Selasa, 01 November 2011

Jemaah Kuansing Jalani Umroh

Jemaah calon haji asal Kabupaten Kuantan Singingi melaksanakan ibadah umroh. Usai pelaksanaan umroh, mereka menunggu pelaksanaan Wukuf di Arafah, berbagai persiapan telah dilakukan. Satu jemaah masih dirawat di Madihah, namun diupayakan tetap wukuf.

“Saat ini kami berada di jalur Sa’ bersama ribuan orang. Ibadah umroh ini beberapa saat lagi akan selesai, karena saat ini sedang putaran ke enam,” kata TPHD Bahtiar Saleh, S.Ag melalui sambungan telepon Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kuansing Selasa (1/11) pukul 14.20 WIB.

Disamping Umroh, disampaikan Bahtiar tinggal beberapa hari lagi menjelang wukuf, beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh kloter semakin kelihatan, terutama pihaknya berusaha memberikan bimbingan secara terpadu terus menerus melalui karu dan karumnya masing-masing.

Juga mengunjungi setiap saat kamar-kamar jemaah, kemudian tim kesehatan setiap hari turun mengecek sehingga diharapkan nanti waktu pelaksanaan wukuf seluruh jemaah dapat berada di Padang Arafah.

Ditambahkan, sesuai dengan arahan mahtaf 3 Mekkah, kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak penting kalau bisa dikurangi untuk mempersiapkan diri wukuf di Padang Arafah, dengan tetap memperhatikan kondisi dan keinginan jemaah. “Tadi malam ada yang melapor, setelah kita cek dari segi kesehatan mereka cukup dan punya alasan tersendiri, karena mereka ingin mengumrohkan sebagian orang tuanya,  maka kesempatan yang ada ini tidak kita sia-siakan, kebetulan kita punya waktu, dan aktivitas kita pagi ini tidak begitu padat, maka kita kesepakati, kita bawa jemaah kita,” katanya..

Pada hati sebelumnya, Bahtiar dan jemaah Kuansing memasuki hari ke 12 berada di Kota Mekkah mengatakan, disamping melaksanakan ibada umroh, dan menunggu waktu wukuf di Arafah, yang telah ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi atau kerajaan Saudi Arabia, wukuf jatuh pada hari Sabtu, 9 Zulhijjah.

Berkenaan dengan itu, pihaknya telah melakukan beberapa persiapan, pertama koordinas bersama pihak kloter dan mahtaf, bahwa nanti Insya Allah pada hari Jum’at, sehabis sholat Asar, jemaah asal Kuansing telah berangkat menuju Arafah, kemudian teknis pelaksanaannya sudah diatur sedemikian rupa,

Kemudian dalam rangka mempersiapkan ibadah jemaah di Arafah, Misdalifah dan Mina, pihaknya melakukan beberapa kali pelatihan dan pembinaan ibadah, maka Insya Allah nanti, tiba waktunya menuju kesana bersama-sama.

Kondisi Kota Mekkah tambah Bahtiar, kalau dahulunya ketika awal datang, masjid bisa ditempati sesuai dengan yang diinginkan dan jemaah bisa sholat sunat setiap saat, bisa berjalan kaki dengan santai, bisa menggunakan bis atau taxi dengan santai.

Namun saat ini tidak lagi seperti itu, sudah sangat berbeda, untuk ibadah saja, kalau terlambat dua jam sebelum pelaksanaan, hampir tempat duduk tidak dapat lagi, hanya berada disekitar emperan Masjidil Haram, itupun sudah diisi oleh jemaah-jemaah yang datang dari luar.

Lalu kalau dahulunya banyak kendaraan yang bisa mengantarkan, saat ini sudah tidak terlihat lagi. Pihak pemerintah Saudi hanya mengizinkan mobil-mobil tertentu saja lewat dijalur-jalur khusus, terutama dijalur jemaah Kuansing berada sekarang.

Sehingga pihaknya menghimbau kepada jemaah yang mempunyai kondisi fisik kuat, kita tetap melaksanakan ibadah di Masjidil Haram dengan cara mempersiapkan waktu sedini mungkin, lebih awal berangkatnya, kalau tidak memungkinkan, tidak diperlukan lagi ibadah tawaf sunat, namun kalau kondisi fisiknya agak lemah, TPHD menghimbau supaya tidak pergi, melainkan cukup dirumah saja, mempersiapkan kondisi fisik ..yang ditunggu-tunggu.

Terkait kondisi kesehatan jemaah Kuansing dijelaskan Bahtiar kalau yang batuk pilek itu sudah biasa, beberapa sakit bawaan dari kampung, sakit kaki segala macam, yang karena terkilir.

Dan memang ada, satu jemaah Kuansing dari Kecamatan Singingi yang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Indonesia di Arab Saudi ini dan Alhamdullah telah kembali dan bergabung bersama jemaah Kuansing dan kondisi fisiknya sudah ready sekali.

Sementara untuk Abu Samah asal Kecamatan Kuantan Tengah, sampai saat ini pihaknya tetap memonitor dengan sektor yang ada di Madinah, masih berada dalam perawatan, perawatannya tidak lagi di ruang ICU tetapi perawatannya sudah diruang perawatan biasa.

Disana Abu Samah karena kondisinya dioperasi, sesuai dengan ketentuan, perawatannya sampai tuntas, sehingga pihaknya hanya dapat informasi, bahwa beliau nanti akan tetap wukuf bersama-sama safari wukuf, kemudian beliau kembali berangkat ke Madinah. (noprio sandi)

Wakil Bupati Lantik Kades Sungai Paku dan Koto Baru

Wakil Bupati Kuantan Singingi Drs. H. Zulkifli, M.Si melantik kepala Desa Sungai Paku dan kepala desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir. Kades yang dilantik, agar mampu mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) desa masing-masing.

