Petani di Kecamatan Pangean
mengeluhkan mahalnya harga pupuk. Akibatnya, tanaman petani banyak yang tidak
dipupuk, dan kalaupun dipupuk hanya mengandalkan pupuk kandang, dan bahkan
banyak diantara petani yang tidak mengerti cara memakai pupuk itu sendiri.
Keluhan petani itu disampaikan
Kepala Desa Sukaping Kecamatan Pangean Kuansing Marwan, SP kepada anggota
Komisi IV DPR RI Drs. Wan Abu Bakar, M.Si Minggu (22/4) di MDA As-Syamandiyah
Desa Padang Tanggung-Teluk Pauh Pangean, dan juga dihadiri 13 kelompok tani.
Pupuk di Desa Sukaping dugaan
Marwan telah disalah gunakan oleh PPL dilapangan, malah diduga juga adanya RDKK
fiktif sampai kepada dugaan pupuk dijual dengan harga pasaran, dan juga dibeli
oleh pengusaha yang memiliki kebun besar.
Keluhan yang sama juga
disampaikan Lukman, Ketua Forum Kelompok Tani Madani Pangean membawahi 13
kelompok tani, sesuai dengan kearifan local, masyarakat belum terbiasa
menggunakan pupuk kimia, melainkan hanya menggunakan pupuk organic dari kotoran
ternak.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap
kepada anggota Komisi IV DPR Ri Wan Abu Bakar, agar anggota kelompok tani
mereka diberikan bantuan ternak untuk bisa menghasilkan pupuk untuk tanaman
mereka.
Pupuk bersubsidi yang didengung-dengungkan
itu ternyata sulit didapat dan hanya terbatas masyarakat yang menggunakan,
sedangkan menggunakan pupuk organic yang telah dilakukan, hasil pertanian
menurutnya masih bisa memuaskan.
Terkait keluhan pupuk tersebut,
anggota Komisi IV DPR RI Drs. Wan Abu Bakar, M.Si sempat geleng-gelang kepala,
karena pemerintah pusat katanya telah menganggarkan dana sebesar Rp 17 T untuk
subsidi pupuk itu.
Sementara masyarakat tidak
menikmati sama sekali, maka dia berjanji akan melaporkan langsung kepada Menteri
Pertanian RI
tentang keluhan pupuk masyarakat Pangean tersebut, termasuk mengkritik kurang
optimalnya tenaga PPL di lapangan. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar