Selasa, 27 Maret 2012

Askes Mulai Diminati

Data 19 Febaruari 2012
Kalau selama ini PNS yang memiliki kartu Asuransi Kesehatan (Askes) enggan memanfaatkan kartunya untuk berobat. Tidak sama halnya dengan sekarang, sejumlah PNS telah memanfaatkan kartu kuning itu untuk berobat. Terutama semenjak adanya klinik yang bekerja sama dengan PT. Askes.

Enda R, salah seorang PNS mengaku telah meminati berobat menggunakan kartu askes yang dimilikinya. Bahkan fasilitas berobat gratis itu juga dimanfaatkan untuk anaknya jika sakit. “Kemarin anak saya sakit, mulai bersin-bersin saja sudah saya bawa berobat, menggunakan kartu askes,” katanya Sabtu (18/2).

Pemanfaatan Askes tersebut disebutkan Enda untuk fasilitas berobat ke salah satu klinik yang ada di Teluk Kuantan, kebetulan klinik tersebut bekerja sama dengan PT Askes dan tempatnya juga mudah dijangkau.

Hasil berobat ke klinik tersebut menurut Enda cukup lumayan, meski hanya fasilitas Askes, anaknya dengan cepat bisa sembuh, dan dokter yang menangani dinilai cukup cekatan, walau agak muda.

Tidak hanya anaknya, Enda sendiri mengaku saat ditemui juga sedang mengalami pilex, menurut rencana keesokan hari, dirinya jgua akan berobat ke klinik tersebut dengan menggunakan fasilitas Askes yang dimilikinya.

Sementara itu berdasarkan pantauan di salah satu klinik yang bekerja sama dengan PT Askes, memang terlihat banyak PNS yang berobat menggunakan fasilitas Askes, berobat ketempat tersebut ternyata tidak mengeluarkan uang seperserpun, bagi pemilik kartu Askes.(noprio sandi)

Inuman Hasilkan Madu

Data 19 Febaruari 2012
Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi yang dikenal sebagai gudang da’I ternyata juga memiliki hasil alam lainnya. Diantaranya madu. Disepanjang jalan raya Inuman terlihat masyarakat menjual madu menggunakan botol. Sepertinya madu ini belum dikelola secara professional.

Berdasarkan pantauan, ruas jalan Inuman terlihat banyak masyarakat yang menjual madu dalam kemasan sederhana, baik menggunakan botol sosro, botol plastic aqua serta bentuk kemasan lainnya.

Madu yang mereka jual terlihat berwarna coklat, menandakan madu tersebut dihasilkan oleh lebah yang ada disekitar hutan kecamatan itu, dan tidak dari makanan kelapa sawit yang berwarna hitam.

Dipinggir jalan kecamatan itu tepatnya di Desa Koto Inuman, juga terlihat ada satu batang pohon sialang, di pohon ini bergelantungan lebah-lebah yang diperkirakan sebagai tempat penghasil madu.

Di pohon itu telah terlihat alat bantu memudahkan pemilik pohon sialang itu untuk mengambil madu di malam hari, siapa pemiliknya, kurang diketahui secara pasti.

Ipul, warga setempat mengaku sering mengambil madu dipohon sialang sekitar kecamatan itu melakukan aktivitasnya di malam hari. “Biasanya saya mengambil madu malam hari, dan pakaian yang dikenakan sebanyak tiga lapis, sedangkan untuk bagian muka, saya jadikan sendok goreng yang berlobang-lobang itu,” terang Ipul.

Sebagai pengambil madu sialang, Ipul merasa hasilnya cukup lumayan, namun semenjak istrinya meninggal, dirinya tidak lagi melakukan aktivitas itu, melainkan telah bekerja sebagai buruh pada suatu perusahaan yang tidak jauh dari kecamatan itu.

Sementara itu, berapa banyak pohon sialang di sekitar kecamatan itu belum bisa ketahui secara pasti, melihat dari banyaknya masyarakat yang berjualan madu didepan rumah mereka, menandakan pohon sialang yang dipergunakan untuk mengambil madu tidak satu batang itu saja.

Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi sampai saat ini ternyata belum menginventarisir pohon sialang yang ada dikawasan hutan Kuansing. Namun untuk masyarakat yang memanfaatkan pohon sialang guna menghasilkan madu, telah dilakukan pembinaan agar menghasilkan madu berkualitas.

“Di data olun, kiro-kiro ado 25 buah, belum ada inventarisir secara menyeluruh,” pengakuan Ir. Febrian Swanda, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi belum lama ini di ruang kerjanya.

Cuma untuk lebah madu katanya telah ada peraturan daerah yang mengaturnya, sehingga perda itu bisa menyelamatkan pohon sialang, dan salah satu perusahaan yang telah ikut menyelamatkan pohon sialang ini PT. RAPP, karena kalau mereka menemukan pohon sialang tidak ditebangnya.

Namun Febrian tidak menutup keadaan yang terjadi awal tahun 2000-an ada konflik antara masyarakat dengan PT RAPP yang meminta ganti rugi terhadap pohon sialang yang telah ditebang oleh perusahaan itu, sedangkan sekarang ada tidak ada lagi laporan dari masyarakat terkait penebangan pohon sialang oleh perusahaan.

Kemudian terkait pengelolaan madu sialang ditengah masyarakat lanjut Febrian Swanda diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat setempat, pihaknya cuma sekedar menyediakan jasa pendampingan dari penyuluh-penyuluh. “Bagaimana menghasilkan madu yang berkualitas,” katanya termasuk membantu dalam jasa pemasaran madu.

Sampai sekarang efek dari jasa pendampingan itu termasuk dari pihak WWF itu menurut Febrian Swanda telah ada, termasuk madu tersebut telah diberi label merek tersendiri “Madu Teso Nilo” dan telah masuk pasar diantaranya di Pasar Buah Pekanbaru.

Kualitas madu yang dihasilkan tergantung makanan lebahnya, ada yang disebut madu sawit, berwarna hitam dan ada yang disebut madu padi, berwarna kuning, dan madu dihasilkan itu dikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan. (noprio sandi)

Teks foto

Sialang-Pohon sialang di Desa Koto Inuman Kecamatan Inuman bisa dilihat dari pinggir jalan raya. Masyarakat setempat banyak yang berjualan madu. (f.Noprio)

Terminal Selalu Terendam

Data 19 Februari 2012
Terminal Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi jika hari hujan lebat selalu terendam. Terendamnya terminal ini diduga berkaitan dengan lokasi pembangunan terminal ini pada awalnya rawa-rawa yang ditimbun, sehingga tanah sekitar terminal tidak bisa menyerap air.

Berdasarkan pengamatan, terminal Teluk Kuantan setip terjadi hujan lebat selalu terendam oleh air, air ini keringnya agak lama, karena tidak ada drainase yang baik guna mengalirkan air, debit hujan besar, drainase tidak memadai, resapan tidak berfungsi.

Apabila telah terendam, aktivitas terminal menjadi terganggu, mobil penumpang atau yang lainnya biasanya enggan masuk terminal, karena calon penumpang pun enggan untuk memasuki terminal ini.

Sejumlah agen dari berbagai PO hanya terlihat bermenung disejumlah tempat sekitar terminal, otomatis penghasilan mereka juga menjadi menurun, bahkan mereka juga banyak yang pulang ke rumah, karena tidak memungkinkan lagi mencari rezeki.

Terndamnya terminal diduga juga akibat telah terganggunya aliran air, disekitar terminal yang juga rawa-rawa telah banyak tanahnya ditimbun untuk didirikan bangunan, baik ruko maupun rumah tempat tinggal masyarakat.

Luasan yang tergenang saat hujan itu, hampir menggenangi semua bagian terminal, kecuali bangunan tempat penjualan tiket dan tempat penumpang duduk menunggu angkutan yang kebetulan agak ditinggikan.

