Senin, 19 September 2011

Kabut Asap Di Kuansing Makin Pekat

Oleh Ependri

Teluk Kuantan,- Kian hari kabut asap di Kuantan Singingi makin pekat. Jika jarak pandang sebelumnya berkisar antara 800-1 km, sejak Jum'at sore (9/9), jarak pandang hanya berkisar hingga 400 meter.

Informasi dari pemerintah menyebutkan dari hasil pantauan satelit NOAA sebelumnya, di Kuansing tak ada titik api. Jadi sangat mungkin kabut asap memang merupakan kabut asap yang berasal dari Jambi dan Sumatera Selatan yang santer diberitakan memang terdapat banyak titik api. Kabut asap kiriman tersebut membuat cuaca di negeri Pacu Jalur ini tak lagi bersahabat. Langit di Kuansing tak lagi cerah sebagaimana biasa. Matahari hanya terlihat sekitar pukul 11.00 Wib hingga pukul 16.00 sore itupun sangat redup dengan warna merah.

Namun sejak sepekan belakangan, matahari tak lagi terlihat karena kabut asap makin tebal. Jarak pandang yang semakin pendek dikhawatirkan akan membahayakan warga terutama para pengendara. Makin pekatnya kabut asap dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan warga terutama warga yang selalu bepergian menggunakan kendaraan roda dua. Ditengah kehawatiran yang makin tinggi tersebut pemkab Kuansing juga belum menghimbau warganya untuk mulai menggunakan masker.***

6 Ha Lebih Kebun Karet Warga Sentajo Terbakar

Oleh Ependri

Sentajo,- Musim kemarau yang makin tak menentu mulai membawa petaka. Sedikitnya 6 Ha lebih kebun karet warga Sentajo di kawasan Rimbo Siaga ludes terbakar.

Penyebab kebakaran menurut Pedi (45) beserta beberapa pemilik kebun lainnya dan warga yang berhasil dimintai keterangan usai shalat Jum'at (9/9) belum diketahui pasti, apakah disebabkan oleh aktifitas pembakaran yang disengaja atau karena puntung rokok. Tapi kemungkinan besar akibat aktifitas pemilik kebun yang selalu menebas membersihkan kebunnya selama musim kemarau. Bekas tebasan yang mengering itu diduga memicu dengan cepat melebarnya kobaran api yang cepat membumbung dan meludeskan sudah lebih dari 6 Ha kebun karet sedang produktif yang diperkirakan muncul pada Rabu sore (7/9) sekitar pukul 15.00 wib.

Pedi mengaku sempat kewalahan ketika kobaran api sudah mendekati sempadan kebunnya. Namun karena puluhan pemilik kebun lainnya secara bergotong-royong selalu berupaya memadamkan api secara manual, menyebabkan api tak sampai menjalar ke kebunnya. Tapi hampir 7 Ha kebun karet milik 6 petani lainnya tak berhasil diselamatkan hingga hangus dan ludes. Kendati 6 pemilik kebun yang dibantu puluhan warga lainnya tak pulang-pulang selama 2 hari 2 malam karena terus berupaya memadamkan api, namun usahanya tak berhasil menjinakkan api yang terus mengganas ditiup angin kencang dan cepat menjalar meludeskan semak-semak bekas tebasan yang sudah mengering. Hingga kini jelas Pedi, kerugian belum bisa ditaksir.

"Api baru bisa dijinakkan sekitar Jum'at pagi, artinya sudah 2 hari kebakaran. Kalau tak ditolong oleh warga lain, mungkin seluruh kebun karet di kawasan Rimbo Siaga yang mencapai ratusan Ha akan habis. Tapi untunglah banyak warga yang simpati mau menolong secara bergotong-royong untuk memadamkan api. Tak enaknya hingga sekarang belum ada oknum petani dikawasan Rimbo Siaga yang mengaku melakukannya. Rasanya sangat tak masuk akal kalau tak ada oknum petani yang melakukan pembakaran. Padahal sebagian pemilik kebun karet di kawasan Rimbo Siaga tersebut ada yang sudah lama menebas dan masih membersih-bersihkan kebunnya", jelas penyelam tradisional tersebut.

Sementara itu, pemerhati masalah-masalah sosial di Kuansing, Kadri, S.Hum Sabtu (10/9) pagi mengaku sangat mendukung langkah beberapa petani yang bakal mengusut kasus tersebut. Bahkan Kadri juga mendukung warga yang merasa dirugikan oleh oknum yang tak bertanggungjawab tersebut supaya melapor saja ke polisi. Kadri mengaku takkan sulit untuk mengungkapnya. "Hanya berapa oranglah petani pemilik kebun di kawasan yang terbakar tersebut. Pada hari kejadian tersebut siapa saja yang ke kebun melakukan penebasan kan bisa tergambar, ngak sulitlah", ungkapnya prihatin.***

Gelaran Upacara Haornas Mapolres Kuansing

Oleh Andi Candra

Teluk kuantan--- Polres Kuansing Gelar Upacara Bendera Peringatan Hari Olahraga nasional (Haornas) XXVII Dihalaman Mapolres Kuansing Jum'at (09/09) sekitar Pukul 08.00 Wib. Pelaksanaan ini dihadiri para Wakapolres Kuansing,Kabag dan kasat polres kuansing, perwira, brigadir pegawai negeri sipil.

Satuan Kepolisian Resort Kabupaten Kuantan Singingi lakukan upacara bendera guna Memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) XXVII Dihalaman mapolres kuansing Jum'at (09.09) sekira Pukul (08.00 WIB. pelaksanaan ini dipimpin lansung oleh kaplres kuantan singingi AKBP Ristiawan Bulkhaini SH.

Pada pelaksanaan memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) ini dihadiri Wakapolres Kompol Muhamaddun, para Kabag dan kasat Polres Kuansing kemudian juga dihadiri para perwira-perwira, brigadir dan pegawai negeri sipil dijajaran Polres Kuantan Singingi.

Pelaksanaan ini dilakukan guna untuk memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang ke XXVII. dan mengenang para pejuang kebangsaan yang telah berhasil memperjuangkan olah raga tersebut. sejak puluhan tahun yang lalu, para pendiri bangsa Tokoh-Tokoh Olahraga Indonesia menjadikan Olahraga sebagai bagian dari perjuangan kebangsaan dengan mengadakan PON pertama Pertama diSolo konteks Olahraga sebagai alat perjuangan bangsa masih sangat relevan ungkap kapolres.

Olahraga merupakan medan perjuangan untuk mengahrumkan Nama Baik Bangsa dan Negara diberbagai ajang internasional. dan tidak itu juga pembinaan Prestasi Olahraga harus dikembangkan secara sistematis mulai dari usia Dini, massal, berjenjang, sampai pada tingkat Elit bagi untuk semua cabang olahraga.

Mulai pada Haornas tahun ini Pemerintah memberikan penghargaan Khusus berupa lencana Emas kepada mantan Olahragawan yang berprestasi dibidang Olahraga sekaligus sukses dalam berbagai Karir kehidupan.

Harapan Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkhaini SH mengatakan tidak ada lagi atlit yang terlantar pada masa tuanya. Pemerintah memberikan penghargaan berupa Rumah dan Tunjangan Hari Tua, Pada tahun ini ada 75 Rumah yang dibagikan kepada mantan Atlet berprestasi yang belum mempunyai rumah seharga masing-masing 125 Juta, aa 65 tunjangan hari tua kepada mantan Atlet berprestasi sebesar masing-masing 30 juta ungkapnya.

Pada Haornas ini Pemerintah juga memberikan penghargaa khusus atas jasa-jasa mereka kepada para Atlet, Guru Penjasor,Pelatih, Wasit, Pembina dan Penggerak, Keluarga berprestasi Olahraga, Toko Olahraga, Masseur, Dokter Olahraga, Pakar Olahraga, Wartawan Olahraga, serta Organisasi badan dan lembaga olahraga.***

Harga Sembako Meroket, Warga Tuntut Pemerintah

Teluk Kuantan,- "Seperti tak ada saja peran pemerintah dalam mengontrol harga sembako. Soalnya harga sembako menjelang lebaran ini meroket saja. Yang menentukan harga bukannya para pemasok dari luar tapi pedagang sendiri. Buktinya kalau kita membeli langsung dari pemasok atau langsung dari mobil-mobil kampas, harganya seperti biasa"

