Senin, 19 Desember 2011

SPBU Diminta Utamakan Pengguna Kartu Kendali


Carut-marutnya peredaran BBM khusus premium di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi disinyalir akibat kurang kontrolnya penggunaan kartu kendali keluaran Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan. Sehingga pihak SPBU diminta utamakan pembelian jerigen dengan kartu kendali.

Di SPBU Sungai Jering Teluk Kuantan, pagi hari selalu terlihat antrian panjang kendaraan mengisi bahan bakar, antrian itu dikarenakan SPBU baru buka pukul 07.30 WIB dengan jumlah premium yang terbatas, sehingga tidak beberapa lama premium tersebut habis.

Padahal, pasokan premium pada malam hari digunakan oleh pengguna jeringen berebutan membeli premium, dalam pembelian itu mereka tidak menunjukkan kartu kendali, sehingga peredaran premium tidak bisa dikendalikan, berakibat kepada kelangkaan premium di SPBU dan hanya tersedia dipedagang pengecer, termasuk pedagang pengecer yang berada disekitar SPBU.

Menanggapi kondisi tersebut, Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Kuantan Singingi Nurasni, S.Sos di ruang kerjanya, Selasa (20/12) meminta kepada pihak SPBU agar mengutamakan menjual premium atau solar dengan jeringen kepada pemilik kartu kendali yang telah diterbitkan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan.

“Pihak SPBU diminta menertibkan, mengutamakan yang menggunakan kartu, kartu diberikan untuk satu kali sehari. Satu kartu, dua premium dan satu solar. Itupun ditentukan batas waktunya, mulai jam sembilan malam, siang tidak boleh digunakan. Jangan mengulang-ngulang orang menggunakan kartu itu, dia (pihak SPBU, red) harus tahu juga siapa yang menggunakan kartu itu,” pinta Nurasni.

Disamping meminta kepada pihak SPBU, pihak Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan menurut Nurasni juga pernah memantau SPBU, saat memantau tidak ditemukan ada keganjilan. “Kita ada memantau, waktu kita memantau, tertib, kita ada tim yang memantau yang tidak ditentukan batas waktunya,” katanya.

Setelah memantau, pihaknya ternyata tambah Nurasni juga telah memanggil pihak SPBU agar mengutamakan pemberian premium kepada mereka yang menggunakan kartu. “Kami telah panggil pihak SPBU, utamakanlah pihak yang menggunakan kartu yang telah kita keluarkan,” imbuhnya.

Pengeluaran kartu ini tambahnya berdasarkan kesepakatan bersama terdahulu ketika hearing dengan DPRD. ”Kita mengeluarkan kartu kan kesepakatan bersama dahulu, waktu hearing di DPRD, untuk penertiban, karna kondisi masyarakat kita yang jauh. Setiap kita menerbitkan kartu kita cek dulu wilayah orang tu, radius, kilometer,” kata Nurasni..

Namun Nurasni mengakui kalau meski telah keluar kartu kendali yang dibenarkan pembelian premium menggunakan jerigen untuk radius yang telah ditentukan, ternyata banyak juga pedagang pengecer yang berjualan premium eceran berada di sekitar SPBU, sehingga untuk penertiban, dia melemparkan seharusnya pihak-pihak terkait termasuk Satpol PP mengambil tindakan tegas. “Iyo, penertiban pihak itu la lai ndak, menertibkan masyarakat yang kayak gitutukan. Satpol PP,. awak (Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan, red) setiap surat-surat awak tembuskan ke urang tu (Satpol PP, red),” tegasnya..

Kebijakan yang dikeluarkan Pemkab Kuansing yang bertentangan dengan kebijakan Pertamina secara nasional melarang pembelian premium dan solar di SPBU menggunakan jerigen kecuali dengan jumlah kecil (5 liter, red) ternyata memiliki alasan sendiri.

“Awak buek kebijakan karena letak geografis awak, ndak mungkin. Urang Lubuk Ramo, sementara SPBU ada beberapa tempat. Awak mengutamakan daerah-daerah yang jauh, daerah tran,” katanya.

Kenyataan di lapangan, kebijakan yang telah dibuat Pemkab Kuansing tersebut juga disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu, terutama disinyalir oleh pihak SPBU. “Kenyataan di lapangan, oleh pihak SPBU yang tak punya kartu di apokan (diisi juga jerigennya, red),” pengakuan Nurasni.

Sementara itu, Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Erdiansyah, S.Sos belum berhasil dihubungi. Ketika dicari ke kantornya, yang bersangkutan sedang dinas ke luar kota, dan pejabat lain yang berwenangpun tidak ada satupun di kantor tersebut, karena juga sedang ada kegiatan dinas di luar kota.(noprio sandi)

Insert : Nurasni, S.Sos Kabid Perdagangan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Kuantan Singingi.

Teks fhoto:

Antrian kendaraan di SPBU Sungai Jering Teluk Kuantan. Foto diambil 8 Desember 2011 lalu. Kondisi serupa juga masih terjadi hingga sekarang dan belum ada penyelesaiannya. (noprio sandi)

Polres Bakal Lanjutkan Razia SPBU


TELUK KUANTAN - Pasca penangkapan dua warga yang membeli BBM di SPBU Cerenti yang tidak sesuai aturan, Polres Kuansing bakal terus mengawasi SPBU yang ada di Kuansing seperti SPBU Sitorajo Kari, SPBU Sungai Jering, SPBU Kebun Nenas dan SPBU Koto Baru.

" Untuk SPBU lainnya tetap akan Kita pantau, dan akan melakukan razia, Namun hal ini tidak bisa kita beberkan kapan pelaksanaan razia tersebut. "ujar Kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbiyantoro, SH yang dihubungi wartawan, Senin (19/12/11) sekitar pukul 15.00 WIB. hal ini terkait tindak lanjut penangkapan dua tersangka itu.
Razia yang akan dilakukan tersebut ujar pria tegas ini untuk menertibkan aturan pembelian BBM di SPBU menggunakan jerigen. Pasalnya sudah ada izin dan ketentuan  yang diperbolehkan untuk warga yang dapat membeli BBM menggunakan jerigen di SPBU tersebut.

" Aturan ini yang Kita tertibkan, dan siapa yang melanggarnya akan ditindak tegas,"ujarnya.
Untuk dua orang yang sudah ditangkap ujar pengganti AKBP Ristiawan Bulkhaini tersebut, saat ini terus diusut dan akan dituntaskan sesuai dengan hukum yang berlaku.

Seperti diberitakan sebelumnya, Jumat pekan lalu, Polres Kuansing menangkap dua pedagang yang membeli BBM dengan menggunakan jerigen di SPBU Cerenti. Dua tersangka pedagang BBM menggunakan jerigen yang ditangkap jajaran Polres Kuansing tersebut masing- masing Zbm ( 40 ) warga Pangean dan
DC ( 25 ) warga Baserah.

Dari hasil penangkapan terhadap dua tersangka berhasil diamankan setidaknya barang bukti 139 jerigen berisi bensin dan solar. 139 jerigen tersebut ditangkap dari sejumlah kenderaan roda empat masing-masing Grand Max BM 8310 KB sebanyak 50 jerigen, L 300 pick up. BM 9566 SA sebanyak 30 jerigen, L 300 pick up BM 9021 YX sebanyak 25 jerigen dan dilantai SPBU Cerenti sebanyak 34 jerigen.

Saat ini "pelaku serta Barang bukti kenderaan roda empat dan jerigen sudah diamankan di Polres Kuansing,"ujarnya.

Bahkan SPBU Cerenti katanya sekarang sudah diberi Police Line untuk menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. Ditegaskan Kapolres.kini fihaknya kepolisian akan terus memantau situasi penjualan BBM di setiap SPBU yang ada di daerah Kabupaten Kuantan Singingi.

" Bagi yang kedapatan melanggar hukum akan langsung diamankan,"ujarnya. Masyarakat Kuansing akhir-akhir memang cukup resah dengan semakin nekadnya penjualan BBM di SPBU kepada pedagang eceran. Bahkan karena kegiatan ini, masyarakat sering tidak bisa membeli BBM di SPBU.

Maraknya penjualan BBM ini karena setiap jerigen petugas SPBU diduga menerima pembayaran lebih. Sementara pedagang eceran mendapatkan keuntungan lumayan dari setiap liternya. Aktifitas penjualan BBM ke pedagang bahkan sudah terang-terangan. Bahkan juga penjualan dilakukan malam hari hingga subuh, sedangkan pagi hari hingga sore SPBU sudah banyak yang kosong. (andi )

DILEMATIS, PENGHAPUSAN PEGAWAI HONDA KUANSING

TELUK KUANTAN – Adanya rencana Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi
untuk melakukan penghapusan terhadap pegawai honor daerah (honda),
dalam bentuk tenaga kontrak dan tenaga pramubakti menimbulkan
persoalan dilematis.

Karena di satu sisi pemerintah daerah harus menggenjot alokasi
anggaran yang lebih besar untuk belanja pubik (sarana dan prasarana
insfrastrtur), tetapi di satu sisi tenaga honor tersebut ada yang
telah bekerja cukup lama.


'' Pemkab tentu saja tidak bisa begitu saja memberhentikan pegawai
yang telah bekerja lebih dari tiga tahun, dan sangat perlu kearifan
sedangkan bagi pegawai baru mungkin masih bisa dipertimbangkan," papar
anggota DPRD Kuansing dari Daerah Pemilihan Kuansing Lima, Andi Nurbai
ketika dihubungi wartawan, Jumat kemarin.

Apalagi, dalam RAPBD 2012 masih terdapat dana yang diajukan untuk
membayar tenaga honor daerah ini, namun dirinya tidak ingat dengan
jumlah dana yang diajukan dan untuk berapa orang tenaga honor,
ujarnya.

Hanya saja, katanya, kedepan diminta perlu dilakukan tertib
adminitrasi dalam masalah ini, misalnya dengan rekrutmen dan kontrak
kerja yang mengacu kepada aturan hukum, hal ini semata-mata demi
kemaslahatan bersama.

“ Perlu kearifan dan dipertimbangkan untuk menghentikan pegawai Honda
kuansing, karena telah bekerja lebih dari tiga tahun dan bahkan dalam
RAPBD 2012 masih terdapat dana yang diajukan untuk membayar tenaga
honor mereka, “ tutur anggota DPRD dari Fraksi PAN Kuansing.

Sementara itu, Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kuantan Singingi
sejak November lalu, telah melakukan pendataan terhadap seluruh
pegawai honor daerah (kontrak daerah) di masing-masing SKPD (Satuan
Kerja Perangkat Daerah), dan sampai saat ini belum selesai melakukan
rekap terhadap pegawai Honda kuansing, kata Kepala Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Kuansing, Ramli, S.Sos melalui Kabid Administrasi Iwan
Susandra, S.Sos ketika dihubungi Harian Vokal beberapa waktu lalu.

“ Sampai saat ini kami belum selesai melakukan rekap terhadap pegawai
Honda kuansing, sehingga belum diketahui berapa jumlah yang sebenarnya
karena belum selesai melakukan rekap,” sebutnya.

Namun ketika ditanyakan, apakah ada persyaratannya untuk dapat lolos
dari seleksi pegawai Honda tersebut. Menurutnya, Bagi pegawai honda
yang memiliki loyalitas dan penuh disiplin tinggi terhadap
pekerjaannya, sudah barang tentu akan lolos dan dilaporkan oleh skpd,
karena pendataan ini dimulai dari masing-masing skpd dan kemudian
dikumpulkan ke BKD.


Namun dari data pegawai Honda Kuansing saat sekarang ini berjumlah
kurang lebih 800 orang, yang tersebar di masing-masing SKPD. Ini
sangat perlu di evaluasi kembali untuk mengetahui seberapa banyak
jumlahnya, Ungkap Asisten Ekbang dan Kesra Setda dan Mantan Plt. Sekda
H. Marduyut.

“ Pendataan ini sangat perlu dan memang harus dilakukan setiap tahun
sesuai dengan perpanjangan sk pegawai Honda, dan sekaligus untuk
mengetahui jumlah pegawai Honda. Sedangkan yang dilakukan pendataan
itu terkait masalah kinerja, disiplin, loyalitas dan kemampuan dalam
member pelayanan dan melaksanakan tugas, sebutnya.

" Sebenarnya, Kalau untuk penilaian di masing-masing satker (SKPD)
tempat pegawai tersebut bertugas," tuturnya.

Marduyut juga tidak menampik kalau pegawai honda ini di bayar gajinya
setiap bulan melalui dana APBD Kuansing, saat ini sedang di susun APBD
2012.

BMSDA KUANSING LAKUKAN PERAWATAN JALAN KONTINYU

TELUK KUANTAN - Perawatan ruas jalan yang menghubungkan dari Lubuk
Jambi Kecamatan Kuantan Mudik, menuju Desa Jake Kecamatan Kuantan
Tengah sepanjang 36 kilometer, dilakukan secara kontinyu dan
berkelanjutan.

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Kabupaten Kuantan Singingi, Andi
Cahyadi dari Daerah Pemilihan Kuansing Lima ( Kuantan Mudik, Hulu
Kuantan dan Gunung Toar) ketika dihubungi Harian Vokal di Lubuk Jambi,
Minggu (18/12). Menurutnya, pelebaran jalan dengan cara membersihkan
pinggir jalan yang telah diaspal, yang kemudian dibuat parit sebagai
tempat air mengalir agar jangan sampai tergenang, sudahj merupakan
kewajiban instansi terkait Dinas Bina Marga Sumber Daya Air Kuansing.

" Perawatan jalan ini merupakan suatu kegiatan runtin yang harus
dilakukan dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA), yang
seharusnya lebih pro aktif dengan melakukan pembersihan baik jalan
kabupaten maupun jalan lainnya yang ada di kuansing tersebut, "
paparnya dari Fraksi Partai Golkar Kuansing.

Sebab, katanya, kalau jalan tidak dibersihkan dan parit di pinggir
jalan tidak ada, maka sudah barang tentu jalan akan cepat menjadi
rusak. Karena air banyak tergenang di badan jalan yang mengakibatkan
jalan akan cepat menjadi hancur, makanya Dinas BMSDA Kuansing harus
lebih pro aktif lagi.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air
Kabupaten Kuantan Singingi, Novriman yang dihubungi Harian Vokal
jum'at kemarin mengakui kalau dilakukan perawatan jalan dengan cara
membersihkan jalan dengan menggunakan alat berat dan sekaligus di buat
parit agar air lancar dan tidak tergenang lagi di badan jalan.

" Kegiatan perawatan jalan itu sudah menjadi kegiatan rutin dan akan
tetap dilakukan agar jalan yang ada benar-benar terlihat baik. Untuk
perbaikan ruas jalan tersebut memang telah dianggarkan dalam RAPBD
tahun 2011.

Namun dalam perawatan dan perbaikan jalan tersebut, yang sangat sulit
sekali dirasakan adalah masalah sospol di masyarakat, sebab banyak
masyarakat yang tidak mau memberikan atau mengizinkan untuk dilakukan
perbaikan di depan halaman rumahnya, sebutnya.

Padahal jalan ini merupakan jalan kabupaten yang dirasakan sangat
sempit, dan sangat perlu dilakukan pelebaransdan dibuat parit di sisi
kiri dan kanan jalan, namun yang terjadi malahan dilarang saat
dilakukan pengerjaan perawatan atau pelebaran jalan di desa koto lubuk
jambi, ujarnya.

Seharusnya masyarakat Koto Lubuk Jambi bersedia diberikan tanahnya
untuk dilakukan pelebaran jalan, karena ruas jalan di daerah tersebut
dinilai sangat sempit, dan bila tidak dilakukan pelebaranm maka akan
dapat mengganggu arus lalu lintas, tambahnya

PDI- P PRIHATIN, DAPIL KUANSING V TAK PERNAH RAIH KURSI


TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Semenjak Kabupaten Kuantan Singingi
dimekarkan dari Kabupaten Inderagiri Hulu tahun 1999 lalu sampai
dengan sekarang, belum ada satu kursi pun yang diraih dan diperoleh
dari Daerah Pemilihan Kuantan Singingi Lima (Dapil Kuansing V), yang
meliputi Kecamatan Kuantan Mudik, Gunung Toar dan Hulu Kuantan.

Oleh karena itu, sangat prihatin sekali melihat kondisi yang terjadi
di Dapil Kuansing V tersebut, karena telah dua kali pemilihan anggota
legislatif yaitu tahun 2004 dan 2009 tidak ada satupun yang berhasil
duduk dalam pemilihan tersebut, Ungkap Ketua DPC PDI- P Kabupaten
Kuantan Singingi, Fauzi ketika dihubungi Harian Vokal di Teluk Kuantan
kemarin.

" Sudah dua kali pemilihan legislatif, tidak ada satu kursi yang
berhasil di raih dari dapil kuansing V, inilah yang menjadi persoalan
dan ada apa sebenarnya yang terjadi," paparnya.