Satu-satunya drainase yang dijadikan tempat lewat air untuk lokasi terminal dan lokasi lainnya, drainase yang ada disamping Safari Bakery, dan drainase ini kurang bisa menampung debit air yang ada, dan drainase ini diteruskan ke Sungai Kuantan meleawati Jembatan Gantung Polong Putui Desa Sawah.

Sementara itu, drainase yang seharusnya bisa difungsikan lewat Jalan Kenangan terus ke Sungai Gemuruh Luar Parik Koto Teluk Kuantan seperti tidak berfungsi dengan baik, padahal jika drainase kea rah itu difungsikan, diprediksi akan lebih cepat bisa mengeringkan kawasan yang terendam.

Dalam pada itu, Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis ketika peresmian kantor sebuah bank di lokasi Jalan Imam Munandar (jalan terminal, red) mengatakan kalau tahun 2012 ini ruas jalan itu akan ditinggikan sehingga bisa terhindar dari banjir. (noprio sandi)

Teks fhoto
Terminal terendam-Terminal Teluk Kuantan selalu terendam jika ada hujan lebat. Kondisi ini telah berlangsung lama. (f.Noprio)

Dampak Positif Dari Penerapan CSR

Oleh: Mohd. Zulfadhli
 dari www.antarariau.com
Daerah otonom yang dulunya merupakan bagian dari kabupaten Kampar ini, kini telah tumbuh sebagai kawasan ekonomi baru di propinsi Riau. Kabupaten Pelalawan sendiri diambil dari nama kerajaan PELALAWAN yang dulunya berpusat di pinggiran sungai Kampar. Kabupaten Pelalawan resmi berdiri pada tahun 1999 berdasarkan Undang-undang No. 53 tentang pembentukan 8 Kabupaten/Kota di Propinsi Riau yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri tanggal 12 Oktober 1999 di Jakarta dan Operasional Pemerintah Daerah tanggal 5 Desember 1999.
Dalam perkembangannya, kabupaten pelalawan memiliki track record yang sangat baik, terbukti secara administrative kabupaten yang awalnya hanya memiliki empat kecamatan ini, kini telah berkembang menjadi 12 kecamatan yang meliputi 93 pemerintahan Desa dan 12 pemerintahan Kelurahan.
Perkembangan kabupaten ini tidak lepas dari factor kehadiran perusahaan besar seperti PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Perusahaan ini berdiri di Pangkalan Kerinci sejak tahun 1993 dan memiliki konsesi lahan HTI seluas lebih dari 350.000 hektar serta kapasitas produksi yang mencapai angka dua juta ton pertahun. Dalam perkembangannya, meskipun perusahaan ini  menghadapi berbagai macam persoalan dan rintangan dalam menjalankan operasinya, RAPP tetap terus tumbuh dan berkembang sebagai salah satu perusahaan Pulp terbesar di dunia. Seiring kematangannya sebagai perusahaan besar, RAPP mulai menerapkan program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat setempat. “ sebelum tahun 2001, program CSR yang kami lakukan hanya sebatas bantuan, namun saat ini sudah mencapai tahap di mana program kami dapat memberikan multiplayer effect dalam prosesnya” ujar Amir, Coordinator Community Development.
Multiplayer effect yang dimaksud di sini adalah suatu kondisi di mana dampak dari kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tidak hanya berada pada satu level saja namun hingga beberapa level di bawahnya.
Salah satu program CSR RAPP yang dapat memberikan multiplayer effect ini adalah program Mitra Binaan.
