Anggota Komisi IV DPR RI Drs. Wan
Abu Bakar, M.Si menilai Kabupaten Kuantan Singingi merupakan daerah penghasil
karet yang cukup besar di Riau, sejak zaman penjajahan sampai zaman
kemerdekaan. Oleh sebab itu, kedepan perlu diarahkan kembali melalui
pembangunan kebun karet masyarakat, termasuk melakukan peremajaan kebun karet
yang sudah tua.
Penilaian tersebut dikatakan Wan
Abu Bakar, Sabtu (21/4) di kantor Camat Kuantan Tengah usai melakukan kunjungan
kerja Komisi IV DPRD RI dengan sejumlah kelompok tani.
Wan Abu Bakar menirukan omongan
Camat Inuman Mastur Ismail sebetulnya Kuansing masih banyak lahan untuk dibuka
menjadi kebun karet termasuk juga lahan pertanian, Cuma masih terkendala
terhadap perusahaan-perusahaan yang telah diberikan HGU.
HGU yang sudah habis masa
berlakunya masih diurus untuk dilakukan perpanjangan, yang seharusnya harus
berkoordinasi terlebih dahulu dengan bupati, apakah HGU itu harus diperpanjang, atau diserahkan kepada rakyat.
Akui Wan Abu Bakar, disinilah
kelemahan pemerintah pusat. “Maunya sebelum HGU ini diteruskan harus terlebih
dahulu berkoordinasi dengan pemerintah daerah, jangan mereka langsung, karena
kondisi kita saat ini sangat membutuhkan lahan, apakah itu kebutuhan lahan
pertanian, apakah itu kebutuhan lahan untuk perkebunan,” katanya sembari
menilai tidak ada keberpihakan pemerintah pusat terhadap kepentingan masyarakat
pertanian di daerah.
Selanjutnya kalau karet dikembangkan
di Kuansing, Wan Abu Bakar yakin dan percaya lahan masih banyak dan masih bisa
dilakukan, yang penting bagaimana menata kepemilikan lahan oleh pemerintah
kabupaten, propinsi, untuk melakukan inventarisasi lahan yang masih tidur dan
lahan yang masih memungkinkan untuk diserahkan kepada masyarakat.
“Apakah setiap masyarakat
diberikan dua hektar, lahan perkebunan karet, itu sangat mensejahterakan
masyarakat, karena kalau dua hektar, satu hektar saja kalau bibit unggul yang
ditanamkan kepada lahan masyarakat itu, itu satu hektar kan sekitar 500 batang,
1 batang karet saja menghasilkan karet lebih kurang 3 liter, berapa ton itu
satu hektar yang bisa dihasilkan oleh masyarakat, karet untuk produksinya.
Apalagi kalau dua hektar,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar