Rabu, 21 Maret 2012

Masyarakat Berharap Pertandingan PSPS Disiarkan Langsung ANTV

Data 7 Febaruari 2012
Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi berharap kepada panitia pelaksana pertandingan PSPS Pekanbaru yang bermain di Stadion Sport Centre Kuansing bisa menyiarkan secara langsung pertandingan di ANTV. Karena dengan siaran langsung akan mempermudah masyarakat menonton dan tidak harus berdesak-desakan.

Diakui atau tidak, ada memang baik buruknya pertandingan PSPS di Sprot Centre Kuansing disiarkan secara langsung. Seperti pengakuan pencinta bola Kuansing Ijlis Hadi, S.Pd, ketika permainan PSPS Pekanbaru melawan Persipura beberapa waktu lalu, dirinya sempat mempertanyakan mengapa tidak ditayangkan secara langsung.

Untuk jawaban sementara, dia hanya mendapatkan jawaban kalau kontrak antara panitia dengan ANTN telah habis. Dan kedepan diharapkan perlu perbaharuan kontrak lagi, sehingga masyarakat bisa menyaksikan pertandingan melalui televise lagi, termasuk masyarakat di luar Kuansing.

Pendapat yang sama dilontarkan pencinta sepakbola lainnya, Syahril Hamid, dirinya juga berharap pertandingan di Sport Centre kembali disiarkan secara langsung di ANTV.

Sementara itu, ketika pertandingan tidak disiarkan secara langsung, PSPS bermain imbang dengan Perspura 2-2. Bermain imbang membuat sekitar 10 ribu supporter PSPS yang didominasi warga Kuansing puas. Dari berbagai serangan-serangan maut yang dilancarkan Persipura berhasil dimentahkan oleh kipper dan pemain bawah PSPS.

Kedua gol yang dicetak kedua kesebelasan terjadi pada babak pertama, ketika memasuki babak kedua, kondisi tetap sama sampai akhir masa pertandingan. Dan dibabak kedua, kedua tim terlihat bermain kurang maksimal dan banyak terjadi pelanggaran.

Melihat skor 2-2, sekitar 10 ribu supporter PSPS Pekanbaru yang didominasi warga Kuansing terlihat puas, mereka nonton di sejumlah tempat duduk di Sport Centre terlihat tertib meninggalkan lapangan, meski setelah pertandingan usai, aparat sempat kelimpungan menertibkan supporter PSPS Pekanbaru yang masuk lapangan, ternyata mau memofoto pemain PSPS maupun Persipura.

Sejumlah tempat duduk terisi namun tidak terlihat padat, jarangnya penonton pada beberapa tempat ternyata juga disebabkan masih adanya air tergenang disejumlah tempat duduk, ditambah banyaknya sampah-sampah ditempat itu.

Keluar Sport Centre, aparat kepolisian telah mengatur lalu lintas, namun pengaturan tersebut tidak diiringi dengan pengaturan ruas jalan yang jauh dari Sport Centre seperti simpang lampu merah Abdor Rauf, pengendara harus berhati-hati dengan kondisi tersebut.

dari kebiasaan pertandingan di Sport Centre Kuansing, ternyata supporter yang banyak berasal dari warga tempatan Kuansing, dan supporter asli Pekanbaru yang menjadi pemilik club jumlahnya cukup terbatas.

Yulli Erawati, salah seorang warga Kuasing berani memastikan supporter asal Pekanbaru hanya sedikit, dia melihat ketika salah satu pertandingan PSPS Pekanbaru usai di Sprot Centre, dia hanya melihat tiga buah bus kota dipergunakan Askar Teking Pekanbaru.

“Waktu itu saya dari Pekanbaru, saya hanya melihat tiga buah bus kota mengangkat penumpang orang Pekanbaru,” katanya meyakinkan. (noprio sandi)

Tingkatkan PAD, Dinas Peternakan Andalkan Penggemukan Sapi

Data 7 Febaruari 2012
Untuk meningkat Pendapatan Asli Daerah (PAD), semua satker diminta meningkatkan andalan mereka guna menambah PAD. Salah satunya Dinas Peternakan Kabupaten Kuantan Singingi, mereka meningkatkan PAD dengan mengandalkan penggemukan sapi.

Andalan Dinas Peternakan tersebut diakui Kepala Dinas Peternakan Kuansing Masri AS belum lama ini di ruang kerjanya, dengan lokasi penggemukan di UPT Teratak Air HItam sebanyak 42 ekor, dan penggemukan diprediksinya bisa sebanyak tiga kali.

