Senin, 26 Maret 2012

Danramil Hijaukan Sekolah Bantuan PT Citra

Data 19 Februari 2012
Dalam rangka persiapan acara serah terima gedung baru PDTA/MDA Nurul Islam desa Kampung Baru Sentajo bantuan dari PT Citra Riau Sarana/CRS (Wilmart Group), Komite sekolah bekerjasama dengan pemerintahan desa menggelar gotong royong massal dan penghijauan Jum'at siang (17/2).
Tak tanggung-tanggung, gotong royong yang semula hanya diwajibkan bagi wali murid PDTA itu, dihadiri tokoh masyarakat desa Kampung Baru Sentajo yang juga ketua Bappeda Kuantan Singingi Hardi Yacub,SP,MSi. Bahkan camat Kuantan Tengah Efrizon Marzuki,AP,MSi, yang didampingi Sekcam Zulkaneri,S.Sos,MSi beserta para Kaur, Danramil Kuantan Tengah Kapt (Inf) Jufri.S beserta sejumlah anggota TNI lainnya juga hadir dalam gotong royong tersebut dengan membawa bantuan berupa ratusan pohon pelindung jenis Trembesi . Kehadiran rombongan yang langsung disambut Kades Syahruddin, ketua Komite Melhedi,SP,MSi dan sejumlah tokoh masyarakat tersebut sontak mengejutkan para wali murid.
Kontan saja, kehadiran Ketua Bappeda, Camat, Danramil dan para TNI tersebut membuat gotong royong makin meriah. Ditambah, didepan gedung baru PDTA/MDA hasil swadaya wali murid tersebut langsung dilakukan penanaman pohon pelindung oleh Ketua Bappeda Hardi Yacub,SP,MSi serta berturut-turut diikuti Camat Kuantan Tengah Efrizon Marzuki, AP,MSi, Danramil Kuantan Tengah, Kapt (Inf) Jupri.S dan rombongan. Tak hanya disekeliling pekarangan gedung baru PDTA, penanaman pohon Trembesi juga dilakukan di halaman gedung baru TK dan di sekeliling lapangan bola kaki milik PSKBS desa Kampung Baru Sentajo.
Ketua Bappeda, Camat dan Danramil Kuantan Tengah beserta rombongan, juga mengaku sangat tersanjung atas sambutan warga desa Kampung Baru Sentajo yang menyambut dengan makanan khas daerah Kuansing berupa Konji Anak Lobah (semacam bubur dari tepung beras yang ditumbuk disebuah lesung kayu dengan tangan dan diolah menyerupai anak lebah).
Ketua Bappeda Kuantan Singingi Hardi Yacub,SP,MSi didampingi camat dan Danramil Kuantan Tengah, Kades dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya usai gotong royong mengaku salut dengan swadaya masyarakat yang mampu membangun sekolah. Hardi Yacub berharap agar swadaya yang dilakukan komite sekolah PDTA Nurul Islam desa Kampung Baru Sentajo dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi PDTA lain untuk berswadaya membangun gedung sendiri. Sebab, terang adik kandung mantan Kadiskes Provinsi Riau dr H Taswin Yacub tersebut, baru desa Kampung Baru Sentajo yang memiliki gedung PDTA sendiri yang dibangun oleh komite sekolah. Selebihnya masih numpang di gedung SD atau gedung lainnya.
Untuk acara serah terima gedung baru PDTA/MDA bantuan PT Citra melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Community Development (CD) perusahaan ke komite sekolah, tambah Kades Syahruddin didampingi Ketua Komite Melhedi,SP,MSi dan Kepala PDTA Farida, direncanakan dalam waktu dekat sambil menunggu surat balasan yang dilayangkan Komite ke PT Citra. Sedangkan untuk peresmiannya ada yang mengusul disamakan dengan peresmian gedung baru TK yang letaknya berdampingan, tapi itu tergantung kesepakatan bersama, tegas Kades yang pernah berpelesiran ke Korea, Beijing, Hongkong dan Tembok Cina tersebut.(ependri)

Teks fhoto

Hardi-Ketua Bappeda Hardi Yacup, SP, M.Si berdialog dengan anggota TNI, upika, serta perangkat desa di Desa Kampung Baru Sentajo. (f.Ependri)

Hardi tanam-Ketua Bappeda Hardi Yacup, SP, M.Si menanam pohon pelindung di Sentajo akhir pekan lalu. (f.Ependri)

Sekda Menyayangkan Guru SMS Tidak Lazim

Data 17 Februari 2012
Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd menyayangkan ulah guru yang melakukan SMS tidak lazim tentang Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis. Walaubagaimanapun, bupati dinilai Muharman termasuk pembina kepegawaian juga.

