Selasa, 19 Juni 2012

Kuansing Optimis Raih Prediket WTP

Data 24 April 2012

Kabupaten Kuantan Singingi optimis bisa meraih prediket Wajar Tanpa Pengecualiaan (WTP) hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan. Jika ini berhasil akan dana bonus dari pemerintah pusat Rp 22 M, angka ini menghampiri angka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuansing dalam setahun.

“Optimis bisa WTP, karena akan ada penambahan APBD Rp 22 M, semacam bonuslah, ya hampir sama dengan PAD,” kata Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd, Selasa (24/4) di ruang kerjanya.

Rasa optimis tersebut katanya berkaitan dengan telah selesai dilakukannya audit oleh BPK dan baru dalam bentuk Naskah Hasil Pemeriksaan (NHP), setelah 15 hari kemudian akan menjadi Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP).

Ketika masih NHP katanya akan ada tarik ulur yang menjadi permasalahan sampai kepada yang bersifak kecil, dalam bentuk SPJ, kalau tidak bisa dilengkapi apa yang diminta, bisa menjadi temuan uang, kalau bisa dilengkapi, maka bisa saja nantinya temuan itu hanya kesalahan administrasi.

Untuk meraih WTP ini, Pemkab Kuansing tambah Muharman memang sempat terkendala masalah asset, dan petugas mengelola masalah asset ini telah diberi pembekalan selama 6 bulan, sehingga saat ini Kuansing telah bisa melakukan penghitungan asset, bisa menghitung asset jadi duit.

Termasuk rasa optimis Kuansing bisa meraih WTP ini dengan telah diserahkannya asset Pemkab Inhu kepada Kuansing beberapa waktu lalu, berapa besaran asset yang diserahkan, Muharman kurang hafal angkanya, dan mempersilahkan menanyakan kepada bagian perlengkapan. (noprio sandi)

Petani Keluhkan Mahalnya Pupuk

Data 23 April 2012

Petani di Kecamatan Pangean mengeluhkan mahalnya harga pupuk. Akibatnya, tanaman petani banyak yang tidak dipupuk, dan kalaupun dipupuk hanya mengandalkan pupuk kandang, dan bahkan banyak diantara petani yang tidak mengerti cara memakai pupuk itu sendiri.

Keluhan petani itu disampaikan Kepala Desa Sukaping Kecamatan Pangean Kuansing Marwan, SP kepada anggota Komisi IV DPR RI Drs. Wan Abu Bakar, M.Si Minggu (22/4) di MDA As-Syamandiyah Desa Padang Tanggung-Teluk Pauh Pangean, dan juga dihadiri 13 kelompok tani.

Pupuk di Desa Sukaping dugaan Marwan telah disalah gunakan oleh PPL dilapangan, malah diduga juga adanya RDKK fiktif sampai kepada dugaan pupuk dijual dengan harga pasaran, dan juga dibeli oleh pengusaha yang memiliki kebun besar.

Keluhan yang sama juga disampaikan Lukman, Ketua Forum Kelompok Tani Madani Pangean membawahi 13 kelompok tani, sesuai dengan kearifan local, masyarakat belum terbiasa menggunakan pupuk kimia, melainkan hanya menggunakan pupuk organic dari kotoran ternak.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap kepada anggota Komisi IV DPR Ri Wan Abu Bakar, agar anggota kelompok tani mereka diberikan bantuan ternak untuk bisa menghasilkan pupuk untuk tanaman mereka.

Pupuk bersubsidi yang didengung-dengungkan itu ternyata sulit didapat dan hanya terbatas masyarakat yang menggunakan, sedangkan menggunakan pupuk organic yang telah dilakukan, hasil pertanian menurutnya masih bisa memuaskan.

Terkait keluhan pupuk tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Drs. Wan Abu Bakar, M.Si sempat geleng-gelang kepala, karena pemerintah pusat katanya telah menganggarkan dana sebesar Rp 17 T untuk subsidi pupuk itu.

Sementara masyarakat tidak menikmati sama sekali, maka dia berjanji akan melaporkan langsung kepada Menteri Pertanian RI tentang keluhan pupuk masyarakat Pangean tersebut, termasuk mengkritik kurang optimalnya tenaga PPL di lapangan. (noprio sandi)

Jon Erizal Kunjungi Kuansing

Data 23 April 2012

Calon gubernur Riau dari Partai Amanat Nasional (PAN) berkunjung ke Kuansing. Sayangnya kunjungan tersebut baru sebatas mengunjungi masyarakat serta kader partai, belum berhasil melakukan komunikasi dengan Bupati Kuansing H. Sukarmis. Kedepan, Jon Erizal masih mau menjalin komunikasi lagi dengan Sukarmis.

Sejumlah tempat telah dikunjungi di Kuansing (22-23/4) Jon Erizal, mulai dari Tanjung  Pauh Kecamatan Singingi Hilir, Cerenti, Kecamatan Kuantan Tengah, pasar lumpur, dan terakhir melakukan temu kader di kantor DPD PAN Kuansing.

Menurut Tengku Zumizar Asegaf, KPPW, Jon Erizal, PAN dalam pemilihan umum kepala daerah Kuansing mendukung Sukarmis, dan saat itu pihaknya bersama Jon Erizal mau berjumpa Sukarmis, ternyata harus menunggu dulu.

Terkait hal tersebut, Jon Erizal dalam jumpa persnya kepada sejumlah wartawan mengatakan kalau belum berhasilnya berkomunikasi dengan Bupati Kuansing H. Sukarmis dikarenakan kedatangan mereka mendadak, sementara bupati sedang sibuk.

Namun demikian, pihaknya akan tarus mengupayakan menjalin komunikasi dengan Sukarmis, bahkan secara berguyon, Jon Erizal sempat mengatakan bisa-bisa Sukarmis berpasangan dengan dirinya.

Sebenarnya, untuk pasangan calon, Jon Erizal mengaku masih harus mencari figure yang benar-benar bisa menopang dirinya untuk bisa menang, sehingga berkunjung kesejumlah tempat untuk menjaring aspirasi menentukan pasangan calon nantinya.

Untuk Kuansing sendiri Jon Erizal telah memacu semangat kader PAN untuk menciptakan image ditengah masyarakat kalau apapun partai dan sukunya, Jon Erizal gubernurnya.

Temu kader tersebut juga dihadiri Ketua DPD PAN Kuansing Andi Nurbai, SP, Ketua MPP DPD PAN Kuansing Saprianto, Tim Pemenangan Jon Erizal untuk Kuansing Adrian Ali, Sekretaris DPW PAN Riau Herman Gazali. (noprio sandi).

Teks fhoto
Cenderamata-Ketua DPD PAN Kuansing Andi Nurbai, SP menyerahkan cenderamata miniature jalur kepada calon gubernur Jon Erizal, Senin (23/4) saat jumpa kader di secretariat DPD PAN Kuansing. (f.Noprio)

Polres Kuansing Gelar Rakor dan Pelatihan

Data 23 April 2012

Jajaran kepolisian Polres Kuansing menggelar Rakor dan Pelatihan Sinergi Fungsi Intelkam dan Binmas dalam Upaya Deteksi Dini/Pencegahan Dini guna menciptakan Kabupaten Kuantan Singingi yang dinamis dan kondusif. Masing-masing personil diberi tanggung jawab terhadap satu desa/kelurahan.