Keluhan yang disampaikan ibu-ibu di pasar tradisional Teluk Kuantan atau lebih dikenal dengan Pasar Kuala Lumpur Jum'at siang (26/8) itu patut dicermati. Pasalnya sejak sepekan ini harga barang kebutuhan pokok dipasar-pasar di Kuantan Singingi mulai meroket. Padahal sejak awal puasa kenaikan harga sembako tak kentara, tapi dipenghujung bulan ramadhan ini harganya tiba-tiba menanjak tajam. Warga sempat menanyakan peran Pemkab Kuansing dalam mengontrol harga sembako seakan tak ada. Pasalnya, kenaikan harga sembako yang berlipat-lipat itu diduga kuat dilakukan seenaknya oleh pedagang terutama di pasar di Teluk Kuantan, bukan dari pemasok.

Buktinya harga sembako atau barang harian di beberapa minimarket tak mengalami kenaikan sedikitpun. Bahkan harga beberapa jenis beras malah turun. Beras yang biasa dibeli dengan harga Rp 103.000,- per 10 kg, sekarang hanya Rp 98.000,- atau turun Rp 1.000,- - Rp 3.000,- perkilonya. Begitu juga dengan sembako lainnya cenderung stabil, sehingga perbedaan harga sembako di Minimarket dengan pasar tradisional saat ini sangat kentara. Kondisi membuat banyak ibu-ibu menuding kenaikan harga sembako diduga lebih disebabkan ulah pedagang sendiri yang mengambil keuntungan terhadap situasi menjelang lebaran. Akibatnya, ribuan warga terpaksa menyerbu sejumlah minimarket yang ada di Teluk Kuantan.

Pedagang berharap pemerintah dapat melakukan peninjauan atau sidak ke pasar-pasar. Kalau memang kenaikan harga sembako diakibatkan spekulan para pedagang, warga menuntut, Pemkab langsung mengambil tindakan tegas dengan memblacklist atau memaksa pedagang berhenti berjualan sementara. Kalau perlu menutup kedai atau lapaknya. Kebijakan itu dirasa perlu dilakukan untuk membuktikan kalau Pemkab benar-benar berpihak kepada rakyat dan tidak membiarkan para spekulan membusung dada di pasar Teluk Kuantan. Jika terus dibiarkan dan tak ada upaya Pemkab untuk menertibkannya, sama artinya dengan membiarkan warga dipencundangi.

Sejumlah pengamat Perkotaan dan sosial kemasyarakatan seperti Idi Susianto, berpendapat seyogyanya pemkab Kuansing melalui dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan harus melakukan pantauan langsung atau operasi pasar secara rutin atas lonjakan harga sembako. Tak hanya itu, Pemkab juga harus memantau dengan ketat terhadap makanan yang tak berlabel, makanan yang mengandung bahan berbahaya terutama makanan yang disukai anak-anak serta makanan yang kadaluarsa.

Biasanya jelas ayah 2 anak itu, situasi menjelang lebaran ini sangat membuka peluang dan akses untuk masuknya sejumlah produk makanan yang tak jelas asal-usul dan kandungan zat didalamnya. Idi juga sangat yakin kondisi-kondisi seperti ini akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk memasarkan produk-produk makanan kemasan yang tidak berlabel halal, tidak mengantongi rekomendasi BPOM atau sejumlah produk yang sudah kadaluarsa. Pengawasan terhadap sejumlah produk makanan pada situasi seperti ini biasanya juga sangat longgar dibanding hari biasa.

Hal itu dimaksudkan agar sebagian masyarakat pada level ekonomi lemah pasca "dipermak" musim Pacu Jalur yang lalu, dapat memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari terutama dapat memenuhi angka kebutuhan gizi (AKG) bagi anak-anaknya, pungkas Idi.