Harapan dari penggemukan sapi ini kata Masri dijadikan sumber PAD, karena saat ini Pemkab Kuansing sedang giat-giatnya meningkatkan PAD tersebut, sesuai beberapa kali mengadakan hearing dengan DPRD.

“Yang penggemukan sapi termasuk penjualan usaha produk daerah, itu nanti akan kito cubo tahun 2012, mungkin minggu atau bulan depan kita akan coba lakukan tender, bulan April sesuai dengan bupati semuanya sudah ditender, karena itu memerlukan tender, sehingga dalam beberapa bulan setelah itu, penggemukan itu bisa kita pasarkan,” jelas Masri yang sebelumnya pernah menjabat Kabag Ekbang Setda.

Nanti, lanjut Masri, keuntungan penjualan akan dijadikan PAD, sementara modal yang ada akan dibelikan lagi ternak untuk digemukkan kembali.

Kemudian di lokasi UPT Teratak Air Hitam ini tambah Masri, pihaknya memiliki ternak untuk dibudidayakan, dan dia menilai kegiatan ini kurang efektif karena dinilai tidak berkembang dan tidak memberikan hasil yang signifikan

Sebagian dari budidaya itu memang telah diintensifkan terhadap ternak jantan, hasilnya cukup memuaskan, namun belum dipasarkan, pihaknya masih mengkaji bagaimana pengelolaan asset itu dengan benar.

“Kalau nanti itu dijual, ado legalitas produk yang harus kita siapkan dalam bentuk Perturan Bupati..Perda yang ada, terobosan-terobosan yang kita lakukan,” katanya. (noprio sandi)

Nyanyah Production Garap VCD Lawak & Lagu

Data 7 Febaruari 2012
Nayayah Production saat ini tengah menggarap Video Compact Disk (VCD) lawak yang diserta lagu-lagu daerah Kabupaten Kuantan Singingi. Dengan harapan, peredaran VCD ini nanti bisa menambah khasanah hiburan bagi masyarakat terutama pencita lagu daerah yang disertai lawak.

Pimpinan Nyayah Production Abral mengatakan kemarin di Teluk Kuantan, saat ini pihaknya sedang menggarap lawak dan lagu daerah Kuantan Singingi. “Kita saat ini sedang shooting, ya dengan melibatkan pelawak-pelawak Kuansing yang telah diseleksi beberapa waktu lalu serta penyanyi daerah Kuantan Singingi,” terang Abral.

Untuk model VCD yang akan digarap tambahnya dengan menampilkan lawakan singkat dalam bentuk pembacaan berita-berita daerah, kadang kala ada seloroh menggunakan bahasa asing tentu dengan pelesetan. “Ini diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri nantinya, semoga bisa berhasil apa yang akan kami rencanakan,” harapnya.

Termasuk mempersiapkan lagu-lagu daerah, dimana lagu-lagu daerah tersebut telah disiapkan beberapa lagu daerah, dan untuk khusus studio rekaman mengandalkan tempat rekaman local di Sentajo. ‘Ditempat kita sudah ada studio rekaman, di Sentajo,” jelasnya.

Dalam pembuatan VCD ini tidak dipunggkiri Abral juga mengharapkan bantuan dari masyarakat serta Pemerintah Daerah Kabupaten Kuantan Singingi, termasuk anggota DPRD Kuansing seperti Andi Putra.

Jika nanti VCD ini selesai, diharapkan Abral bisa menghibur masyarakat Kuantan Singingi yang selama ini tergolong haus akan hiburan, terutama lawak dan lagu daerah.

Abral juga menyatakan jika ada pihak-pihak yang ingin mengembangkan bakal anak serta masyarakat lainnya bisa bekerja sama dengan pihaknya dengan menghubungi no hp 081276691965 (noprio sandi)

Teks fhoto

Beritawa-Salah satu suasana shooting pengambilan gambar pembuatan VCD Nyayah Production. VCD yang dibuat dalam bentuk lawakan berita lucu dan lagu daerah. (noprio sandi)

MA & MTs Muhammdiyah Pulau Punjung Salut Pada MA 7 MTs K.H. Ahmad Dahlan Kuansing

Data 6 Februari 2012
Madrasah Aliyah (MA) & Madrasah Tsanawiyah Pulau Punjung Kabupaten Damasraya Provinsi Sumatera Barat sangat tersanjung dan bangga dengan keberadaan Pondok Pesantren KH Ahmad Dahlan Teluk Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi. Sama-sama berdiri tahun 1996, Ponpes KH Ahmad Dahlan jauh lebih maju.

