Jumat, 17 Juni 2011

Edisi 3 Tahun 2010. RAPP Dukun Jalur Puti Mandi


RAPP Dukun Jalur Puti Mandi
Pacu jalur identik dengan keberadaan dukun. Semua jalur memiliki dukun sakti yang telah diakui dalam dunia kebathinan di Kuansing atau Indragiri Hulu asal jalur masing-masing. Diantara pawang yang unik itu, ialah pawang Jalur Puti Mandi Mayang Taurai RAPP Desa Rantau Sialang Kecamatan Kuantan Mudik, karena mereke keluar sebagai juara pertama dua kali berturut-turut.
Tento orang akan bertanya, kemenangan Puti Mandi tentu juga terkait hebatnya dukun, itu disebabkan oleh dukun atau pemacunya yang kuat?, ada yang mengatakan hal itu disebabkan anak pacuan, ada yang mengatakan kalau itu disebabkan oleh dukung yang sakti, dan ada yang mengatakan kedua-duanya.
Puti Mandi memang memiliki dukun seperti jalur-jalur biasa lainnya, namun dukun yang paling banyak memberikan dorongan sprit kepada jalur ini adalah adanya dukun sebuah perusahaan bubur kertas besar di Riau, PT Riau Andalan Pulp and Paper atau masyarakat sering mengatakan RAPP.
Dukung RAPP ini ternyata membentuk tim juga, perusahaan mengirim sebuah tim yang bertugas untuk mengurus jalur ini, bahkan tim yang diturunkan ada salah satunya yang merupakan jajaran direksi alias orang penting di perusahaan itu.
Semua dukun RAPP ini sempat mengadakan makan malam persama dengan Persatuan Wartawan Kuantan Singingi (Pewarta) di Rumah Makan Selera Kampung Teluk Kuantan sebelum pacu jalur dimulai, saat itu RAPP menargetkan jalur Puti Mandi Mayang Taurai RAPP bisa mempertahankan juara pertama Pacu Jalur Tradisional Teluk Kuantan tahun 2009 pada tahun 2010 ini, bahkan telah mempersiapkan bonus untuk kemungkinan juara pertama jika bisa didapat.
Perusahaan bubur kertas ini hanya menumpang nama sebanyak empat huruf saja huruf R, huruf A, huruf P dan huruf P atau RAPP pada ujung nama Jalur Puti Mandi Mayang Taurai ini, namun akibat empat huruf itulah, marwah perusahaan itu dipertaruhkan.
Ternyata RAPP mati-matian berusaha agar jalur “mereke” menang dalam pacu jalur, hal ini dianggap mereka sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap budaya pacu jalur, meski tidak semua jalur mendapatkan suplemen dari perusahaan ini, melainkan jalur yang dibina dan panitia pelaksana saja.
Seorang pawang jalur memberikan sugesti yang tidak kelihatan dengan mata telanjang, namun hanya bisa dirasakan dengan mata batin. Begitu juga dengan dukun RAPP ini, sugesti yang mereka berikan kepada anak pacuan memang tidak kelihatan, namun hanya bisa dibuktikan dengan tenaga yang mereka keluarkan saat berpacu, belum lagi sugesti lain yang tidak semua khalayak umum mengetahuinya apa sebenarnya yang dibisikkan sang dukun ke anak pacuan.
Yang sangat aneh, ajang pacu jalur Rayon I di Kecamatan Inuman, Rayon II di Hulu Kuantan dan Rayon III di Pangean, Jalur Puti Mandi Mayang Taurai malah tidak disebut-sebut sebagai jalur yang bisa diandalkan pada tahun 2010, karena prestasi mereka kalah oleh jalur-jalur yang lain, bahkan yang lebih mengejutkan Jalur Siluman Buayo Danau Desa Sitorajo Kari Kecamatan Kuantan Tengah.
Jalur Siluman ini mampu menjadi juara I di pacu jalur Rayon I Kecamatan Inuman, ini merupakan jalur yang tergolong bisa disebut “Penjelajah Arena”, cuma saja saat pacu jalur tardisional tingkat nasional di Teluk Kuantan pawang jalur ini kalah kuat dibandingkan jalur Puti Mandi Mayang Taurai.
Dengan demikian, perusahaan besar seperti Indah Kiat, Chevron serta perusahaan perkebunan lainnya di Riau sebenarnya jika menjadi dukun di Jalur Siluman Buayo Danau tentu akan memberikan sprit juga kepada jalur ini, sehingga kemungkinan jalur Puti Mandi Mayang Taurai bisa dikalahkan pada saat final lalu.
Sebuah logika berpikir yang harus dipikirkan semua pihak dalam berpacu jalur dimasa yang akan datang, dukun dari perusahaan atau donator besar ternyata bisa dikategorikan menjadi “Dukun Sakti” yang sulit untuk ditandingi. (noprio sandi)


Pacu Jalur, Latihan Sampai Penutupan
Latihan Pacu Jalur Diintensifkan
Beberapa jalur mengintensifkan latihan pacu jalur, latihan ini dalam rangka menghadapi musim pacu jalur tahun 2010. Meski hanya latihan, tepian Narosa Teluk Kuantan tetap dipadati oleh penonton serta supoter dari desa yang sedang latihan.
Latihan itu telah dimulai sejak bulan Juni. Diantaranya Minggu (6/6), tepian Narosa Teluk Kuantan tiba-tiba saja dipenuhi oleh pengunjung, mereka ternyata supporter dari 6 buah jalur yang akan mengadakan latihan untuk menghadapi musim pacu jalur tahun 2010.
Tidak lama berselang, sore itu 6 buah jalur dengan tiga kali hilir terlihat meluncur di tepian Narosa Teluk Kuantan, tentu saja ini menimbulkan sorak sorai yang hangat dari pendukung jalur yang sedang perpacu tersebut.
Jalur yang mengintensifkan latihan pacu tersebut diantaranya beberapa jalur yang sudah ternama Tuah Inayan Mendulang Untuang dari Desa Pulau Aro Kecamatan Kuantan Tengah, Jalur Merak Jingga dari Desa Sawah, jalur dari Pulau Komang Sentajo serta beberapa buah jalur baru yang catnya belum selesai.
Meski hanya latihan, anak pacuan terlihat antusias untuk memenangkan jalur mereka, kondisi ini juga menarik bagi pengunjung lainnya, sehingga dalam hitungan detik, tepian Narosa menjadi lautan manusia.
Dilarang Menyedot Pasir dan Kerikil
Ditengah sibuknya anak pacuan latihan, tidak terasa musim pacu jalur semakin dekat, panitia yang notabenenya didominasi Pemkab Kuasing mengeluarkan berbagai larangan, diantaranya larangan menyedot pasir di kawasan penambangan pasir dan kerikil di sungai Kuantan terutama di Teluk Kuantan.
Imbas dari larangan pemerintah terhadap penyedotan pasir dan kerikil pada musim pacu jalur kali ini juga dirasakan pemilik jasa angkutan pasir dan kerikil. Betapa tidak, ketika kebutuhan meningkat menghadapi pacu jalur dan bulan puasa, kendaraan mereka malah tidak bisa menghasilkan secara optimal karena pesanan pasir dan kerikil yang diminta masyarakat tidak bisa dipenuhi.
Rasa kecewa ini dialami Ujang, salah seorang pemilik kendaraan pengangkut pasir dan kerikil, dimana setiap hari penghasilannya dari hasil pengangkutan material bangunan itu harus dihentikan sejak beberapa hari ini sampai musim pacu jalur di Teluk Kuantan usai.
Kondisi ini dikarenakan pasir dan kerikil yang akan diangkut sangat sulit didapat dari penambang pasir dan kerikil yang ada di Sungai Kuantan, karena penyedot hanya bermenung saja beberapa hari sebelum pacu jalur di Teluk Kuantan mulai karena dilarang pemerintah menyedot pasir dan kerikil dengan alasan pipa sedot menganggu pelaksanaan pacu jalur.
Sebenarnya, antara pacu jalur dengan material pasir dan kerikil menurut Ujang tidak ada hubungannya, namun karena kebijakan aneh yang dilakukan, akan terjadi kesulitan material pasir dan kerikil untuk beberapa hari ini.
Yang paling parah kondisinya saat itu keberadaan pasir hampir tidak ada stok sama sekali, sehingga berbagai upaya dilakukan termasuk mencari pasir serta kerikil sampai ke Benai, sedikit itupun dengan kualitas yang kurang baik, namun kerikil dilihatnya masih banyak stok pada penambang.
Larangan Tribun
Larangan demi larangan datang, bahkan mata pencaharian masyarakat tempatan membuat tribunpun dilarang tahun 2010 ini. Larangan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi agar tidak membuat tribun di areal pacu jalur Teluk Kuantan membuat warga kecewa. Pasalnya penghasilan setiap tahun dari tribun ini hilang sama sekali tanpa ada penggantinya kegiatan lain.
‘Itulah susahnya, sekarang telah di larang membuat tribun, bagaimana mau mencari uang lagi,” ujar Fajri Has warga Teluk Kuantan mengeluh sebelum pacu jalur dimulai terkait rencana Pemerintah Kabupaten Kuantna Singingi melarang pembuatan tribun pacu jalur di sungai Kuantan di Teluk Kuantan.
Padahal sebelumnya Fajri mengaku penghasilan masyarakat Kecamatan Kuantan Tengah dalam pacu jalur jalur setiap tahunnya yang cukup lumayan diantaranya melalui tribun pacu jalur, dengan menyediakan layanan tempat menonton pacu jalur dengan meminta imbalan uang masuk.
Entah mengapa pada tahun ini, telah keluar larangan untuk membuat tribun itu, sehingga masyarakat tidak berani membuat tribun, dan yang mengeluarkan larangan informasi yang didapatnya berasal dari Camat Kuantan Tengah atas nama pemerintah dan panitia pacu jalur.
Meski demikian, Fajri berkeyakinan kalau larangan itu khusus hanya untuk tahun 2010 saja dan tidak diterukan pada tahun-tahun selanjutnya, karena kalau masih dilarang tahun berikutnya, masyarakat akan berontak.
Disepanjang Sungai Kuantan tempat arena pacu jalur tingkat nasional di Teluk Kuantan memang telah bersih dari tribun pada bagian pinggir sungai, kecuali pada areal belakang tangga yang dibuat pemerintah serta bagian hilir pancang finis.
RAPP Dukung dan Sukseskan Pacu Jalur 2010
Ditengah sibuknya masyarakat menaruh antipati terhadap pemerintah dan panitia pacu jalur, ternyata pacu jalur juga membutuhkan dukungan dana. Dana itu diharapkan datang dari berbagai donator termasuk dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di Riau khususnya Kabupaten Kuantan Singingi.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka mendukung dan menyukseskan pelaksanaan iven nasional Pacu Jalur Tradisional 2010 Taluk Kuantan, Kabupaten Kuansing, yang berlangsung 29 Juli - 1 Agustus mendatang, PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap tradisi kebanggaan budaya pacu jalur masyarakat Kabupaten Kuansing dengan menyerahkan bantuan berupa pengadaan hadiah utama bagi juara satu dan bantuan sponsorship kepada panitia pacu jalur 2010.
Deputi Direktur CSR PT. RAPP, Imron Rosyadi Rabu (28/7) seperti diterangkan Media Releation RAPP Budi Firmansyah mengatakan bantuan RAPP untuk kegiatan pacu jalur tahun ini adalah sebagai wujud kepedulian dan dukungan perusahaan terhadap salah satu warisan budaya yang telah menjadi agenda pariwisata nasional di tingkat daerah yang terkenal luas di Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau dan Indonesia secara umum.
Sebagai perusahaan yang memiliki motto tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, RAPP senantiasa komit melaksanakan dan mendukung program-program sosial kemasyarakatan yang membantu dan bermanfaat bagi masyarakat. Dalam setiap acara pembukaan pacu jalur, Manajemen RAPP dan ratusan karyawan RAPP turut hadir menyaksikan iven kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi tersebut.
Tahun 2010, RAPP turut mendukung dan menyukseskan kegiatan ini dengan memberi bantuan untuk hadiah utama berupa 3 ekor kerbau, 2 ekor sapi dan bantuan pelaksanaan selama acara berlangsung dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 88,1 juta. Bantuan ini telah diserahkan oleh Manajemen RAPP kepada panitia melalui Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuansing Ir Ardi Nasri 22 Juli 2010.
Tidak hanya mendukung pelaksanaan, ternyata perusahaan ini juga memilih salah satu jalur untuk dijadikan jalur binaan. Jalur yang dipilih RAPP itu membawa bendera perusahan pada kegiatan pacu jalur tradisional 2010 ini, sudah bisa ditebak, tentu masih tetap Jalur Puti Mandi Mayang Taurai dari Desa Ratau Sialang Kecamatan Kuantan Mudik, dimana jalur ini merupakan Juara Umum Pacu Jalur 2009 lalu. ”Jalur Mayang Taurai masih tetap disponsori oleh RAPP dan berharap jalur ini bisa tetap mempertahankan posisinya seperti tahun lalu. RAPP berjanji akan memberikan bonus khusus kepada Jalur Puti Mandi Mayang Taurai jika mampu mempertahankan gelarnya, “ janji Imron dengan rasa optimis.
Festival Kayat
Pacu jalur Teluk Kuantan hanya menghitung jam, malam sebelum pelaksanaan, Kabupaten Kuantan Singingi untuk mendukung ivent pacu jalur menggelar festival kayat dari 13 group kayat tradisional. Keluar sebagai pemenang group kayat Dendang Melayu berhasil mengalahkan Dendang Maimbau.
Festival kayat Rabu (28/7) malam berlangsung hingga dinihari pukul 14.00 WIB Kamis (29/7), juara pertama Dendang Melayu dari Kecamatan Kuantan Tengah, juara II Dendang Maimbau dari Kuantan Tengah juga, juara III Ayam Jinak dari Kuantan Mudik, juara IV Gelora Muda Benai, Tolang Mamak Hulu Kuantan.
Dewan Pengamat Sarwan Majid menilai masih ada peserta kayat yang kurang sopan dalam berkayat, diantaranya ditunjukkan dengan adanya peserta yang membelakangi penonton bahkan mengoyangkan bokongnya, sebaiknya hal ini dimasa yang akan datang tidak terjadi lagi.
Dewan Pengamat lain Asrul Muda menilai masih banyak group kayat di Kuansing yang tidak pas masuk gendang peningkah dengan lagu, sebaiknya pemain gedang peningkah memberikan kesempatan kepada penyanyi untuk menyanyi baru setelah itu diberi tingkah.
Sementara itu Dewan Pengamat Zakia Hada S.Sn M.Hum mengatakan kalau ada kecamatan di Kuansing yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat sehingga kayat yang dimainkan sangat kental kayat Sumatera Baratnya dengan menggunakan saluang.
Kondisi ini menurutnya tidak perlu dipermasalahkan, melainkan perlu dijaga kelestariannya karena hal itu merupakan bagian budaya Kabupaten Kuantan Singingi yang memang sulit dipisahkan dengan Minang Kabau tersebut.
Gubernur Buka Pacu Jalur 2010
Setelah dihibur dengan kayat hingga dini hari, pagi harinya merupakan saat pembukaan pacu jalur yang dinanti-nanti masyarakat. Gubernur Riau H M Rusli Zainal SE MP membuka secara resmi pacu jalur tahun 2010. Sebelum membuka, Rusli disuguhi pawai budaya dari 12 kecamatan yang ada di Kuansing dengan peserta yang tidak terbatas, berbagai keanegaraman budaya ditampilkan.
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Rusli Zainal, Kamis (29/7) di Pendopo Lapangan Limuno didampingi Bupati Kuansing H Sukarmis dan Ketua Komisi D Provinsi Riau H Syarif Hidayat.
Dalam sambutannya, Rusli Zainal mengatakan pacu jalur merupakan budaya unik satu-satunya di Provinsi Riau yang diawali oleh segelintir orang, karena memiliki daya tarik sendiri dan akhirnya menjadi berkembang.
Sedangkan Provinsi Riau menurut Rusli menjadikan sector pariwisata menjadi sektor andalan ke dua setelah perdagangan, industri dan investasi, dan pacu jalur merupakan bagian dari sektor pariwisata yang perlu ditumbuh kembangkan terus, disamping mempertahankan budaya.
Pacu jalur sebagai bagian dari pariwisata lanjut Rusli membawa dampak sosial ekonomi, karena sejumlah hotel di Teluk Kuantan menjadi penuh, rumah makan serta restoran laris termasuk pedagang-pedagang serta warung-warung masyarakat.
Oleh sebab itu potensi pariwisata ini disarankan Rusli untuk terus dikembangkan dengan melakukan peningkatan intensitas pacu jalur, yang dilaksanakan 6 bulan satu kali atau tiga bulan satu kali dengan pengaturan yang bisa menjadi daya tarik wisata.
Sementara itu Bupati Kuansing H Sukarmis mengatakan pacu jalur tahun 2010 dilaksanakan tanggal 29/7 sampai 1/8, dilakukan percepatan untuk menghormati bulan suci ramadhan yang diperkirakan jatuh pada tanggal 11 atau 12 Agustus mendatang.
Dalam pada itu Orang Godang Datuk Bisai Edyanus Herman Halim SE MM mengharapkan agar Pemerintah Provinsi Riau menambah pendanaan pacu jalur melalui APBD  sebagai komitmen pemerintah terhadap pacu jalur.
Film Pendek Kedua Kembali Digarap
Ditengah sibuknya pejabat teras Riau dan Kuansing melaksanakan acara pembukaan, ternyata dimanfaatkan masyarakat untuk mempromosikan berbagai souvenir pacu jalur, diantaranya yang dilakukan kru Bee Kuans. Setelah sukses dalam membuat film pendek “Cintaku di Kuantan Singingi” Bee Kuans Collection kembali menggarap film kedua. Penggarapan itu memanfaatkan momen pacu jalur sehingga berbagai latar film telah mencerminkan keadaan pacu jalur sebenarnya.
Menurut Sutradara Bee Kuans, Robby Candra, saat ini mereka sedang menggarap film baru setelah film pertama sukses dibuat dan dipasarkan di Kuantan Singingi melalui produser Juned Kudun, Manager Safrialis.
Memanfaatkan momen ini, mereka melakukan shooting termasuk ditempat pelaksanaan acara pembukaan pacu jalur. Disela-sela acara Pembukaan Pacu Jalur di Lapangan Limuno Teluk Kuantan itu, berkaitan dengan adanya pemaian film yang kebetulan sedang berpakaian serta berdandan seperti tuntutan scenario, karena pemain ini juga dilibatkan dalam acara pembukaan pacu jalur itu.
Untuk pemasaran film pertama, mereka secara bersama-sama memasarkan film itu ke masyarakat yang datang ke Teluk Kuantan, bahkan termasuk pemeran utama juga ikut memasarkank film dengan mengatakan kepada pembeli kalau pemain film itu dirinya sendiri agar pembeli yakin.
Masyarakat cukup tertarik dengan film ini, bahkan ada yang membeli sekali dua, karena gencarnya pemasaran masyarakat Kuansing juga telah mengetahui secara luas keberadaannya sebagai souvenir pacu jalur.
Sampah Dibersihkan Tengah Malam
Setelah pembukaan, acara intinya pada siang hari datang. Sorak sorai penonton di Tepian Narosa atas 123 jalur yang ikut berpacu jalur memacu jumlah sampah yang dihasilkan pengunjung serta pedagang. Ivent pacu jalur pada siang hari itu ternyata menyisakan sampah harian yang cukup lumayan. Untuk mengurangi itu pada keesokan harinya, petugas kebersihan melakukan pembersihan sampah setiap malamnya persisnya lewat tengah malam disaat masyarakat telah beristirahat dan jalanan Kota Teluk Kuantan sepi.
Pada siang hari, Kota Teluk Kuantan memang menjadi lautan manusia, tapi pada malam hari, sejumlah jalan telah dipenuhi oleh sampah hampir merata terutama pada tempat-tempat konsentrasi orang pada siang atau menjelang tengah malamnya.
Ternyata petugas kebersihan dikerahkan cukup ramai, mereka melakukan aktivitas pembersihan sampah lewat tengah malam, dimana saat itu jalanan kota Teluk Kuantan telah sepi dari pengunjung. Petugas kebersihan ini bekerja maksimal, ada beberapa kelompok, disekitar mereka bekerja juga diiringi mobil pengangkut sampah. Sehingga tidak berapa lama jalanan yang penuh sampah terlihat bersih kembali.
Kemudian pada siang harinya kota  Teluk Kuantan kembali terlihat bersih, dan manusia datang untuk menyaksikan pacu jalur merasa nyaman karena jarang menemukan tumpukan sampah, padahal sebelumnya  produksi sampah terutama oleh pedagang sangat tinggi.
Langit Malam Minggu Mendadak Cerah
Selain sampah yang menjadi sorotan pelaksanaan pacu jalur, juga sering terjasi peristiwa aneh. Percaya atau tidak, malam minggu saat pacu jalur di Kota Jalur Teluk Kuantan kejadian aneh terjadi. Usai magrib kondisi langit cerah, secara tiba-tiba datang angin kencang dengan gubalan awan hitam, kondisi ini tidak sampai hari hujan. Kuat dugaan malam itu pawang hujan beraksi, sehingga langit mendadak cerah.
Malam minggu itu, sejumlah masyarakat memadati tempat bermain, tempat berbelanja serta berbagai pentas seni mulai dari habis magrib, namun ketika pukul 21.00 WIB, langit Teluk Kuantan tiba-tiba gelap, angin kencang datang, otomatis masyarakat bersiap-siap untuk pulang kerumah karena pertanda hari mau hujan.
Mereka yang cemas langsung menuju kediaman, namun tidak berapa lama angin kencang tersebut hilang begitu saja, langit kembali cerah, bintang kembali kelihatan, maka masyarakat kembali menikmati malam minggu di Kota Teluk Kuantan.
Salah satu tempat yang cukup ramai dikunjungi masyarakat sebagai wahana bermain anak di balon Ipin Upin yang ada di depan rumah tahanan Teluk Kuantan, tempat ini dari magrib hingga malam terus ramai.
Salah seorang orang tua anak Idon mengaku membawa anaknya ke tempat ini hampir setiap malam sejak mainan anak-anak itu ada, tiket masuk Rp 5.000 untuk satu anak selama 15 menit dan terus diperpanjang dengan menambah tiket baru.
Ramainya pengunjung pada malam hari ke sejumlah tempat di Teluk Kuantan menurut Idon tidak terlepas dari mahalnya harga karet saat ini, dimana untuk 1 kg karet seharga Rp 11.000, sedangkan sebelumnya hanya Rp 5.000.
Hal senada juga diungkapkan Eja warga Sentajo mengaku senang membawa anaknya ke permainan anak-anak dimalam hari karena banyak permainan baru yang belum pernah disaksikan anaknya.
Pengunjung Final Pacu Jalur Padat
Hari demi hari berlalu, tibalah saatnya final pacu jalur. Strategi pemerintah menetapkan final pacu jalur di hari Minggu ternyata berhasil. Terbukti pengunjung pacu jalur sangat padat sehingga arus lalu lintas kedatangan macet hingga radius 6 KM.
Kalau biasanya yang macet itu disaat pulang menonton pacu jalur karena semua penonton sama-sama menuju pulang ke rumah, namun kali ini terjadi mulai sejak kedatangan. Kepadatan kedatangan pengunjung pacu jalur paling padat itu berasal arah hilir, sehingga kendaraan macet sampai Desa Muaro Sentajo dengan jarak 6 KM dari Teluk Kuantan, sementara dari bagian hulu juga padat, sedangkan yang agak kurang padat dari arah Pekanbaru.
Ujang salah seorang warga Sentajo mengaku dirinya terpaksa harus mencari jalan alternative agar bisa sampai ke Teluk Kuantan untuk menonton pacu jalur, karena jalan mulai dari Desa Muaro Sentajo padat dan macet. “Itu baru menonton, apalagi nanti pulangnya, mungkin bisa sampai malam baru bisa lewat,” prediksi Ujang.
Ramainya pengunjung kali ini menurut Ujang merupakan pengunjung terpadat selama pacu jalur ada, karena biasanya kepadatan serta kemacetan ketika datang menonton pacu jalur hanya sampai Fitri Service, sedangkan sekarang sangat luar biasa.
Dalam pada itu Iwan penonton dari Cerenti juga merasakan padatnya pengunjung, terutama dikawasan sekitar pancang finis, namun saat ini penonton merasa senang karena tidak ada lagi tribnun dibagian bawah tangga tempat menonton.
Kalau tahun sebelumnya menurut Iwan menonton pacu jalur sangat sulit karena percuma saja pemerintah membuat tangga untuk menonton karena terhalang oleh tribun sedangkan sekarang halangan itu tidak ada lagi, sehingga bisa puas menonton pacu jalur hingga selesai.
Sementara itu, ramainya pengunjung pada hari final pacu jalur membawa dampak positif kepada masyarakat tempatan yang berjualan makanan dan lainnya, dimana rata-rata dagangan mereka laku keras. “Lumayan pacu jalur tahun ini,” pengakuan sejumlah pedagang masyarakat tempatan di Desa Sawah Teluk Kuantan.
Namun ramainya pengunjung tidak membuat semua orang bisa menonton pacu jalur, menurut pengakuan Robi warga Kelurahan Sungai Jering, diirnya terpaksa pulang kembali ke rumah akibat terlambat datang menonton sehingga tepian narosa telah penuh.
Akhirnya dia lebih memilih pulang dan membatalkan menonton pacu jalur karena ramainya orang. “Yang nampak cuma kepala orang, karena datang terlambat menontonnya, ya terpaksa pulang lagi,” kata Robi kesal.
Restoran Laris
Pengunjung yang ramai membawa keuntungan. Salah satu keuntungan pacu jalur di Teluk Kuantan membuat dagangan sejumlah restoran laris. Bahkan ada diantara restoran/rumah makan itu yang habis disaat orang masih banyak membutuhkan makan, terutama pada hari pertama, ketiga dan final, sementara hari kedua pengunjung agak sepi.
Kondisi itu dikatakan Deni pengelola Restoran Barangin Sinambek Teluk Kuantan (1/8) malam, dimana sekitar pukul 19.30 WIB semua makanannya habis terjual mulai dari pagi hingga sore hari.
Kondisi ini menurutnya tidak pada hari final saja melainkan juga pada hari pacu pertama dan ketiga, sedangkan pacu hari kedua pengunjung diakuinya sangat kurang. Sedangkan final baru magrib kain penutup etalase sambal mereka telah di pasang.
Tidak hanya rumah makan Barangin, rumah makan Mak Itam Sungai Jering juga terlihat telah memasang kain pada etalase sambal pertanda kalau rumah makan itu telah kehabisan dagangannya karena ramainya pengunjung pacu jalur yang makan.
Selain rumah makan/restoran, pujasera juga menjadi tempat makan yang banyak diminati pengunjung pacu jalur, diantaranya pujasera Simpang Tiga, Bridge Pujasera Koto Teluk Kuantan sampai kepada kantin masyarakat umum.
Bonus Menanti Jalur Puti Mandi Mayang Taurai dari RAPP
Dari berbagai rangkaian pacu jalur, orang akan bertanya, siapa yang keluar sebagai juara. “Puti Mandi Mayang Taurai RAPP”. Seperti yang telah dijanjikan manajemen PT RAPP ketika makan malam bersama Persatuan Wartawan Kuantan Singingi (Pewarta) sebelum pacu jalur, jika jalur Puti Mandi Mayang Taurai RAPP Desa Rantau Sialang Kuantan Mudik berhasil menang juara I bonus menanti jalur itu. Apa bonusnya manajemen belum memberi tahukan.
Jalur Puti Mandi Mayang Taurai berhasil mengalahkan jalur penjelajah arena hingga kehilir Jalur Siluman Buayo Danau Sitorajo Kari Kecamatan Kuantan Tengah pada final pacu jalur tradisional Minggu (1/8) di tepian Narosa Teluk Kuantan, juara III Panglimo Sati Gunung Toar dan juara IV Harimau Kompe dari Kinali Kuantan Mudik.
Rencana pemberian bonus ini terlontar dari Salomo Sitohang salah seorang manajemen PT RAPP serta beberapa pihak manajemen lainnya, pemberian bonus ini sama seperti tahun sebelumnya atas keberhasilan jalur Puti Mandi Mayang Taurai.
Media Relation PT RAPP Budhi Firmansyah, setelah 4 hari pertandingan jalur di Kuansing, jalur Puti Mandi Mayang Taurai RAPP berhasil mempertahankan gelar juara I.
Bupati Tutup Pacu Jalur
Setelah dibuka Gubernur Riau H M Rusli Zainal (29/7) lalu, untuk penutupan dilakukan Bupati Kuansing H Sukarmis. Dalam kesempatan tersebut langsung diserahkan hadiah juara pacu jalur tradisional, pacu jalur mini serta kontes jalur. Penutupan pacu jalur kali ini sederhana.
Menutup pacu jalur, Sukarmis (1/8) mengatakan di pentas apresiasi seni kalau pacu jalur mengandung semangat kegotongroyongan, semangat ini telah ada sejak nenek moyang Bangsa Indonesia.
Usai menutup pacu jalur, Sukarmis berkesempatan menyerahkan hadiah juara I Pacu Jalur Tradisional tahun 2010 atas jalur Puti Mandi Mayang Taurai dari Desa Rantau Sialang Kecamatan Kuantan Mudik, hadiah itu mulai dari hadiah ternak, uang, piala bergilir Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI sampai kepada piagam penghargaan dan tonggol juara.
Tidak hanya Sukarmis, Wakil Bupati Drs H Mursini M Si juga didaulat memberikan hadiah juara II atas jalur Siluman Buayo Danau Desa Sitorajo Kari Kecamatan Kuantan Tengah, jalur ini terkenal dengan sebutan penjelajah arena.
Selain Sukarmis dan Mursini, Ketua DPRD Muslim, S.Sos, Dandim, Kapolres AKBP Rudi Abdi Kasenda, Sekda Drs H Zulkifli M.Si, Wakil Ketua DPRD Sardiono serta sejumlah kepala dinas/badan juga didaulat untuk menyerahkan hadiah termasuk pacu jalur mini serta kontes jalur.
Hadiah yang disediakan panitia berasal dari sumbangan PT RAPP, PT Tri Bakti Sarimas, Bank Riau serta sejumlah perusahaan lainnya, sementara untuk hadiah ternak sudah bisa diambil malam itu itu di Kacab Dinas Peternakan Kecamatan Kuantan Tengah samping Pasar Rakyat.
Dipentas yang sama, juga diserahkan hadiah bagi juara sepakbola kompetisi Persiks tahun 2010, yang juara I RMKK Kari, juara II Jake, juara III Samber FC Sawah dan juara IV Teratak Air Hitam.
Anehnya, khusus untuk hadiah uang tunai kompetisi Persiks lebih besar dibandingkan hadiah uang tunai pacu jalur tradisional, dimana untuk juara I kompetisi Persiks diberikan uang tunai Rp 20 juta, sedangkan hadiah pacu jalur tradisional uang tunainya paling tinggi hanya Rp 10 juta. (noprio sandi)


Kuansing Usulkan Perubahan RTRW
TELUKKUANTAN-Pemkab Kuansing mengusulkan perubahan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Perubahan itu terkait semakin banyaknya kebutuhan lahan oleh masyarakat untuk menopang perekonomian, sehingga RTRW yang lama tidak sesuai lagi.
Pengusulan itu dikatakan Sekda Kuansing Drs H Zulkili M.Si belum lama di Desa Sungai Sirih Kecamatan Siingingi terkait semakin besarnya tingkat kebutuhan masyarakat yang tidak ditampung ketersediaan lahan yang cukup.
Zulkifli mencontohkan untuk masyarakat yang berada di kawasan ekstransmigrasi, dimana pada awal berdirinya transmigrasi 1 Kepala Keluarga (KK) hanya diberikan 2 hektar lahan, sedangkan saat ini 1 KK tersebut telah terpecah menjadi 2 atau bahkan 3 KK.
Kondisi ini secara logika menurut Zulkifli membutuhkan lagi lahan perkebunan untuk menopang kehidupan KK baru itu, sementara peruntukan lahan telah ada, sehingga perlu dirubah RTRW agar bisa dilakukan perluasan lahan untuk pemenuhan kebutuhan.
Sementara itu berdasarkan catatan, di kawasan Rantau Singingi saat ini bentangan lahan perkebunan terbentang luas, lahan ini telah diperuntukkan untuk beberapa fungsi diantara perkebunan milik perusahaan swasta.
Disamping itu, kawasan hutan lindung yang ada dikawasan ini semakin terjepit oleh aktivitas pembukaan lahan untuk perkebunan itu, sehingga masyarakat setempat juga ikut terjepit karena kebutuhan akan lahan semakin besar. (noprio sandi)


Jalur RAPP
Keterlibatan perusahaan bubur kertas besar di Riau PT RAPP tentu menjadi tanda Tanya semua pihak.. apa gerangan maksud perusahaan ini. Secara kasat mata, perusahaan ini tidak membutuhkan lagi promosi ditingkat kalangan anak jalur atau dilingkungan masyarakat Kuantan Singingi atau Riau, rata-rata semua orang tahu kalau perusahaan ini berusaha dibidang HTI yang menghasilkan kertas sampai buburnya.
Tentu ada maksud lain yang hanya mereka yang tahu. Berdasarkan keterangan-keterangan pers yang mereka berikan, mereka ingin berparitisipasi dalam event budaya masyarakat Kuantan Singingi dengan memberikan bantuan berupa pengadaan hadiah utama bagi juara satu dan bantuan sponsorship kepada panitia pacu jalur 2010.
Sebagai perusahaan yang memiliki motto tumbuh dan berkembang bersama masyarakat, RAPP katanya senantiasa komit melaksanakan dan mendukung program-program sosial kemasyarakatan yang membantu dan bermanfaat bagi masyarakat. Memang sih, dalam setiap acara pembukaan pacu jalur, Manajemen RAPP dan ratusan karyawan RAPP turut hadir ke Teluk Kuantan, ya tentu mereka butuh penginapan serta kebutuhan lain-lain, salah satu penginapan yang menjadi Base Camp mereka Hotel Pujangga.
Tahun 2010, RAPP memberi bantuan hadiah utama berupa 3 ekor kerbau, 2 ekor sapi dan bantuan pelaksanaan selama acara berlangsung dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 88,1 juta. Bantuan ini telah diserahkan oleh Manajemen RAPP kepada panitia melalui Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuansing Ir Ardi Nasri 22 Juli 2010, karena jalur mereka yang menang, ya bantuan itu untuk dia juga, tapi itu kan kebetulan.
Karena ternyata perusahaan ini juga memilih salah satu jalur untuk dijadikan jalur binaan membawa bendera perusahan Jalur Puti Mandi Mayang Taurai dari Desa Ratau Sialang Kecamatan Kuantan Mudik, jalur ini merupakan juga Juara Umum Pacu Jalur 2009 lalu.***

Pengantar Redaksi

Tidak terasa, Tabloid Sentral Kuansing telah terbit sebanyak 3 edisi. Tentu tidak disangka dan tidak diduga, karena berdasarkan pengalaman sebelumnya, memang ada tabloid sejenis terbit, namun tidak bertahan lama. Mudah-mudahan berkat doa kita bersama tabloid ini tetap terbit dan eksis sampai nanti dalam mencerdaskan masyarakat.
Namun demikian, tabloid ini sempat tertunda penerbitannya, terutama untuk Edisi 2, dimana rentang waktu terbit antara Edisi 1 dengan Edisi 2 agak lama karena disebabkan berbagai kendala, diantaranya kesibukan berbagai pihak yang terlibat dalam finishing tabloid ini, maklum, lay out sampai editing dikerjakan di redaksi Tabloid Sentral Kuansing di Teluk Kuantan sendiri.
Belum lagi pengumpulan masukan-masukan terhadap kemajuan tabloid ini serta adanya keterbatasan tenaga dalam mengerjakannya, terutama dalam mengumpulkan berita serta foto, namun Alhamdulillah, semuanya bisa berjalan lancar.
Yang menjadi pertimbangan juga untuk kemajuan tabloid ini menyangkut distribusi. Karena distribusinya ditargetkan ke seluruh desa/kelurahan di Kuansing, maka memakan waktu, sehingga pihak manajemen memutuskan untuk mencetak Edisi 2 dan Edisi 3 secara serentak sehingga bisa mendistribusikan secara bersama dengan membuat biaya serta waktu distribusi menjadi efisien.
Dari keputusan ini tentu membawa efek negative juga kepada pembaca, apalagi mereka yang berlanggaran atau biasa membeli di counter-kounter, maka akan terlihat dua edisi sekaligus datang ke meja serta terpajang diberbagai tempat.
Oleh sebab itu, atas berbagai kekurangan ini kami minta maat, dan kami terus mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca semuanya.***


Penerimaan Daerah Tersendat
KOTO CERENTI-Penerimaan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi ternyata tidak semulus yang dibayangkan. Bupati Kuansing H Sukarmis telah memerintah Kepala Dinas Pendapatan Daerah Drs Sumarlis, MM bersama Asisten III Frederik, SE, Kabag Keuangan Nafrial serta yang lainnya untuk jemput bola ke pemerintah pusat.
Sukarmis di Koto Cerenti ketika safari ramadhan beberapa waktu lalu mengaku baru saja mengutus Sumarli dan beberapa pejabat lainnya ke Jakarta untuk mendapatkan hak dana Pemkab Kuansing dari pemerintah pusat.
Saat mereka pulang ternyata diakui Sukarmis belum membuahkan hasil karena pejabat pembuat SPMU pemerintah pusat diberhentikan oleh presiden, padahal bupati telah menjanjikan pada guru-guru ketika kemping di Muara Lembu akan membayarkan dana kesra 10 hari sebelum lebaran.
Sumarli kata Sukarmis hanya bisa tersenyum ketika ditanya hasil dari Jakarta tersebut, sehingga diprediksi Sumarli kesra belum bisa dibayarkan pada bulan ramadhan melainkan sekitar bulan September 2010 yang akan datang.
Terkait pendapatan daerah ini menurut Sukarmis juga tersendat bahkan terjadi pemotongan untuk APBD Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 2009 lalu, dimana sebanyak Rp 218 milyar uang Kuansing dipotong, sehingga sejumlah program pembangunan jadi terkendala terutama pengaspalan jalan di  sejumlah desa Kuansing. (noprio sandi)


Satpol PP Siap Tertibkan IMB Yang Menyalahi Perizinan
TELUKKUANTAN-Satuan Polisi Pamong Praja siap menertibkan sejumlah bangunan yang menyalahi peruntukan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Penertiban tersebut harus melalui koordinas dengan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.
Kesiapan tersebut dikatakan Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Drs Syoffaizal M.Si, Selasa (1/6) disela-sela penertiban penangkaran wallet kota Teluk Kuantan serta banyak ditemukannya peruntukan IMB yang tidak sesuai dengan rencana semula.
“Kalau rencana dalam IMBnya untuk ruko, ya itu harus dibangun ruko, sekarang yang terjadi dalam perjalanan pembangunan diduga untuk penangkaran wallet, berarti itu menyalahi peruntukan perizinan,” kata Syoffaiazal.
Meski telah menemukan secara langsung peruntukan perizinan yang tidak sesuai, pihaknya menurut Syoffaizal tidak serta merta bisa mengambil tindakan, karena hal ini harus melalui proses melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.
Setelah dilakukan koordinasi nantinya, pihaknya menurut Syoffaizal siap untuk menertibkan sejumlah bangunan yang salah peruntukan tersebut, disamping disarankan agar pengawasan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang harus diperketak, mulai dari proses IMB sampai selesai bangunan tersebut. (noprio sandi)

Satpol PP dan CKTR Tempati Kantor Baru
TELUKKUANTAN-Kantor Satpol PP dan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang menempati kantor baru mereka. Pemkab Kaunsing terus menggesa pembangunan fasilitas publik untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Berdasarkan pengamatan, dua kantor tersebut berada di komplek perkantoran Pemkab Kuansing, Kantor Satpol PP persis berada di depan kantor Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga, sedangkan kantor Cipta Karya dan Tata Ruang berada persis di depan kantor Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat.
Kantor Satpol PP sebelumnya berada di kantor bupati, bagian belakang dekat gerbang masuk kantor bupati itu, sedangkan kantor Cipta Karya dan Tata Ruang sebelumnya bergabung dengan kantor Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang bagian sebelah bawah, sedangkan Bina Marga dan Tata Ruang berada di bagian atas.
Untuk Kantor Satpol PP saat ini semua kelengkapan kantor telah dipindahkan termasuk sejumlah mobil pemadam kebakaran, selama ini mobil pemadam kebakaran mankal di sekitar kantor bupati.
Sedangkan untuk kantor Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang juga telah melaksanakan aktivitas sebagaimana mestinya termasuk sejumlah kontraktor yang berurusan telah langsung menuju kantor ini. (noprio sandi)



PEMERINTAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI
KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
Alamat : Kompleks Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi
Telp. (0760)561618 Fax. (0760)561617 Kode Pos 29562
TELUK KUANTAN

IZIN PRAKTEK DOKTER UMUM

DASAR HUKUM
-          Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 512/MENKES/PER/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
-          Perturan Daerah Kabupaten Kuantan Singingi Nomor 9 Tahun 2001 Tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.
PERSYARATAN
-          Surat Permohonan
-          Foto Copy Ijazah/Legalisir
-          Foto Copy SK Penempatan
-          Denah Tempat Praktek
-          Rekomendasi Organisasi Profesi
-          Rekomendasi dan Kepala Puskesmas Setempat
-          Foto Copy KTP yang dilegalisir
-          Pas Foto 4 x 6 sebanyak 3 lembar
-          Surat Penugasan
MEKANISME
1.        Mengajukan berkas permohonan di loket pelayanan
2.        Pemeriksaan berkas (lengkap)
3.        Survey ke lapangan (apabila perlu)
4.        Penetapan SKRD
5.        Proses Izin
6.        Pembayaran di Kasir
7.        Penyerahan Izin
LAMA PENYELESAIAN
7 (Tujuh) hari
BIAYA
Rp 250.000


Peternak Tolak Rencana Dua Kali Musim Tanam
BENAI-Sejumlah peternak di Desa Pulau Ingu Kecamatan Benai menolah rencana pemerintah untuk membuat musim tanam dua kali dalam setahun untuk meningkatkan produksi padi. Pasalnya ternak mereka kesulitan mencari makan, karena telah diikat selama 6 bulan dan dicarikan makannya.
Penolakan tersebut dikatakan Rimi, salah seorang peternak Desa Pulau Ingu belum lama ini ketika ditemui sedang memperhatikan ternak kerbau mereka yang baru saja dilepas hampir satu bulan ini setelah musim tanam.
Kalau hanya musim tanam satu kali dalam setahun Rimi tidak keberatan karena telah menjadi kesepakatan antara masyarakat lainnya dengan peternak karena padi juga dibutuhkan untuk kebutuhan hidup.
Namun jika saat ini pemerintah mendengungkan rencana musim tanam dua kali dalam setahun sejumlah peternak katanya menolah mentah-mentah, karena masyarakat di Desa Pulau Ingu rata-rata memiliki ternak kerbau maupun sapi yang hampir setiap rumah.
Hal itu dapat dilihat jika musim lepas ternak, ternak itu sangat banyak terlihat dibekas persawahan, seperti saat ini karena telah 6 bulan ternak mereka dikandang dan disabitkan rumputnya sehingga menambah pekerjaan.
Hal senada juga dikatakan peternak yang sudah tua renta Riyana juga menolak rencana dua kali musim tanam, karena jika ternak diikat dan dikandang ternak tersebut menjadi kurus karena makannya tidak sempurna. (noprio sandi)

Bupati Buka Pemantapan Ketahanan Pangan
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis didampingi Wakil Bupati Drs H Mursini M.SI membuka secara resmi rapat pemantapan ketahanan pangan. Rapat ini bertujuan untuk merumuskan kebijakan ketahanan pangan dalam menghadapi tingkat kebutuhan hidup masyarakat yang semakin tinggi terhadap pangan.
Dalam sambutannya, Sukarmis (15/7) di gedung Abdoer Rauf mengatakan saat ini masyarakat Kabupten Kuantan Singingi masih ada ketergantungan kebutuhan pokok dari kabupaten tentangga bahkan dari provinsi tetangga.
Sementara itu Ir Yusri dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi Riau mengaharapkan agar Kabupaten Kuantan Singingi segera membentuk Badan Ketahanan, karena berbantuan dari Kementrian Pertanian sangat erat hubungannya dengan keberadaan Badan Ketahanan Pangan suatu daerah.
Disamping itu, Yusri juga mengingatkan tiga aspek penting dalam merumuskan ketahanan pangan perlu juga diperhatikan Kuansing kedepan, diantaranya aspek ketersediaan, aspek distribusi dan aspek konsumsi.
Ditempat yang sama Kepala Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Kuantan Singingi Ir Hardison MP mengatakan peserta rapat pemantapan ketahanan pangan yang diselenggarakan saat berjumlah 646 orang mulai dari pejabat, camat, lurah. Kepala desa sampai kepada KTNA. Dalam kesempatan tersebut menurutnya juga diselenggarakan bazaar dari berbagai kelompok tani. (noprio sandi)

Padi-Tanaman padi diantara pohon karet dan kelapa sawit, saat ini masyarakat mulai cendrung mengalihkan lahan pertanian kepada lahan perkebunan karena penghasilannya cukup lumayan. (noprio sandi)


Sekda Letakkan Batu Pertama Mesjid Al Hidayah Sungai Sirih
SINGINGI-Sekda Kuasing Drs H Zulkifli melakukan peletakan batu pertama pembangunan Mesjid Al Hidayah Jalur V Desa Sungai Sirih Kecamatan Singingi. Kegiatan itu dibarengi dengan kegitan Tabliq Akbar menyambut bulan suci ramadhan di Mesjid Jami’ Al Muhajirin di desa yang sama.
Peletakan batu pertama itu dilakukan Selasa (3/8), Zulkifli didampingi Camat Singingi Hendra AP M.Si, Anggota DPRD Suhaimi, Konperensi serta perangkat desa setempat, kemudian dilanjutkan dengan peringatan Tabliq Akbar di desa yang sama namun pada mesjid berbeda Mesjid Jami’ Al Muhajirin.
Kedatangan Zulkifli di Sungai Sirih ini menurutnya merupakan kegiatan silaturahmi, dia tidak menyangka kalau di Mesjid Jami’ Al Muhajirin dipenuhi oleh jemaah mesjid, dalam kesempatan tersebut dia menyerahkan bantuan secara pribadi sebesar Rp 10 juta ditambah bantuan dari Bagian Kesos Rp 15 juta.
Dalam pada itu, Ketua Pelaksana Tabliq Akbar Nurhamdan mengatakan dengan adanya kegiatan Tabliq Akbar ini diharapkan masyarakat Desa Sungai Sirih dapat ilmu guna mempersiapkan diri memasuki bulan suci ramadhan.
Ditempat yang sama Ketua Badan Koordinasi Dai’ dan Tokoh Masyarakat Muslim (Bakorda Taslim) Drs Edi Erwianta mengatakan kegiatan Tabliq Akbar ini juga bekerja sama dengan Panitia Hari Besar Islam (PHBI).
Sementara itu penceramah dalam kegiatan itu K H Hamdani Purba Lc MA mengatakan sebelumnya masyarakat telah mendapatkan siraman informasi untuk pemikiran, dan pengajian diperlukan untuk memberikan siraman kepada hati, terutama dalam menyambut kedatangan bulan suci ramadhan.
Di mesjid itu, Camat Singingi Hendra AP M.Si mengaku gembira dengan ramainya masyarakat yang hadir dalam acara tersebut, hal itu tidak diduga-duga, karena saat kedatangan, jemaah baru datang sedikit, sehingga kegiatan peletakan batu pertama didahulukan, namun secara mengejutkan dalam waktu 30 menit setelah rombongan kembali ke Mesjid Jami’ Al Muhajirin jemaah telah ramai, bahkan dengan jumlah yang tidak diduga-duga, padahal sempat membuatnya khawatir. (noprio sandi)

Bakorda Taslim Perlu Perhatian Pemerintah
SINGINGI-Badan Koordinasi Dai’ & Tokoh Masyararakat Muslim (Bakorda Taslim) Kecamatan Singingi Singingi perlu perhatian dari pemerintah. Pasalnya organisasi ini bergerak selama ini hanya dengan pendanaan kotak infak, dengan perhatian itu diharapkan pergerakan organisasi ini lebih intensif dan maksimal.
Perlunya perhatian pemerintah itu dikatakan Ketua Bakorda Taslim Drs Edi Erwianta, Selasa (3/8) di Mesjid Jami’ Al Muhajirin Desa Sungai Sirih Kecamatan Singingi dalam acara Tabliq Akbar yang dihadiri Sekda Kuansing Drs H Zulkifli.
Selama ini menurut Edi, Bakorda Taslim telah eksis melaksanakan sejumlah program serta kegaitan diantaranya pengajian rutin bersama Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT), Permata Desa, Remaja Mesjid se Kecamatan Singingi.
Bahkan untuk tahun ini, organisasi ini menurut Edi juga merencanakan kegiatan safari ramadhan di 12 desa yang ada di Kecamatan Singingi, dan jadwalnya telah disusun. Kegiatan lain berupa penerbitan bulletin muslimat sekali sebulan dan bulletin jum’at yang terbit sekali seminggu setiap hari jum’at.
Bahkan organisasi ini juga pada awalnya merencanakan untuk mendatangkan KH Zainudin MZ, namun karena jadwal dai sejuta umat itu padat sampai bulan Maret, kegiatan ini belum bisa dilaksanakan, maka dialihkan dengan rencana mengundang Ustad Arifin Ilham dan telah permintaan itu telah difaxkan dan masih menunggu jawaban.
Organisasi ini menurut Edi masih banyak memiliki aspirasi dari anggota dalam melaksanakan kegiatan namun belum bisa terlaksana, karena kegiatan organisasi ini dengan pendanaan yang minim dan hanya modal kerja keras.
Bayangkan saja, kegiatan ini hanya didanai dari kotak infaq dari jemaah, sehingga sangat perlu perhatian dari pemerintah untuk membantu kegiatan Bakorda Taslim agar lebih efektif dan efisien semua pelaksanaan kegiatannya. (noprio sandi)

Singingi Balimau Kasai
Masuk Gratis, Ditanggung Sukarmis
SINGINGI-Kecamatan Singingi kali ini kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan Balimau Kasai. Pelaksanaan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, untuk masuk lokasi yang biasanya harus membayar, sekarang tidak lagi dipungut bayaran, karena telah dibayar Bupati Kuansing H Sukarmis berbagai pendanaan yang dibutuhkan.
Hal tersebut ditegaskan Hendra AP, M.Si Camat Singingi, Selasa (3/8) di Mesjid Jami’ Al Muhajirin Desa Sungai Sirih Kecamatan Singingi dalam sambutannya ketika acara Tabliq Akbar menyambut bulan suci ramadhan.
Sebelum Balimau Kasai, diadakan kegiatan kemah bakti guru-guru se Kuantan Singingi 9 Agustus, malam harinya dilaksanakan Tabliq Akbar dengan penceramah ustad Ahmad Al Hafsi dari Jakarta dan telah ditanda tangan Memorandum of Understanding (MoU)nya, acara dimulai jam 8 malam, namun agak sedikit molor..
Kemudian untuk Balimau Kasainya menurut Hendra (10/8) di Tepian Pantai Muara Lembu yang juga ada kegiatan Kejurda Motor Cross. “Tidak ada pungutan biaya,” kata Hendra yang ternyata semua biaya telah ditanggung Bupati Kuansing H Sukarmis.
Dengan demikian, Hendra mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meramaikan kegiatan Balimau Kasai itu dengan cara ikut hadir ditempat tersebut, apalagi untuk memasuki arena yang biasanya membayar sekarang telah digratiskan.
Ajakan itu ternyata membawa dampak baik, dimana arena Mandi Balimau sangat ramai dikunjungi masyarakat, air sungai yang jernih membuat orang betah mandi di sana, mulai dari anak-anak, muda-mudi sampai kepada orang dewasa.
Bahkan salah satu bagian menarik yang dikunjungi masyarakat jembatan gantung Muara Lembu, jembatan ini dipergunakan sebagai wahana untuk menyeberangi Sungai Singingi, dibagian Seberang ini terlihat ada pekuburan, ternak masyarakat hingga adanya kebun masyarakat.
Saat Balimau Kasai, kawasan seberang yang airnya lebih dalam ini dimanfaatkan sejumah remaja putra untuk terjun bebas dari atas pohon, sehingga hal ini menjadi tontotan yang menarik, sementara sejumlah pejabat usai peresmian Mandi Balimau langsung menonton Kejurda Motor Cross di arena yang tidak jauh dari lokasi Mandi Balimau, termasuk Bupati Kuansing H Sukarmis, Ketua DPRD Muslim.(noprio sandi)

Jalan KKPA Kebun Lado di HTI RAPP
SINGINGI-Jalan masuk menuju lahan KKPA kerjasama antara masyarakat Desa Kebun Lado Kecamatan Singingi dengan PT Surya Agrolika Reksa (SAR) lebih banyak melewati Hutan Tanaman Industri (HTI) RAPP. Bahkan lahan pembangunan kebun kelapa sawit tersebut berbatasan langsung dengan pohon akasia yang juga diperkirakan HTI RAPP.
Berdasarkan pengamatan Selasa (20/7), untuk menuju lahan KKPA Desa Kebun Lado harus lewat Desa Petai, berbelok ke kiri, kemudian setelah itu masuk jalan yang lumayan besar dengan perkerasan, namun dibeberapa lokasi jalanya berlobang dan sulit untuk dilewati, di ruas jalan ini banyak terlihat truk batu bara lewat.
Lebih kurang 10 menit dari simpang Petai itu, terlihat penunjuk dan umbul-umbul kalau arah KKPA ke kiri, setelah diikuti ternyata jalan yang dilewati setelah ini merupakan jalan HTI akasia yang diperkirakan milik RAPP.
Lokasi jalan ini seperti baru saja diperbaiki agar bisa dilewati, karena terlihat sejumlah bekas pohon akasia yang tumbang baru saja dipotong agar bisa dilewati, termasuk sejumlah drainase baru saja dibenahi, bahkan diruas jalan sengaja dibuat drainase kecil melintasi badan jalan agar air bisa mengalir pada tempat penampungan yang dibuat.
Setelah berjalan cukup lama, sampailah ke lokasi kebun KKPA Desa Kebun Lado, padahal lokasi ini diperkirakan dekat dengan perkampungan mereka, namun harus melewati Desa Petai berputar karena hanya pada ruas jalan ini ada jembatan menuju lokasi.
Ternyata lokasi kebun KKPA Kebun Lado berbatasan langsung dengan HTI akasia yang diduga milik RAPP, kebun KKPA ini bekerja sama dengan PT Surya Agrolika Reksa (SAR), dan perusahaan ini telah melakukan hal sama terhadap beberapa desa di Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir. (noprio sandi)

Sekda Isra Mi’raj di Petai Baru
SINGINGI-Sekda Kuansing Drs H Zulkifli M, Si menghadiri Isra Mi’raj di Desa Petai Baru Kecamatan Singingi. Saat itu dia mengharapkan kepada masyarakat untuk berubah, dari kondisi kekurangan kepada kondisi yang lebih baik.
Isra Mi’raj yang dilaksanakan Jum’at (9/7) di Mesjid Al Muhajjirin dengan penceramah dari Kabupaten Rokan Hulu KH Mustafa Asa’ari diramaikan oleh ribuan masyarakat, sehingga panitia menyediakan tenda di luar mesjid untuk menampung masyarakat.
Zulkifli dalam kesempatan tersebut menyerahkan bantuan untuk pembangunan mesjid dari uang pribadinya Rp 15 juta dan dari Pemkab Kuansing melalui Bagian Kesos Rp 10 juta dengan harapan dapat dipergunakan untuk pembangunan mesjid tersebut.
Dalam sambutannya, Zulkifli banyak mengatakan tentang upaya yang telah dan akan dilakukan Pemkab Kuansing dalam membangun, diantaranya akibat kerja keras pemerintah, diklaim Zulkifli tidak ada lagi desa di Kabupaten Kuantan Singingi yang terisolir.
Namun terkait ruas jalan yang belum diaspal, Pemkab katanya telah berupaya untuk meraih dana dari Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat termasuk untuk pengaspalan di kawasan ekstransmigrasi.
Disamping itu Zulkifli juga memuji tingkat perekonomian masyarakat terutama di kawasan ekstransmigrasi saat ini, terlihat dari bagus-bagunya sejumlah rumah tempat tinggal, serta bergerakknya roda perekonomian.
Namun diingatkan, keberhasilan tersebut tetap harus mengedepankan agar anak tetap sekolah, karena sekolah merupakan kunci pokok dalam berivestasi jangka panjang dan akan terasa manfaatnya dimasa yang akan datang, itu sebagai harapan agar masyarakat berubah dari kondisi kekurangan kepada kondisi yang lebih baik, dalam artian dalam bidang pendidikan.
Kemudian dari pada itu, penceramah KH Musafa Assari sebab mengapa umat Islam cinta kepada Nabi Muhammad SAW serta menjelaskan lima tingkatan mesjid yang ada di dunia, mulai dari Masjidil Haram di Mekkah, Masjidil Aqsa di Palestina yang sedang dalam penguasaan zionis Yahudi serta masjid-masjid lainnya. (noprio sandi)

Diskan Lelang Ulang 2 Paket Pekerjaan
TELUKKUANTAN-Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi melakukan pelelangan ulang terhadap 2 paket pekerjaan yang sudah pernah diumumkan. Pengumuman lelang ulang ini terkait tidak dipenuhinya persyaratan pelelangan awal karena rekanan yang memasukkan dokumen tidak mencukupi.
Hal tersebut dikatakan panitia lelang Dinas Perikanan Idef, Senin (12/7) di Teluk Kuantan. “Kita melakukan pelalangan ulang, pelelangan ini sudah pernah dilelang beberapa waktu lalu dan juga telah pernah diumumkan  bersama paket lainnya,” kata Idef.
Terjadinya lelang ulang terang Idef dikarenakan rekanan yang telah mengambil dokumen tidak memasukkan dokumen penawarannya minimal 3 dokumen, yang memasukkan hanya 2 dokumen, otomatis pelelangan diulang.
Kegiatan yang dilelang itu tambahnya pengadaan Bak Perawatan Larva 120 unit dan Peralatan Pembenihan (Genset, Hiblow) 10 unit dengan pagu anggaran Rp 182.952.000 dan paket kedua dengan nama kegiatan pengadaan Calon Induk Ikan Lokal, Generator Set/Genset, Corong Penetasan Larva, Instalasi Aerasi/Oksigen, Bak Fiber, Pompa Celup dan Instalasi Air, Hapa, Hiblow dan Tabung Oksigen dengan pagu anggaran Rp 82.500.000 , keduanya dengan Sub Bidang Jasa Produksi Perikanan Darat. (noprio sandi)

Ikan Puyu Mulai Langka di Kuansing
TELUK KUANTAN-Ikan jenis puyu yang disukai masyarakat Kuansing saat ini mulai langka. Kelangkaan tersebut dikarenakan tidak seimbangnya budi daya ikan secara alami diberbagai persawahan masyarakat dengan tingkat kebutuhan masyarakat. Akibatnya lokasi tempat ikan Puyu yang ada di Kabupaten Pelalawan dan Kampar menjadi incaran masyarakat.
Hal tersebut dikatakan Andi Anugraha, salah seorang pemuda yang sering memancing ikan Puyu diberbagai lokasi di Kuansing. “Sekarang ikan Puyu mulai langka,” kata Andi yang terpaksa harus memancing di kawasan cukup jauh untuk mendapatkan ikan tersebut.
Kelangkaan tersebut menurut Andi dikarenakan setiap harinya masyarakat yang memancing ikan Puyu ini dari berbagai desa sangat banyak, karena tingkat konsumsi ikan Puyu ini juga tinggi dipasaran. “Kalau di jual di pasar sangat laku, karena ikannya enak,” kata Andi.
Ekibat kelangkaan ini, masyarakat Kuansing menurut Andi sempat pergi ke Provinsi Sumatera Barat tepatnya di Kenegerian Kamang yang berbatasan dengan Kuansing untuk mendapatkan ikan jenis ini, karena masyarakat disana tidak mengkonsumsi ikan ini.
Namun sekarang, ikan Puyu di Kamang menurutnya juga telah menipis karena setiap harinya masyarakat Kuansing mencari ikan ke sana cukup ramai dengan alat pancing, bahkan menggunakan mobil serta motor sendiri.
Habis di kawasan Kamang, masyarakat Kuansing menurut Andi pergi memancing ikan Puyu ke kawasan Perbatasan dengan Kabupaten Pelalawan Riau, dan di lokasi ini sempat menjadi areal empuk mendapatkan ikan Puyu, namun sekarang juga telah menipis.
Andi berharap, Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi lebih mengintensifkan pengembangan ikan Puyu ini  dimasa yang akan datang, meski diketahuinya upaya ini telah dilakukan. “Memang Dinas Perikananan telah berupaya, untuk induknya saja mereka meminta kepada saya,” kata Andi. (noprio sandi)

Aktivitas PETI Marsawa Berlanjut
TELUKKUANTAN-Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di hulu sungai bendungan Teso Kecamatan Benai terus berlanjut. Akibatnya, aktivitas Balai Benih Ikan (BBI) Teso milik Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi semakin terganggu. Dinas Perikanan hanya bisa pasrah.
Kondisi ini dibenarkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi Ir Nasri belum lama ini di Teluk Kuantan. “Masih terus berlanjut, ngak juga berhenti,” ujar Nasri kesal, padahal pihaknya telah melayangkan surat ke berbagai pihak agar aktivitas PETI tersebut bisa dihentikan.
Karena tidak kunjung ada penyelesaian untuk menghentikan PETI tersebut, pihaknya menurut Nasri menjadi pasrah, sehingga berbagai pembenihan di BBI Teso tidak lagi memberikan hasil yang maksimal, padahal ini berkaitan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kuantan Singingi.
Nasri berharap kepada aparat kepolisian untuk bisa melakukan tindakan tegas terhadap penambangan liar di kawasan Marsawa ini, karena sangat merugikan pihaknya serta masyarakat setempat, karena air danau menjadi keruh, padahal juga banyak kolam untuk memelihara ikan di bagian hilirnya. (noprio sandi)

Membuat Jala-Kesempatan waktu luang selalu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuat alat penangkap ikan, ini menandakan masyarakat Kuansing menjadikan sector perikanan ini sebagai salah satu penopang ekonomi keluarga. (noprio sandi)

Ikan-Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kuantan Singingi Hj Juita Alfis Sukarmis diperingati hari ulang tahunnya dengan menu masakan ikan, ketika acara perlombaan memasak menggunakan ikan di Aula SMA Negeri I Teluk Kuantan beberapa waktu lalu. (ist)

Perikanan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Perikanan adalah kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.
Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan makanan bagi manusia. Selain dari itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, pemancingan ikan yang berkaitan dengan rekreasi, dan mungkin juga menangkap ikan untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).
Sejarah perikanan.
Salah satu sejarah perdagangan dunia yang tertua yaitu perdagangan ikan cod kering dari daerah Lofoten ke bagian selatan Eropa, Italia, Spanyol dan Portugal. Perdagangan ikan ini dimulai pada periode Viking atau sebelumnya, yang telah berlangsung lebih dari 1000 tahun, namun masih merupakan jenis perdagangan yang penting hingga sekarang.
Di India, Pandyas, kerajaan Tamil Dravidian tertua, dikenal dengan tempat perikanan mutiara diambil sejak satu abad sebelum masehi. Pelabuhan Tuticorin dikenal dengan perikanan mutiara laut dalam. Paravas, bangsa Tamil yang berpusat di Tuticorin, berkembang menjadi masyarakat yang makmur oleh karena perdagangan mutiara mereka, pengetahuan ilmu pelayaran dan perikanan.
Pengelolaan sumberdaya ikan
Pengelolaan sumberdaya ikan adalah semua upaya termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan, bertujuan agar sumberdaya ikan dapat dimanfaatkan secara optimal dan mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan yang terus menerus.
Penangkapan ikan
Penangkapan ikan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, mengolah atau mengawetkannya.
Pembudidayaan ikan
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan/atau membiakkan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol. (noprio sandi, int)


Dinas CKTR Tinjau Lokasi Gedung Serba Guna Inuman
INUMAN-Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Kuantan Singingi Azwan ST meninjau secara langsung lokasi pembangunan gedung serba guna Kecamatan Inuman. Aspirasi untuk ada gedung serba guna di Inuman telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu, namun karena tidak ada lokasi, pembangunan gedung ini sempat tertunda.
Peninjauan tersebut dilangsungkan Senin (5/7) usai pelaksanaan pembukaan pacu jalur Kecamatan Inuman didampingi Sekcam Inuman Mastur Ismail, kebetulan rencana lokasi pembangunanna disamping kantor camat Inuman.
Pembangunan gedung serba guna menurut Sekcam Inuman Mastur Ismail telah disediakan tanah dengan ukuran 40 x 60 meter. “Ini lokasinya,” kata Mastur sambil menunjukkan lokasi pembangunan tersebut yang ada plank nama mengatakan lokasi gedung serba guna.
Berdasarkan catatan, Kecamatan Inuman belum memiliki gedung serba guna dikarenakan tidak adanya lokasi pembangunan gedung itu, dimana Pemkab Kuansing hanya memberikan bantuan pembangunan gedung saja tidak menyediakan dana untuk ganti rugi lahan. (noprio sandi)

Gedung Serba Guna Singingi Mulai Dimanfaatkan
SINGINGI-Gedung serba guna Siingingi yang dibangun Pemkab Kuansing melalui Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang memberikan manfaat besar bagi masyarakat setempat. Gedung ini telah dimanfaatkan untuk berbagai acara, namun sayang belum memiliki listrik.
Menurut Camat Singingi Hendra AP M.Si, Selasa (15/6) disela-sela acara Rapat Kerja KNPI Kecamatan Singingi, gedung serba guna yang dibangun Pemkab Kuansing memberikan manfaat besar bagi masyarakat Singingi.
Terbukti dengan telah dimanfaatkan beberapa kali gedung ini untuk tempat acara berskala kecamatan. “Memang telah beberapa kali dimanfaatkan,” kata Hendra diantaranya Musrenbang, Raker KNPI.
Namun Hendra tidak menutupi kalau gedung tersebut sampai saat ini belum memiliki listrik, ketiadaan listrik ini diakuinya masih mengganggu fungsi gedung tersebut, karena harus menggunakan genset jika dibutuhkan. (noprio sandi)

Mengapa Orang Cina Lebih Senang Tinggal Diruko?
Dari tulisan yang ada di myfamilyaccounting.wordpress.com mencoba berbagai pihak untuk memperhatikan disepanjang pinggir jalan, banyak berderet bangunan berbentuk Ruko (Rumah Toko) atau Rukan (Rumah Kantor). Ruko dan Rukan dapat digunakan untuk berdagang/bisnis sekaligus tempat tinggal. Berbagai macam jenis dagang/bisnis yang dilakukan, mulai dari sembako, bahan material, rumah makan, toko komputer, dll. Namun, ada satu hal yang sangat menarik perhatian, yaitu hampir mayoritas yang memanfaatkan/memiliki Ruko/Rukan tersebut adalah para pedagang/orang Cina atau saat ini disebut etnis Tionghoa.
Fenomena ini yang patut kita pelajari, mengapa orang Cina lebih senang tinggal di Ruko/Rukan?. Dari sini saja harus diacungkan jempol dengan budaya dagang/bisnis orang Cina terutama dengan kecerdasan finansial mereka. Diketahui selama ini orang Cina, selalu hidup hemat, disiplin dengan keuangan, dan rajin menabung. Ketika mereka membeli sesuatu yang mengakibatkan uang yang keluar dari kocek, pasti sudah dipertimbangkan masak-masak dampaknya di kemudian hari terhadap keuangan mereka secara keseluruhan.
Termasuk juga dalam hal memilih tempat tinggal atau rumah. Perhatikan saja seberapa banyak Anda melihat sebuah keluarga Cina yang tinggal di rumah kontrakan? Sepertinya sudah menjadi budaya mereka bahwa bila mereka masih dalam merintis bisnis, apa pun akan mereka lakukan agar bisa membeli sebuah Ruko, agar apa? Agar mereka bisa berdagang/bisnis, bisa menjadikan tempat tinggal, sekaligus menjadikan salah satu investasi properti mereka! Di sinilah kecerdasan mereka!
Selanjutnya bila uang mereka sudah cukup baru lah mereka membeli rumah pribadi. Akibatnya apa? Sungguh mengagumkan, setelah bertahun-tahun berdagang/bisnis dan hidup di Ruko/Rukan, mereka berhasil membuat rumah, lihatlah berarti kekayaan properti mereka bertambah, selain Ruko/Rukan tersebut lalu rumah yang telah mereka miliki. Pernahkan kita membayangkan itu?
Bandingkan Dengan yang lainnya, bisa saja pembaca, harus diakui, bahwa untuk soal yang seperti di atas memang jauh dari budaya masyarakat kita. Masyarakat kita kebanyakan menganut paham kemapanan dan kenyamanan. Coba perhatikan, setiap kali kita memiliki uang dalam jumlah besar pasti pertama kali yang terfikir dalam otak kita adalah untuk membeli kendaraan, dan membangun rumah pribadi untuk tempat tinggal. Agar bisa hidup dengan nyaman dengan keluarga. Memang ketika kita membeli rumah, otomatis kita sudah menabung kekayaan berupa properti. Tapi, dari segi kecerdasan finansial ada satu tingkatan kecerdasan lebih tinggi lagi yaitu apa yang dilakukan oleh orang Cina seperti yang dikemukan diatas. Bagaimana, merasa tertantang?. (noprio sandi, int)

Selamat Tinggal Tugu Jalur
Selamat Datang Tugu Pendidikan

Tugu Jalur-Tugu Jalur yang ada di Kelurahan Simpang Tiga Teluk Kuantan merupakan salah satu asset bersejarah bagi masyarakat Kecamatan Kuantan Tengah, tugu ini ada ketika Kuansing masih tergabung dengan Kabupaten Indragiri Hulu. (noprio sandi)

Rencana Tugu Pendidikan-Di lokasi pembangunan Tugu Jalur saat ini akan digantikan oleh bangunan Tugu Pendidikan, pembangunan tugu ini akan segera dimulai. (noprio sandi)

Kantor Hijau-Kompleks Perkantoran Pemkab Kuansing saat ini telah terlihat hijau oleh tanaman. Kondisi ini membuat nyaman pegawai dalam bekerja. (noprio sandi)



Bupati Minta Nama Sejumlah Jalan Diganti
TELUKKUANTAN-Bupati Kuasing H Sukarmis meminta kepada Satker yang mengurus masalah jalan untuk mengganti nama sejumlah ruas jalan utama di Kuansing dengan nama orang yang berjasa terhadap berdirinya Kuasing. Diantaranya kepada Warman Hasmi dan Asadi, dua orang tokoh Kuasing yang ikut berjasa atas berdirinya Kuansing, dimana saat ini mereka telah meninggal dunia.
Permintaan penggantian nama jalan itu dilontarkan Sukarmis saat meresmikan Indrako Mart, Selasa (27/7) di Teluk Kuantan, dimana salah satu ruas jalan dimaksud berada tidak jauh dari Indrako Mart tersebut.
Jalan itu menurut Sukarmis Jalan Diponegoro yang menghubungkan antara terminal Teluk Kuantan dengan Pasar Rakyat, sebaiknya jalan itu disarankan Sukarmis dengan nama jalan Warman Hasmi.
Ketokohan Warman Hasmi menurut Sukarmis sangat pantas mendapatkan penghargaan seperti itu, karena Warman Hasmi merupakan salah satu tokoh Kuansing yang berjasa dalam perjuangan pembentukan Kabupaten Kuantan Singingi sekitar 10 tahun yang lalu.
Tidak hanya Jalan Diponegoro, Sukarmis juga meminta sejumlah ruas jalan lainnya diganti namanya dengan sejumlah tokoh Kuansing yang telah berjasa, diantara Asadi, ini merupakan salah satu tokoh Kuansing yang juga berjasa dalam pendirian Kabupaten Kuantan Singingi pada tahun 1999 lalu.
Bahkan penggantian nama jalan tersebut disarankan Sukarmis agar disegerakan, sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap pejuang Kuansing yang telah meninggal dunia, sehingga jasa mereka bisa dikenang sepanjang masa. (noprio sandi)

Dihubkominfo Bangun Dermaga Penyebarangan
TELUKKUANTAN-Untuk membantu masyarakat dalam melaksanakan aktivitas penyeberangan di bantaran Sungai Kuantan, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2010 membangun 2 buah dermaga penyeberangan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunkasi Kuantan Singingi melalui Ketua Panitia Lelang Adi, S.Sos didampingi Sekretaris Panitia Agustian Warman AMa. Pd Selasa (6/7) di ruang kerjanya.
Pembangunan dermaga penyeberangan ini menurut Adi berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2010 untuk dua lokasi di Kecamatan Inuman penyeberangan ke Desa Pulau Panjang Hilir dan di Kecamatan Kuantan Hilir di penyeberangan Desa Pulau Kijang.
Untuk pekerjaan pembangunan dermaga penyeberangan ini tambah Adi masing-masing pagu anggaran senilai Rp 466.395.000, ini merupakan dermaga yang cukup bagus untuk membantu masyarakat dalam transportasi khususnya untuk penyeberangan.
Dimana untuk dermaga ini dibuat seperti pelabuhan mini dan disana ada WC serta ruang tunggu bagi masyarakat, sehingga masyarakat yang sedang menunggu kedatangan kompang bisa rilek.
Adi menyatakan kalau paket ini telah dilelang serta telah diumumkan, namun untuk pengumuman yang terbit tanggal 6 Juli 2010 diralat untuk nama pekerjaan (noprio sandi)

Pesan Tiket Pesawat Lebih Aman Lewat Travelling
TELUKKUANTAN-Untuk urusan pemesanan tiket pesawat, ternyata masyarakat lebih yakin melalui biro perjalanan (traveling). Meski saat ini telah ada layanan pemesanan tiket langsung melalui ATM berbagai bank.
Keyakinan tersebut dikatakan Andi Subandi, salah seorang PNS dilingkungan Pemkab Kuansing, Senin (7/6) di Bank Riau. “Saya lebih yakin boking tiket lewat biro (traveling, red),” Andi sambil antri mentransfer uang tiket kepada traveling.
Alasan pemilihan biro perjalanan menurut Andi untuk menghindari kesalahan dalam proses boking serta untuk mendapatkan harga tiket yang lebih murah, karena traveling selalu menawarkan harga tiket yang lebih murah dari berbagai variasi pesawat.
Urusan pembayaran menurut Andi langsung dilakukan kepada biro perjalanan tersebut untuk memastikan keberangkatan serta pesawat yang akan digunakan. “Saya transfer uang kepada bironya,” kata Andi.
Meski fasilitas ATM dari berbagai bank telah menyediakan pemesanan tiket pesawat, namun belum dimanfaatkan menurut Andi secara maksimal, dengan alasan takut ada kesalahan atau harga yang lebih mahal. “Kalau ada kesalahan, wah nanti susah ketika berangkat naik pesawat, meski kalau lewat ATM tersebut keluar kode bokingnya setelah kita membayar,” ujarnya menimpali. (noprio sandi).

SMP I Teluk Kuantan Juara I Lomba Blog
BENAI-SMP Negeri I Teluk Kuantan mendapatkan juara I lomba pembuatan blog antar SMP se Kuansing yang ditaja Telkom. Perlombaan ini berkaitan dengan telah dibukannya taman digital di Kelurahan Benai.
Menurut penjelasan ketua tim juri pembuatan blog Yulpiana, pihaknya bukan menilai, melainkan sama-sama belajar. “Kita tidak menilai ya, kita sama-sama belajar membuat blog dan Alhamudulillah kami surprise, ada adek-adek yang bilang ndak tau apa itu blog, mudah-mudahan blognya bisa dikembangkan lagi,” kata Yulpiana, Selasa (27/4) di Benai.
Dalam pengumumannya, Yuliana memulai dari juara III dari SMP Negeri 7 Teluk Kuantan, juara II dari Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan Teluk Kuantan dan juara I dari SMP Negeri I Teluk Kuantan.
“Juara III, http://tamandigital-benainomor15@blogspot.com dari SMP Negeri 7 Teluk Kuantan atas nama Putri Sari dan Dini dengan jumlah nilai 563, juara II, alamat blog http://mulia-tanamdigital@blogspot.com dengan jumlah nilai 567 dari Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan atas nama Rustiani dan Putra Putri, juara I alamat blognya http://tamandigital-benai13@blogspot.com dengan nilai 735 dari SMP I Teluk Kuantan atas nama Komarudin Arif dan Fajar Kurnia,” hasil pengumumannya.
Yulpiana sendiri merasa salut dengan kreatifitas anak-anak di Kuansing, karena baru diresmikan taman digital, mereka telah bisa membuat blog yang diperkirakan untuk beberapa bulan kedepan bisa diadu di Pekanbaru dengan lomba yang lebih besar lagi.
“Baru beberapa jam taman digital diresmikan pagi tadi, adek-adek sudah pintar membuat blog, jadi beberapa bulan mendatang sudah bisa di adu di Pekanbaru dalam membuat blog yang lebih besar lagi,” katanya.
Kemudian dari pada itu, mereka yang telah berhasil ini diberikan hadiah, dimana penyerahan hadiah dilakukan langsung Sekda Kuansing Drs H Zulkifli MSi, didampingi Kepala Telkom Regional Sumatera Overlis MM. (noprio sandi)

Blog-Sekda Kuansing Drs H Zulkifli M.Si bersama Kepala Telkom Regional Sumatera Overlis MM serta pihak Telkom Ridar dan Teluk Kuantan Rafles foto bersama sejumlah siswa yang berhasil menjadi juara dalam lomba pembuatan blog tingkat SMP se Kuansing, Selasa (27/4) di taman digital Benai. (noprio sandi)

Kuansing FM-Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kuantan Singingi 100,9 Mhz saat ini menyajikan sejumlah siaran yang banyak didengar masyarakat. (noprio sandi)



Bupati Lantik Dewan Pendidikan
MUARA LEMBU-Bupati Kuansing H Sukarmis melantik Dewan Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi. Pelantikan kali ini sangat istimewa karena dilaksanakan bersamaan dengan Kemah Bakti guru-guru se Kabupaten Kuantan Singingi di Muara Lembu. Dewan Pendidikan ini diharapkan bisa menjadi pendorong peningkatan mutu pendidikan di Kuansing dimasa datang.
Pelantikan Dewan Pendidikan ini disaksikan ribuan guru Kuansing, (9/8) malam, mata mereka tertuju kepada Dewan Pendidikan itu. Ternyata yang menjadi ketua Dewan Pendidikan itu Maslan Ali S.Ag mantan Kandepag Kuansing, Sekretaris Saprizal Sabda serta sejumlah tokoh pendidikan Kuansing dan termasuk anggota DPRD dari Partai Golkar Komperensi.
Special, ya memang special, karena ribuan guru se Kuansing harus hadir ke lokasi ini sekaligus melaksanakan kemah bakti, sehingga arus guru-guru dari berbagai kawasan bergerak menuju lokasi ini dengan berbagai kendaraan.
Lokasi acara malam itu penuh oleh mobil, sepeda motor serta masyarakat setempat. Mereka juga menyaksikan Bupati Kuansing H Sukarmis yang diwakili Sekda Drs H Zulkifli M.Si memberikan sambutan.
Zulkifli mengatakan, kalau saat ini infrastruktur pendidikan telah mulai terpenuhi sehingga masyarakat telah mudah sekolah tidak harus pergi jauh ke berbagai tempat sampai kepada sekolah lanjutan atas. (noprio sandi)

Orang Tua Bangga Sekolahkan Anaknya Pada Sekolah Unggulan
TELUKKUANTAN-Sejumlah orang tua merasa bangga anaknya bisa sekolah di sekolah unggulan. Apalagi sekolah tingkat dasar yang disebut-sebut sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional.
Demikian pengakuan salah seorang wali murid SDN 002 Simpang Tiga Teluk Kuantan, Wewen saat menunggu kepulangan anaknya, kebanggan itu salah satunya bisa memasukkan anaknya sekolah di SDN 002 itu.
Menurut Wewen, SDN 002 Teluk Kuantan pernah didengarnya merupakan sekolah yang disebut RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), berbagai keunggulan ada disekolah ini dibidang mutu.
Bahkan murid kelas 1 yang akan naik ke kelas 2, dengan memperhatikan nilainnya akan dikelompokkan berdasarkan kemampuan, sehingga nanti akan ada kelas unggul, termasuk ketika mau masuk SD itu dilakukan seleksi yang ketat.
Namun banyak prosedur yang harus dilalui itu malah membuat Wewen merasa bangga dengan sekolah dipilih untuk anaknya, meski sebelumnya dirinya juga sekolah di sekolah itu, tapi waktu itu belum RSBI.
Hal senada juga dikatakan wali murid lainnya Gustinur, guna mengejar sekolah RSBI, kedua anaknya dimasukkan ke sekolah tersebut, padahal sekolah lain lebih banyak yang dekat dari tempat tinggalnya.(noprio sandi)

PDTA  Juga Menjadi Incaran
TELUKKUANTAN-Pendidikan Takmiliyah Diniyah Awaliyah (PDTA) pada saat tahun ajaran baru juga menjadi incaran wali murid untuk memberikan pendidikan agama kepada anaknya. Termasuk motivasi ini berasal dari disyaratkannya bagi umat Islam di Kuansing ketika mau masuk SLTP harus memiliki ijazah PDTA/MDA.
Berdasarkan pengamatan, Selasa (13/7) di Mesjid Al Furqan Kelurahan Sungai Jering, mulai pukul 14.30 WIB, mesjid ini ramai didatangi anak-anak berseragam biru-ungu, mereka merupakan murid PDTA mesjid itu.
Sementara banyak juga diantara mereka menggenakan pakaian muslim biasa, rata-rata mereka didampingi orang tua, ternyata mereka merupakan murid baru PDTA di mesjid itu yang baru mendaftar.
Ternyata tidak hanya pendidikan formal saat ini yang menjadi incaran di Kuansing, pendidikan agama juga menjadi incaran, bahkan ramainya murid PDTA ini menyaingi murid satu Sekolah Dasar (SD).
Namun PDTA ini, biaya yang dikenakan cukup ringan, untuk biaya perbulannya hanya Rp 10.000, sedangkan untuk uang pendaftaran ditambah uang pembangunan hanyar Rp 80.000. “Cukup murah, itupun masih ada orang tua murid yang mengaku tidak memiliki uang untuk membayar uang pendaftaran dan uang pembangunan,” ujar salah seorang wali murid yang usai mendaftarkan anaknya.
Sementara itu, jadwal belajar PDTA ini ternyata juga disesuaikan dengan jadwal sekolah formal, dan PDTA ini juga baru buka pada 12 Juli lalu, dan mereka tidak belajar melainkan hanya membersihkan ruang kelas.
Santri PDTA mulai dari kelas I sampai kelas IV memiliki ruang kelas tersendiri dan ruang ini telah dibagi sesuai kebutuhan, sedangkan santri yang baru mendaftar menurut pengurus juga ada yang langsung kelas II atau yang lainnya disesuaikan dengan kondisinya.
Dalam pada itu, ada juga yang mendaftar baru duduk di kelas 1 SD atau yang lebih rendah, mereka di letakkan satu kelompok dan tempat belajarnya di dalam mesjid melalui pengajaran khusus.
Santri PDTA ini langsung disuruh praktek sholat pada waktu Ashar, dengan demikian santri tersebut bisa menjadi santri yang hebat serta memiliki prilaku yang baik ditengah masyarakat dimasa yang akan datang. (noprio sandi)

Wali Murid Tetap Tunggui Anaknya
TELUKKUANTAN-Meski telah memasuki hari kedua masuk sekolah, sebagian orang tua masih terlihat menunggui anaknya sampai pulang. Hal tersebut sebagai salah satu cara untuk mengawasi sang anak agar tidak menangis dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, teruma di sekolah Taman Kanak-kanak (TK).
Hal tersebut terlihat Selasa (13/7) di TK Pembina Teluk Kuantan, mulai dari pagi hingga jam pulang sekolah, kendaraan roda empat dan roda dua orang tua murid terlihat parkir, mereka melakukan penungguan terhadap anaknya.
Mereka yang menunggui ini ternyata rata-rata orang tua murid yang anaknya baru masuk sekolah, sedangkan sebagian lain telah membiarkan anaknya bermain sendiri serta mendapatkan pengawasan dari guru TK itu.
Beberapa alasan menurut orang tua murid takut anaknya jika menangis atau tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, dan hal ini direncakan hanya sampai anaknya bisa ditinggalkan untuk mendapatkan pengawasan dari guru TK.
Siai, salah seorang wali murid mengaku tetap menunggui anaknya pada hari kedua karena masih merasa cemas akan terjadi anaknya menangis atau berkelahi dengan temannya. “Ya tetap ditunggu, meski ngak ada dia bertengkar,” kata Siai untuk memastikan anaknya dalam keadaan baik. (noprio sandi)

Tutup Liburan, Perlombaan Hula Hup Akan Digelar
TELUKKUANTAN-Anak-anak di Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi merasa gembira, pasalnya masih ada orang yang peduli dengan hobi mereka bermain hula hup. Karena sabtu mendatang akan ada perlombaan hula hup di Fitri Service Teluk Kuantan. Bagi yang berminat diminta untuk mendaftar.
Tersebarnya rencana perlombaan hula hup tersebut setelah panitia memanfaatkan media tempat ibadah seperti mesjid untuk mengumumkan rencana pertandingan itu, dengan target anak-anak dilingkungan mesjid dengan batas maksimal kelas 6 SD.
Perlombaan direncanakan Sabtu (10/7) sore di Fitri Service usai sholat Ashar, dan bagi yang berminat diminta untuk mendaftar langsung ke tempat Fitri Service, tentu hal ini mendapat sambutan yang antusias dari anak-anak.
Berdasarkan pengamatan, anak-anak di Kuansing, sama dengan anak-anak lainnya di Riau, saat ini sedang sibuk-sibuknya membeli dan bermain hula hup, namun belum pernah ada perlombaan hula hup untuk tingkat anak-anak digelar oleh event organizer atau organisasi lainnya.
Otomatis, untuk menutup liburan tersebut, anak-anak menjadi gembira, dan mereka akan beradu keahlian dalam bermain hula hup, tanpa memikirkan hadiah yang disediakan, melainkan memanfaatkan media perlombaan tersebut. (noprio sandi)

Orang Tua Murid Sibuk Masukkan Anak Kesekolah
TELUKKUANTAN-Orang tua murid terhitung sejak tanggal 28 Juni memanfaatkan kesempatan untuk mendaftarkan anaknya ke sejumlah sekolah. Sekolah pavorit tetap menjadi pilihan utama untuk anak mereka agar lebih mendapatkan pendidikan yang lebih layak.
Berdasarkan pengamatan, orang tua murid bersama dengan anaknya yang mau masuk sekolah mendatangi sejumlah sekolah yang hendak mereka tuju, baik tingkat SD, SLTP dan SLTA se Kabupaten Kuantan Singingi.
Sementara, sejumlah sekolah yang tegolong pavorit tetap menjadi pilihan orang tua untuk memasukkan anaknya bersekolah, kalau untuk sekelas SD, terlihat SD Negeri 002 Teluk Kuantan paling ramai pendaftar pada hari pertama, hal tersebut terlihat dari banyaknya jumlah kendaraan orang tua murid yang datang bersama muridnya ke sekolah tersebut.
Kalau untuk tingkat SLTP, telihat SMP Negeri I Teluk Kuantan agak ramai peminatnya, dimana panitia penerimaan murid baru meletakkan meja panitia pada pintu masuk sekolah dekat gerbang bagian depan, sehingga memudahkan orang tua dan murid untuk mendaftar.
Sementara untuk tingkat SLTA, terlihat SMA Negeri I Teluk Kuantan juga ramai dikunjungi orang tua dan muridnya disamping sejumlah sekolah lanjutan atas lainnya. Sedangkan sekolah tersebut rata-rata memberlakukan bebas biaya pendaftaran dan ada juga yang hanya menerima sumbangan suka rela dari orang tua murid.
Dalam pada itu, untuk kawasan yang berada di luar kota Teluk Kuantan, proses pendaftaran murid baru juga sedang berlangsung, menurut pengakuan Rades warga Desa Sungai Manau Kecamatan Kuatan Mudik, anaknya bernama Afdal mendaftar ke SD yang ada di desa mereka, dan menurut rencana untuk kelas I lebih dari 1 kelas.
Di tempat ini menurut pengakuannya tidak dipungut biaya pendaftaran, melainkan diperkirakannya nanti akan ada uang baju seragam serta uang pembangunan, namun sampai saat ini dirinya belum mengetahui sama sekali berapa jumlahnya.
Kemudian dari pada itu, tidak hanya sekolah negeri, sekolah-sekolah swastapun ternyata juga menjadi incaran orang tua murid untuk mendaftarkan anaknya sekolah, kalau di Kecamatan Kuantan Mudik diantaranya MTs Muhammadiyah di Lubuk Jambi serta MTs Tarbiyah Islamiyah di Desa Koto Lubuk Jambi. (noprio sandi)

Libur Sekolah Dipergunakan Khitanan
TELUKKUANTAN-Libur sekolah dimanfaatkan oleh orang tua murid untuk menkhitan anaknya. Karena suasana liburan sekolah tersebut bisa menyembuhkan bekas khitan dan tidak menggangu jadwal sekolah anak.
Setidaknya demikianlah pandangan M Kalbar Hariyanto, Ketua Persatuan Jawa Kuantan Singingi (Perjasing), Senin (28/6) ditemui disela-sela acara khitan anaknya di Sitorajo Kari. “Memang kita sengaja memanfaatkan momen hari libur ini untuk menkhitan anak,” kata Yanto.
Memanfaatkan momen libur sekolah ini diakui Yantu juga dimanfaatkan oleh sejumlah orang tua lainnya dan tidak hanya dirinya, karena memang sudah membudaya, apabila musim libur sekolah, acara khitanan anak banyak sekali.
Dengan demikian, diperkirakan Yanto, saat masuk sekolah tiba, khitanan anaknya segera sembuh dan bisa melaksanakan aktivitas belajar mengajar seperti biasanya tanpa menggangu jadwal belajar. (noprio sandi)

Wisuda PDTA Tahun 2011 Di Sport Centre
TELUKKUANTAN-Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis menjanjikan pelaksanaan wisuda santri Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) tahun 2011 di Sport Centre. Karena diprediksi tahun 2011 tersebut jumlah santri jauh lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.
Janji tersebut disampaikan Sukarmis, Kamis (24/6) saat memberikan sambutan pada acara wisuda 5.089 santri PDTA tahun 2010 di Lapangan Limuno Teluk Kuantan dengan melihat jumlah santri dari tahun ke tahun terus meningkat.
Tiga tahun sebelumnya menurut Sukarmis, mulai tahun 2007 mewisuda 600 orang santri, tahun 2008 mewisuda 4.767 santri, tahun 2009 mewisuda 4.997 santri, pelaksanaan wisuda di Gedung Abdoer Rauf.
Namun untuk tahun 2010, pelaksanaan wisuda dilaksanakan di lapangan Limuno Teluk Kuantan, karena santri yang diwisuda 5.089 santri, ditambah dengan orang tua serta keluarga yang mengantarkan, sehingga diperkirakan yang hadir dalam acara wisuda tersebut sebanyak 20 ribu orang.
Kalau jumlah 20 ribu orang tersebut menurut Sukarmis jelas tidak sanggup lagi tertampung oleh gedung Abdoer Rauf yang memiliki daya tampung terbatas, padahal sejumlah santri dan orang tua telah melakukan persiapan sejak subuh, karena ada diantara mereka yang berasal dari kecamatan yang jauh seperti Singingi Hilir, Cerenti dan Hulu Kuantan.
Oleh sebab itu, pada tahun 2011 mendatang, wisuda PDTA dijanjikan Sukarmis akan dilaksanakan di Sport Centre, karena sarana olahraga yang bergengsi tersebut dijadwal selesai pada bulan Juli ini bersama sekolah pintar.
Meski belum siap saat ini, masyarakat yang datang dari jauh dipersilahkan Sukarmis untuk melihat-lihat Sport Centre dan Sekolah Pintar tersebut, karena masih banyak masyarakat belum punya kesempatan untuk melihat sarana olahraga itu. (noprio sandi)

Tamatan SLTA Kuansing Berharap Bisa Lulus PTN
Tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) di Kuantan Singingi berharap bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Baik yang ada di Pekanbaru, Universitas Riau (UNRI), dan paling jauh di Padang, Universitas Negeri Padang (UNP).
Menurut pengakuan Lidia, tamatan SMA 1 Teluk Kuantan kemarin, dirinya berharap bisa lulus di PTN baik yang ada di Pekanbaru maupun yang ada di Padang, makanya dia ikut ujian belum lama ini.
Universitas yang dipilih Lidia di Padang, UNP, dan di Pekanbaru UNRI, sedangkan universitas swasta atau yang lainnya dia tidak mendaftar, sehingga bersar kemungkinan kalau tidak lulus di PTN, dia akan mengganggur dan tidak melanjutkan.
Hal yang sama juga dikatakan Adek, tamatan SMA 1 Teluk Kuantan, dirinya juga berharap bisa lulus di PTN, dirinya memilih kedua jurusan pilihan hanya di UNRI, dan Adek juga mengaku tidak mendaftar di kampus swasta, sehingga belum diketahui secara pasti apa yang akan dilakukan dirinya dan keluarganya jika tidak lulus dalam ujian beberapa waktu lalu. (noprio sandi)

Dinas Pendidikan Diminta Mengambil Tindakan Tegas
Terkait Guru Yang Melakukan Tindakan Kekerasan Terhadap Murid
TELUKKUANTAN-Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi diminta untuk mengambil tindakan tegas terhadap guru yang telah melakukan tindakan pemukulan serta tindakan kekerasan lainnya terhadap murid. Tindakan ini perlu diambil untuk memberikan efek jera terhadap guru yang berbuat serta tidak diikuti oleh guru lainnya.
Demikian permintaan salah seorang warga Inuman yang enggan disebutkan namanya belum lama ini melalui selulernya terkait telah terjadinya tindakan kekerasan terhadap murid salah satu sekolah di Kecamatan Inuman.
Bahkan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru tersebut menurutnya telah dilaporkan kepada pihak kepolisian, meski hasil dari penyelidikan pihak kepolisian belum menampakkan hasil yang menggembirakan.
Tindakan tegas dari Dinas Pendidikan ini menurutnya akan meminimalisir perlakuan kasar terhadap murid oleh guru, apalagi kejadian yang terjadi di Inuman ini diduga mengakibatkan salah seorang murid hingga meninggal dunia beberapa hari setelah mendapat perlakuan kasar dari gurunya tersebut. (noprio sandi)

Pelaksanaan Ujian Sekolah Lancar
TELUKKUANTAN-Pelaksanaan ujian naik kelas disejumlah sekolah Kuansing berjalan dengan lancer. Sejumah murid sibuk belajar dan beberapa mata pelajaran diakui mereka masih sulit untuk dipecahkan meski telah belajar seharian.
“Tadi ujian PPKN, ya agak sulit, karena tidak semua bisa dijawab,” kata Nindi salah seorang murid SLTP di Teluk Kuantan usai mengikuti ujian dan sedang belajar untuk mempersiapkan diri ujian esok harinya.
Meski agak sulit dalam menjawab pelajar, pelaksanaan ujian di sekolahnya menurut Nindi berjalan dengan lancer seperti biasanya, dan ujian ini akan dilaksanakan sampai hari Sabtu ini. “Sampai hari Sabtu,” kata Nindi yang kurang mengetahui kapan jadwal pembagian rapor mereka.
Sementara itu, sejumlah orang tua terlihat ketat mengawasi anaknya belajar, sehingga beberapa ruas jalan yang baisa digunakan sebagai tempat bermain anak-anak atau beberapa lokasi bermain saat ini menjadi sepi. (noprio sandi)




Masyarakat Inhu dan Sumbar Manfaatkan Fasilitas Kesehatan Kuansing
TELUKKUANTAN-Masyarakat kabupaten tetangga Indragiri Hulu dan Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat saat ini telah memanfaatkan fasilitas kesehatan Pemkab Kuansing. Kondisi ini diklaim sebagai bentuk pelayanan kesehatan di Kabupaten Kuantan Singingi mulai baik, terutama RSUD.
Yang mengklaim itu diantaranya Sekda Drs H Zulkifli M.Si ketika memberikan sambutan pada acara Isra Mi’raj di Desa Petai Baru Kecamatan Singingi baru-baru ini. Keberadaan warga luar  Kuansing tersebut malah tidak dipermasalahkan melainkan menjadi kebanggan bagi Kabupaten Kuantan Singingi.
Dengan datangnya masyarakat luar dari Kuansing tersebut menurut Zulkifli menandakan kalau pelayanan kesehatan di Kabupaten Kuantan Singingi telah baik, terutama Rumah Sakit Umum Dareah (RSUD).
Dikisahkan Zulkifli, pada awal berdirinya Kabupaten Kuantan Singingi, hanya ada 5 orang dokter untuk melayani seluruh masyarakat. “Bayangkan, daerah seluas ini hanya ada 5 orang dokter pada awalnya,” kisah Zulkifli.
Namun saat ini, seluruh kecamatan (12, red) telah memiliki dokter, bahkan sekarang telah ada 5 dokter spesialis, spesialis Bedah, spesiliasi Kebidanana, spesialis Mata, spesialis Penyakit Dalam serta spesialis Anak.
Ditambah berbagai fasilitas kesehatan menurutnya juga telah dilengkapi, sehingga desa-desa yang ada telah memiliki pustu bahkan tenaga bidan, ditambah pembenahan RSUD Teluk Kuantan yang telah menjadi RSUD type C.
Dengan demikian, kedatangan masyarakat luar untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan di Kuansing menurut Zulkifli sebagai salah satu indicator keberhasilan Kabupaten Kuantan Singingi dalam membangun pada bidang kesehatan. (noprio sandi)

RSUD Memiliki Mushollah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan terus berbenah. Saat ini satker pelayan public tersebut telah memiliki sarana ibadah bagi umat muslim, dengan dibangunnya sebuah mushollah yang cukup representative.
Lokasi mushollah ini berada persis pada bagian belakang RSUD, tepatnya di belakang ruang rawat inap, sehingga bagi keluarga pasien atau tenaga medis dengan mudah menjalankan ibadah sholat apabila waktu sholat telah masuk.
Meski agak keruh, air wudhu di mushollah ini tergolong lancar, karena debir air yang ada cukup deras, dan tempat berwudhu ini disediakan WC, serta kran mengambil wudhu, baik bagi pria maupun wanita.
Berdasarkan pantauan, Kamis (24/6), ketika sholat Ashar masuk, suara azan berkumandang dari suara mikrofon yang memang sengaja diarahkan ke arah bangunan utama RSUD tersebut, sehingga mulai dari pintu gerbang sampai ke gedung paling belakang suara azan ini bergema dan bisa didengar oleh pegawai yang notabenenya merupakan tergolong banyak dibandingkan berbagai satker yang ada dilingkungan Pemkab Kuansing dibawah Sekretariat Daerah, begitu juga bisa didengar oleh pasien dan keluarga pasien.
Ternyata, terlihat seorang dokter sedang azan dia bernama dr. Emrialis, ternyata saat ini dia juga sedang dalam berdinas dan menyempatkan diri untuk sholat dan memanggil orang untuk sholat berjamaah sekaligus menjadi imam.
Azanpun usai, ternyata hanya ada dua orang jemaah, satu orang jemaah laki-laki, dan satu orang jemaah perempuan yang merupakan keluarga pasien, kondisi ini terus bergulir hingga akhir sholat.
Usai sholat ketika dr Emrialis ditanya, jika dirinya tidak bertugas, lalu siapa biasanya yang azan dan menjadi imam, dia mengaku tidak mengetahui sama sekali, meski demikian dirinya tidak mengatakan apa-apa melainkan dengan ramah menyapa cucu dari keluarga pasien wanita paruh baya yang menunggu neneknya sholat dari tadi. (noprio sandi)

Klinik Bersalin Swasta Tetap Pavorit
Salah satu penyebab masyarakat lebih memilih tempat bersalin di klinik swasta karena klinik swasta pelayanannya cepat dan langsung ditangani dokter spesialis kandungan, sedangkan kalau masuk ke RSUD keluarga pasien mengaku kurang ditangani dengan cepat dan bertele-tele, padahal dokter yang menangani sama.
Hal tersebut diakui Anton, warga Desa Giri Sako Kecamatan Logas Tanah Darat, Kamis (24/6) di ruang operasi RSUD Teluk Kuantan sambil menunggu istrinya selesai operasi melahirkan di ruang operasi tersebut.
Bahkan, oleh bidan dari tempat asalnya, istri anton langsung dibawa ke salah satu klinik bersalin swasta, dan langsung mendapatkan perawatan intensif, karena sebelumnya bidan di desanya sangat mengkhawatirkan keselematan istrinya, padahal telah melahirkan anak kedua.
Salah satu alasanya menurut Anton karena pelayanan diklinik swasta lebih baik dan langsung mendapat penanganan dari dokter spesialisnya dibandingkan RSUD Teluk Kuantan yang urusannya bertele-tele.
Meski membayar agak mahal, Anton mengaku puas memilih tempat bersalin klinik swasta tersebut, dimana setelah mendapat perawatan, istrinya dibawa dari klinik bersalin swasta menggunakan kendaraan pribadi keluargannya ke RSUD Teluk Kuantan menjalani operasi melahirkan.
Ternyata, pasien klinik swasta ini numpang operasi di ruang operasi milik Pemkab Kuansing di RSUD, bagaimana hitung-hitungannya tentu telah ada kesepakatan antara Direktur RSUD dengan pemilik klinik swasta tersebut yang juga sebagai dokter spesialis di RSUD Teluk Kuantan, kondisi ini diduga telah berlangsung lama.
Suara tangisan bayi terdengar, ternyata anak Anton telah lahir, tidak lama berselang, sang anak diantar ke klinik swasta terlebih dahulu ditemani seorang bidang RSUD bersama mobil sang dokter spesialis, namun sang ibu masih berada di ruang operasi beberapa saat.
Tidak lama berselang, usai menjalani operasi, istri anton langsung dibawa ke klinik swasta tersebut buru-buru, tapi kali ini bukan menggunakan kendaraan pribadi lagi, melainkan menggunakan mobil ambulance milik RSUD Teluk Kuantan, merekapun berlalu.
Akibat kondisi ini, pasien lain Zulhendra (pasien RSUD) yang kebetulan menjalani operasi ringan tumor di telinganya harus menunggu hingga 3 jam, namun dia tidak mengeluh karena menurut dokter bedah yang akan mengoperasinya, ada pasien yang emergensi, karena itu dia hanya mengamini saja meski tahu ada pasien klinik swasta yang numpang operasi di ruang operasi RSUD Teluk Kuantan. (noprio sandi)

Infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan Mulai Terpenuhi
TELUKKUANTAN-Pemkab Kuansing saat ini telah memfokuskan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan. Sehingga kerja keras tersebut telah membuahkan hasil, dimana saat ini infrastruktur itu mulai terpenuhi.
Terpenuhinya infrastruktur pendidikan dan kesehatan tersebut ditegaskan Sekda Kuansing Drs H Zulkifli di Mesjid Jami’ Al Muhajirin Desa Sungai Sirih ketika menghadiri Tabliq Akbar Selasa (3/8).
Saat ini katanya sejumlah gedung sekolah telah dibangun termasuk gedung sekolah lanjutan atas, kalau sebelumnya untuk bisa masuk SMA harus pergi ke Teluk Kuantan atau ke Pekanbaru, kalau sekarang telah ada di sejumlah kecamatan sebagai pertanda ada perubahan dari kondisi yang kurang baik menjadi baik.
Sedangkan menyangkut pembangunan kesehatan menurut Zulkifli, ketika dirinya masih menjabat Ketua Bappeda waktu Kuansing baru berdiri, seluruh masyarakat hanya dilayani oleh 5 orang dokter umum, saat itu biaya kesehatan sangat mahal, pelayanan kesehatan sangat sulit didapat.
Namun sekarang, sejumlah dokter telah ada di setiap kecamatan, bahkan ada kecamatan yang 2 orang dokter atau 3 orang dokter, meliputi dokter umum dan dokter gigi, bahkan sekarang juga telah ada dokter spesialis, spesialis mata, penyakit dalam, kandungan, anak, bedah. Bahkan saat ini sepuluh orang dokter Kuansing sedang disekolahkan mengambil dokter spesialis menggunakan dana APBD Kuansing dan APBN, setelah tamat mereka akan mengabdi di Kuansing.
Sehingga bagi masyarakat yang mengalami sakit parah rujukan hanya sampai ke Teluk Kuantan dan tidak lagi ke Pekanbaru atau tempat lain. (noprio sandi)

Puskesmas Koto Rajo Persiapan Pemekaran Kecamatan
PULAU BERALO-Akan dibangunnya Puskesmas di Koto Rajo Kecamatan Kuantan Hilir merupakan salah satu persiapan kawasan tersebut untuk menjadi kecamatan, sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat dimasa yang akan datang lebih baik.
Sinyal pembangunan puskesmas di Koto Rajo diakui Camat Kuantan Hilir Muhammad Refendri Zukman, S.Sos (23/8) ketika acara safari ramadhan Pemkab Kuansing di Masjid Al Huda Desa Pulau Beralo Kecamatan Kuantan Hilir.
Lokasi pembangunan puskesmas ini menurut Refendri juga telah dipersiapkan sehingga nantinya juga akan sangat erat kaitannya dengan kelengkapan sebuah kecamatan yang akan dimekarkan untuk kawasan Kuantan Hilir seberang.
Sementara itu, Refendri juga mengatakan pembangunan puskesmas lengkap di Desa Kampung Medan oleh pemerintah Provinsi Riau saat ini telah dilanjutkan kembali, padahal sebelumnya sempat terhenti pembangunannya.
Sehingga nanti apabila puskemas lengkap ini selesai, direncanakan puskesmas yang ada di Baserah akan dipindahkan ke puskesmas lengkap tersebut karena lokasi puskesmas tidak lagi representative untuk dipakai.
Terkait pembangunan fasilitas kesehatan tersebut, Bupati Kuansing H Sukarmis membenarkan kalau di Koto Rajo akan dibangun puskesmas dari dana APBD Kuansnig serta di Kampung Medan telah dilanjutkan kembali pembangunan puskesmas lengkap bantun dari Pemerintah Provinsi Riau.
Sehingga dimasa yang akan datang diharapkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat oleh pemerintah akan lebih baik, karena bidang kesehatan merupakan salah satu program pokok pemerintah yang diberi perhatian cukup besar. (noprio sandi)

Rumah dokter-Saat ini rumah dinas dokter yang berada tidak jauh dari RSUD Teluk Kuantan sampai saat ini belum dimanfaatkan karena tidak memiliki listrik. (noprio sandi)

Lihat Produk-Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi dr Hoppy Dewanto, M. Kes mendampingi Bupati Kuansing H Sukarmis melihat-lihat produk yang dijual pada acara yang melibatkan kalangan tenaga kesehatan belum lama ini di depan Gedung Narosa Teluk Kuantan. (noprio sandi)

RSUD Belum Memiliki Nama
PEKANBARU-Sampai saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Teluk Kuantan belum memiliki nama resmi. Oleh sebab itu Bupati Kuansing H Sukarmis mengajak tokoh-tokoh masyarakat Kuansing yang ada di Pekanbaru untuk memberikan sumbangan nama, namun salah satu alternative yang ditawarkannya nama almarhum mantan bupati Kuansing yang pertama Drs Rusdji S Abrus.
Ajakan itu dilontarkan Sukarmis ketika acara Pelantikan IKKS (15/5) di Hotel Ratu Mayang Garden Pekanbaru sebagai apresiasi pemerintah terhadap sejumlah tokoh Kuansing yang ada di Pekanbaru agar bisa menyumbangkan pemikirannya untuk pembangunan daerah.
Meski demikian, Sukarmis mencoba menawarkan nama almarhum mantan bupati Kuantan Singingi pertama Drs Rusdji S Abrus, karena mantan bupati ini dinilainya sangat berjasa atas pendirian kabupaten sampai kepada melanjutkan program pembangunan setelah berpisah dari Indragiri Hulu.
Sementara itu, sampai saat ini belum ada pengumuman resmi pemberian nama RSUD Teluk Kuantan, sehingga sekarang masyarakat baru menamakan RSUD ini dengan nama RSUD Teluk Kuantan saja. (noprio sandi)

Lihat Bayi Gizi Buruk-Kepala Dinas Kesehatan dr Hoppy Dewanto, M.Kes, Direktur RSUD dr Djasmudin Djalal, M.Kes, mantan Sekretaris RSUD dr David Oloan, mendampingi Bupati Kuansing H Sukarmis melihat kondisi bayi gizi buruk yang ada di RSUD Teluk Kuantan belum lama ini. (noprio sandi)

Gizi Buruk-Salah seorang anak yang mengalami gizi buruk berada dalam incubator di RSUD Teluk Kuantan untuk mendapatkan perawatan. (noprio sandi)




Bupati Resmikan Indrako Mart
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis bersama Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si serta Sekda Drs H Zulkifli, M.Si meresmikan pemakaian Indrako Mart. Peresmian itu ditandai pengguntingan pita oleh Ketua Tim Penggerak PKK Hj Juita Alfis Sukarmis didampingi pula Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Dra Hj Emi Safitri Mursini serta Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Yenni Zulkifli.
Sukarmis dalam sambutannya, Selasa (27/7) dihadapan kalangan pelaku usaha di Kuansing ketika itu merasa bangga dengan keberadaan Indrako Mart di Teluk Kuantan, lebih-lebih tempatnya berada di Pasar Rakyat lantai satu, sehingga keberadaan ini diyakininya akan membawa dampak positif kepada pedagang lainnya yang ada di Pasar Rakyat.
Bahkan tidak tanggung-tanggung, Sukarmis juga memerintahkan Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi Muharlius MM untuk segera memindahkan pedagang yang ada di Pasar Lumpur lokasi terminal Kota Teluk Kuantan ke lokasi Pasar Rakyat, sehingga Pasar Rakyat menjadi tempat tujuan utama bagi masyarakat berbelanja nantinya.
Sementara itu, untuk peresmian, Sukarmis menyuruh kepada Ketua Tim Penggerak PKK Hj Juita Alfis Sukarmis untuk menggunting pita didampingi Ketua GOW Dra Hj Emi Mursini dan Ketua DWP Yeni Zulkifli, kemudian mereka secara bersama meninjau keberadaan pusat perbelanjaan yang paling modern di Kuansing tersebut.
Kemudian dari pada itu Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi Muharlius, SE MM mengaku hingga saat ini baru pengusaha lokal yang berminat menanamkan investasinya di Kuansing, sedangkan pengusaha asing untuk pusat perbelanjaan modern belum ada.
Berdasarkan pengamatan, Indrako Mart telah dirancang sedemikian rupa pada bagian lantai dasar salah satu blok Pasar Rakyat yang telah terhubung dengan jembatang penghubung ke gedung utama Pasar Rakyat, dibagian atas Indrako Mart terlihat diisi oleh pedagang pakaian. (noprio sandi)

Pasar Rakyat Lebih Lengkap
TELUKKUANTAN-Rencana pemindahan Pasar Lumpur ke Pasar Rakyat ternyata telah disikapi sendiri pedagang. Mereka berangsur-angsur pindah, akibat kebutuhan sehari-hari saat ini lebih lengkap di Pasar Rakyat dibandingkan di Pasar Lumpur.
Bupati Kuansing H Sukarmis ketika peresmian Minimarket Indarko Mart memerintahkan Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kuantan Singingi Drs Muharlius SE MM untuk segera memindahkan pedagang yang ada di Pasar Lumpur ke Pasar Rakyat.
Dengan demikian, semua pedagang menurut Sukarmis akan terpusat di Pasar Rakyat sehingga masyarakat yang akan berbelanja juga akan mudah karena hanya pada satu tempat saja, dan ini juga akan membawa angin segar bagi pedagang yang ada di Pasar Rakyat karena pengunjung akan lebih ramai.
Sementara itu, kondisi ini disikapi secara perlahan oleh pedagang, mereka mulai hijrah ke Pasar Rayat terutama yang berjualan kebutuhan sehari-hari, sehingga Pasar Rayat saat ini menjadi tempat yang dinilai cukup baik karena menyediakan kelengkapan sehari-hari lebih kompleks.
Seperti akui Tika, salah seorang yang berbelanja Kamis (5/8), dirinya pada berencana mau berbelanja membeli santan, udang serta kebutuhan memasak gulai ke Pasar Lumpur, namun kebutuhan itu tidak ada.
Kemudian Tika pergi ke Pasar Rakyat, dan ternyata di Pasar Rakyat kebutuhan yang dicarinya lebih tersedia, sehingga dia menganggap saat ini Pasar Rakyat lebih lengkap dibandingkan Pasar Lumpur. (noprio sandi)

Investor Pasar Atas Belum Jelas
TELUKKUANTAN-Meski saat ini terlihat pasar atas yang terbengkalai telah ada aktivitas pembersihan bukan berarti pasar tersebut akan dibangun. Melainkan yang terjadi sampati saat ini belum ada penyelesesaian secara kongkrit keberadaan pasar tersebut, apalagi mendatangkan investor baru.
Kondisi tersebut diakui Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi Muharlius, SE, MM, Kamis (15/7) di sela-sela acara Rapat Pemantapan Ketahanan Pangan Kabupaten Kuantan Singingi di gedung Abdoer Rauf.
Diakuinya, saat ini pada bangunan pasar atas Teluk Kuantan memang telah dibersihkan, ada sisa bekisting bangunan dibakar, semak yang tumbuh dibersihkan, namun tidak untuk dibangun kelanjutannya.
Karena sampai saat ini menurut Muharlius belum ada penyelesaian secara nyata antara PT Luden dengan pemilik ruko, apalagi untuk tahap melanjutkan pembangunannya, semua masih samara-samar.
Termasuk hal yang belum pasti tambahnya kemungkinan datangnya investor baru, karena hal tersebut akan lebih mustahil lagi, sementara pedagang dengan PT Luden masih ada permasalahan yang belum bisa diselesaikan.
Sedangkan Pemkab Kuansing menurut Muharlius tidak akan sembarangan mengambil tindakan atas permasalahan tersebut apalagi untuk membantu mendanai pembangunan lanjutannya.
Dalam pada itu, tokoh masyarakat Drs Zulbahri beberapa waktu lalu di Sungai Jering mengatakan sudah saatnya pemerintah untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan tersebut karena telah berlarut-larut.
Karena telah banyak pedagang dan masyarakat yang dirugikan akibat keterbengkalaian pembangunan ruko pasar atas itu, karena sebagian besar ada pedagang yang sudah lunas membayarnya. (noprio sandi)

Pasar Sinambek Bantu Masyarakat Sekitar
TELUKKUANTAN-Secara alami, pasar Sinambek Teluk Kuantan tumbuh dengan sendirinya. Pasar ini dimanfaatkan masyarakat sekitar dan juga oleh pegawai dilingkungan Pemkab Kuansing pulang dari kantor. Pasar ini hanya setiap hari Senin.
Menurut warga sekitar, Sugeng Selasa (6/7) pasar Sinambek telah lama ada, pada awalnya sebelah kanan tugu Carano, namun kemudian dipindahkan ke dalam tepatnya di tanah miik Sumber Baru.
Pedangan pada setiap Senin menurut Sugeng berdatangan dari berbagai tempat begitu juga masyarakat sekitar sebagai pembelinya datang untuk membeli dagangan pedagang ini, sehingga pasar ini sangat membantu masyarakat sekitar.
Karena digelar hanya sekali dalam seminggu, pasar ini dimanfaatkan sekali oleh masyarakat sekitar bahkan juga oleh pegawai dilingkungan Pemkab Kuansing setelah pulang dari kantor, dan transaksi yang terjadi di pasar ini dinilai cukup tinggi.
Oleh sebab itu, Sugeng mengharapkan pasar ini secepatnya ditata, karena kalau tidak akan terjadi pasar yang sulit untuk dikontrol nantinya, karena lokasi pasar ini berada persis didepan kompleks perkantoran Pemkab Kuansing.
Termasuk lokasi pasar, yang pada awalnya berada di samping tugu carano, kemudian di alihkan ke tempat yang tidak jauh dari lokasi tersebut pada sebidang tanah milik masyarakat, dan bagaimana perundingan antara pemilik tanah dengan pedagang dia tidak tahu. (noprio sandi)

Pedagang Kecil Mulai Kesulitan
TELUKKUANTAN-Pedagang kecil di berbagai tempat di Teluk Kuantan mulai kesulitan. Kesulitan tersebut akibat kurangnya jual beli dikarenakan masyarakat langsung membeli kebutuhan ke mini market.
Kesulitan tersebut dirasakan salah seorang pedagang barang harian Ujang di Teluk Kuantan belum lama ini, dimana dirinya mengaku kurang berjual beli karena sebagian masyarakat telah langsung berbelanja ke mini market.
Tidak hanya masyarakat menurut Ujang, dirinyapun untuk belanja kebutuhan barang dagangannyapun juga berbelanja ke mini market. “Harga pada mini market sangat murah, harga rokok di tempat lain misalnya Rp 10.000, di mini market hanya Rp 9.500, karena selisih Rp 500, kami kejar untuk belanja ke sana,” kata Ujang mengakui.
Akibatnya, sejumlah warung pedagang atau toko yang lainnya di Teluk Kuantan kurang jual belinya karena persaingan harga yang sangat mencolok, ditambah ada desas desus pada sejumlah tempat juga akan dibangun mini market. (noprio sandi)


Jembatan Lubuk Jambi Penghubung Dua Kawasan
Jembatan Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik saat ini memiliki peranan penting dalam menunjang pembangunan terutama segi transportasi. Jembatan ini menghubungkan dua kawasan penting di Kuantan Mudik, termasuk menghubungkan antara ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten.
Keberadaan jembatan Lubuk Jambi ini pada generasi sebelumnya, sempat menjadi jembatan yang dijadikan tempat wisata, banyak masyarakat Kuansing yang masih tergabung dengan Kabupaten Indragiri Hulu waktu itu sengaja mendatangi jembatan ini untuk berwisata dan melakukan foto bersama.
Kondisi ini telah bergeser, dengan telah banyaknya objek wisata lainnya yang bisa dikunjungi, jembatan ini tetap memiliki peranan penting, tapi hanya sekedar kepentingan transportasi, dimana jembatan ini berada di jalan nasional yang menghubungkan kota Teluk Kuantan Provinsi Riau dengan Kiliran Jao Provinsi Sumatera Barat.
Belakangan jembatan ini diisukan telah habis umur rencananya dan harus dilakukan penggantina dengan jembatan yang baru, bahkan jembatan tersebut telah ada perletakannya yang mengalami kerusakan bahkan ada bagian balok beton jembatan yang mulai retak.
Kondisi terbongkar ketika jembatan yang sama di Palembang Sumatera Selatan beberapa waktu lalu roboh karena umur rencananya telah habis dan harus diganti dengan jembatan baru, beralih dari jembatan rangka atau jembatan lainnya yang lebih representative.
Tentu untuk pembangunan jembatan baru butuh beberapa lokasi pembebasan lahan, sampai sekarang pembebasan lahan sekitarnya belum tuntas, dan rencana pembangunan jembatan baru belum terlihat ada tanda-tanda sama sekali, karena ini jalan nasional, pembangunan dilakukan oleh pemerintah pusat.
Namun beberapa waktu lalu telah terlihat tiang file bulat dari besi berlobang, dan file ini telah teronggong di sekitar jembatan, dan beberapa waktu lalu tiang file ini dipindahkan lagi ke tempat lain yang tidak diketahui, entah apa yang terjadi kurang diketahui secara pasti masalahnya. (noprio sandi)

Jembatan Lubuk Jambi-Kondisi kelanjutan pembangunan jembatan Lubuk Jambi belum jelas, pasalnya jembatan yang akan dibangun terkendala ganti rugi lahan. (noprio sandi)

Pemkab Safari Ramadhan di Sangau
SANGAU-Kerinduan masyarakat Desa Sangau Kecamatan Kuantan Mudik terobati. Pasalnya orang nomor satu di Kuansing H Sukarmis berkesempatan juga datang ke desa mereka. Kedatangan kali ini dalam safari ramadhan Pemkab Kuansing. Bahkan keistimewaan itu ditambah hadirnya Ketua DPRD Muslim, S.Sos, Wakil Bupati Drs H Mursini, Sekda Drs H Zulkifli, M.Si serta pejabat teras lainnya.
Obat kerinduan itu bisa diberikan Selasa (24/8), dimana Sukarmis dan rombongan tiba di Sangau pada awalnya berbuka puasa bersama dikediaman salah seorang warga, kemudian dilanjutkan dengan shalat Isya, Tarawih dan Witir bersama.
Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP, M.Si di Masjid Al Maqfirah Sangau mengatakan kedatangan Bupati Kuansing H Sukarmis telah lama dinantikan masyarakat Desa Sangau, karena sudah beberapa kali direncanakan untuk bisa bertemua secara langsung, namun mengalami kendala, namun rasa bahagia dan antusias masyarakat terlihat menyambut kedatangan bupati dan rombongan ketika acara safari ramadhan Bupati Kuasing.
Sukarmis sendiri meminta maaf kepada masyarakat Desa Sangau, karena sudah beberapa kali mengundang dirinya, namun tidak bisa hadir, padahal dirinya sangat berkeinginan untuk bisa hadir ditengah masyarakat, asalkan saja kedatangan itu perlu dikondisikan secara matang.
Namun ternyata Sukarmis juga merasa rindu terhadap masyarakat Desa Sangau dan Kuantan Mudik pada umumnya, sehingga baru diberikan kesempatan untuk bisa bertatap muka langsung dengan masyarakat saat tim safari ramadhan datang ke Desa Sangau.
Bahkan Sukarmis mengaku, selama ramadhan, di Desa Sangulah dirinya paling banyak makan, karena dia menemukan sambal yang paling dia sukai, ikan pakai kelapa serta ambacang, sambal ini diakuinya merupakan sambal yang sering dibuat ibunya dulu.
Kemudian dari pada itu, datangnya Sukarmis dan rombongan bukan sembarang datang, namun datang dengan oleh-oleh, oleh-oleh itu berupa sejumlah bantuan, seperti yang dijelaskan Kabag Kesos Setda Assarudin, S.Sos MM berupa bantuan masing-masing Rp 25 juta untuk 4 masjid di Kuantan Mudik, diantaranya Masjid Al Maqfirah Desa Sangau, Masjid Al Falah Desa Koto Cengar, Masjid Istiqomah Desa Bukit Pedusunan dan Mesjid Assa’adah Kelurahan Pasar Lubuk Jambi.
Bantuan lain ternyata masih ada untum Masjid Al Maqfirah Desa Sangau, Bupati Kuasing H Sukarmis sendiri menyumbang peci nasional sebanyak 10 buah, bantuan dari Bank Riau Rp 1 juta, bantuan dari Kepala Kementrian Agama Kuansing Al Qur’an sebanyak 22 buah.
Dalam kesempatan tersebut, ternyata Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Kuantan Singingi juga menyerahkan bantuan untuk Kecamatan Kuantan Mudik dengan total bantuan Rp 145 juta, dengan rincian 180 paket bantuan untuk fakir miskin masing-masing mendapatkan Rp 300 ribu (Rp 54 juta), beasiswa untuk murid SD/MI untuk 60 orang anak masing-masing Rp 200 ribu (Rp 12 juta), beasiswa untuk murid SLTP untuk 36 oang murid masing-masing Rp 250 ribu (Rp 9 juta), beasiswa murid SLTA untuk 75 orang masing-masing Rp 400 ribu (Rp 30 juta), bantuan untuk usaha ekonomi produktif masing-masing Rp 3 juta untuk 5 orang (Rp 15 juta), bantuan untuk rumah layak huni (Rp 25 juta).(noprio sandi)

Bantuan Sangau-Bupati Kuansing H Sukarmis menyerahkan bantuan untuk Kecamatan Kuantan Mudik di Masjid Al Maqfirah Desa Sangau (24/8) saat acara safari ramadhan Pemkab Kuansing kecamatan itu. (noprio sandi)

2011 Jembatan Gantung Sangau Dijanjikan
SANGAU-Pemkab Kuansing menjanjikan pada tahun 2011 jembatang gantung Desa Sangau Kecamatan Kuantan Mudik dibangun. Janji tersebut dilontarkan Bupati Kuansing H Sukarmis saat berkunjung ke desa itu. Perkiraan pendanaan yang dibutuhkan untuk pembangunan jembatan gantung itu Rp 500 juta yang menghubungkan Dusun I dengan Dusun III yang dibelah Sungai Salaw dengan bentang 50 meter.
Janji itu disambut gembira masyarakat Desa Sangau (24/8) di Masjid Al Maqfirah, karena jembatan gantung yang dibangun sejak tahun 1978 itu menurut Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP M.Si sangat memprihatinkan, sehingga harapan masyarakat Desa Sangau agar jembatan gantung itu dibuat yang baru.
Terkait hal tersebut, Bupati Kuansing H Sukarmis langsung memerintahkan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Sabri S.Sos untuk langsung meninjau lokasi yang diminta masyarakat, bahkan Sukarmis sempat mempertanyakan kepada kepala desa Sangau perkiraan biayanya, kalau memang memungkinkan dikerjakan dengan dana PNPM Mandiri.
Perkiraan itu ternyata Rp 500 juta, karena untuk PNPM Mandiri menurut Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana Wariman DW SP hanya bisa maksimal dikerjakan Rp 250 juta, maka perlu dicari alternatif lain.
Maka Sukarmis langsung memerintahkan kepada Kepala Bappeda Ir H Helfian Hamid, M.Si untuk menggarkan pembangunan jembatan itu melalui dana APBD Kuansing tahun 2011, tentu hal ini sangat menggembirakan masyarakat. (noprio sandi)

Kabag Kesos-Kabag Kesos Setda Assarudin S.Sos MM membacakan bantuan yang diberikan untuk Kecamatan Kuantan Mudik (24/8) pada acara safari ramadhan Pemkab Kuansing di Masjid Al Maqfirah Desa Sangau. (noprio sandi)

Camat Kuantan Mudik-Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP, M.Si saat mengatakan masyarakat Desa Sangau telah rindu bertemu Bupati Kuansing H Sukarmis (24/8) di Masjid Al Maqfirah. (noprio sandi)

Lahan Pertanian Kuantan Mudik-Salah satu lahan pertanian masyarakat Kecamatan Kuantan Mudik dalam mendukung program Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM). (noprio sandi)

Jalan Nasional Memprihatinkan
TELUKKUANTAN-Keberadaan jalan nasional di Kuansing pasca musim hujan beberapa waktu lalu kembali memprihatinkan. Kondisi terparah berada di ruas jalan Kari, kedalaman lubang hingga membuat mobil kandas.
Keprihatinan jalan nasional tersebut menurut pengamatan ruas Teluk Kuantan-Lubuk Jambi tidak bisa dilakukan apa-apa oleh Pemkab Kuansing, karena tanggung jawab ruas jalan tersebut berada di tangan pemerintah pusat, sementara masyarakat yang lewat banyak dari masyarakat Kuansing.
Lebih parah lagi jika ruas jalan ini dilewati pada malam hari, akan sangat berbahaya sekali baik oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, kerusakan pertama ditemukan sekitar Mini Market Attalah, kondisi ini telah berlangsung sangat lama.
Ruas di depan salah satu klinik bersalin juga memprihatinkan, ruas jalan ini sebelah badan jalannya memiliki lobang yang dalam, pengendara harus mengalihkan jalan agar tidak masuk lobang, dan ini sangat membahayakan karena juga berada di tikungan.
Diringi lubang-lubang kecil yang tidak terhitung banyaknya, setelah memasuki kawasan Kari sekitar Sungai Rumbio lubang sebanyak banyak dan dalam-dalam, bahkan sejumlah mobil harus beralih ruas ke bagian lainnya untuk menghindari lubang, jika dipaksakan untuk melewati lubang itu, mobil akan kandas.
Kondisi lubang ini terus di jumpai sampai ke Pisang Berebus Gunung Toar terus sampai ke Lubuk Jambi, meski sebagian ruas telah mengalami perbaikan dan perawatan, namun sangat membahayakan nyawa masyarakat.
Menurut Eka, salah seorang warga Simpang Tiga Teluk Kuantan ketika menhadiri kenduri keluarnya di Desa Pisang Berebus Gunung Toar sangat terkejut melihat kondisi jalan, apalagi jika dilewati pada malam hari. (noprio sandi)

Warga Minta Jalan Pandan Wangi Diaspal
TELUKKUANTAN-Warga jalan Pandan Wangi Kelurahan Sungai Jering Kecamatan Kunatna Tengah meminta agar jalan didepan rumah mereka diaspal oleh Pemkab Kuansing, karena jalan tersebut telah lama dilakukan pengerasan.  Jika tidak dikhawatirkannya akan ada efek kepada pemilu kada mendatang terhadap calon bupati yang akan dipilih.
Permintaan itu dikatakan salah seorang warga Jalan Pandan Wangi Patmin, Minggu (27/6) di ruas jalan itu sembari menjelaskan kalau ruas jalan tersebut telah 3 tahun dilakukan pengerasan sehingga sudah layak untuk diaspal.
Ruas jalan dimaksud menurut Patmin mulai dari gerbang masuk sampai tembus ke Jalan Cut Nyak Dien, dimana ruas jalan ini banyak dipergunakan masyarakat setiap harinya termasuk warga yang bermukim disekitar lokasi tersebut.
Beberapa fasilitas umum pada ruas jalan ini menurut Patmin adanya kantor Lurah Kelurahan Sungai Jering, Tempat Pemakaman Umum (TPU) warga Sungai Jering serta pemukiman masyarakat yang belum begitu padat namun berkemungkinan akan padat dalam waktu dekat.
Oleh sebab itu sudah selayaknya menurut Patmin Pemkab Kuansing mengaspal ruas jalan Pandan Wangi ini karena termasuk ruas jalan yang berada di tengah kota Teluk Kuantan dan kalau tidak juga diaspal, dia menganalisa akan ada efeknya terhadap pemilu kada mendatang, dimana citra pemerintah dipertaruhkan dalam hal ini.
Di ruas jalan ini menurutnya telah bermukin berbagai etnis, mulai dari etnis Jawa, Batak serta etnis lainnya bahkan juga banyak yang telah bermukim cukup lama tanpa mendapatkan jalan aspal. (noprio sandi)

Cakap
Warga Berharap Jalan Intan Husin Luar Irok Dilebarkan
Warga Harapkan Jalan Intan Husin Luar Irok Desa Koto Teluk Kuantan Kecamatan Kuantan Tengah dilebarkan dari badan jalan yang sudah ada. Pasalnya di ruas jalan ini setiap harinya tinggi intensitas lalu lintas, termasuk masyarakat yang melewati jembatan Kuantan I Pulau Bungin menuju Seberang Taluk dan Kopah.
Harapan tersebut dikatakan tokoh masyarakat setempat Abdullah Syarif, Rabu (23/6) di kediamannya. “Kato awak, ini hendaknya dipelebar jalannya,” kata Abdullah yang rumahnya berada persis di pinggir jalan tersebut.
Dia mengaku setiap harinya menyaksikan banyak masyarakat yang memakai jalan yang telah ada sekarang, terutama pegawai yang bekerja di Pemkab Kuansing atau tempat lainnya, saat pagi hari serta jam pulang kantor sangat ramai.
Mereka yang melewati ruas jalan Intan Husin Luar Irok ini ada yang berasal dari Kecamatan Benai bagian seberang, masyarakat Kopah, masyarakat Seberang Taluk dan Seberang Taluk Hilir, warga Kopah dan Desa Pulau Aro.
Saat ini badan jalan menurut Abdullah sangat kecil, karena sebelumnya berkemungkinan kelas jalan yang dibangun lebih kecil dibandingkan dengan tingkat lalu lintas yang lewat, apalagi kalau ada dua mobil yang berselisih.
Karena, akses utama menuju jembatan Kuantan I Pulau Bungin menurutnya juga melewati jalan Intan Husin tersebut, karena jalan alternative lainnya di dari Wisma Khasanah jalannya masih perkerasan dan sering berlobang serta susah untuk dilewati.
Oleh sebab itu, dia mengharapkan kepada Pemkab Kuansing untuk bisa mempelebar ruas jalan tersebut, karena masalah sosial pelebaran jalan tersebut diperkirakannya tidak akan ada masalah, kebetulan tanah masyarakat yang tersedia di halaman rumah masing-masing cukup lebar. “Dalam membuat rumah dulu, kami telah diberi tahu kalau membangun agak menggeser ke dalam sedikit, karena akan ada pelebaran jalan, baik yang bagian sebelah sana, maunpun sini,” katanya oprimis jika pemerintah mendengarkan keinginan masyarakat. (noprio sandi)

Warga Imam Munandar Kesulitan Air Bersih
Keberadaan air bersih memang sangat penting, namun kalau keadaan alam sekitar tempat tinggal tersebut tidak memungkinkan untuk mendapatkan air bersih tentu akan menjadi permasalahan serius. Seperti di kawasan Jalan Imam Munandar Kota Teluk Kuantan yang sebelum dijadikan kawasan perdagangan, kawasan ini merupakan rawa-rawa.
Menurut salah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal di Jalan Imam Munandar, Sinur, dirinya bersama keluarga sangat kesulitan akibat sumur yang mereka buat jika musim panas kering, jika musim hujan airnya keruh dan tidak layak pakai.
Kondisi ini menurut Sinur dikarenakan kawasan perdangangan yang telah dipenuhi oleh ruko ini sebelumnya merupakan kawasan rawa-rawa, dan sebelumnya dijadikan tempat menanam padi oleh masyarakat dengan sawah yang cukup dalam.
Akibat, Sinur serta beberapa orang anaknya harus pergi mandi ke salah satu rumahnya yang ada di Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan untuk mndapatakan air bersih. “Air kami kurang elok (kurang bagus-red), makanya kami mandi ke siko, ni anak-anak ramai,” kata Sinur.
Ketika ditanya upaya Sinur untuk mengatasi permasalahan tersebut untuk memasang air PAM, dia mengaku tidak mengetahui apakah kawasan tersebut telah ada pipa PDAM. “Ngak tau juga, entah ado ntah indak PAM, alun ado nanyo do,” kata Sinur.
Berdasarkan pengamatan, di kawasan Jalan Imam Munandar ini sejumlah ruko telah dibangun, mulai dari tingkat dua bahkan ada yang lebih, sebelum membangun ruko dikawasan ini, mereka harus melakukan penimbunan yang cukup banyak, karena kawasan ini merupakan kawsan rawa-rawa. (noprio sandi)

Kawasan Abdoer Rauf Kesulitan Air
TELUKKUANTAN-Bermukim disuatu kawasan memang tidak sama permasalahannya, kawasan Jalan Abdoer Rauf misalnya, meski dikategorikan kawasan Cendananya Kuansing, ternyata kawasan ini sulit untuk mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Kondisi ini diakui warga kawasan tersebut, Alan, dirinya kadang kala kesulitan untuk mandi karena tidak adanya air dari sumur bor rumahnya yang telah mencapai kedalaman lebih dari 15 meter.
Hal senada juga dikatakan warga lain Sias, dimana jika hujan tidak turun agak lama, sejumlah sumur warga menjadi kering sehingga warga kesulitan untuk mendapatkan air, kecuali sumur yang sengaja dibuat lebih dalam.
Sementara itu, kesulitan serupa juga dialami sebuah kantor yang berada di kawasan tersebut Badan Pusat Statistik (BPS), untuk aktivitas sehari-hari kantor itu mengalami kendala karena kesulitan air, karena sumur yang mereka miliki rentan kekeringan.
Satu-satunya cara untuk bisa mendapatkan air untuk kantor ini dengan mengupayakan sambungan pipa PDAM, dan pihak PDAM telah didatangkan untuk rencana penyambungan, dimana pipa induk untuk kawasan ini telah dipasang beberapa waktu lalu.
Dari keterangan petugas PDAM, untuk kawasan Abdoer Rauf PDAM juga sulit dijangkau karena tidak terjangkau oleh tekanan pompa yang ada, kecuali hanya hidup 2 jam satu hari sejak pukul 18.00 WIB sampai 20.00 WIB malam hari, dimana aktivitas kantor sudah tutup. (noprio sandi)