Rakor dan pelatihan itu digelar Sabtu (21/4) di Aula Lantar Polres Kuansing, dihadiri Kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbiyantoro, SH serta sejumlah Kabag, Kasat, Kapolsek serta anggota kepolisian dari berbagai polsek.

Usai kegiatan, Kasat Binmas Polres Kuasing AKP Mahmudin menjelaskan satu orang anggota polisi diberi tanggung jawab untuk mengawasi satu desa, dari 209 desa yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi, sesuai perintah Kapolri untuk mendeteksi secara dini, berdasarkan Sprint.

Kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbiyantoro, SH dalam kesempatan tersebut jelas Mahmudin menyarankan personil polisi yang telah diberi tanggung jawab terhadap desa mereka, harus menguasai karakterisitik dan kerawanan daerah itu, dan apa saja kejadian di daerah itu harus tahu terlebih dahulu, supaya tidak terjadi gangguang kamtibmas.

Kemudian kapolres menurut Mahmudin mengharapkan kepada personil juga agar membangun partisipasi masyarakat, terutama dengan melakukan kerja sama penegakan hukum, guna mengurangi tindak pidana. (noprio sandi)

Kuansing Daerah Penghasil Karet

Data 23 April 2012

Anggota Komisi IV DPR RI Drs. Wan Abu Bakar, M.Si menilai Kabupaten Kuantan Singingi merupakan daerah penghasil karet yang cukup besar di Riau, sejak zaman penjajahan sampai zaman kemerdekaan. Oleh sebab itu, kedepan perlu diarahkan kembali melalui pembangunan kebun karet masyarakat, termasuk melakukan peremajaan kebun karet yang sudah tua.

Penilaian tersebut dikatakan Wan Abu Bakar, Sabtu (21/4) di kantor Camat Kuantan Tengah usai melakukan kunjungan kerja Komisi IV DPRD RI dengan sejumlah kelompok tani.

Wan Abu Bakar menirukan omongan Camat Inuman Mastur Ismail sebetulnya Kuansing masih banyak lahan untuk dibuka menjadi kebun karet termasuk juga lahan pertanian, Cuma masih terkendala terhadap perusahaan-perusahaan yang telah diberikan HGU.

HGU yang sudah habis masa berlakunya masih diurus untuk dilakukan perpanjangan, yang seharusnya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan bupati, apakah HGU itu harus  diperpanjang, atau diserahkan kepada rakyat.

Akui Wan Abu Bakar, disinilah kelemahan pemerintah pusat. “Maunya sebelum HGU ini diteruskan harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, jangan mereka langsung, karena kondisi kita saat ini sangat membutuhkan lahan, apakah itu kebutuhan lahan pertanian, apakah itu kebutuhan lahan untuk perkebunan,” katanya sembari menilai tidak ada keberpihakan pemerintah pusat terhadap kepentingan masyarakat pertanian di daerah.

Selanjutnya kalau karet dikembangkan di Kuansing, Wan Abu Bakar yakin dan percaya lahan masih banyak dan masih bisa dilakukan, yang penting bagaimana menata kepemilikan lahan oleh pemerintah kabupaten, propinsi, untuk melakukan inventarisasi lahan yang masih tidur dan lahan yang masih memungkinkan untuk diserahkan kepada masyarakat.

“Apakah setiap masyarakat diberikan dua hektar, lahan perkebunan karet, itu sangat mensejahterakan masyarakat, karena kalau dua hektar, satu hektar saja kalau bibit unggul yang ditanamkan kepada lahan masyarakat itu, itu satu hektar kan sekitar 500 batang, 1 batang karet saja menghasilkan karet lebih kurang 3 liter, berapa ton itu satu hektar yang bisa dihasilkan oleh masyarakat, karet untuk produksinya. Apalagi kalau dua hektar,” katanya.

Dan sekarang harga karet ini diakuinya cukup menjanjikan dibandingkan kelapa sawit, pemeliharaanya sangat mudah, yang penting pemupukan dan perawatan. (noprio sandi)

Tri Wulan Pertama, PAD Terealisasi Rp 4,5 M

Data 20 April 2012

Tri Wulan I, hingga 31 Maret 2012, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi terealisasi Rp 4,5 M dari hasil kerjasama sejumlah satker. Menjelang akhir tahun, target keseluruhan Rp 26 M termasuk didalamnya deviden Rp 3,5 M akan tercapai, mengingat saat ini sejumlah perangkat telah dipersiapkan.

Capaian tersebut dikatakan Kepala Dinas Pendapatan Kuansing Nafrial, SE, Jum’at (20/4) di ruang kerjanya untuk tiga bulan pertama, angka Rp 4,5 M cukup lumayan sebagai pergerakan percepatan pendapatan di awal tahun anggaran.

Angka Rp 4,5 M dari hasil capaian tersebut tidak dirinci secara jelas Nafrial, namun dari table yang diperlihatkannya, sumber PAD yang telah masuk ke kas daerah tersebut berasal dari sejumlah satker.

Untuk triwulan II, Nafrial memprediksikan, capaian PAD akan lebih melonjak tajam, karena saat ini, sejumlah satker sedang melakukan singkronisasi dalam koordinasi Peraturan Bupati, impelementasi dari Peraturan Daerah (perda) yang baru disahkan beberapa waktu itu.

Sejumlah draf Perbub katanya telah ada yang sampai ke Bagian Hukum Setda untuk meminta pertimbangan hukum lebih lanjut, dan diperkirakan dalam waktu dekat Perbub tersebut akan selesai, dan akan menjadi perangkat untuk mendapatkan PAD yang lebih besar.

Harapan besar diantaranya dari Retribusi Parkir, IMB serta sejumlah retribusi lainnya yang ditangani sejumlah satker sebagai leading sektornya, bahkan khusus untuk IMB, pihaknya bersama Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang nantikan akan membuat kegiatan pembayaran IMB hasil pemutihan yang didahului oleh bupati, wakil bupat dan sekda, disusul dengan pejabat lainnya.

Sehingga untuk mencapai target PAD Rp 26 m hingga akhir tahun anggaran pihaknya mengusahakan bisa tercapai, dan sekaligus meminta dukungan kepada masyarakat dan pelaku usaha untuk membayar pajak dan retribusi.

Besar harapan tersebut tambahnya juga dikarenakan berbagai perangkat (payung hukum) untuk melaksanakan pemungutan retribusi tersebut telah bisa dijalankan, berimbas kepada percepatan pendapatan daerah. (noprio sandi)

Pencanangan Bakti Sosial KB Kes Tingkat Propinsi di Kuansing

Data 20 April 2012

Menurut rencana, Pencanangan Bakti Sosial KB Kes tingkat Propinsi Riau akan dilaksaksanakan di Kuansing. Tanggal pasti pelaksanaannya belum ditetapkan, ancang-ancang dilaksanakan minggu ke tiga bulan Mei. Pemusatan kegiatan di rencanakan di Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah, dengan melibatkan TNI.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) H. Assarudin, S.Sos, Jum’at (20/4) diruang kerjanya. “Memang kita telah rapat di BKKBN propinsi, pak bupati diwakili Asisten II Pak Marduyut, TNI, Pabung Pak Rio Purwanto, Danramil Kuantan Tengah, Jufri, dari Dinas Kesehatan dr. Djasmudin dan Kabag Kesos,” ungkap Assarudin.

Dari hasil rapat tersebut yang juga dihadiri pihak dari Korem 031 Wirabima Riau Pekanbaru telah ditetapkan pemusatan kegiatan di Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah Kuansing dan Kuansing juga menumpang acara IBI KB Kes, dan sampai saat ini belum ada perubahan tempat.

Sesuai ancang-ancang Asisten II Marduyut, SE dalam rapat tersebut menurut Assaruddin kegiatan akan dilaksanakan minggu ketiga bulan Mei, dan juga akan dilaksanakan pengobatan gratis, pelayanan KB gratis, sunat missal, penyuluhan KB, pemutaran film dengan nama kegiatan pencanangan bakti sosial KB Kes tingkat Propinsi Riau, dengan melibatkan TNI.

Sebagai tuan rumah, pihak Kuansing menurut Assarudin berharap sesegera mungkin mendapatkan jumlah pasti anggota TNI yang bakal terlibat dalam kegiatan ini, karena mereka juga sebagai undangan, akan dipersiapkan untuk menyambut tamu.

Untuk finalisasi kegiatan menurut Assarudin, masih akan ada lagi rapat lanjutan di Korem 031 Wirabima Riau Pekanbaru, dan disana nanti akan diketahui secara pasti lebih rinci kegiatan yang akan dilaksanakan. (noprio sandi)

Dispenda Kuansing Siapkan Bilboard PON

Data 20 April 2012

Dinas Pendapatan Kabupaten Kuantan Singingi menyiapkan tempat pemasangan baleho (billboard) jika PB PON VIII Tahun 2012 ingin memasang baleho PON disejumlah titik strategis di Kuansing. Untuk pungutan yang akan dikenakan, akan dipertimbangkan, karena PON merupakan kepentingan bersama.

Demikian ditegaskan Kepala Dinas Pendapatan Kuansing Nafrial, SE, Jum’at (20/4) di ruang kerjanya kepada sejumlah wartawan. “Kita akan menyiapkan tempat baleho itu (billboard, red),” tegasnya.

Namun sampai saat ini, Nafrial mengakui belum pernah didatangi pihak penyelenggara PON untuk mengkonsultasikan baleho yang akan dipasang, karena di Kuansing juga ada cabang olahraga yang akan diperlombakan, dayung dan babak penyisihan sepakbola.

Jika nanti panitia datang untuk mempromosikan kegiatan PON di Kuansing, pihaknya akan menyambut baik, termasuk akan memberikan kemudahan dan termasuk memberikan dispensasi harga, karena PON tidak tergolong reklame seperti rokok.

Karena tidak tergolong reklame, baleho yang akan dipasang nantinya menurut Nafrial berkemungkinan besar tidak akan dipungut biaya, sama halnya dengan baleho yang terpasang saat acara MTQ beberapa waktu lalu. “Kan tidak mungkin kita pungutkan, acaranya acara bersama,” ungkap Nafrial.

Berdasarkan pantauan, untuk menyemarakkan PON, baleho yang terpasang masih terbatas, yang terlihat hanya beberapa buah saja, di simpang lampu merah Abdoer Rauf, dan sangat minim sosialisasi PON terutama menyangkut jadwal pelaksanaanya. (noprio sandi)

Dinas ESDM Terus Pantau Aktivitas Galian C

Data 19 April 2012

Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Kuantan Singingi terus memantau aktivitas Galian C yang ada di Sungai Kuantan. Pemantauan ini merupakan kegiatan rutin satker tersebut.

Demikian dikatakan Kepala Dinas ESDM Mashuri In, ST, M.Si belum lama ini dikantornya. “Kita akan terus pantau kegiatan galian C ini, terutama di Sungai Kuantan,” kata Mashuri.

Mengenai data lengkap kondisi aktivitas Galian C ini, Mashuri mempersilahkan menemui kabid yang membidangi tentang permasalahan ini. “Untuk data lengkapnya tanya langsung ke kabid ya,” pintanya.

Sementara itu Kabid Pertambangan dan Geologi Dinas ESDM Junaidi, ST dihubungi melalui selulernya Kamis (19/4) pukul 16.00 WIB belum ada jawaban, nomor hp yang bersangkutan belum bisa dihubungi.

Berdasarkan pengamatan, banyak masyarakat Kuansing yang menggantungkan hidup dari usaha pertambangan Galian C ini, berupa pasir dan kerikil, usaha Galian C ini juga banyak membantu masyarakat yang ingin membangun rumah serta melaksanakan proyek pemerintah.

Dari usaha Galian C ini juga banyak membuka lapangan usaha bagi masyarakat yang menyediakan jasa transportasi pengangkutan pasir dan kerikil, termasuk menyediakan lapangan kerja bagi pekerja bongkar muatnya. (noprio sandi)

Bansos Sapi Mulai Diterima Masyarakat

Data 19 April 2012

Bantuan Sosial (Bansos) ternak sapi dari Pemerintah Pusat mulai diterima masyarakat untuk tahap I, dari III tahap yang telah ditetapkan sesuai petunjuk teknisnya. Bansos ini dibeli sendiri oleh peternak, karena dana bantuan langsung ke kelompok peternak dengan pengawasan oleh Dinas Peternakan Kuansing.

Telah diterimanya kelompok peternak dibenarkan Kepala Dinas Peternakan Kuansing Masri AS, SP, M.Si didampingi Kabid Produksi M. Tarigan, Kamis (19/4) diruang kerjanya. “Laporannya memang belum masuk ke saya, namun memang benar, masyarakat telah menerima bansos ini,” kata Masri.

Bertahapnya pencairan dana Bansos ternak ini diterangkan Masri, untuk tahap I untuk 40 ekor, tahap II untuk 30 ekor, dan untuk tahap III sebanyak 30 ekor lagi, dan saat ini baru memasuki tahap I untuk Desa Pulau Baru Kopah Kecamatan Kuantan Tengah.

Bertahap ini katanya juga pihaknya tak ingin terjebak penggunaan uang dan jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk sesuai dengan petunjuk teknis dari propinsi, makanya baru diterima oleh kelompok di Desa Pulau Baru Kopah Kecamatan Kuantan Tengah, untuk 35 ekor. Bantuan dari pemerintah pusat ini katanya diterima Kuansing sebesar Rp 3,3 Milyar hanya untuk Bansos.

Untuk Bansos ini, dana langsung ditransfer ke rekening kelompok, dan kelompok peternak yang mengadakan ternak itu sesuai petunjuk teknis, dan dalam pelaksanaan tidak mengalami kendala dilapangan karena bantuan dari Kacab Peternakan memfasilitasi.

Dan termasuk pihaknya juga mengawasi agar ternak ini jangan dijual lagi oleh masyarakat, karena pernah kejadian tahun 2010 di Desa Pulau Kedundung Kecamatan Kuantan Tengah dengan alasan butuh biaya, dan telah diselesaikan ditingkat kelompok, dan telah ada pernyataan untuk pengembaliannya guna pengguliran kembali kepada masyarakat lain.

Sementara usulan bantuan lainnya bantuan kawasan khusus peternakan di Kecamatan Singingi, Singingi Hilir dan Logas Tanah Darat belum ada realisasi. Hanya saja ada angin segar bantuan permodalan dari pemerintah pusat untuk 4 kelompok di tiga kecamatan tadi, setelah hasil verifikasi terhadap 8 kelompok dan yang lolos hanya 4 kelompok, yang rencananya bantuan itu satu kelompok mendapatkan Rp 250 juta. “Belum ada jawaban, tapi kalau sudah diverifikasi biasanya kemunginan besar dapat.

Bantuan dari pemerintah pusat lainya ternyata didapatkan oelh Kuansing, berupa pembuatan DAM air untuk keperluan peternakan, dijadikan sumber air minum ternak di Gunung Toar Rp 30 juta untuk kelompok yang sudah ada.

Juga ada bantuan pembuatan sumur di Desa Sungai Soriak Kecamatan Pangean, sumur cincin ini juga dipergunakan untuk sumber air bagi ternak, airnya dianikkan, kemudian dimasukkan ke dalam bak, sekitar lokasi Hijau Makan Ternak (HMT).

Bantuan lain juga ada dalam bentuk integrasi ternak dan tanaman di Desa Teberau Panjang Kecamatan Gunung Toar, rencana ini belum diverifikasi, dan kedepan pola integrasi ternak tanaman ini akan lebih efektif karena keterbatasan pakan ternak akibat lahan telah banyak dipergunakan untuk perkebunan, baik sawit maupun karet. (noprio sandi)

Minggu Depan, Ternak Liar Ditertibkan

Data 19 April 2012

Minggu depan, Tim terpadu akan menertibkan ternak liar. Rencana penertiban tersebut telah dirapatkan di kantor Dinas Peternakan Kuansing. Penertiban itu akibat ternak liar telah meresahkan masyarakat, termasuk penertiban itu untuk menunjang perolehan piala Adipura.

“Tadi rapat rencana menertibkan ternak, oleh tim kabupaten dan tim kecamatan, temasuk ada Camat Kuantan Tengah, minggu depan eksen, sesuai hasil rapat,” ungkap Kepala Dinas Peternakan Kuansing Masri AS, SP, M.Si didampingi Kabid Produksi M. Tarigan Kamis (19/4) diruang kerjanya.

Dengan penertiban tersebut, diharapkan nantinya ternak tidak akan ada lagi yang berkeliaran, dan sebelumnya telah disosialisasikan kepada pemilik ternak, kalau bisa mereka mengikat dan menangkap ternak mereka sendiri dan mengandangkan, karena telah meresahkan masyarakat, terutama yang ada di dalam kota.

Tidak hanya Dinas Peternakan yang terlibat dalam upaya penertiban tersebut, sejumlah isntansi lain, mulai dari Bappeda, Dinas Tanaman Pangan,  Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan, Satpol PP serta sejumlah pihak lainnya.

 Selama ini diakui Masri, ternak banyak berkeliaran di Kota Teluk Kuantan, termasuk di Sport Centre, mengakibatkan sejumlah tanaman diganggu dan beberapa tempat lainnya, sehingga berpengaruh terhadap perolehan piala Adipura.

Tim menurut Masri minggu depan tersebut akan melakukan tindakan tegas terhadap ternak yang dijumpai masih berkeliaran, karena akan ditangkap dan masih menunggu Peraturan Bupatinya, karena untuk Peraturan Daerah (Perda)nya sudah ada, Perda nomor 10 tahun 2009 tentang Penertiban Hewan Ternak. (noprio sandi)

Verifikasi Penerima Kebun TSM Masih Dikeluhkan

Data 18 April 2012

Masyarakat yang seharunya mendapatkan jatah kebun setelah hasil verifikasi pemerintah di lima desa di Singingi Hilir kerja sama dengan PT SAR masih ada yang belum mendapatkannya. Padahal sebagai warga yang tergolong Transmigrasi Swakarsa Mandiri (TSM) seharusnya mendapatkan, banyak yang mengeluh.

Salah seorang pihak keluarga yang mengeluh Andi di Desa Beringin Jaya Kecamatan Singingi Hilir melalui selulernya mengatakan setelah adanya verifikasi yang dibantu pihak Pemkab Kuansing malah hasilnya makin amburadul.

Mereka yang seharusnya mendapatkan jatah kebun seperti yang dialami keluargannya, ternyata tidak mendapatkan sama sekali, sementara cadangan lahan restance yang seharusnya bisa diperuntukkan bagi yang belum dapat, malah diperoleh oleh warga luar, bahkan ada warga yang berasal dari Pekanbaru.

Andi tidak mengetahui secara pasti apa penyebab permasalahan ini muncul dan tidak mendapatkan penjelasan yang memuaskan dari pihak koperasi dan desa, sehingga mereka kebingungan kemana lagi harus mengadu.

Sementara itu keluhan lain dari warga Desa Suka Damai, Edi, mereka mendapatkan lahan pembangian, namun luasan lahan yang diperoleh tidak sama, orang dalam mendapatkan 1,5 ha, sedangkan orang luar mendapatkan 1 ha.

Mereka tergabung dalam koperasi Setia Kawan yang tergolong TSM juga, dan keluhan yang dialami anggota kelompok tani disana juga sama dengan keluhan yang dialami sejumlah desa lainnya, karena untuk permasalahan ini dialami oleh masyarakat lima desa, dia tidak merincinya.

Kepala Dinas Perkebunan Kuansing Wariman DW, SP dihubungi dikantornya tidak mau banyak memberikan komentar, karena belum mendalami permasalahan ini, namun Kabid Pengenbangan dan Pengawasan Usaha Dinas Perkebunan Emtoni membenarkan kalau masyarakat TSM sekarang sedang mengeluh atas pembagian lahan. (noprio sandi)

Guru Kuansing Sambut Baik Peluang STIS

Data 18 April 2012

Guru di Kabupaten Kuantan Singingi menyambut baik peluang kuliah bagi kelas III jurusan IPA serta tamanatan SLTA di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Pasalnya sekolah ini semula bernama Akademik Ilmu Statistik (AIS) merupakan perguruan tinggi kedinasan yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sejak tahun 1958. STIS kembali memanggil pemuda/pemudi Indonesia yang memiliki motivasi tinggi untuk dididik menjadi ahli statistik.

“Oh ya, kalau memang seperti itu yang ditawarkan oleh sekolah itu, sangat bagus, dan kami menyambut baik, nanti akan kami beritahukan kepada murid-murid kelas III jurusan IPA disekolah kami,” ungkap Nela Marleni, SH, guru MAN Teluk Kuantan Kuansing, terkait adanya tawaran Ikatan Dinas dari STIS, terutama bagi murid yang kurang mampu menguliahkan anaknya ke perguruan tinggi.

Keberadaan tempat kuliah ini belum banyak diketahui masyarakat Kuansing, namun saat ini sebuah spanduk terpajang di depan kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kuantan Singingi di jalan Abdoer Rauf Teluk Kuantan, dan sejumlah keterangan terdapat dispanduk itu, termasuk website yang bisa dikunjungi www.stis.ac.id.
STIS menyelenggarakan program Diploma IV (D-IV) yang diterapkan dengan sistem paket yang dinyatakan dalam Satuan Kredit Semester (SKS) dan ditempuh selama 4 tahun. STIS memiliki 2 jurusan, yaitu Statistika dan Komputasi Statistik, di mana jurusan Statistika terbagi menjadi 2 bidang peminatan, yaitu Statistika Ekonomi dan Statistika Sosial Kependudukan. Lulusan STIS mendapat sebutan Sarjana Sains Terapan (S.S.T.).
Tahun Akademik 2012/2013, STIS menerima mahasiswa baru melalui dua jalur umum, yaitu Jalur Umum Ikatan Dinas dan Jalur Umum Tugas Belajar Instansi Non BPS.
Persyaratan dan Ketentuan, seleksi, sehat jasmani dan rohani (dapat dan layak untuk bekerja dan beraktivitas, baik di dalam ruangan mau pun di lapangan), tidak buta warna, dan bebas narkoba, lulus Ujian Nasional SMA Jurusan IPA atau MA Jurusan IPA. Bagi lulusan sebelum tahun 2012, memiliki ijazah SMA Jurusan IPA atau MA Jurusan IPA, dan bagi calon lulusan tahun 2012 memiliki Surat Keterangan Lulus (SKL) dari Kepala Sekolah yang dilengkapi dengan pasfoto yang bersangkutan dan cap sekolah asal atau memiliki Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU) Nasional.
Nilai Matematika dan Bahasa Inggris masing-masing minimal 7,00 pada kelas XII semester I (bukan hasil pembulatan dan bukan rata-rata). Untuk mata pelajaran yang terdiri dari mata pelajaran kognitif (pengetahuan) dan afektif (keterampilan), yang dilihat adalah nilai mata pelajaran kognitifnya. Jika tidak ada mata pelajaran tersebut pada kelas XII semester I (karena penerapan sistem SKS), yang dilihat adalah nilai pada semester terakhir saat mata pelajaran tersebut diselesaikan.
Umur tidak lebih dari 22 tahun pada tanggal 1 Oktober 2012 (lahir tidak lebih awal dari tanggal 1 Oktober 1990), belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan di STIS.
Tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain, bersedia mematuhi peraturan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), bersedia menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas (SPID) bagi yang dinyatakan lulus seleksi dan akan mengikuti pendidikan di STIS, setelah lulus, bersedia ditempatkan di unit kerja Badan Pusat Statistik (BPS) di seluruh Indonesia sampai ke tingkat kabupaten/kota.(noprio sandi)

Terminal Teluk Kuantan Sulit Dikembangkan

Data 17 April 2012

Ditinjau dari pengembangan Tata Ruang dan Kota, terminal Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi sulit dikembangkan menjadi terminal yang lebih baik. Pasalnya, sejumlah angkutan pedesaan sesuai konsepnya kurang mendatangi terminal ini dikarenakan sejumlah pasar desa di Kuansing telah berfungsi.

Sulitnya pengembangan terminal Teluk Kuantan itu dikatakan Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi Fahrudin, ST, lusa di Teluk Kuantan. Sulit untuk mengembangkan terminal Teluk Kuantan itu,” keluhnya.

Kesulitan itu menurutnya dikarenakan konsep awal terminal yang direncanakan untuk menampung sejumlah mobil angkutan pedesaan dan perkotaan ternyata tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Untuk angkutan pedesaan itu sendiri, masyarakat dari berbagai desa dari beberapa kecamatan di Kuansing biasanya berbelanja ke Teluk Kuantan, namun saat ini mereka berbelanja di pasar desa mereka masing-masing.

Fahrudin mencontohkan, masyarakat Desa Serosah dan Mudik Ulo Kecamatan Hulu Kuantan yang biasa berbelanja ke Teluk Kuantan. Sekarang cukup berbelanja di desa mereka masing-masing karena telah ada pasar.

Termasuk desa yang cukup dekat dari Kota Teluk Kuantan, Desa Jake Kecamatan Kuantan Tengah, Desa Jake sudah memiliki pasar, yang otomatis masyarakatnya lebih cendrung berbelanja ke pasar desa mereka.

Berdasarkan pengamatan, Selasa (17/4) Pasar Jake sangat ramai dikunjungi masyarakat disana, termasuk ramainya pedagang yang datang berjualan, ramai tersebut mulai dari sore hingga malam hari.

Kemudian sulitnya mengembangkan terminal Teluk Kuantan tambah Fahrudin dikarenakan masyarakat Kuansing saat ini lebih cendrung menggunakan travel untuk berangkat ke Pekanbaru dibandingkan dengan menggunakan angkutan umum, sehingga mereka tidak lagi mendatangi terminal. (noprio sandi)

Fasilitas Umum SPBU Memprihatinkan

Data 17 April 2012

Fasilitas umum sejumlah SPBU di Kuansing sangat memprihatinkan. Masyarakat yang berniat menggunakan fasilitas ini terpaksa mengurungkan niatnya dan mencari fasilitas umum di SPBU luar Kuansing yang lebih layak.

Berdasarkan pengamatan di SPBU Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir Kuansing, fasilitas umum berupa kamar mandi/WC pria dan wanita sangat tidak layak, air tidak tersedia dengan cukup, bau busuk menyengat bila mau masuk ke SPBU ini.

Tidak hanya kamar mandi/WC, mushollah yang ada tidak menyediakan mukenah untuk kaum hawa sholat. “Tidak usah sholat lagi disini, karena tidak ada mukenah, dirumah saja,” keluh Yuli, warga Kuansing yang berniat sholat Ashar di mushollah SPBU ini.

Kondisi yang sama juga terjadi di SPBU Sungai Jering, kamar mandi/WC yang ada sangat memprihatinkan, sehingga pengendara atau masyarakat yang berniat untuk buang air harus sedikit menahan keadaan.

Satu-satunya fasilitas umum SPBU yang layak, ada di SPBU Kebun Nenas, kamar mandi/WC SPBU ini cukup bersih dan baik untuk dipergunakan masyarakat, namun sayang SPBU ini sudah hampir memasuki Kota Teluk Kuantan, sehingga masyarakat yang singgah merasa tanggung.

Karena memprihatinkan sejumlah fasilitas umum SPBU, masyarakat Kuansing kebanyakan menggunakan fasilitas umum di luar Kuansing arah ke Pekanbaru, diantara fasilitas umum di SPBU Lipat Kain, SPBU Simalinyang, SPBU Lubuk Sakat dan SPBU Kubang, keempat SPBU ini berada di Kabupaten Kampar. (noprio sandi)

Kuansing Sambut Baik PLTS Terpadu

Data 17 April 2012

Kabupaten Kuantan Singingi menyambut baik tawaran PLN Provinsi Riau untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpadu. PLTS ini diprediksi bisa menjadi alternative pemenuhan kebutuhan listrik masyarakat daerah terpencil, yang diperkirakan 5 sampai 10 tahun tidak akan dimasuki jaringan listrik.

Sambutan baik itu datang dari Kepala Bappeda Kuansing Hardi Yacub, SP, M.Si belum lama ini diruang kerjanya. “Kita menyambut baik, setelah dipanggil ke PLN Provinsi, katanya ada PLTS Terpadu,” kata Hardi.

Pembangunan PLTS terpadu tersebut menurutnya dibangun oleh pihak PLN, Kabupaten Kuantan Singingi hanya diminta menyediakan lahan saja seluas lebih kurang 2 ha.

Diatas lahan 2 ha tersebut, PLTS Terpadu dibangun dengan perkiraan bisa mengairi listrik masyararakat untuk satu desa, karena selama ini PLTS yang dikenal masyarakat hanya untuk satu PLTS untuk satu rumah, sedangkan PLTS terpadu untuk satu desa.

Maka untuk Kabupaten Kuantan Singingi desa yang diantaranya akan diprioritaskan Desa Pangkalan Indarung Kecamatan Singingi, lokasi desa ini cukup jauh dari jaringan listrik yang ada di Muara Lembu, dan diperkirakan sekitar lima sampai 10 tahun, desa ini belum akan dimasuki jaringan listrik.

Selain Desa Pangkalan Indarung, sejumlah desa Pucuk Rantau Kecamatan Kuantan Mudik juga berkemungkinan akan diarahkan kepada PLTS Terpadu ini untuk mengatasi permasalahan kebutuhan listrik.

Saat ini menurut Hardi, sejumlah desa di Kuansing masih banyak yang belum terairi listrk PLN, sehingga masyarakat terus mendesak pemerintah agar kebutuhan listrik mereka terpenuhi, termasuk kawasan Pangean Selatan, bagian seberang Sungai Kuantan.

Sedangkan untuk desa-desa yang berkemungkinan bisa ditempuh dengan jaringan listrik, desa tersebut tidak akan diarahkan kepada PLTS Terpadu, melainkan diarahkan kepada listrik PLN biasa. (noprio sandi)

SPBU Dihimbau Sediakan Pertamax

Data 16 April 2012

Baru satu SPBU Sitorajo Kari Kecamatan Kuantan Tengah, Kuansing yang memiliki stasiun pengisian pertamax, padahal mobil diatas 1300 cc sudah disarankan menggunakan pertamax, sehingga menyulitkan masyarakat. Maka pihak SPBU lainnya dihimbau untuk menyediakan pertamax.

Berdasarkan pantauan, SPBU Sitorajo Kari memang telah melayani pengisian pertamax, sementara di SPBU yang aktif lainnya Sungai Jering, Kebun Lado dan Koto Baru belum menyediakan pertamax.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kuansing Raja Aswar, S.Pd, MM kepada wartawan Senin (16/4) menghimbau SPBU yang belum memiliki stasiun pengisian pertamax agar melengkapinya dengan pertamax.

"Dibeberapa kesempatan, seperti rapat dan sebagainya, kita selalu menghimbau sekaligus meminta kepada seluruh pengelola SPBU yang ada di Kuansing agar menyediakan pompa untuk Pertamax," himbau Raja Aswar.

Terkait rencana pemerintah pusat menyarankan mobil 1300 cc keatas menggunakan pertamax, Raja Aswar mengaku hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan pemberitahuan resmi dari pemerintah pusat.

Namun jika rencana ini benar-benar dilaksanakan dan berlaku efektif pada bulan Mei mendatang, tentu di Kuansing akan mengalami kesulitan dalam penerapannya.

"Yah, karena itu tadi, SPBU kita sampai saat ini hanya satu yang menyediakan Pertamax, tidak mungkinkan pemilik mobil dari Cerenti sana ngisi BBM ke Taluk Kuantan yang jaraknya mencapai 60 km," ujarnya.

Untuk itu, menurut Raja Aswar hingga saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis seandainya memang rencana ini benar-benar diberlakukan.

"Tentu kita tunggu bagaimana petunjuknya nanti, karena kita punya beberapa kendala dalam penerapannya nanti, bagaimanapun kondisi kita di daerah jauh berbeda dengan kondisi yang ada di kota-kota besar, dimana SPBU cukup banyak dengan jarak yang dekat dan kebanyakan SPBUnya sudah menyediakan Pertamax ini, itu tidak bisa disamakan,"ujarnya.

Namun demikian, pihaknya juga akan terus meminta kepada pengelola SPBU yang ada agar menyediakan pompa untuk pertamax ini.(noprio sandi)

Insert Raja Aswar

Bupati Miliki Pandangan Jauh Kedepan

Data 16 April 2012

Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis memiliki pandangan jauh kedepan terkait pembangunan inftrastruktur khusus. Sehingga bangunan yang dibuat bisa bertahan hingga 50 tahun dan tidak ketinggalan zaman.

Pandangan bupati jauh kedepan tersebut dinilai Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kuansing Fahrudin, ST, Senin (16/4) saat makan bersama sejumlah wartawan di Teluk Kuantan. “Bapak bupati itu memiliki pandangan jauh kedepan,” kata Fahrudin.

Pandangan itu menyangkut bangunan-bangunan khusus yang dibuat pemerintah, mulai dari tugu carano, sekolah pintar dan sport centre, bangunan ini diperkirakan 50 tahun kedepan belum akan ketinggalan dan masih layak dipergunakan.

Juga terkait pembangunan jembatang gantung Polong Putuih menghubungkan Desa Sawah dengan Desa Beringin Teluk Kuantan, sebenarnya bupati ingin adanya perkembangan kawasan untuk Desa Seberang Taluk, guna menunjang Water Front City (WFC).

Termasuk pondasi jembatan ini dibuat untuk perubahan jembatan suatu saat nanti dari jembatan gantung ke jembatan rangka baja, sehingga pondasinya telah dipersiapkan sejak dari awal untuk jembatan rangka baja. “Disaat nanti jembatan gantung tidak layak lagi, maka dengan segera bisa diganti dengan jembatang rangka baja, karena pondasinya telah dipersiapkan, dia (bupati, rd) beranjak dari pengalaman yang terjadi di Rengat,” katanya.

Sekarang muncul lagi wacana dari bupati untuk membangun pasar modern, hotel dan universitas. Untuk pasar modern, suatu saat pasar modern ini diprediksi akan dibutuhkan Kuansing.

Begitu juga hotel yang lebih representative dan universitas agar masyarakat Kuansing yang kurang mampu bisa berkualih di Teluk Kuantan, sehingga dalam perkuliahan bisa membantu orang tua bekerja.

Jika seorang anak Kuansing kuliah ke luar, sangat membutuhkan biaya besar, uang yang harus dikirim orang tua setiap bulannya tentu akan memberatkan bagi orang tua yang kurang mampu, sehingga nantinya universitas ini berdiri, masyarakat Kuansing akan bisa kuliah, tinggal mendatangkan tenaga pengajar saja dari Pulau Jawa. (noprio sandi)

Diskes Umumkan Secepatkan Hasil Tes PTT

Data 16 April 2012

Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi berjanji akan mengumumkan secepatnya hasil tes bidan PTT yang telah melakukan tes Sabtu (14/4) lalu. Menggesa pengumuman untuk menghindari adanya permainan yang kurang baik atas kelulusan bidan PTT itu.

“Secepatnnya, tergantung hasil pemeriksaan tes itu,” kata Kepala Dinas Kesehatan dr. Djasmudin Djalal, M.Kes, Senin (16/4) di ruang kerjannya tanpa memberi rincian tanggal pasti pengumuman itu dan tidak membuat jadwal tertentu.

Sebanyak 245 orang bidan PTT katanya telah mengikuti tes yang dilaksanakan Sabtu (14/4) itu yang akan diterima sebanyak 20 orang saja, yang akan ditempatkan disejumlah Pusat Kesehatan Desa (puskesdes) diberbagai desa di Kuansing.

Diakuinya, saat ini sebanyak 36 desa di Kuansing masih belum memiliki bidan desa yang berdomisili ditempat tersebut, namun saat ini baru akan diisi oleh 20 bidan desa hasil tes bidan PTT ini, dan untuk sementara diperbantukan bidan dari puskesmas terdekat.

Akibat sifatnya diperbantukan bidan dari puskesmas untuk desa-desa tertentu, pelayanan kepada masyarakat agak terganggu, karena resikonya, bidan itu tidak tinggal didesa itu, sehingga sering terjadi komplain dari kepala desa dan masyarakat, saat ada masyarakat melahirkan, bidan desa tidak berada ditempat.

Makanya, jika nanti 20 orang bidan PTT ini ditempat diberbagai desa, pihaknya mewajibkan bidan itu tinggal dipuskesdes masing-masing untuk menjadi tenaga bidan desa memberikan pelayanan persalinan.

Ditambah lagi saat ini menurut Djasmudin, sudah ada Jaminan Persalinan (Jampersal) bagi masyarakat, sehingga persalinan masyarakat telah gratis, biayannya ditanggung pemerintah melalui satker Dinas Kesehatan. (noprio sandi)

Hakim Heran DPRD Narkoba Bisa Lolos Pencalonan

Data 16 April 2012

Anggota DPRD Kuansing Muslim terlibat narkoba telah mengalami beberapa kali persidangan. Pada suatu kali persidangan, Hakim Ketua Nurmala Sinurat, SH merasa heran terhadap Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kuansing, Muslim mengkonsumsi narkoba sejak 1997 bisa lolos dalam pencalonan.

Rasa heran itu sempat terucap oleh Nurmala Sinurat, SH dalam persidangan di Tempat Sidang Pengadilan Negeri Rengat di Teluk Kuantan yang ketika itu pihak penasehat hukum terdakwa menghadirkan saksi keluarga, istri dan abang dengan maksud meringankan terdakwa.

Terkait hal tersebut, Ketua KPUD Kuansing Firdaus Umar, SH di ruang tunggu sekda Kuansing akhir pekan lalu mengatakan pihaknya waktu itu mrmproses berkas administrasi setelah ada dari pihak medis, RSUD Teluk Kuantan dengan dokter penanggung jawab dr. Basrana.

Jika memang terjadi kasus narkoba menimpa anggota DPRD Kuansing setelah pencalonan beberapa waktu, juga dikarenakan tidak adanya protes dari masyarakat, padahal telah diberikan waktu beberapa bulan untuk dilakukan uji public.

Dr. Basrana yang dihubungi melalui selulernya, Senin (16/4) mengaku yang menjadi penanggung jawab semua berkas administrasi hasil laboratorium waktu pencalonan anggota legislative tahun 2009 lalu direktur RSUD saat itu, dr, Djasmudin Djalal, M.Kes.

Diakuinya, untuk seorang calon anggota DPRD yang melakukan tes urine jika dalam seminggu dia tidak mengkonsumsi narkoba, maka tes urinenya akan negative, kecuali kalaul dilakukan tes narkoba terhadap rambut, bisa bertahan selama enam bulan. “Itulah kelemahannya, kalau tes urine, seminggu tak konsumsi, setelah di tes, bisa negative, tapi kalau tes rambut, kurang dari enam bulan tak mengkonsumsi, masih bisa terdeksi,” katanya.

Kemudian dari pada itu, mantan Direktur RSUD Teluk Kuantan, dr. Djasmudin Djalal, M.Kes ditemui diruang kerjanya mengakui kalau tes urine yang dilakukan pihak RSUD untuk calon anggota legislative kurang ketat, calon diminta untuk memberikan urine sendiri dari kamar mandi dan tidak dikawal.

Dengan tidak adanya pengawalan secara ketat itu, maka Djasmudin beruasumsi bisa saja urine yang diberikan merupakan urine orang lain yang telah dipersiapkan dari rumah, dan pihaknya belum ada kecurigaan terhadap caleg tertentu sehingga tidak ada pemantauan secara khusus.

Beranjak dari pengalaman tersebut, kedepan, Djasmudin berharap, jika pihaknya (Dinas Kesehatan, red) dilibatkan dalam tim penanggung jawab pemeriksaan kesehatan calon anggota legislative, termasuk tes urine, akan lebih ketat lagi, agar tidak kecolongan lagi. (noprio sandi)

Rencana Hotel Direviuw

Data 16 April 2012

Menyikapi wacana pembangunan hotel di Kota Teluk Kuantan oleh Bupati Kuansing H. Sukarmis, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang akan mereviuw (meninjau kembali, red) perencanaan hotel yang telah ada oleh PT Yodya Karya.

Mereviuw perencanaan yang telah ada tersebut menurut Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kuansing Fahrudin, ST, Senin (16/4) di ruang kerjanya untuk menyesuaikan keinginan bupati dengan target 50 kamar, termasuk memperhatikan kemungkinan untuk mempertahankan Wisma Jalur dan Balai Diklat yang telah difungsikan.

Kalau menurut perencanaan awal, sejumlah bangunan yang ada, mulai dari Polsek Kuantan Tengah, kantor Panwas, KPAID, TK Pertiwi, Gedung Narosa, Rumah Dinas Kejaksaan, Rumah Dinas Camat, Pos Kehutanan, bangunan eks telkom yang sudah jadi milik pribadi, RPD, termasuk Wisma Jalur dan Balai Diklat.

Meninjau kembali itu menurut Fahrudin tidak serta merta merubah secara total perencanaan yang sudah ada, melainkan tetap mempertahankan sejumlah perencanaan, terutama menyangkut pondasi bangunan, karena rencana awal untuk bangunan tiga lantai, maka pondasi yang sekarang juga untuk tiga lantai, dan jika dibangun pada awalnya dua lantai dan nantinya akan melanjutkan menjadi tiga lantai, tinggal menambah saja lagi, karena pondasinya telah didesain untuk tiga lantai.

Termasuk meninjau kembali untuk membuat konsep hotel bersamaan dengan bisnis centre, seperti kantor Surya Dumai Group di Pekanbaru, dimana untuk hotel itu bisa dipergunakan sebagai pusat perkantoran sejumlah perusahaan yang beroprasi di Kuansing, termasuk menyediakan ruang meeting serta kebutuhan lainnya.

Dengan harapan, tamu perusahaan juga bisa menginap di hotel dibuat tersebut yang akan menambah tingkat hunian hotel serta melengkapi ATM, restoran serta bangunan lainnya sebagai pusat bisnis.

Terkait bintang hotel yang akan dibuat, Fahrudin belum mau mengatakan kategori bintang berapa hotel itu, karena untuk mendapatkan tingkat hotel berbintang tersebut tergantung fasilitas hotel yang dimiliki, juga harus tergabung dalam Pengusaha Hotel Republik Indonesia (PHRI).(noprio sandi)

Teks fhoto
Maket hotel-Maket hotel terpajang di kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang. Rencana pembangunan hotel ini mengalami review. (f.Noprio).

Diskusi Politik Ciptakan Kehidupan Berdemokrasi

Data 15 April 2012

Wakil Ketua DPRD Kuansing Sardiono saat menjadi pembicara diskusi politik menilai diskusi politik menciptakan kehidupan berdemokrasi. Lebih-lebih dalam waktu dekat, masyarakat akan dihadapkan pemilihan gubernur, legislative serta disusul nantinya pemilihan presiden dan kepala daerah.

Pendapat Sardiono tersebut diterangkan kembali Muliadi Harun, Kabid Politik Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat di ruang kerjanya belum lama ini. “Perlunya kehidupan berdemokrasi agar jangan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Sardiono menurut Mulyadi Harun menjadi pembicara dalam diskusi politik di Aula SMK Negeri 2 Teluk Kuantan dan mengajak pemilih pemula untuk selektif dalam menentukan pilihan dimasa yang akan datang, dan mereka wajib tahu calon yang akan dipilih itu.

Diskusi menurut Mulyadi tergolong cukup alot karena ada peserta yang menyatakan politik itu kejam bahkan juga disebutkan tentang korban politik setelah proses demokrasi, namun Sardiono tidak terpancing sedikitpun, melainkan menjawab dengan kapasitasnya sebagai mewakili Ketua DPRD.

Tidak hanya Sardiono tambah Mulyadi, dalam acara yang dihadiri 200 peserta tersebut juga menampilkan pembicara Drs. Yasriadi, MM, Sekretaris Badan Kesbang Polinmas Kuansing yang mengupas peran pemerintah membangun kehidupan berpolitik masyarakat termasuk pemilih pemula.

Tidak hanya pemilih pemula yang akan menjadi bidikan Badan Kesbang Polinmas Kuansing, lebih lanjut dikatakan Mulyadi, untuk kegiatan lebih lanjut, pihaknya akan memberi pembekalan kepada pimpinan partai politik dengan pembicara Dirjen Kesbang Pol Kemendagri. (noprio sandi)

PPNS Dibawah Koordinasi Penyidik Polri

Data 13 April 2012

Untuk melaksanakan penegakan hukum terhadap tindakan pelanggaran dilingkungan tugasnya, maka PPNS dalam melaksanakan tugas dibawah koordinasi penyidik Polri baik ditingkat pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.

Hal tersebut disadari Sekda Kuansing Drs. Muharman, M.Pd saat membacakan pidato tertulis Gubernur Riau saat monitoring dan evaluasi PPNS di aula Satpol PP Kuansing beberapa waktu lalu sesuai ketentuan dalam KUHAP.

Pelaksanaan penegakan hukum Penyidik PPNS dan Polri merupakan sub system dari system penyidik tindak pidana yang pelaksanaannya diharapkan dapat berjalan secara sinergi.

Hal ini lanjut Muharman merupakan konsekuensi logis dari berbagai perundang-undangan dilingkungan kementrian, instansi yang penegakan hukumnya selain Penyidik Polri juga dilaksanakan oleh PPNS.

Kemudian dalam melaksanakan penegakan hukum dilapangan perlu adanya kebersamaan antara instansi terkait terhadap beberapa peraturan perundangan yang akan ditegakkan dan tergabung dalam satu tim, sehingga dapat terlaksananya upaya penegakan hukum yang lebih tertib dan optimal.

Untuk menunjang kegiatan penegakan peraturan perundang-undangan oleh PPNS, Pemerintah Provinsi Riau sebut Muharman telah menyediakan mobil sidang keliling penegakan peraturan daerah yang dapat dipergunakan oleh kabupaten/kota.

Dimana hakim dan jaksa langsung berada ditempat operasi dilaksanakan, sehingga penjatuhan hukuman terhadap pelanggar lebih transparan dan efektif, dimana pelanggar tidak perlu lagi membawa tilangnya ke pengadilan setempat.

Untuk itu diharapkan Muharman mobil sidang keliling ini dapat dimanfaatkan bersama melalui kerjasama Pemerintah Propinsi Riau dengan kabupaten/kota yang membutuhkan. (noprio sandi)

Bupati Kuansing Wacanakan Tiga Mega Proyek

Data 13 April 2012

Seperti memimpin periode sebelumnya berhasil membangun Sport Centre dan Sekolah Pintar, kepemimpinan untuk kedua kalinya, Bupati Kuansing H. Sukarmis kembali mewacanakan pembangunan tiga mega proyek, hotel, pasar modern dan kampur Universitas Islam Kuantan Singingi (UNIKS). Wacara itu menunggu hasil studi kelayakan oleh Bappeda.

Wacana bupati tersebut dikatakan Kepala Bappeda Hardi Yacub, SP, M.Si, Jum’at (13/4) di ruang kernya. “Memang ada wacana Pak Bupati, pembangunan pasar modern, UNIKS dan hotel,” tanggap Hardi terkait rencana mega proyek saat memimpin Bupati Kuansing H. Sukarmis di periode kedua ini.

Namun demikian, dari semua wacana tersebut, pihaknya sebagai Bappeda menurut Hardi akan mempelajari terlebih dahulu dan melakukan studi kelayakan, kalau layak, akan dibuat desainnya tahun 2013 mendatang.

Studi kelayakan tersebut menurutnya sebagai implementasi mewujudkan wacana yang telah disampaikan Bupati Kuansing H. Sukarmis, terutama menyangkut kesesuaian dengan keinginan masyarakat, karena bisa saja nanti menurut masyarakat belum layak, akan dilaporkan kepada bupati.

Berdasarkan catatan, untuk perencanaan Pasar Modern pernah dibuat Bappeda Kuansing beberapa waktu lalu, namun lokasi yang dibuat waktu itu berdekatan dengan Pasar Rakyat, dan telah dilakukan ekspose oleh konsultan perencananya waktu itu.

Termasuk untuk hotel yang direncanakan disekitar pinggiran sungai Kuantan Kota Teluk Kuantan, juga telah dibuatkan perencanaannya termasuk ada maket maketnya dulu, dan beberapa tempat seperti Polsek Kuantan Tengah, Gedung Kesenian Narosa, Wisma Jalur, TK Pertiwi dan Radio Pemerintah Daerah (RPD) terkena oleh rencana pembangunan hotel ini.

Sedangkan untuk pembangunan kampus UNIKS, beberapa kalangan mengaku juga pernah melihat gambar perencanaan, namun secara detail belum ada keterangan lebih dalam.

Menyangkut adannya perencanaan yang telah dibuat oleh pihak Bappeda sebelumnya, Kepala Bappeda sekarang Hardi Yacub mengaku akan mengumpulkan kembali data perencanaan yang telah ada, jika memang ada perubahan diperkirakannya perubahan itu terkait lokasi  pembangunan. (noprio sandi)