Rabu, 02 November 2011

Kerbau Berkeliaran dan Berkandang di Jalan Nasional

Pemkab Kuansing seakan tutup mata terhadap Peraturan Daerah (perda) ternak yang dibuat. Dimana dalam perda itu dinyatakan ternak masyarakat dilarang berkeliaran di jalan raya, namun di Singingi dan Singingi Hilir, kerbau berkeliaran dan berkandang di jalan nasional, setiap saat mengancam pengendara.

Berdasarkan pengamatan, kerbau banyak berkeliaran di ruas jalan nasional Teluk Kuantan-Pekanbaru tepatnya di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir, pemilik seakan sengaja membiarkan kerbau mereka berkeliaran dan tidak dikandangkan.

Akibat aspal yang panas di malam hari, membuat kerbau ini memanfaatkan aspal jalan sebagai kandang, sehingga malam hari ruas jalan ini dipenuhi oleh kerbau dan pagi harinya kotorannya berserakan.

Warna kulit kerbau yang gelap membahayakan pengendara yang lewat, sehingga sering terjadi pengendara yang menabrak kerbau dan sejumlah mobil rusak, atau pengendara yang jatuh akibat ulah kerbau ini.

Jangan pengendara dari kalangan masyarakat biasa, anggota DPRD Kuansing saja diketahui telah banyak yang menabrak kerbau ini, namun tidak ada upaya dari Pemkab Kuansing sama sekali untuk menertibkan kerbau berkeliaran ini.

Ketika ditanya siapa pemilik kerbau, biasanya masyarakat di dua kecamatan ini sudah terbiasa menghadapi kecelakaan yang diakibatkan oleh kerbaunya, saat kejadian, mereka biasanya hanya diam, takut mengaku karena harus membayar ganti rugi, tapi kalau yang mengalami kecelakaan telah pergi baru pemilik kerbau datang mengurus kerbaunya yang ditabrak kendaraan.

Namun demikian, pola beternak melepaskan ternak di huta atau di jalan ini telah dilakukan masyarakat Singingi dan Singingi Hilir sejak lama, sehingga kebiasaan ini sulit untuk dirubah.

Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Peternakan Kuansing Ir. Masri AS mengakui untuk menerapkan perda ternak untuk kawasan Singingi dan Singingi Hilir bahkan beberapa kecamatan lainnya masih sulit.

Kesulitan itu dikarenakan pola beternak masyarakat disana telah menjadi kebiasaan dari dulunya, padahal padang gembalaan di kawasan ini cukup luas, sehingga pihaknya masih kesulitan untuk menerapkan perda ternak yang ada secara drastic.

Meski kesulitan, pihaknya tetap berupaya untuk menerapkan perda ternak tersebut terutama memulai untuk dalam kota terlebih dahulu. “Kota kecamatan, Kuantan Tengah, termasuk lah Muara Lembu nanti, untuk Kuantan Tengah, sudah berbincang-bincang dalam mencapai Adipura, akan ditertibkan, dipanggil pemilik ternak itu nanti, kalau dulu ada kesepakatan, kebiasaan masyarakat awak nak sonang (senang,red) je jadi, kita sulit merubah itu, tapi kita cubo”, janji Masri.

Untuk Muara Lembu dan sekitarnya Masri juga mengetahui kalau ternak disana tidak ada yang diikat, dan secara berangsur-angsur pihaknya akan memberikan pengertian kepada masyarakat, dan diakuinya pula telah banyak korban akibat ternak berkeliaran di jalan ini. “La banyak korban, di situ,” katanya.

Kemudian dari pada itu, tukang radiator mobil di Simpang Tiga Teluk Kuantan Marso mengaku telah banyak memperbaiki radiator mobil orang yang menabrak kerbau di Singingi dan Singingi Hilir, termasuk akibat menabrak babi.(noprio sandi)

Teks fhoto

Kerbau-Sejumlah kerbau beriringan di Desa Kebun Lado Kecamatan Singingi beberapa waktu lalu ketika subuh. Kerbau ini memanfaatkan jalan untuk berkandang dan mencari makan sehingga membahayakan pengendara. (noprio sandi)

Pedagang Kesulitan, Swalayan Menjamur

Pedagang di Kota Teluk Kuantan saat merasa kesulitan untuk menjual barang dagangannya. Jual beli yang biasa banyak telah berkurang drastic tanpa diketahui sebabnya. Namun sejumlah swalayan mulai berdiri dan mendapat dukungan dari pemerintah.

Keluhan itu diantaranya dari Sinur, yang mengaku biasanya jual beli banyak, namun belakangan sangat sulit, dia sendiri tidak mengetahui sebabnya. “Sudah lama kami tak belanja, yak arena barang tak jalan (laku, red),” terang Sinur dengan kesal.

Akibat sulitnya jual beli sekarang berimbas pula kepada sulitnya mengumpulkan uang untuk setoran kepada bos serta yang lainnya. “Jadi sulit untuk mengumpulkan uang untuk setor, kalau biasanya hari Rabu jual beli cukup banyak, tapi sekarang, hari Rabu atau hari Senin dan hari lainnya, sama saja,” katanya.

Ditengah kesulitannya pedagang ditingkat bawah, ternyata Pemkab Kuansing mengeluarkan kebijakan mendukung berdirinya sejumlah swalayan. Bayangkan saja, untuk di Kota Teluk Kuantan telah berdiri banyak swalayan atau minimarket yang membuat pedagang kecil kesulitan.

Seperti halnya lusa, Bupati Kuansing H Sukarmis dan sejumlah pejabat teras Kuansing dengan semangat meresmikan berdirinya satu lagi swalayan, “Mandiri Swalayan” di Kelurahan Simpang Tiga Teluk Kuantan.

Tak tanggung-tanggung, peresmian itu sekaligus penandantanganan MoU segala macam menandakan Pemkab Kuansing lebih dekat dengan investor swalayan yang diduga membuat pedagang kecil di Kuansing  mulai kesulitan.

Memang Brand Manager Mandiri Swalayan Darmawan, SH mengatakan saat itu kalau swalayannya mempekerjakan 100 orang pramuniaga yang berasal dari putra Teluk Kuantan.

Selain itu terang Darmawan, manajemen Mandiri Swalayan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan pihak sekolah (SMK) melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) serta kerja sama dengan kelompok tani yang ingin memasarkan hasil-hasil pertanian.

Swalayan 3 lantai itu pada lantai 1 menjual kebutuhan pokok seperti sembako dan lain-lain. Pada lantai 2 terdapat berbagai produk makanan siap saji dan di lantai 3 Mandiri Swalayan menyuguhkan aneka permainan anak-anak.(noprio sandi)

Dewan Setujui APBD-P

Teluk Kuantan,- Sempat tertunda hampir sepekan, APBD-P Kuantan Singingi akhirnya ketuk palu Selasa (1/11) dari Rp 878.923.369.307,93 menjadi Rp 979.152.198.203,93,- atau meningkat Rp 100,2 miliar lebih dan Paripurna yang tampil agak lain dari biasanya membuat banyak pihak bertanya-tanya.

Pendapat akhir fraksi yang biasanya disampaikan oleh masing-masing Ketua atau perwakilan dari Fraksi dan selalu diwarnai kritikan pedas dan catatan-catatan khusus, pada paripurna kali ini, pendapat akhir fraksi hanya disampaikan satu orang yaitu mantan ketua Komisi A Afri,SP sebagai perwakilan anggota DPRD sekaligus juru bicara dari hasil kesepakatan bersama.

Paripurna yang hanya berlangsung sangat singkat tersebut hanya berisi penyampaian persetujuan penambahan biaya pada beberapa item dan pergeseran anggaran serta penyampaian persetujuan penundaan atau penghapusan anggaran yang dianggap prioritas utama. Setelah itu Bupati juga menyampaikan pidato singkat untuk menyampaikan ucapan terima kasih.(ependri)

Bupati Resmikan Swalayan Berbasis Masyarakat

Teluk Kuantan,- Pola hidup yang konsumtif masyarakat Kuantan Singingi ternyata semakin memancing tumbuhnya pusat-pusat perbelanjaan. Selain pusat jajanan makanan, pusat belanja barang harian seperti mini market dan swalayanpun kian subur. Tapi justru yang paling diserbu adalah swalayan yang penyedia kebutuhan harian juga menaja pusat jajanan makanan.

Hal itulah yang disajikan "Mandiri Swalayan" yang hadir persis ditengah jantung ibukota Teluk Kuantan tepatnya di simpang 3 SMKN 1 Teluk Kuantan. Tak hanya menyediakan kebutuhan sehari-hari, Mandiri Swalayan juga menyediakan pusat jajanan makanan cepat saji dan permaianan anak-anak "Alien Entertainment" atau Time Zonenya Plaza Matahari. Swalayan ini juga menyajikan konsep bisnis yang berbasis edukasi dan bermasyarakat.

Seperti diungkapkan Brand Manager Mandiri Swalayan Darmawan, SH: Swalayan ini untuk sementara mempekerjakan 100 orang pramuniaga yang berasal dari putra Teluk Kuantan. Selain itu terang Darmawan, manajemen Mandiri Swalayan sangat terbuka untuk bekerjasama seperti dengan pihak sekolah (SMK) untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan atau PKL serta Kelompok Tani yang ingin memasarkan hasil-hasil pertanian.

Swalayan 3 lantai itu pada lantai 1 menjual kebutuhan pokok seperti sembako dan lain-lain. Pada lantai 2 terdapat berbagai produk makanan siap saji dan di lantai 3 Mandiri Swalayan menyuguhkan aneka permainan anak-anak.

Untuk menunjukkan keseriusan pihak manajemen Mandiri Swalayan dalam menjadikan swalayan ini sebagai bagian dari penunjang perekonomian masyarakat Kuantan Singingi, telah pula ditandatangani MoU antara pihak Manajemen Mandiri Swalayan dengan Poktan terkait kesediaan menjadi penyuplai produk hasil pertanian.

Disaksikan Wabup Drs H Zulkifli, PLt Sekda Marduyut,SE dan seluruh pejabat dan undangan, MoU ditandatangani oleh Darmawan juga ditandatangani langsung oleh Bupati H Sukarmis Selasa siang (1/11) pukul 13.00 wib..

Dalam pengarahannya, Bupati menyambut baik kehadiran Mandiri Swalayan. Selain sebagai penyedia kebutuhan sehari-hari, kehadiran pak Darmawan dengan Mandiri Swalayannya di Teluk Kuantan merupakan investor yang diharapkan punya komitmen yang serius untuk membangun Kuansing. Peresmian pembukaan swalayan itupun ditandai dengan pengguntingan pita oleh Sukarmis.(Ependri)