Selasa, 19 Juni 2012

Petani Keluhkan Mahalnya Pupuk

Data 23 April 2012

Petani di Kecamatan Pangean mengeluhkan mahalnya harga pupuk. Akibatnya, tanaman petani banyak yang tidak dipupuk, dan kalaupun dipupuk hanya mengandalkan pupuk kandang, dan bahkan banyak diantara petani yang tidak mengerti cara memakai pupuk itu sendiri.

Keluhan petani itu disampaikan Kepala Desa Sukaping Kecamatan Pangean Kuansing Marwan, SP kepada anggota Komisi IV DPR RI Drs. Wan Abu Bakar, M.Si Minggu (22/4) di MDA As-Syamandiyah Desa Padang Tanggung-Teluk Pauh Pangean, dan juga dihadiri 13 kelompok tani.

Pupuk di Desa Sukaping dugaan Marwan telah disalah gunakan oleh PPL dilapangan, malah diduga juga adanya RDKK fiktif sampai kepada dugaan pupuk dijual dengan harga pasaran, dan juga dibeli oleh pengusaha yang memiliki kebun besar.

Keluhan yang sama juga disampaikan Lukman, Ketua Forum Kelompok Tani Madani Pangean membawahi 13 kelompok tani, sesuai dengan kearifan local, masyarakat belum terbiasa menggunakan pupuk kimia, melainkan hanya menggunakan pupuk organic dari kotoran ternak.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap kepada anggota Komisi IV DPR Ri Wan Abu Bakar, agar anggota kelompok tani mereka diberikan bantuan ternak untuk bisa menghasilkan pupuk untuk tanaman mereka.

Pupuk bersubsidi yang didengung-dengungkan itu ternyata sulit didapat dan hanya terbatas masyarakat yang menggunakan, sedangkan menggunakan pupuk organic yang telah dilakukan, hasil pertanian menurutnya masih bisa memuaskan.

Terkait keluhan pupuk tersebut, anggota Komisi IV DPR RI Drs. Wan Abu Bakar, M.Si sempat geleng-gelang kepala, karena pemerintah pusat katanya telah menganggarkan dana sebesar Rp 17 T untuk subsidi pupuk itu.

Sementara masyarakat tidak menikmati sama sekali, maka dia berjanji akan melaporkan langsung kepada Menteri Pertanian RI tentang keluhan pupuk masyarakat Pangean tersebut, termasuk mengkritik kurang optimalnya tenaga PPL di lapangan. (noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar