Senin, 19 Desember 2011

BMSDA KUANSING LAKUKAN PERAWATAN JALAN KONTINYU

TELUK KUANTAN - Perawatan ruas jalan yang menghubungkan dari Lubuk
Jambi Kecamatan Kuantan Mudik, menuju Desa Jake Kecamatan Kuantan
Tengah sepanjang 36 kilometer, dilakukan secara kontinyu dan
berkelanjutan.

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, Andi
Cahyadi dari Daerah Pemilihan Kuansing Lima ( Kuantan Mudik, Hulu
Kuantan dan Gunung Toar) ketika dihubungi Harian Vokal di Lubuk Jambi,
Minggu (18/12). Menurutnya, pelebaran jalan dengan cara membersihkan
pinggir jalan yang telah diaspal, yang kemudian dibuat parit sebagai
tempat air mengalir agar jangan sampai tergenang, sudahj merupakan
kewajiban instansi terkait Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Kuansing.

" Perawatan jalan ini merupakan suatu kegiatan runtin yang harus
dilakukan dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), yang
seharusnya lebih pro aktif dengan melakukan pembersihan baik jalan
kabupaten maupun jalan lainnya yang ada di kuansing tersebut, "
paparnya dari Fraksi Partai Golkar Kuansing.

Sebab, katanya, kalau jalan tidak dibersihkan dan parit di pinggir
jalan tidak ada, maka sudah barang tentu jalan akan cepat menjadi
rusak. Karena air banyak tergenang di badan jalan yang mengakibatkan
jalan akan cepat menjadi hancur, makanya Dinas BMSDA Kuansing harus
lebih pro aktif lagi.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Kabupaten Kuantan Singingi, Novriman yang dihubungi Harian Vokal
jum'at kemarin mengakui kalau dilakukan perawatan jalan dengan cara
membersihkan jalan dengan menggunakan alat berat dan sekaligus di buat
parit agar air lancar dan tidak tergenang lagi di badan jalan.

" Kegiatan perawatan jalan itu sudah menjadi kegiatan rutin dan akan
tetap dilakukan agar jalan yang ada benar-benar terlihat baik. Untuk
perbaikan ruas jalan tersebut memang telah dianggarkan dalam RAPBD
tahun 2011.

Namun dalam perawatan dan perbaikan jalan tersebut, yang sangat sulit
sekali dirasakan adalah masalah sospol di masyarakat, sebab banyak
masyarakat yang tidak mau memberikan atau mengizinkan untuk dilakukan
perbaikan di depan halaman rumahnya, sebutnya.

Padahal jalan ini merupakan jalan kabupaten yang dirasakan sangat
sempit, dan sangat perlu dilakukan pelebaransdan dibuat parit di sisi
kiri dan kanan jalan, namun yang terjadi malahan dilarang saat
dilakukan pengerjaan perawatan atau pelebaran jalan di desa koto lubuk
jambi, ujarnya.

Seharusnya masyarakat Koto Lubuk Jambi bersedia diberikan tanahnya
untuk dilakukan pelebaran jalan, karena ruas jalan di daerah tersebut
dinilai sangat sempit, dan bila tidak dilakukan pelebaranm maka akan
dapat mengganggu arus lalu lintas, tambahnya

PDI- P PRIHATIN, DAPIL KUANSING V TAK PERNAH RAIH KURSI


TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Semenjak Kabupaten Kuantan Singingi
dimekarkan dari Kabupaten Inderagiri Hulu tahun 1999 lalu sampai
dengan sekarang, belum ada satu kursi pun yang diraih dan diperoleh
dari Daerah Pemilihan Kuantan Singingi Lima (Dapil Kuansing V), yang
meliputi Kecamatan Kuantan Mudik, Gunung Toar dan Hulu Kuantan.

Oleh karena itu, sangat prihatin sekali melihat kondisi yang terjadi
di Dapil Kuansing V tersebut, karena telah dua kali pemilihan anggota
legislatif yaitu tahun 2004 dan 2009 tidak ada satupun yang berhasil
duduk dalam pemilihan tersebut, Ungkap Ketua DPC PDI- P Kabupaten
Kuantan Singingi, Fauzi ketika dihubungi Harian Vokal di Teluk Kuantan
kemarin.

" Sudah dua kali pemilihan legislatif, tidak ada satu kursi yang
berhasil di raih dari dapil kuansing V, inilah yang menjadi persoalan
dan ada apa sebenarnya yang terjadi," paparnya.

Menurutnya, ke depan sangat perlu dievaluasi atau menjadi perhatian,
sehingga ditargetkan dalam pemilu 2014 mendatang harus mampu meraih
satu kursi dari dapil kuansing V. Salah satu cara yang dilakukan nanti
akan melakukan pertemuan dengan seluruh kader PDI-P yang ada di Dapil
Kuansing V khususnya Kecamatan Kuantan Mudik.

Setelah itu barulah dilanjutkan dengan kecamatan Gunung Toar dan Hulu
Kuantan, yang akan dikunjungi seluruh kecamatan yang ada di Kuansing.
Hal ini dilakukan guna konsolidasi dan bertatap muka dengan seluruh
ranting-ranting yang ada di kecamatan.

" Kita berharap dalam konsolidasi dengan seluruh kader PDI- P di
seluruh kecamatan, juga dihadiri dari kader ranting karena sangat
penting artinya," tuturnya.

Menyinggung soal tidak adanya raihan kursi di Dapil Kuansing V
tersebut, Fauzi menjelaskan, akan menjadi perhatian ke depannya,
dimana seluruh pengurus baik DPC dan PAC telah bertekad untuk dapat
meraih satu kursi pada pemilu 2014 mendatang.

Sementara, kalau pada pemilu 1999 lalu ada meraih satu kursi di dapil
kuansing V tersebut, bukan khusus kursi dari dapil kuansing V akan
tetapi berasal dari dapil lain yang berdekatan dengan dapil kuansing
V, yang kebetulan yang duduk itu berasal dari Kuantan Mudik (Fahmi
Umar), tukasnya. ( Rep)***.

226 HEKTAR SAWAH DAN 90.000 IKAN HILANG KERUGIAN BANJIR

TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Akibat musibah banjir yang terjadi dengan
meluapnya Sungai Batang Petapahan Kecamatan Gunung Toar dan Sungai
Sinambek Kelurahan Sungai Jering Kecamatan Kuantan Tengah, pada Rabu
pagi (14/12) lalu, mengakibatkan 226 hektare areal sawah masyarakat
yang baru ditanami padi tergenang banjir dan 90. 000 ekor hilang.

Sehingga petani kuansing mengalami kerugian yang cukup banyak dan
ditaksir lebih kurang sekitar Rp. 153 juta kerugian bagi petani ikan,
sedangkan untuk lahan sawah seluas 226 hektar.

" Kerugian yang dialami petani ikan Kuansing akibat banjir yang
terjadi rabu lalu, mencapai 90.000 atau Rp. 153 juta milik Aheng warga
sinambek kelurahan sungai jering," papar Kadis Perikanan Kabupaten
Kuantan Singingi, Nasry melalui Kabid Produksi Wismal ketik dihubungi
Harian Vokal, Jum'at (16/12).

Menurutnya, Tembok kolam ikan milik Aheng itu roboh dan ikan yang
telah siap panen hilang terbawa banjir, sehingga pemilik kolam aheng
menderita kerugian sekitar Rp. 153 juta. Sedangkan data dari Kecamatan
Gunung Toar masih menunggu laporan dari petugas lapangan di kecamatan,
di himbau seluruh petugas maupun para petani ikan untuk dapat
menyiasati dan melakukan langkah-langkah antisipatif.

Sementara Kadis Tanaman Pangan Kuansing, H. Hardison menyebutkan
sekitar 226 hektare lahan yang tergenang banjir tersebut, dimana
sebanyak 110 hektar lahan terdapat di Kecamatan Gunung Toar dan
sebanyak 109 hektare di Kecamatan Kuantan Tengah, serta 7 hektare di
Kecamatan Benai.

Hal ini disebabkan sedang terjadi perubahan iklim yang tidak menentu,
dimana kadangkala cuaca cukup baik tetapi tiba-tiba terjadi pula hujan
lebat, sehingga dengan kondisi yang alam yang tidak menentu ini tentu
saja sangat membahayakan kolam petani ikan di kuansing, tambanya.

" Namun baru tiga kecamatan yang melaporkan akibat banjir, dan
berkemungkinan masih bisa bertambah kalau ada informasi baru dari 9
kecamatan lainnya," tuturnya.

Ketika ditanyakan apakah padi yang telah siap tanam tersebut akan
menjadi rusak, menurut Hardison, meskipun sempat tergenang banjir
hanya beberapa jam dan kemudian air kembali surut seperti sedia kala,
tidak apa-apa atau padi tidak akan rusak kecuali kalau tergenang
beberapa hari berkemungkinan padi tersebut akan menjadi rusak.

" Karena baru ditanam dan tergenang banjir beberapa jam, tidak
berpotensi merusak padi. Tetapi berbeda jika tanaman padi sudah mulai
berbuah dan tergenang besar kemungkinan akan rusak atau busuk,"
tambahnya.

Karena itulah, katanya, dirinya berharap petani dapat memperbaiki
saluran pembuangan air yang ada, sehingga jika terjadi banjir maka air
akan cepat surut dan tidak terlalu lama menggenai tanaman yang baru
ditanam tersebut, ujarnya.

" Salah satu solusi yang dapat dilakukan di saat curah hujan yang
cukup tinggi saat ini, yakni memperlancar saluran pembuangan
air,"ujarnya.

Kemudian dirinya juga mengharapkan seluruh petugas penyuluh lapangan
atau PPL yang ada disetiap kecamatan untuk aktif memantau kondisi
musim tanam warga, sehingga jika  terjadi hal-hal yang tidak inginkan
dapat diinformasikan ke kabupaten.

Hardison berharap musim tanam kali ini juga berhasil hingga masa panen
tiba, dengan demikian masyarakat dapat memiliki stok beras yang
memadai untuk memenuhui kebutuhan sehari-hari, minimal untuk kebutuhan
masing-maisng rumah tangga. ( Rep)***

MINGGU DEPAN, DANA SERTIFIKASI KUANSING DIBAYARKAN


TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Kekhawatiran sejumlah guru di Kabupaten
Kuantan Singingi karena sampai saat ini belum juga menerima dana
sertifikasi, bahkan selalu saja berharap karena memang sangat
dibutuhkan.

Namun Kepala Dinas Pendidikan Kuansing, Drs. H. Alwis, MSi melalui
Sekretaris Badril, S. Sos menyebutkan akan segera membayarkannya dalam
minggu depan.

" Insya Allah dalam minggu depan, dana non sertifikasi dan sertifikasi
para guru Kuansing akan dibayarkan. sehingga para guru di Kuansing
tidak perlu khawatir lagi,’’ paparnya ketika dihubungi wartawan
melalui handphone selulernya, Kamis (15/12).

Ketika ditanya apa penyebab keterlambatan pembayarannya, menurut
Badril, Keterlambatan pembayaran dana non sertifikasi tersebut,
disebabkan dana tersebut terlambat masuk ke kas daerah, karena ada
Memorandum of Understanding (Mou) antara Kemendiknas dan BRI .Sekarang
dana tersebut dibayarkan melalui BRI.

" Kita tidak ada kesengajaan untuk memperlambat pencairan dana non
sertifikasi para guru.Keterlambayan tersebut karena ada kesalahan atau
perubahan dari pusat.  Buktinya, begitu dana masuk segera kita
cairkan," tuturnya.