Menurutnya, ke depan sangat perlu dievaluasi atau menjadi perhatian,
sehingga ditargetkan dalam pemilu 2014 mendatang harus mampu meraih
satu kursi dari dapil kuansing V. Salah satu cara yang dilakukan nanti
akan melakukan pertemuan dengan seluruh kader PDI-P yang ada di Dapil
Kuansing V khususnya Kecamatan Kuantan Mudik.

Setelah itu barulah dilanjutkan dengan kecamatan Gunung Toar dan Hulu
Kuantan, yang akan dikunjungi seluruh kecamatan yang ada di Kuansing.
Hal ini dilakukan guna konsolidasi dan bertatap muka dengan seluruh
ranting-ranting yang ada di kecamatan.

" Kita berharap dalam konsolidasi dengan seluruh kader PDI- P di
seluruh kecamatan, juga dihadiri dari kader ranting karena sangat
penting artinya," tuturnya.

Menyinggung soal tidak adanya raihan kursi di Dapil Kuansing V
tersebut, Fauzi menjelaskan, akan menjadi perhatian ke depannya,
dimana seluruh pengurus baik DPC dan PAC telah bertekad untuk dapat
meraih satu kursi pada pemilu 2014 mendatang.

Sementara, kalau pada pemilu 1999 lalu ada meraih satu kursi di dapil
kuansing V tersebut, bukan khusus kursi dari dapil kuansing V akan
tetapi berasal dari dapil lain yang berdekatan dengan dapil kuansing
V, yang kebetulan yang duduk itu berasal dari Kuantan Mudik (Fahmi
Umar), tukasnya. ( Rep)***.

226 HEKTAR SAWAH DAN 90.000 IKAN HILANG KERUGIAN BANJIR

TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Akibat musibah banjir yang terjadi dengan
meluapnya Sungai Batang Petapahan Kecamatan Gunung Toar dan Sungai
Sinambek Kelurahan Sungai Jering Kecamatan Kuantan Tengah, pada Rabu
pagi (14/12) lalu, mengakibatkan 226 hektare areal sawah masyarakat
yang baru ditanami padi tergenang banjir dan 90. 000 ekor hilang.

Sehingga petani kuansing mengalami kerugian yang cukup banyak dan
ditaksir lebih kurang sekitar Rp. 153 juta kerugian bagi petani ikan,
sedangkan untuk lahan sawah seluas 226 hektar.

" Kerugian yang dialami petani ikan Kuansing akibat banjir yang
terjadi rabu lalu, mencapai 90.000 atau Rp. 153 juta milik Aheng warga
sinambek kelurahan sungai jering," papar Kadis Perikanan Kabupaten
Kuantan Singingi, Nasry melalui Kabid Produksi Wismal ketik dihubungi
Harian Vokal, Jum'at (16/12).

Menurutnya, Tembok kolam ikan milik Aheng itu roboh dan ikan yang
telah siap panen hilang terbawa banjir, sehingga pemilik kolam aheng
menderita kerugian sekitar Rp. 153 juta. Sedangkan data dari Kecamatan
Gunung Toar masih menunggu laporan dari petugas lapangan di kecamatan,
di himbau seluruh petugas maupun para petani ikan untuk dapat
menyiasati dan melakukan langkah-langkah antisipatif.

Sementara Kadis Tanaman Pangan Kuansing, H. Hardison menyebutkan
sekitar 226 hektare lahan yang tergenang banjir tersebut, dimana
sebanyak 110 hektar lahan terdapat di Kecamatan Gunung Toar dan
sebanyak 109 hektare di Kecamatan Kuantan Tengah, serta 7 hektare di
Kecamatan Benai.

Hal ini disebabkan sedang terjadi perubahan iklim yang tidak menentu,
dimana kadangkala cuaca cukup baik tetapi tiba-tiba terjadi pula hujan
lebat, sehingga dengan kondisi yang alam yang tidak menentu ini tentu
saja sangat membahayakan kolam petani ikan di kuansing, tambanya.

" Namun baru tiga kecamatan yang melaporkan akibat banjir, dan
berkemungkinan masih bisa bertambah kalau ada informasi baru dari 9
kecamatan lainnya," tuturnya.

Ketika ditanyakan apakah padi yang telah siap tanam tersebut akan
menjadi rusak, menurut Hardison, meskipun sempat tergenang banjir
hanya beberapa jam dan kemudian air kembali surut seperti sedia kala,
tidak apa-apa atau padi tidak akan rusak kecuali kalau tergenang
beberapa hari berkemungkinan padi tersebut akan menjadi rusak.

