Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kuantan Singingi membatalkan hibah fisik
pembuatan teras plaza pagar Masjid Agung. Pembatalan itu terkait
takutnya tersandung masalah hukum dikemudian hari sekaligus membiarkan
yayasan yang berusaha mencari dana untuk mempercantik dan memperindah
masjid itu, termasuk agar ada peluang umat muslim untuk berinfaq dan
bersedekah.
"Namun ada satu hal yang perlu kami sampaikan yakni tentang hibah
fisik pembuatan teras plaza Mesjid Agung dengan anggaran lebih kurang
Rp 3,5 milyar, kami anggota Badan Anggaran dan seluruh anggota DPRD
pada waktu rapat interen sepakat agar tidak dianggarkan," kata Ketua
Badan Anggaran DPRD Kuansing Muslim, S.Sos melalui juru bicara Afri
dalam sidang paripurna DPRD Kuansing, Kamis (29/12) dengan agenda
Pendapat Akhir Badan Anggaran DPRD tentang Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD Kuansing 2012.
Masyarakat Kuantan Singingi lanjut Afri sangat bangga, bahwa Mesjid
Agung berdiri begitu megah disamping empat tugu carano disamping
gelanggang olah raga sport centre, namun sayangnya Mesjid Agung milik
dari sebuah yayasan, walaupun mulai dari lahan dan juga pembangunan
adalah hibah dari pemerintah daerah Kabupaten Kuantan Singingi,
Banggar mengkhawatirkan kalau dananya selalu mengharap hibah Pemkab
Kuansing akan menyalahi aturan.
"Jangan sampai gara-gara kita selalu ingin berbuat baik, malah
tersangkut masalah hukum. Biarlah yayasan yang berusaha mencari dana
untuk mempercantik dan memperindah Mesjid Agung tersebut, agar ada
peluang umat muslim untuk berinfaq dan bersedekah," kata Afri.
Kemudian mengenai pembelian mobil dinas bupati dan wakil bupati yang
sudah dianggarkan dn telah disahkan pada waktu perubahan APBD tahun
anggaran 2011, sampai sekarang belum juga dibeli, maka Banggar DPRD
menyarankan agar kembali dianggarkan pada tahun anggaran 2012, supaya
nanti jangan menyalahi aturan. (noprio sandi)
Kamis, 29 Desember 2011
Belanja Kuansing 2012 Rp 1 T
Belanja daerah Kuansing tahun 2012 direncanakan sebesar Rp 1triliyun
lebih. Untuk mendapatkan anggaran belanja daerah dibutuhkan dana
perimbangan. Namun terkendala oleh kondisi pendapatan dana perimbangan
migas dari tahun ke tahun selalu fluktuatif. Pemerintah berjanji akan
mencarikan jalan keluar permasalahan tersebut.
Besarnya belanja daerah terungkap dalam sidang paripurna DPRD Kuansing
Kamis (29/12) dalam agenda Pendapat Akhir Badan Anggaran DPRD terhadap
Rancangan APBD Kuansing 2012. Badan Anggaran DPRD melalui juru bicara
Afri, menyebutkan, hasil pembicaraan yang telah dilaksanakan oleh
Badan Anggaran, Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten
Kuantan Singingi Tahun Anggaran 2012 terdiri dari 7 pasal dan XIII
lampiran, pendapatan daerah berjumlah Rp 972.309.398.200,- terdiri
dari PAD Rp 26.169.654.200,-, dana perimbangan Rp 857.407.210.000,-,
lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 88.732.534.000,-.
Belanja daerah berjumlah Rp 1.002.434.398.200,-, terdiri dari belanja
tidak langsung Rp 471.471.221.488,01, belanja langsung Rp
530.963.176.711,99, pembiayaan daerah berjumlah Rp 30.125.000.000,00.
Belanja daerah sudah terbagi habis, dalam penganggaran yang disalurkan
melalui satuan kerja perangkat daerah dilingkungan pemerintah daerah
Kabupaten Kuantan Singingi.
Melalui sidang paripurna Afri juga menyampaikan bahwa peganggaran yang
telah disusun oleh Tim Anggaran Eksekutif (TAPD), telah memenuhi unsur
adil dalam pemerataan, dan telah pula dianggarkan dalam APBD 2012.
Kita jangan selalu mengulang dan mengulang kembali
keterlambatan-keterlambatan pelaksanaan kegiatan dengan bermacam
alasan yang kadang kala tidak masuk akal.
Hal ini disebutkan Afri perlu disampaikannya agar segala pembangunan
dapat sesegera mungkin dinikmati masyarakat. Dan jangan kondisi alam
yang tidak menentu selalu dikambinghitamkan atas keterlambatan
pelaksanaan kegiatan proyek.
Afri juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Kuansing untuk
bergandeng tangan membangun Kuantan Singingi bersama pemerintah dan
bersama pula mengawasi kinerja pemerintahm andai kata ada terindikasi
kecurangan-kecurangan, brsama-sama pula memberikan masukan, kritikan
dan saran-saran melalui mekanisme dan prosedur yang benar dan tepat.
Afri juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan semua perbedaan
dengan selalu menjalin hubungan silaturahmi, melenyapkan permusuhan
dengan selalu meningkatkan persaudaraan.
Sementara itu Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis dalam kesempatan
tersebut mencermati kondisi saat ini, dalam pelaksanaan pembangunan
pihaknya menghadapi berbagai kendala antara lain tingginya tingkat
ketergantungan pendapatan daerah kepada alokasi dana perimbangan
terutama dana bagi hasil migas yang jumlahnya dari tahun ketahun
mengalami fluktuatif, sementara kebutuhan daerah semakin meningkat.
Oleh sebab itu pihaknya berupaya mengintensifkan dan menggali potensi
atau sumber-sumber pendapatan asli daerah secara maksimal dan ramah
lingkungan . Untuk itu perlu dukungan bersama terutama legislatif,
karena akan diperlukan berbagai regulasi, tidak mungkin terus
mengharapkan/tergantung pada dana perimbangan saja(noprio sandi)
lebih. Untuk mendapatkan anggaran belanja daerah dibutuhkan dana
perimbangan. Namun terkendala oleh kondisi pendapatan dana perimbangan
migas dari tahun ke tahun selalu fluktuatif. Pemerintah berjanji akan
mencarikan jalan keluar permasalahan tersebut.
Besarnya belanja daerah terungkap dalam sidang paripurna DPRD Kuansing
Kamis (29/12) dalam agenda Pendapat Akhir Badan Anggaran DPRD terhadap
Rancangan APBD Kuansing 2012. Badan Anggaran DPRD melalui juru bicara
Afri, menyebutkan, hasil pembicaraan yang telah dilaksanakan oleh
Badan Anggaran, Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Kabupaten
Kuantan Singingi Tahun Anggaran 2012 terdiri dari 7 pasal dan XIII
lampiran, pendapatan daerah berjumlah Rp 972.309.398.200,- terdiri
dari PAD Rp 26.169.654.200,-, dana perimbangan Rp 857.407.210.000,-,
lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp 88.732.534.000,-.
Belanja daerah berjumlah Rp 1.002.434.398.200,-, terdiri dari belanja
tidak langsung Rp 471.471.221.488,01, belanja langsung Rp
530.963.176.711,99, pembiayaan daerah berjumlah Rp 30.125.000.000,00.
Belanja daerah sudah terbagi habis, dalam penganggaran yang disalurkan
melalui satuan kerja perangkat daerah dilingkungan pemerintah daerah
Kabupaten Kuantan Singingi.
Melalui sidang paripurna Afri juga menyampaikan bahwa peganggaran yang
telah disusun oleh Tim Anggaran Eksekutif (TAPD), telah memenuhi unsur
adil dalam pemerataan, dan telah pula dianggarkan dalam APBD 2012.
Kita jangan selalu mengulang dan mengulang kembali
keterlambatan-keterlambatan pelaksanaan kegiatan dengan bermacam
alasan yang kadang kala tidak masuk akal.
Hal ini disebutkan Afri perlu disampaikannya agar segala pembangunan
dapat sesegera mungkin dinikmati masyarakat. Dan jangan kondisi alam
yang tidak menentu selalu dikambinghitamkan atas keterlambatan
pelaksanaan kegiatan proyek.
Afri juga menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat Kuansing untuk
bergandeng tangan membangun Kuantan Singingi bersama pemerintah dan
bersama pula mengawasi kinerja pemerintahm andai kata ada terindikasi
kecurangan-kecurangan, brsama-sama pula memberikan masukan, kritikan
dan saran-saran melalui mekanisme dan prosedur yang benar dan tepat.
Afri juga mengajak masyarakat untuk menghilangkan semua perbedaan
dengan selalu menjalin hubungan silaturahmi, melenyapkan permusuhan
dengan selalu meningkatkan persaudaraan.
Sementara itu Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis dalam kesempatan
tersebut mencermati kondisi saat ini, dalam pelaksanaan pembangunan
pihaknya menghadapi berbagai kendala antara lain tingginya tingkat
ketergantungan pendapatan daerah kepada alokasi dana perimbangan
terutama dana bagi hasil migas yang jumlahnya dari tahun ketahun
mengalami fluktuatif, sementara kebutuhan daerah semakin meningkat.