Sangat menyayangkan tersebut terungkap oleh Muharman Jum’at (17/2) di ruang kerjanya ketika dimintai tanggapannya selaku pembina PNS dilingkungan Pemkab Kuansing terkait kasus guru yang telah dalam persidangan akibat me-SMS tidak wajar tentang Bupati Kuansing H. Sukarmis.

Muharman menilai, tindakan yang telah dilakukan guru tersebut ada unsure emosional, emosi itu terbangun karena terpengaruh pemilihan umum kepala daerah, maka terjadilah SMS yang ditujukan kepada bupati.

Bupati menurut Muharman dalam permasalahan ini tidak mengadukan guru yang bersangkutan ke aparat, namun yang mengadu Ketua PGRI Riau Isjoni, karena tak terima kata-kata dalam SMS tersebut tidak mencerminkan kata-kata atau kalimat seorang guru.

Padahal guru tersebut menurut Muharman kurang menyadari kalau seorang guru itu memiliki beberapa orang pejabat pembina, mulai dari Kepala Sekolah, Pengawas, Kepala Dinas Pendidikan, BKD, Sekda, bahkan ada yang lebih tinggi, bupati.

Bupati sendiri menurut Muharman merupakan pembina yang jabatannya sebagai pejabat politik, dan ternjadi sang guru me-SMS kepada bupati dengan kalimat yang tidak lazim, malah ada kata-kata “setan”.

Oleh sebab itu, dirinya sangat menyayangkan tindakan seorang guru me-SMS seorang bupati dengan kalimat yang tidak lazim tersebut. “Sangat menyayangkan,” katanya. (noprio sandi)

Sumur Pangean Positif Minyak

Data 17 Februari 2012
Sumur warga yang selama ini menjadi teka-teki, ternyata positif mengandung minyak. Kepastian itu setelah dilakukan uji laboratorium di labor Universitas Islam Riau (UIR). Untuk itu, Dinas Pertambangan dan Energi akan melakukan penelitian lanjutan dengan mensondir, jika memungkinkan, setelah itu akan dilaporkan ke pemerintah pusat.

Positifnya sumur warga di Desa Pembatang Kecamatan Pangean mengandung minyak ditegaskan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Ir. Mashuri In, Jum’at (17/2) di ruang kerjanya. “Uji kelayakan tahun iko, ekspansi, penelitian lebih lanjut, hasil penelitian awal data labor dari UIR, positif mengandung minyak,” terang Mashuri.

Setelah kepastian data dari labor Universitas Islam Riau (UIR) tersebut, maka pihaknya menurut Mashuri akan melakukan penelitian lanjutan, bahkan dana untuk penelitian ini telah tersedia pada tahun 2012 ini, item yang akan dilaksanakan diantaranya akan dilakukan penyondiran lokasi yang diduga memiliki kandungan minyak tersebut.

Penyondiran tersebut menurut Mashuri akan diketahui keberadaan minyak itu, terutama kedalaman minyak, bagaimana peluang potensi minyak itu jika ditambah serta berbagai data awal yang diperlukan untuk tindakan lebih lanjut.

Jika memang nantinya pontensi minyak yang ada di Desa Pembatang Pangean itu layak untuk dieksplorasi, pihaknya menurut Mashuri akan melaporkan kepada Pemerintah Pusat, sementara Pemkab Kuansing hanya menyiapkan data awal saja.

Jika nanti data awal telah disiapkan, maka terserah kepada pemerintah pusat, sumur atau lading minyak ada akan diapakan, karena kewenangan gas dan minyak bumi ada di pemerintah pusat, sementara Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi memiliki kewenangan untuk jenis bahan tambang batuan seperti batu bara serta bahan tambang lainnya.

Terkait pemilik sumur minyak yang sudah mengeluh atas tidak ada kepastian hasil sumur minyak tersebut, Mashuri menyarankan kepada pemilik, jika ada yang datang bermaksud mau meneliti atau dengan berbagai alasan, sebaiknya ditanyakan identitasnya.

Ditempat terpisah, Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd menanggapi sumur minyak yang ada di Desa Pembatang Pangean, jika memang nantinya sumur itu mengandung potensi minyak memang akan melaporkan kepada pemerintah pusat.

Melaporkan kepada pemerintah pusat menurut Muharman, bukan serta merta sumur minyak tersebut menjadi kewenangan pusat, daerah dinilainya juga bisa mencari investor yang bekerja sama dengan Pemkab Kuansing.

Dengan demikian, jika memang benar nantinya, Kuansing akan tergolong daerah penghasil minyak bumi, otomatis juga akan mendapatkan dana bagi hasil minyak guna mendongkrak Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kuantan Singingi. (noprio sandi)

Guru Diharapkan Kembali Kecitaranya

Data 17 Februari 2012
Guru yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi diharapkan kembali kecitranya, bahkan guru sesuai fitrahnya bermartabat, suritauladan yang harus ditiru. Jika ada aspirasi yang akan disampaikan, harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Harapan tersebut dikatakan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jomaris, S.Pd, Sabtu (17/2) di ruang kerjanya, harapan itu terkait adanya guru yang telah mencemarkan nama baik Bupati Kuansing H. Sukarmis, bahkan telah sampai ke meja persidangan.

Jomaris juga megnharapkan kepada sejumlah guru yang ada permasalahan masa lalu, agar melupakan saja dan kedepan harus memiliki kepribadian yang santun, termasuk jika ada aspirasi yang akan disampaikan.

Aspirasi tersebut diharapkan juga disampaikan melalui organisasi guru yang resmi (PGRI, red), mulai dari tingkat kecamatan sampai kepada tingkat yang lebih tinggi, kalau bisa terlebih dahulu lakukan dengan pendekatan yang persuasive.

Bagiamanapun, guru dan pemerintah menurut Jomaris saling membutuhkan, pemerintah butuh guru sebagai unjung tombak di lapangan dalam mencerdaskan masyarakat, sementara guru juga butuh pemerintah.

Ketika ditanya kesiapan PGRI dalam menyikapi aspirasi anggota, Jomaris akan menyalurkan aspirasi guru, tapi sebelumnya semua pihak harus saling koreksi diri jangan dengan penuh rasa emosional.

Terkait kasus guru yang telah me-SMS kasar terhadap Bupati Kuansing H. Sukarmis, Jomaris memastikan permasalahan itu tidak dibonceng oleh kepentingan politik. “Saat ini tidak dibonceng, murni pendapat masing-masing, saya lihat cara menyampaikannya,” tegas Jomaris. (noprio sandi)

Satu Kantor Camat Bertingkat Di Kuansing

Data 17 Februari 2012
Pembangunan diberbagai bidang kurang menunjukkan hasil menggembirakan di Kabupaten Kuantan Singingi. Pasalnya, kantor camat saja, baru satu kantor yang bertingkat, itupun dibangun menggunakan dana dari Pemerintah Provinsi Riau.

Satu-satunya kantor camat yang beritingkat di Kabupaten Kuantan Singingi hanya Kantor Camat Cerenti, itupun dibangun dengan dana dari Pemerintah Provinsi Riau, bukan dari dana Kabupaten Kuantan Singingi.

Sementara itu, untuk Kantor Camat Kuantan Tengah yang berada di pusat ibu kota Kabupaten Kuantan Singingi kantor camatnya cukup sederhana, tidak bertingkat, dan beberapa waktu lalu hanya dilakukan rehab-rehab untuk bagian atas.

Rehab yang sama juga dialami Kantor Camat Singingi Hilir, direhabpun tidak dilakukan penambahan bangunan secara bertingkat, saat direhab,  aktivitas kantor camat dipindahkan ke gedung serbaguna, kebetulan berada disebelah kantor itu.

Ironisnya, Kantor Camat Singingi Hilir ini lebih jelek dibandingkan Kantor Desa Tanjung Pauh, kantor desa ini telah bertingkat, ternyata juga buka bantuan dari Pemkab Kuansing melainkan swadaya masyarakat desa itu sendiri.

Kantor-kantor camat lainnya, Hulu Kuantan, Kuantan Mudik, Gunung Toar, Benai, Logas Tanah Darat, Pangean dan Inuman, kantor camatnya masih sangat sederhana hasil pembangunan ketika Kuansing dipimpin Drs. H. Asrul Ja’afar.

Kemudian dari pada itu, untuk Kantor Camat Kuantan Hilir, telah diakukan rehab total, jumlah ruangan telah diperbanyak, luasan bangunan juga telah ditambah, cat serta yang lainnya menjadi agak representative, namun kantor camat ini tidak juga bertingkat, padahal tanah dilokasi ini semakin sempit. (noprio sandi)

Teks fhoto
Cerenti-Kantor Camat Cerenti, satu-satunya kantor camat yang bertingkat di Kabupaten Kuantan Singingi. Ini menandatakan pembangunan dibidang pemerintahan untuk pelayanan masyarakat kurang mendapat perhatian pemerintah. (f.Noprio)

Pasar Benai Semberaut

Data 17 Februari 2012
Pasar Benai setiap hari Kamis terlihat semberaut. Kesemrautan itu dikarenakan sejumlah pedagang dan kendaraan yang parkir menggunakan bahu jalan. Otomatis kondisi ini menyebabkan kemacetan.

Berdasarkan pengamatan, Kamis (16/2) di Pasar Benai, sejumlah pedang mulai pagi hari telah menggelar dagangannya menggunakan bahu jalan, jualan mereka diantara buah-buahan seperti durian serta hasil alam lainnya.

Tidak hanya hasil alam yang dipajangkan di bahu jalan, sebuah merek sepeda motor juga terlihat membuka stand di bahu jalan itu, disertai beberapa buah contoh kendaraan yang dipamerkan.

Bahu jalan di pasar ini juga dipergunakan oleh pengendara sepeda motor dan mobil memarkir kendaraannya di bahu jalan, pasar yang sudah melimpah sampai ke jalan, diperparah oleh kendaraan yang parkir.

Otoamatis kondisi ini membuat kendaraan yang lalu lalang rela agak berlama-lama, karena harus hati-hati menghadapi ruas jalan yang telah sempit dan ramainya masyarakat yang lalu lalang.

Sejumlah bahu jalan yang dipergunakan juga terjadi pada persimpangan sekitar Pasar Benai, kondisi ini agak membahayakan bagi pengendara yang keluar masuk ruas jalan ini, bahkan untuk kendaraan berat kondisi ini sangat sulit untuk melewatinya.

Tidak ada pengaturan lalu lintas baik dari Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, dari aparat kepolisian, maupun dari pihak kecamatan yang telah diberi kewenangan untuk mengelola pasar kecamatan.(noprio sandi)

Teks foto
Pasar benai-Pasar Benai semakin hari semakin semraut. Semenjak pelimpahan kewenangan pasar kepada pihak kecamatan, kondisinya semakin parah. (f.Noprio)

Empat Kali Ditinjau, Sumur Minyak Belum Ada Kejelasan

Data 16 Februari 2012
Empat kali ditinjau pihak swasta, pemerintah bahkan perguruan tinggi, sumur minyak yang ada di Desa Pembatang Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi belum ada kejelasan. Pemilik sumur mulai merasa gerah dan mengancam akan menutup sumur atas kunjungan berbagai pihak untuk meneliti.

Tidak adanya kejelasan itu dikatakan Kepala Desa Pembatang Kecamatan Pangean Hardi Samita, Kamis (16/2) melalui selulernya, karena telah dtinjau sampai empat kali. Kondisi ini menjadi tanda tanya bagi masyarakat serta pemilik sumur itu.

Empat kali pihak yang mengunjungi itu jelas Hardi Samita, pihak Caltex (Cevron, red), Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kuantan Singingi, pihak swasta yang tidak diketahui namanya (perusahaan minyak juga, red), dan terakhir kunjungan dari perguruan tinggi Universitas Islam Riau (UIR).

Karena telah sering dikunjungi oleh pihak yang mau melakukan penelitian kepada sumur milik warga tersebut, warga pemilik sumur itu menurut Hardi Sasmita mulai merasa kesal, bahkan dia telah mengancam jika tidak juga kejelasan hasil dari berbagai penelitian itu, sumur minyak itu akan ditutupnya untuk berbagai alasan termasuk pihak yang mau melakukan penelitian.

Makanya, pihaknya berharap kepada pihak-pihak yang telah melakukan penelitian terhadap sumur minyak itu agar memberitahukan masyarakat terutama pemilik sumur itu tentang hasil penelitian itu.(noprio sandi)

Bupati Kuansing Kunjungi Gunung Toar

Data 16 Februari 2012
Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis mengunjungi Kecamatan Gunung Toar. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang memiliki pengalaman pemilihan umum kepala daerah secara khusus, pasalnya, rival Sukarmis, Mursini merupakan putra daerah Gunung Toar. Sukarmis mengajak warga Gunung Toar bangun Kuansing.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, dalam kunjungan itu Bupati H Sukarmis mengajak masyarakat Gunung Toar membangun Kuansing. Membangun itu dengan melupakan pengalaman masa lalu (pemilukada, red) untuk Kuansing yang lebih baik lagi.

Harapan tersebut disampaikannya saat bersilahturahmi dengan pemuka masyarakat dan tokoh adat serta tokoh agama Gunung Toar di desa Lubuk Terentang, Kamis (16/2) kemaren.

Hadir pada saat itu Wabup Drs H Zulkifli, M.Si, Ketua DPRD Muslim, Sekda Drs H Muharman, M.Pd dan Asisten, Kadis, Kabag, Camat Gunung Toar Syamsir Alam dan undangan lainnya.

Karena menurut diriya, kebersamaan dan kekompakkan sangat diperlukan dalam membangun daerah termasuk Kuansing. Apalagi tambahnya, Ia bertekad membangun seluruh Kuansing dengan sebaik-baiknya.

Ia juga menyatakan memberi perhatian bagi putra-putra asal Gunung Toar berkarir dipemerintahan. Setidaknya saat ini ada tiga pejabat eselon II di Pemkab Kuansing asal Gunung Toar, seperti H Marduyut, SE sebagai Asisten II Setda, Masri, SP, M.Si sebagai Kadis Peternakan dan Drs H Syoffaizal, M.Si sebagai Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil.
Terkait kunjungan Sukarmis ke Gunung Toar, tokoh Gunung Toar Drs. Mursini, M.Si belum berhasil dihubungi, nomor hp yang dimilikinya pukul 16.11 WIB sedang dialihkan. (noprio sandi)

Terkait Sumur Minyak, Desa Belum Lapor Camat

Data 16 Februari 2012
Rasa kesal ternyata juga dialami Camat Pangean Novrion, S.Sos. Pasalnya kedatangan tamu penting Universitas Islam Riau (UIR) di kecamatannya untuk meninjau sumur minyak pada suatu desa ternyata tidak dilaporkan pihak desa. Dia berharap, kedepan, apapun kejadian di desa yang penting perlu dilaporkan ke pihak kecamatan.

Rasa kesal tersebut terungkap ketika Camat Pangean Novrion, S.Sos dihubungi Kamis (16/2) untuk menanyakan perkembangan terkini terkait sumur minyak yang ada di kecamatan itu. “Pihak desa tak ada beri laporan ke kecamatan,” ungkap Novrion kesal.

Apalagi beberapa waktu lalu, pihak kecamatan hanya mendapatkan informasi dari luar, tentang adanya tim dari Universitas Islam Riau (UIR) melakukan penelitian ke sumur minyak di salah satu desa di kecamatan itu.

Terkait sumur minyak ini, Novrion juga tidak menapik kemungkinan telah ada tindakan teknis lebih jauh oleh dinas terkait, namun dirinya belum mengetahui secara detail, karena dirinya menjadi camat ditempat itu juga belum lama, dan dia hanya bisa mengatakan untuk menunggu saja hasil lebih lanjut.

Maka demikian, Novrion berharap kepada pihak desa jika ada kegiatan-kegiatan atau kejaian penting di masing-masing desa agar memberikan laporan kepada pihak kecamatan, apalagi menyangkut kedatangan tamu penting seperti dari UIR, jika ada laporan diperkirakannya pihak kecamatan juga bisa mendampingi untuk turun ke lokasi.

Sementara itu, Kepala Desa Pembatang Pangean, Hardi Sasmita ketika dihubungi melalui selulernya secara terpisah mengakui pihaknya memang belum melaporkan secara resmi kepada pihak kecamatan, namun secara lisan telah diberi tahu.

Tidak memberitahukan secara resmi tersebut menurut Hardi Sasmita dikarenakan pihak UIR yang turun juga bersifat silaturahmi dan tidak dalam bentuk kunjungan resmi, namun demikian meski tidak resmi memang mereka langsung mengambil sample.

Sample yang diambil menurut Hardi Samita juga telah diketahui oleh pihak Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Kuantan Singingi dan sample itu telah dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, tim dari Jurusan Perminyakan Fakultas Teknik Universitas Islam Riau (UIR) mengunjungi sumur yang diduga mengandung minyak milik warga di Desa Pembatang Kecamatan Pangean, Senin (13/2) lalu.

Tim dari UIR ini mengunjungi Desa Pembatang Pangean melihat secara dekat guna memastikan indikasi ada minyak di Dusun Tombang Desa Pembatang Pangean. Tim ini dipimpin langsung oleh Ketua Jurusan Teknik Perminyakan UIR, Muslim MT, Herawati, Dr Marsidah dan Novi Arita.(noprio sandi)

Musim Tanam, Ternak Diikat

Data 16 Februari 2012
Memasuki musim tanam tahun 2012 ini sejumlah ternak kerbau dan sapi diikat. Pengikatan itu membuat padi aman dari gangguan ternak itu, namun khusus untuk anak ternak tetap dilepas. Jalan Simandolak lancar dilalui, karena ternak yang biasa berkeliaran di jalan tidak terlihat lagi.

Berdasarkan pengamatan Kamis (16/2) jalan raya Simpang Gajah Putih Simandolak Kecamatan Benai sampai ke Pauh Angit Kecamatan Pangean tidak terlihat lagi gerombolan ternak sapi maupun kerbau berkeliaran di jalan.

Ternyata, semua induk ternak itu telah diikat pemiliknya diberbagai padang rumput yang ada di sekitar kampung itu, namun pengikatan itu tidak disertai anaknya, namun anak ternak itu hanya berkeliaran sekitar induknya.

Pengingatan ternak oleh pemiliknya tersebut ternyata berkaitan dengan telah dimulainya musim tanam padi, padi dipersawahan mulai ditanam dan baru setinggi betis, dan diperkirakan dalam waktu beberapa bulan ini, padi itu akan berisi.

Akibat pengikatan ternak tersebut, sejumlah pengendara sepeda motor maupun mobil merasa lega, karena jalan yang biasanya ramai oleh ternak ternyata saat ini lengang, dan kendaraan yang lewat bisa lebih memacu kecepatannya.

Sementara itu, dibeberapa tempat pinggir jalan itu terlihat onggokan goni berisi rumput yang telah disabit, rumput-rumput ini dipergunakan oleh pemilik ternak untuk menambah makanan ternaknya, peternak memiliki kerja tambahan, karena harus menyabit rumput. (noprio sandi)

Teks fhoto

Ternak diikat-Induk kerbau di Desa Pulau Ingu Kecamatan Benai diikat pada suatu lapangan, lapangan itu juga berdekatan dengan areal persawahan, namun anak kerbau tidak diikat sama sekali. (f.Noprio)

OPTIMIS, TARGET VENUE DAYUNG SELESAI 31 JULI

Data 15 Februari 2012
Pelaksanaan PON XVIII tahun 2012 yang dipusatkan di
Provinsi Riau, dan Kabupaten Kuantan Singingi memperoleh jatah untuk
Pertandingan Sepakbola di Stadion Sport Centre Teluk Kuantan dan Venue
Dayung di Kobun Nopi Kuantan Mudik.

Maka sebagai tuan rumah dan pelaksanaan event hanya tinggal beberapa
bulan lagi, sementara pengerjaan Venue Dayung memang terus dikebut
baik siang maupun malam hari, agar selesai tepat waktu dan bahkan
telah mencapai lebih dari 65 %. Karena memiliki dampak dan mampu
meningkatkan pendapatan daerah dan mengangkat nama harum daerah di
pentas olahraga nasional.


Oleh karena itu, dalam rangka mendukung dan sekaligus sebagai tuan
rumah dalam penyelenggaraan PON XVIII di bulan september mendatang,
maka telah dilakukan persiapan –persiapan dan bahkan juga telah pula
dilakukan pembebasan lahan pelaksanaan pembangun Venue dayung dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan, bahkan pengerjaan yang
dulunya dilakukan oleh PT. Istaka ternyata telah diganti dengan PT.
Waskita Karya.

Ketika hal ini dikonfirmasi Harian Vokal kepada Sekda Kuansing, Drs.
H. Muharman, M.Pd merasa optimis sekali kalau Venue Dayung ini dapat
selesai tepat waktu dan akan dapat dipergunakan untuk kegiatan PON
XVIII.

“  Kita sangat optimis sekali kalau Venue Dayung ini dapat digunakan
untuk PON XVIII, karena masih ada beberapa bulan lagi pengerjaannya
yang saat ini terus di gesa yang menurut kontraktornya akan selesai
sekitar 31 juli 2012  ini,” paparnya.

Meskipun demikian, apa yang dikatakan kontraktornya apakah akan dapat
selesai atau tidak, sebenarnya sangat tergantung dari pengerjaan
kontraktor di lapangan,sedangkan Pemkab Kuansing hanya bisa memberikan
pengawasan agar jangan ada gangguan dalam bekerja, sebutnya.

“ Kalau untuk selesai atau tidaknya pekerjaan Venue Dayung, sebenarnya
sangat tergantung dari pengerjaan kontraktor di lapangan, sebab Pemkab
Kuansing hanya bisa memberikan pengawasan agar jangan ada gangguan
dalam bekerja,” tuturnya.

Sedangkan masalah kesiapan fasilitas lainnya, sebagai salah satu
pendukung, menurutnya, akan disiapkan sesuai dengan kebutuhan baik
masalah hotel, wisma maupun pusat souvenir. Bahkan Pemkab juga sudah
membayar pembebasan lahan lebih kurang seluas 10 hektar sebesar Rp.
850 juta beberapa waktu lalu,  tukasnya. ( RZ)***

Kios Pasar Rakyat Ada Yang Kosong

Data 15 Februari 2012
Tidak diketahui sebabnya, diperkirakan ada beberapa kios di Pasar Rakyat Teluk Kuantan yang bakal ditinggal penyewanya. Akibatnya, akan ada kios yang kosong, dan bisa diberikan kesempatan kepada pedagang yang lainnya.

Namun sampai saat ini menurut Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Jafrinaldi AP ditemui di kantornya Rabu (15/2) lalu, pihaknya belum mendata secara pasti berapa jumlah kios yang bakal ditinggal penyewannya tersebut.

Namun demikian, sinyal akan ada yang kosong nanti belum akan diumumkan secara resmi, karena secara manusiawi, pihaknya masih menunggu kesiapan pedagang yang lama dalam membayar sewa kios itu.

Karena jika memang niat untuk membayar sewa kios dilakukan, berarti kios yang ditempati tidak bisa ditempati orang lain, namun masih menunggu hingga bulan April mendatang.

Jika nanti setelah menunggu hingga bulan April, pihaknya akan memberitahukan secara resmi kepada public tentang berapa jumlah kios yang kosong dan bisa ditempati oleh pedagang lainny.

Dalam perjalanan itu, pihaknya menurut Jafrinaldi masih melakukan pendataan terkait berapa kios yang berkemungkinan tidak akan ditempati lagi serta berapa keseluruhan kios yang kosong.

Sementara itu, menurut Ijon, salah seorang penjual jam di Pasar Rakyat beberapa waktu lalu mengaku dagangannya cukup laris, bahkan untuk pembelian barang ke Pekanbaru dan Padang terus dilakukan.

