Selasa, 27 Maret 2012

Askes Mulai Diminati

Data 19 Febaruari 2012
Kalau selama ini PNS yang memiliki kartu Asuransi Kesehatan (Askes) enggan memanfaatkan kartunya untuk berobat. Tidak sama halnya dengan sekarang, sejumlah PNS telah memanfaatkan kartu kuning itu untuk berobat. Terutama semenjak adanya klinik yang bekerja sama dengan PT. Askes.

Enda R, salah seorang PNS mengaku telah meminati berobat menggunakan kartu askes yang dimilikinya. Bahkan fasilitas berobat gratis itu juga dimanfaatkan untuk anaknya jika sakit. “Kemarin anak saya sakit, mulai bersin-bersin saja sudah saya bawa berobat, menggunakan kartu askes,” katanya Sabtu (18/2).

Pemanfaatan Askes tersebut disebutkan Enda untuk fasilitas berobat ke salah satu klinik yang ada di Teluk Kuantan, kebetulan klinik tersebut bekerja sama dengan PT Askes dan tempatnya juga mudah dijangkau.

Hasil berobat ke klinik tersebut menurut Enda cukup lumayan, meski hanya fasilitas Askes, anaknya dengan cepat bisa sembuh, dan dokter yang menangani dinilai cukup cekatan, walau agak muda.

Tidak hanya anaknya, Enda sendiri mengaku saat ditemui juga sedang mengalami pilex, menurut rencana keesokan hari, dirinya jgua akan berobat ke klinik tersebut dengan menggunakan fasilitas Askes yang dimilikinya.

Sementara itu berdasarkan pantauan di salah satu klinik yang bekerja sama dengan PT Askes, memang terlihat banyak PNS yang berobat menggunakan fasilitas Askes, berobat ketempat tersebut ternyata tidak mengeluarkan uang seperserpun, bagi pemilik kartu Askes.(noprio sandi)

Inuman Hasilkan Madu

Data 19 Febaruari 2012
Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi yang dikenal sebagai gudang da’I ternyata juga memiliki hasil alam lainnya. Diantaranya madu. Disepanjang jalan raya Inuman terlihat masyarakat menjual madu menggunakan botol. Sepertinya madu ini belum dikelola secara professional.

Berdasarkan pantauan, ruas jalan Inuman terlihat banyak masyarakat yang menjual madu dalam kemasan sederhana, baik menggunakan botol sosro, botol plastic aqua serta bentuk kemasan lainnya.

Madu yang mereka jual terlihat berwarna coklat, menandakan madu tersebut dihasilkan oleh lebah yang ada disekitar hutan kecamatan itu, dan tidak dari makanan kelapa sawit yang berwarna hitam.

Dipinggir jalan kecamatan itu tepatnya di Desa Koto Inuman, juga terlihat ada satu batang pohon sialang, di pohon ini bergelantungan lebah-lebah yang diperkirakan sebagai tempat penghasil madu.

Di pohon itu telah terlihat alat bantu memudahkan pemilik pohon sialang itu untuk mengambil madu di malam hari, siapa pemiliknya, kurang diketahui secara pasti.

Ipul, warga setempat mengaku sering mengambil madu dipohon sialang sekitar kecamatan itu melakukan aktivitasnya di malam hari. “Biasanya saya mengambil madu malam hari, dan pakaian yang dikenakan sebanyak tiga lapis, sedangkan untuk bagian muka, saya jadikan sendok goreng yang berlobang-lobang itu,” terang Ipul.

Sebagai pengambil madu sialang, Ipul merasa hasilnya cukup lumayan, namun semenjak istrinya meninggal, dirinya tidak lagi melakukan aktivitas itu, melainkan telah bekerja sebagai buruh pada suatu perusahaan yang tidak jauh dari kecamatan itu.

Sementara itu, berapa banyak pohon sialang di sekitar kecamatan itu belum bisa ketahui secara pasti, melihat dari banyaknya masyarakat yang berjualan madu didepan rumah mereka, menandakan pohon sialang yang dipergunakan untuk mengambil madu tidak satu batang itu saja.

Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi sampai saat ini ternyata belum menginventarisir pohon sialang yang ada dikawasan hutan Kuansing. Namun untuk masyarakat yang memanfaatkan pohon sialang guna menghasilkan madu, telah dilakukan pembinaan agar menghasilkan madu berkualitas.

“Di data olun, kiro-kiro ado 25 buah, belum ada inventarisir secara menyeluruh,” pengakuan Ir. Febrian Swanda, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi belum lama ini di ruang kerjanya.

Cuma untuk lebah madu katanya telah ada peraturan daerah yang mengaturnya, sehingga perda itu bisa menyelamatkan pohon sialang, dan salah satu perusahaan yang telah ikut menyelamatkan pohon sialang ini PT. RAPP, karena kalau mereka menemukan pohon sialang tidak ditebangnya.

Namun Febrian tidak menutup keadaan yang terjadi awal tahun 2000-an ada konflik antara masyarakat dengan PT RAPP yang meminta ganti rugi terhadap pohon sialang yang telah ditebang oleh perusahaan itu, sedangkan sekarang ada tidak ada lagi laporan dari masyarakat terkait penebangan pohon sialang oleh perusahaan.

Kemudian terkait pengelolaan madu sialang ditengah masyarakat lanjut Febrian Swanda diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat setempat, pihaknya cuma sekedar menyediakan jasa pendampingan dari penyuluh-penyuluh. “Bagaimana menghasilkan madu yang berkualitas,” katanya termasuk membantu dalam jasa pemasaran madu.

Sampai sekarang efek dari jasa pendampingan itu termasuk dari pihak WWF itu menurut Febrian Swanda telah ada, termasuk madu tersebut telah diberi label merek tersendiri “Madu Teso Nilo” dan telah masuk pasar diantaranya di Pasar Buah Pekanbaru.

Kualitas madu yang dihasilkan tergantung makanan lebahnya, ada yang disebut madu sawit, berwarna hitam dan ada yang disebut madu padi, berwarna kuning, dan madu dihasilkan itu dikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan. (noprio sandi)

Teks foto

Sialang-Pohon sialang di Desa Koto Inuman Kecamatan Inuman bisa dilihat dari pinggir jalan raya. Masyarakat setempat banyak yang berjualan madu. (f.Noprio)

Terminal Selalu Terendam

Data 19 Februari 2012
Terminal Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi jika hari hujan lebat selalu terendam. Terendamnya terminal ini diduga berkaitan dengan lokasi pembangunan terminal ini pada awalnya rawa-rawa yang ditimbun, sehingga tanah sekitar terminal tidak bisa menyerap air.

Berdasarkan pengamatan, terminal Teluk Kuantan setip terjadi hujan lebat selalu terendam oleh air, air ini keringnya agak lama, karena tidak ada drainase yang baik guna mengalirkan air, debit hujan besar, drainase tidak memadai, resapan tidak berfungsi.

Apabila telah terendam, aktivitas terminal menjadi terganggu, mobil penumpang atau yang lainnya biasanya enggan masuk terminal, karena calon penumpang pun enggan untuk memasuki terminal ini.

Sejumlah agen dari berbagai PO hanya terlihat bermenung disejumlah tempat sekitar terminal, otomatis penghasilan mereka juga menjadi menurun, bahkan mereka juga banyak yang pulang ke rumah, karena tidak memungkinkan lagi mencari rezeki.

Terndamnya terminal diduga juga akibat telah terganggunya aliran air, disekitar terminal yang juga rawa-rawa telah banyak tanahnya ditimbun untuk didirikan bangunan, baik ruko maupun rumah tempat tinggal masyarakat.

Luasan yang tergenang saat hujan itu, hampir menggenangi semua bagian terminal, kecuali bangunan tempat penjualan tiket dan tempat penumpang duduk menunggu angkutan yang kebetulan agak ditinggikan.

Satu-satunya drainase yang dijadikan tempat lewat air untuk lokasi terminal dan lokasi lainnya, drainase yang ada disamping Safari Bakery, dan drainase ini kurang bisa menampung debit air yang ada, dan drainase ini diteruskan ke Sungai Kuantan meleawati Jembatan Gantung Polong Putui Desa Sawah.

Sementara itu, drainase yang seharusnya bisa difungsikan lewat Jalan Kenangan terus ke Sungai Gemuruh Luar Parik Koto Teluk Kuantan seperti tidak berfungsi dengan baik, padahal jika drainase kea rah itu difungsikan, diprediksi akan lebih cepat bisa mengeringkan kawasan yang terendam.

Dalam pada itu, Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis ketika peresmian kantor sebuah bank di lokasi Jalan Imam Munandar (jalan terminal, red) mengatakan kalau tahun 2012 ini ruas jalan itu akan ditinggikan sehingga bisa terhindar dari banjir. (noprio sandi)

Teks fhoto
Terminal terendam-Terminal Teluk Kuantan selalu terendam jika ada hujan lebat. Kondisi ini telah berlangsung lama. (f.Noprio)

Dampak Positif Dari Penerapan CSR

Oleh: Mohd. Zulfadhli
 dari www.antarariau.com
Daerah otonom yang dulunya merupakan bagian dari kabupaten Kampar ini, kini telah tumbuh sebagai kawasan ekonomi baru di propinsi Riau. Kabupaten Pelalawan sendiri diambil dari nama kerajaan PELALAWAN yang dulunya berpusat di pinggiran sungai Kampar. Kabupaten Pelalawan resmi berdiri pada tahun 1999 berdasarkan Undang-undang No. 53 tentang pembentukan 8 Kabupaten/Kota di Propinsi Riau yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta dan Operasional Pemerintah Daerah tanggal 5 Desember 1999.
Dalam perkembangannya, kabupaten pelalawan memiliki track record yang sangat baik, terbukti secara administrative kabupaten yang awalnya hanya memiliki empat kecamatan ini, kini telah berkembang menjadi 12 kecamatan yang meliputi 93 pemerintahan Desa dan 12 pemerintahan Kelurahan.
Perkembangan kabupaten ini tidak lepas dari factor kehadiran perusahaan besar seperti PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Perusahaan ini berdiri di Pangkalan Kerinci sejak tahun 1993 dan memiliki konsesi lahan HTI seluas lebih dari 350.000 hektar serta kapasitas produksi yang mencapai angka dua juta ton pertahun. Dalam perkembangannya, meskipun perusahaan ini  menghadapi berbagai macam persoalan dan rintangan dalam menjalankan operasinya, RAPP tetap terus tumbuh dan berkembang sebagai salah satu perusahaan Pulp terbesar di dunia. Seiring kematangannya sebagai perusahaan besar, RAPP mulai menerapkan program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat. “ sebelum tahun 2001, program CSR yang kami lakukan hanya sebatas bantuan, namun saat ini sudah mencapai tahap di mana program kami dapat memberikan multiplayer effect dalam prosesnya” ujar Amir, Coordinator Community Development.
Multiplayer effect yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi di mana dampak dari kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tidak hanya berada pada satu level saja namun hingga beberapa level di bawahnya.
Salah satu program CSR RAPP yang dapat memberikan multiplayer effect ini adalah program Mitra Binaan.
Program ini merupakan bantuan modal kepada kontraktor berupa pinjaman dari Bank, perusahaan berperan sebagai pendamping atau penjamin dari si kontraktor yang nantinya akan mengerjakan proyek-proyek yang diberikan oleh RAPP. Ujang Leny (50), merupakan salah satu kontraktor yang sempat menjadi Mitra Binaan RAPP. Ayah dari empat orang anak ini awalnya menerima bantuan pinjaman modal yang difasilitasi oleh RAPP untuk pembelian alat-alat berat sejumlah lima unit. Setelah 10 tahun menekuni pekerjaan kontraktor, Ujang Leny kini sudah memiliki 10 alat berat dan mempekerjakan 50 orang karyawan. Ujang bercerita bahwa ia telah mengalami masa-masa paling sulit sebelum ia bergabung di kemitraan RAPP. “sebelum saya bergabung di kemitraan ini, saya menjalankan bisnis illegal loging. Saya pernah mengalami kerugian hingga 300 juta rupiah. Saya juga pernah kehilangan kapal pengangkut hasil hutan saat kayu-kayu akan diseludupkan ke luar negeri”. Berkat pembinaan dari RAPP, kini Ujang tidak hanya bisa menghidupi keluarganya saja, melainkan ia mampu memperkerjakan lebih dari 50 orang karyawan yang kini menggantungkan hidupnya kepada Ujang.
Dampak dari keberhasilan Ujang sebagai kontraktor sekaligus mitra bisnis RAPP tidak hanya terbatas pada diri, keluarga, dan karyawannya saja, melainkan juga berdampak pada terangsangnya sector riil ekonomi mikro. Misalnya saat ke 50 orang karyawan Ujang harus memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka saat sedang berada di daerah pengerjaan proyek, ada pihak lain yang menyediakan kebutuhan mereka, sebut saja warung nasi, bahan-bahan sembako, kebutuhan akan pulsa dan lain-lain. Dalam skala ekonomi yang lebih besar, bisa kita bayangkan jika seandainya ada 100 orang bahkan lebih yang bisa seperti Ujang, roda perekonomian akan bergerak ke angka positif. Kebutuhan akan barang dan jasa yang meningkat, akan mendorong pihak lain di luar RAPP dan Mitra binaannya untuk berproduksi menghasilkan barang dan jasa. Inilah yang diungkapkan Amir (Co. Community Development) sebagai multiplayer effect dari kehadiran RAPP di kabupaten Pelalawan.
Hari ini, kabupaten Pelalawan telah menjadi salah satu kawasan ekonomi baru yang turut berkontribusi dalam menaikkan product domestic bruto (PDB) di daerahnya. Tingkat PDB yang tinggi di suatu negara merupakan indicator yang menunjukkan tingginya angka produksi dan konsumsi suatu Negara. Dalam teori ekonomi makro, tingkat konsumsi yang tinggi merupakan indicator dari tingkat kemakmuran suatu Negara.
Sebagai mahasiswa ekonomi saya berpikir bahwa tidak selamanya kapitalis atau pemilik modal yang berorientasi pada keuntungan harus diusir dari negeri ini. Kenapa? karena untuk bisa mengelola sumber daya yang begitu besar harus dilakukan dengan modal yang besar pula. Sementara pemilik modal itu adalah perusahaan besar seperti RAPP,  dan dalam prosesnya, perusahaan semestinya peduli terhadap lingkungan tempat ia beroperasi. Seperti yang disampaikan oleh Trisia selaku spoke person dari RAPP bahwa untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat, penerapan CSR harus berorientasi pada tiga hal yaitu: Planet (Melindungi keanekaragaman hayati dan mencegah kerusakan lingkungan), People (berperan aktif dalam pengembangan social dan pengentasan kemiskinan), dan Profit (melakukan operasional usaha yang layak secara ekonomi dan menguntungkan). Ketiga hal ini tidak bisa dipisahkan dalam upaya perusahaan untuk dapat berkontribusi menggerakkan roda perekonomian suatu daerah. Ya..!!! kita masih butuh kehadiran pihak-pihak kapitalis, KAPITALIS yang PANCASILAIS.

Penulis adalah Finalis Lomba Karya Tulis
Anugerah Generasi Hijau 2011

LPTQ KUANTAN MUDIK SELEKSI ANTAR PDTA

Data 19 Februari 2012
Dalam rangka menghadapi MTQ ke-XI Tingkat Kabupaten
Kuantan Singingi yang bakal berlangsung di Kecamatan Inuman Juni
mendatang. Maka Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kecamatan
Kuantan Mudik bertekad meningkatkan prestasi.

Hal ini disebabkan prestasi yang diraih Kecamatan Kuantan Mudik setiap
tahunnya selalu terus merosot dan bahkan pada MTQ ke IX di kecamatan
Logas Tanah Darat hanya meraih peringkat VII, dan pada MTQ ke X di
Kecamatan Gunung Toar mencapai peringkat XI dari 12 Kecamatan yang ada
di Kuansing.

Oleh karena itu, agar prestasi Qori-Qori'ah dapat meningkat khususnya
tingkat Anak-Anak, maka LPTQ Kuantan Mudik melakukan seleksi dan
sekaligus mencari Qori-Qori'ah yang handal dalam bidang seni baca
Al-Qur'an baik dalam cabang Tilawah, Tartil maupun Hafish Qur'an,
Ungkap Ketua LPTQ Kuantan Mudik Drs. Sukarman diwakili Ketua I Sirwan,
S. Ag.

" Kita mengadakan seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) Tingkat anak-anak
dalam tiga cabang yaitu Tilawah, Tartil dan Hafish Qur'an, yang
diikuti sebanyak 36 PDTA atau 215 orang peserta se Kecamatan
KuantanMudik," paparnya ketika dihubungi wartawan di Madrasah
Aliyah YPKM Kuantan Mudik, Minggu 19/2).

Adapun cabang yang diikuti ini merupakan cabang yang selama ini memang
sangat kurang, karena setiap tahunnya usia peserta yang mengikuti
perlombaan selalu berganti terus dan bahkan usia peserta juga semakin
bertambah. Karena untuk cabang Tilawah harus berusia maksimal 13
tahun, 11 bulan dan 29 hari, Cabang Thartil berusia maksimal 10 tahun,
11 bulan dan 29 hari, serta cabang Hafish berusia maksimal 12 tahun,
11 bulan dan 29 hari.

" Bagi peserta yang mengikuti STQ dari PDTA tidak boleh melewati usia
tersebut, dan bila perlu berusia dua tahun dibawah yang telah
ditentukan panitia, agar kita memiliki peserta yang lebih muda dan
handal serta fasih dalam seni baca Al-Qur'an," tuturnya.

Sementara pelaksanaan STQ ini akan berlangsung dalam dua babak yaitu
babak penyisihan dan babak final. Artinya bagi peserta yang lolos
dalam babak penyisihan maka akan dapat melanjutkan ke babak final dan
setelah keluar sebagai juara, maka panitia akan memberikan piala dan
hadiah.

" Piala dan hadiah yang diberikan panitia ini hanya dalam rangka untuk
memotivasi agar lebih giat dalam mengikuti seleksi tersebut, dan
selanjutnya akan dilakukan latihan untuk menghadapi MTQ tingkat
kabupaten mendatang," tambah KUA Kuantan Mudik tersebut.