Pantauan dibeberapa minimarket seperti Toserba Indrako, Indrako Mart dan Minimarket Sahabat Aidilia, ratusan warga tampak menyerbu sehingga warga yang berbelanja didalamnya berjejal. Bahkan pengakuan ibu-ibu di sebuah minimarket menyebut kalau antre di kasir bisa mencapai 1 jam baru dapat giliran membayar. Kalau tak sabar atau tak pandai mengantre, alamat takkan kunjung keluar. Seorang warga Teluk Kuantan mengaku belanja di Minimarket tak mungkin tertipu. Selain harganya tak naik dan malah sebagian ada yang turun, barangnya tak ada yang kadaluarsa dan tak takut terbeli barang tiruan, jelasnya. (Berita EPENDRI)

Rabu, 17 Agustus 2011

Ratusan Panwaslukada Kuantan Singingi Belum Gajian

Sekda : Honor Panwas itu Hutang Pemkab

Teluk Kuantan,- Sudah 2 bulan setengah berlalu atau sejak 1 Juni 2011 pasangan H Sukarmis-Drs H Zulkifli dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kuantan Singingi, artinya berdasarkan UU No 12 tahun 2008 Panwaslukada sudah harus dibubarkan pada 1 Agustus 2011.

Kendati belum dibubarkan secara resmi, sebanyak 36 Panwas tingkat kecamatan dinyatakan sudah habis masa tugasnya terhitung 1 Juli 2011 atau 2 bulan sejak dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati terpilih serta 209 Panwas Lapangan (PPL) se-kabupaten Kuantan Singingi sudah habis masa tugasnya sejak 1 Juni 2011. Namun sejak bulan April hingga bulan Juni 2011, sebanyak 36 orang anggota Panwaslukada tingkat kecamatan ditambah 3 orang Panwaslukada tingkat kabupaten Kuantan Singingi belum menerima honorarium sama sekali serta honor bulan Mei bagi 209 anggota Panwas Lapangan (PPL). Kondisi itu lebih disebabkan tak tersedianya anggaran Panwaslukada yang hanya mampu membayar honorer hingga bulan Maret 2011 yang lalu.

Ketua Panwaslukada kabupaten Kuantan Singingi Ahdanan Shaleh, SAg,MPd beberapa hari yang lalu kepada Sentral Kuansing mengaku, tak sedikit anggota Panwas baik tingkat kecamatan maupun PPL yang menanyakan honornya, apalagi saat ini bertepatan pula dengan bulan puasa, sehingga sangat wajar mereka menyakannya. Bahkan puluhan anggota Panwas dan PPL setiap harinya mempertanyakan keseriusan Panwas kabupaten untuk memperjuangkan honornya ke pemerintah. Tak hanya itu, mantan anggota Panwas juga menanyakan perihal pembubarannya. Karena dilantik dan ditugaskan secara resmi berdasarkan UU, mestinya Panwas juga harus dibubarkan secara resmi.

Menyikapi permasalahan tersebut, Sekdakab Kuantan Singingi Drs Muharman,MPd jauh hari sudah mewanti-wanti hampir 3 ratus Panwaslukada termasuk staf Sekretariat sekabupaten Kuantan Singingi untuk bersabar. Pasalnya tegas Muharman, honor Panwas itu merupakan hutang pemerintah yang harus dibayar. Hanya saja, karena peraturan yang mengikat tegas mantan kepala BKD itu, Pemkab tak mungkin membayarkan honor yang mencapai lebih dari setengah miliar tersebut saat ini juga karena tidak terkafer dalam DIPA Panwas. Jadi untuk pembayarannya tegas Muharman kita alokasikan melalui APBD-P, mohon bersabar, pinta Muharman.

Ketika ditanyakan kembali, hal senada juga dilontarkan lagi oleh Muharman usai dilantik Kamis (11/8) lalu di ruang kerjanya. Usai konferensi pers dengan sejumlah wartawan. Muharman mengaku bahwa APBD-P termasuk didalamnya honorarium Panwas sudah diusulkan bahkan sudah disampaikan ke Bappeda dan Senin ini (kemaren-red) sudah dibahas oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), tegasnya.(Berita Ependri)

Dilantik Jadi Sekda, Muharman Dituntut Satukan Masyarakat

Teluk Kuantan,- Dilantik menjadi Sekretaris Daerah (Sekda) defenitif setelah menjabat Plt selama 8 bulan lebih, Drs Muharman,MPd dituntut bupati Kuansing H Sukarmis untuk menyatukan masyarakat.