Diketahui, dana non sertifikasi dibayar tiga bulan sekali atau per
triwulan. Masing-masing guru mendapat Rp 250 ribu per bulan atau Rp 3
juta setiap tahunnya.Namun untuk tahun 2011 ini pihaknya belum bisa
memastikan apa pembayaran yang akan dilakukan ini untuk tiga triwulan
atau satu triwulan

".Sekarang kita sedang menghitung. Kalau bisa tiga triwulan kita
bayarkan tiga triwulan, tapi kalau tidak satu triwulan saja,"
tambahnya.

Sebelumnya, sejumlah guru di Kuansing mengeluhkan kejelasan nasib
pembayaran dana non sertifikasi mereka . Pemkab selama ini selalu
terlambat membayar dana tersebut sementara guru di kabupaten/kota lain
tak mengalami hal yang sama.

‘’Dana untuk triwulan pertama saja belum dibayar. Kami khawatir dana
non sertifikasi tidak dibayar lagi dan tidak jelas nasibnya,’’ kata
seorang guru yang enggan ditulis namanya. ( Rep)***

BANJIR BANDANG HANTAM 7 RUMAH ROBOH

KAMPUNG BARU ( VOKAL) - Hujan deras yang mengguyur semalam suntuk
terjadi selasa malam atau rabu pagi (14/12) sekitar pukul 03.00 WIB,
akibat meluapnya sungai batang petapahan Kecamatan Gunung Toar dan
sungai sinambek Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan Kecamatan
Kuantan Tengah.

Sehingga dengan meluapnya kedua sungai tersebut, menyebabkan warga
menjadi panic karena air begitu kencang memasuki kea rah rumah
penduduk, dan beberapa warga berhmburan keluar rumah untuk
menyelamatkan diri dari banjir banding tersebut.

Menurut Arpan (39) warga desa Petapahan yang dihubungi Harian Vokal
dilapangan menyebutkan, kalau air sungai batang petapahan ini sangat
kencang sekali datangnya, dan terjadi mulai sekitar pukul 03.00 wib
akibat hujan yang mengguyur dengan derasnya.

Akibatnya, warga menjadi panic dan berhamburan keluar rumah untuk
menyelamatkan diri masing-masing, khawatir akan terjadi atau terkena
rendaman air yang datang begitu kencang di saat warga sedang enak
tidur pagi buta tersebut.

Sebab, katanya, air yang datang secara tiba-tiba tersebut mencapai
sekitar 40 – 60 centimeter, dan mengenai sekitar 70 buah rumah yang
berada di pinggir sungai batang petapahan ini. Bahkan Sawah yang baru
siap tanam seluas lebih kurang satu hektar telah dipenuhi lumpur dan
dinilai tidak akan bisa diharapkan lagi atau gagal.

Namun, kerugian material belum dapat diketahui, yang jelas hanya
tanaman padi yang baru siap tanam telah gagal seluas satu hektar dan
memang tidak bias dilanjutkan kembali dan harus di tanam kembali,
namun kendalanya perlu penyemaian ulang dan itu memerlukan waktu satu
sua bulan kembali, ujarnya sedih.

Sementara itu, banjir banding atau meluapnya sungai sinemabek di
kelurahan Sungai Jering juga terjadi sekitar pukul 03.00 WIb dan
merobohkan tujuh buah rumah yang terbuat dari semi permanen dekat
kolam ikan aheng menjadi roboh dan satu unit Honda hancur terhimpit
salah satu rumah yang roboh tersebut.

Penyebab robohnya tujuh unit rumah semi permanent milik penduduk yang
berdekatand engan kolam ikan aheng tersebut, karena saat hujan
mengguyur lebat dan meluapnya sungai sinambek, maka pagar tembok kolam
ikan aheng tumbang dan mengenai rumah penduduk yang berada di samping
kolam ikan.

Sementara meluapnya  air sungai sinambek tersebut mencapai loteng
setinggi 2-3 meter, dan bahkan anak-anak usia belum sekolah telah
hanyut dans empat di bawa air bah. Untungnya masyarakat setempat dapat
menolong anak-anak yang hanyut terbawa arus sungai sinambek.

Ketika hal ini dikonfirmasikan Harian Vokal ke Kepala Dinas Sosial
Tenaga Kerja Kabupaten Kuantan Singingi (Disosnaker Kuansing), Tarmis,
S. Pd, Mh didampingi Sekretarisnya H. Syafrianto, NS, S. Sos diruang
kerjanya mengakui hal tersebut. Bahkan telah melakukan kunjungan dan
melihat secara langsung ke lokasi kejadian.

“ Begitu mendapat laporan tentang adanya banjir banding di sungai
batang petapahan Desa Petapahan dan Sungai Sinambek Kelurahan Sungai
Jering, kita langsung turun dan melihat kondisi yang sebenarnya.”
Paparnya.

Sedangkan berapa jumlah kerugian material yang dialami warga baik desa
petapahan maupun sinambek belum diketahui, namun hanya satu hektar
lahan pertanian telah terkena Lumpur dan kolam ikan milik aheng yang
roboh dan ikannya sekitar 30 ton juga menjadi hilang atau hanyut,
ujarnya.
“ Saat ini kita sedang sedang menunggu laporan dari desa dan pihak
kecamatan berapa jumlahg kerugian yang dialami akibat banjir
tersebut,” tuturnya.

Sementara kepala dinas Tanaman Pangan Kuansing, Ir. H. Hardison, MP
menyebutkan, memang telah mengentahui kalau lahan pertanian yang telah
siap ditanam terkena lumpur akibat banjir atau meluapnya sungai batang
petapahan.

“ Saat ini sedang dilakukan pendataan berapa jumlah lahan yang terkena
Lumpur, dans edang menunggu laporan, “ tukasnya. ( Rep)***

Selasa, 13 Desember 2011

Gudang BLHPI Terbakar

Gudang kantor Badan Lingkungan Hidup Promosi dan Investasi (BLHPI) Kabupaten Kuantan terbakar. Kebakaran tersebut membuat semua isi gudang ludes terbakar. Kebakaran ini nyaris menghanguskan kantor itu, karena posisi gudang berada di tengah kantor.

Berdasarkan pengamatan, Rabu (14/12) pukul 09.05 WIB, sebuah mobil pemadam kebakaran terlihat masih berada di kantor BLHPI menyemprotkan air kebagian dalam kantor, kalau tampak dari luar, kantor tersebut tidak mengalami kebakaran.

Di luar kantor, terlihat Kepala BLHPI Indra Suandy, ST, MT bersama beberapa orang pegawai memperlancar jalannya air drainase kantor, karena tersumbat sehingga air tergenang akibat kecilnya pipa pembuangan.

Di dalam kantor, terlihat sejumlah pegawai membersihkan air serta puing-puing kebakaran ke luar ruangan dengan menggunakan peralatan seadanya, ternyata dibagian dalam kantor terlihat mulai menghitam mulai dari pintu masuk utama.

Ruangan paling parah ternyata bagian gudang yang terletak ditengah-tengah kantor, di ruangan ini semua barang terlihat hangus, mulai dari arsip sampai kepada barang alat-alat laboratorium milik kantor BLHPI.

Sejumlah pegawai juga masih terlihat saat itu membersihkan gudang yang paling parah itu menggunakan cangkul untuk mengeluarkan puing-puing dan sisa kebakaran, dan pada bagian belakang kantor menju keluar terlihat sejumlah pecahan kaca.

Kepala BLHPI Indra Suandy ST, MT yang ditemui di tempat kejadian mengatakan kebakaran yang menimpa kantornya tidak sempat meluas kepada bagian lain melainkan menghanguskan bagian gudang saja.

