Kuantan, mereka hanya pasrah dan tak bisa
berbuat apa-apa terhadap kondisi ruang tempat merawat pasien telah
berisi air setinggi tumit, sepertinya lagi-lagi masyararakat mengeluh
dengan pelayanan yang ada di rumah sakit pemerintah tersebut.

Keluarga pasien, Andi mengeluhkan kondisi tersebut, maksud hati ingin
merawat anaknya di rumah sakit, malah mendapatkan kondisi ruangan yang
telah terendam air dini hari itu. "Hujan lebat sabtu dini hari,
menyebabkan RSUD Teluk Kuantan banjir. Air masuk ke ruang pasien rawat
inap setinggi tumit orang dewasa," kata Andi.

Andi menduga kondisi diakibatkan drainase yang tidak  lancar dan
adanya pekerjaan perbaikan atap bagian rawat inap. Air masuk dari
bagian luar ruangan dan dari loteng, tentu kondisi ini sangat
menyedihkan.

sementara akibat pelayanan RSUD Teluk Kuantan yang kurang baik, banyak
masyarakat yang memilih untuk pergi berobat ke Pekanbaru. Diantaranya
dilakukan Ijul warga Teluk Kuantan, setelah mengetahui kondisi
istrinya positif DBD dari salah satu klinik di Teluk Kuantan, dia
langsung merujuk istrinya ke Rumah Sakit Awal Bross Pekanbaru.

Beberapa alasan Ijul tidak mau membawa keluarnya untuk berobat ke RSUD
Teluk Kuantan, diantaranya karena pelayanan yang kurang memuaskan,
termasuk kondisi penyediaan menu makan untuk pasien. Kalau di Awal
Bross, pasien diberi beberapa alternatif pilihan menu yang akan
dimakan, sementara kalau di RSUD Teluk Kuantan telah tersedia menu
oleh pihak RSUD dan kebanyakan menu makanan itu tidak bisa dimakan.

Alasan lain, karena minimnya ruang rawat inap, padahal saat ini
kondisi masyarakat banyak yang terserang penyakit demam berdarah.
"Ruanganpun jumlahnya terbatas di Teluk Kuantan," katanya. (noprio
sandi)

Jumat, 11 November 2011

Pelayanan RSUD Kurang Memuaskan

Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan kurang memuaskan. Pasalnya sejumlah pasien yang dirawat inap hanya bertahan satu malam, setelah itu minta pulang karena kondisi fasilitas rawat inap tidak memungkinkan, dan diperparah banyak suasana hiruk pikuk rehap salah satu bangunan ruang rawat inap.

Berdasarkan pengamatan di RSUD Teluk Kuantan, Kamis (10/11) hingga malam hari, sejumlah pasien rawat inap telah diletakkan diberbagai tempat karena terbatasnya ruang rawat inap terutama kelas VIP.

Karena banyak pasien yang masuk terutama penderita DBD, membuat tempat rawat inap menggunakan ruangan seadanya, bahkan ada pasien yang harus berjalan ke luar ruangan menuju kamar mandi, karena itu saja kamar mandi terdekat.

Keluarga pasien Junadi Afandi menyayangkan pelayanan RSUD Teluk Kuantan, tidak ada perbaikan dari waktu kewaktu melainkan semakin merosot disaat Kuansing dipimpin Sukarmis-Zulkifli.

Terlebih adanya rehap lantai dua salah satu ruang rawat itu yang pengerjaannya oleh kontraktor tidak memperhatikan kenyamanan pasien, dimana material bangunan dijatuhkan begitu saja kebawah yang menimbulkan bunyi bising dan menganggu pasien.

Seharusnya menurut Junaidi, direktur RSUD menegur kontraktor agar dalam melaksanakan proyek memperhatikan kenyamanan pasien, terutama menjatuhkan material dari lantai dua agar menggunakan tali sehingga pasien tidak terganggu.

Terkait hal tersebut, Direktur RSUD Teluk Kuantan dr. David Oloan ketika dihubungi pukul 17.28 WIB melalui selulernya, nomornya dialihkan, sehingga belum dimintai keterangan terkait masalah tersebut. (noprio sandi)

Rabu, 09 November 2011

Jabatan Kapolres Kuansing Disertijabkan

Kapolres Kuantan Singingi terhitung sejak (11/11) telah disertijabkan di Mapolda Riau dari AKBP Ristiwan Bulkaini, SH kepada AKBP Wendry Purbyantoro, SH. Dengan demikian, tanggal 10 November merupakan hari terakhir Ristiawan bertugas di Kuantan Singingi.

Dihari terakhir bertugas, Ristiawan Bulkhaini yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan kalau dirinya menduduki posisi baru menjadi Kapolres Dumai, sedangkan penggantinya berasal dari pejabat kepolisian Polda Riau.

Beberapa pekerjaan rumah (PR, red) yang diakuinya sulit untuk diselesaikan di Kuansing dan menjadi tugas kapolres baru, terkait kerukunan umat beragama, menyangkut banyaknya pendirian gereja yang tidak memiliki izin di Kuansing sehingga menimbulkan konflik ditengah masyarakat.

Disamping itu, penambangan emas tanpa izin (PETI) diberbagai wilayah Kuansing, karena untuk operasinya membutuhkan dana yang besar, sementara kemampuan polisi terbatas terutama untung mengangkut hasil sitaan di lapangan sebagai alat untuk melaksanakan penambangan emas tanpa izin itu, sehingga ada anggota polisi yang harus menderita sakit pinggangnya akibat mengangkat barang bukti di lapangan.

Kesulitan pemberantasan PETI ini diakuinya masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam memberikan dukungan kepada aparat kepolisian, bahkan untuk memberantas PETI saja malah polisi yang didemo masyarakat.

PR lain katanya terkait distribusi BBM, sehingga terjadi kelangkaan bahan bakar minyak di Kuansing, malah diperparah oleh adanya rekomendasi dari Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kuansing memberikan surat dispensasi atau rekomendasi untuk pembeli memakai jerigen tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Padahal seharusnya menurut Ristiawan, surat dispensasi pembelian BBM memakai jerigen itu diberikan kepada pedagang eceran yang jaraknya minimal 20 KM dari SPBU, namun sekarang, rekomendasi atau dispensasi itu kartunya ada yang didapat oleh masyarakat yang berada di sekitar SPBU, sehingga pihaknya kesulitan untuk menertibkan ini. (noprio sandi)

Teks fhoto

Sejumlah wartawan di Kuansing foto bersama dengan Kapolres Kuansing AKBP Ristiwan Bulkaini SH di ruang kerjanya (10/11), hari itu merupakan hari terakhir Ristiawan bertugas di Kuansing. (noprio sandi)

Polres Peringati Hari Pahlawan

Jajaran Polres Kuantan Singingi memperingati hari pahlawan. Yang jadi inspektur upacara Kapolres AKBP Ristiawan Bulkhaini, SH. Pidato Menteri Sosial RI DR. Salim Segaf Al Jufri dibacakan.

Pantauan di halaman Mapolres Kuansing, sejumlah personil memakai baju khas kepolisian bagi mereka yang memiliki jabatan, dan baju dinas biasa bagi yang tidak memiliki jabatan, serta ada yang memakai baju lengan panjang putih celana hitam dengan memakai dasi, Kamis (10/11)

Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini, SH dalam amanatnya yang membacakan amanat Menteri Sosial DR. Salim Segaf Al Jufri mengatakan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya merupakan rangkaian perjuangan panjang, adalah merupakan peristiwa heroic karena memerlukan pengorbanan luar biasa dari pada pendahulu negara baik jiwa, raga maupun harta dalam merebut dan mempertahankan Republik Indonesia, kemudian peristiwa tersebut diperingati sebagai hari pahlawan.

Oleh karena itu katanya, hari pahlawan disamping untuk mengenang dan menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan/pejuang yang telah mendahului kita, juga dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan nilai kepahlawanan.

Sebagai modal sosial untuk kemudian mengimplementasikan dan mendayagunakannya, pengangguran, ketelantaran, ketunaan sosial, korban bencana dan masalah-masalah sosial lainnya.

Semangat kepahlawanan katanya lagi yang telah ditunjukkan para pahlawan/pejuang dalam pertempuran 10 November, hendaknya dapat dihayati dan menjadi inspirasi serta sumber motivasi dalam mengisi kemerdekaan dengan berbagai program pembangunan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, peringatan hari pahlawan tahun 2011 yang mengangkat tema “Dengan semangat kepahlawanan, kita bangun karakter bangsa”, kiranya juga dapat menjadi momentum untuk terus melestarikan dan mendayagunakan sikap dan prilaku para pahlawan kusuma bangsa seperti rela berkorban, pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri, tanpa pamrih, dengan dilandasi kesetiakawanan sosial yang tinggi yang pada dasarnya merupakan nilai budaya bangsa untuk membangun karakter bangsa berdasarkan Pancasila dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

Melalui momentum peringatan hari pahlawan diharapkan  dapat terbangun karakter bangsa yang kuat dan kokoh untuk dapat dijadikan sebagai energi penggerak kemajuan bangsa, sehingga bangsa Indonesia tidak akan terombang ambing dan kehilangan arah ditengah derasnya arus globalisasi serta dapat menghadapi segala tantangan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.

Untuk itu, diajaknya menggelorakan semangat kepahlawanan dengan dilandasi nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang tinggi serta rapatkan barisan membangun negeri untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa bermartabat yang dapat berdiri sejajar dengan negara lain serta keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia dapat terus terjaga.

Oleh karena itu, memperingati hari pahlawan diajaknya dengan khitmat dengan lebih mengedepankan upaya-upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan kepada masyarakat khususnya generasi muda, dengan melibatkan semua unsur masyarkat dan komponen bangsa.(noprio sandi)

Teks fhoto
Foto bersama di lapangan- Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini SH foto bersama sejumlah perwira dan anggota polisi lainnya usai upacara peringatan hari Pahlawan di halaman Mapolres Kuansing, Kamis (10/11). (Humas Polres/Bambang)

INUMAN GELAR TOURNAMENT BULUTANGKIS ANTAR KABUPATEN

TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi,
bakal menggelar tournament Bulutangkis antar dua kabupaten (Kuantan
Singingi dan Inderagiri Hulu), yang yang bertempat di Gelanggang
Olahraga Desa Pulau Busuk Inuman.

Hal tersebut diungkapkan Camat Inuman, Mastur, S.Sos didampingi Ketua
Panitia pelaksana, Mustafa Sailila dan Lasrinin kepada Harian Vokal di
sela-sela kantor Bupati Kuansing, Teluk Kuantan Rabu (9/11).
Dijelaskannya, tournament bulu tangkis ini merupakan tournament yang
cukup g
bergengsi dan terakbar tahun 2011 ini, karena akan dihadiri pebulu
tangkis handal antar kedua kabupaten tetangga tersebut.

" Kita sangat berharap tournament ini dihadiri bagi pebulu tangkis
handal dan bukan hanya yang sekedar hobby, karena ini sangat bergengsi
sekali, bahkan sekaligus memperebutkan pila bergilir Bupati Kuanisng,
H. Sukarmis," paparnya.

Selain tournament ini, katanya, juga sekaligus peresmian GOR Desa
Pulau Busuk Inuman, yang akan diresmikan oleh Bupati Kuansing dan
sekaligus membuka tournament bulu tangkis ntar dua kabupaten, yang
juga memperebutkan piala bergilir bupati kuansing.

" Jadi tournament bulu tangkis di Gor Pulau Busuk Inuman sekaligus
meresmikan GOR tersebut, dan untuk menyemarakkan dan memeriahkan
pelaksanaan peresmian gor maka dilakukan tournament antar dua
kabupaten," tuturnya.

Sehingga tournament ini akan menjadi lebih bergengsi apabila diikuti
oleh pebulu tangkis handal dari dua kabupaten, dan juga untuk mencari
bibit-bibit handal untuk persiapan kegiatan pembinaan dan pengembangan
atlet Kuansing dalam menghadapi berbagai event pertandingan. Hal ioni
dimungkinkan juga bila yang keluar sebagai juara putra-putri kuansing
yang masih bisa untuk mengikuti tournament baik dalam skala porda
maupun pon.

" Tournament ini sudah barang tentu akan menjadi prestasi dan prestise
tersendiri bagi kami, untuk terus berkreasi, berinovasi secara sadar
sehingga roda organisasi bulutangkis ini dapat memberikan yang
terbaik. Menyinggung tentang keikutsertaan peserta nantinya, bakal
akan semakin ramai karena berasal dari dua kabupaten, yang sudah
barang tentu antusiasme cukup tinggi yang hasilnya nanti tentu akan
menjadi pengalaman tersendiri dalam pelaksanaan pada event-event di
masa akan datang," pungkasnya. ( Rep)***

PROSTITUSI KIAN MERAJALELA, PERLU TINDAKAN BERSAMA

TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Kemaksiatan yang terjadi akhir-akhir ini
secara terang-terangan, ini merupakan salah satu bukti rendahnya
keimanan seseorang meskipun Perda Pekat (Penyakit Masyarakat) telah
ada, akan tetapi tinggal pelaksanaannya saja lagi untuk mengikat atau
menjerat pelaku pekat dari pemerintah.

Meskipun telah banyak para ulama yang menyerukan baik di mimbar mesjid
dan surau atau mushalla untuk menyadarkan umatnya, untuk tidak berbuat
kemaksiatan secara terang-terangan dan selalu berbuat baik dan
menjalankan sariat agama. Namun kalau hal itu tidak juga diindahkan
maka, keimanan seseorang telah di nilai rendah.

Begitu juga masih teguh terhadap nilai-nilai adat, yang cukup ketat
dalam peraturan, yang dinilainya telah maksimal dalam plaksanaan di
tengah-tengah masyarakat, bahkan segala peraturan telah ada termasuk
sanksi bila ada yang melanggarnya, ungkap salah satu tokoh agama
Kuansing, H. Masran Abdullah ketika dimintai komentarnya soal
kemaksiatan kian merajalela oleh Harian Vokal di Teluk Kuantan, Rabu
(9/11).

" Untuk mencegah perbuatan kemaksiatan tersebut, maka sangat perlu
pengawasan secara bersama-sama, dan bukan malah membiarkan kemaksiatan
itu terjadi secara terus menerus," paparnya.

Jika seandainya kemaksiatan itu dilakukan di tempat prostitusi, dan
itu telah ada tempatnya. Namun jika dilakukan secara terang-terangan
itu sudah tidak ada rasa malu lagi diantara pelakunya. Penyebab
terjadinya itu karena agama telah dilanda, dan nilai-nilai adat juga
dilanggar, makanya untuk mencegah perbuatan tersebut sudah barang
tentu tidak bisa di cegah oleh satu pihak saja akan tetapi harus
bersama-sama, sebut mantan Kakan Depag Kuansing.

" Kami melihat penataan dalam adat telah cukup bagus, dan tidak bisa
dibiarkan begitu saja, oleh karena itu harus bersama-sma aparat untuk
menindak bila ada yang melakukan kemaksiatan tersebut," tuturnya.

Hal ini disebabkan, beberapa daerah di Kuansing saat sekarang ini
telah terjadi kemaksiatan secara terang-terangan, baik di kebun karet,
di jalan umum, di gedung sekolah. Bahkan pelaku kemaksiatan tersebut
tidak hanya dilakukan para remaja, akan tetapi juga dilakukan para
orang tua, dan bahkan juga oleh tenaga pendidik itu sendiri.

" Kalau memang sudah terang-terangan, maka sudah harus pelaku
kemaksiatan harus di tangkap dan diberikan sanksi dan jangan sampai
dibiarkan semakin merajalela untuk berbuat kemaksiatan di Kuansing,
yang lebih dikenal dengan sebutan kota budaya," pungkasnya. ( Rep)***

DPRD PADANG PANJANG STUBAN KE DPRD KUANSING

TELUK KUANTAN (VOKAL) – DPRD Kota Padang Panjang Provinsi Sumatera
Barat melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Kuantan Singingi,
yang diterima langsung Wakil Ketua DPRD Kuansing, Sardiono, A. Md
bersama anggota DPRD di ruang sidang DPRD Kuansing dan Sekretaris DPRD
Firdaus Bahar, Selasa (8/11).

Kunjungan kerja DPRD Kota Padang Panjang ini dipimpin langsung Ketua
DPRD Novi Hendri bersama Wakil Ketua Hanif Suman, dan Sembilan anggota
DPRD dan Sekretaris DPRD Fadli S.

Kunjungan DPRD Kota Padang Panjang ini, untuk saling tukar informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Anggaran
dan Badan Legislasi antara kedua kabupaten dan kota tersebut, ungkap
Wakil Ketua DPRD Kuansing, Sardiono, A. Md saat perkenalan DPRD
Kuansing.

Menurutnya, DPRD Kuansing dan DPRD Kota Padang Panjang memang
sama-sama memiliki Badan Anggaran (Bangar) dan Badan Legislasi
(Banleg), sebagai kelengkapan DPRD dan telah melakukan pembahasan
terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang diajukan ke
Pemerintah secara optimal.

" DPRD Kuansing telah banyak membuat Ranperda, bahkan pajak soal PBB
telah selesai, termasuk baru-baru ini juga telah menyelesaikan
Ranperda Retribusi daerah," paparnya.

Menurut Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Novi Hendri, saat ini DPRD
Kota Padang Panjang belum membuat Ranperda Pajak soal PBB saat
sekarang ini terpaksa ditangguhkan. Hal ini disebabkan potensi daerah
kota tidak sama dengan luas lahan, sehingga terjadi perbedaan atau
tidak sama antara pajak daerah perkotaan.

Sementara Kabag Hukum Setda Kuansing, Wim Jefrial, SH saat
dikonfirmasi soal Bangar dan Banleg sebagai kelengkapan DPRD
menyebutkan sangat baik, sehingga program-program yang disampaikan
pihak eksekutif dapat diajukan ke pihak legislative (DPRD), yang
kemudian dilakukan pembahasan di badan tersebut.

“ Badan tersebut yang akan menggodok perda yang telah diajukan pihak
eksekutif ke legislative,” paparnya.

Namun berbagai perda telah dibuat, bahkan juga telah memiliki Ranperda
Pajak soal PBB, sementara DPRD Kota Padang Panjang belum membuat atau
mensyahkan Ranperda Pajak soal PBB, tukasnya. ( Rep)***

KUANSING SASARAN DBD, 40 WARGA PUCUK RANTAU KENA CAMPAK

TELUK KUANTAN (VOKAL) – Kabupaten Kuantan Singingi saat sekarang ini
benar-benar terlihat menjadi sarang atau sasaran berbagai penyakit,
baik Demam Berdarah Degue (DBD) maupun penyakit Campak. Bahkan tak
tanggung-tanggung karena dapat merenggut korban jiwa bila ada yang
terkena penyakit tersebut. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan
bagi masyarakat Kuansing, karena harus tetap waspada dan harus selalu
dapat menjaga kesehatan maupun lingkungan sekitarnya, sebagai tempat
sumber-sumber penyakit.

Maraknya kasus Demam Berdarah Degue (DBD) di Kuansing telah mencapai
lebih 164 kasus, bahkan telah sampai merenggut korban jiwa sebanyak
empat orang. Sementara untuk penyakit campak memang belum ada yang
sampai merenggut korban jiwa, namun saat ini telah mencapai sekitar 40
orang yang terkena penyakit tersebut.

Kasus penyakit campak yang
terjadi di Kuansing menimpa terhadap anak-anak berada di sentral PT.
Tri Bakti Sarimas (PT. TBS), Desa Sungai Besar Kenegerian Pucuk Rantau
Kecamatan Kuantan Mudik Kab. Kuansing. Dimana sebanyak 40 orang
anak-anak yang terkena penyakit campak dan telah ditangani secara
terus menerus agar tidak menjalar atau mengidap terhadap anak lain,
ungkap Toni Aprison salah satu perawat di Puskesmas Pantai Kuantan
Mudik ketika dihubungi Harian Vokal melalui handphone selulernya,
Selasa (8/11).

Menurutnya, sebanyak 34 anak-anak yang merupakan karyawan PT. TBS ini
terkena penyakit campak sekitar minggu lalu, akan tetapi pada senin
kemarin juga bertambah sebanyak 6 orang lagi. Sehingga total anak-anak
karyawan PT. TBS yang berada di sentral Desa Sungai Besar sudah
mencapai 40 orang.

“ Anak-anak yang terkena penyakit campak ini sebenarnya merupakan anak
karyawan atau warga pendatang, yang belum pernah dilakukan imunisasi
campak di daerahnya sebelum datang bersama orang tuanya yang bekerja
di PT. TBS,” paparnya.