Oleh sebab itu pihaknya berupaya mengintensifkan dan menggali potensi
atau sumber-sumber pendapatan asli daerah secara maksimal dan ramah
lingkungan . Untuk itu perlu dukungan bersama terutama legislatif,
karena akan diperlukan berbagai regulasi, tidak mungkin terus
mengharapkan/tergantung pada dana perimbangan saja(noprio sandi)
STAI KUANSING LAHIRKAN 168 SARJANA
TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Kabupaten
Kuantan Singingi telah mewisuda sebanyak 168 mahasiswa dari jurusan
PAI (Pendidikan Agama Islam) di gedung Abdurrauf Teluk Kuantan, Kamis
(29/12).
Selain dihadiri Ketua Ketua Kopertais Wilayah XII Riau Kepri STAI,
Prof. Dr. H. Muhammad Nazir, MA, juga dihadiri Sekda Kuansing Drs. H.
Muharman, M. Pd, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam, Alwis, Ketua
STAI Kuansing, Dr. Jamaluddin Rabbain serta sejumlah pejabat lainnya.
Ketua STAI Kuansing, Dr. Jamaluddin Rabbain dalam sambutannya
mengatakan, wisuda sarjana bukan akhir dari sebuah proses pendidikan.
Menurutnya, STAI Kuansing saat sekarang ini telah di dukung oleh
masyarakat, dan salah satu indikatornya adalah banyak yang mendaftar.
Buktinya, Mahasiswa STAI sekarang ini berjumlah sebanyak 937
mahasiswa, yang telah enam kali melakukan wisuda sejak berdiri tahun
2001.
“ Para mahasiswa tidak boleh berpuas diri pada hari ini dengan sarjana
yang baru saja disandangnya, karena langkah ke depan masih banyak
tantangan yang akan di hadapi,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Bupati Kuansing H. Sukarmis diwakili Sekda,
Drs. H. Muharman, M. Pd mengatakan Tantangan ke depan bagi mahasiswa
cukup berat, karena berada di era globalisasi. Oleh sebab itulah, para
alumni STAI agar dapat berperan serta dalam menghadapi era
globalisasi, dengan berbuat amar makruf nahi mungkar.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga mengingatkan kepada para
wisudawan, untuk dapat mengabdi kepada masyarakat dan berkarya
membangun daerah sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.
Kemudian katanya, selama ini perhatian pemerintah daerah terhadap
dunia pendidikan di Kuansing cukup besar, bahkan Pemkab juga
berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan, tukasnya. ( Rep)***
Kuantan Singingi telah mewisuda sebanyak 168 mahasiswa dari jurusan
PAI (Pendidikan Agama Islam) di gedung Abdurrauf Teluk Kuantan, Kamis
(29/12).
Selain dihadiri Ketua Ketua Kopertais Wilayah XII Riau Kepri STAI,
Prof. Dr. H. Muhammad Nazir, MA, juga dihadiri Sekda Kuansing Drs. H.
Muharman, M. Pd, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Islam, Alwis, Ketua
STAI Kuansing, Dr. Jamaluddin Rabbain serta sejumlah pejabat lainnya.
Ketua STAI Kuansing, Dr. Jamaluddin Rabbain dalam sambutannya
mengatakan, wisuda sarjana bukan akhir dari sebuah proses pendidikan.
Menurutnya, STAI Kuansing saat sekarang ini telah di dukung oleh
masyarakat, dan salah satu indikatornya adalah banyak yang mendaftar.
Buktinya, Mahasiswa STAI sekarang ini berjumlah sebanyak 937
mahasiswa, yang telah enam kali melakukan wisuda sejak berdiri tahun
2001.
“ Para mahasiswa tidak boleh berpuas diri pada hari ini dengan sarjana
yang baru saja disandangnya, karena langkah ke depan masih banyak
tantangan yang akan di hadapi,” paparnya.
Di kesempatan yang sama, Bupati Kuansing H. Sukarmis diwakili Sekda,
Drs. H. Muharman, M. Pd mengatakan Tantangan ke depan bagi mahasiswa
cukup berat, karena berada di era globalisasi. Oleh sebab itulah, para
alumni STAI agar dapat berperan serta dalam menghadapi era
globalisasi, dengan berbuat amar makruf nahi mungkar.
Dalam kesempatan tersebut, Sekda juga mengingatkan kepada para
wisudawan, untuk dapat mengabdi kepada masyarakat dan berkarya
membangun daerah sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari.
Kemudian katanya, selama ini perhatian pemerintah daerah terhadap
dunia pendidikan di Kuansing cukup besar, bahkan Pemkab juga
berkomitmen untuk meningkatkan pendidikan, tukasnya. ( Rep)***
Langganan:
Postingan (Atom)