Pelantikan yang dipusatkan dikantor Camat Singingi Hilir, Senin (31/10) atas kedua kepada desa yang dilantik tersebut masing-masing Eldianto sebagai kepala Desa Sungai Paku menggantikan Zainal Arifin sebagai kepala desa Sungai Paku yang lama dan Marsudi, kepala Desa Koto Baru menggantikan Akmama AS, BA sebagai pejabat kepala desa yang lama.

Pelantikan kepala Desa Sungai Paku dan Koto Baru tersebut berdasarkan SK Bupati Kuantan Singingi nomor kpts 248/2011 tentang pemberhentian dan pelantikan pejabat kepala desa dilingkungan Pemerintah Daerah Kuantan Singingi.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Drs. Zulkifli, M.Si mengatakan bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan terhadap kepala desa yang dilantik memberikan tugas awal yang akan dilakukan. Tugas sebagai kepala desa yang diemban, serta banyak tantangan yang harus dihadapi selaku perpanjangan tangan pemerintah terhadap masyarakat.

Mengingat hal tersebut, kepada kepala desa diharapkan akan mampu menjalankan tugas sebagai mana diatur dan digariskan. Disamping itu, kepala desa diharapkan mampu menggali sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang ada di desa masing-masing untuk kemajuan pembangunan. (noprio sandi)

Puskesmas Sungai Buluh Tangani 70 Kasus DBD

Sejak bulan Agustus hingga Oktober 2011 Puskesmas Sungai Buluh Kecamatan Singingi Hilir telah menangani 70 kasus pasien demam berdarah. Dan bulan Oktober saja ada 25 kasus DBD yang telah ditangani, 2 diantaranya dirujuk ke Pekanbaru.

Demikian dikatakan dr Prima kepada pers, disela kunjungan Wakil Bupati Kuantan Singingi Drs. H. Zulkifli, M.Si ke Puskesmas Sungai Buluh, Senin (31/10) lalu

Prihatin dengan kasus yang melanda seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali di Kuantan Singingi, Wakil Bupati Drs. H Zulkifli, M.Si minta kepada masyarakat untuk selalu waspada.

Diantaranya dengan cara membersihkan lingkungan yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk ides igebti dengan melakukan gerakan 3 M plus, untuk menguras dan mengubur plus memakai aturan atau kelambu.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, wakil bupati menginstruksikan kepada camat secara umum dan camat Singingi Hilir pada khusus agar mengajak warga melakukan gerakan gotong royong massal secara kontinue pada hari-hari yang telah ditentukan.

Kepada Dinas Kesehatan diharapkan melakukan tindakan pencegahan seperti fogging dan tindakan lainnya seperti tindakan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sedang ditangani. Selain itu Wakil Bupati minta kepada RSUD untuk melakukan persiapan prima dengan penangan maksimal DBD tersebut.

Kemudian dari pada itu, terkait dengan berjangkitkan penyakit demam berdarah di Kuantan Singingi, Kepala Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dr. Djasmuddin Djalal, M.Kes di Teluk Kuantan kepada wartawan menghimbau kepada masyarakat untuk mengaktifkan gotong royong membersihkan lingkungan.

Gotong royong itu hendaknya dilaksanakan rutin sepekan sekali guna kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit berbahaya termasuk demam berdarah tersebut.

Dikatakan Djasmudin, selain membersihkan lingkungan masyarakat diminta juga melakukan 3 M plus, yaitu menutup penampungan air, menguras bak mandi, dan mengubur barang bekas yang berpotensi yang bisa menampung air yang bisa menjadi sarang nyamuk.

Disamping itu, masyarakat dihimbau untuk memakai kelambu, obat nyamuk, untuk menhindari gigitan nyamuk.

Lebih lanjut dia mengatakan fogging atau pengasapan hanya berfungsi untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, tetapi tidak dapat memutus mata rantai perkembangan nyamuk tersebut.

Oleh sebab itu, gotong royong cara efektif salah satu upaya untuk memberantas penyakit demam berdarah teresebut. (noprio sandi)

27 Balita Karyawan PT TBS Diserang Campak

Sebanyak 27 orang balita karyawan PT Tri Bakti Sarimas (TBS) terkena penyakit campak. Terjangkitnya penyakit itu dikarenakan tidak tercapainya imunisasi campak ke kawasan tersebut.

Kondisi itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan dr Djasmudin Djalal, M.Kes melalui Kabid Pengendalian Kesehatan Masyarakat Mira Setiana kemarin kepada pers di Teluk Kuantan.

Dikatakan, 27 orang balita yang terkena campak itu merupakan anak-anak karyawan PT TBS di Desa Sungai Besar Kecamatan Kuantan Mudik

Menurut Mira Setiana, dari pemeriksaan tim Dinas Kesehatan, terjangkitnya penyakit campak tersebut, akibat tidak tercapainya imunisasi ke kawasan tersebut beberapa waktu belakangan, namun pihaknya telah memberikan obat dan vaksin kedaerah yang terjangkit tersebut dan telah dilakukan sweeping ke lapangan.

Dikatakan Mira, tidak tercapainya Imunisasi tersebut beberapa tahun yang lalu dikarenakan kurangnya tenaga kesehatan diwilayah Pucuk Rantau Kecamatan Kuantan Mudik, saat itu hanya ada satu Puskesmas. Tapi saat ini, untuk kawasan Pucuk Rantau telah ada dua puskesmas. (noprio sandi)