Minggu, 16 Oktober 2011

LPKT Akan Gelar Volli dan Futsal

Laskar Pemuda Kenegerian Teluk Kuantan (LPKT) akan menggelar pertandingan bola volli untuk putri dan futsal untuk putra. Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan LPKT sekaligus dalam rangka memeriahkan hari besar Islam hari raya Idul Adha.

Rencana kegiatan itu telah disusun dalam rapat pengurus LPKT Jum’at (14/10) lalu di Balai Adat Kenegerian Teluk Kuantan Karak yang dihadiri sejumlah pengurus LPKT termasuk dua orang dewan pertimbangan Alhamra dan Syahrial.

Dalam rapat tersebut, ketua LPKT Ir. Emerson telah melemparkan kepada forum rapat tentang rencana kegiatan tersebut dan telah disetujui secara bersama. “Kalau dapat kita laksanakan sebelum Idul Adha,” harap Emerson dengan peserta dari klub seluruh kenegerian Teluk Kuantan.

Kegiatan olahraga yang dipilih menurut Emerson sebagai salah cara untuk mensosialisasikan keberadaan organisasi LPKT agar diketahui oleh masyarakat luas sekaligus memeriahkan hari bersar Islam hari raya Idul Adha.

Dengan adanya kegiatan volli dan futsal nantinya yang dipusatkan di rumah godang Karak, diharapkan generasi muda dan masyarakat luas mulai mencintai rumah godang dan mengetahui adapt istiadat sejak dini termasuk memberikan pemahaman tentang adat itiadat kepada generasi muda secara perlahan.

Disamping membicarakan kesiapan pelaksanaan kegiatan pertandingan olahraga, rapat tersebut juga membahas kondisi terkini organisasi terutama setelah pelaksanaan pemilukada Kuansing belum lama ini.

Dari hasil rapat disepakati pagi pengurus dan anggota LPKT yang berbeda pandangan untuk menyatukan persepsi kembali dalam satu wadah LPKT, sehingga satu-satunya organisasi pemuda yang skopnya kenegerian dalam membantu masyarakat kenegerian Teluk Kuantan serta orang adapt. (noprio sandi)

Teks fhoto

Rumah godang-Rumah godang kenegerian Teluk Kuantan direncanan sebagai lokasi pelaksanaan olahraga volli ball putri dan futsal, sebagai langkah mensosialisasikan lascar Pemuda Kenegerian Teluk Kuantan (LPKT). (noprio sandi)

Ratusan Jemaah Syatari Ziarahi Makam Al Azhar

Makam keramat Al Azhar dikunjungi ratusan penziarah, mereka datang dari berbagai tempat untuk mengambil berkat. Al Azhar merupakan orang yang mengembangkan agama Islam di Kuantan Singingi asal Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat.

Penziarah datang sejak pukul 11.00 WIB untuk mereka yang dekat dari Kota Teluk Kuantan dan ada yang datang sekitar pukul 15.00 WIB, mereka berkumpul dimakam Al Azhar atau yang lebih dikenal dengan makam Datuk Keramat depan Pasar Rakyat Teluk Kuantan.

Saat itu, mereka terlihat mengumpulkan sejumlah uang untuk keperluan ziarah serta keperluan lainnya, dan juga mendengar pengarahan dari pimpinan rombongan mereka, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil.

Sebelum pembacaan tahlil, langit sekitar makam menjadi mendung, tiba-tiba saja datang angin kencang kira-kira satu menit, dan tidak lama kemudian angin kencang itu hilang dengan begitu saja, prosesi tahlilan tetap berjalan dengan lancer.

Menurut pimpinan rombongan penziarah Syahrial Efendi, penziarah yang datang ke makam tersebut datang dari berbagai tempat, Sitiung, Guntur, Pilau Punjung (Sumatera Barat), Lubuk Jambi, Inuman, Kopah, Pangean (Kuansing) dengan nama jamaah Syatariah.

Mereka yang datang merupakan murid dari sejumlah jemaah syatariah, , sementara Al Azhar merupakan guru dari guru mereka, dengan harapan limpahan berkat dari Al Azhar.

Sejarah Datuk Keramat yang mereka ziarah itu merupakan berasal dari Padang Pariaman, beliau seorang ulama, bahkan seorang aulia Allah yang membawa Islam ke daerah Kuansing, Lubuk Jambi, Teluk Kuantan dan sekitarnya. “Beliaulah yang membawa Islam kali pertama di siko,” kata Syahrial.

Ketika ditanya tahun berapa Islam pertama dibawa Al Azhar ke Kuansing, Syahrial mengaku tidak mengetahui tahunnya sama sekali. “Ndak tahu tahunnyo, cuman sejarah, itulah, gelar beliau Ongku Sidi,” tambah Syahrial.

Terkait kehebatan dan keahlian Al Azhar, jemaah Syatari lainnya Jamaluddin asal Sitiuang mengatakan berdasarkan sejarah yang diterima, sewaktu mengembangkan agama waktu dulu menjadi tukang angkat barang di pasar Teluk Kuantan (buruh angkat, red).

System menjadi tukang angkat, Al Azhar tidak sama dengan buruh-buruh lainnya, melainkan Al Azhar menerapkan system setiap barang orang yang diangkatnya, dia meminta syarat atau upah agar orang itu membaca dua kalimat syahadat.

Dalam pada itu, juru kunci makam keramat, Hendriadi mengatakan, jemaah Syatariah ini datang berziarah setiap tahun, kalau tahun sebelumnya, jemaah beriuran membelikan kaca makam, dan untuk tahun ini berkemungkinan juga akan dibantu dalam pembuatan kaca sebelahnya lagi.(noprio sandi)

Teks fhoto

Ziarah-Ratusan Jemaah Syatariah mendatangi makam Datuk Keramat Al Azhar bergelar Ongku Sidi di Teluk Kuantan, mereka meminta berkat, mereka yang datang merupakan murid dari berbagai guru yang ada. (noprio sandi)