Program ini merupakan bantuan modal kepada kontraktor berupa pinjaman dari Bank, perusahaan berperan sebagai pendamping atau penjamin dari si kontraktor yang nantinya akan mengerjakan proyek-proyek yang diberikan oleh RAPP. Ujang Leny (50), merupakan salah satu kontraktor yang sempat menjadi Mitra Binaan RAPP. Ayah dari empat orang anak ini awalnya menerima bantuan pinjaman modal yang difasilitasi oleh RAPP untuk pembelian alat-alat berat sejumlah lima unit. Setelah 10 tahun menekuni pekerjaan kontraktor, Ujang Leny kini sudah memiliki 10 alat berat dan mempekerjakan 50 orang karyawan. Ujang bercerita bahwa ia telah mengalami masa-masa paling sulit sebelum ia bergabung di kemitraan RAPP. “sebelum saya bergabung di kemitraan ini, saya menjalankan bisnis illegal loging. Saya pernah mengalami kerugian hingga 300 juta rupiah. Saya juga pernah kehilangan kapal pengangkut hasil hutan saat kayu-kayu akan diseludupkan ke luar negeri”. Berkat pembinaan dari RAPP, kini Ujang tidak hanya bisa menghidupi keluarganya saja, melainkan ia mampu memperkerjakan lebih dari 50 orang karyawan yang kini menggantungkan hidupnya kepada Ujang.
Dampak dari keberhasilan Ujang sebagai kontraktor sekaligus mitra bisnis RAPP tidak hanya terbatas pada diri, keluarga, dan karyawannya saja, melainkan juga berdampak pada terangsangnya sector riil ekonomi mikro. Misalnya saat ke 50 orang karyawan Ujang harus memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka saat sedang berada di daerah pengerjaan proyek, ada pihak lain yang menyediakan kebutuhan mereka, sebut saja warung nasi, bahan-bahan sembako, kebutuhan akan pulsa dan lain-lain. Dalam skala ekonomi yang lebih besar, bisa kita bayangkan jika seandainya ada 100 orang bahkan lebih yang bisa seperti Ujang, roda perekonomian akan bergerak ke angka positif. Kebutuhan akan barang dan jasa yang meningkat, akan mendorong pihak lain di luar RAPP dan Mitra binaannya untuk berproduksi menghasilkan barang dan jasa. Inilah yang diungkapkan Amir (Co. Community Development) sebagai multiplayer effect dari kehadiran RAPP di kabupaten Pelalawan.
Hari ini, kabupaten Pelalawan telah menjadi salah satu kawasan ekonomi baru yang turut berkontribusi dalam menaikkan product domestic bruto (PDB) di daerahnya. Tingkat PDB yang tinggi di suatu negara merupakan indicator yang menunjukkan tingginya angka produksi dan konsumsi suatu Negara. Dalam teori ekonomi makro, tingkat konsumsi yang tinggi merupakan indicator dari tingkat kemakmuran suatu Negara.
Sebagai mahasiswa ekonomi saya berpikir bahwa tidak selamanya kapitalis atau pemilik modal yang berorientasi pada keuntungan harus diusir dari negeri ini. Kenapa? karena untuk bisa mengelola sumber daya yang begitu besar harus dilakukan dengan modal yang besar pula. Sementara pemilik modal itu adalah perusahaan besar seperti RAPP,  dan dalam prosesnya, perusahaan semestinya peduli terhadap lingkungan tempat ia beroperasi. Seperti yang disampaikan oleh Trisia selaku spoke person dari RAPP bahwa untuk dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang ketat, penerapan CSR harus berorientasi pada tiga hal yaitu: Planet (Melindungi keanekaragaman hayati dan mencegah kerusakan lingkungan), People (berperan aktif dalam pengembangan social dan pengentasan kemiskinan), dan Profit (melakukan operasional usaha yang layak secara ekonomi dan menguntungkan). Ketiga hal ini tidak bisa dipisahkan dalam upaya perusahaan untuk dapat berkontribusi menggerakkan roda perekonomian suatu daerah. Ya..!!! kita masih butuh kehadiran pihak-pihak kapitalis, KAPITALIS yang PANCASILAIS.

Penulis adalah Finalis Lomba Karya Tulis
Anugerah Generasi Hijau 2011

LPTQ KUANTAN MUDIK SELEKSI ANTAR PDTA

Data 19 Februari 2012
Dalam rangka menghadapi MTQ ke-XI Tingkat Kabupaten
Kuantan Singingi yang bakal berlangsung di Kecamatan Inuman Juni
mendatang. Maka Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kecamatan
Kuantan Mudik bertekad meningkatkan prestasi.

