Rabu, 19 Oktober 2011

Ranmor Gunakan Modus Baru

Pencurian kendaraan bermotor ternyata tidak menggunakan modus lama lagi. Sekarang pencurian dengan modus baru, pencuri melakukan perkenalan diri secara baik-baik, dan baru mencuri sepeda motor, dan untuk menjualnya dengan modus pura-pura pinjam uang.


Demikian dikatakan Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Darmawan SH belum lama ini di ruang kerjanya. “Kenal gitu aja, tidak tahu rumahnya, namanya samaran. Ada dua modus untuk curanmor ini, barang kali masyarakat harus waspada, kalau dulu pakai kunci T, itu sudah sering,” terang Darmawan.

Sekarang tambah Darmawan, orang melakukan pencurian sepeda motor dengan kenalan baik-baik bahkan ada yang pura-pura bekerja ditempat itu, bahkan sudah ikut ke rumah sekana sudah kenal dekat. “Pinjamlah motor beli rokok sebentar, kan udah percaya kan, itu hilang dibawa, dan ditanya orang yang merasa dirugikan, dimana rumahnya tidak tahu, siapa namanya ini, sebatas itu saja,’ terang Darmawan.

Kemudian kalau untuk penjualan, pencuri ini juga pura-pura kenal diantaranya teman sering nongkrong di pasar, waktu transaksi tidak membawa sepeda motor curian, melainkan membawa sepeda motor lain, kalau sudah akrab dia berpura-pura pinjam uang dengan menggadaikan sepeda motornya. “Kalau udah akrab gitu, sekali, dua kali kan, kenalan, pinjam dulu aku uang, aku perlu uang, pinjam Rp 2 juta misalnya, masak sama kawan sendiri, kamu pelit kali, berhitung kali, kalau ngak percaya, peganglah motor saya,” kata Darmawan.

Karena merasa sudah kenal dan tidak ada merasa was-was, uang dipinjamkan dengan membawa motor yang digadaikan tersebut, teryata motor yang digadaikan itu motor hasil curian dengan modus pinjam uang.

Apalagi sekarang masyarakat tambah Darmawan terlalu percaya terutama mereka yang ditinggal diperkampungan, itu sangat cepat percaya, bahkan pencuri dan penjual sepeda motor itu berkedok dengan rajin sholat. (noprio sandi)

fhoto

 
Sejumlah tersangka pencurian sepeda motor sudah diamankan Polres Kuansing. (noprio sandi)

Sumbangan Anggota PGRI Dipertanyakan Pemanfaatannya

Sumbangan anggota Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang dikelola oleh organisasi itu akan dipertanyakan Forum Komunikasi Guru dan Insan Peduli Pendidikan. Petanyaan itu akan disuarakan dalam konferensi kabupaten (konferkab), meski agendanya hanya pemilihan pengurus.

Rencana mempertanyakan sumbangan anggota PGRI itu dikatakan
Ketua Forum Komunikasi Guru dan Insan Peduli Pendidikan DR.
Yusri S.Pd, ST, MT Rabu (19/10) melalui selulernya.

Karena, pada hari Kamis (20/10) rencananya ada kegiatan Konferensi Kabupaten (konferkab) PGRI Kuansing dengan agenda pemilihan pengurus untuk masa bakti 2011-2016, dan pada saat itu akan ada penyampaian aspirasi dan sudah dibuat pemberitahuannya kepada pihak keamanan dengan nama partisipasi agar tidak ada pandangan miring terhadap rencana itu.

Jadi disitu tambah Yusri banyak hal yang akan dipertanyakan, termasuk mekanisme dan prosedur konferkab, tujuan konferkab, apa program selama ini, kemana iuran atau sumbangan anggota dimanfaatkan selama ini, apakah sudah sesuai aspirasi atau telah sesuai dengan Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tanggan (ART).

Mempertanyakan hal itu tambah Yusri sangat pantas, karena kalau melihat sepak terjang PGRI kebelakang belum menunjukkan kemajuan yang berarti, masih seperti-seperti itu dan belum mengakomodir keinginan anggota.

Penyampaian aspirasi dalam konferkab itu tambahnya bukan bermaksud mengkudeta, namun semata-mata murni untuk menyampaikan saran dengan kebaikan PGRI Kabupaten Kuantan Singingi kedepan.

Diakuinya, dalam kegiatan juga akan ada spanduk yang telah diatur sebagai bentuk usaha yang dilakukan sejumlah guru maupun insane yang peduli terhadap pendidikan Kuansing dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang melalui wadah PGRI.

Karena selama ini pandangan Yusri terhadap PGRI Kuansing tidak ada kiprah sama sekali serta tidak ada kontribusinya sedikitpun untuk kemajuan pendidikan Kuansing. Malah yang lucu, semestinya PGRI berterima kasih dan berjiwa besar terhadap acara dialog pendidikan yang digelar beberapa waktu lalu karena memakai wadah PGRI, tapi justru panitia dialog yang diadukan. Diadukan kepada siapa, Yusri tidak merinci, namun dirinya selaku ketua pantia dialog tetap berbesar hati.

Karena, akibat menjadi panitia dialog pendidikan, Yusri malah dipindahkan dari SMK Negeri I Kuantan Tengah ke SMK Negeri Singingi Hilir, yang disekolah tempat pemindahan itu, tidak ada jurunya sama sekali.
Oleh sebab itu, beberapa orang yang kena pindahkan akibat acara dialog itu menurut Yusri mengajukan keberatan dengan berbagai alasan.(noprio sandi)

Teks fhoto

Dialog-Sejumlah guru ikut dialog pendidikan di pendopo Limuno baru-baru ini, akibat dialog, panitia dialog kena mutasi tiba-tiba. (noprio sandi)