Jika memang ada kemunduran bagi pedagang tertentu, Ijon tidak mengetahui secara pasti apa sebabnya, termasuk yang menjadi keluhan banyak pedagang di sana terkiat minimnya pengunjung ke Pasar Rakyat. (noprio sandi)

Teks foto
Pasar Rakyat-Pasar Rakyat Teluk Kuantan saat ini mulai ada yang kosong. Pada awal berdiri, pedagang berebut ingin menempati tempat ini. (f.Noprio)

Banyak Ulat, Pohon Peneduh Dipangkas

Data 15 Februari 2012
Sejumlah pohon peneduh diberbagai lokasi taman dan ruas jalan terpaksa dipangkas. Pemangkasan itu terkait banyaknya hama ulat. Setelah pemangkasan diharapkan pohon itu akan lebih rindang.

Berdasarkan pengamatan, sejumlah pohon peneduh diberbagai ruas jalan telah dipangkas petugas Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi. Bahkan pemangkasan itu sebagian tidak menyisakan daun sama sekali, pohon itu menjadi gundul.

Terkait hal tersebut ketika dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi Jafrinal, AP membenarkan pihaknya yang melakukan pemangkasan terhadap sejumlah pohon peneduh.

Mulai dari pohon yang ada di sekitar kompleks perkantoran Pemkab Kuansing, sampai kepada sejumlah pohon peneduh yang ada diberbagai ruas jalan. “Ya memang benar, dari sekitar perkantoran, dan yang lainnya,” kata Jafrinal.

Pemangkasan tersebut menurut Jafrinaldi dikarenakan adanya hama ulat menyerang sejumlah pohon, sehingga pihaknya terpaksa memangkas pohon itu untuk membasmi hama ulat tersebut.

Setelah pemangkasan nantinya diperkirakan Jafrinaldi pohon-pohon tersebut akan kembali bertunas dan memiliki dahan yang lebih rindang dari yang sebelumnya seperti yang telah dilakukan untuk pohon peneduh sekitar TK Pembina. “Ya, nanti jadinya seperti yang di TK Pembina tu,” katanya memperkirakan.

Sementara itu, akibat pemangkasan tersebut, petugas Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi terlihat sibuk, terutama bagian pemangkasan dan bagian pengangkutan sisa-sisa pemangkasan. (noprio sandi)

Jalan Pandan Wangi Memprihatinkan

Data 15 Februari 2012
Jalan Pandan Wangi Kelurahan Sungai Jering setelah dilakukan perkerasan tak kunjung diaspal. Akibatnya, kondisinya memprihatinkan, pada sejumlah tanjakan batu telah tergerus air membentuk lobang dan drainase di tengah jalan, akibatnya apabila mobil melewati ruas jalan ini akan terjebak, bahkan kalau tidak hati-hati bisa terbalik.

Ruas jalan yang terletak tidak jauh dari komplek perkantoran Pemkab Kuansing tersebut juga merupakan akses utama bagi masyarakat Kelurahan Sungai Jering jika ingin menuju Kantor Kelurahan Sungai Jering serta tempat pemakaman umum.

Setelah dari kantor kelurahan dan pemakaman umum, ruas jalan ini juga tembus ke Jalan Sisingamangaraja, dan dari Jalan Sisingamangaraja ini terhubung ke jalur dua Jalan Abdoer Rauf, dan dari jalan ini hanya beberapa kilometer ke kompleks perkantoran Pemkab Kuansing.

Warga Jalan Pandan Wangi, Patmin mengatakan, apabila hujan turun, terdapat dua lokasi jalan itu yang sulit dilalui bahkan diprediksinya tak bisa lewat untuk kendaraan roda empat, kedua lokasi itu merupakan tanjangan, yang jalannya telah tergerus air hujan menimbulkan lubang serta drainase di tengah jalan.

Patmin juga menyaksikan beberapa waktu lalu sebuah mobil Suzuki APV terpuruk setelah memasuki ruas jalan itu ketika mau bertamu ke rumahnya, dan bahkan mobil itu nyaris terbalik, dan setelah dipaksakan untuk keluar, ternyata salah satu tali balting mobil tersebut putus.

Setelah berhasil keluar dari terperosok yang memakan waktu untuk keluar dari lokasi itu, ternyata jalan yang didepan juga tidak bisa dilalui dan diprediksinya jika dilalui akan terjebak pula, akibatnya, mobil tersebut jadi terjebak, dan ternyata harus kembali ke lokasi jalan mobil itu terpuruk sebelumnya untuk bisa keluar.

Patmin sudah lama berharap agar Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi mengaspal ruas jalan itu, karena saat ini masyarakat telah ramai tinggal di lokasi tersebut, ditambah ruas jalan itu berada tidak jauh dari rumah dinas wakil bupati dan rumah dinas sekda. (noprio sandi)

Hujan, Jalan Tergenang

Data 15 Februari 2012
Setiap hujan lebat Jalan Imam Munandar selalu terendam. Lokasi terdekat terminal dan Pasar Lumpur juga mengalami nasib yang sama. Termasuk jalan di depan kantor Bappeda Kuansing. Akibatnya pengendara sampai pejalan kaki kesulitan. Murid sekolah terpaksa membuka sepatu.

Berdasarkan pengamatan di ruas jalan Imam Munandar Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Rabu (15/2) sejumlah anak sekolah terpaksa harus membuka sepatunya jika melewati jalan itu.

Membuka sepatu dikarenakan ruas jalan yang mereka lalui cukup dalam dan jika memakai sepatu tentu akan basah, mereka lewat jalan itu setelah hujan reda, maklum sebelumnya terjadi hujan lebat hanya beberapa jam.

Salah satu bengkel sepeda motor milik Yos paling parah terimbas kondis terendamnya ruas jalan ini, karena posisi air paling dalam berada persis di depan bengkel miliknya, sehingga dia menjadi gusar melihat kondisi ruas jalan yang sudah berlarut-larut.

Sementara itu, hujan lebat di Teluk Kuantan juga menjadi langganan terendam bagi terminal Teluk Kuantan, mulai dari pintu masuk utama terminal terlihat air menggenang, sampai ke dalam terminal.

Kondisi terparah dialami sejumlah pedagang di Pasar Lumpur yang berada persis di belakang terminal, hujan lebat dan air tergenang membuat mereka berhamburan tak tau ujung pangkalnya tempat berjualan.

Iin, salah seorang pengunjung Pasar Lumpur mengaku melihat sejumlah pedagang berhamburan dari Pasar Lumpur karena kondisi air telah menggenangi tempat berjualan mereka. “Entah kemana pedagang itu pergi, air sudah tergenang,” katanya.

Kemudian dari pada itu, genangan air juga terlihat di ruas jalan depan kantor Bappeda Kabupaten Kuantan Singingi di kompleks perkantoran Pemkab Kuansing, akibatnya pengendara roda dua kesulitan. (noprio sandi)

Teks foto
Terendam-Empat orang murid SD terpaksa membuka sepatunya ketika melewati Jalan Imam Munandar yang terendam jika terjadi hujan deras Rabu (15/2). (f.Noprio)

BRI Beri Pelayanan Kas Keliling

Data 15 Februari 2012
Berbagai cara digunakan oleh pihak perbankan dalam rangka memberikan pelayanan kepada nasabah. Diantaranya yang dilakukan Bank BRI, pihaknya memberikan pelayanan kas keliling dengan mendatangi sejumlah pasar sesuai hari pasar yang bisa terjangkau.

Berdasarkan pengamatan, Rabu (15/2), sebuah mobil Teras BRI Pelayanan Kas Keliling terlihat berdiri di sekitar Pasar Lumpur Teluk Kuantan, mobil itu Satpam, pengawai dengan menggunakan meja dan laptop di dalam mobil, termasuk adanya antenna satelit pada bagian atas.

Hari Rabu merupakan hari pasar bagi masyarakat Kota Teluk Kuantan, hari itu pasar terlihat diramaikan pedagang sekaligus pembeli, meski hari hujan, sejumlah masyarakat sudah mulai mendatangi mobil pelayanan keliling tersebut.yang rata-rata terlihat menabung.

Masyarakat yang datang menabung dalam kondis hari hujan datang menggunakan mantel, dengan demikian terlihat antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan Teras BRI Kas Keliling tersebut, karena ada di hari pasar, serta dipinggir jalan.

Kebiasaan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi disaat hari pasar masing-masing kecamatan termasuk di Teluk Kuantan, mereka ramai-ramai datang ke pasar untuk berbelanja, dan ternyata sebagian mengambil peluang untuk memanfaatkan pelayanan perbankan yang telah diberikan secara kas keliling.

Salah seorang petugas Teras BRI Kas Keliling Tuti Armiyanti mengatakan pihaknya mengunjungi sejumlah pasar yang terjangkau, terutama hari pasar tempat-tempat tertentu, hari Senin ke Pasar Gunung, hari Selasa di Pasar Jake, hari Rabu di Pasar Teluk Kuantan serta sejumlah tempat lainnya.

Dari hasil pelayanan kas keliling ini Tuti Armiyanti mengaku hasilnya cukup lumayan, dan ternyata masyarakat memang memanfaatkan terobosan yang telah mereka buat. “Cukup lumayan lah,” katanya sambil terus memberikan pelayanan kepada nasabah. (noprio sandi)

Teks fhoto
Kas keliling-Meski hari hujan, masyarakat tetap antusias memanfaatkan Teras BRI Kas Keliling untuk memanfaatkan jasa perbankan, Rabu (15/2) di Pasar Lumpur Teluk Kuantan. (noprio sandi)