Hal ini disebabkan prestasi yang diraih Kecamatan Kuantan Mudik setiap
tahunnya selalu terus merosot dan bahkan pada MTQ ke IX di kecamatan
Logas Tanah Darat hanya meraih peringkat VII, dan pada MTQ ke X di
Kecamatan Gunung Toar mencapai peringkat XI dari 12 Kecamatan yang ada
di Kuansing.

Oleh karena itu, agar prestasi Qori-Qori'ah dapat meningkat khususnya
tingkat Anak-Anak, maka LPTQ Kuantan Mudik melakukan seleksi dan
sekaligus mencari Qori-Qori'ah yang handal dalam bidang seni baca
Al-Qur'an baik dalam cabang Tilawah, Tartil maupun Hafish Qur'an,
Ungkap Ketua LPTQ Kuantan Mudik Drs. Sukarman diwakili Ketua I Sirwan,
S. Ag.

" Kita mengadakan seleksi Tilawatil Qur'an (STQ) Tingkat anak-anak
dalam tiga cabang yaitu Tilawah, Tartil dan Hafish Qur'an, yang
diikuti sebanyak 36 PDTA atau 215 orang peserta se Kecamatan
KuantanMudik," paparnya ketika dihubungi wartawan di Madrasah
Aliyah YPKM Kuantan Mudik, Minggu 19/2).

Adapun cabang yang diikuti ini merupakan cabang yang selama ini memang
sangat kurang, karena setiap tahunnya usia peserta yang mengikuti
perlombaan selalu berganti terus dan bahkan usia peserta juga semakin
bertambah. Karena untuk cabang Tilawah harus berusia maksimal 13
tahun, 11 bulan dan 29 hari, Cabang Thartil berusia maksimal 10 tahun,
11 bulan dan 29 hari, serta cabang Hafish berusia maksimal 12 tahun,
11 bulan dan 29 hari.

" Bagi peserta yang mengikuti STQ dari PDTA tidak boleh melewati usia
tersebut, dan bila perlu berusia dua tahun dibawah yang telah
ditentukan panitia, agar kita memiliki peserta yang lebih muda dan
handal serta fasih dalam seni baca Al-Qur'an," tuturnya.

Sementara pelaksanaan STQ ini akan berlangsung dalam dua babak yaitu
babak penyisihan dan babak final. Artinya bagi peserta yang lolos
dalam babak penyisihan maka akan dapat melanjutkan ke babak final dan
setelah keluar sebagai juara, maka panitia akan memberikan piala dan
hadiah.

" Piala dan hadiah yang diberikan panitia ini hanya dalam rangka untuk
memotivasi agar lebih giat dalam mengikuti seleksi tersebut, dan
selanjutnya akan dilakukan latihan untuk menghadapi MTQ tingkat
kabupaten mendatang," tambah KUA Kuantan Mudik tersebut.

Sementara Camat Kuantan Mudik, Asmari, S.Sos kepada wartawan menyebutkan berbagai prestasi yang telah diraih Kuantan Mudik pada dahulunya di bidang MTQ
ini, akan tetapi setiap tahunnya malahan semakin merosot tajam. Bahkan
pada MTQ di ke-X di Kecamatan Gunung Toar malah meraih peringkat XI
dari 12 kecamatan yang ada di Kuansing.

Oleh karena itu, katanya, seharusnya sudah menjadi perhatian semua
kalangan di Kuantan Mudik ini termasuk LPTQ dalam mencari bibit-bibit.
Sehingga dengan seleksi yang dilaksanakan ini sangat baik dan perlu
didukung bersama. Bahkan untuk pelaksanaan juga tidak perlu
susah-susah khususnya dalam mencari dana untuk penyelenggaraan
kegiatan.

" Mudah-mudahan dengan hasil seleksi yang dilaksanakan hari minggu
ini, akan dapat menghasilkan bibit-bibit potensial dalam bidang seni
Al-Qur'an, sebab selama ini prestasi Kuantan Mudik selalu menurun dan
itu harus mampu ditingkatkan lagi pada masa yang akan datang,"
paparnya.

Karena seluruh upika telah siap membantu dan bahkan pada kesempatan
ini juga telah diperoleh bantuan dana sebesar Rp. 6 juta baik dari
Upika (camat, kapolsek, Koramil, UPTD, Puskesmas, KUA) dan bahkan dari
donatur lainnya. Hal ini sebagai wujud untuk meraih hasil Qori-Qori'ah
agar mampu bersaing dan meningkatkan prestasi dalam bidang seni
Al-Qur'an, tukasnya.(noprio sandi/rls)

17 Pimpinan Parpol Kunker ke Jembrana Bali

Data 19 Februari 2012
17 pimpinan partai politik yang difasilitasi Badan Kesatuan
Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat ( Kesbangpolinmas ) Kuansing
khususnya yang memiliki keterwakilan (meraih) kursi di DPRD Kuansing
melakukan kunjungan kerja ( kunker ) ke DPRD Kabupaten Jembrana Provinsi
Bali.

"Kita bersama pimpinan partai politik yang mempunyai kursi di DPRD Kunsing
mengunjungi DPRD Kabupaten Jembrana," ungkap Kaban Kesbangpolinmas Drs
Zaidul Apandi, MH, melalui Kabid Politik, Drs Mulyadi Haroen, Ahad kemaren
kepada wartawan di Teluk Kuantan.

Menurutnya, kunjungan kerja itu akan dilangsungkan sejak 20 s/d 24 Februari
2012 mendatang. Kunjungan yang diikuti oleh 17 orang pimpinan partai politik di
Kuansing, dimaksudkan untuk melihat dari dekat bagaimana situasi kehidupan
masyarakat di Kabupaten Jembrana yang harmonis, kondusif, dimana
Jembrana juga memiliki simpatisan-simpatisan parpol besar, namun bisa hidup
secara damai dan berdampingan.

"Jadi agenda dari kunker pimpinan parpol ini bersama Kesbangpolinmas
Kuansing ini mempelajari bagaimana agar Kuansing dapat mencontoh kehidupan
masyarakat Jembrana agar kedepan, momen-momen politik seperti pemilihan
legislatif maupun kepala daerah dapat dijalankan secara aman, tertib tanpa
ada menimbulkan konflik ditengah masyarakat," ujar Mulyadi yang juga
seorang seniman itu.

Ditambahkan Mulyadi, kunjungan kerja pimpinan parpol ini bisa memberikan
sedikit pencerahan dan wawasan bagi pimpinan partai ditingkat kabupaten
tentang bagaimana mengelola partai secara internal maupun bagaimana agar
partai mampu memberikan pendidikan politik yang sehat kepada masyarakat.
"Hal ini kedepan yang diharapkan oleh pemerintah selaku pembina partai
politik di daerah, agar setiap agenda politik yang berlangsung di daerah
ini bisa memberikan pencerahan bagi masyrakat," harapnya.

Selain itu ujarnya, kegiatan tersebut sudah pernah dilakukan pada
beberapa tahun yang lalu. Saat itu Kuner pimpinan parol dilakukan di
Kabupaten Kutai Kertanegara Provinsi Kalimantan Timur.