Hal itu dikatakan Bupati H Sukarmis dalam sambutannya usai melantik Sekda Kuantan Singingi Drs Muharman,MPd Kamis pagi (11/8) di gedung Abdoer Rauf Sei Jering Teluk Kuantan. Sebelumnya Muharman yang dilanti berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Riau No Kpts : 84/VIII/2011, merupakan kepala BKD dan sebulan terakhir menjabat sebagai staf ahli Bupati. Muharman berhasil menyisihkan 2 pejabat lainnya yang sama-sama menjalani tes menjadi Sekda sebulan yang lalu masing-masing Kadis Perhubungan Inforkom Hernalis, S.Sos dan Kadis Perkebunan Wariman,SP.

Pelantikan kakak kandung Ketua PABBSI Riau Sanusi Anwar itu menjadi Sekda, hampir tak ada yang menyangkal karena Muharman sudah lama dikader atau diproyeksikan Bupati H Sukarmis. Banyak yang memastikan ayah 2 anak itu jelas bakal menjadi Sekda. Selain sudah menjabat sebagai Plt Sekda sejak Drs H Zulkifli mengundurkan diri karena maju sebagai calon Wakil Bupati berpasangan dengan H Sukarmis pada Pemilukada 07 April Lalu, Muharman juga terkenal sangat loyal bahkan berani "pasang badan" kepada H Sukarmis jauh sebelum Pemilukada berlangsung. Bahkan Muharman juga sudah sangat dekat sejak Pilkada tahun 2004 lalu yang juga dimenangkan H Sukarmis.

Usai dilantik, Muharman langsung dituntut Bupati Sukarmis untuk menjadi motor untuk menyatukan semua elemen masyarakat yang sejak Pilkada lalu masih belum sepenuhnya bersatu dan kompak. Muharman yang merupakan tokoh masyarakat Kuantan Mudik dipandang cakap dan mampu menjadi mediator untuk merangkul kembali masyarakat yang sebelumnya berbeda pilihan saat Pemilukada yang lalu. "Pemilukada sudah usai, semuanya harus memikirkan bagaimana seluruh elemen masyarakat kembali bersatu untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur yang sangat dibutuhkan masyarakat" jelas Sukarmis.

Pada acara yang turut dihadiri sejumlah Forum Komunikasi pimpinan daerah (Muspida-red), pejabat eselon III dan IV, sejumlah tokoh masyarakat dan keluarga besar Sekda yang baru tersebut, Bupati H Sukarmis juga meminta agar Sekda kembali menata dan membina pegawai agar aparatur dapat menjadi apartur yang profesional serta mengkordinir perumusan kebijakan daerah.

Sementara itu, Sekda Muharman diruang kerjanya saat konferensi pers beberapa saat usai dilantik, mengaku siap dengan apa yang bebankan Bupati H Sukarmis. Muharman mengaku akan selalu melakukan kordinasi ke semua Satker agar jangan sampai ada kebijakan yang bertentangan dengan visi misi pemerintah atau tidak disetujui Kepala Satker. Untuk itu tugas Sekda jugalah yang akan mengkordinir segala kegiatan dan kebijakan yang bisa diterima masyarakat dan tepat sasaran.

"Saya tak akan segan-segan bertanya kepada kepala Satker yang lebih memahami secara teknis segala program di Satkernya.Secara teknis, Kepala Satker sudah memahami undang-undang dan peraturan yang menjadi pedoman kerjanya. Untuk itu kordinasi sangat diperlukan", tambahnya.

Menyikapi sejumlah keluhan pejabat yang dipindah tempatkan bekerja atau nonjob, bukanlah suatu kebijakan yang tidak manusiawi, namun semuanya sudah dikaji dan pejabat yang teknis yang pindah ke kecamatan, itu merupakan kebijakan untuk menjadi pembina di tempat yang baru. Sebagai Abdi negara, PNS harus siap bekerja dan ditempatkan dimanapun. Kalau ada pegawai yang tak masuk-masuk kerja karena ditempatkan pada posisi yang kurang sesuai dengan keahliannya atau jauh dari domisilinya, maka akan diambil tindakan sesuai aturan. Siapapun PNS juga harus tunduk kepada PP No 53 2010 tentang Disiplin PNS dan kepada kepala satuan kerja untuk tetap melakukan tertib absensi. Dari hal itu sebagai Pejabat Pembina Pegawai, juga harus mampu berlaku tegas dan adil kepada semua PNS, pungkas tokoh kelahiran 1 September 1957 di Kinali Lubuk Jambi tersebut.