“Rombongan MA & MTs Muhammadiyah Pulau Punjung pada akhir kegiatan menyatakan sangat tersanjung dan bangga dengan keberadaan Ponpes KH Ahmad Dahlan yang sangat jauh berbeda dengan MA & MTs Pulau Punjung, padahal kedua madrasah ini berdiri pada tahun yang sama,” pesan singkat Ahdanan Saleh, S.Ag, MH, kepala MA Muhammadiyah Pondok Pesantren Kuansing.

Penyampaian rasa salut terhadap MA 7 MTs Ponpes KH Ahmad Dahlan tersebut diahir kegiatan kunjungan MA & MTs Pulau Punjung Kabupaten Damasraya Provinsi Sumatera Barat Sabtu (4/2) lalu.

Berbagai kegiatan dilakukan, kedatangan rombongan disambut langsung oleh Mudir Ma’ahad KH Ahmad Dahlan, H. Hasan Muhammad Khatib, unsur PDM Kuansing, serta seluruh civitas akademika Ponpes KH Ahmad Dahlan.

Para Santri &  Santriyah kedua madrasah terlihat sangat bersemangat dengan kunjungan balasan ini. Beberapa kegiatan dilakukan diawali dengan tari sembah carano, penampilan nasyid, demonstrasi seni bela diri Tapak Suci, kemapuan pidato dua bahasa, Randai Minang, Basket, Batminton, Volly Ball, Takraw,. Sementara pada kahir kegiatan kedua belah pihak saling mengingatkan warga perserikatan untuk selalu berbuat maslahat untuk umat & bangsa.(noprio sandi)

Demokrat Kuansing Dibahas Dalam Rakor DPD

Data 6 Februari 2012
Pasca batalnya Muscab Partai Demokrat Kabupaten Kuantan Singingi beberapa waktu lalu menjadi agenda pembahasan dalam Rapat Koordinasi (rakor) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Riau. Apa hasilnya, masih menunggu perkembangan selanjutnya.

Ketua pelaksana Muscab Partai Demokrat Kuansing yang gagal beberapa waktu lalu Imrialis dihubungi melalui ponselnya Senin (6/2) mengatakan pihak sedang menuju Pekanbaru gua membahas perkembangan democrat.

“Rakor di DPD, tentang perkembangan demokrat lah, baik itu DPD, DPC, PAC, itu yang akan dibahas,” katanya sambil menyetir menuju Pekanbaru.

Berdasarkan catatan Media Riau, Musyarawah Cabang (Muscab) II Partai Demokrat
Kabupaten Kuantan Singingi yang seharusnya dilaksanakan di Balai Adat
Teluk Kuantan, Senin (30/1) pagi lalu batal dilaksanakan.

Pembatalan Muscab II Partai Demokrat Kuansing ini diketahui setelah
adanya telepon yang disampaikan langsung ketua umum DPD Demokrat Riau,
HR Mambang Mit kepada Ketua DPC Demokrat Kuansing, Ir. Maisiwan malam sebelumnya.

“ Kami baru mengetahui kalau pembatalan Muscab II Partai Demokrat
Kuansing, setelah ketua DPC memperoleh telepon dari Ketua umum DPD
Riau, “ Papar Ketua Panitia Muscab II partai Demokrat Kuansing, Imrialis, SE dalam jumpa pers kepada sejumlah wartawan usai pembatalan itu.

Dijelaskannya, pembatalan muscab II Partai Demokrat Kuansing periode
2013-2017 ini diketahuinya setelah diberitahu oleh ketua DPC. Namun
kemudian disebar luaskan kepada panitia dan pengurus lainnya.
Sementara Undangan untuk melaksanakan muscab ini telah disebarkan
jauh hari atau tiga hari menjelang muscab dilaksanakan, bahkan
sebanyak 400 buah undangan yang telah disebarkan dan termasuk bupati,
wakil bupati, sekda dan muspida serta pimpinan partai politik di
Kuansing.
“ Seyogianya muscab dilaksanakan pagi sekitar pukul 10.00 WIB, dan
undangan juga telah disebar sebanyak 400 buah mulai bupati, wakil
bupati, sekda, muspida, pimpinan parpol dan tokoh,” tuturnya.

Ketika ditanya apa penyebab dibatalkannya muscab II tersebut, Imrialis
tidak mengetahui dengan pasti, namun yang jelas sebagai ketua panitia
dan bersama panitia lainnya yang telah di SK-kan oleh Ketua Umum DPD
Partai Demokrat Riau, bahwa pelaksanaan muscab ditetapkan hari itu,
tanggal 30 Januari 2012.