Namun kalau warga setempat, diakuinya tidak ada yang terkena sama
sekali penyakit campak, karena telah dilakukan pemberian imunisasi
secara serentak di seluruh desa dan anak sekolah. Makanya kekhawatiran
terkena penyakit campak kembali sudah tidak mungkin, meskipun demikian
tetap dilakukan, ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Sungai Besar, Sahrial yang dihubungi
membenarkan hal tersebut, kalau anak-anak warga desanya ada yang
terkena penyakit campak, namun semuanya itu terjadi di sentral anak
karyawan PT. TBS yang belum pernah di imunisasi sebelumnya, dan bagi
yang telah dilakukan imunisasi tentu akan terjadi kekebalan dalam
tubuh anak-anak tersebut.

“ Pada minggu lalu telah terkena penyakit campak sebanyak 25 orang,
yang sebelumnya juga telah ada yang terkena sebanyak 9 orang dan
kemudian ditambah pada senin kemarin sebanyak 6 orang lagi,” tuturnya
ketika dihubungi Harian Vokal.

Sementara untuk penyakit DBD yang juga marak sekarang ini sangat perlu
adanya aksi nyata dari Pemkab Kuansing khususnya Dinas Kesehatan. Agar
permasalahan tersebut tidak meluas dan masyarakat bisa terselamatkan
dari ancaman penyakit yang sangat berbahaya tersebut, Ungkap Ketua LSM
Peduli Kuansing, Ilyas R. Sutan kepada ketika dihubungi harian Vokal
di Teluk Kuantan, Kamis (3/11) lalu.

Sehingga Diskes tidak hanya cukup menyatakan perang terhadap DBD akan
tetapi harus dibuktikan, aksi nyata dimaksud berupa tindakan fogging
di kawasan yang benar-benar sudah terjangkit penyakit demam berdarah
degue tersebut, untuk membunuh nyamuk dewasa penyebar demam berdarah,
sebutnya. Sementara untuk membunuh anak nyamuknya, maka sangat perlu
dilakukan gotong royong secara bersama, dan camat dapat pula
mengintruksikan kepada para kepala desa di wilayahnya masing-masing, untuk mengerahkan masyarakat, terutama pada daerah-daerah yang telah terjangkit DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi Dr.
H. Jasmuddin
Djalal, M.Kes. kepada Vokal via sms, menyatakan akan melakukan fogging
guna mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebarkan oleh
nyamuk abate tersebut, sebab sudah saatnya waktu untuk melakukan
Fogging (penyemprotan, Red).


Fogging dilakukan terus dalam radius 200 meter dari lokasi kejadian,
dimana petugas akan diturunkan ketika pada satu lokasi diduga terkena
DBD, dengan ciri-ciri meriang, panas dan ada bintik merah pada
kulitnya. Kalau ada warga yang terkena positip DBD, apalagi sampai ada
yang meninggal tetap akan dilakukan fogging pada lokasi focus
tersebut, tambahnya.


Berkenaan dengan hal ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada
masyarakat melalui Posyandu, Puskesmas untuk melakukan pencegahan.
Dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta 3M (Menguras,
Menutup, dan Mengubur). Selain itu juga akan terus melakukan
pemantauan dan mengobati pasien yang terkena penyakit tersebut,
tukasnya. ( Rep)***


Pasca Keluarnya Surat Edaran Larangan Mutasi Ngawur, PNS Non Job Gembira

Pasca keluarnya Surat Edaran (SE) Larangan Mutasi Ngawur oleh Kementrian Dalam Negeri, membawa angin segar dan membawa kebahagiaan kepada sejumlah pegawai non job Kuansing yang telah diperlakukan secara tidak manusiawi, pasalnya dengan adanya SE itu, secara logika, perbuatan Pemkab Kuansing dibawah kepemimpinan Sukarmis-Zulkifli juga ngawur.

Luapan kegembiraan pegawai non job terlihat setelah mendengar berita adanya Surat Edaran (SE) Kemendagri yang salah satu penyebab keluarnya SE tersebut atas mutasi ngawur yang dilakukan Sukarmis-Zulkifli.

Sejumlah PNS non job berasumsi mereka masih memiliki harapan untuk diperlakukan secara manusiawi kembali, karena Kementrian Dalam Negeri sudah merespon keluhan mereka.

Sementara, angin segar dan kegembiraan ini dianggap sejumlah pegawai non job yang enggan disebutkan namanya merupakan bukti ketidakbersalahan mereka, murni karena terimbas politik, meski sekarang proses perjuangan mereka di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru sedang berjalan.

Terkait berjalan proses PTUN tersebut, perwakilan PNS non job Ir. H. Helfian Hamid, M.Si mengatakan dalam bersidangan yang dijadwal di PTUN beberapa waktu lalu sempat terundur dikarenakan Ketua Majelis Hakim tidak hadir, dan sidang selanjutnya direncanakan hari Kamis (10/11) mendatang.

Kemudian menyangkut Surat Edaran (SE) Kementrian Dalam Negeri itu, Helfian berpendapat perlu mempelajari isi dari edaran tersebut terlebih dahulu, kalau perlu disebarkan keberbagai masyarakat agar masyarakat tahu isi edaran tersebut.

Biasanya menurut Helfian, untuk edaran yang dikeluarkan kalau memang salah satu sebabnya mutasi ngawur di Kuansing, agar tidak terjadi hal serupa diseluruh Indonesia, maka untuk Kuansing yang telah terjadi akan ada petunjuk bagaimana penerapan edaran tersebut. (noprio sandi)

Helfian Hamid Ketua Ormas Nasdem Kuansing

Ir. H. Helfian Hamid, M.Si (mantan Bappeda Kuansing) saat ini menjabat ketua Ormas Nasdem. Kepengurusan ormas ini telah dikukuhkan Ketua Umum Partai Nasdem pusat Surya Paloh di Rengat belum lama ini.

Ditemui dikediamannya Senin (7/11), Helfian Hamid mengatakan kalau dirinya telah resmi menjabat sebagai ketua ormas Nasdem. Menyangkut statusnya yang masih PNS, Helfian mengatakan kalau untuk ormas Nasdem bisa dari berbagai kalangan, termasuk dari PNS, sedangkan untuk Partai Nasdem, baru PNS tidak dibenarkan.

Namun demikian, Helfian bersama  pengurus Ormas Nasdem lainnya dikatakanya bisa saja nanti dicalonkan dari Partai Nasdem menjadi anggota DPRD Kuansing, DPRD Provinsi maupun DPRD pusat setelah melalui mekanisme partai.

Pelantikan Ormas Nasdem katanya tidak sama dengan pelantikan Partai Nasdem lainnya, kalau Partai Nasdem dilantik oleh Surya Paloh di Pekanbaru, sedangkan Ormas Nasdem untuk Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi dilantik di Rengat.

Maka dengan telah dilantiknya menjadi ketua Ormas Nasdem, pihaknya akan terus bergerak sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini terutama menyangkut menarik simpati masyarakat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. (noprio sandi)

teks fhoto
Perwakilan pegawai non job Ir. H. Helfian Hamid, M.Si bersalaman dengan anggota DPRD Rustam Efendi, S.Sos.(noprio sandi)

Senin, 07 November 2011

Cuaca Memburuk, Musim Tanam Terancam

Teluk Kuantan,- Makin memburuknya cuaca di kabupaten Kuantan Singingi membuat ribuan Ha lahan persawahan yang siap tanam terancam.

Apalagi ratusan Ha sawah yang sudah dibersihkan dan siap ditanam, mulai direndam banjir. Yang lebih mengkhawatirkan, semaian yang sudah berumur hampir 3 pekan sebagian juga sudah terendam dan dikhawatirkan membusuk. Sedangkan yang tak terendam banjir, semaian juga terancam kadaluarsa karena umurnya bisa lebih dari 25 hari baru bisa ditanam.

Kekahwatiran ratusan petani menghadapi musim tanam periode kedua tahun 2011 ini memang beralasan. Musim tanam yang sudah dicanangkan Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis pada acara Mendo'a Padang pada 17 Oktober 2011 lalu itu sangat bertepatan dengan masuknya musim penghujan yang berbuah banjir. Banjir tahunan di Kuantan Singingi sejak ratusan tahun memang selalu datang pada awal bulan Oktober setiap tahunnya.

Di setiap bulan Oktober setiap tahun itu pulalah dimulainya musim banjir di Kuantan Singingi. Setiap tahun, banjir yang sudah menjadi langganan belasan ribu petani itu biasanya merendam sedikitnya 84 desa dari 8 kecamatan yang terdapat dikawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) sungai Kuantan. Sehingga dapat dipastikan, ribuan rumah warga dan ribuan Ha lahan persawahan dan ladang padi setiap tahunnya akan digelimang banjir.
Kendati banjir tahunan sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa bagi masyarakat Kuantan Singingi, namun petani yang sudah hampir selesai menggarap sawah dan pekan depan sudah memasuki masa tanam, dituntut waspada dan dapat cermat terhadap kondisi cuaca dan banjir. Saat ini sebagian besar petani di kecamatan Kuantan Tengah, Benai dan Pangean masih menunggu kondisi air yang sebentar-sebentar naik dan sebentar-sebentar surut. Padahal umur semaian padi sudah memasuki usia 20 hari dan sekitar 5 hari lagi petani sudah harus memulai menanam daripada umur semaian kadaluarsa.

Pantauan di lapangan Jum'at siang (4/11) dibeberapa kawasan, tampak ratusan Ha sawah yang sudah digarap masih tenggelam. Walaupun dihadang banjir, ratusan petani yang lahannya belum terendam tampak tetap antusias menyelesaikan membersihkan sawah. (ependri)

Minggu, 06 November 2011

Gara-Gara Mutasi Ngawur di Kuansing

Mendagri Keluarkan Surat Edaran

Gara-gara kasus mutasi yang tidak tentu arah alias ngawur di Kabupaten Kuantan Singingi secara besar-besaran memicu keluarnya Surat Edaran (SE) Mendagri tanggal 24 Oktober 2011 yang ditujukan kepada seluruh gubernur, dan bupati/walikota

Daerah lain yang melakukan hal yang sama dengan Kuansing Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemko Pekanbaru, dengan demikian kedua daerah juga menjadi pemicu lahirnya SE tersebut.

Dengan SE ini diharapkan para kepala daerah tidak mengulang kasus mutasi ngawur yang terjadi di Pemprov Sumut, di Pemko Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi, dan sejumlah daerah lainnya, dikutip dari JPNN.com

Dalam SE itu, Kapuspen Kemendagri Reydonnyzar Monek menjelaskan, mendagri meminta seluruh kepala daerah agar tidak sembarangan melakukan mutasi, yang bisa merugikan karier PNS.

"Mutasi-mutasi pegawai yang tidak memperhatikan kaidah dan aturan yang berlaku, cenderung merugikan karier mereka yang sudah lama mengabdi di birokrasi pemerintah daerah," ujar Donny, panggilan akrabnya.

Terlebih, imbuhnya, jika yang dilakukan kepala daerah adalah menonjobkan pegawai atau menurunkan jabatan eselon (demosi), tanpa dibuktikan terlebih dahulu kesalahan yang bersangkutan.

foto: Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi/depdagri.go.id
Terkait hal tersebut, tokoh masyarakat Kuansing Saifullah Aprianto di facebook mengatakan dengan kejadian tersebut, Kabupaten Kuantan Singingi akan menjadi kabupaten ngawur, disamping sebagai tanda-tanda daerah mau maju, dan mutasi ngawur itu dilahirkan dengan cara ngawur pula.

Kemudian dari pada itu. Plt Sekda Marduyut, SE ketika dihubungi mengaku belum membaca Surat Edaran Mentri Dalam Negeri itu, dan dia mengatakan Kabupaten Kuantan Singingi belum menerima surat edaran tersebut. “Olun ado ambo membaco do,” katanya singkat.(noprio sandi)

Tarif Qurban Rp 1 Juta

Tarif qurban Kuansing  Idul Adha 1432 H mencapai Rp 1 juta. Dengan demikian harga pembelian seekor sapi mencapai Rp 7 juta. Mahalnya harga qurban ini membuat peserta qurban diberbagai tempat menurun.

Berdasarkan pantauan di papan pengumuman Masjid Al Furqan Kelurahan Sungai Jering, Minggu (6/11), peserta qurban mencapai 16 kelompok, ditambah beberapa ekor kambing, dengan demikian, masjid ini menyembelih 16 ekor sapi.

Jumlah penyembelihan ini berkurang dari tahun sebelumnya dan harga 1 orang peserta qurbanpun meningkat dari tahun sebelumnya. Berdasarkan pengumuman yang ditempel atas nama panitia qurban Arizoni, S.Sos.

Tahun ini peserta qurban dikenakan biaya Rp 1 juta. Untuk peserta qurban juga bisa mendaftarkan diri melalui masing-masing RT sampai tanggal 2 November dan pembayaran dilakukan paling lambat tanggal 4 November

Penyembelihan 16 ekor sapi ditambah kambing ini ternyata cukup memakan waktu, terlihat panitia baru bisa membagikan daging pukul 14.30 WIB, sementara masyarakat yang mendapatkan kubon telah menunggu sejak pukul 13.00 WIB seperti yang dijanjikan.

Sementara itu, penurunan peserta qurban juga terjadi diberbagai tempat di Kuansing, beberapa alasan masyarakat tidak berqurban lagi tahun ini dikarenakan harga untuk 1 peserta qurban mulai meningkat, mencapai Rp 1 juta, ditambah kesulitan ekonomi yang didera masyarakat saat ini.

Penyembelihan hewan qurban ternyata dilakukan pengusaha, diantaranya, mini market Indrako terlihat membagikan daging qurban disamping mini marketnya disela-sela banyaknya masyarakat yang belanja.