Terkait penyebab kebakaran, Indra mengatakan kalau kebakaran pertama sekali diketahui oleh penjaga kantor Reci Saparnus pada pukul 23.00 WIB Selasa (13/12), dan saat itu Reci sedang merokok dan ada semacam cairan bensin mengalir dari arah gudang, diketahui didalam gudang itu ada genset.

Api rokok Reci ternyata membuat kebakaran. Dan saat itu Reci mengaku menurut Indra telah berhasil memadamkan apinya kemudian dia tidur dengan lelap, ditambah kondisi cuaca hari hujan.

Ternyata setelah subuh, Reci terbangun kembali oleh asap yang mengepul dan gudang kantor itu telah terbakar sehingga api berhasil dipadamkan dan tidak sempat mengahanguskan bagian kantor yang lainnya.

Akibat kejadian tersebut, untuk hari itu, aktivitas kantor lumpuh, dan Indra belum bisa menaksir berapa kerugian yang diderita kantor mereka, karena untuk mengetahui kerugian harus menunggu perhitungan dari ahlinya dari kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. (noprio sandi)

Teks fhoto

Kebakaran gudang BLHPI Selasa (13/12) malam mengangkibatkan seluruh isi gudang ludes. Api bisa dijinakkan karena saat kejadian kantor dijaga oleh penjaganya. (noprio sandi)

Pembayaran Proyek Dihimbau Sesuai Volume Pekerjaan

Kejaksaan Negeri Teluk Kuantan menghimbau kepada pihak pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi melalui juru bayar sejumlah proyek pekerjaan, agar membayarkan uang proyek sesuai volume pekerjaan, meski tahun anggaran sudah berakhir. Jika pekerjaan diteruskan diawal tahun berikutnya berkemungkinan ada pemberian uang proyek 100 persen, sementara pekerjaan belum selesai.

Himbauan tersebut disampaikan Kajari Teluk Kuantan Maryono, SH, MH, Selasa (13/12) di ruang kerjanya. Himbauan ini terkait akan berahkirnya tahun anggaran 2011, sehingga berpotensi untuk penyimpangan terhadap volume pekerjaan dan pembayaran kontrak kerja terhadap proyek pemerintah.

Seandainya pihak-pihak yang membayarkan proyek 100 persen sementara proyek tersebut belum selesai, maka Maryono mengindikasikan bisa saja ada laporan fiktif terhadap sebuah pekerjaan.

Namun keterlambatan pekerjaan atau pekerjaan tidak selesai diakhir tahun tambahnya bukan suatu pelanggaran hukum melainkan baru pelanggaran administrasi, dan berkemungkinan dikenakan denda. “Ya denda, belum terkait hukum,” tegasnya.

Himbauan ini disampaikannya agar mengingatkan pihak terkait agar jangan melanggar aturan yang ada, karena jika suatu pekerjaan yang belum selesai, tahun anggaran sudah berakhir sementara pembayarannya sudah seratus persen, maka bisa menjadi pelanggaran yang akan memasuki ranah hukum.

Kecuali menurut Maryono jika suatu pekerjaan itu terkait pemeliharaan, karena masa pemeliharaan memang kadang kala sudah masuk ketahun berikut. “Kecuali pemeliharaan, itu tidak apa-apa,” katanya dengan santun.

Berdasarkan catatan, Maryono telah berulang kali mengingatkan pihak ketiga atau kontraktor untuk mengerjaan proyek susuai batas waktu yang telah ditetapkan, lebih-lebih proyek terlihat dengan kasat mata pengerjaan tetap dilaksanakan padahal tahun anggaran telah berakhir. (noprio sandi)



 
Teks fhoto
Tugu Carano yang berada di simpang perkantoran Pemkab Kuansing dengan Sport Centre hampir selesai pengerjaannya. Tampak, Selasa (13/12) sejumlah pekerja masih melaksanakan pekerjaan pembuka pelapis caranonya. (noprio sandi)