Muharman mengawali karir sebagai PNS pertama kali sebagai guru SD, lalu menjadi Kepsek di SDN 17 Garuda Sakti Panamyahun 1996. Kemudian mendapat kesempatan tugas belajar S-2 di IKIP Bandung dan tamat 1999. Seiring pemekaran beberapa kabupaten termasuk kabupaten Kuantan Singingi, oleh pemerintah propinsi ia diberi tawaran dan kesempatan untuk bekerja di daerah pemekaran termasuk ke Kuansing dan diberikan biaya pindah.

Kesempatan itu diakuinya langsung dia ambil dan langsung ditempatkan di Dinas Pendidikan Kuansing pada tahun 2000 sebagai Kasubdin TK/SD, lalu menjabat sebagai di KTU dinas. Kepindahanya ke jabatan struktural berdasarkan surat menteri Diknas. Walaupun berlatar belakang sebagai guru dengan golongan IV C, rasanya saya tak mungkin dikembalikan menjadi guru, gurau Muharman. Selain itu ia juga pernah ditempatkan di Insfektorat, di dinas Pertambangan dan baru tahun 2006 diangkat jadi kepala BKD.

Menanggapi adanya rumor yang berkembang di kalangan pejabat nonjob pasca Pemilukada ditambah adanya kesalahan penulisan pangkat atau golongan dari IV/b menjadi III/D dan akan melakukan Clas Action, Muharman menjawab bahwa hal itu sah-sah saja karena merupakan hak seseorang. Tapi yang perlu digaris bawahi adalah bahwa Pemkab tidak pernah memberhentikan pegawai sebagai PNS tapi hanya memindahkan jabatan kepada orang lain dan hal itu merupakan hak prerogatif bupati. Bahkan ada yang tak mau dipindahkan dengan berbagai alasan dan terpaksa dinonjobkan karena sesuai hasil Baperjakat ada rotasi dan promosi bagi pegawai untuk memperhatikan karirnya.

Sedangkan bagi pegawai yang kepangkatannya turun satu tingkat akibat kesalahan pengetikan petugas administrasi, sudah diperbaiki. Hal itupun sesuai dengan kalimat akhir pada SK PNS saat dilantik bahwa, apabila terjadi kesalahan, akan dilakukan perbaikan seperlunya. Apalagi terang Muharman yang terkenal dengan pantunnya yang cukup hapal oleh hakim MK yaitu "Martabak Kue Pancuang, Talotak Diatas Meja. Biar ditembak, Biar dipancuang, Namun Kami Indak kan Barubah", oknum pegawai yang memPTUNkan pemkab karena kesalahan pengetikan pangkatnya itu, tetap menerima gaji sesuai Pangkat aslinya yaitu IV/A dan bukan menerima gaji sesuai pangkat III/D dan hal itupun sudah disampaikan ke Hakim PTUN Pekanbaru, dan hari perkaranya akan diputus hakim, jelas suami Sri Muliati dengan 2 anak masing-masing Harri Kurniawan dan Murina Putri. (Berita Ependri)

Masyarakat Pangean Minta Listrik, Safari Ramadhan Dimasjid Rahmatullah Sako Pangean

Pangean,- Masyarakat Pangean minta agar pemerintah melalui pasangan Bupati dan wakil Bupati terpilih H Sukarmis-Drs H Zulkifli,MSi segera merealisasikan program pembangunan sebagaimana yang dijanjikan saat kampanye pada Pilkada lalu. Jangan hanya bisa berjanji tapi tak bisa menepatinya, jelas warga dusun Sako Pangean pada malam syafari ramadhan pemerintah kemarin malam (5/8)dimasjid Rahmatullah dusun Sako desa Pasar Baru Pangean.

Sejalan dengan tuntutan warga Pangean tersebut, Camat Pangean Noprion,S.Sos dalam sambutannya juga menuntut agar masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya secara jelas yang bisa disampaikan melalui anggota Dewan dari daerah pemilihan Pangean atau disampaikan langsung kepada pemerintah. Menurutnya, dihadapan Tim syafari pemerintah yang dipimpin Wabup Drs H Zulkifli,MSi dan dihadiri sejumlah pejabat teras dan Kapolsek Pangean AKP Supriono tersebut, bagaimana mungkin pemerintah mengetahui secara detil dan urgent apa sebenarnya yang paling dibutuhkan oleh masyarakat kalau masyarakat tak berkenan menyampaikan aspirasi.

Namun dari sekian program desa yang paling urgent menurut camat adalah perlunya perhatian yang lebih khusus dari pemerintah kabupaten adalah terhadap kawasan seberang sungai Kuantan 5 desa yang tak kunjung dialiri listrik. Kawasan pemukiman diseberang sungai yang membelah kecamatan Pangean tersebut sejak puluhan tahun tak pernah mengenyam enaknya penerangan listrik PLN. Tentu saja hal itu sangat menghambat perkembangan belasan ribu masyarakat yang harus menyeberangi sungai menggunakan kompang atai rakit tersebut. Bagaimanapun, listrik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak sekolah yang selama ini sangat jarang mendapatkan akses informasi dari televisi yang setiap hari menyajikan beragam berita yang sangat perlu diketahui masyarakat.

Dibidang infrastrutur jalan, dirasa perlu pengaspalan kembali jalan desa Pulau Tongah yang karena umurnya memang sudah lama dengan kondisi terkini yang sudah rusak parah dan sudah hancur. Selain itu untuk meningkatkan pelayanan masyarakat yang lebih efisien, maka desa Pasar Baru Pangean perlu dimekarkan terutama dusun Sako serta dusun Sungai Langsat

Sementara itu Wabup Drs H Zulkifli,MSi mengaku Bupati dan Wakil Bupati takkan mampu membangun negeri ini kalau tidak mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Artinya masyarakat merupakan pilar utama untuk bisa berlangsungnya program pembangunan yang diprogramkan pemerintah. Pembangunan juga akan tepat sasaran bila berdasarkan skala prioritas dari kebutuhan yang disampaikan masyarakat. Sektor perekonomian merupakan kunci untuk dapat merubah taraf kehidupan masyarakat ke arah yang lebih baik. Tentang perluasan jaringan listrik yang bersamaan dengan program nasional, pemkab Kuansing mampu menerobos program tersebut dan berhasil mendapat perluasan jaring dalam posi yang sangat besar.

Sekarang Pemkab Kuansing tengah berusaha menyelesaikan tahap awal yaitu perencanaan pembangunan bantaran/pondasi jembatan Pangean. Untuk itu perlu dukungan penuh dari masyarakat Pangean. Apalagi membangun jembatan membutuhkan biaya yang cukup besar dan perlu dukungan terutama dari masyarakat yang berada di sekitar lokasi pembangunan jembatan serta akses jalan dari dan ke jembatan tersebut serta dukungan dari APBD Provinsi dan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

Sedangkan untuk menjaring aspirasi langsung dari masyarakat, syafari ramadhan pemerintah terang mantan Sekda tersebut dibagi kedalam 3 Tim yang masing-masing melakukan syafari ramadhan di kecamatan berbeda. Untuk malam ini (kemaren-red) Bupati melakukan syafari ramadhan di Mesjid Arrahman desa Teratak Air Hitam, saya sendiri selaku Wabup bersyafari ramadhan di Masjid Rahmatullah dusun Sako desa Pasar Baru Pangean dan Sekda di masjid Nurul Huda desa Seberang Puluau Busuk kecamatan Inuman dan begitulah seterusnya sampai semua kecamatan terjalani dan mendapat jatah syafari pemerintah yang digilir setiap tahun.

Menjelang Tausyiah atau ceramah yang disampaikan ustazd Armadis,SAg, Wabup menyampaikan sumbangan pemerintah untuk beberapa mesjid masing-masing sebesar Rp 25 juta, bantuan dari Bank Riau-Kepri serta menyampaikan bantuan yang dikumpulkan melalui Badan Amil Zakat (BAZ) Kuansing untuk kecamatan Pangean sebesar Rp 85,9 juta.(Berita : EPENDRI)