" Karena baru ditanam dan tergenang banjir beberapa jam, tidak
berpotensi merusak padi. Tetapi berbeda jika tanaman padi sudah mulai
berbuah dan tergenang besar kemungkinan akan rusak atau busuk,"
tambahnya.

Karena itulah, katanya, dirinya berharap petani dapat memperbaiki
saluran pembuangan air yang ada, sehingga jika terjadi banjir maka air
akan cepat surut dan tidak terlalu lama menggenai tanaman yang baru
ditanam tersebut, ujarnya.

" Salah satu solusi yang dapat dilakukan di saat curah hujan yang
cukup tinggi saat ini, yakni memperlancar saluran pembuangan
air,"ujarnya.

Kemudian dirinya juga mengharapkan seluruh petugas penyuluh lapangan
atau PPL yang ada disetiap kecamatan untuk aktif memantau kondisi
musim tanam warga, sehingga jika  terjadi hal-hal yang tidak inginkan
dapat diinformasikan ke kabupaten.

Hardison berharap musim tanam kali ini juga berhasil hingga masa panen
tiba, dengan demikian masyarakat dapat memiliki stok beras yang
memadai untuk memenuhui kebutuhan sehari-hari, minimal untuk kebutuhan
masing-maisng rumah tangga. ( Rep)***

MINGGU DEPAN, DANA SERTIFIKASI KUANSING DIBAYARKAN


TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Kekhawatiran sejumlah guru di Kabupaten
Kuantan Singingi karena sampai saat ini belum juga menerima dana
sertifikasi, bahkan selalu saja berharap karena memang sangat
dibutuhkan.

Namun Kepala Dinas Pendidikan Kuansing, Drs. H. Alwis, MSi melalui
Sekretaris Badril, S. Sos menyebutkan akan segera membayarkannya dalam
minggu depan.

" Insya Allah dalam minggu depan, dana non sertifikasi dan sertifikasi
para guru Kuansing akan dibayarkan. sehingga para guru di Kuansing
tidak perlu khawatir lagi,’’ paparnya ketika dihubungi wartawan
melalui handphone selulernya, Kamis (15/12).

Ketika ditanya apa penyebab keterlambatan pembayarannya, menurut
Badril, Keterlambatan pembayaran dana non sertifikasi tersebut,
disebabkan dana tersebut terlambat masuk ke kas daerah, karena ada
Memorandum of Understanding (Mou) antara Kemendiknas dan BRI .Sekarang
dana tersebut dibayarkan melalui BRI.

" Kita tidak ada kesengajaan untuk memperlambat pencairan dana non
sertifikasi para guru.Keterlambayan tersebut karena ada kesalahan atau
perubahan dari pusat.  Buktinya, begitu dana masuk segera kita
cairkan," tuturnya.

Diketahui, dana non sertifikasi dibayar tiga bulan sekali atau per
triwulan. Masing-masing guru mendapat Rp 250 ribu per bulan atau Rp 3
juta setiap tahunnya.Namun untuk tahun 2011 ini pihaknya belum bisa
memastikan apa pembayaran yang akan dilakukan ini untuk tiga triwulan
atau satu triwulan

".Sekarang kita sedang menghitung. Kalau bisa tiga triwulan kita
bayarkan tiga triwulan, tapi kalau tidak satu triwulan saja,"
tambahnya.

Sebelumnya, sejumlah guru di Kuansing mengeluhkan kejelasan nasib
pembayaran dana non sertifikasi mereka . Pemkab selama ini selalu
terlambat membayar dana tersebut sementara guru di kabupaten/kota lain
tak mengalami hal yang sama.

‘’Dana untuk triwulan pertama saja belum dibayar. Kami khawatir dana
non sertifikasi tidak dibayar lagi dan tidak jelas nasibnya,’’ kata
seorang guru yang enggan ditulis namanya. ( Rep)***

BANJIR BANDANG HANTAM 7 RUMAH ROBOH

KAMPUNG BARU ( VOKAL) - Hujan deras yang mengguyur semalam suntuk
terjadi selasa malam atau rabu pagi (14/12) sekitar pukul 03.00 WIB,
akibat meluapnya sungai batang petapahan Kecamatan Gunung Toar dan
sungai sinambek Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan Kecamatan
Kuantan Tengah.