Sementara itu, salah seorang pimpinan parpol yang ikut dalam agenda
kunjungan kerja ke Jembrana, Provinsi Bali,
Ijlis Hadi, Ketua DPC Partai Hanura Kuansing, sangat menyambut baik upaya
yang dilakukan Kesbangpolinmas Kuansing ini, guna memberikan pencerahan dan
wawasan bagi unsur pimpinan Parpol di Kuansing. "Upaya dari pememrintah
selaku pembina Parpol di daerah ini sangat positif, artinya komunikasi yang
positif antara pemerintah dan parpol berjalan harmonis. Parpol juga
mendapat pengalaman yang berarti dari agenda kunjungan kerja ini," ujarnya.
(noprio sandi/rls)

Jalan Longsor Mulai Dikerjakan

Data 19 Februari 2012
Jalan longsor di beberapa titik pada ruas jalan Teluk Kuantan-Pekanbaru mulai dikerjakan. Kondisi ini menjadi catatan tersendiri bagi masyarakat tentang perhatian terhadap jalan nasional di lokasi itu, karena longsornya belum parah, jalan itu telah diperbaiki.

Berdasarkan pengamatan, titik longsor ruas Teluk Kuantan-Pekanbaru tergolong cepat pengerjaannya, meski belum selesai, kondisi longsor yang nyaris membahayakan pengendara telah ada perbaikan.

Telah nampak adanya pengerjaan jalan, sehingga sebagian masyarakat menilai, respon pemerintah terhadap jalan nasional diruas ini cukup cepat, longsornya belum parah, telah ada perbaikan.

Namun demikian, titik longsor agak parah berada di Kelurahan Muara Lembu Kecamatan Singingi, ditempat ini telah ada galian lobang longsor separuh badan jalan untuk menjalani perbaikan, dan telah ada seng rambu-rambu ditengah jalan agar pengendara hati-hati.

Dibebeberapa titik lain juga terlihat telah diberi tanda di jalan kalau titik-titik longsor itu dalam tahap pengerjaan, sehingga jika nanti selesai pengerjaannya diperkirakan lalu lintas Teluk Kuantan-Pekanbaru akan bertambah lancar. (noprio sandi)

RAPP Paling Eksis CSRnya di Kuansing

Data 19 Februari 2012
PT. RAPP merupakan perusahaan yang paling eksis kepedulian kepada masyarakat Kuansing dalam bentuk program Cooperate Social Responsibility (CSR). Meski demikian, kepedulian perusahaan lain terhadap masyarakat Kuansing juga ada. Kedepan diharapkan program CSR ini diserahkan kepada Pemkab saja.

Demikian dikatakan Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd Jum’at (17/2) di ruang kerjanya. Hal itu dikatakannya ketika ditanya tentang program Community Development (CD) oleh berbagai perusahaan di Kuansing.

Muharman menyatakan, program kepedulian masyarakat sudah ada di Kuansing oleh beberapa perusahaan, namun masih ada pihak-pihak yang belum mengetahui, termasuk DPRD Kuansing, dikarenakan kurang terpublikasi dengan baik.

Bantuan itu diantaranya menurut Muharman, dari PT RAPP membangun local sekolah di Cerenti, Inuman, SMA di Gunung Toar, namun sejumlah bantuan itu tidak dilaporkan kepada Pemkab Kuansing secara detail, sehingga banyak pihak eksekutif maupun legislative diberbagai daerah pemilihan kurang mengetahuinya.

Namun demikian, bantuan kepedilian terhadap masyarakat ini dari perusahaan yang paling eksis dan jelas dari perusahaan PT RAPP, disamping bantuan-bantuan dalam bentuk lain juga.

Muharman juga tidak menapik, paling eksis bantuan RAPP dibandingkan perusahaan lain dikarenakan luasan Hutan Tanaman Industri (HTI) PT RAPP cukup luas di Kuansing, dibandingkan perusahaan lain.

Bantuan perusahan lain itu diantaranya untuk mensukseskan pacu jalur, kalau tidak bantuan dari perusahaan pacu jalur tersebut menurut Muharman akan sulit terwujud, namun besarannya bantuan dari berbagai perusahaan hanya suka rela perusahaan tersebut, tidak ada patokan.

Termasuk bantuan dari perusahaan terhadap pembangunan Masjid Agung Kuantan Singingi, masjid ini diakui Muharman juga banyak dibantu berbagai perusahaan yang ada di Kuansing.(noprio sandi)