Jemaah calon haji asal Kabupaten Kuantan Singingi melaksanakan ibadah umroh. Usai pelaksanaan umroh, mereka menunggu pelaksanaan Wukuf di Arafah, berbagai persiapan telah dilakukan. Satu jemaah masih dirawat di Madihah, namun diupayakan tetap wukuf.
“Saat ini kami berada di jalur Sa’ bersama ribuan orang. Ibadah umroh ini beberapa saat lagi akan selesai, karena saat ini sedang putaran ke enam,” kata TPHD Bahtiar Saleh, S.Ag melalui sambungan telepon Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kuansing Selasa (1/11) pukul 14.20 WIB.
Disamping Umroh, disampaikan Bahtiar tinggal beberapa hari lagi menjelang wukuf, beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh kloter semakin kelihatan, terutama pihaknya berusaha memberikan bimbingan secara terpadu terus menerus melalui karu dan karumnya masing-masing.
Juga mengunjungi setiap saat kamar-kamar jemaah, kemudian tim kesehatan setiap hari turun mengecek sehingga diharapkan nanti waktu pelaksanaan wukuf seluruh jemaah dapat berada di Padang Arafah.
Ditambahkan, sesuai dengan arahan mahtaf 3 Mekkah, kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak penting kalau bisa dikurangi untuk mempersiapkan diri wukuf di Padang Arafah, dengan tetap memperhatikan kondisi dan keinginan jemaah. “Tadi malam ada yang melapor, setelah kita cek dari segi kesehatan mereka cukup dan punya alasan tersendiri, karena mereka ingin mengumrohkan sebagian orang tuanya, maka kesempatan yang ada ini tidak kita sia-siakan, kebetulan kita punya waktu, dan aktivitas kita pagi ini tidak begitu padat, maka kita kesepakati, kita bawa jemaah kita,” katanya..
Pada hati sebelumnya, Bahtiar dan jemaah Kuansing memasuki hari ke 12 berada di Kota Mekkah mengatakan, disamping melaksanakan ibada umroh, dan menunggu waktu wukuf di Arafah, yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi atau kerajaan Saudi Arabia, wukuf jatuh pada hari Sabtu, 9 Zulhijjah.
Berkenaan dengan itu, pihaknya telah melakukan beberapa persiapan, pertama koordinas bersama pihak kloter dan mahtaf, bahwa nanti Insya Allah pada hari Jum’at, sehabis sholat Asar, jemaah asal Kuansing telah berangkat menuju Arafah, kemudian teknis pelaksanaannya sudah diatur sedemikian rupa,
Kemudian dalam rangka mempersiapkan ibadah jemaah di Arafah, Misdalifah dan Mina, pihaknya melakukan beberapa kali pelatihan dan pembinaan ibadah, maka Insya Allah nanti, tiba waktunya menuju kesana bersama-sama.
Kondisi Kota Mekkah tambah Bahtiar, kalau dahulunya ketika awal datang, masjid bisa ditempati sesuai dengan yang diinginkan dan jemaah bisa sholat sunat setiap saat, bisa berjalan kaki dengan santai, bisa menggunakan bis atau taxi dengan santai.
Namun saat ini tidak lagi seperti itu, sudah sangat berbeda, untuk ibadah saja, kalau terlambat dua jam sebelum pelaksanaan, hampir tempat duduk tidak dapat lagi, hanya berada disekitar emperan Masjidil Haram, itupun sudah diisi oleh jemaah-jemaah yang datang dari luar.
Lalu kalau dahulunya banyak kendaraan yang bisa mengantarkan, saat ini sudah tidak terlihat lagi. Pihak pemerintah Saudi hanya mengizinkan mobil-mobil tertentu saja lewat dijalur-jalur khusus, terutama dijalur jemaah Kuansing berada sekarang.
Sehingga pihaknya menghimbau kepada jemaah yang mempunyai kondisi fisik kuat, kita tetap melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dengan cara mempersiapkan waktu sedini mungkin, lebih awal berangkatnya, kalau tidak memungkinkan, tidak diperlukan lagi ibadah tawaf sunat, namun kalau kondisi fisiknya agak lemah, TPHD menghimbau supaya tidak pergi, melainkan cukup dirumah saja, mempersiapkan kondisi fisik ..yang ditunggu-tunggu.
Terkait kondisi kesehatan jemaah Kuansing dijelaskan Bahtiar kalau yang batuk pilek itu sudah biasa, beberapa sakit bawaan dari kampung, sakit kaki segala macam, yang karena terkilir.
Dan memang ada, satu jemaah Kuansing dari Kecamatan Singingi yang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Indonesia di Arab Saudi ini dan Alhamdullah telah kembali dan bergabung bersama jemaah Kuansing dan kondisi fisiknya sudah ready sekali.
Sementara untuk Abu Samah asal Kecamatan Kuantan Tengah, sampai saat ini pihaknya tetap memonitor dengan sektor yang ada di Madinah, masih berada dalam perawatan, perawatannya tidak lagi di ruang ICU tetapi perawatannya sudah diruang perawatan biasa.
Disana Abu Samah karena kondisinya dioperasi, sesuai dengan ketentuan, perawatannya sampai tuntas, sehingga pihaknya hanya dapat informasi, bahwa beliau nanti akan tetap wukuf bersama-sama safari wukuf, kemudian beliau kembali berangkat ke Madinah. (noprio sandi)