Sehingga dengan meluapnya kedua sungai tersebut, menyebabkan warga
menjadi panic karena air begitu kencang memasuki kea rah rumah
penduduk, dan beberapa warga berhmburan keluar rumah untuk
menyelamatkan diri dari banjir banding tersebut.

Menurut Arpan (39) warga desa Petapahan yang dihubungi Harian Vokal
dilapangan menyebutkan, kalau air sungai batang petapahan ini sangat
kencang sekali datangnya, dan terjadi mulai sekitar pukul 03.00 wib
akibat hujan yang mengguyur dengan derasnya.

Akibatnya, warga menjadi panic dan berhamburan keluar rumah untuk
menyelamatkan diri masing-masing, khawatir akan terjadi atau terkena
rendaman air yang datang begitu kencang di saat warga sedang enak
tidur pagi buta tersebut.

Sebab, katanya, air yang datang secara tiba-tiba tersebut mencapai
sekitar 40 – 60 centimeter, dan mengenai sekitar 70 buah rumah yang
berada di pinggir sungai batang petapahan ini. Bahkan Sawah yang baru
siap tanam seluas lebih kurang satu hektar telah dipenuhi lumpur dan
dinilai tidak akan bisa diharapkan lagi atau gagal.

Namun, kerugian material belum dapat diketahui, yang jelas hanya
tanaman padi yang baru siap tanam telah gagal seluas satu hektar dan
memang tidak bias dilanjutkan kembali dan harus di tanam kembali,
namun kendalanya perlu penyemaian ulang dan itu memerlukan waktu satu
sua bulan kembali, ujarnya sedih.

Sementara itu, banjir banding atau meluapnya sungai sinemabek di
kelurahan Sungai Jering juga terjadi sekitar pukul 03.00 WIb dan
merobohkan tujuh buah rumah yang terbuat dari semi permanen dekat
kolam ikan aheng menjadi roboh dan satu unit Honda hancur terhimpit
salah satu rumah yang roboh tersebut.

Penyebab robohnya tujuh unit rumah semi permanent milik penduduk yang
berdekatand engan kolam ikan aheng tersebut, karena saat hujan
mengguyur lebat dan meluapnya sungai sinambek, maka pagar tembok kolam
ikan aheng tumbang dan mengenai rumah penduduk yang berada di samping
kolam ikan.

Sementara meluapnya  air sungai sinambek tersebut mencapai loteng
setinggi 2-3 meter, dan bahkan anak-anak usia belum sekolah telah
hanyut dans empat di bawa air bah. Untungnya masyarakat setempat dapat
menolong anak-anak yang hanyut terbawa arus sungai sinambek.

Ketika hal ini dikonfirmasikan Harian Vokal ke Kepala Dinas Sosial
Tenaga Kerja Kabupaten Kuantan Singingi (Disosnaker Kuansing), Tarmis,
S. Pd, Mh didampingi Sekretarisnya H. Syafrianto, NS, S. Sos diruang
kerjanya mengakui hal tersebut. Bahkan telah melakukan kunjungan dan
melihat secara langsung ke lokasi kejadian.

“ Begitu mendapat laporan tentang adanya banjir banding di sungai
batang petapahan Desa Petapahan dan Sungai Sinambek Kelurahan Sungai
Jering, kita langsung turun dan melihat kondisi yang sebenarnya.”
Paparnya.

Sedangkan berapa jumlah kerugian material yang dialami warga baik desa
petapahan maupun sinambek belum diketahui, namun hanya satu hektar
lahan pertanian telah terkena Lumpur dan kolam ikan milik aheng yang
roboh dan ikannya sekitar 30 ton juga menjadi hilang atau hanyut,
ujarnya.
“ Saat ini kita sedang sedang menunggu laporan dari desa dan pihak
kecamatan berapa jumlahg kerugian yang dialami akibat banjir
tersebut,” tuturnya.

Sementara kepala dinas Tanaman Pangan Kuansing, Ir. H. Hardison, MP
menyebutkan, memang telah mengentahui kalau lahan pertanian yang telah
siap ditanam terkena lumpur akibat banjir atau meluapnya sungai batang
petapahan.

“ Saat ini sedang dilakukan pendataan berapa jumlah lahan yang terkena
Lumpur, dans edang menunggu laporan, “ tukasnya. ( Rep)***