Sementara Camat Kuantan Mudik, Asmari, S.Sos kepada wartawan menyebutkan berbagai prestasi yang telah diraih Kuantan Mudik pada dahulunya di bidang MTQ
ini, akan tetapi setiap tahunnya malahan semakin merosot tajam. Bahkan
pada MTQ di ke-X di Kecamatan Gunung Toar malah meraih peringkat XI
dari 12 kecamatan yang ada di Kuansing.

Oleh karena itu, katanya, seharusnya sudah menjadi perhatian semua
kalangan di Kuantan Mudik ini termasuk LPTQ dalam mencari bibit-bibit.
Sehingga dengan seleksi yang dilaksanakan ini sangat baik dan perlu
didukung bersama. Bahkan untuk pelaksanaan juga tidak perlu
susah-susah khususnya dalam mencari dana untuk penyelenggaraan
kegiatan.

" Mudah-mudahan dengan hasil seleksi yang dilaksanakan hari minggu
ini, akan dapat menghasilkan bibit-bibit potensial dalam bidang seni
Al-Qur'an, sebab selama ini prestasi Kuantan Mudik selalu menurun dan
itu harus mampu ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang,"
paparnya.

Karena seluruh upika telah siap membantu dan bahkan pada kesempatan
ini juga telah diperoleh bantuan dana sebesar Rp. 6 juta baik dari
Upika (camat, kapolsek, Koramil, UPTD, Puskesmas, KUA) dan bahkan dari
donatur lainnya. Hal ini sebagai wujud untuk meraih hasil Qori-Qori'ah
agar mampu bersaing dan meningkatkan prestasi dalam bidang seni
Al-Qur'an, tukasnya.(noprio sandi/rls)

17 Pimpinan Parpol Kunker ke Jembrana Bali

Data 19 Februari 2012
17 pimpinan partai politik yang difasilitasi Badan Kesatuan
Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat ( Kesbangpolinmas ) Kuansing
khususnya yang memiliki keterwakilan (meraih) kursi di DPRD Kuansing
melakukan kunjungan kerja ( kunker ) ke DPRD Kabupaten Jembrana Provinsi
Bali.

"Kita bersama pimpinan partai politik yang mempunyai kursi di DPRD Kunsing
mengunjungi DPRD Kabupaten Jembrana," ungkap Kaban Kesbangpolinmas Drs
Zaidul Apandi, MH, melalui Kabid Politik, Drs Mulyadi Haroen, Ahad kemaren
kepada wartawan di Teluk Kuantan.

Menurutnya, kunjungan kerja itu akan dilangsungkan sejak 20 s/d 24 Februari
2012 mendatang. Kunjungan yang diikuti oleh 17 orang pimpinan partai politik di
Kuansing, dimaksudkan untuk melihat dari dekat bagaimana situasi kehidupan
masyarakat di Kabupaten Jembrana yang harmonis, kondusif, dimana
Jembrana juga memiliki simpatisan-simpatisan parpol besar, namun bisa hidup
secara damai dan berdampingan.

"Jadi agenda dari kunker pimpinan parpol ini bersama Kesbangpolinmas
Kuansing ini mempelajari bagaimana agar Kuansing dapat mencontoh kehidupan
masyarakat Jembrana agar kedepan, momen-momen politik seperti pemilihan
legislatif maupun kepala daerah dapat dijalankan secara aman, tertib tanpa
ada menimbulkan konflik ditengah masyarakat," ujar Mulyadi yang juga
seorang seniman itu.

Ditambahkan Mulyadi, kunjungan kerja pimpinan parpol ini bisa memberikan
sedikit pencerahan dan wawasan bagi pimpinan partai ditingkat kabupaten
tentang bagaimana mengelola partai secara internal maupun bagaimana agar
partai mampu memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat.
"Hal ini kedepan yang diharapkan oleh pemerintah selaku pembina partai
politik di daerah, agar setiap agenda politik yang berlangsung di daerah
ini bisa memberikan pencerahan bagi masyrakat," harapnya.

Selain itu ujarnya, kegiatan tersebut sudah pernah dilakukan pada
beberapa tahun yang lalu. Saat itu Kuner pimpinan parol dilakukan di
Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Sementara itu, salah seorang pimpinan parpol yang ikut dalam agenda
kunjungan kerja ke Jembrana, Provinsi Bali,
Ijlis Hadi, Ketua DPC Partai Hanura Kuansing, sangat menyambut baik upaya
yang dilakukan Kesbangpolinmas Kuansing ini, guna memberikan pencerahan dan
wawasan bagi unsur pimpinan Parpol di Kuansing. "Upaya dari pememrintah
selaku pembina Parpol di daerah ini sangat positif, artinya komunikasi yang
positif antara pemerintah dan parpol berjalan harmonis. Parpol juga
mendapat pengalaman yang berarti dari agenda kunjungan kerja ini," ujarnya.
(noprio sandi/rls)

Jalan Longsor Mulai Dikerjakan

Data 19 Februari 2012
Jalan longsor di beberapa titik pada ruas jalan Teluk Kuantan-Pekanbaru mulai dikerjakan. Kondisi ini menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat tentang perhatian terhadap jalan nasional di lokasi itu, karena longsornya belum parah, jalan itu telah diperbaiki.

Berdasarkan pengamatan, titik longsor ruas Teluk Kuantan-Pekanbaru tergolong cepat pengerjaannya, meski belum selesai, kondisi longsor yang nyaris membahayakan pengendara telah ada perbaikan.

Telah nampak adanya pengerjaan jalan, sehingga sebagian masyarakat menilai, respon pemerintah terhadap jalan nasional diruas ini cukup cepat, longsornya belum parah, telah ada perbaikan.

Namun demikian, titik longsor agak parah berada di Kelurahan Muara Lembu Kecamatan Singingi, ditempat ini telah ada galian lobang longsor separuh badan jalan untuk menjalani perbaikan, dan telah ada seng rambu-rambu ditengah jalan agar pengendara hati-hati.

Dibebeberapa titik lain juga terlihat telah diberi tanda di jalan kalau titik-titik longsor itu dalam tahap pengerjaan, sehingga jika nanti selesai pengerjaannya diperkirakan lalu lintas Teluk Kuantan-Pekanbaru akan bertambah lancar. (noprio sandi)

RAPP Paling Eksis CSRnya di Kuansing

Data 19 Februari 2012
PT. RAPP merupakan perusahaan yang paling eksis kepedulian kepada masyarakat Kuansing dalam bentuk program Cooperate Social Responsibility (CSR). Meski demikian, kepedulian perusahaan lain terhadap masyarakat Kuansing juga ada. Kedepan diharapkan program CSR ini diserahkan kepada Pemkab saja.

Demikian dikatakan Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd Jum’at (17/2) di ruang kerjanya. Hal itu dikatakannya ketika ditanya tentang program Community Development (CD) oleh berbagai perusahaan di Kuansing.

Muharman menyatakan, program kepedulian masyarakat sudah ada di Kuansing oleh beberapa perusahaan, namun masih ada pihak-pihak yang belum mengetahui, termasuk DPRD Kuansing, dikarenakan kurang terpublikasi dengan baik.

Bantuan itu diantaranya menurut Muharman, dari PT RAPP membangun local sekolah di Cerenti, Inuman, SMA di Gunung Toar, namun sejumlah bantuan itu tidak dilaporkan kepada Pemkab Kuansing secara detail, sehingga banyak pihak eksekutif maupun legislative diberbagai daerah pemilihan kurang mengetahuinya.

Namun demikian, bantuan kepedilian terhadap masyarakat ini dari perusahaan yang paling eksis dan jelas dari perusahaan PT RAPP, disamping bantuan-bantuan dalam bentuk lain juga.

Muharman juga tidak menapik, paling eksis bantuan RAPP dibandingkan perusahaan lain dikarenakan luasan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT RAPP cukup luas di Kuansing, dibandingkan perusahaan lain.

Bantuan perusahan lain itu diantaranya untuk mensukseskan pacu jalur, kalau tidak bantuan dari perusahaan pacu jalur tersebut menurut Muharman akan sulit terwujud, namun besarannya bantuan dari berbagai perusahaan hanya suka rela perusahaan tersebut, tidak ada patokan.

Termasuk bantuan dari perusahaan terhadap pembangunan Masjid Agung Kuantan Singingi, masjid ini diakui Muharman juga banyak dibantu berbagai perusahaan yang ada di Kuansing.(noprio sandi)

Senin, 26 Maret 2012

Danramil Hijaukan Sekolah Bantuan PT Citra

Data 19 Februari 2012
Dalam rangka persiapan acara serah terima gedung baru PDTA/MDA Nurul Islam desa Kampung Baru Sentajo bantuan dari PT Citra Riau Sarana/CRS (Wilmart Group), Komite sekolah bekerjasama dengan pemerintahan desa menggelar gotong royong massal dan penghijauan Jum'at siang (17/2).
Tak tanggung-tanggung, gotong royong yang semula hanya diwajibkan bagi wali murid PDTA itu, dihadiri tokoh masyarakat desa Kampung Baru Sentajo yang juga ketua Bappeda Kuantan Singingi Hardi Yacub,SP,MSi. Bahkan camat Kuantan Tengah Efrizon Marzuki,AP,MSi, yang didampingi Sekcam Zulkaneri,S.Sos,MSi beserta para Kaur, Danramil Kuantan Tengah Kapt (Inf) Jufri.S beserta sejumlah anggota TNI lainnya juga hadir dalam gotong royong tersebut dengan membawa bantuan berupa ratusan pohon pelindung jenis Trembesi . Kehadiran rombongan yang langsung disambut Kades Syahruddin, ketua Komite Melhedi,SP,MSi dan sejumlah tokoh masyarakat tersebut sontak mengejutkan para wali murid.
Kontan saja, kehadiran Ketua Bappeda, Camat, Danramil dan para TNI tersebut membuat gotong royong makin meriah. Ditambah, didepan gedung baru PDTA/MDA hasil swadaya wali murid tersebut langsung dilakukan penanaman pohon pelindung oleh Ketua Bappeda Hardi Yacub,SP,MSi serta berturut-turut diikuti Camat Kuantan Tengah Efrizon Marzuki, AP,MSi, Danramil Kuantan Tengah, Kapt (Inf) Jupri.S dan rombongan. Tak hanya disekeliling pekarangan gedung baru PDTA, penanaman pohon Trembesi juga dilakukan di halaman gedung baru TK dan di sekeliling lapangan bola kaki milik PSKBS desa Kampung Baru Sentajo.
Ketua Bappeda, Camat dan Danramil Kuantan Tengah beserta rombongan, juga mengaku sangat tersanjung atas sambutan warga desa Kampung Baru Sentajo yang menyambut dengan makanan khas daerah Kuansing berupa Konji Anak Lobah (semacam bubur dari tepung beras yang ditumbuk disebuah lesung kayu dengan tangan dan diolah menyerupai anak lebah).
Ketua Bappeda Kuantan Singingi Hardi Yacub,SP,MSi didampingi camat dan Danramil Kuantan Tengah, Kades dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya usai gotong royong mengaku salut dengan swadaya masyarakat yang mampu membangun sekolah. Hardi Yacub berharap agar swadaya yang dilakukan komite sekolah PDTA Nurul Islam desa Kampung Baru Sentajo dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi PDTA lain untuk berswadaya membangun gedung sendiri. Sebab, terang adik kandung mantan Kadiskes Provinsi Riau dr H Taswin Yacub tersebut, baru desa Kampung Baru Sentajo yang memiliki gedung PDTA sendiri yang dibangun oleh komite sekolah. Selebihnya masih numpang di gedung SD atau gedung lainnya.
Untuk acara serah terima gedung baru PDTA/MDA bantuan PT Citra melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Community Development (CD) perusahaan ke komite sekolah, tambah Kades Syahruddin didampingi Ketua Komite Melhedi,SP,MSi dan Kepala PDTA Farida, direncanakan dalam waktu dekat sambil menunggu surat balasan yang dilayangkan Komite ke PT Citra. Sedangkan untuk peresmiannya ada yang mengusul disamakan dengan peresmian gedung baru TK yang letaknya berdampingan, tapi itu tergantung kesepakatan bersama, tegas Kades yang pernah berpelesiran ke Korea, Beijing, Hongkong dan Tembok Cina tersebut.(ependri)

Teks fhoto

Hardi-Ketua Bappeda Hardi Yacup, SP, M.Si berdialog dengan anggota TNI, upika, serta perangkat desa di Desa Kampung Baru Sentajo. (f.Ependri)

Hardi tanam-Ketua Bappeda Hardi Yacup, SP, M.Si menanam pohon pelindung di Sentajo akhir pekan lalu. (f.Ependri)

Sekda Menyayangkan Guru SMS Tidak Lazim

Data 17 Februari 2012
Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd menyayangkan ulah guru yang melakukan SMS tidak lazim tentang Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis. Walaubagaimanapun, bupati dinilai Muharman termasuk pembina kepegawaian juga.

Sangat menyayangkan tersebut terungkap oleh Muharman Jum’at (17/2) di ruang kerjanya ketika dimintai tanggapannya selaku pembina PNS dilingkungan Pemkab Kuansing terkait kasus guru yang telah dalam persidangan akibat me-SMS tidak wajar tentang Bupati Kuansing H. Sukarmis.

Muharman menilai, tindakan yang telah dilakukan guru tersebut ada unsure emosional, emosi itu terbangun karena terpengaruh pemilihan umum kepala daerah, maka terjadilah SMS yang ditujukan kepada bupati.

Bupati menurut Muharman dalam permasalahan ini tidak mengadukan guru yang bersangkutan ke aparat, namun yang mengadu Ketua PGRI Riau Isjoni, karena tak terima kata-kata dalam SMS tersebut tidak mencerminkan kata-kata atau kalimat seorang guru.

Padahal guru tersebut menurut Muharman kurang menyadari kalau seorang guru itu memiliki beberapa orang pejabat pembina, mulai dari Kepala Sekolah, Pengawas, Kepala Dinas Pendidikan, BKD, Sekda, bahkan ada yang lebih tinggi, bupati.

Bupati sendiri menurut Muharman merupakan pembina yang jabatannya sebagai pejabat politik, dan ternjadi sang guru me-SMS kepada bupati dengan kalimat yang tidak lazim, malah ada kata-kata “setan”.

Oleh sebab itu, dirinya sangat menyayangkan tindakan seorang guru me-SMS seorang bupati dengan kalimat yang tidak lazim tersebut. “Sangat menyayangkan,” katanya. (noprio sandi)

Sumur Pangean Positif Minyak

Data 17 Februari 2012
Sumur warga yang selama ini menjadi teka-teki, ternyata positif mengandung minyak. Kepastian itu setelah dilakukan uji laboratorium di labor Universitas Islam Riau (UIR). Untuk itu, Dinas Pertambangan dan Energi akan melakukan penelitian lanjutan dengan mensondir, jika memungkinkan, setelah itu akan dilaporkan ke pemerintah pusat.

Positifnya sumur warga di Desa Pembatang Kecamatan Pangean mengandung minyak ditegaskan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Ir. Mashuri In, Jum’at (17/2) di ruang kerjanya. “Uji kelayakan tahun iko, ekspansi, penelitian lebih lanjut, hasil penelitian awal data labor dari UIR, positif mengandung minyak,” terang Mashuri.

Setelah kepastian data dari labor Universitas Islam Riau (UIR) tersebut, maka pihaknya menurut Mashuri akan melakukan penelitian lanjutan, bahkan dana untuk penelitian ini telah tersedia pada tahun 2012 ini, item yang akan dilaksanakan diantaranya akan dilakukan penyondiran lokasi yang diduga memiliki kandungan minyak tersebut.

Penyondiran tersebut menurut Mashuri akan diketahui keberadaan minyak itu, terutama kedalaman minyak, bagaimana peluang potensi minyak itu jika ditambah serta berbagai data awal yang diperlukan untuk tindakan lebih lanjut.

Jika memang nantinya pontensi minyak yang ada di Desa Pembatang Pangean itu layak untuk dieksplorasi, pihaknya menurut Mashuri akan melaporkan kepada Pemerintah Pusat, sementara Pemkab Kuansing hanya menyiapkan data awal saja.

Jika nanti data awal telah disiapkan, maka terserah kepada pemerintah pusat, sumur atau lading minyak ada akan diapakan, karena kewenangan gas dan minyak bumi ada di pemerintah pusat, sementara Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi memiliki kewenangan untuk jenis bahan tambang batuan seperti batu bara serta bahan tambang lainnya.

Terkait pemilik sumur minyak yang sudah mengeluh atas tidak ada kepastian hasil sumur minyak tersebut, Mashuri menyarankan kepada pemilik, jika ada yang datang bermaksud mau meneliti atau dengan berbagai alasan, sebaiknya ditanyakan identitasnya.

Ditempat terpisah, Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd menanggapi sumur minyak yang ada di Desa Pembatang Pangean, jika memang nantinya sumur itu mengandung potensi minyak memang akan melaporkan kepada pemerintah pusat.

Melaporkan kepada pemerintah pusat menurut Muharman, bukan serta merta sumur minyak tersebut menjadi kewenangan pusat, daerah dinilainya juga bisa mencari investor yang bekerja sama dengan Pemkab Kuansing.

Dengan demikian, jika memang benar nantinya, Kuansing akan tergolong daerah penghasil minyak bumi, otomatis juga akan mendapatkan dana bagi hasil minyak guna mendongkrak Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kuantan Singingi. (noprio sandi)

Guru Diharapkan Kembali Kecitaranya

Data 17 Februari 2012
Guru yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi diharapkan kembali kecitranya, bahkan guru sesuai fitrahnya bermartabat, suritauladan yang harus ditiru. Jika ada aspirasi yang akan disampaikan, harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Harapan tersebut dikatakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jomaris, S.Pd, Sabtu (17/2) di ruang kerjanya, harapan itu terkait adanya guru yang telah mencemarkan nama baik Bupati Kuansing H. Sukarmis, bahkan telah sampai ke meja persidangan.

Jomaris juga megnharapkan kepada sejumlah guru yang ada permasalahan masa lalu, agar melupakan saja dan kedepan harus memiliki kepribadian yang santun, termasuk jika ada aspirasi yang akan disampaikan.

Aspirasi tersebut diharapkan juga disampaikan melalui organisasi guru yang resmi (PGRI, red), mulai dari tingkat kecamatan sampai kepada tingkat yang lebih tinggi, kalau bisa terlebih dahulu lakukan dengan pendekatan yang persuasive.

Bagiamanapun, guru dan pemerintah menurut Jomaris saling membutuhkan, pemerintah butuh guru sebagai unjung tombak di lapangan dalam mencerdaskan masyarakat, sementara guru juga butuh pemerintah.

Ketika ditanya kesiapan PGRI dalam menyikapi aspirasi anggota, Jomaris akan menyalurkan aspirasi guru, tapi sebelumnya semua pihak harus saling koreksi diri jangan dengan penuh rasa emosional.

Terkait kasus guru yang telah me-SMS kasar terhadap Bupati Kuansing H. Sukarmis, Jomaris memastikan permasalahan itu tidak dibonceng oleh kepentingan politik. “Saat ini tidak dibonceng, murni pendapat masing-masing, saya lihat cara menyampaikannya,” tegas Jomaris. (noprio sandi)

Satu Kantor Camat Bertingkat Di Kuansing

Data 17 Februari 2012
Pembangunan diberbagai bidang kurang menunjukkan hasil menggembirakan di Kabupaten Kuantan Singingi. Pasalnya, kantor camat saja, baru satu kantor yang bertingkat, itupun dibangun menggunakan dana dari Pemerintah Provinsi Riau.

Satu-satunya kantor camat yang beritingkat di Kabupaten Kuantan Singingi hanya Kantor Camat Cerenti, itupun dibangun dengan dana dari Pemerintah Provinsi Riau, bukan dari dana Kabupaten Kuantan Singingi.

Sementara itu, untuk Kantor Camat Kuantan Tengah yang berada di pusat ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi kantor camatnya cukup sederhana, tidak bertingkat, dan beberapa waktu lalu hanya dilakukan rehab-rehab untuk bagian atas.

Rehab yang sama juga dialami Kantor Camat Singingi Hilir, direhabpun tidak dilakukan penambahan bangunan secara bertingkat, saat direhab,  aktivitas kantor camat dipindahkan ke gedung serbaguna, kebetulan berada disebelah kantor itu.

Ironisnya, Kantor Camat Singingi Hilir ini lebih jelek dibandingkan Kantor Desa Tanjung Pauh, kantor desa ini telah bertingkat, ternyata juga buka bantuan dari Pemkab Kuansing melainkan swadaya masyarakat desa itu sendiri.

Kantor-kantor camat lainnya, Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Benai, Logas Tanah Darat, Pangean dan Inuman, kantor camatnya masih sangat sederhana hasil pembangunan ketika Kuansing dipimpin Drs. H. Asrul Ja’afar.

Kemudian dari pada itu, untuk Kantor Camat Kuantan Hilir, telah diakukan rehab total, jumlah ruangan telah diperbanyak, luasan bangunan juga telah ditambah, cat serta yang lainnya menjadi agak representative, namun kantor camat ini tidak juga bertingkat, padahal tanah dilokasi ini semakin sempit. (noprio sandi)

Teks fhoto
Cerenti-Kantor Camat Cerenti, satu-satunya kantor camat yang bertingkat di Kabupaten Kuantan Singingi. Ini menandatakan pembangunan dibidang pemerintahan untuk pelayanan masyarakat kurang mendapat perhatian pemerintah. (f.Noprio)

Pasar Benai Semberaut

Data 17 Februari 2012
Pasar Benai setiap hari Kamis terlihat semberaut. Kesemrautan itu dikarenakan sejumlah pedagang dan kendaraan yang parkir menggunakan bahu jalan. Otomatis kondisi ini menyebabkan kemacetan.

Berdasarkan pengamatan, Kamis (16/2) di Pasar Benai, sejumlah pedang mulai pagi hari telah menggelar dagangannya menggunakan bahu jalan, jualan mereka diantara buah-buahan seperti durian serta hasil alam lainnya.

Tidak hanya hasil alam yang dipajangkan di bahu jalan, sebuah merek sepeda motor juga terlihat membuka stand di bahu jalan itu, disertai beberapa buah contoh kendaraan yang dipamerkan.

Bahu jalan di pasar ini juga dipergunakan oleh pengendara sepeda motor dan mobil memarkir kendaraannya di bahu jalan, pasar yang sudah melimpah sampai ke jalan, diperparah oleh kendaraan yang parkir.

Otoamatis kondisi ini membuat kendaraan yang lalu lalang rela agak berlama-lama, karena harus hati-hati menghadapi ruas jalan yang telah sempit dan ramainya masyarakat yang lalu lalang.

Sejumlah bahu jalan yang dipergunakan juga terjadi pada persimpangan sekitar Pasar Benai, kondisi ini agak membahayakan bagi pengendara yang keluar masuk ruas jalan ini, bahkan untuk kendaraan berat kondisi ini sangat sulit untuk melewatinya.

Tidak ada pengaturan lalu lintas baik dari Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, dari aparat kepolisian, maupun dari pihak kecamatan yang telah diberi kewenangan untuk mengelola pasar kecamatan.(noprio sandi)

Teks foto
Pasar benai-Pasar Benai semakin hari semakin semraut. Semenjak pelimpahan kewenangan pasar kepada pihak kecamatan, kondisinya semakin parah. (f.Noprio)

Empat Kali Ditinjau, Sumur Minyak Belum Ada Kejelasan

Data 16 Februari 2012
Empat kali ditinjau pihak swasta, pemerintah bahkan perguruan tinggi, sumur minyak yang ada di Desa Pembatang Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi belum ada kejelasan. Pemilik sumur mulai merasa gerah dan mengancam akan menutup sumur atas kunjungan berbagai pihak untuk meneliti.

Tidak adanya kejelasan itu dikatakan Kepala Desa Pembatang Kecamatan Pangean Hardi Samita, Kamis (16/2) melalui selulernya, karena telah dtinjau sampai empat kali. Kondisi ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat serta pemilik sumur itu.

Empat kali pihak yang mengunjungi itu jelas Hardi Samita, pihak Caltex (Cevron, red), Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kuantan Singingi, pihak swasta yang tidak diketahui namanya (perusahaan minyak juga, red), dan terakhir kunjungan dari perguruan tinggi Universitas Islam Riau (UIR).

Karena telah sering dikunjungi oleh pihak yang mau melakukan penelitian kepada sumur milik warga tersebut, warga pemilik sumur itu menurut Hardi Sasmita mulai merasa kesal, bahkan dia telah mengancam jika tidak juga kejelasan hasil dari berbagai penelitian itu, sumur minyak itu akan ditutupnya untuk berbagai alasan termasuk pihak yang mau melakukan penelitian.

Makanya, pihaknya berharap kepada pihak-pihak yang telah melakukan penelitian terhadap sumur minyak itu agar memberitahukan masyarakat terutama pemilik sumur itu tentang hasil penelitian itu.(noprio sandi)

Bupati Kuansing Kunjungi Gunung Toar

Data 16 Februari 2012
Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis mengunjungi Kecamatan Gunung Toar. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang memiliki pengalaman pemilihan umum kepala daerah secara khusus, pasalnya, rival Sukarmis, Mursini merupakan putra daerah Gunung Toar. Sukarmis mengajak warga Gunung Toar bangun Kuansing.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, dalam kunjungan itu Bupati H Sukarmis mengajak masyarakat Gunung Toar membangun Kuansing. Membangun itu dengan melupakan pengalaman masa lalu (pemilukada, red) untuk Kuansing yang lebih baik lagi.

Harapan tersebut disampaikannya saat bersilahturahmi dengan pemuka masyarakat dan tokoh adat serta tokoh agama Gunung Toar di desa Lubuk Terentang, Kamis (16/2) kemaren.

Hadir pada saat itu Wabup Drs H Zulkifli, M.Si, Ketua DPRD Muslim, Sekda Drs H Muharman, M.Pd dan Asisten, Kadis, Kabag, Camat Gunung Toar Syamsir Alam dan undangan lainnya.

Karena menurut diriya, kebersamaan dan kekompakkan sangat diperlukan dalam membangun daerah termasuk Kuansing. Apalagi tambahnya, Ia bertekad membangun seluruh Kuansing dengan sebaik-baiknya.

Ia juga menyatakan memberi perhatian bagi putra-putra asal Gunung Toar berkarir dipemerintahan. Setidaknya saat ini ada tiga pejabat eselon II di Pemkab Kuansing asal Gunung Toar, seperti H Marduyut, SE sebagai Asisten II Setda, Masri, SP, M.Si sebagai Kadis Peternakan dan Drs H Syoffaizal, M.Si sebagai Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil.
Terkait kunjungan Sukarmis ke Gunung Toar, tokoh Gunung Toar Drs. Mursini, M.Si belum berhasil dihubungi, nomor hp yang dimilikinya pukul 16.11 WIB sedang dialihkan. (noprio sandi)

Terkait Sumur Minyak, Desa Belum Lapor Camat

Data 16 Februari 2012
Rasa kesal ternyata juga dialami Camat Pangean Novrion, S.Sos. Pasalnya kedatangan tamu penting Universitas Islam Riau (UIR) di kecamatannya untuk meninjau sumur minyak pada suatu desa ternyata tidak dilaporkan pihak desa. Dia berharap, kedepan, apapun kejadian di desa yang penting perlu dilaporkan ke pihak kecamatan.

Rasa kesal tersebut terungkap ketika Camat Pangean Novrion, S.Sos dihubungi Kamis (16/2) untuk menanyakan perkembangan terkini terkait sumur minyak yang ada di kecamatan itu. “Pihak desa tak ada beri laporan ke kecamatan,” ungkap Novrion kesal.

Apalagi beberapa waktu lalu, pihak kecamatan hanya mendapatkan informasi dari luar, tentang adanya tim dari Universitas Islam Riau (UIR) melakukan penelitian ke sumur minyak di salah satu desa di kecamatan itu.

Terkait sumur minyak ini, Novrion juga tidak menapik kemungkinan telah ada tindakan teknis lebih jauh oleh dinas terkait, namun dirinya belum mengetahui secara detail, karena dirinya menjadi camat ditempat itu juga belum lama, dan dia hanya bisa mengatakan untuk menunggu saja hasil lebih lanjut.

Maka demikian, Novrion berharap kepada pihak desa jika ada kegiatan-kegiatan atau kejaian penting di masing-masing desa agar memberikan laporan kepada pihak kecamatan, apalagi menyangkut kedatangan tamu penting seperti dari UIR, jika ada laporan diperkirakannya pihak kecamatan juga bisa mendampingi untuk turun ke lokasi.

Sementara itu, Kepala Desa Pembatang Pangean, Hardi Sasmita ketika dihubungi melalui selulernya secara terpisah mengakui pihaknya memang belum melaporkan secara resmi kepada pihak kecamatan, namun secara lisan telah diberi tahu.

Tidak memberitahukan secara resmi tersebut menurut Hardi Sasmita dikarenakan pihak UIR yang turun juga bersifat silaturahmi dan tidak dalam bentuk kunjungan resmi, namun demikian meski tidak resmi memang mereka langsung mengambil sample.

Sample yang diambil menurut Hardi Samita juga telah diketahui oleh pihak Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kuantan Singingi dan sample itu telah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, tim dari Jurusan Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) mengunjungi sumur yang diduga mengandung minyak milik warga di Desa Pembatang Kecamatan Pangean, Senin (13/2) lalu.

Tim dari UIR ini mengunjungi Desa Pembatang Pangean melihat secara dekat guna memastikan indikasi ada minyak di Dusun Tombang Desa Pembatang Pangean. Tim ini dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Teknik Perminyakan UIR, Muslim MT, Herawati, Dr Marsidah dan Novi Arita.(noprio sandi)

Musim Tanam, Ternak Diikat

Data 16 Februari 2012
Memasuki musim tanam tahun 2012 ini sejumlah ternak kerbau dan sapi diikat. Pengikatan itu membuat padi aman dari gangguan ternak itu, namun khusus untuk anak ternak tetap dilepas. Jalan Simandolak lancar dilalui, karena ternak yang biasa berkeliaran di jalan tidak terlihat lagi.

Berdasarkan pengamatan Kamis (16/2) jalan raya Simpang Gajah Putih Simandolak Kecamatan Benai sampai ke Pauh Angit Kecamatan Pangean tidak terlihat lagi gerombolan ternak sapi maupun kerbau berkeliaran di jalan.

Ternyata, semua induk ternak itu telah diikat pemiliknya diberbagai padang rumput yang ada di sekitar kampung itu, namun pengikatan itu tidak disertai anaknya, namun anak ternak itu hanya berkeliaran sekitar induknya.

Pengingatan ternak oleh pemiliknya tersebut ternyata berkaitan dengan telah dimulainya musim tanam padi, padi dipersawahan mulai ditanam dan baru setinggi betis, dan diperkirakan dalam waktu beberapa bulan ini, padi itu akan berisi.

Akibat pengikatan ternak tersebut, sejumlah pengendara sepeda motor maupun mobil merasa lega, karena jalan yang biasanya ramai oleh ternak ternyata saat ini lengang, dan kendaraan yang lewat bisa lebih memacu kecepatannya.

Sementara itu, dibeberapa tempat pinggir jalan itu terlihat onggokan goni berisi rumput yang telah disabit, rumput-rumput ini dipergunakan oleh pemilik ternak untuk menambah makanan ternaknya, peternak memiliki kerja tambahan, karena harus menyabit rumput. (noprio sandi)

Teks fhoto

Ternak diikat-Induk kerbau di Desa Pulau Ingu Kecamatan Benai diikat pada suatu lapangan, lapangan itu juga berdekatan dengan areal persawahan, namun anak kerbau tidak diikat sama sekali. (f.Noprio)

OPTIMIS, TARGET VENUE DAYUNG SELESAI 31 JULI

Data 15 Februari 2012
Pelaksanaan PON XVIII tahun 2012 yang dipusatkan di
Provinsi Riau, dan Kabupaten Kuantan Singingi memperoleh jatah untuk
Pertandingan Sepakbola di Stadion Sport Centre Teluk Kuantan dan Venue
Dayung di Kobun Nopi Kuantan Mudik.

Maka sebagai tuan rumah dan pelaksanaan event hanya tinggal beberapa
bulan lagi, sementara pengerjaan Venue Dayung memang terus dikebut
baik siang maupun malam hari, agar selesai tepat waktu dan bahkan
telah mencapai lebih dari 65 %. Karena memiliki dampak dan mampu
meningkatkan pendapatan daerah dan mengangkat nama harum daerah di
pentas olahraga nasional.


Oleh karena itu, dalam rangka mendukung dan sekaligus sebagai tuan
rumah dalam penyelenggaraan PON XVIII di bulan september mendatang,
maka telah dilakukan persiapan –persiapan dan bahkan juga telah pula
dilakukan pembebasan lahan pelaksanaan pembangun Venue dayung dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan, bahkan pengerjaan yang
dulunya dilakukan oleh PT. Istaka ternyata telah diganti dengan PT.
Waskita Karya.

Ketika hal ini dikonfirmasi Harian Vokal kepada Sekda Kuansing, Drs.
H. Muharman, M.Pd merasa optimis sekali kalau Venue Dayung ini dapat
selesai tepat waktu dan akan dapat dipergunakan untuk kegiatan PON
XVIII.

“  Kita sangat optimis sekali kalau Venue Dayung ini dapat digunakan
untuk PON XVIII, karena masih ada beberapa bulan lagi pengerjaannya
yang saat ini terus di gesa yang menurut kontraktornya akan selesai
sekitar 31 juli 2012  ini,” paparnya.

Meskipun demikian, apa yang dikatakan kontraktornya apakah akan dapat
selesai atau tidak, sebenarnya sangat tergantung dari pengerjaan
kontraktor di lapangan,sedangkan Pemkab Kuansing hanya bisa memberikan
pengawasan agar jangan ada gangguan dalam bekerja, sebutnya.

“ Kalau untuk selesai atau tidaknya pekerjaan Venue Dayung, sebenarnya
sangat tergantung dari pengerjaan kontraktor di lapangan, sebab Pemkab
Kuansing hanya bisa memberikan pengawasan agar jangan ada gangguan
dalam bekerja,” tuturnya.

Sedangkan masalah kesiapan fasilitas lainnya, sebagai salah satu
pendukung, menurutnya, akan disiapkan sesuai dengan kebutuhan baik
masalah hotel, wisma maupun pusat souvenir. Bahkan Pemkab juga sudah
membayar pembebasan lahan lebih kurang seluas 10 hektar sebesar Rp.
850 juta beberapa waktu lalu,  tukasnya. ( RZ)***

Kios Pasar Rakyat Ada Yang Kosong

Data 15 Februari 2012
Tidak diketahui sebabnya, diperkirakan ada beberapa kios di Pasar Rakyat Teluk Kuantan yang bakal ditinggal penyewanya. Akibatnya, akan ada kios yang kosong, dan bisa diberikan kesempatan kepada pedagang yang lainnya.

Namun sampai saat ini menurut Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Jafrinaldi AP ditemui di kantornya Rabu (15/2) lalu, pihaknya belum mendata secara pasti berapa jumlah kios yang bakal ditinggal penyewannya tersebut.

Namun demikian, sinyal akan ada yang kosong nanti belum akan diumumkan secara resmi, karena secara manusiawi, pihaknya masih menunggu kesiapan pedagang yang lama dalam membayar sewa kios itu.

Karena jika memang niat untuk membayar sewa kios dilakukan, berarti kios yang ditempati tidak bisa ditempati orang lain, namun masih menunggu hingga bulan April mendatang.

Jika nanti setelah menunggu hingga bulan April, pihaknya akan memberitahukan secara resmi kepada public tentang berapa jumlah kios yang kosong dan bisa ditempati oleh pedagang lainny.

Dalam perjalanan itu, pihaknya menurut Jafrinaldi masih melakukan pendataan terkait berapa kios yang berkemungkinan tidak akan ditempati lagi serta berapa keseluruhan kios yang kosong.

Sementara itu, menurut Ijon, salah seorang penjual jam di Pasar Rakyat beberapa waktu lalu mengaku dagangannya cukup laris, bahkan untuk pembelian barang ke Pekanbaru dan Padang terus dilakukan.

Jika memang ada kemunduran bagi pedagang tertentu, Ijon tidak mengetahui secara pasti apa sebabnya, termasuk yang menjadi keluhan banyak pedagang di sana terkiat minimnya pengunjung ke Pasar Rakyat. (noprio sandi)

Teks foto
Pasar Rakyat-Pasar Rakyat Teluk Kuantan saat ini mulai ada yang kosong. Pada awal berdiri, pedagang berebut ingin menempati tempat ini. (f.Noprio)

Banyak Ulat, Pohon Peneduh Dipangkas

Data 15 Februari 2012
Sejumlah pohon peneduh diberbagai lokasi taman dan ruas jalan terpaksa dipangkas. Pemangkasan itu terkait banyaknya hama ulat. Setelah pemangkasan diharapkan pohon itu akan lebih rindang.

Berdasarkan pengamatan, sejumlah pohon peneduh diberbagai ruas jalan telah dipangkas petugas Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi. Bahkan pemangkasan itu sebagian tidak menyisakan daun sama sekali, pohon itu menjadi gundul.

Terkait hal tersebut ketika dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi Jafrinal, AP membenarkan pihaknya yang melakukan pemangkasan terhadap sejumlah pohon peneduh.

Mulai dari pohon yang ada di sekitar kompleks perkantoran Pemkab Kuansing, sampai kepada sejumlah pohon peneduh yang ada diberbagai ruas jalan. “Ya memang benar, dari sekitar perkantoran, dan yang lainnya,” kata Jafrinal.

Pemangkasan tersebut menurut Jafrinaldi dikarenakan adanya hama ulat menyerang sejumlah pohon, sehingga pihaknya terpaksa memangkas pohon itu untuk membasmi hama ulat tersebut.

Setelah pemangkasan nantinya diperkirakan Jafrinaldi pohon-pohon tersebut akan kembali bertunas dan memiliki dahan yang lebih rindang dari yang sebelumnya seperti yang telah dilakukan untuk pohon peneduh sekitar TK Pembina. “Ya, nanti jadinya seperti yang di TK Pembina tu,” katanya memperkirakan.

Sementara itu, akibat pemangkasan tersebut, petugas Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi terlihat sibuk, terutama bagian pemangkasan dan bagian pengangkutan sisa-sisa pemangkasan. (noprio sandi)

Jalan Pandan Wangi Memprihatinkan

Data 15 Februari 2012
Jalan Pandan Wangi Kelurahan Sungai Jering setelah dilakukan perkerasan tak kunjung diaspal. Akibatnya, kondisinya memprihatinkan, pada sejumlah tanjakan batu telah tergerus air membentuk lobang dan drainase di tengah jalan, akibatnya apabila mobil melewati ruas jalan ini akan terjebak, bahkan kalau tidak hati-hati bisa terbalik.

Ruas jalan yang terletak tidak jauh dari komplek perkantoran Pemkab Kuansing tersebut juga merupakan akses utama bagi masyarakat Kelurahan Sungai Jering jika ingin menuju Kantor Kelurahan Sungai Jering serta tempat pemakaman umum.

Setelah dari kantor kelurahan dan pemakaman umum, ruas jalan ini juga tembus ke Jalan Sisingamangaraja, dan dari Jalan Sisingamangaraja ini terhubung ke jalur dua Jalan Abdoer Rauf, dan dari jalan ini hanya beberapa kilometer ke kompleks perkantoran Pemkab Kuansing.

Warga Jalan Pandan Wangi, Patmin mengatakan, apabila hujan turun, terdapat dua lokasi jalan itu yang sulit dilalui bahkan diprediksinya tak bisa lewat untuk kendaraan roda empat, kedua lokasi itu merupakan tanjangan, yang jalannya telah tergerus air hujan menimbulkan lubang serta drainase di tengah jalan.

Patmin juga menyaksikan beberapa waktu lalu sebuah mobil Suzuki APV terpuruk setelah memasuki ruas jalan itu ketika mau bertamu ke rumahnya, dan bahkan mobil itu nyaris terbalik, dan setelah dipaksakan untuk keluar, ternyata salah satu tali balting mobil tersebut putus.

Setelah berhasil keluar dari terperosok yang memakan waktu untuk keluar dari lokasi itu, ternyata jalan yang didepan juga tidak bisa dilalui dan diprediksinya jika dilalui akan terjebak pula, akibatnya, mobil tersebut jadi terjebak, dan ternyata harus kembali ke lokasi jalan mobil itu terpuruk sebelumnya untuk bisa keluar.

Patmin sudah lama berharap agar Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mengaspal ruas jalan itu, karena saat ini masyarakat telah ramai tinggal di lokasi tersebut, ditambah ruas jalan itu berada tidak jauh dari rumah dinas wakil bupati dan rumah dinas sekda. (noprio sandi)

Hujan, Jalan Tergenang

Data 15 Februari 2012
Setiap hujan lebat Jalan Imam Munandar selalu terendam. Lokasi terdekat terminal dan Pasar Lumpur juga mengalami nasib yang sama. Termasuk jalan di depan kantor Bappeda Kuansing. Akibatnya pengendara sampai pejalan kaki kesulitan. Murid sekolah terpaksa membuka sepatu.

Berdasarkan pengamatan di ruas jalan Imam Munandar Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Rabu (15/2) sejumlah anak sekolah terpaksa harus membuka sepatunya jika melewati jalan itu.

Membuka sepatu dikarenakan ruas jalan yang mereka lalui cukup dalam dan jika memakai sepatu tentu akan basah, mereka lewat jalan itu setelah hujan reda, maklum sebelumnya terjadi hujan lebat hanya beberapa jam.

Salah satu bengkel sepeda motor milik Yos paling parah terimbas kondis terendamnya ruas jalan ini, karena posisi air paling dalam berada persis di depan bengkel miliknya, sehingga dia menjadi gusar melihat kondisi ruas jalan yang sudah berlarut-larut.

Sementara itu, hujan lebat di Teluk Kuantan juga menjadi langganan terendam bagi terminal Teluk Kuantan, mulai dari pintu masuk utama terminal terlihat air menggenang, sampai ke dalam terminal.

Kondisi terparah dialami sejumlah pedagang di Pasar Lumpur yang berada persis di belakang terminal, hujan lebat dan air tergenang membuat mereka berhamburan tak tau ujung pangkalnya tempat berjualan.

Iin, salah seorang pengunjung Pasar Lumpur mengaku melihat sejumlah pedagang berhamburan dari Pasar Lumpur karena kondisi air telah menggenangi tempat berjualan mereka. “Entah kemana pedagang itu pergi, air sudah tergenang,” katanya.

Kemudian dari pada itu, genangan air juga terlihat di ruas jalan depan kantor Bappeda Kabupaten Kuantan Singingi di kompleks perkantoran Pemkab Kuansing, akibatnya pengendara roda dua kesulitan. (noprio sandi)

Teks foto
Terendam-Empat orang murid SD terpaksa membuka sepatunya ketika melewati Jalan Imam Munandar yang terendam jika terjadi hujan deras Rabu (15/2). (f.Noprio)

BRI Beri Pelayanan Kas Keliling

Data 15 Februari 2012
Berbagai cara digunakan oleh pihak perbankan dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah. Diantaranya yang dilakukan Bank BRI, pihaknya memberikan pelayanan kas keliling dengan mendatangi sejumlah pasar sesuai hari pasar yang bisa terjangkau.

Berdasarkan pengamatan, Rabu (15/2), sebuah mobil Teras BRI Pelayanan Kas Keliling terlihat berdiri di sekitar Pasar Lumpur Teluk Kuantan, mobil itu Satpam, pengawai dengan menggunakan meja dan laptop di dalam mobil, termasuk adanya antenna satelit pada bagian atas.

Hari Rabu merupakan hari pasar bagi masyarakat Kota Teluk Kuantan, hari itu pasar terlihat diramaikan pedagang sekaligus pembeli, meski hari hujan, sejumlah masyarakat sudah mulai mendatangi mobil pelayanan keliling tersebut.yang rata-rata terlihat menabung.

Masyarakat yang datang menabung dalam kondis hari hujan datang menggunakan mantel, dengan demikian terlihat antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan Teras BRI Kas Keliling tersebut, karena ada di hari pasar, serta dipinggir jalan.

Kebiasaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi disaat hari pasar masing-masing kecamatan termasuk di Teluk Kuantan, mereka ramai-ramai datang ke pasar untuk berbelanja, dan ternyata sebagian mengambil peluang untuk memanfaatkan pelayanan perbankan yang telah diberikan secara kas keliling.

Salah seorang petugas Teras BRI Kas Keliling Tuti Armiyanti mengatakan pihaknya mengunjungi sejumlah pasar yang terjangkau, terutama hari pasar tempat-tempat tertentu, hari Senin ke Pasar Gunung, hari Selasa di Pasar Jake, hari Rabu di Pasar Teluk Kuantan serta sejumlah tempat lainnya.

Dari hasil pelayanan kas keliling ini Tuti Armiyanti mengaku hasilnya cukup lumayan, dan ternyata masyarakat memang memanfaatkan terobosan yang telah mereka buat. “Cukup lumayan lah,” katanya sambil terus memberikan pelayanan kepada nasabah. (noprio sandi)

Teks fhoto
Kas keliling-Meski hari hujan, masyarakat tetap antusias memanfaatkan Teras BRI Kas Keliling untuk memanfaatkan jasa perbankan, Rabu (15/2) di Pasar Lumpur Teluk Kuantan. (noprio sandi)

Minggu, 25 Maret 2012

Kajari Muazin dan Imam Sholat

Data 15 Februari 2012
Suatu contoh baik dari seorang pemimpin ditunjukkan Kajari Teluk Kuantan Maryono, SH, MH. Datang waktu sholat Zuhur, dirinya bergegas ke Mushollah Al Khairi depan kantornya paling awal, malah dia langsung mengambil mikropon menyeru suara azan, otomatis pegawai dan masyarakat lainnya berdatangan menunaikan sholat.

Berdasarkan pengamatan, Rabu (15/2), saat zuhur, suara azan terdengar berkumandang dari pengeras suara mushollah kejaksaan, sebagai panggilan untuk menunaikan sholat, setelah dilihat secara jelas siapa yang mengumandangkan azan, ternyata Kajari Teluk Kuantan Maryono, SH, MH.

Disaat azan berkumandang, sejumlah pegawai kejaksaan sampai masyarakat lainnya berdatangan ke mushollah itu untuk mengambil wudhu’, setelah selesai azan, secara bersama kajari juga melaksanakan sholat Sunat Rawatib.

Tidak lama berselang, salah seorang pegawai menyuarakan iqamah, sebagai pertanda sholat akan dimulai, dan ternyata Maryono juga mengambil posisi imam dalam sholat berjamaah kali ini.

Usai sholat, ternyata Maryono tidak langsung keluar mushollah, dia terlihat khusuk berzikir setelah itu mengerjakan sholat Sunat Rawatib dua rakaat setelah sholat zuhur, dia yang paling awal datang ke mushollah, dan dia pula yang paling akhir meninggalkan mushollah tersebut.

Usai sholat, seorang pegawai kejaksaan mendekat, berkomunikasi sebentar, ternyata setelah itu Kajari langsung menuju sebuah warung disekitar kantor untuk makan siang, dia mememberikan senyuman ketika konfirmasi langsung terkait Kajari yang menjadi muazin, sekaligus menjadi imam.(noprio sandi)

Teks fhoto
Mushollah Kejaksaan-Mushollah Al Khairi Kejaksaan Negeri Teluk Kuantan dijadikan tempat ibadah pegawai kejaksaan. Kadangkala yang menjadi Muazin dan Imamnya Kajari Teluk Kuantan Maryono, SH, MH. (f.Noprio)

UIR Tinjau Sumur Minyak di Pembatang

Data 14 Februari 2012
 Tim dari Jurusan Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) mengunjungi sumur yang diduga positif mengandung minyak milik warga yang berada di Desa Pembatang Kecamatan Pangean, Senin (13/2) kemarin.

Tim dari UIR ini mengunjungi Desa Pembatang Pangean bermaksud ingin melihat secara dekat dan secara langsung, dan memastikan indikasi ada minyak di Dusun Tombang Desa Pembatang Pangean. Tim ini dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Teknik Perminyakan UIR, Muslim MT, Herawati, Dr Marsidah dan Novi Arita.

"Kita ingin meninjau secara langsung ke sumur warga yang ada indikasi minyak di Desa Pembatang Pangean itu, karena kita selama ini tahu, bahwa di desa tersebut ditemukan sumur minyak. Dan kami ingin memastikan kebenaran akan informasi itu kepada yang bersangkutan," ujar Muslim kepada Riau Pos, Selasa (14/2).

Diakui Muslim, secara kasat mata dari pengamatannya di sumur milik warga tersebut, temuan warga tersebut mirip dengan apa yang pernah ditemukan di Cepu.

"Sumur minyak yang ditemukan warga di sini sama dengan apa yang pernah ditemukan di Cepu. Karena ini merupakan sumur-sumur peninggalan Belanda yang memang sudah lama," katanya.

Untuk potensi yang ada di Desa Pembatang Pangean ini, Muslim mengatakan, pihaknya akan melakukan pengkajian secara geologi. "Dan kami akan melihat peta geologi Kuansing, apakah daerah tersebut berpotensi minyak atau tidak. Sebab kan di Kuansing kita tahu potensinya adalah Batu Bara," ujar Muslim.

Akan tetapi, untuk melakukan kajian geologi yang merupakan kajian awal, memang katanya, belum bisa dipastikan sejauh mana potensi minyak yang menyerupai jenis Solar tersebut di Desa Pembatang Pangean ini. Sebab menurutnya, untuk pengkajian awal saja diperlukan waktu mencapai 2 hingga 3 bulan.

Sedangkan untuk melakukan kajian detail, lanjut Ketua Jurusan Perminyakan UIR itu, disamping memerlukan waktu yang lama juga diperlukan biaya yang tidak sedikit.

"Akan tetapi, kami melalui pengabdian masyarakat ini akan mengupayakan untuk melakukan kajian awal," katanya.

Dengan potensi yang dimiliki Desa Pembatan Pangean ini, dirinya berharap kepada Pemda setempat supaya juga membantu masyarakat untuk menemukan kepastian seberapa potensi minyak yang ada.

Sementara itu, Kepala Desa Pembatang Pangean, Hardi Sasmita yang dikonfirmasi Riau Pos, kemarin, mengatakan, bahwasanya dirinya dan seluruh masyarakat berharap akan kepastian akan potensi minyak ini. Kemudian, menyangkut upaya Pemkab Kuansing, dirinya sudah menyampaikan. Bahkan, katanya, Pemkab Kuansing sudah mendatangkan tim dari Pemerintah Pusat, akan tetapi hingga sekarang belum juga ada kabar berita. "Mudah-mudahan ada kepastian," ingin Hardi. (jps)

Guru Pencemar Nama Baik Sukarmis Disidangkan

Data 14 Februari 2012
Guru bernama Syamsuddin, S.Pd mulai disidangkan terkait pencemaran nama baik Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis setelah di Sort Message System (SMS) oleh terdakwa. Sidang ditunda minggu depan karena adanya eksepsi pengacara dan terdakwa, surat dakwaan teryata baru di baca pengacara terdakwa.

Sidang yang digelar Selasa (14/2) di Tempat Sidang Pengadilan Negeri Rengat di Teluk Kuantan dipimpin Hakim Ketua Julian Mamahit, SH, dan dua orang Hakim Anggota Deni Kuswara, SH, MH dan Irpan Hasan Lubis, SH.

Pada awal persidangan sekitar pukul 13.30 WIB, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ernopi Yanti, SH, MH membacakan Surat Dakwaan yang didengarkan oleh hakim dan terdakwa serta pengacara terdakwa.

Diantara materi dakwaan yang dibacakan disebutkan terdakwa telah me-SMS dengan isi diantaranya “….di obok-obok setan Sukarmis…”yang ditujukan kepada beberapa orang, termasuk kepada Asmar Rasyid.

Oleh Asmar Rasyid, SMS tersebut diteruskan kepada Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis, dan ternyata Sukarmis tidak terima dan dia menyatakan “..manusia biasa bukan setan…”.

Usai dibacakan Surat Dakwaan, Hakim Ketua Julian Mamahit, SH menanyakan kepada terdakwa apakah terdakwa paham atas Surat Dakwaan yang telah dibacakan, terdakwa menyatakan paham.

Setelah itu, Surat Dakwaan tersebut diperlihatkan kepada pengacara terdakwa Asep Ruchiat, dan Asep mengatakan kalau Surat Dakwaan itu baru dibacanya, sementara Surat Dakwaan yang telah diterima sebelumnya tidak sama dengan Surat Dakwaan yang ada saat persidangan.

Lalu Hakim Ketua menanyakan lagi kepada JPU Ernopi Yanti, SH mengapa baru diterima pengacara terdakwa, Ernopi Yanti mengatakan kalau Surat Dakwaan itu memang baru diberikan, karena ada perubahan dari materi dakwaan.

Hakim pada awalnya mengharapkan agar persidangan cukup di skor saja, karena hakim harus menempuh jarak cukup jauh 3-4 jam untuk sampai ke lokasi Tempat Sidang Pengadilan Negeri Rengat di Teluk Kuantan, namun pengaca terdakwa meminta eksepsi.Maka hakim menunda persidangan minggu depan.

Usai persidangan Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis terlihat keluar dari areal Tempat Persidangan Pengadilan Negeri Rengat di Teluk Kuantan, diiringi Ketua PGRI Riau Isjoni, dan terlihat juga ada Asmar Rasyid, yang meneruskan SMS tersebut kepada Bupati H. Sukarmis.

Sementara itu, diseberang jalan tempat persidangan, terlihat ada tulisan “Guru Ku Sayang Guru Ku Malang”, tulisan spanduk yang dipasang di pohon kelapa tersebut menarik perhatian masyarakat yang lewat di ruas jalan itu. (noprio sandi)

Teks fhoto
Persidangan-Guru bernama Syamsuddin, S.Pd menjalani persidangan Selasa (14/2) di Tempat Sidang Pengadilan Negeri Rengat di Teluk Kuantan, atas dakwaan pencemaran anam baik.( f.noprio)

Teks fhoto
guru ku sayang guru ku malang-Sebuah spanduk bertuliskan guru ku sayang guru ku malang terbentang di seberang jalan tempat sidang Pengadilan Negeri Rengat di Teluk Kuantan, ada persidangan guru atas nama Syamsuddin, S.Pd terkait pencemaran nama baik Bupati Kuansing H. Sukarmis Selasa (14/2). (f. noprio)