Bupati Minta Warga Cerenti Gotong Royong Memperbaiki Jalan
CERENTI-Bupati Kuansing H Sukarmis menekankan kepada Camat Cerenti agar terpaksa mengerahkan masyarakat untuk memperbaiki ruas jalan provinsi yang melintas di kecamatan itu. Penekanan ini dikarenakan Pemerintah Provinsi Riau memandang sebelah mata terhadap ruas jalan yang mengusai hajat hidup orang banyak dan akan jadi lalu lintas menuju tempat acara pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau.
Karena tidak juga ada tanda-tanda akan diperbaiki Provinsi Riau, ruas jalan Provinsi Teluk Kuantan-Cerenti menjadi seperti ruas jalan mati. Padahal ruas jalan ini akan membawa citra buruk terhadap pemerintah oleh masyarakat, karena sebagian masyarakat menilai ruas jalan ini menjadi tanggung jawab Prmerintah Kabupaten Kuantna Singingi, padahal ini merupakan ruas jalan yang menjadi tanggung jawab Provinsi Riau melalui gubernur.
Ketika berkunjung ke Cerenti untuk melaksanakan acara safari ramadhan (19/8) di Mesjid Jamik Koto Cerenti, Bupati Kuansing H Sukarmis sempat gusar melihat kondisi ruas jalan nasional yang dinilainya telah diabaikan Pemerintah Provinsi Riau, bahkan dia mengatakan kalau ruas jalan ini dipandang sebelah mata saja.
Karena ruas jalan sempit serta dipenuhi oleh semak belukar disepanjang ruas jalan sebagai pertanda kalau ruas jalan ini tidak mendapatkan perawatan dari Pemerintah Provinsi Riau, dan kondisi ini memang sangat mengganggu.
Sebagai jalan keluarnya, Sukarmis memerintahkan kepada Camat Cerenti Arlis S.Sos untuk segera bertindak dengan melakukan gotong royong dengan melibatkan semua kepala desa beserta masyarakat yang berada di sepanjang ruas jalan itu, termasuk mengerahkan guru-guru.
Karena pada tanggal 10 Oktober 2010 mendatang ruas jalan ini menurut Sukarmis akan ramai dilewati tamu Kuansing untuk mengikuti MTQ tingkat Provinsi Riau yang kebetulan Kabupaten Kuantan Singingi menjadi tuan rumah.
Karena kalau tindakan ini tidak segera diambil, Sukarmis mengaku akan membawa citra buruk Kabupaten Kuantan Singingi terhadap tamu yang datang ke Kuantan Singingi karena ruas jalanya banyak semak dan tidak terawatt. (noprio sandi)

Mesjid Jamik Koto Cerenti Terancam Ambruk
CERENTI-Sungai Kuantan kadang kala membuat warga resah, pasalnya keberadaan sungai yang dekat Mesjid Jamik Koto Cerenti hanya tinggal berjarak 2 meter lagi. Sehingga diperkirakan jika sungai meluap, mesjid ini akan terkena gerusan air, sehingga perlu perhatian pemerintah.
Kondisi ini dikemukan Camat Cerenti Arlis, S.Sos (19/8) kepada Bupati Kuansing H Sukarmis ketika berkunjung ke Kecamatan Cerenti dalam rangkaian safari ramadhan di Mesjid Jamik Koto Cerenti. “Tinggal 2 meter lagi,” kata Arlis.
Dengan kondisi demikian, dikhawatirkan Arlis jika terjadi luapan sungai Kuantan, Mesjid Jamik Koto Cerenti akan tergerus oleh air sungai, sehingga dibutuhkan turap penahan tebing bantuan dari pemerintah, karena masyarakat tidak akan mampu membangunnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kuansing H Sukarmis langsung memerintahkan Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Sabri S.Sos untuk meninjaunya. “Saya minta kepala dinas Bina Marga besok langsung meninjaunya,” kata Sukarmis yang disambut gembira masyarakat. (noprio sandi)


Warga Non Muslim Diminta Hormati Orang Berpuasa
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis menghimbau kepada warga non muslim serta yang lainnya untuk bisa menghormati warga muslim yang akan menjalani ibadah puasa. Menghormati itu salah satu caranya dengan tidak makan dan minum ditempat umum serta menutup kedai yang menjual makanan.
Himbauan itu disampaikan Sukarmis (1/8) ketika menutup secara resmi pacu jalur tradisional 2010 di pentas Apresiasi Seni dengan maksud agar masyarakat Kuansing yang menjalankan puasa bisa khusuk.
Berdasarkan catatan, di Kota Teluk Kuantan, warga keturunan tionghoa sangat ramai berusaha membuka kedai kopi, tempat ini pada saat bulan puasa selalu ditutup, namun kadang kala masih ada mereka yang bandel.
Tidak hanya warga etnis tionghoa, setiap tahun ketika dilakukan razia penertiban oleh Satpol PP, kadangkala memang ditemukan pedagang makanan yang buka pada bulan puasa, otomatis mereka akan mendapat tindakan tegas.
Himbauan Bupati Kuansing H Sukarmis tersebut biasanya diiringi dengan himbauan resmi yang disebarkan melalui pengumuman yang ditempel diberbagai tempat umum sehingga bisa diketahui oleh pemilik kedai. (noprio sandi)

Pemulung Mulai Resahkan Warga
TELUKKUANTAN-Keberadaan pemulung yang biasanya sangat diharapkan untuk mengumpulkan barang bekas di Kota Teluk Kuantan akhir-akhir ini keberadaannya mulai meresahkan. Pasalnya pemulung ini diduga sering mengambil barang-barang milik masyarakat tanpa sepengatahuan pemilik barang.
“Sebenarnya keberadaan pemulung ini pada awalnya sangat diharapkan, karena mereka mengumpulkan barang bekas, namun akhir-akhir ini mulai meresahkan,” kata Da Nur, terkait keberadaan pemulung belum lama ini di Teluk Kuantan.
Lebih ironis lagi menurut Da Nur, pemulung ini mengambil barang milik masyarakat dalam keadaan bagus, karena tidak dilihat pemilik rumah, barang tersebut dihancurkan menggunakan kaki, seakan seperti barang rongsokan.
Oleh sebab itu, jika pemulung datang, masyarakat yang ada telah mulai waspada, bahkan ada dibeberapa tempat masyarakatnya langsung melakukan aksi usir terhadap pemulung tersebut tanpa ada rasa belas kasihan.
Tindakan tersebut diambil masyarakat mengingat pengalaman yang sudah terjadi, dimana sejumlah lokasi sering terjadi kehilangan terhadap barang masyarakat. (noprio sandi)

Pemerintah Komit Berantas Penangkaran Walet Di Dalam Kota
TELUKKUANTAN-Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi tetap berkomitmen untuk memberantas penangkaran wallet di tengah Kota Teluk Kuantan. Komitmen tersebut ditunjukkan dengan dilakukannya razia oleh tim terhadap sejumlah tempat yang diduga sebagai tempat penangkaran wallet tanpa izin, serta beberapa bangunan penangkaran yang menyalahi Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Razia yang dilakukan Selasa (1/6), dimulai pada pagi hari, sebelumnya berkumpul di Lapangan Limuno Teluk Kuantan sembari memberikan arahan serta tindakan yang akan diambil dalam berbagai aksi di lapangan dengan melibatkan Badan Lingkungan Hidup Promosi dan Investasi, Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang serta Satuan Polisi Pamong Praja.
Razia dibagi dalam dua tim, tim pertama bergerak menyusuri tempat di Desa Sawah Teluk Teluk Kuantan, dilanjutkan ke Jalan Tuanku Tambusai, dan berakhir di Jalan Imam Munandar, sedangkan tim kedua bergerak sekitar Jalan Imam Munandar dan sekitarnya.
Dari hasil razia tersebut, masih didapati sejumlah tempat yang diduga menjadi tempat penangkaran wallet tanpa izin, beberapa lokasi penangkaran telah beberapa kali mendapat teguran serta didatangi langsung oleh tim terpadu tersebut.
Disela-sela penertiban, Kepala Badan Lingkungan Hidup Promosi dan Investasi Kabupaten Kuantan Singingi Drs Ermedi M mengatakan kalau Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi berkomitmen untuk menutup sejumlah penangkaran wallet di tengah Kota Teluk Kuantan.
Komitmen tersebut menurut Ermedi semakin diintensifkan, karena pada sejumlah tempat di Kota Teluk Kuantan banyak masyarakat yang baru membuat tempat penangkaran wallet tersebut, padahal sudah dilarang, makanya akan ditindaklanjuti dengan surat bupati nantinya. “Baik yang sudah ditutup jangan mengulang, maupun masyarakat yang punya rencana membuka penangkaran sarang burung wallet ini,” komitmen Ermedi.
Sedangkan yang menjadi barometer penertiban menurut Ermedi akan difokuskan kepada kawasan pasar, setelah itu baru akan dilakukan penertiban kepada arah yang lain diberbagai pinggiran kota Teluk Kuantan. “Kalau di luar kota, kita belum menentukan yang diperbolehkan, Cuma, kita mengarahkan kepada sebagai besar yang berusaha burung wallet ini kan memiliki perkebunan juga, ya dibuat dikebun aja, tidak menganggu keamanan, ketertiban, kebisingan, kenyamanan dan masyarakat lain tidak terganggu,” katanya.
Untuk tindakan lebih lanjut, pihaknya menurut Ermedi akan melihat keadaan terlebih dahulu, karena Kuansing memiliki PPNS, dan itu juga harus melihat tingkat kesalahannya, kalau memang sudah berulang-ulang kali setelah ditinjau serta ditegur masih bersikeras membuka penangkaran wallet akan diambil tindakan serta sangsi lain yang sesuai aturan. (noprio sandi)

Bantuan Jompo Sangat Bermanfaat
SANGAU-Program pembangunan yang dibuat pemerintah telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, diantaranya bantuan untuk jompo. Bantuan ini telah disalurkan melalui sejumlah kepala desa, untuk meringankan beban mereka.
Hal tersebut dikatakan Camat Kuantan Mudik Efrizon Marzuki AP, M.Si (24/8) di Masjid Al Maqfirah Desa Sangat Kecamatan Kuantan Mudik kepada tim safari ramadhan Pemkab Kuansing yang berkunjung ke kecamatan itu.
Program pemerintah yang termasuk andalan Pemkab Kuansing itu menurut Efrizon sangat dirasakan, karena kalangan jompo merupakan kelompok masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan serta uluran tangan dari pemerintah.
Selain kalangan jompo yang merasakan berbagai program pemerintah, juga dirasakan oleh sejumlah penerima insentif dan honor bagi imam, khatib dan guru surau sehingga kegiatan keagamaan ditengah masyarakat menjadi semarak.(noprio sandi)

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Drs H Chaidir Arifin

Berbincang dengan jompo-Bupati Kuansing H Sukarmis berbincang dengan salah seorang jompo di depan Masjid Nur Hidayah Desa Pulau Busuk Kecamatan Inuman (25/8), saat itu Sukarmis memimpin safari ramadhan Pemkab. (noprio sandi)

Infaq Ramadhan Mencerminkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat
PULAU BUSUK INUMAN-Kondisi sosial ekonomi masyarakat suatu kawasan bisa dilihat dari jumlah infaq ramadhan yang diterima masjid di kawasan itu. Diantaranya di Masjid Nur Hidayah Desa Pulau Busuk Kecamatan Inuman, selama 15 malam telah tergambar kondisi itu.
Pada malam pertama ramadhan, ini merupakan kondisi puncak masyarakat datang ke masjid itu untuk melaksanakan sholat Isya, tarawih dan witir berjamaah, didapatkan infaq Rp 324.000, malam kedua kondisi ini menurun drastis hanya Rp 123.000, malam-malam berikutnya terjadi flutuasi penambahan namun tidak begitu banyak, dan setelah dihitung rata-ratanya hanya Rp 86.000 permalam.
Bahkan ada malam yang hanya perolehan infaqnya Rp 20.000 atau hanya Rp 22.000, kalau jumlah jamaah sekitar 50 orang, tentu dirata-ratakan malam itu jamaah diperkirakan memberikan infaq hanya Rp 500 per orang.
Infaq itu dipergunakan untuk membangun masjid yang terbengkalai dan bertingkat pula, kalau secara logika, kapan masjid ini akan bisa diselesaikan kalau tidak ada campur tangan pemerintah dalam memberikan bantuan.
Untung saja kedatangan tim safari ramadhan Pemkab Kuansing ke masjid Nur Hidayah Pulau Busuk ini membawa berkah tersendiri, infaq malam itu terkumpul Rp 2.329.000, maklum yang memberikan infaq tim safari ramadhan, ditambah bantuan dari Bank Riau Rp 1 juta serta bantuan dari Pemkab Kuansing Rp 25 juta.
Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan, maka dapat diketahui masyarakat di kawasan ini mengalami keterbelakangan ekonomi dan sosial, jika dibandingkan infaq ramadhan pada suatu masjid yang masyarakatnya lebih sejahtera.(noprio sandi)


Sekda Safari Ramadhan,
RAPP Bantu Logas Tanah Darat
RAMBAHAN-Sekda Kuansing Drs H Zulkifli melaksanakan safari ramadhan di Desa Rambahan Kecamatan Logas Tanah Darat. Dalam kesempatan tersebut RAPP juga menyerahkan bantuan dengan total Rp 112.650.000.
Safari yang dilaksanakan di Masjid Nurul Hidayah Desa Rambahan Kecamatan Logas Tanah Darat Rabu (25/8) menurut rilis yang dikirim Media Relation PT RAPP Budhi Firmansyah, PT RAPP memberikan bantuan dengan total Rp 112.650.000.
Bantuan itu berupa Paket Ramadhan untuk 54 desa sebanyak 835 orang @ Rp 100 ribu rupiah = total bantuan untuk anak yatim Rp.83.500.000, sajadah panjang 10 rol untuk 5 mesjid, ditempat itu juga dihadiri Camat Logas Tanah Darat Drs Muradi. (noprio sandi)

Muradi-Camat Logas Tanah Drs Muradi melintas didepan panggung kehormatan pada acara pembukaan pacu jalur tradisional di Teluk Kuantan. (noprio sandi)

Penganten LTD-Penganten ala Kecamatan Logas Tanah Darat dipamerkan dalam pawai budaya pada pembukaan pacu jalur tradisional tahun 2010 di Teluk Kuantan. (noprio sandi)

Sisampek LTD-Sisampek merupakan salah satu tradisi masyarakat Kecamatan Logas Tanah Darat, sisampek ini dibawa kalangan ibu-ibu dan setelah diperebutkan anak-anak. (noprio sandi)

Penggembira LTD-Penggembira peserta pawai budaya Kecamatan Logas Tanah Darat ikut memeriahkan pacu jalur di Teluk Kuantan pada tahun 2010. (noprio sandi)

Penggembira LTD Pria-Kalangan pria dari Kecamatan Logas Tanah Darat juga ikut berpartisipasi terhadap kesuksesan pacu jalur tradisional di Teluk Kuantan tahun 2010 di lapangan Limuno Teluk Kuantan. (noprio sandi)



Diskopindag Bangun Pasar Desa Teratak Air Hitam
TELUKKUANTAN-Kalau selama ini pembangunan pasar hanya dilakukan oleh Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kuantan Singingi, namun saat ini ada pembangunan pasar yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan. Pembangunan itu dilakukan terhadap pasar Teratak Air Hitam Kecamatan Benai dari dana DAK NON DR 90 % dari Kementrian Perdagangan Republik Indonesia.
Berdasarkan pengumuman pelelangan umum Nomor : PAN/Und/Kopindag/VIII/02 tertanggal 10 Agustus 2010, Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Kuantan Singingi melalui sumber dana DAK NON DR 90% MELALUI APBD KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Tahun Anggaran 2010, dengan ini mengundang Penyedia Barang/Jasa untuk mengikuti Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi.
Nama pekerjaannya pembangunan Pasar Desa Teratak Air Hitam, Sub Bidang/Bagian Sub Bidang Bangunan Komersial dengan Pagu Dana Rp 924.600.000,00 dengan ketentuan umum yang berlaku seperti pelangan umum lainnya.
Terkait hal tersebut Sekretaris Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Drs Raja Azwar, MM membenarkan melalui Ketua Panitia Lelang Herri kalau satker mereka memang melakukan pelalangan umum pembangunan pasar Desa Teratak Air Hitam.
Herri menjelaskan, kalau selama ini pembangunan pasar hanya diketahui masyarakat luas di Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan, namun kali ini pembangunan pasar dilakukan oleh Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan, melalui dana Kementerian Perdagangan RI dalam bentuk DAK NON DR 90%.
Sedangkan sisa anggaran pembangunan itu dilakukan oleh dana APBD Kabupaten Kuanan Singingi dalam bentuk sharing badget sebesar 10% untuk penambahan pembangunan kios, karena pasar Desa Teratak Air Hitam telah ada sebelumnya.
Dengan demikian diharapkan Herri nanti akan bisa mempercepat pembangunan masyarakat dalam bidang perdagangan, karena salah satu pusat perdagangan itu ada pada pasar, termasuk pasar desa yang saat ini terus berkembang. (noprio sandi)

MinyaK Tanah Rp 5.000 Per Liter
TELUKKUANTAN-Minyak tanah di Teluk Kuantan pada tingkat pengecer Rp 5.000 per liter. Harga tersebut dinilai masyarakat masih wajar, namun banyak juga yang menggunakan kompor gas meski saat ini pemberitaan bahayanya penggunaan kompor gas itu marak di televise.
Harga minyak tanah menurut Wiwit salah seorang pedagang pengecer di Teluk Kuantan per liternya hanya Rp 5.000, harga ini berlaku sejak dilama ditempat dia berjualan dan tetap diminati masyarakat.
Sementara itu sebagian masyarakat menilai harga minyak tanah Rp 5.000 masih wajar ditambah untuk mendapatkan minyak tanah ini tergolong mudah tidak seperti dibeberapa kawasan di Indonesia.
Dalam pada itu, meski harga minyak tanah dinilai wajar, sebagian ibu rumah tangga di Kuansing malah memilih memasak menggunakan kompor gas. Kondisi ini tidak terpengaruh oleh murahnya harga minyak tanah serta tidak terpengaruh pula oleh isu tentang seringnya kompor gas meledak di televise.
Menurut pengakuan salah seorang ibu rumah tangga Sias, dirinya menggunakan kompor gas sejak lama dan tidak mengalihkan pemakaian kepada kompor minyak tanah meski saat ini pemberitaan tentang bahaya kompor gas sering terdengar.
Alasan Sias, kalalu pemakaian kompor gas dengan hati-hati tentu akan mengurangi resiko kompor meledak atau terbakar, karena tentu kompor gas menurutnya juga memiliki kelebihan tersendiri. (noprio sandi)

ATM Bank Riau Ada Masalah
TELUKKUANTAN-Ditengah tingginya intensitas kebutuhan masyarakat akan pengambilan uang di ATM malah ATM Bank Riau ada masalah. Mereka yang mau mengambil uang di ATM itu Rabu (28/7) pagi mendapati sebuah pot bunga diletakkan didepan ATM, kemudian ada tulisan menerangkan permintaan maaf karena ATM ada masalah.
Tidak diketahui secara jelas apa masalah yang dialami ATM itu, karena tulisan dibagian pintu masuk ATM hanya mengatakan ada masalah saja, tidak dijelaskan secara detail masalah apa yang terjadi secara detail.
Akibat masalah itu, otomatis pengguna ATM Bank Riau atau yang mau mengambil uang di ATM ini harus memutar arah 180 derajat mencari ATM lain atau mengurungkan niatnya untuk mengambil uang.
Sementara itu, tidak hanya ATM Bank Riau yang tidak bisa mengambil uang, ATM BRI Cabang Teluk Kuantan yang berada di Jalan Imam Munandar padi itupun pintu ATMnya malah ditutup pintu kayunya dan tidak terbuka sama sekali.
Menurut Satpam yang bekerja di bank ini, tidak dibukanya ATM saat itu karena sedang dalam proses pengisian uang, kondisi ini juga membuat sejumlah pengguna ATM kecewa karena tidak bisa mengambil uang.
Sementara itu untung saja ATM BRI Unit II Teluk Kuantan masih berfungsi, sehingga ATM ini yang biasanya kurang orang mengambil uang menjadi ramai, ditambah ATM yang dinilai jarang ada masalah ATM BNI yang ada di Jalan Merdeka. (noprio sandi)

Petugas SPBU Mengaku Ditekan
TELUKKUANTAN-Petugas SPBU Sungai Jering mengaku ditekan oleh beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Kuansing. Penekanan tersebut termasuk dalam pengisian bahan bakar agar memberikan prioritas kepada mereka tidak melalui jalur antri, kondisi ini membuat marah masyarakat yang antri dalam pengisian bahan bakar.
Penekanan tersebut diakui salah seorang petugas SPBU yang bertugas jam 09.00 WIB Rabu (21/7), dimana dirinya tak bisa menghindar disaat salah seorang sopir mobil pejabat teras Kuansing memaksakan agar diisikan bahan bakar tidak melalui jalur antri.
Ketika hal tersebut ditanya kepada petugas, dirinya malah menyuruh orang untuk mengatakan langsung kepada sopir mobil pejabat tersebut agar mengisi sebaiknya melalui jalur antri, bahkan dirinya mengaku serba sulit dan tidak berdaya menghadapi mobil sejumlah pejabat tersebut.
Dia mengaku ditekan oleh oknum pejabat agar mau mengisi bahan bakar itu dengan berbagai alasan dan selalu membanggakan plat merah yang sedang dibawanya, sementara yang antri sangat banyak.
Dalam pada itu, menurut sopir salah satu mobil plat merah dimaksud mengaku mengisi bahan bakar melalui jalur pintas dikarenakan ada acara sehingga dirinya sangat buru-buru dan tidak melalui jalur antri yang panjang. (noprio sandi)

Premium Kembali Langka
TELUKKUANTAN-Ternyata efek dari razia dari SPBU di Teluk Kuantan tidak beberapa hari. Setelah lancar penjualannya, kelangkaan kembali terjadi. Kuat dugaan akibat pemilik SPBU tidak takut kepada tim terpadu yang dibentuk dari unsure kepolisian, satpol PP serta Dinas Koperasi Industri dan Perdangangan, dimana penjualan kepada pemilik jerigen kembali marak.
Berdasarkan informasi yang diberhasil dirangkum, Rabu (14/7), premium di SPBU Sungai Jering Teluk Kuantan pada sore hari kembali habis, akibatnya pengendara sepeda motor dan mobil kembali harus membeli premium pada pedagang pengecer dengan harga lebih mahal.
Padahal, akhir pekan lalu tim terpadu telah melakukan razia terhadap SPBU nakal tersebut, diantaranya SPBU Sungai Jering Teluk Kuantan, dan setelah itu pasokan serta ketersediaan bahan bakar kembali tersedia untuk masyarakat umum.
Ternyata pemilik SPBU hanya sekedar melakukan tindakan seremonial saja, setelah dirazia, mereka takut sebentar, setelah itu nakal lagi. Kuat dugaan praktek penjualan kepada pemilik jerigen kembali marak.
Penjualan kepada pemilik jerigen ini secara nasional menurut Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdangangan Kabupaten Kuantan Singingi Drs Darwin Yohanis, M.Si akhir pekan lalu tidak dibenarkan sama sekali, namun Dinas Koperasi Industri dan Perdangangan memberikan kelonggaran kepada pemilik jerigen dengan menggunakan kupon.
Melonggarkan ini pada awalnya dengan maksud agar masyarakat yang jauh dari SPBU bisa terbantu oleh pedangan pengecer, namun saat ini kondisinya telah disalahgunakan serta tidak sesuai lagi dengan kesepakatan awal.
Salah seorang pengendara mobil menggunakan Suzuki APV mengaku kecewa dengan pemilik SPBU yang selalu membiarkan petugas SPBU menjual premium kepada pemilik jerigen, akibatnya premium menjadi habis di saat masyarakat membutuhkannya disiang hari.
Padahal dirinya hendak pergi ke Cerenti, akibatnya dia harus membeli premium pada pedagang pengecer dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga di SPBU, dan kondisi tentu sangat memberatkan.
Berdasarakan catatan, sesuai kesepakatan antara pemilik SPBU bersama tim terpadu telah melarang masyarakat pedangang pengecer radius 3 KM dari SPBU untuk berjualan premium ataupun solar.
Namun yang terjadi saat ini, malah disekitar SPBU pedagang pengecer dengan bangganya menarwarkan premium jika stok premium di SPBU habis, tentu mereka yang sekitar SPBU ini tidak diberikan kupon sebagaimana dimaksud. (noprio sandi)

Koperasi Diminta Transparan
TELUKKUANTAN-Selama ini kurang terdengar riak permasalahan antara masyarakat Kecamatan Singingi Hilir dengan anggota koperasi. Padahal sebenarnya, banyak juga anggota yang merasa kurang senang akibat kurang transparannya pengurus koperasi dalam mengelola koperasi mitra PT Surya Agroloka Reksa (SAR).
Sehingga anggota koperasi mengharapkan agar pengurus transparan dalam mengelola keuangan koperasi. Hal tersebut dikatakan Andi di Teluk Kuantan salah seorang warga Singingi Hilir yang bukan anggota koeprasi, namun dia sering menerima laporan dan pengaduan dari anggota koperasi, terutama koperasi Timbul Jaya.
Yang kurang mengenakkan menurut Andi, sejumlah perangkat desa sampai Badan Permusyawatan Desa (BPD) mendapatkan bagian (fee) dari hasil kebun, bahkan disini perusahaan PT SAR juga mendapatkan hal yang sama.
Padahal seharusnya berbagai pemberian bagian itu diharuskan ada penjelasan kepada anggota koperasi, namun hal ini tidak dilakukan oleh pengurus termasuk memotong bagian anggota akibat adanya berbagai acara yang melibatkan koperasi.
Namun sekarang secara kasat mata menurut Andi hanya terlihat kalau ketua koperasi memperkaya diri, kuat dugaan uangnya berasal dari hasil pengelolaan koperasi yang tidak transparan, bayangkan seorang ketua bisa memiliki empat buah mobil, satu mobil mewah dan tiga truk cold diesel, bahkan memiliki rumah yang mewah sampai kepada anak-anaknya.
Ketidaktransparanan pengurus koperasi ini menurut Andi ada keterkaitannya dengan PT SAR, karena tidak mungkin kongkalingkong itu bisa dilakukan kalau tidak melibatkan perusahaan dan beberapa orang pengurus koperasi.
Bahkan Andi mengatakan kalau PT SAR hanya pandai kepada Pemkab Kuansing, apabila ada kegiatan yang melibatkan pemkab, perusahaan ini dengan pandai memasang badan sehingga nama perusahaan ini harum dimata pemerintah, padahal kondisinya tidak demikian. (noprio sandi)

BBM Mulai Lancar
Pasca Razia SPBU Oleh Tim Terpadu
TELUKKUANTAN-Lebih baik terlambat, dari pada tidak sama sekali. Setidaknya seperti itulah yang dibisa sebutkan untuk tindakan Tim Terpadu Penertiban Stasium Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang dikoordinatori Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Kuantan Singingi. Penertiban yang dilakukan akhir pekan lalu membawa kebaikan, saat ini SPBU telah menyediakan bahan bakar untuk umum, meski jerigen tetap marak.
Berdasarkan pengamatan di SPBU Sungai Jering Teluk Kuantan, dimana SPBU ini terkenal menjadi SPBU paling bandel dalam menjual premium dan solar kepada pemilik jerigen, sehingga sudah menahun, masyarakat umum kesulitan mendapatkan bahan bakar, sekarang mulai lancar, padahal SPBU ini satu-satunya SPBU yang ada di tengah kota Teluk Kuantan.
Kelancaran bahan bakar ini berhubungan dengan dilakukannya razia oleh tim terpadu yang melibatkan kepolisian, Satpol PP yang dikoordinatori oleh Dinas Koperasi Industri dan Perdangangan Kabupaten Kuantan Singingi.
Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan selama ini terkesan tutup mata, bahkan telah membiarkan kondisi SPBU di Kuantan Singingi kacau balau dengan menciptakan rantai ketergantungan masyarakat kepada pedangan pengecer dengan harga tinggi karena bahan bakar di SPBU telah diborong oleh pedangan pengecer menggunakan jerigen.
Bahkan banyak masyarakat yang menyatakan pemerintah lemah dalam mengambil tindakan terhadap SPBU, sehingga berimbas kepada lemahnya kepemimpinan Sukarmis-Mursini dalam menciptakan ketersediaan bahan bakar premium dan solar untuk masyarakat.
Bahkan menurut pengakuan Suhaimi, salah seorang pegawai dilingkungan Pemkab Kuansing, dirinya nyaris tidak bisa melaksanakan tugas ke lapangan akibat mobil dinas yang biasa dipergunakan tidak mendapatkan solar sama sekali setelah beberapa hari menunggunya. “Saya terpaksa harus menumpang-numpang, sudah dari kemarin mencari minyak tapi tak juga dapat,” keluhnya akhir pekan lalu.
Terkait permasalahan tersebut, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Drs Darwin Yohanes yang banyak disesalkan masyarakat mengaku pada akhir pekan lalu kalau pihaknya bersama tim terpadu melaksanakan razia pada dua lokasi SPBU, SPBU Sungai Jering dan SPBU Sitorajo Kari, karena kedua SPBU ini menurut Darwin terkenal bandel.
Dengan dilakukannya razia itu, berbagai praktek kotor pemilik SPBU, petugas SPBU serta markus-markus yang bermain dalam modus operandi habisnya premium dan solar di SPBU mulai terganggu.
Bahkan Ijus salah seorang pedagang pengecer telah mengetahui kalau saat ini premium dan solar telah lancar dibeli masyarakat umum di SPBU Sungai Jering, meski demikian pihaknya tetap menjual premium ditingkat pengecer, meski tidak begitu laris dibandingkan sebelumnya.
Di SPBU Sungai Jering sendiri, pada siang hari, SPBU itu telah melayani pembeli dari masyarakat umum, padahal biasanya SPBU ini terkenal bertahun-tahun oleh masyarakat SPBU Pasar Malam, dimana premium hanya ada pada malam hari dan pada siang hari suasanya menjadi sepi.
Een, salah seorang ibu rumah tangga mengaku sebelumnya ketika premium dipermainkan harus rela antri setiap malam antri hingga tengah malam untuk berlomba mendapatkan premium di SPBU Sungai Jering, dia tidak memikirkan keselamatannya demi mendapatkan premium, karena kalau membeli pada tingkat pengecer harganya telah mencapai Rp 5.500 perliternya.
Sementara itu, saat ini kondisi SPBU telah berubah, pada siang dan malam hari keadaannya mulai baik, namun sayang petugas SPBU tidak tidak takut terhadap aparat kepolisian dan Satpol PP karena mereka tetap melakukan pengisian jerigen secara terang-terangan. (noprio sandi)

SPBU Seperti Pasar Malam
TELUKKUANTAN-Hampir setiap hari, SPBU Sungai Jering Teluk Kuantan, satu-satunya SPBU yang ada di tengah kota Teluk Kuantan seperti pasar malam. Mereka yang beraktivitas disini para pedagang pengencer dengan jerigen mereka berpacu dengan pemilik kendararaan roda dua dan roda empat yang sedang mengisi bahan bakar. Hebatnya, petugas SPBU memberikan prioritas kepada pemilik jerigen tersebut.
Berdasarkan pengamatan di SPBU Sungai Jering beberapa waktu lalu, dari luar telah terlihat antrian kendaraan pada malam hari mengisi bahan bakar jenis premium, yang paling panjang antriannya kendaraan roda empat.
Setelah sampai ke dalam, ternyata sejumlah jeringen berbaris lebih banyak dari mobil dan sepeda motor, ditambah pemilik jerigen tersebut, mereka berdesak-desakan minta disikan jergennya.
Anehnya, petugas SPBU malah memberikan prioritas pemilik jerigen tersebut, sedangkan pemilik sepeda motor dan mobil hanya bisa diam seakan tidak bisa melawan atas diskriminasi petugas SPBU, sehingga untuk giliran antri satu mobil bisa lama sekali.
Bahkan ada mobil yang antri tersebut didalam mobilnya jerigen untuk diisi, sehingga pengisian BBM di SPBU ini bertambah lama, dan tidak ada tindakan tegas dari aparat kepolisian atau Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Kuantan Singingi.
Sementara itu, pada siang hari, SPBU ini sepi dari pembeli, sepi dikarenakan karena premium memang tidak ada sama sekali dan hanya terlihat tulisan bensin habis, kondisi ini berlangsung terus menerus. (noprio sandi)

Bupati Buka RAT KUD Prima Sehati
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis membuka secara resmi pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Unit Desa (KUD) Prima Sehati. Karena koperasi dan UKM telah menjadi pilar utama dalam memacu pembangunan dan pertumbuhan ekonomi secara nasional dan di Kuantan Singingi khususnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sukarmis didampingi Ketua DPRD Muslim, S.Sos, Kapolres AKBP Rudi Abdi Kasenda, Sekda Drs H Zulkifli, M.Si, Minggu (27/6) di Balai Adat Teluk Kuantan.
Dalam sambutannya, Sukarmis mengatakan untuk mencapai kearah yang lebih baik perlu dilakukan perbaikan kelembagaan perekonomian, diantaranya pelaksanaan RAT (Rapat Anggota Tahunan) tepat waktu sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan Anggaran Dasar koperasi masing-masing.
Perkembangan koperasi sampai dengan Desember 2009 lanjut Sukarmis di Kabupaten Kuantan Singingi secara kuantitas sangat mengembirakan yaitu berjumlah 231 koperasi tersebar di setiap kelurahan/desa pada 12 kecamatan se-Kuansing dengan jumlah anggota sebanyak 62.415 orang. Jumlah ini tentunya merupakan potensi yang cukup besar apabila difungsikan secara maksimal sebagai wadah lembaga ekonomi untuk menggerakkan roda perekonomian bagi masyarakat mikro yang produktif.
Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasioan yang dijabarkan dalam Anggaran Dasar koperasi, masing-masing menurut Sukarmis sudah jelas aturan main yang dijalankan oleh pengurus sebagai pemegang amanah. Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi, oleh karena itu kehadiran anggota merupakan hak yang harus diambil oleh setiap anggota karena satu orang anggota mempunyai satu hak suara dan tidak bisa diwakilkan.
Sahnya rapat anggota dihadiri apabila, jumlah anggota kurang dari 500 orang harus hadir setengah tambah satu dari jumlah anggota, apabila jumlah anggota diatas 500 orang boleh system perwakilan dengan ketentuan perwakilan harus membawa aspirasi/mandate kelompok yang diwakili.
Dengan memberdayakan koperasi yang ada di wilayah masing-masing tambah Sukarmis berarti telah iktu mengembangkan kehidupan orang banyak seperti pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, pertambangan dan sumber alam lainnya dan semua ini dapat digerakkan dalam wadah koperasi, maka dengan demikian untuk mempercepat proses berfungsinya wadah koperasi tersebut peran semua pihak sangat diperlukan.(noprio sandi)

Pengurus KUD Prima Sehati Kena Mosi Tak Percaya
TELUKKUANTAN-Pengurus KUD Prima Sehati yang dikomandoi Drs. H Ilyas Yacub kena mosi tak percaya dalam agenda Rapat Anggota Tahunan (RAT), Minggu (27/6) di Balai Adat Teluk Kuantan. Akibatnya, pengurus tersebut diminta mundur dari jabatannya. Setelah dilakukan pemilihan ketua baru, terpilih Afri menggantikan Ilyas Yacub.
Gelagat mosi tidak percaya pada awalnya ketika sekretaris KUD Prima Sehati periode 2009-2011 H Nazaruddin membacakan tata tertib RAT,  tiba-tiba saja anggota koperasi Radisel dari Desa Koto Cengar interupsi, dan menyatakan kalau mereka tidak menerima tatib yang telah dibuta pengurus koperasi melainkan telah menyiapkan tatib tandingan.
Dalam tatib tandingan tersebut, dinyatakan rasa ketidakpercayaan sejumlah anggota kepada pengurus koperasi dan meminta agar RAT yang direncanakan diubah namanya menjadi Rapat Anggota Luar Biasa dengan angenda penggantian pengurus.
Namun demikian, kedua tatib tersebut tetap dibacakan, sehingga semua peserta RAT sama-sama mendengar dan ternyata mayoritas peserta RAT lebih memilih dilaksanakan pemilihan pengurus baru dan menyatakan mosi tidak percaya kepada pengurus yang sebenarnya masa jabatannya baru habis tahun 2011 mendatang.
Atas kondisi ini Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Kuantan Singingi Drs Darwin Yohanes M.Si yang dipercaya memimpin rapat menyatakan, kalau agenda Rapat Anggota Tahunan (RAT) juga bisa dilakukan penggantian pengurus dengan berbagai persyaratan diantaran ada mosi tak percaya dari anggota, maka Darwin menskors rapat lima menit untuk memberikan kesempatan kepada pengurus KUD Prima Sehati yang diketuai Ilyas Yacub untuk berembuk.
Setelah itu, Ilyas Yacub menyatakan pengunduran diirnya bersama sejumlah pengurusnya secara legowo. “Dengan membaca Bismillahirahmaanirrahim, Alhamdulillah hirabbila Alamin, pernyataan, terhitung mulai hari minggu tanggal 27 Juni 2010, menyatakan, pengurus KUD Prima Sehati periode 2007 menyatakan pengunduran diri, tertanda H Ilyas Yacub, H. Munap, Rafles, H. Nazaruddin, K. Sari, Nizar, Yamin Ali, Yarlis dan pengurus unit simpan pinjam, transportasi buah, ternak lebah dan manager kebun, demikian pernyataan ini,” tegas Ilyas yang disambut tepuk tangan gembira oleh semua anggota yang hadir.
Dengan demikian, pengurus menurut pimpinan rapat Darwin Yohanes, pengurus status quo, dan pernyataan sikap yang dibacakan pengurus koperasi yang mengundurkan diri tetap akan dibuat secara tertulis pengunduran dirinya dan akan ada saksinya memenuhi undang-undang dengan adanya tertib administrasi. “Jadi kepada ketua dan yang lainnya kami banyak mengucapkan terima kasih sudah memberikan sumbangsih dalam rapat ini, juga sudah menyatkaan untuk mengundurkan diri secara legowo dan kembali menjadi anggota koperasi KUD Prima Sehati,” kata Darwin.
Bahkan setelah itu, Darwin mempersilahkan Ilyas Yacub dan Nazaruddin yang duduk di meja bagian atas untuk duduk kembali ke tempat duduk yang dibawah sebagaimana anggota biasa lainnya, dan rapat diskor sesuai permintaan anggota untuk berembuk sekaligus istirahat sholat makan.
Kemudian rapat dilanjutkan pada siang harinya, anggota mengusulkan delapan nama calon ketua KUD Prima Sehati, delapan orang ini kemudian berembuh didampingi kepala desa se Pucuk Rantau dan secara musyawarah mufakat menetapkan Afri sebagai ketua KUD Prima Sehati yang baru. (noprio sandi)

RAT KUD Prima Sehati Dijaga Ketat
TELUKKUANTAN-Sejumlah polisi, TNI dan Satpol PP dikerahkan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2009 Koperasi Unit Desa (KUD) Prima Sehati. Bahkan jam istirahat makna siangpun anggota koperasi dilarang untuk keluar dari pagar Balai Adat Teluk Kuantan yang tergabung dengan kantor Camat Kuantan Tengah.
Berdasarakan pengamatan, pengamanan paling banyak datang dari kepolisian, disusul Satpol PP dan TNI, sekeliling arena RAT KUD Prima Sehati dipenuhi oleh aparat kepolisian, Satpol PP dan TNI, bahkan beberapa orang polisi terlihat menggunakan senjata lengkap.
Masuk arena RAT tidak sembarangan, karena mereka yang ingin masuk harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu termasuk beberapa wartawan yang meliput diminta untuk menunjukkan kartu pers.
Pola pengamanan yang diterapkan diantaranya dengan membatasi jumlah jendela gedung Balai Adat yang dibuka, setelah dihitung, hanya ada 10 buah jendela yang terbuka, dan pintu belakang gedung dikunci, satu-satunya akses masuk hanya lewat pintu utama.
Setelah makan siang dan istirahat sholat, peserta rapatpun dilarang untuk keluar dari pagar gedung Balai Adat dan hanya diperbolehkan untuk makan nasi kotak atau sholat dalam areal pagar, yang kebetulan lokasi ini tergabung dengan kantor Camat Kuantan Tengah.
Peserta RAT yang diperbolehkan masuk hanya mereka yang mendapatkan rekomendasi dari kepala desa masing-masing sebagai utusan dalam RAT, sehingga pada siang hari masyarakat Pucuk Rantau mulai berdatangan, namun mereka hanya bisa berada di luar pagar.
Tidak ada insiden dari RAT yang super ketat ini, RAT berjalan lancar sebagaimana yang diharapkan, dimana agenda RAT tahun buku 2009 yang semula mendengarkan pertanggungjawaban pengurus beralih kepada pemilihan pengurus KUD yang baru. (noprio sandi)

RAT KUD Prima Sehati Diprediksi Lancar
TELUKKUANTAN-Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Unit Desa (KUD) Prima Sehati yang bermitra dengan PT Tri Bakti Sarimas (TBS) pada tanggal 26 Juni 2010 diprediksi sebelumnya akan berjalan lancar.
Prediksi tersebut dikatakan Kepala Dinas Koperasi UKM Industri dan Perdagangan Kabupaten Kuantan Singingi Drs Darwin Yohanis (11/6). “Ya, berkemungkinan bisa lancar,” kata Darwin terkait salah satu penyebab sengketa antara masyarakat di Desa Cengar Kecamatan Kuantan Mudik dengan pengurus KUD karena pengunduran RAT.
Kelancaran RAT tersebut menurut Darwin erat kaitannya dengan berbagai tuntutan yang diinginkan anggota KUD  Prima Sehati menyangkut pembagiah hasil serta berbagai kendala kebun yang tidak jadi.
Kemudian menyangkut lokasi pelaksanaan RAT KUD Prima Sehati yang selama ini diakui Darwin diperbolehkan di Pekanbaru asalkan koperasi tersebut sanggup melaksanakannya. “Boleh saja di Pekanbaru,” kata Darwin.
Namun khusus untuk RAT KUD Prima Sehati kali ini (26/6) mendatang direncakan dilaksanakan di Kuansing.”Kalau yang ini direncakan di Kuansing,” kata Darwin.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, pelaksanaan RAT KUD Prima Sehati sebenarnya dijadwalkan 23 Mei 2010, namun karena alas an tidak memiliki dana, pelaksanaan RAT jadi diundur, bahkan ironis lagi, saat rencana pelaksanaan RAT, kas KUD hanya tinggal Rp 4 juta.(noprio sandi)


Mobil Pengangkat Karet Sering Diperas
TELUKKUANTAN-Mobil mengangkut karet dari berbagai desa di Kuansing ke pabrik karet (crum rubber, red) Logas sering diperas oleh oknum tertentu. Pemerasan ini dengan dalih menanyakan surat-surat karet tersebut, padahal karet merupakan hasil alam dari perkebunan masyarakat.
Hal tersebut di katakan Suhaimi warga Kecamatan Benai belum lama ini. Suhaimi sering mendengar keluhan sopir pengangkut karet hasil alam masyarakat ketika melintasi sejumlah ruas jalan tertentu.
Mobil dihentikan, setelah itu ditanya surat-surat karet hasil alam dari kebun rakyat tersebut, otomatis sopir tidak akan bisa menunjukkan, karena karet itu dibeli langsung ke perkebunan karet masyarakat.
Akibatnya, sopir yang rata-rata menggunakan Pick Up L-300 itu lebih mencari jalan aman dan dilakukan negosiasi dan membayar dengan harga tertentu mobil diperbolehkan lewat, dan sopir rata-rata tidak mengetahui peraturan tentang pengangkutan hasil alam.
Sementara itu mobil pengangkut karet menggunakan mobil Pick Up L-300 tidak hanya berasal dari Kecamatan Benai, melainkan hampir semua kecamatan di Kuansing menggunakan mobil itu mengangkat karet ke Crum Rubber Logas, bahkan mereka langsung membeli karet ke kebun masyarakat. (noprio sandi)

Sistem Kemitraan Telah Terbukti
TELUKKUANTAN-Sistem kemitraan antara masyarakat sekitar areal perkebunan dengan perusahaan telah terbukti di Kuansing, salah satunya adanya kemitraan antara masyarakat Desa Kebun Lado Kecamatan Singigi Hilir yang bernaug dalam KUD Danau  Balai Lestari dengan PT Surya Agrolika Reksa (SAR).
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi Hardi yacub SP, M.Si belum lama ini. “Perkembangan system kemitraan tersebut telah dibuktikan oleh perusahaan dan masyarakat khususnya Desa Koto Baru Kecamatan Singingi Hilir dimana sama-sama menyaksikan penanaman perdana pembangunan kebun kelapa sawit system kemitraan antara masyarakat Desa Koto Baru yang tergabung dalam KUD Danau Balai Lestari dengan PT Surya Agrolika Reksa,” tegas Hardi.
Dinas Perkebunan menurut Hardi menyambut baik adanya kerja sama ini dengan harapan tujuan dari kemitraan tersebut dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di desa Koto Baru dan sekitarnya.
Kepada masyarakat dan desa lain katanya yang belum menyelesaikan ketentuan kemitraan agar segera mengkoordinasikan dengan pihak-pihak terkait untuk percepatan pembangunannya, dengan Dinas Kopindag dari aspek organisasi perkoperasian, Dinas Perkebunan dari aspek pengelolaan perkebunan dan PT SAR.
“Kami sangat mengharapkan pembangunan kebun kelapa sawit dengan system kemitraan ini dapat dilaksanakan dengan baik, terarah, dipertangunggjawabkan, baik dari aspek teknis maupun non teknis,” kata Hardi.
Pihaknya menurut Hardi tidak menginginkan ekses-ekses negative dalam pelaksanaan pembangunan, yang akibatnya akan merugikan masyarakat, perjanjian kerja sama yang telah disepakati agar dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang telah diatur.
Khusus kepada masyarakat Hardi mengharapkan agar membantu mengawasi semua kegiatannya di lapangan yang berhubungan dengan pembangunan kebun kelapa sawit tersebut, karena konsekwensi yang harus ditanggung oleh petani nantinya kewajiban membayar angsuran kredit kepada perbankan sesuai dengan platform kredit masing-masing. “Kalau tidak peduli dengan pembangunan perkebunan yang dilakukan pihak perusahaan dikhawatirkan akan menemui kendala dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan dari kemitraan dimaksud,” terangnya. (noprio sandi).

Pembangunan Perkebunan Sektor Andalan Kuansing
SINGINGI HILIR-Pembangunan perkebunan baik melalui perusahaan besar swasta, swadaya maupun dengan pola kemitraan merupakan sector andalan Kabupaten Kuantan Singingi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pembangunan ini berasal dari dana APBD Kuansing, Provinsi Riau dan APBN.
Hal tersebut ditegaskan Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan Singingi Hardi Yacub SP, M.Si pada acara penanaman perdana kelapa sawit pola kemitraan antara Koperasi Danau Balai Lestari Desa Koto Baru dengan PT Surya Agrolika Reksa .”Pembangunan perkebunan di Kuantan Singingi merupakan salah satu sector andalan dalam rangka menunjang perekonomian masyarakat. Berbagai program dan kegiatan telah dilaksanakan dengan memanfaatkan dana APBD Kabupaten Kuantan Singingi dana APBD Provinsi Riau dan dana APBN,” kata Hardi.
Kegiatan yang dilaksanakan terutama pada komoditi unggulan Kabupaten Kuantan Singingi tambahnya yaitu karet, kelapa sawit, kakao dengan total luas lahan 284.000 hektar lebih. Pada pengelolaan usaha perkebunan komoditi kelapa sawit luas lahan yang telah dibuka 115.000 ha lebih dan perkebunan tersebut dilaksanakan dengan pola perusahaan besar swasta luas lahan mencapai 54.000 ha lebih, dengan dengan pola swadaya sekitar 22.000 ha lebih, pola kemitraan sekitar 35.000 ha lebih.
Namun dengan adanya Undang-undang Nomor 14 tahun 2004 tentang Perkebunan, dan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Perizinan Usaha Perkebunan mewajibkan perusahaan kebun kelapa sawit dengan system kemitraan terhadap masyarakat sekitar usaha perkebunan perusahaan.
PT SAR katnaya telah melaksanakan amanat kebijakan pemerintah tersebut yaitu telah melaksanakan pembangunan kebun kelapa sawit dengan system kemitraan. Sampai saat ini total luas lahan yang telah dibangun oleh PT SAR telah mencapai 5.000 hektar lebih, meliputi 7 KUD, 6 KUD di Kecamatan Singingi Hilir dan 1 KUD di Kecamatan Logas Tanah Darat.
Keberhasilan yang telah dicapai memberikan motivasi menimbulkan keinginan kepada masyarakat lainnya terutama di sepanjang bantaran Sungai Singingi untuk ikut serta melaksanakan pembangunan kebun kelapa sawit melalui system kemitraan dengan PT SAR meliputi 5 desa,  3 desa di Kecamatan Singingi Hilir dan 2 desa di Kecamatan Singingi Petai 558 ha, Desa Koto Baru 1.100 ha, Desa Sungai Paku 350 ha, Desa Muara Lembu 500 ha, Desa Kebun Lado lebih kurang 1.500 ha. (noprio sandi)

PT TBS Diminta Tiru PT SAR
TELUKKUANTAN-Berulang kali Bupati Kuansnig H Sukarmis mengingatkan PT Tri Bakti Sarimas agar meniru PT Surya Agrolika Reksa (SAR) dalam menjalankan operasional perusahaan terutama menyangkut perlakuan perusahaan terhadap masyarakat begitu juga perlakuan masyarakat terhadap perusahaan.
Hal tersebut diingatkan Sukarmis pada setiap kesempatan pertemuan, baik dengan PT TBS, maunpun pertemuan dengan masyarakat, terakhir hal ini dilontarkan ketika mengadakan pertemuan dengan masyarakat Desa Cengar di Mesjid Nurul Jihad belum lama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Sukarmis mengaku telah mengingatkan PT TBS agar meniru PT SAR, namun kali ini yang ditiru tersebut menurut Sukarmis menyangkut pengamanan perusahaan dari gangguan masyarakat sekitar.
Dimana PT SAR menjadikan masyarakat sekitar kebun sebagai tenaga pengamanan, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk membayar aparat keamanan seperti saat ini PT TBS mengerahkan banyak personil kepolisian untuk pengamanan perusahaan tersebut, apalagi jika terjadi kerusuhan.
Sedangkan PT SAR menurut Sukarmis, salah satu permasalahan keamanan seperti pencurian buah kelapa sawit saja, yang melakukan penangkapan masyarakat itu sendiri, dan yang melakukan penghukuman masyarakat itu sendiri, namun jika permasalahannya sudah tidak bisa ditangani secara kemasyarakatan baru diserahkan kepada aparat kepolisian.
Sebaiknya, masyarakat sekitar PT TBS diharapkan Sukarmis kedepannya juga demikian, masyarakat merasa memiliki perusahaan, perusahaan merasa bagian dari masyarakat sekitar, sehingga hubungan antara masyarakat dengan perusahaan berjalan harmonis. (noprio sandi)




Mayarakat Tolak Lokasi Pembangunan Kantor Lurah
TELUKKUANTAN-Tidak mendapatkan jatah pembangunan, masyarakat malah ngotot ingin dapat, sudah dapat tapi menolak pula. Itulah yang dilakukan tokoh masyarakat Kuantan Hilir atas jatah pembangunan Kantor Lurah Pasar Usang Baserah. Penolakan itu hanya untuk lokasi pembangunan yang dinilai kurang tepat.
Penolakan itu diantaranya datang dari Maspar tokoh masyarakat Kuantan Hilir, dimana dirinya ketika dikonfirmasi melalui selulernya Selasa (27/7) membantah menolah pembangunan itu, melainkan hanya menolak lokasi pembangunan kantor Lurah Pasar Usang tersebut.
Alasan penolakan Maspar karena lokasi yang direncanakan tersebut merupakan areal pelataran yang berguna untuk acara pembukaan pacu jalur setiap tahunnya dan juga merupakan alun-alun kota Baserah.
Bahkan Maspar serta merta mengatakan kalau dilokasi rencana pembangunan kantor lurah itu merupakat asset masyarakat Kuantan Hilir bukan asset Pemkab Kuansing, sehiggga masyarakat Kuantan Hilir merasa dirugikan akibat rencana pembangunan kantor lurah itu, oleh sebab itu dia meminta Pemkab Kuansing melalui dinas teknis agar meninjau ulang lokasi pembangunan kantor lurah yang akan dimulai pelaksanaannya itu.
Terkait hal tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Azwan S.Sos ketika dikonfirmasi Selasa (27/7) di Indrako Mart mengaku penetapan lokasi kantor lurah telah didudukan bersama unsure pimpinan kecamatan, melalui Camat Kuantan Hilir, mengenai adanya keberatan masyarakat, bisa saja nantinya pembangunan itu akan dibatalkan.
Dalam pada itu Kasubdin Cipta Karya Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Fahruddin ST mengaku kalau proyek pembangunan kantor Lurah Pasar Usang Baserah telah ditenderkan, ditenderkan ini setelah ada kepastian penetapan lokasi oleh pihak kecamatan. “Karena sudah ada penetapan dari kecamatan itu, maka kami menedernya,” kata Fahrudin.
Desas desun penolakan dari masayarakat menurut Fahrudin juga telah terdengar, namun yang menolak menurutnya hanya sekelompok masyarakat yang jalan menuju rumahnya terhambat akibat pembangunan kantor itu, sedangkan alasan lainnya belum diketahuinya secara detail.
Padahal saat ini menurut Fahrudin pihaknya melalui rekanan telah memulai pekerjaan pembangunan kantor Lurah Pasar Usang tersebut dengan harapan bisa selesai sesuai jadwal yang ditetapkan. (noprio sandi)

Pacu Jalur Baserah Tetap Pavorit
TELUKKUANTAN-Meski Pemkab Kuansing telah menetapkan pacu jalur Rayon I di Kecamatan Inuman, namun masyarakat masih menganggap pacu jalur yang besar di Rayon I tersebut pacu jalur Baserah Kecamatan Kuantan Hilir, meski hanya dilaksanakan pihak kecamatan bersama tokoh masyarakat.
Hal tersebut diakui warga Inuman yang tinggal di Teluk Kuantan W. Indra belum lama ini, dimana dirinya akan menyempatkan diri pulang kampung untuk menyaksikan pacu jalur Baserah bukan pacu jalur Inuman yang direkomendasikan Pemkab Kuansing.
Rayon I ini meliputi Kecamatan Cerenti, Inuman dan Kuantan Hilir, dan biasanya pada rayon ini memang setiap tahun pacu jalur di Baserah Kuantan Hilir paling besar dibandingkan dua kecamatan lain Inuman dan Baserah.
Meski telah diberi tahu kalau pacu jalur Rayon I yang direncakan peresmiannya oleh Bupati Kuansing H Sukarmis, W. Indra tetap tidak tergeming, padahal dirinya sendiri merupakan orang Inuman dan tetap menunggu pacu jalur Baserah.
Berdasarkan catatan, sejak beberapa tahun belakangan, Pemkab Kuansing menetapkan pacu jalur dalam rayon, Rayon I meliputi Kecamatan Cerenti, Inuman dan Kuantan Hilir, Rayon II Kecamatan Hulu Kuantan, Kuantan Mudik dan Gunung Toar, Rayon III Kecamatan Pangean dan Benai dan pelaksanaan pacu jalur tingkat nasional di kota Teluk Kuantan.
Sebelum ditetapkan rayonnya, pacu jalur dilaksanakan pada 9 kecamatan dibantaran sungai Kuantan, Cerenti, Inuman, Kuantan Hilir, Pangean, Benai, Kuantan Tengah (Kari), Gunung Toar, Kuantan Mudik dan Hulu Kuantan.
Namun muncul ide dari anggota DPRD Kuansing untuk membuat rayon pelaksanaan pacu jalur dengan alasan masyarakat Kuansing terlalu letih serta menguras uang masyarakat sehingga perlu dilakukan rayonisasi untuk merampingkan pelaksanaan pacu jalur kecamatan.
Sementara itu sejumlah masyarakat mengaku kecewa atas ide ini, mereka sebenarnya lebih senang pacu jalur dilaksanakan setiap kecamatan dan malah menilai anggota DPRD yang mengeluarkan ide tersebut hanya takut dimintai sumbangan, karena rata-rata setiap kecamatan selalu meinta sumbangan kepada anggota DPRD terutama mereka yang berada di daerah pemilihan tersebut, itupun kalau ada yang menyumbang, jumlahnya hanya kecil.
Kemudian dari pada itu, dengan system rayonisasi ini, memberikan peluang kepada elit politik non pemerintah untuk mengambil kesempatan dengan mendanai berbagai iven pacu jalur pada kecamatan yang tidak direkomendasikan pelaksanaan pacu jalur, namun mereka tetap melaksanakan pacu jalur. (noprio sandi)

Pembangunan Kuantan Hilir Sukses
PULAU BERALO-Pembangunan yang dilakukan di Kecamatan Kantan Hilir termasuk sukses, terutama pembangunan infrastruktur jalan 4 tahun belakangan sehingga semua desa sudah bisa ditempuh dengan roda empat.
Kondisi ini dipaparkan Camat Kuantan Hilir Muhammad Refendri Zukman, S.Sos Senin (23/8) di Masjid Al Huda Desa Pulau Beralo Kecamatan Kuantan Hilir kepada tim safari ramadhan Pemkab Kuansing yang dipimpin langsung Bupati Kuansing H Sukarmis.
Sebelumnya, dari ibu kota Kecamatan Kuantan Hilir menuju Desa Sungai Soriak saja sangat sulit ditempuh, termasuk ditempuh kendaraan roda dua, sedangkan sekarang sudah bisa ditempuh dengan mudah menggunakan kendaraan roda empat.
Tidak hanya jalan Desa Sungai Soriak, kondisi yang sama juga terjadi terhadap jalan-jalan lainnya seperti Desa Pulau Kulur, jalan Desa Danau ke Desa Sungai Soriak, jalan Desa Koto Rajo menuju Sungai Soriak, Sungai Soriak – Pulau Beralo sepanjang 1,5 KM dan sebagian telah dikerjakan dengan dana swakelola.
Baiknya kondisi jalan di bagian Selatan Kuantan Hilir ini menurut Refendri juga dibantu oleh dana APBN melalui program RIS PNPM Mandiri, dimana sebanyak 19 desa mendapatkan dana ini masing-masing Rp 250 juta selama 2 tahun berturut-turut, maka banyak desa yang mempergunakan dana ini membuat jalan semenisasi.(noprio sandi)

SD 012 Pulau Beralo Perlu Penambahan Lokal
PULAU BERALO-SD 012 Desa Pulau Beralo Kecamatan Kuantan Hilir perlu penambahan ruang belajar. Penambahan ini terkait semakin bertambahnya jumlah penduduk desa itu. Sehingga lokal yang ada sekarang hanya bisa dipergunakan untuk belajar dengan system 2 shif pagi dan sore.
Kekurangan lokal itu dikatakan langsung Camat Kuantan Hilir Muhammad Refendri Zukman, S.Sos Senin (23/8) di Masjid Al Huda Desa Pulau Beralo Kecamatan Kuantan Hilir kepada tim safari ramadhan Pemkab Kuansing yang dipimpin langsung Bupati Kuansing H Sukarmis.
Alasan penambahan lokal menurut Refendri sangat lugas, dimana saat ini aktivitas belajar mengajar di sekolah SDN 012 Pulau Beralo telah dilakukan dua shif pagi dan sore, ditambah pertambahan jumlah penduduk yang semakin pesat, dimana saat ini masyarakat disana ada 536 KK atau sekitar 2.000 jiwa.
Atas permintaan itu, Bupati Kuansing H Sukarmis langsung merespon sehingga Ketua Bappeda Ir H Helfian Hamid diminta untuk segera memasukkan pada program tahun 2011 berupa penambahan 2 lokal ruang belajar. (noprio sandi)

Keong Mas Serang Padi Petani
PULAU BERALO-Hama Keong Mas menyerang lahan padi petani di beberapa desa di Kecamatan Kuantan Hilir, sehingga rencana dua kali musim tanam dalam setahun yang dicanangkan pemerintah kembali gagal. Kegagalan itu mengakibatkan perlu bantuan pemerintah terutama dalam penyediaan bibit padi untuk musim tanam berikutnya.
Kegagalan itu diakui Camat Kuatan Hilir Muhammad Refendri Zukman S.Sos Senin (23/8) di Masjid Al Huda Desa Pulau Beralo ketika acara safari ramadhan Pemkab Kuansing di Kecamatan Kuantan Hilir yang dihadiri Bupati Kuansing H Sukarmis, Wakil Bupati Drs H Mursini dan Sekda Drs H Zulkifli, M.Si.
“Panen kedua mengalami kegagalan,” tegas Refendri Zukman akibat diserang hama keong mas sampai hama wereng sehingga masyarakat sangat mengharapkan bantuan dari pemerintah berupa bibit dan pupuk untuk musim tanam berikutnya.
Atas kondisi tersebut, Bupati Kuansing H Sukarmis langsung memerintahkan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hardison SP MP untuk mengatasi hama keong mas yang menimpa petani di beberapa desa di Kecamatan Kuantan Hilir.
Termasuk membantu petani dalam pengadaan bibir serta pupuk agar panen petani dimasa yang akan datang bisa berhasil. “Bantu ya petani,” pinta Sukarmis kepada Hardison. (noprio sandi)

13 Desa Kuantan Hilir Bakal Jadi Kecamatan
PULAU BERALO-Semakin hari titik terang pemekaran Kecamatan Kuantan Hilir semakin tampak. Terakhir Bupati Kuansing H Sukarmis (23/8) ketika berkunjung ke Masjid Al Huda Desa Pulau Beralo Kecamatan Kuantan Hilir mengatakan Peraturan Daerah (Perda) pemekaran Kuantan Hilir Seberang telah dipersiapkan.
Camat Kuantan Hilir Muhammad Refendri Zukman, S.Sos penyambung lidah masyarakat Kuantan Hilir Seberang dimana ada 13 desa yang sangat mengharapkan agar Kecamatan Kuantan Hilir di mekarkan menjadi dua kecamatan.
Terkait hal tersebut, Bupati Kuansing H Sukarmis langsung mempertanyakan kepada Kabag Tata Pemerintahan Setda Drs Irkhas Helmi tentang perkembangna pemekaran Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.
Ternyata diketahui Perda pemekaran kecamatan itu telah dipersiapkan sehingga pemekaran ini dihampirkan Sukarmis pasti bisa terlaksana dengan nama Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.
Pemekaran ini menurut Sukarmis tidak untuk mengadu domba masyarakat, melainkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta mempercepat pembangunan, dimana salah satu contohnya jika masyarakat ingin mengurus KTP cukup di bagian seberang tidak perlu lagi ke Baserah nantinya.
Termasuk jumlah pegawai yang akan melayani masyarakat juga akan disiapkan hampir sama dengan jumlah pegawai kantor Camat Kuantan Hilir sekarang sebanyka 25 orang sehingga membuka peluang tenaga kerja. (noprio sandi)

Dendi Anak Yang Ingin Sekolah
PULAU BERALO-Pada sebuah rumah memakai tiang kayu di Kecamatan Kuantan Hilir hidup seorang anak bernama Dendi. Namanya memang keren, namun malang, Dendi mengalami keterbelakangan fisik dan metan. Setiap melihat anak-anak pulang dan pergi sekolah Dendi meronta, ia ingin sekolah juga seperti anak-anak lainnya.
Seorang ibu menggendong anak laki-laki yang telah berumur delapan tahun, ternyata anak itu bernama Dendi, ia ternyata mengerti bahasa isyarat yang dikeluarkan anaknya yang tidak bisa berbicara itu, ternyata Dendi ingin naik mobil.
Maklum, Desa Pulau Beralo ternyata jarang sekali terlihat ada mobil, sehingga kedatangan rombongan safari ramadhan Pemkab Kuansing membuat Dendi yang hanya tergeletak di lantai rumahnya tidak bisa berdiri melainkan hanya bisa melihat layu sambil berbariang di depan pintu rumahnya membuat penasaran Dendi.
Dia ingin naik mobil, sehingga sang ibu berusaha untuk menenangkan anaknya yang terus meronta, hanya ibunya yang mengerti apa yang diinginkan anak itu, ternyata keinginan untuk menaiki mobil Dendi tidak terbendung lagi.
Dendi akhirnya digendong turun dari rumah dan mendekati mobil, ketika diketahui anaknya ingin naik mobil, salah seorang pemilik mobil yang kebetulan parkir di halaman rumahnya telah mempersilahkan Dendi untuk naik, namun ibu Dendi tidak bersedia karena dirinya tidak bisa naik mobil mual karena bau bensin.
Alhasil keinginan Dendi tidak terkabulkan untuk naik mobil, dan hal itu sampai semua mobil rombongan tim safari ramadhan Pemkab Kuansing beranjak meninggalkan desa itu berlalu, Dendi hanya bisa meronta sambil tidur.
Ternyata, menurut salah seorang warga Desa Pulau Beralo, Riki, Dendi merupakan salah satu anak yang malang dan mengalami keterbelakangan mental dan fisik di desa mereka, usianya sebenarnya telah memasuki usia sekolah.
Setiap Dendi melihat teman sebayanya pergi sekolah, Dendi terus meronta, ternyata Dendi juga ingin sekolah seperti teman-teman yang lainnya, namun apa hendak dikata, Dendi hanya bisa menggerak-gerakkan kepalanya sambil menyaksikan teman sebanyanya pulang dan pergi sekolah.
Karena melihat kondisi Dendi yang telah mengalami cacat fisik dan mental sejak kecil tidak memungkinkan untuk bisa sekolah, jangan untuk belajar, berdiri saja Dendi tidak sanggup, semua persendian kaki dan tangannya kaku. (noprio sandi)

Pawai Budaya Kuantan Hilir-Camat Kuantan Hilir Muhammad Refendri Zukman, S.Sos melintas di tribun kehormatan pada pembukaan Pacu Jalur Tradisional di Teluk Kuantan tahun 2010. (noprio sandi)

Sekcam Kuantan Hilir-Sekcam Kuantan Hilir Noprion terlihat melambaikan tangannya ketika melintas di Tribun kehormatan Pacu Jalur Tradisional tahun 2010 di Teluk Kuantan, kecamatan ini menampilkan randai. (noprio sandi)


Penipuan Undian Berhadiah Kembali Marak
TELUKKUANTAN-Penipuan undian berhadiah kembali marak, meski telah banyak masyarakat yang tertipu, namun masih banyak pula masyarakat yang mengaku ragu akan kebenaran undian tersebut bahkan ada yang mau menjemput hadiah itu langsung ke Jakarta setelah menghubungi nomor telpon yang tertera dalam kupon.
Adanya penipuan undian berhadian tersebut diungkapkan ‘Pak De’ seorang penjual sate keliling di Jalan Abdor Rauf Teluk Kuantan, dimana temanya mendapatkan kupon undian berhadiah dalam sebuah roti seharga Rp 5.000 dengan hadiah yang menggiurkan.
Akibatnya, temanya tersebut hampir tertipu dan berniat pergi ke Jakarta untuk mengambil hadiah yang belum tentu kebenarannya tersebut, dan saat ini masih mengharapkan penjelasan dari pihak yang bisa dipercaya.
Kejadian serupa menurutnya sering terjadi termasuk juga pernah menimpa dirinya dengan menemukan undian di dalam sabun sebuah mobil, namun karena ketelitiannya, langsung menanyakan kepada salah seorang notaries dan ternyata undian tersebut penipuan.
Hingga saat ini menurutnya sangat banyak undian-undian berhadiah yang mengagetkan bahkan banyak juga masyarakat yang tertipu dan mempercayainya, sementara undian yang benar-benar mendapatkan izin dari Kementrian Sosial berupa undian Simpedes BRI malah menjadi diragukan oleh masyarakat.
“Kalau undian Simpedes, itu baru benar, namun ada juga teman saya yang tidak percaya terhadap undian Simpedes tersebut, tapi setelah pihak bank datang ke rumahnya baru tubuh teman saya itu gemetar, dia tukang bakso,” kata Pak De. (noprio sandi)

Keluarga Korban Kapal Tenggelam Malaysia
Minta Bantuan Pemkab
TELUKKUANTAN-Pihak kelurga korban tenggelamnya kapal di Malaysia yang empat orang warga Kuansing meminta bantuan kepada Pemkab Kuansing untuk meringankan biaya pemulangan jenazah. Pasalnya bantuan dari pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) belum jelas keberadaannya, sehingga sampai saat ini jenazah masih tergatung-katung.
Menurut pengakuan keluarga korban Wiwit Minggu (27/6) yang dihubungi melalui selulernya mengatakan saat ini jenazah tiga dari empat orang saudaranya yang mayatnya telah ditemukan, Ujang dan dua orang anaknya akan diusahakan pemulangannya, karena telah ada pihak keluarga yang berupaya untuk menjemput ke Malaysia.
Namun demikian, Wiwit mengaku tidak mengetahui secara jelas bantuan dari pihak KBRI, sehingga kelurga menurutnya sangat berharap bantuan kepada Pemkab Kuansing untuk bisa meringankan beban keluarga dalam proses pemulangan jenazah keluarganya tersebut.
Ujang menurut Wiwit merupakan warga Luar Parit Desa Koto Teluk Kuantan yang saat ini tinggal di Jao Kelurahan Simpang Tiga Teluk Kuantan berencana untuk pulang kampung ke Teluk Kuantan bersama dua orang anaknya dan satu orang istrinya.
Mayat Ujang menurut Wiwit bersama dua orang anaknya telah ditemukan, hal ini berdasarkan informasi dari Malaysia ada keluarga yang lain bernama Ibrahim sedangkan mayat istri Ujang belum ditemukan.
Oleh sebab itu Wiwit berharap bantuan dari Pemkab Kuansing untuk bisa meringankan beban keluarga, karena proses pemulangan diperkirakan memakan biaya Rp 30 juta untuk tiga mayat ditambah biaya-biaya lain yang tidak terduga.
Angka tersebut menurut Wiwit untuk Pemkab Kuansing tidaklah terlalu besar, namun bagi keluarga korban jumlah sebanyak itu cukup besar, karena akan ada biaya-biaya lain-lain untuk proses pemulangan. (noprio sandi)

KPAID, Ada Tapi Belum Terasa Keberadaannya
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Kuantan Singingi memang telah lama ada. Namun keberadaan komisi ini belum dirasakan masyarakat, termasuk berbagai tindak tanduknya kurang diketahui oleh public, padahal orang dipilih menjadi anggota komisi ini melalui seleksi yang ketat, bahkan harus mendapat persetujuan DPRD.
Setiap harinya berdasarkan pantauan, kantor KPAID Kabupaten Kuantan Singingi yang terletak di samping Wisma Jalur Teluk Kuantan tidak menunjukkan akitivitas yang berarti, bahkan sering juga terlihbat tutup.
Apa dan bagaimana institusi ini, sampai sekarang masih banyak masyarakat luas yang belum tahu, apa tugas mereka, dan apa yang telah mereka lakukan terhadap perlindungan anak-anak di Kuansing.
Seorang warga pernah mengeluhkan keberadaan institusi ini, dimana setelah diketahui secara luas ada anak di Kecamatan Singingi Hilir yang diperkoasa oleh beberapa orang kakek secara ramai-ramai, setelah terbongkar komisi ini tidak mengambil tindakan apa-apa, padahal kejadian ini telah menghebohkan masyarakat Kuansing beberapa waktu lalu.
Seharusnya, KPAID sebagai bagian institusi pembangunan Kuansing ikut melakukan rehabilitasi mental anak yang telah diperkosa oleh beberapa orang kakek secara bergiliran dengan berbagai imbalan. (noprio sandi)

Jaminan Keamanan Masyarakat Diutamakan
TELUKKUANTAN-Jaminan keamanan bagi masyarakat Desa Cengar yang pro dan kontra terhadap sengketa KUD Prima Sehati di Kecamatan Kuantan Mudik perlu menjadi priorotas utama. Karena sebagian masyarakat masih mengalami traumatic, karena sempat terjadi insiden yang menghebohkan.
Perlunya jaminan keamanan tersebut dikatakan tokoh masyarakat Kuansing Ilyas R Sutan melalui selulernya. “Yang terpenting itu jaminan keamanan, bagi masyarakat baik yang pro maupun yang kontra,” kata Ilyas.
Perlunya jaminan keamanan ini menurut Ilyas, karena di Desa Cengar serta beberapa kawasan lainnya di Kecamatan Kuantan Mudik sempat seperti negeri tidak bertuan karena insiden yang menelan korban jiwa, karena bentrok aparat keamanan dengan masyarakat.
Akibat kondisi yang mencekam tersebut menurut Ilyas membuat beberapa masyarakat lebih memilih meninggalkan desa mereka untuk menyelematkan keluarga sampai keadaan membaik, sedangkan keamanan dari aparat kepolsian agak sulit dilakukan karena masyarakat terlanjur antipati terhadap kepolisian yang diduga telah melakukan penembakan serta penganiayaan terhadap warga.
Sehingga keberadaan TNI menurut Ilyas merupakan salah satu alternative untuk menjamin keamanan masyarakat di lokasi komflik. “Kalau perlu datangkan saja dari Danrem,” saran Ilyas yang merasa prihatin dengan kondisi masyarakat saat ini dan berharap suasana cepat pulih kembali.(noprio sandi)

Pemulung Mulai Resahkan Warga
TELUKKUANTAN-Keberadaan pemulung yang biasanya sangat diharapkan untuk mengumpulkan barang bekas di Kota Teluk Kuantan akhir-akhir ini keberadaannya mulai meresahkan. Pasalnya pemulung ini diduga sering mengambil barang-barang milik masyarakat tanpa sepengatahuan pemilik barang.
“Sebenarnya keberadaan pemulung ini pada awalnya sangat diharapkan, karena mereka mengumpulkan barang bekas, namun akhir-akhir ini mulai meresahkan,” kata Da Nur, terkait keberadaan pemulung belum lama ini di Teluk Kuantan.
Lebih ironis lagi menurut Da Nur, pemulung ini mengambil barang milik masyarakat dalam keadaan bagus, karena tidak dilihat pemilik rumah, barang tersebut dihancurkan menggunakan kaki, seakan seperti barang rongsokan.
Oleh sebab itu, jika pemulung datang, masyarakat yang ada telah mulai waspada, bahkan ada dibeberapa tempat masyarakatnya langsung melakukan aksi usir terhadap pemulung tersebut tanpa ada rasa belas kasihan.
Tindakan tersebut diambil masyarakat mengingat pengalaman yang sudah terjadi, dimana sejumlah lokasi sering terjadi kehilangan terhadap barang masyarakat. (noprio sandi)

Ucapan selamat: Wakil Bupati Kuansing Drs H Mursini Msi memberikan ucapan selamat kepada pengurus KNPI kecamatan se kabupaten Kuansing yang baru saja di lanti, selasa (6/4) di balai pertemuan Adat Teluk Kuantan.

sardiyono" Ketua DPD KNPI Kabupaten Kuansing Sardiyono Amd menyerahkan bendera petaka KNPI kecamatan pada pengurus kecamatan sebagai simbolis pelantikan pengurus KNPI kecamatan se kabupaten Kuansing, selasa (6/4) di balai Adat Teluk Kuantan.




Mesjid Agung Dihijaukan
TELUKKUANTAN-Kawasan Mesjid Agung Sinambek Teluk Kuantan sedang dilakukan penghijauan. Penghijauan ini melibatkan Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi. Penghijauan ini menambah indahnya kawasan tersebut yang direncanakan menjadi kawasan tempat pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau nantinya.
Berdasarkan pengamatan, pegawai Dinas Kehutanan yang memakai pakaian serba hijau terlihat ramai di depan lokasi pembangunan Mesjid Agung Kuantan Singingi serta sampai ke Tugu Carano jalan menuju masuk Sport Centre dan Kompleks Perkantoran Pemkab Kuansing.
Beberapa jenis pohon ditanam dengan rapi terutama di pinggir jalan, dimana kawasan ini merupakan kawasan yang baru dibuka untuk pengembangan pembangunan Kuantan Singingi dimasa yang akan datang.
Dinas Kehutanan ini sebelumnya telah sukses menjadikan kawasan kompleks perkantoran Kuansing menjadi hijau dan tertata rapi, termasuk menghijaukan kawasan samping lapangan utama dengan rumput yang selama ini tidak hijau.
Tindakan yang dilaksanakan Dinas Kehutanan ini merupakan tindakan nyata upaya untuk revolusi hijau yang dilaksanakan pemerintah dalam melestarikan lingkungan. (noprio sandi)

Kadishut Mewisuda-Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi Drs Ardi Nasri mewisuda santri PDTA di Lapangan Limuno Teluk Kuantan beberapa waktu lalu. (noprio sandi)

Tanam pohon-Sejumlah pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi menanam pohon dilingkungan perkantoran Pemkab Kuansing (noprio sandi)

Keragaman hayati-Keanekaragaman hayati masa depan bumi, demikian isi spanduk yang dibuat Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi agar masyarakat memelihara keanekaragaman hayati tersebut. (noprio sandi)

Rumah Dinas Kehutanan-Rumah Dinas Kehutanan yang berada di Jalan Diponegoro saat ini tidak terawat lagi, padahal ditempat ini pernah tinggal sejumlah pejabat penting kehutanan. (noprio sandi)


Tari Randai Mulai Dikreasikan
INUMAN-Semakin hari seniman Kuansing semakin kreatif, diantaranya seniman yang ada di Kecamatan Inuman, mereka membuat tari kreasi randai yang dipadukan dengan gerak pacu jalur. Tari ini ditampilkan pada acara besar diantaranya pembukaan pacu jalur Rayon I Kecamatan Inuman beberapa waktu lalu.
Kreasi tari randai yang dibawakan bujang dan gadi dari Kecamatan Inuman ini masih tidak menghilangkan cirri khas randai asli, dimana musik yang dimainkan merupakan musik hidup asli randai oleh pemusik randai.
Namun tarian yang dibawakan tidak lagi mengidentikkan tari randai dengan pola melingkar, melainkan mereka telah membawakan tari randai kreasi dengan pola tari masal secara beramai dengan barisan lebih menonjolkan persegi panjang.
Tarian mereka ini juga menampilkan gerak kreasi dua buah jalur yang sedang berpacu menandakan kalau saat itu ada acara besar pacu jalur di Kecamatan Inuman, dua jalur ini seolah berpacu dengan tambahan penyemarak bunyi pluit dari salah seorang penari.
Sedangkan satu kelompok gadi dengan pakaian yang tidak sama dengan yang lainnya memang masih menampilkan tarian randai pola melingkar, dan mereka inilah yang datang ke tempat tamu terhormat sekelas Bupati Kuansing H Sukarmis, Wakil Bupati Drs H Mursini dan Waka Polres Kompol Muji Suprianto, S.Ik untuk ikut menari randai bersama dan disaksikan masyarakat Inuman dengan tepuk tangan yang menggemuruh.
Penari ini sangat lihat memainkan joget randai, termasuk sejumlah pejabat Kuansing yang notabenenya merukan warga asli Kuansing, namun sayang, Waka Polres Kompol Muji Suprianto, S.Ik dan Kapolsek Cerenti terlihat masih kaku memainkan tari randai, maklum mereka bukan warga asli Kuansing.
Usai menari, salah seorang penari Mona mengatakan tarian randai mereka ini merupakan hasil karya warga Inuman sendiri beranama Delta, dia juga langsung bertindak sebagai pelatih, sedangkan sejumlah penari kesehariannya ternyata telah pasih dalam berjoget randai, sehingga Mona mengaku tidak canggung lagi. (noprio sandi)

Camat Tutup Pacu Jalur Inuman
INUMAN-Camat Inuman Yulpides menutup secara resmi pelaksanaan pacu jalur Rayon I Kecamatan Inuman. Jumlah jalur yang ikut pacu pada Rayon I di Kecamatan Inuman bertambah dari tahun sebelumnya. Penambahan ini karena semakin banyaknya jalur dari Kecamatan KuantanTengah yang datang serta jalur dari kecamatan lain, sedangkan jalur dari Inuman sendiri semakin berkurang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, pelaksanaan final pacu jalur Inuman hingga pukul 18.00 WIB masih berlansung untuk mencari juara I, II dan III, dan setelah selesai baru dilaksanakan acara penutupan oleh Camat Inuman Yulpides.
Camat Inuman Yulpides, beberapa waktu lalu mengatakan jumlah jalur pacu jalur Inuman tahun ini bertambah dari tahun sebelumnya. “Jumlah jalur tahun ini bertambah dari tahun sebelumnya,” kata Yulpides sambil menunjukkan ramainya peserta yang ikut.
Penambahan tersebut menurut Yulpides akibat penambahan jalur yang berasal dari Kecamatan Kuantan Tengah yang tahun ini menjadi 7 jalur sedangkan tahun sebelumnya hanya ada satu buah jalur.
Sehingga untuk tahun ini pacu jalur Inuman telah mencapai 45 jalur sedangkan tahun sebelumnya hanya 37 jalur, sementara jalur dari Inuman sendiri malah berkurang jumlah yang hanya 5 buah padahal sebelumnya lebih banyak.
Tahun ini Kecamatan Cerenti hanya 2 jalur, Kecamatan Kuantan Hilir 15 jalur, Kecamatan Pangean 9 jalur, Benai 6 jalur, Peranap/Inhu 1 jalur, peningkatan jumlah jalur ini juga diikuti peningkatan jumlah pengunjung. (noprio sandi)

Jumlah Jalur Pacu Inuman Bertambah
INUMAN-Jumlah jalur yang ikut pacu pada Rayon I di Kecamatan Inuman bertambah dari tahun sebelumnya. Penambahan ini karena semakin banyaknya jalur dari Kecamatan KuantanTengah yang datang serta jalur dari kecamatan lain, sedangkan jalur dari Inuman sendiri semakin berkurang.
Hal tersebut dikatakan Camat Inuman Yulpides, Senin (5/7) disela-sela pelaksanaan pacu jalur Inuman. “Jumlah jalur tahun ini bertambah dari tahun sebelumnya,” kata Yulpides sambil menunjukkan ramainya peserta yang ikut.
Penambahan tersebut menurut Yulpides akibat penambahan jalur yang berasal dari Kecamatan Kuantan Tengah yang tahun ini menjadi 7 jalur sedangkan tahun sebelumnya hanya ada satu buah jalur.
Sehingga untuk tahun ini pacu jalur Inuman telah mencapai 45 jalur sedangkan tahun sebelumnya hanya 37 jalur, sementara jalur dari Inuman sendiri malah berkurang jumlah yang hanya 5 buah padahal sebelumnya lebih banyak.
Tahun ini Kecamatan Cerenti hanya 2 jalur, Kecamatan Kuantan Hilir 15 jalur, Kecamatan Pangean 9 jalur, Benai 6 jalur, Peranap/Inhu 1 jalur, peningkatan jumlah jalur ini juga diikuti peningkatan jumlah pengunjung. (noprio sandi)

Pemkab Safari Ramadhan di Pulau Busuk
PULAU BUSUK-Pemkab Kuansing melaksanakan safari ramadhan di Desa Pulau Busuk Kecamatan Inuman. Ajang tersebut dijadikan sebagai ajang untuk menyampai aspirasi kepada pemerintah, safari ini juga dihadiri tokoh Inuman Provinsi Riau Drs Ruspan Aman, M.Pd.
Lokasi safari di Masjid Nur Hidayah Desa Pulau Busuk (25/8), dimana desa ini merupakan desa induk dari pemekaran menjadi tiga desa masing-masing Pulau Busk Jaya, dan Seberang Pulau Busuk yang telah disahkan perda pemekarannya.
Camat Inuman Drs Yulfides dalam kesempatan tersebut menyampaikan aspirasi masyarakat masyarakat diantaranya kebutuhan kantor kepala desa Pulau Busuk, karena akibat pemekaran menjadi tiga desa, desa yang menjadi desa induk itu tidak memiliki kantor kepala desa karena kantor kepala desa yang lama berada di desa pemekaran Desa Pulau Busuk Jaya.
Karena dua tambahan desa hasil pemekaran desa induk ini berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2010, desa pemekaran melaksanakan pemilihan kepala desa, untuk Desa Pulau Busuk Jaya dilaksanakan 30 Agustus 2010 dan Desa Seberang Pulau Busuk dilaksanakan sehari setelah itu.
Yulpides juga menyampaikan masyarakat yang ada di Desa Pulau Busuk yang mendambakan jaringan listrik PLN sampai ke SMA 1 Inuman, termasuk butuhnya penimbunan lapangan bola kaki Desa Pulau Busuk serta pengaspalan jalan menuju SMA 1 Inuman dari Pulau Busuk serta ke pelayangan.
Dan yang tak juga disampaikan Yulpides, masyarakat Desa Pulau Busuk saat ini sedang membuat jalur dan akan dilakukan penarikan kayu dari Pelalawan menggunakan alat berat, sehingga membutuhkan bantuan dari Pemkab Kuansing.
Terkait berbagai aspirasi masyarakat tersebut, Bupati Kuansign H Sukarmis berjanji akan membantu masyarakat, diantaranya untuk pembuatan jalur, namun harus jalurnya telah diap dilayur, karena selama ini Pemkab tidak membatu masyarakat yang membuat jalur mulai dari mariknya, sedangkan untuk melayur jalur memang diberikan, dan Sukarmis berjanji untuk datang. (noprio sandi)

Safari Inuman-Bupati Kuansing H Sukarmis menyerahkan secara simbolis bantuan Badan Amil Zakat (BAZ) untuk Kecamatan Inuman dengan total bantuan Rp 58,1 juta kepada Camat Inuman Drs Yulifides. (noprio sandi)



Balai Pertemuan Adat Teluk Kuantan Bantuan Pusat
TELUKKUANTAN-Balai Pertemuan Adat Kenegerian Teluk Kuantan yang menelan dana sekitar Rp 5 milyar mayoritas berasal dari bantuan pemerintah pusat. Bantuan itu berkat kerja keras Badan Pemberdayaan Adat Kenegerian Teluk Kuantan (BPAKT) serta seluruh masyarakat melalui  proposal.
Hal tersebut terungkap saat acara Pelantikan Laskar Pemuda Kenegerian Teluk Kuantan belum lama ini di Balai Pertemuan Adat Kenegerian Teluk Kuantan yang berada di Karak, dimana saat ini dua bangunan sedang dikerjakan.
Menurut keterangan Ketua BPAKT Drs  H Chaidir Arifin saat itu, pada lokasi itu memiliki 4 rumah godang dari berbagai suku yang ada di Kenegerian Teluk Kuantan, dua rumah godang saat ini telah selesai dikerjakan, sedangkan dua lagi dalam tahap pengerjaan.
Untuk biaya satu rumah godang memakan dana Rp 1 milyar, sehingga untuk 4 rumah godang menelan dana Rp 4 milyar, semua dana ini berasal dari perjuangan BPAKT serta masyarakat Kenegerian Teluk Kuantan untuk memiliki rumah godang yang representative.
Tidak hanya rumah godang, melalui dana pemerintah pusat pula, juga dibuat tamah seharga Rp 800 juta, namun saat ini taman itu terlihat tidak terawatt karena belum berfungsi secara maksimal termasuk tanamannya juga belum terliat.
Dua bangunan lain pada bagian depan, Balai Adat dan bangunan pendukung lainna seharga Rp 200 juta, sehingga anggaran dana untuk bangunan itu mencapai Rp 5 milyar, yang mayoritas berasal dari pemerintah pusat.
Kedepan menurut Chaidir perlu diupayakan peluang pendapatan bagi kalangan adat serta laskar pemuda Kenegerian Teluk Kuantan, karena tidak mungkin selalu mengandalkan proposal kepada pemerintah pusat.
Peluang dimaksud berupa pendapatan yang sah dari fee atau lainnya dari hasil tambang seperti yang telah dilakukan kalangan adapt dari Antau Singingi atas bahan tambang batu bara, kalau di Kenegerian Teluk Kuantan bahan tambang yang berpeluang untuk dipungut menurutnya tambang pasir atau kerikil sepanjang batang kuantan di Kenegerian Teluk Kuantan. (noprio sandi)

Laskar Pemuda Teluk Kuantan Dilantik
TELUKKUANTAN-Laskar Pemuda Kenegerian Teluk Kuantan dilantik secara resmi oleh penghulu nan barompek Kenegerian Teluk Kuantan. Laskar ini memiliki harapan besar bagi penegakan marwah Kenegerian Teluk Kuantan, karena keberadaan pemuda sanggup membawa perubahan.
Pengurus laskar yang dilantik Rabu (28/7) di Balai Pertemuan Adat Kenegerian Teluk Kuantan Karak diketuai Ir. Emerson, Sekretaris Deprian, Bendahara Yuspik Hadi, SP serta sejumlah pengurus lainnya oleh Penghulu Nan Barompek Tedy Oscar Datuak Sutan Bandaro, Penghulu Suku Tigo, Joasri Datuak Godang Jolelo, Penghulu Suku Ompek, Alsir Ali Hasan Datuak Sinaro Nan Putiah, Penghulu Suku Limmo dan Amrizal Datuak Simarajo, Penghulu Suku Onam.
Pengurus yang ada juga melingkupi coordinator dan perwakilan dari semua desa yang ada di Kenegerian Teluk Kuantan, yang dihadiri Datuak Bisai Edyanus Herman Halim, Datuak Mudo Bisai Suryawan, Ketua Badan Pemberdayaan Adat Kenegerian Teluk Kuantan (BPAKT) Drs H Chaidir Arifin, urang onam bole, monti dan dubalang.
Datuak Bisai Edyanus Herman Halim dalam nasehatnya mengharapkan lascar pemuda  bisa menjaga anak kemenakan, bisa menjaga tanah serta bisa menjaga marwah, karena dengan adanya lascar pemuda ini banyak harapan baru yang diharapkan, karena pemuda telah terbukti mampu mengubah zaman.
Dalam pada itu Ketua BPAKT Drs H Chaidir Arifin mengatakan salah satu tugas penting yang akan dilakukan lascar pemuda untuk menjaga kenegerian Teluk Kuantan dari kegiatan muda mudi yang mulai menyerempet pada tindakan tidak bermoral, terutama pada kawasan Pulau Bungin, Tepian Narosa serta Sinambek.
Ditempat yang sama Ketua Laskar Pemuda Kenegerian Teluk Kuantan Ir. Emerson mengatakan siap menerima amanah yang telah diberikan kepadanya, dan pengurus diharapkannya untuk bisa bekerja sama bersatu dan memiliki kesatuan, berkomitmen serta memiliki rasa tanggung jawab. (noprio sandi)

ICMI Minta Bantuan Pembentukan Orsat Kecamatan
TELUKKUANTAN-Majelis Pengurus Daerah Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kabupaten Kuantan Singingi meminta bantuan kepada sejumlah camat untuk membentuk Pengurus ICMI Organisasi Satuan (Orsat) Kecamatan. Permintaan bantuan itu telah ditindaklnajuti camat.
Permintaan bantuan Majelis Pengurus Daerah ICMI tersebut sesuai surat dengan nomor : 152/ICMI/ORDA-KS.VI/2010 yang ditujukan kepada camat, maka untuk memperlancar tersebut sejumlah camat telah merealisasikan dengan rencana pembentukan Orsat ICMI Kecamatan.
Diantaranya Camat Kuantan Tengah Agus Mandar, S.Sos, M.Si melalui surat undangan yang telah dilayangkan dengan nomor : 254/2010/005 mengundang sejumlah masyarakat untuk dapat hadir pada hari Jum’at (16/7) pukul 14.00 WIB di Aula Kantor Camat untuk melakukan pembentukan pengurus Orsat Kecamatan Kuantan Tengah ICMI.
Hal tersebut dibenarkan Sekcam Kuantan Tengah Herman Susilo, S.Sos, M.Si Rabu (14/7) di Teluk Kuantan. “Memang benar nanti ada rapat, ada undangannya,” kata Herman yang sebagian ikut mengantarkan undangan langsung. (noprio sandi)

Pengurus Orsat ICMI Kuantan Tengah Terbentuk
TELUKKUANTAN-Pengurus Organisasi Satuan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Kecamatan Kuantan Tengah terbentuk. Terpilih ketua Nurlisman BA, Sekretaris David Irawan, SE dan Bendara H Arwin hasil rembukan tujuh orang tim formatur.
Pembentukan pengurus tersebut dilakukan Jum’at (16/7) di Aula Kantor Camat Kuantan Tengah, tim formatur yang terbentuk untuk memilik pengurus inti diantaranya Camat Kuantan Tengah Agus Mandar, S.Sos, M.Si, Drs H Chaidir Arifin, Nurlisman, BA, Ir Afrion Munaf, Jumlis, S.Pdi, Yuspar Salam dan Sutan Rahim.
Tim formatur melakukan rembuk sekitar 15 menit, dan terpilihlah Nurlisman sebagai ketua, David Irawan SE sebagai sekretaris dan H Arwin sebagai bendara Orsat ICMI Kecamatan Kuantan Tengah.
Setelah terpilih, Nurlisman BA beritikad bekerja keras memajukan organisasi karena telah diamanahkan oleh peserta rapat yang hadir melalui tim formatur karena hakekat berdirinya ICMI memberikan pemikiran positif, namun perlu didukung oleh semua pihak.
Sedangkan Camat Kuantan Tengah Agus Mandar mengatakan lahirnya ICMI dilatarbelakangi keinginan umat muslim memberikan pemikiran dan kebijakan kepada pemerintah pada masa Orde Baru melalui ketuanya BJ Habibie, karena semakin tidak terkontrolnya system ekonomi liberal di Indonesia waktu itu.
Maka lahirnya pemikiran dari potensi umat yang ada diantaranya dengan mendirikan berbagai bank syariah dan mualamatdan sekarang Baitul Mal wa Takwil (BMT) untuk memerangi praktek riba yang telah meraka lela ditengah masyarakat.
Sementara itu, Ketua Organisasi Daerah ICMI Kabupaten Kuantan Singingi Drs H Mursini, M.Si yang diwakili Wakil Ketua Drs H Chaidir Arifin mengatakan ICMI tidak berafiliasi dengan salah satu partai politik melainkan organisasi Islam yang independent yang beranggotakan cendikiawan muslim, keanggotan ini tidak harus memiliki pendidikan yang tinggi, melainkan juga bisa diberikan kepada orang yang memberikan pengaruh kepada masyarakat.
Dalam pada itu, Jasmawan dari Desa Pulau Kedundung mengaharapkan agar ICMI dimasa yang akan datang menjadi organisasi yang bisa didengar, dilihat dan dirasakan keberadaannya ditengah masyarakat, karena berdasarkan pengalaman selama ini banyak organisasi Islam yang telah dibentuk tapi belum ada kontribusi nyata terhadap kemajuan umat. (noprio sandi)

Masyarakat Koto Gotong Royong
TELUKKUANTAN-Masyarakat Desa Koto Teluk Kuantan kembali menggiatkan kegiatan gotong royong missal terhadap lingkungan pemukiman yang bisa dikerjakan. Sedangkan bagian yang tidak memungkinkan untuk digotong royongkan akan diusakan melalui dinas teknis diantaran Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang untuk mendapatkan alokasi dana.
Agusman Mandar, S.Sos, M.Si yang ditemui di kantornya Jum’at (16/7) mengatakan pihaknya akan menghadiri gotong royong masyarakat Desa Koto Teluk Kuantan dan membawa beberapa orang staf.
Sementara itu terhadap pekerjaan yang tidak mungkin digotomg-royongkan menurut Agus akan diusahakan melalui dinas teknis diantaranya permasalahan drainase di Dusun Luar Parit Desa Koto Teluk Kuantan yang sampai saat ini tidak ada penyelesaiannya, akibat tidak adanya pembuangan air sama sekali sehingga rumah warga terancam terendam apabila hujan turun.
Sepengatahuan Agus Mandar, beberapa waktu memang telah ada perencanaan serta rencana aksi untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut namun masih terkendala masalah sosial, karena jalan untuk mengairkan drainase tersebut tidak ada.
Pemerintah katanya tidak akan menyediakan dana ganti rugi bagi masyarakat jika ingin drainase tersebut baik, sehingga perlu partisipasi masyarakat untuk menyumbangkan tanahnya untuk pembangunan agar tidak ada masalah lagi.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, lokasi pemukiman yang terendam air saat ini dikarenakan tidak adanya drainase pembuangan sama sekali, sehingga apabila hujan turun rumah warga terancam tergenang air, kondisinya sangat memprihatinkan. (noprio sandi)

Kuantan Tengah Gelar Tarik Tambang
TELUKKUANTAN-Dalam rangka memeriahkan HUT Kemerdekaan RI, Kecamatan Kuantan Tengah mengadakan tarik tambang antar desa. Pesertanya merupakan PKK desa. Kegiatan lain yang telah dilaksanakan pertandingan volli ball antar PKK desa.
Pertandingan tarik tambang dilaksanakan Minggu (11/7) di halaman kantor camat Kuantan Tengah, kegiatan ini cukup meriah karena berbagai tim kuat dari desa masing-masing juga membawa supporter.
Tarik tambang ini dibuka secara resmi Sekcam Kuantan Tengah Herman Susilo, S.Sos, M.Si, dimana dalam kesempatan tersebut Herman mengharapkan setiap tim mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam pertandingan.
Sebelum tarik tambang, pihaknya juga telah melaksanakan kegiatan volli ball antar PKK desa, dan kegiatan tersebut juga mendapat sambutan yang meriah dari sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kuantan Tengah.
Untuk peserta tarik tambang pertama, antara Desa Sawah melawan Desa Jake dan dimenangkan oleh Desa Jake, demikian selanjutnya acara berjalan dengan tertib hingga selesai, kegiatan ini untuk memeriahkan peringatan kemerdekaan RI. (noprio sandi)



Wabub Resmikan PDTA Seberang Gunung
TELUKKUANTAN-Wakil Bupati Drs H Mursini M.Si meresmikan pemakaian gedung Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah (PDTA) Desa Seberang Gunung Kecamatan Gunung Toar. Peresmian itu sekaligus peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW dengan penceramah Hamdani LC MA.
Lebih kurang 200 orang masyarakat hadir dalam acara Jum’at (9/7), dan juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Sardiono, A.Md, Kepala Kementrian Agama Kuantan Singingi Drs Syaprudin, Ketua MUI Sarpeli Sag. MAg, Camat Gunung Toar Yuhendra S.Sos, Kepala KUA Gunung Toar Jafri Eriadi S.Ag.
Dalam kesempatan tersebut, Mursini mengatakan dengan keberadaan MDA diharapkan dapat menjadi generasi Kuansing generasi yang memiliki konsekwensi imtaq dan iptek, dan juga dapat membantu pendidikan formal di SD, yang mana pelajaran agama sangat minim.
Dalam rangka Isra Mi’raj, Mursini mengajak umat semakin meningkatkan keimanan dan konsekwen mengerjakan perintah Allah SWT seperti perintah sholat.
Kemudian dari pada itu, penceramah Isra Mi’raj Hamdani menceritakan perjalan hidup Nabi Muhammad SAW mulai dari lahir sampai wafat wajib diteladani, sangat banyak peristiwa yang terjadi pada rasulullah salah satunya Isra Mi’raj.
Ditempat yang sama Kepala Kementrian Agama Kuantan Singingi Drs Syafruddin mengatakan dengan adanya peresmian PDTA ini berarti program pemerintah berjalan dengan baik realisasinya ditengah masyarakat.
Diharapkan kelak generasi Kuansing merupakan generasi yang pandai baca Al Quran dan menjadi generasi yang taat beribadah. (noprio sandi)

RAPP Bantu Desa Teluk Beringin Gunung Toar
TELUKKUANTAN-RAPP kembali membantu Kuansing, kali ini Desa Teluk Beringin Kecamatan Gunung Toar, cakupan bantuan meliputi Desa Pulau Mungkur, Desa Pulau Rumput, Desa Seberang Gunung, Desa Koto Gunung, Desa Teberau Panjang dan Desa Gunung Kesiangan.
Penyerahan bantuan dilakukan (2/7) lalu, menurut informasi dari Media Relation PT RAPP Budi Firmansyah tempat acara di MDA Teluk Beringin, bantuan tersebut gedung PDTA (Pendidikan Diniyah Takmiliyah Awaliyah)/MDA Desa Teluk Beringin, bantuan bahan pertanian berupa pupuk, material pembangunan mesjid, alat-alat perlengkapan kantor desa untuk desa se Kecamatan Gunung Toar.
Bantuan menurut Budi diserahkan langsung oleh Amru Mahali Direktur CSR-RAPP kepada para kepala desa disaksikan Camat Gunung Toar Yuhendra, S.Sos serta undangan lainnya dan dihadiri Wakil Bupati Kuansing Drs H Mursini, M.Si, Wakil Ketua DPRD Sardiono, A.Md, Kepala Desa Teluk Beringin Yurizal, perwakilan Dinas Tanaman Pangan Kuansing Zafnil Helmi.
Pihak RAPP sendiri yang hadir selain Amru Mahali, juga ada Mulyadi Nursyam Manager Estate Cerenti, Marta Saleh SHR Estate Cerenti, Naprizon Common service estate Cerenti.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Kuansing Drs H Mursini mengatakan apresiasi kepada RAPP karena telah memberikan bantuan, bantuan ini erat kaitannya dengan kondisi Kuansing saat ini yang sedang giat membangun salah satunya bidang pertanian dan fisik bidang pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan.
Beertitik tolak dari kondisi Kuansing tersebut, Kuansing membutuhkan bantuan dari pihak swasta diantaranya perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kuantan Singingi, diantaranya bantuan PDTA yang diberikan oleh RAPP, diharapkan Mursini kepada masyarakat agar dapat menjaga bantuan gedung itu.
Ditempat yang sama, pihak RAPP Amru Mahali mengatakan bantuan ini merupakan bentuk komitmen RAPP terhadap masyarakat Riau khususnya di sekitar wilayah operasional perusahaan. Ini menunjukkan bahwa RAPP adalah bagian dari masyarakat, bukan tamu. ”Kami berharap bantuan ini dapat dijaga dan dirawat sehingga dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ” pinta Amru.(noprio sandi)

Bidan Desa Tetap Menjadi Pilihan
GUNUNG TOAR-Bidan yang ada di desa sampai saat ini tetap dijadikan bidan yang bisa membantu masyarakat jika dalam melahirkan dalam keadaan tiba-tiba. Disamping kerja sudah telaten, bidan desa sampai saat ini tetap menjadi pilihan mayoritas masyarakat desa, kecuali ada kendala yang berarti.
Demikian pengakuan Nenen warga Desa Pisang Berebus Kecamatan Gunung Toar Senin (28/6) di kediamannya. “Saya melahirkan di bidan saja, karena bidan di sini cukup telaten,” kata Nenen yang mengaku proses kelahiran bayinya begitu cepat dan tiba-tiba.
Karena proses mau melahirkan terlalu cepat menurut Nenen tentu masyarakat kurang mempersiapkan diri untuk pergi ke tempat melahirkan yang lebih baik seperti dokter spesialis atau bidan yang terkenal. “Bidan itu sendiri mengatakan kalau proses kelahiran beberapa hari lagi, dan belum saatnya,” kata Nenen.
Makanya, dengan disediakan bidan desa oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi oleh pemerintah melalui Dinas Kesehatan sangat membantu masyarakat dalam proses bersalin, ditambah bidan desa rata-rata telah memiliki pengalaman yang cukup baik.
Oleh sebab itu Nenen berharap keberadaan bidan disemua desa di Kuansing harus terus dipertahankan dan bidan desa tersebut harus berdomisili di desa masing-masing agar masyarakat bisa terbantu. “Untung Pustu (Puskesmas Pembantu, red) tidak jauh dari sini, dan di sana ada bidannya,” kata Nenen gembira sambil menimang bayi laki-lakinya yang lahir dengan selamat termasuk dirinya. (noprio sandi)

Longsor Siberobah Semakin Parah
Lahan Pertanian Semakin Kurang
KAMPUNG BARU-Kondisi lahan pertanian padi masyarakat Kecamatan Gunung Toar di Desa Siberobah dari hari kehari semakin parah karena semakin berkurang akibat tergerus sungai Kuantan. Di lahan ini tidak hanya warga Desa Siberobah yang bertani, tapi juga masyarakat Desa Kampung Baru, Desa Pisang Berebus dan Desa Lubuk Terentang.
Unek-unek dan aspirasi masyarakat yang telah berulang-ulang disampaikan ini kembali disampaikan Camat Gunung Toar Yuhendra, S.Sos (26/8) kepada tim safari ramadhan Pemkab Kuansing di Masjid Muhairin Desa Kampung Baru yang dipimpin Wakil Bupati Kuansing Drs H Mursini, M.Si yang juga warga asal Kecamatan Gunung Toar.
Setiap batang kuantan meluap, saat itu juga sejumlah lahan pertanian padi masyarakat terjun ke batang Kuantan akibat tergerus erosi, padahal lahan pertanian ini merupakan penunjang program Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM) di Provinsi Riau.
Terkait hal tersebut Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si mengatakan pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi telah berupaa membuat pembangunan diberbagai bidang, namun masih ada kekurangan-kekurangannya, diantaranya longsornya lahan pertanian masyarakat di Desa Siberobah tersebut.
Oleh sebab itu, Mursini memerintahkan Dinas Binar Marga dan Sumber Daya Air agar segera meninjau kembali kondisi terkini longsor di Desa Siberobah tersebut, karena sangat banyak persawahan masyarakat yang tergerus erosi.
Mursini mengisahkan, kondisi Siberobah ini telah lama diperjuangkan, bahkan pada tahun 2005 lalu dirinya mengetahui kalau lahan yang longsor ini akan diperbaiki namun tanpa sepengetahuannya, lokasi pembangunannya berpindah.
Namun demikian, Mursini tidak patah arang, dia kembali akan memperjuangkan pembangunan turap penahan tebing tersebut ke propinsi serta dana lainnya di Kabupaten Kuantan Singingi, terutama terkait kondisi terkini yang semakin parah. (noprio sandi)


Longsor Siberobah-Saat ini lahan pertanian masyarakat empat desa di Desa Siberobah terus  berkurang karena digerus air, sampai saat ini belum ada tanda-tanda lahan ini akan buat penahan tebing. (noprio sandi)

Jalan Lingkar Pasar Kampung Baru Perlu Aspal
KAMPUNG BARU-Jalan lingkar Pasar Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar saat ini membutuhkan aspal. Pasalnya kondisi jalan lingkar yang ada saat ini sangat memprihatinkan, padahal ditempat ini merupakan salah satu pusat perekonomian masyarakat kecamatan itu.
Perlunya diaspal jalan ini dikatakan Camat Gunung Toar Yuhendra S.Sos kepada tim safari ramadhan Pemkab Kuansing di Masjid Muhajirin Desa Kampung Baru (26/8) yang dipimpin Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si.
Alasan meminta diaspal ini menurut Yuhendra karena kondisi jalan lingkar ini sangat buruk, apabila hari hujan sangat becek sekali, tentu ini mengganggu masyarakat yang sedang menjadikan pasar ini sebagai pusat perekonomian.
Terkait aspirasi ini, Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si memerintahkan instansi terkait untuk segera mungkin meninjau lokasi jalan lingkar pasar yang dibutuhkan oleh masyarakat tersebut, sehingga diharapkan dimasa yang akan jalan ini tidak lagi becek. (noprio sandi)

Pemkab Safari Ramadhan di Kampung Baru
KAMPUNG BARU-Pemkab Kuansing melaksanakan safari ramadhan di Masjid Muhajirin Desa Kampung Baru Kecamatan Gunung Toar. Tim ini dipimpin Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si. Dua buah masjid mendapatkan bantuan masing-masing Rp 25 juta untuk Masjid Muhajirin Desa Kampung Baru dan Masjid Al Furqan Desa Seberang Gunung.
Tim safari ramadhan Pemkab Kuansing menurut Camat Gunung Toar (26/8) sudah sangat dirindukan masyarakat Desa Kampung Baru, karena terakhir tim safari ramadhan datang ke masjid itu pada tahun 2002 lalu. Sehingga diharapkan hubungan silaturahmi antara masyarakat dengan pemerintah akan semakin erat.
Hal senada juga dikatakan Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si kalau salah satu tujuan kedatangan tim safari ke Masjid Muhajirin Desa Kampung Baru juga untuk meningkatkan hubungan silaturahim antara pemerintan dengan masyarakat.
Kemudian dari pada itu, datang tentu dengan oleh-oleh, dimana Masjid Muhajirin Desa Kampung Baru dan Masjid Al Furqan Desa Seberang Gunung mendapatkan bantuan masing-masing Rp 25 juta, ditambah untuk Masjid Muhajirin Rp 1 juta dari Bank Riau.
Mursini juga menyalurkan bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) dengan total Rp 59,8 juta untuk fakir miskin sebanyak 78 orang masing-masing Rp 300 ribu, beasiswa SD/MI untuk 24 orang masing-masing Rp 200 ribu, beasiswa untuk SLTP sebanyak 18 orang masing-masing Rp 250 ribu, beasiswa untuk SLTA sebanyak 30 orang masing-masing Rp 400 ribu serta bantuan modal usaha produktif untuk 5 orang masing-masing Rp 3 juta. (noprio sandi)

Safari Gunung Toar-Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si menyerahkan bantuan Badan Amil Zakat (BAZ) kepada Kecamatan Gunung Toar sebesar Rp 59,8 juta yang diterima secara simbolis Camat Gunung Toar Yuhendra, S.Sos, (26/8) di Masjid Muhajirin Desa Kampung Baru saat safari ramadhan Pemkab Kuansing. (noprio sandi)




Bupati Buka Pacu Jalur Hulu Kuantan
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis didampingi Wakil Bupati Drs H Mursini M.Si membuka secara resmi pacu jalur rayon II Kecamatan Hulu Kuantan. Sebanyak 35 jalur berlaga di Tepian Gudang Pulau Gobah Sungai Pinang yang berasal dari 12 jalur Hulu Kuantan, 15 jalur Kuantan Mudik dan 8 jalur dari Gunung Toar.
Jalur yang berlaga di Tepian Gudang Pulau Gobah ini terkenal jalur yang memiliki tingkat kecepatan tinggi dan sangat ditakuti jalur lainnya di Kuansing, karena jalur dari Hulu Kuantan ini rata-rata menjadi juara pada pacu jalur tingkat nasional di Teluk Kuantan setiap tahunnya.
Meski demikian, Bupati Kuansing H Sukarmis Kamis (15/7) di lokasi itu mengatakan saat ini Pemkab Kuansing sengaga membuat pacu jalur kecamatan menjadi tiga rayon yang dimulai dari Rayon I di Kecamatan Inuman, Rayon II di Hulu Kuantan dan Rayon III di Pangean, setelah itu dilanjutkan dengan pacu jalur tingkat nasional 29 Juli 2010 di Teluk Kuantan.
Dalam pada itu, Ketua Panitia Pelaksana Pacu Jalur Rayon II Samsudin SE mengatakan pacu jalur ini didanai oleh Pemkab Kuansing ditambah dari donator, diantaranya cucu Bupati Kuansing H Sukarmis Indra Putra Rp 10 juta dan tokoh Hulu Kuantan Ardilis Rp 5 juta yang diikuti 35 jalur dari Kecamatan Hulu Kuantan, Kuantan Mudik dan Gunung Toar.
Pembukaan pacu jalur kali ini dimeriahkan tarian dari sanggar Salsabila Hulu Kuantan, menurut pimpinannya Alesti Afni mereka telah mempersiapkan tarian sekitar satu bulan, tarian mereka sangat memukau karena dimainkan oleh anak-anak. Tidak hanya tarian, penampilan silat juga memukai masyarakat yang menyaksikan.
Usai pembukaan, Bupati Kuansing H Sukarmis dan Wakil Bupati Drs H Mursini M.Si pergi ke pancang star untuk melepas hilir pertama jalur yang akan berlaga, Tepian Gudang Pulau Gobah Sungai Pinang dipenuhi masyarakat dari berbagai penjuru Kuansing. (noprio sandi)

Bupati Tutup TMMD
LUBUK AMBACANG-Bupati Kuansing H Sukarmis tepat pukul 10.10 WIB Senin (28/6) secara resmi menutup pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 84 di lapangan Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan. Hasil dari TMMD ini dirasakan sangat memuaskan.
Penutupan TMMD ini dilaksanakan dalam upacara yang langsung menjadi inspektur upacara Bupati Kuansing H Sukarmis dan disaksikan Dandim 0302 Inhu Letkol Art Bambang Eko Pratolo.
Dimana sebelumnya anggota TNI di lokasi ini melakukan kegiatan fisik diantaranya pembuatan jalan di Muaro Tombang, pembangunan jalan antar desa Lubuk Ambacang, pembangunan 3 unit rumah sehat di Mudik Ulo, pembuatan gorong-gorong di Desa Tanjung Medang.
Kegiatan non fisik diantaranya memberikan pelayanan kesehatan missal untuk masyarakat setempat dan telah dilaksanakan dengan baik sesuai laporan dari komandan upacara dari pihak TNI.
Kemudian, dalam amanat penutupannya, Bupati Kuansing H Sukarmis mengatakan kalau program TMMD telah berhasil dan dilaksanakan dengan memuaskan, dan pihaknya berindak selaku penanggung jawab operasional TMMD, TMMD regular ke 84.
Selama kegiatan menurut Sukarmis, prajurit TNI telah berbaur dengan masyarakat lebih kurang selama tiga minggu, pembauran itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan pembangunan fisik dan non fisik, agar Kuansing setara dengan daerah lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Kuansing H Sukarmis menyerahkan secara simbolis kunci terhadap rumah sehat untuk tiga rumah, surau Nurul Yaqin, Surau Suluk serta Taman Kanak-Kanak yang telah dikerjakan TNI. (noprio sandi)

Bangunan Sport Centre dan Sekolah Pintar Penunjang MTQ
PANGEAN-Bangunan Sport Centre dan Sekolah Pintar di Kuantan Singingi akan menjadi bangunan penunjang pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Riau di Kuantan Singingi menurut jadwal 10 Oktober 2010. Sprot Centre sebagai tempat utama pembukaan, sedangkan sekolah pintar dijadikan sebagai pemondokan qori dan qoriah kabupaten/kota di Riau, sehiggga sampai saat ini murid Sekolah Pintar belum memanfaatkan gedung baru mereka.
Demikian dikatakan Bupati Kuansing H Sukarmis, Senin (19/7) di Kecamatan Pangean ketika memberikan sambutan pada acara Pacu Jalur Tradisional Rayon III Kuantan Singingi di Tepian Rajo Kecamatan Pangean.
Bahkan Sukarmis meminta kepada masyarakat Pangean yang belum pernah ke Pekanbaru melewati lokasi Sport Centre dan Sekolah Pintar dipersilahkan untuk melihat kedua bangunan yang dibanggakannya tersebut.
Kedua bangunan itu akan dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan MTQ tingkat provinsi Riau yang pada bulan ini diperkirakan Sukarmis selesai pengerjaannya namun belum bisa serah terima.
Bahkan disekitar Sport Centre ini sekarang sedang dibuat jalan dengan dana Rp 13 milyar ditambah drainase sekitar Rp 2,8 milyar sehingga air yang biasanya mengalirnya tidak tentu arah dilokasi ini sudah bisa dikendalikan sebelum pelaksanaan MTQ, termasuk pembangunan Mesjid Agung.
Sementara itu Sekolah Pintar juga akan dipergunakan untuk menunjang MTQ dimana sejumlah tamu dari kabupaten/kota lain akan diinapkan disana meski sekolah tersebut belum sempat dipergunakan. Sehingga murid Sekolah Pintar baru akan dipindahkan selesai pelaksanaan MTQ. (noprio sandi)

Camat Minta Jalur Pangean Bangkit
PANGEAN-Camat Pangean Asmari S.Sos meminta jalur-jalur dari Kecamatan Pangean bangkit meraih kejayaan seperti jalur-jalur pada masa lalu. Dimana jalur dari Kecamatan Pangean sempat menjadi disegani, namun sekarang telah berkurang.
Permintaan tersebut diungkan Asmari Senin (19/7) ketika memberikan sambutan pada acara pembukaan Pacu Jalur Tradisional Rayon III Kuantan Singingi di Tepian Rajo Kecamatan Pangean.
Asmari memulai dari keberadaan Tepian Rajo tempat pelaksanaan pacu jalur saat ini, tepian ini meruapakan saksi bisu perkembangan budaya pacu jalur sejak satu abad yang lalu, yang juga dimulai sebelum kemerdekaan, jalur-jalur dari Kecamatan Pangean memiliki prestasi gemilang di Rantau Kuantan.
Pangean waktu itu katanya memiliki jalur handal diantaranya Toduang Kuantan dari Tanah Bekali, Selancar Air dan juga Jalur Toduang Bakotat dari Pauh Angit serta jalur-jalur lainnya yang sangat terkenal.
Bahkan jalur Toduang Bakotat sempat memiliki lahan 2 hektar dan lahan tersebut saat ini direncanakan tempat pembangunan SMP di Pauh Angit sebagai bukti keperkasaan jalur-jalur Pangean, karena sempat menjadi kiblatnya pacu jalur.
Dan sekarang jalur-jalur handal dari Kecamatan Pangean diakui Asmari belum muncul kepermukaan, sehingga dengan adanya momen Pacu Jalur Rayon III Kuantan Singingi di Tepian Rajo Kecamatan Pangean ini untuk bangkit kembali. (noprio sandi)

Bupati Buka Pacu Jalur Rayon III di Pangean
PANGEAN-Bupati Kuansing H Sukarmis membuka secara resmi pacu jalur tradisional rayon III Kuanntan Singinig di Tepian Rajo Kecamatan Pangean. Pacu jalur di lokasi ini merupakan pacu jalur paling ramai diantara rayon sebelumnya di Inuman dan Hulu Kuantan, karena diikuti 70 buah jaklur.
Dalam sambutannya Sukarmis, Senin (19/7) mengatakan kalau masyarakat Kuantan Singingi merupakan masyarakat yang gila pacu jalur sehingga setiap kecamatan ingin menjadi tuan rumah pelaksanaan event pacu jalur, namun pemerintah membuat pacu jalur ini dengan system rayonisasi.
System rayonisasi ini dimaksudkan Sukarmis agar pacu jalur tidak menimbulkan kebosanan ditengah masyarakat termasuk bisa menghemat berbagai kost pengeluaran disamping mengurangi menghabiskan dana masyarakat.
Meski demikian, pacu jalur katanya tetap dibuat setiap tahun, dimana pada event pacu jalur ini sekalian sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat disamping juga bermaksud untuk memperingati kemerdekaan RI sebagai wujud kepedulian masyarakat Kuansing terhadap pahlawan.
Juga, pacu jalur ini dibuat dengan maksud memperkenalkan Kuansing kepada daerah luar, bahkan karena pacu jalur diklaim Sukarmis banyak pejabat lain datang ke Kuansing hanya untuk menyaksikan pacu jalur.
Namun akhir-akhir ini Sukarmis agak pesimis karena ada beberapa kecamatan budaya pacu jalurnya malah menurun, diantara Kecamatan Cerenti, dimana saat ini hanya ada 1 jalur, Kecamatna Inuman tinggal 5 jalur dan Kuantan Hilir hanya 20 jalur.
Dalam pada itu Camat Pangean Asmari S.Sos mengatakan Pacu Jalur Tradiosional Kuantan Singingi Rayon III merupakan pacu jalur paling ramai pesertanya dibandingkan pacu jalur rayon sebelumnya, di Inuman dan Hulu Kuantan, dimana Pangean pesertanya mencapai 70 buah jalur dari berbagai kecamatan, bahkan ada satu jalur dari Kecamatan Singingi.
Sementara itu Ketua Panitia Pelaksana Pacu Jalur Tradisional Rayon III Kuantan Singingi di Tepian Rajo Kecamatan Pangean H Nayarlis mengatakan sebelum acara pembukaan, arena pacu jalur sempat diguyur hujan mulai dari malam hingga pagi hari sehingga membuat lokasi acara pembukaan menjadi becek.
Meski hujan, peserta pacu jalur kali ini menurutnya berasal dari Kecamatan Inuman, Kuantan Hilir, Pangean, Benai, Kuantan Tengah, Gunung Toar bahkan dari Kuantan Mudik, dengan jumlah jalur seluruhnya sebanyak 70 buah jalur. (noprio sandi)



Bupati Lepas Jalan Sehat dan Fun Bike
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis didampingi Kapolres Kuansing AKBP Rudi Abdi Kasenda dan Ketua DPRD Muslim, S.Sos melepas secara resmi pelaksanaan jalan sehat dan fun bike dalam rangka memperingatai HUT Bayangkara ke 64. Hadiah utama 2 buah Yamaha Mio Automatic, 9 buah sepeda santai, kulkas, televisi, rice cooker, kipas angin serta 130 hadiah hiburan.
Pelepasan dilakukan Minggu (4/7) di halaman Satlantas Polres Kuansing/asraama Polres, kemudian setelah melepas, Bupati Kuansing H Sukarmis, Kapolres AKBP Rudi Abdi Kasenda, Ketua DPRD Muslim, S.Sos langsung naik sepeda berkeliling sesuai rute yang telah ditentukan.
Rute untuk jalan sehat mnenurut panitia AKP Mahmudin, star mulai asrama Polres, terus masuk jalan Abdor Rauf, sampai ke TK Pembina, kembali ke depan asrama Polres, sedangkan untuk Fun Bike mengambil rute, depan asrama Polres, lurus ke Tugu Carano, belok ke Kompleks Perkantoran Pemkab Kuansing, terus ke TK Pembina, belok ke Jalan Cut Nyak Dien, terus ke Jalan Sisinga Mangaraja, masuk jalan Tuanku Tambusai, mutar terus ke simpang SMK I Teluk Kuantan, terus ke Sungai Jering, finis di depan asrama Polres lagi.
Setelah berkumpul di depan pentas utama, peserta disuguhi makanan dan minuman oleh panitia sambil dihibur oleh Skil Music bersama artis ibu kota Jakarta dan kemudian dilaksanakan penarikan undian.
Untuk hadiah utama satu buah Yamaha Mio Automatic dilakukan pencabutan undian oleh Bupati Kuansing H Sukarmis didapat oleh Duri siswa SMK Negeri 2 Teluk Kuantan, sedangkan satu buah dilakukan pencabutan oleh Kapolres Kuansing AKBP Rudi Abdi Kasenda dan didapat oleh Azwan juga siswa dari SMK Negeri 2 Teluk Kuantan.
Dalam proses pencabutan undian mulai dari awal hadiah hiburan door prize sampai dengan hadiah utama, panitia memberlakukan dua warna kupon, kupon berwarna kuning dan kupon berwarna merah, panitia tidak menjelaskan apa perbendaan kupon ini, namun untuk pencabutan undian panitia selalu mengingatkan kepada pencabut membagi sama rata antara kupon warna kuning dengan warna merah.
Namun untuk pencabutan undian hadiah utama, Bupati Kuansing H Sukarmis dan Kapolres AKBP Rudi Abdi Kasenda kedua-duanya mencabut kupon yang berwarna kuning, kalau Sukarmis beralasan sangat suka dengan kupon berwarna kuning, tidak warna merah. (noprio sandi)

Polres Gelar Berbagai Perlombaan
TELUKKUANTAN-Dalam rangka memeriahkan HUT Bayangkara ke 64, jajaran Polres Kuansing menggelar berbagai perlombaan, diantaranya volli ball, domino, cipta puisi, pemilihan raja dan ratu duta lalu lintas, dan melukis. Pemenang perlombaan ini diumumkan dan dilakukan pembagian hadiah pada acara jalan santai dan fun bike oleh Kapolres AKBP Rudi Abdi Kasenda.
Untuk pertandingan bola volli, juara pertama Polsek Kuantan Mudik, juara II Polsek Benai, juara III Polsek Singingi, sedangkan untuk perlombaan domino juara I Adri-Taufik/ Satlantas Polres Kuansing, juara II Manik-Alpendri dan P3D Polres, juara III Mulfin-Puspa dari Reskrim.
Untuk lomba cipta puisi juara I Piska Dwi A dari SMP Negeri 4 Teluk Kuantan, juara II Intania Valinda dari SMP Negeri 1 Teluk Kuantan, juara III Eratna Armis dari SMP Negeri 4 Teluk Kuantan.
Perlombaan yang cukup menarik, ialah pemilihan raja dan ratu duta lalu lintas, yang terpilih jadi raja duta lalu lintas Aswan siswa SMK Negeri 2 Teluk Kuantan, secara kebetulan Azwan juga mendapatkan hadiah utama Yamaha Mio Automatic jalan sehat dan fun bike, sedangka untuk ratu duta lalu lintas diperoleh Ike Restari.
Sedangkan untuk lomba melukis yang mendapatkan juara Erisa Rahmadani dari SD 003 Teluk Kuantan dan Aqila Ribda Jonang dari SD 018 Luar Irok Koto Teluk Kuantan, sementara itu semua hadiah dari pemenang itu diserahkan lansung Kapolres Kuansing AKBP Rudi Abdi Kasenda. (noprio sandi)
Gerak Jalan Santai BNK Sediakan Door Prize Menarik
TELUKKUANTAN-Pelaksanaan gerak jalan santai Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kuantan Singingi hari ini Kamis (1/7) menyediakan hadiah menarik. Hadiah utamanya 2 unit Yamaha Mio, sepeda, televise serta hadiah menarik lainnya.
Hal tersebut dikatakan Sekretaris BNK Sawir SH, Rabu (30/6) saat membeli hadiah di toko sepeda. “Beli sepeda untuk door prize, dan hadiah utamanya Mio, tu dua buah,” kata Sawir sambil mengatakan kalau acaranya I Juli 2010.
Diasmping hadiah utama Yamaha Mio, sepeda, juga disediakan hadiah televisi serta hadiah menarik lainnya untuk peserta yang berasal dari pegawai dilingkungan Pemkab Kuansing serta masyarakat umum.
Untuk bisa mendapatkan door prize tersebut, peserta menurut Sawir harus memiliki nomor perserta yang akan dikumpulkan pada saat acara berlangsung, dan bagi mereka yang berminat bisa mendaftar secara gratis di Pendopo Lapangan Limuno Teluk Kuantan.
Rute yang akan ditempuh untuk gerak jalan santai ini menurutnya berkeliling kota Teluk Kuantan dan kembali ke tempat door prize, karena door prize ini akan dibagikan setelah acara gerak jalan santai.
Sementara itu berdasarkan pengamatan, panita tempat mendaftar gerak jalan santai di pendopo Limuno Teluk Kuantan terlihat stanbay menuggu masyarakat yang mau ikut gerak jalan santai tersebut dan sejumlah peserta mulai berdatangan. (noprio sandi)

Bupati Lepas Gerak Jalan Santai
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis didampingi Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si yang juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten (BNK) melepas secara resmi gerak jalan santai dalam rangka memperingati hari Madat Sedunia. Gerak jalan santai ini juga menyediakan door prize menarik, dua unit Yamaha Mio Automatic yang didapatkan Rosmayanis dan Ardi Mukhlis ST, M.Si.
Gerak jalan santai, Kamis (1/7) diikuti sejumlah pegawai dilingkungan Pemkab Kuansing serta masyrakat umum dari berbagai kecamatan mengambil rute lapangan Limuno Teluk Kuantan Kuantan, jalan Diponegoro, jalan Ahmad Yani, jalan Gatot Subroto, jalan Imam Munandar, jalan Sudirman, jalan Imam Bonjol serta kembali ke Lapangan Limuno kembali.
Bupati Kuansing H Sukarmis dan Wakil Bupati Drs H Mursini M.Si juga ikut dalam gerak jalan tersebut dari awal sampai akhir, sebuah mobil ambulance terlihat mengiringi peserta gerak jalan, dan tidak ada satu orangpun yang sakit.
Sesampai di Limuno Teluk Kuantan, diperdengarkan ceramah tentang narkoba dari Prof. Dr. Suharimi, Direktur PMC Pekanbaru, dimana dia mengupas tentang banyaknya masyarakat saat ini yang mengkonsumi minuman keras oplosan.
Miras oplosan ini katanya akan menekan batang sebagai pusat syarat pernapasan, juga jantung sehingga banyak kasus ini tidak bisa tertolong, sehingga diharapkan kepada masyarakat jangan mengkonsumsi miras oplosan.
Setelah itu diadakan penarikan undian hadiah door prize termasuk hadiah utama Yamaha Mio Automatic, mereka yang beruntung Rosmayanis pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) dan Ardi Mukhlis, ST, M.Si pegawai Inspektorat Kantan Singingi.
Usai mendapatkan undian, Ardi Mukhlis ketika ditanya mimpinya sebelum mendapatkan hadiah Yamaha Mio Autamatic mengatakan pada malam harinya dia tidak ada mimpi karena tidak tidur, alasan tidak tidur dia tidak merincinya.
Sementara itu, Humas PT Angkasa Raya dealer Yamaha Mio Automatic Desi mengatakan hadiah Yamaha Mio Automatic untuk door prize gerak jalan santai disediakan oleh Badan Narkotika Kabupaten (BNK), namun harga yang diberikan agak special. (noprio sandi)

Peringatan Hari Bhayangkara Sederhana dan Penuh Khidmat
TELUKKUANTAN-Peringatan hari bhayangkara ke 64 di Kuansing berlangsing secara sederhana dan penuh khitmat. Kapolres Kuansing AKBP Rudi Abdi Kasenda menjadi inspektur upacara. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan manajer serta pemaian volli ball putri binaan Polres Kuansing.
Dalam peringatan tersebut (1/7) di Taman Jalur Teluk Kuantan, Kapolres Kuansing AKBP Rudi Abdi Kasenda membacakan amanat Kapolri Drs H Bambang Hendarso MM, Jendral Polisi, dikatakan, meski dihadapkan keterbatasan, jajaran Polri tetap menunjukkan loyalitas dalam melaksanakan tugas sehingga dapat mewujudkan situasi kamtibmas kondusif, stabil dan dinamis, dalam rangka mendukung terwujudnya pembangunan nasional.
64 tahun katanya bukan waktu yang singkat dan mudah untuk dilalui berbagai dinamika telah mewarnai perjalanan sejarah pengabdian polri kepada masyarakat, dimana Polri senantiasa mampu mengukir prestasi yang membanggakan dalam lembaran sejarah bangsa Indonesia.
Bebagai prestasi dan pencapaian tersebut tentunya jangan menjadikan Polri berpuas diri apalagi sampai lupa diri karena dihadapan Polri terbentang tantangan yang tidak ringan dan tidak mengenal berhenti.
Perjalanan waktu telah mematangkan citra karakter Polri dengan berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang tentunya telah menjadikan Polri senantiasa bersikap adaptif dan akomodatif terhadap dinamika tersebut.
Kondisi ini juga menuntut Polri untuk terus meningkatkan kualitas kinerjanya secara professional dalam melaksanakan tugas dan pengambdiannya kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut jajaran Polres Kuansing juga memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat Suryawan Datuk Mudo Bisai, tokoh agama Drs H Zulbahri, Albin karena mereka dinilai telah membantu kepolisian dalam menciptakan kamtibmas ditengah masyarakat, dan juga penghargaan kepada manajer volli ball putri Polres Yanuardi SH MH dan pelatihnya Agus Marjoko S.Sos serta pemain volli Zumarni, Reni Juliani, Okti Silvia, Ike Puspita, Leni Melani, Lolita, Fitriani, Satri Lisa, Iga Nadri Pertiwi. (noprio sandi)

Sosialisasi Undang-Undang Lalu Lintas Belum Optimal di SD
TELUKKUANTAN-Meski pihak Satlantas Polres Kuansing telah berupaya untuk mensosialisasikan Undang-undang lalu lintas ke sekolah-sekolah, namun upaya tersebut belum optimal, karena sampai saat ini masih banyak anak SD yang tidak tahu tentang undang-undang yang baru tersebut, terutama agar menghidupkan lampu sepeda motor meski pada siang hari.
Menurut salah seorang murid SD di Teluk Kuantan Tania, dirinya tidak mengetahui sama sekali kalau sepeda motor harus menghidupkan lampu pada siang hari sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Bahkan Tania yang baru saja menyelesaikan kelas 5 SD itu menyuruh pengendara sepeda motor yang menghidupkan lampu pada siang hari agar dimatikan. “Lampunya hidup om,” kata Tania kepada pengendara.
Ketika ditanya, dirinya tidak mengetahui kalau sesuai undang-undang lalu lintas yang baru lampu sepeda motor harus dihidupkan meski pada siang hari dan kondisi ini telah lama berlangsung.
Dia mengaku tidak pernah mendapatkan sosialisasi sama sekali oleh pihak sekolah maupun polisi ke sekolah, sehingga selama ini dia tidak tahu sama sekali tentang undang-undang lalu lintas. (noprio sandi)

Mapolsek Kuantan Mudik Masih Dijaga Brimob
LUBUKJAMBI-Mapolsek Kuantan Mudik Senin (28/6) masih terlihat dijaga Brimob. Penjagaan ini memang terkesan santai dan tidak dalam siaga penuh. Namun sejumlah Brimob terlihat masih mondar mandir di Mapolsek tersebut dengan senjata lengkap.
Meski Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Prima Sehati telah selesai dilaksanakan., Minggu (27/6), pasukan Brimob Senin (28/6) terlihat masih menjaga Mapolsek Kuantan Mudik dengan ketat pasca pecahnya bentrok antara masyarakat Cengar dengan aparat kepolisian yang menewaskan Yuniar warga Cengar dan terbakarnya mobil patroli Polsek Kuantan Mudik.
Amarah masyarakat Cengar serta Pucuk Rantau lainnya terlihat menurun secara drastic ketika dalam RAT KUD Prima Sehati, Ketua KUD Drs H Ilyas Yacub beserta jajarannya mengundurkan diri, bahkan pengunduran diri tersebut disambut tepuk tangan yang meriah oleh peserta RAT yang merupakan perwakilan dari 11 desa yang ada Pucuk Rantau Kecamatan Kuantan Mudik.
Waktu kejadian berdarah beberapa waktu lalu, Mapolsek Kuantan Mudik sempat didatangi masa dari masyarakat Kenegerian Cengar dan sekitarnya meminta agar rekan mereka yang ditahan Polres Kuansing dibebaskan, saat itu suasana memang mencekam.
Namun sekarang konsentrasi masa di Cengar serta beberapa tempat di Pucuk Rantau tidak terlihat lagi dan suasana tidak lagi mencekam, bahkan masyarakat Cengar dalam pertemuan dengan Bupati Kuansing H Sukarmis beberapa waktu lalu berjanji akan berdamai dengan melakukan pembangunan rumah yang terbakar secara bersama setelah RAT. (noprio sandi)

Polisi Tembak Warga Hingga Tewas
TELUKKUANTAN-Satu lagi deretan kesalahan yang dilakukan kesalahan oknum kepolisian di Kuansing. Yusniar warga Desa Cengar tewas tertembak ketika berpapasan dengan Brimob yang diturunkan perusahaan PT Tri Bakti Sarimas dan KUD Prima Sehati usai memanen sawit perusahaan pada lahan yang diserahkan pada Kebun Seberang Cengar. Otomatis keadaan ini menyulut emosi warga lainnya. Mereka mendatangi Polsek Kuantan Mudik dan memblokade jalan Nasional Teluk Kuantan- Batas Sumbar.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum dari Bambang Irawan Ketua Pemuda Pancasilan Kecamatan Kuantan Mudik dihubungi pukul 18.39 WIB, kondisi Mapolsek Kuantan Mudik masih dipadati warga Desa Cengar yang marah akibat warganya mati tertembak oleh oknum polisi, serta meminta agar beberapa rekannya yang ditahan agar dilepaskan.
Warga membawa senjata bamboo runcing, kayu serta berbagai senjata lainnya, mereka ingin warga mereka yang ditangkap dan dibawa ke Mapolres Kuansing agar dilepaskan, berbagai negosiasi dilakukan.
Akibat kemarahan warga, jalan Nasional Teluk Kuantan- Batas Sumbar yang berada di depan Mapolsek Kuantan Mudik diblokir oleh warga, sehingga arus lalu lintas dari sore hingga malam harinya putus total.
Hingga berita ini diturunkan belum ada tanda-tanda kemarahan warga akan mereda, mereka menuntut agar beberapa orang rekan mereka yang ditahan agar dilepaskan, dan mereka mengatakan baru mau membuka blockade jalan jika teman mereka dilepaskan.
Kemarahan masyarakat juga diperparah karena pada siang harinya, salah seorang warga Desa Cengar Kecamatan Kuantan Mudik bernama Yusniar tewas tertembak oleh oknum aparat kepolisian serta juga ada yang menderita luka tembakan.
Sebelumnya, rumah salah seorang pengurus KUD Prima Sehati yang berada di Desa Cengar tersebut juga dibakar dan diporak porandakan oleh masyaakat yang merupakan wujud kemarahan terhadap permasalahan yang sudah berlarut larut.
Akibat kejadian ini, Bambang juga telah mendengar kalau keadaan ini menimbulkan keprihatinan berbagai pihak diantaran Forum Komunikasi Pemuka Masyarakat Riau (FKPMR) yang sengaja datang dari Pekanbaru.
Pemicu permasalahan menurut Bambang akibat Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Prima Sehati yang dijadwal 23 Mei lalu gagal, sehingga masyarakat kecewa dan sempat meblokade jalan di Simpang Cengar waktu itu.
Namun masyarakat juga tidak puas, sehignga mereka melakukan aksi panen sendiri kebun yang diklaim milik mereka, karena untuk pembuatan kebun ini masyarakat dahulunya telah menyerahkan tanah pada hari, Selasa (8/6).
Karena di informasikan ada rekan mereka ada yang ditangkap, akhirnya masyarakat pulang dan berpapasan dengan Brimob yang bersenjata lengkap di Lokasi Kebun Seberang Cengar tersebut, Brimob ini melepaskan tembakan ke atas, namun terus terjadi kisruh dan akhirnya Yusniar tewas tertembak, dan beberapa orang mengalami luka-luka, dan dilarikan ke rumah sakit. (noprio sandi)