Dalam pada itu, pelaksanaan shalat Idul Adha di Kota Teluk Kuantan dalam rangka hari raya qurban ini dilakukan dibeberapa lokasi, lapangan Limuno Teluk Kuantan, lapangan Sungai Jering serta Masjid Al Jihad Koto Teluk Kuantan. (noprio sandi)

Teks fhoto
daging-Masyarakat yang menerima daging qurban di Masjid Al Furqan Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan terlihat antusias menerima pemberian orang yang mampu. Di masjid ini, jamaah tergolong memiliki tingkat perekonomian cukup tinggi. (noprio sandi)

Kamis, 03 November 2011

Perlu Aksi Nyata Perangi DBD

Maraknya kasus demam berdarah di Kabupaten Kuantan Singingi dianggap perlu aksi nyata pemerintah. Agar permasalahan tersebut tidak meluas dan masyarakat bisa terselamatkan dari ancaman penyakit berbahaya tersebut.

Perlu aksi nyata tersebut diharapkan Ketua LSM Peduli Kuansing Ilyas R. Sutan, Kamis (3/11). “Sekarang ini perlu aksi nyata, tak cukup hanya menyatakan perang terhadap DBD,” harap Ilyas.

Aksi nyata dimaksud Ilyas berupa tindakan fogging di kawasan yang benar-benar terjangkit penyakit demam berdarah tersebut, untuk membunuh nyamuk dewasa penyebar demam berdarah. “Fogging pada kawasan yang benar-benar sudah terjangkit,” katanya.

Sedangkan untuk membunuh anak nyamuknya, perlu dilakukan gotong royong secara bersama, cukup camat mengintruksikan kepada kepala desa masing-masing guna mengerahkan masyarakat, terutama pada daerah-daerah yang telah terjangkit.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan dr. Djasmudin Djalal, M.Kes mengaku pihaknya telah melakukan aksi nyata di Koto Sentajo, Koto Taluk, Pondok Pesantren K.H. Ahmad Dahlan dan kedepan di Perumnas.

Sementara adanya informasi seorang anak meninggal karena DBD di Teluk Kuantan, Djasmudin mengaku belum mendapatkan laporan. “Kita belum bisa memastikan karena DBD atau penyakit lain,” katanya.

Langkah nyata yang dilakukan untuk memerangi DBD ini diantaranya dengan penyemprotan atau fogging, penyebaran bubuk ABT (abatisasi) membunuh jentik nyamuk. (noprio sandi)

Teks fhoto

Gotong royong-Seorang anak terlihat membantu orang tuanya dalam membersihkan pekarangan di Kota Teluk Kuantan beberapa waktu lalu. (f-Noprio sandi)

Jalan Imam Munanar Sering Terendam

Jalan Imam Munandar Teluk Kuantan sering tergenang air jika hujan. Jalan ini merupakan salah satu ruas jalan pusat perekonomian di Kuansing. Sejumlah bank berada di ruas jalan ini.

Berdasarkan pantauan, apabila hujan turun di Teluk Kuantan sebentar saja, ruas jalan Imam Munandar tepatnya di depan KCP BRI Teluk Kuantan terendam hingga setinggi lutut.

Banyak pengendara sepeda motor maupun mobil yang terpaksa harus berputar guna mengindari rendaman air di ruas jalan ini karena takut sepeda motor dan mobil mereka kemasukan air, karena airnya cukup dalam.

Kondisi telah berlangsung lama sehingga mulai mengganggu aktivitas masyarakat, karena dikawasan ini menjadi salah satu pusat perekonomian di Kuansing, dimana sejumlah bank ada di ruas jalan ini, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank Riau (kantor baru, red), Panin Bank, Bank OCBC serta sejumlah perbankan lainnya.

Terkait kondisi tersebut, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Ir. Nopirman belum berhasil dimintai keterangan, ketika dihubungi melalui selulernya, dia mengaku lagi ada meeting. (noprio sandi)

Pegawai Non Job Belum Terima Kesra

Sudah jatuh ditimpa tangga pula, demikian perumpamaan yang dialami sejumlah pegawai non job dilingkungan Pemkab Kuansing. Pasalnya hingga saat ini setelah mereka di non jobkan, mereka belum menerima kesra sama sekali, padahal pegawai yang tidak non job telah menerimanya.

Salah seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya mengatakan ketika Idul Fitri lalu, sejumlah pegawai dilingkungan Pemkab Kuansing telah menerima kesra 3 bulan bulan, sementara pegawai non job belum menerima.

Ternyata tidak menerimanya kesra tersebut menjadi berlarut-larut hingga bulan November 2011 dan tahun anggaran akan segera berakhir. Mereka takut jangan-jangan tidak menerima kesra nantinya.

Ternyata setelah pegawai ini menelusuri dimana menyangkutnya dana kesra ini, pengusulan dari tempat tugas mereka yang baru telah diajukan dan ternyata belum juga ada realisasinya.

Plt Sekda Marduyut, SE ketika dihubungi  belum bisa memberikan jawaban, karena saat dihubungi sedang rapat. “Kami rapat,” katanya singkat. (noprio sandi)

Rabu, 02 November 2011

Kerbau Berkeliaran dan Berkandang di Jalan Nasional

Pemkab Kuansing seakan tutup mata terhadap Peraturan Daerah (perda) ternak yang dibuat. Dimana dalam perda itu dinyatakan ternak masyarakat dilarang berkeliaran di jalan raya, namun di Singingi dan Singingi Hilir, kerbau berkeliaran dan berkandang di jalan nasional, setiap saat mengancam pengendara.

Berdasarkan pengamatan, kerbau banyak berkeliaran di ruas jalan nasional Teluk Kuantan-Pekanbaru tepatnya di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, pemilik seakan sengaja membiarkan kerbau mereka berkeliaran dan tidak dikandangkan.

Akibat aspal yang panas di malam hari, membuat kerbau ini memanfaatkan aspal jalan sebagai kandang, sehingga malam hari ruas jalan ini dipenuhi oleh kerbau dan pagi harinya kotorannya berserakan.

Warna kulit kerbau yang gelap membahayakan pengendara yang lewat, sehingga sering terjadi pengendara yang menabrak kerbau dan sejumlah mobil rusak, atau pengendara yang jatuh akibat ulah kerbau ini.

Jangan pengendara dari kalangan masyarakat biasa, anggota DPRD Kuansing saja diketahui telah banyak yang menabrak kerbau ini, namun tidak ada upaya dari Pemkab Kuansing sama sekali untuk menertibkan kerbau berkeliaran ini.

Ketika ditanya siapa pemilik kerbau, biasanya masyarakat di dua kecamatan ini sudah terbiasa menghadapi kecelakaan yang diakibatkan oleh kerbaunya, saat kejadian, mereka biasanya hanya diam, takut mengaku karena harus membayar ganti rugi, tapi kalau yang mengalami kecelakaan telah pergi baru pemilik kerbau datang mengurus kerbaunya yang ditabrak kendaraan.

Namun demikian, pola beternak melepaskan ternak di huta atau di jalan ini telah dilakukan masyarakat Singingi dan Singingi Hilir sejak lama, sehingga kebiasaan ini sulit untuk dirubah.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Peternakan Kuansing Ir. Masri AS mengakui untuk menerapkan perda ternak untuk kawasan Singingi dan Singingi Hilir bahkan beberapa kecamatan lainnya masih sulit.

Kesulitan itu dikarenakan pola beternak masyarakat disana telah menjadi kebiasaan dari dulunya, padahal padang gembalaan di kawasan ini cukup luas, sehingga pihaknya masih kesulitan untuk menerapkan perda ternak yang ada secara drastic.

Meski kesulitan, pihaknya tetap berupaya untuk menerapkan perda ternak tersebut terutama memulai untuk dalam kota terlebih dahulu. “Kota kecamatan, Kuantan Tengah, termasuk lah Muara Lembu nanti, untuk Kuantan Tengah, sudah berbincang-bincang dalam mencapai Adipura, akan ditertibkan, dipanggil pemilik ternak itu nanti, kalau dulu ada kesepakatan, kebiasaan masyarakat awak nak sonang (senang,red) je jadi, kita sulit merubah itu, tapi kita cubo”, janji Masri.

Untuk Muara Lembu dan sekitarnya Masri juga mengetahui kalau ternak disana tidak ada yang diikat, dan secara berangsur-angsur pihaknya akan memberikan pengertian kepada masyarakat, dan diakuinya pula telah banyak korban akibat ternak berkeliaran di jalan ini. “La banyak korban, di situ,” katanya.

Kemudian dari pada itu, tukang radiator mobil di Simpang Tiga Teluk Kuantan Marso mengaku telah banyak memperbaiki radiator mobil orang yang menabrak kerbau di Singingi dan Singingi Hilir, termasuk akibat menabrak babi.(noprio sandi)

Teks fhoto

Kerbau-Sejumlah kerbau beriringan di Desa Kebun Lado Kecamatan Singingi beberapa waktu lalu ketika subuh. Kerbau ini memanfaatkan jalan untuk berkandang dan mencari makan sehingga membahayakan pengendara. (noprio sandi)

Pedagang Kesulitan, Swalayan Menjamur

Pedagang di Kota Teluk Kuantan saat merasa kesulitan untuk menjual barang dagangannya. Jual beli yang biasa banyak telah berkurang drastic tanpa diketahui sebabnya. Namun sejumlah swalayan mulai berdiri dan mendapat dukungan dari pemerintah.

Keluhan itu diantaranya dari Sinur, yang mengaku biasanya jual beli banyak, namun belakangan sangat sulit, dia sendiri tidak mengetahui sebabnya. “Sudah lama kami tak belanja, yak arena barang tak jalan (laku, red),” terang Sinur dengan kesal.

Akibat sulitnya jual beli sekarang berimbas pula kepada sulitnya mengumpulkan uang untuk setoran kepada bos serta yang lainnya. “Jadi sulit untuk mengumpulkan uang untuk setor, kalau biasanya hari Rabu jual beli cukup banyak, tapi sekarang, hari Rabu atau hari Senin dan hari lainnya, sama saja,” katanya.

Ditengah kesulitannya pedagang ditingkat bawah, ternyata Pemkab Kuansing mengeluarkan kebijakan mendukung berdirinya sejumlah swalayan. Bayangkan saja, untuk di Kota Teluk Kuantan telah berdiri banyak swalayan atau minimarket yang membuat pedagang kecil kesulitan.

Seperti halnya lusa, Bupati Kuansing H Sukarmis dan sejumlah pejabat teras Kuansing dengan semangat meresmikan berdirinya satu lagi swalayan, “Mandiri Swalayan” di Kelurahan Simpang Tiga Teluk Kuantan.

Tak tanggung-tanggung, peresmian itu sekaligus penandantanganan MoU segala macam menandakan Pemkab Kuansing lebih dekat dengan investor swalayan yang diduga membuat pedagang kecil di Kuansing  mulai kesulitan.

Memang Brand Manager Mandiri Swalayan Darmawan, SH mengatakan saat itu kalau swalayannya mempekerjakan 100 orang pramuniaga yang berasal dari putra Teluk Kuantan.

Selain itu terang Darmawan, manajemen Mandiri Swalayan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan pihak sekolah (SMK) melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta kerja sama dengan kelompok tani yang ingin memasarkan hasil-hasil pertanian.

Swalayan 3 lantai itu pada lantai 1 menjual kebutuhan pokok seperti sembako dan lain-lain. Pada lantai 2 terdapat berbagai produk makanan siap saji dan di lantai 3 Mandiri Swalayan menyuguhkan aneka permainan anak-anak.(noprio sandi)

Dewan Setujui APBD-P

Teluk Kuantan,- Sempat tertunda hampir sepekan, APBD-P Kuantan Singingi akhirnya ketuk palu Selasa (1/11) dari Rp 878.923.369.307,93 menjadi Rp 979.152.198.203,93,- atau meningkat Rp 100,2 miliar lebih dan Paripurna yang tampil agak lain dari biasanya membuat banyak pihak bertanya-tanya.

Pendapat akhir fraksi yang biasanya disampaikan oleh masing-masing Ketua atau perwakilan dari Fraksi dan selalu diwarnai kritikan pedas dan catatan-catatan khusus, pada paripurna kali ini, pendapat akhir fraksi hanya disampaikan satu orang yaitu mantan ketua Komisi A Afri,SP sebagai perwakilan anggota DPRD sekaligus juru bicara dari hasil kesepakatan bersama.

Paripurna yang hanya berlangsung sangat singkat tersebut hanya berisi penyampaian persetujuan penambahan biaya pada beberapa item dan pergeseran anggaran serta penyampaian persetujuan penundaan atau penghapusan anggaran yang dianggap prioritas utama. Setelah itu Bupati juga menyampaikan pidato singkat untuk menyampaikan ucapan terima kasih.(ependri)

Bupati Resmikan Swalayan Berbasis Masyarakat

Teluk Kuantan,- Pola hidup yang konsumtif masyarakat Kuantan Singingi ternyata semakin memancing tumbuhnya pusat-pusat perbelanjaan. Selain pusat jajanan makanan, pusat belanja barang harian seperti mini market dan swalayanpun kian subur. Tapi justru yang paling diserbu adalah swalayan yang penyedia kebutuhan harian juga menaja pusat jajanan makanan.

Hal itulah yang disajikan "Mandiri Swalayan" yang hadir persis ditengah jantung ibukota Teluk Kuantan tepatnya di simpang 3 SMKN 1 Teluk Kuantan. Tak hanya menyediakan kebutuhan sehari-hari, Mandiri Swalayan juga menyediakan pusat jajanan makanan cepat saji dan permaianan anak-anak "Alien Entertainment" atau Time Zonenya Plaza Matahari. Swalayan ini juga menyajikan konsep bisnis yang berbasis edukasi dan bermasyarakat.

Seperti diungkapkan Brand Manager Mandiri Swalayan Darmawan, SH: Swalayan ini untuk sementara mempekerjakan 100 orang pramuniaga yang berasal dari putra Teluk Kuantan. Selain itu terang Darmawan, manajemen Mandiri Swalayan sangat terbuka untuk bekerjasama seperti dengan pihak sekolah (SMK) untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan atau PKL serta Kelompok Tani yang ingin memasarkan hasil-hasil pertanian.

Swalayan 3 lantai itu pada lantai 1 menjual kebutuhan pokok seperti sembako dan lain-lain. Pada lantai 2 terdapat berbagai produk makanan siap saji dan di lantai 3 Mandiri Swalayan menyuguhkan aneka permainan anak-anak.

Untuk menunjukkan keseriusan pihak manajemen Mandiri Swalayan dalam menjadikan swalayan ini sebagai bagian dari penunjang perekonomian masyarakat Kuantan Singingi, telah pula ditandatangani MoU antara pihak Manajemen Mandiri Swalayan dengan Poktan terkait kesediaan menjadi penyuplai produk hasil pertanian.

Disaksikan Wabup Drs H Zulkifli, PLt Sekda Marduyut,SE dan seluruh pejabat dan undangan, MoU ditandatangani oleh Darmawan juga ditandatangani langsung oleh Bupati H Sukarmis Selasa siang (1/11) pukul 13.00 wib..

Dalam pengarahannya, Bupati menyambut baik kehadiran Mandiri Swalayan. Selain sebagai penyedia kebutuhan sehari-hari, kehadiran pak Darmawan dengan Mandiri Swalayannya di Teluk Kuantan merupakan investor yang diharapkan punya komitmen yang serius untuk membangun Kuansing. Peresmian pembukaan swalayan itupun ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sukarmis.(Ependri)

Selasa, 01 November 2011

Jemaah Kuansing Jalani Umroh

Jemaah calon haji asal Kabupaten Kuantan Singingi melaksanakan ibadah umroh. Usai pelaksanaan umroh, mereka menunggu pelaksanaan Wukuf di Arafah, berbagai persiapan telah dilakukan. Satu jemaah masih dirawat di Madihah, namun diupayakan tetap wukuf.

“Saat ini kami berada di jalur Sa’ bersama ribuan orang. Ibadah umroh ini beberapa saat lagi akan selesai, karena saat ini sedang putaran ke enam,” kata TPHD Bahtiar Saleh, S.Ag melalui sambungan telepon Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kuansing Selasa (1/11) pukul 14.20 WIB.

Disamping Umroh, disampaikan Bahtiar tinggal beberapa hari lagi menjelang wukuf, beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh kloter semakin kelihatan, terutama pihaknya berusaha memberikan bimbingan secara terpadu terus menerus melalui karu dan karumnya masing-masing.

Juga mengunjungi setiap saat kamar-kamar jemaah, kemudian tim kesehatan setiap hari turun mengecek sehingga diharapkan nanti waktu pelaksanaan wukuf seluruh jemaah dapat berada di Padang Arafah.

Ditambahkan, sesuai dengan arahan mahtaf 3 Mekkah, kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak penting kalau bisa dikurangi untuk mempersiapkan diri wukuf di Padang Arafah, dengan tetap memperhatikan kondisi dan keinginan jemaah. “Tadi malam ada yang melapor, setelah kita cek dari segi kesehatan mereka cukup dan punya alasan tersendiri, karena mereka ingin mengumrohkan sebagian orang tuanya,  maka kesempatan yang ada ini tidak kita sia-siakan, kebetulan kita punya waktu, dan aktivitas kita pagi ini tidak begitu padat, maka kita kesepakati, kita bawa jemaah kita,” katanya..

Pada hati sebelumnya, Bahtiar dan jemaah Kuansing memasuki hari ke 12 berada di Kota Mekkah mengatakan, disamping melaksanakan ibada umroh, dan menunggu waktu wukuf di Arafah, yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi atau kerajaan Saudi Arabia, wukuf jatuh pada hari Sabtu, 9 Zulhijjah.

Berkenaan dengan itu, pihaknya telah melakukan beberapa persiapan, pertama koordinas bersama pihak kloter dan mahtaf, bahwa nanti Insya Allah pada hari Jum’at, sehabis sholat Asar, jemaah asal Kuansing telah berangkat menuju Arafah, kemudian teknis pelaksanaannya sudah diatur sedemikian rupa,

Kemudian dalam rangka mempersiapkan ibadah jemaah di Arafah, Misdalifah dan Mina, pihaknya melakukan beberapa kali pelatihan dan pembinaan ibadah, maka Insya Allah nanti, tiba waktunya menuju kesana bersama-sama.

Kondisi Kota Mekkah tambah Bahtiar, kalau dahulunya ketika awal datang, masjid bisa ditempati sesuai dengan yang diinginkan dan jemaah bisa sholat sunat setiap saat, bisa berjalan kaki dengan santai, bisa menggunakan bis atau taxi dengan santai.

Namun saat ini tidak lagi seperti itu, sudah sangat berbeda, untuk ibadah saja, kalau terlambat dua jam sebelum pelaksanaan, hampir tempat duduk tidak dapat lagi, hanya berada disekitar emperan Masjidil Haram, itupun sudah diisi oleh jemaah-jemaah yang datang dari luar.

Lalu kalau dahulunya banyak kendaraan yang bisa mengantarkan, saat ini sudah tidak terlihat lagi. Pihak pemerintah Saudi hanya mengizinkan mobil-mobil tertentu saja lewat dijalur-jalur khusus, terutama dijalur jemaah Kuansing berada sekarang.

Sehingga pihaknya menghimbau kepada jemaah yang mempunyai kondisi fisik kuat, kita tetap melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dengan cara mempersiapkan waktu sedini mungkin, lebih awal berangkatnya, kalau tidak memungkinkan, tidak diperlukan lagi ibadah tawaf sunat, namun kalau kondisi fisiknya agak lemah, TPHD menghimbau supaya tidak pergi, melainkan cukup dirumah saja, mempersiapkan kondisi fisik ..yang ditunggu-tunggu.

Terkait kondisi kesehatan jemaah Kuansing dijelaskan Bahtiar kalau yang batuk pilek itu sudah biasa, beberapa sakit bawaan dari kampung, sakit kaki segala macam, yang karena terkilir.

Dan memang ada, satu jemaah Kuansing dari Kecamatan Singingi yang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Indonesia di Arab Saudi ini dan Alhamdullah telah kembali dan bergabung bersama jemaah Kuansing dan kondisi fisiknya sudah ready sekali.

Sementara untuk Abu Samah asal Kecamatan Kuantan Tengah, sampai saat ini pihaknya tetap memonitor dengan sektor yang ada di Madinah, masih berada dalam perawatan, perawatannya tidak lagi di ruang ICU tetapi perawatannya sudah diruang perawatan biasa.

Disana Abu Samah karena kondisinya dioperasi, sesuai dengan ketentuan, perawatannya sampai tuntas, sehingga pihaknya hanya dapat informasi, bahwa beliau nanti akan tetap wukuf bersama-sama safari wukuf, kemudian beliau kembali berangkat ke Madinah. (noprio sandi)