Bahkan rencana Muscab Partai Demokrat itu sendiri, juga dihadiri oleh
Wakil Ketua I DPD Riau, M. Tagor bersama rekannya, dan juga telah
dipenuhi balai adat Teluk Kuantan tempat pelaksanaan muscab baik oleh
bupati, wakil bupati, sekda, muspida dan kepala dinas, kepala badan,
pimpinan partai politik, ucapnya.

“ Kami sebagai panitia hanya mempersiapkan kelengkapan pelaksanaan
muscab, namun pemberitahuan muscab pada hari ini dibatalkan setelah
diberitahu ketua DPC, Maisiwan,” tambahnya.

Namun menurut Imrialis, Ketua DPC Partai Demokrat Kuansing Maisiwan yang berada disamping Imrialis waktu itu mengatakan kalau pembatalan itu dari telepon yang disampaikan ketua DPD, memang belum ditentukan batas waktu pengunduran muscab demokrat Kuansing, dan berharap waktu pelaksanaan muscab dapat dilaksanakan
dengan tenggang waktu tidak terlalu lama, sebutnya.

Ketika hal ini dikonfirmasikan wartawan kepada Ketua DPC Demokrat Kuansing, Ir.
Maisiwan dan Sekretaris DPC Hardimansyah, S. Ag yang didampingi ketua
Panitia pelaksana Muscab Imrialis, mengakui kalau telah terjadi
pembatalan muscab II Partai demokrat Kuansing tersebut.

Sedangkan undangan muscab II Partai Demokrat Kuansing yang telah hadir
baik Bupati Kuansing, H. Sukarmis, Wakil Bupati Drs. H. Zulkifli, M.
Si, Sekda Drs. H. Muharman, M. Pd dan muspida lainnya yang telah hadir
di gedung Balai Adat, awalnya terkejut dan setelah disampaikan ketua
DPC akhirnya menerima pembatalan muscab Demokrat kuansing tersebut. (noprio sandi)

Kuansing Miliki Dua Hutan Lindung

Feature
Data 5 Februari 2012
Hutan lindung (protection forest) merupakan kawasan hutan yang telah ditetapkan oleh  pemerintah atau kelompok masyarakat tertentu untuk dilindungi agar fungsi-fungsi ekologisnya terutama menyangkut tata air dan kesuburan tanah tetap dapat berjalan dan dinikmati manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Di Kabupaten Kuantan Singingi ada dua hutan lindung, Bukit Betabuh dan Sentajo.

Undang-undang RI no 41/1999 tentang Kehutanan menyebutkan “Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.“

Dari pengertian di atas tersirat dalam http://id.wikipedia.org bahwa hutan lindung dapat ditetapkan di wilayah hulu sungai (termasuk pegunungan di sekitarnya) sebagai wilayah tangkapan hujan (catchment area), di sepanjang aliran sungai bilamana dianggap perlu, di tepi-tepi pantai (misalnya pada hutan bakau), dan tempat-tempat lain sesuai fungsi yang diharapkan.

Dalam hal ini, undang-undang tersebut juga menjelaskan bahwa yang dimaksud sebagai kawasan hutan dalam pengertian di atas adalah: „...wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.“

Menurut Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi, Ir. Febrian Swanda di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan Kabupaten Kuantan Singingi memiliki dua hutan lindung, Hutan Lindung Bukit Betabuh dan Hutan Lindung Sentajo.

“Hutan lindung Bukit Betabuh itu luasnya 25 ribu ha kan, penunjukkan 25 ribu ha, tapi luas keseluruhannya 48 ribu ha. Sentajo 400 ha, la tata batas, kalau penunjukan luas gross, kalau la tata batas, la defenitif,” kata Febrian.

Berdasarkan peta tata guna hutan kesepakatan menurut Febrian Swanda, Hutan Lindung Bukit Betabuh luasnya 48 ribu ha, dari Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan sampai ke Desa Perhentian Sungkai Kecamatan Kuantan Mudik, kalau penunnjukan hutan lindung itu seluas 25 ribu ha, mulai dari Lubuk Ambacang hanya sampai Desa Air Buluh.

Hutan lindung yang ada jika dialihfungsikan oleh siapa saja Febrian menegaskan itu tindakan illegal. “Tu illegal namonyo, itu pemerintah cq Menteri Kehutanan, UU 41 mengatakan tu, pengalihan fungsi, pelepasan kawasan hutan, itu kewenangan Menteri Kehutanan,” tegasnya.

Yang lagi menghebohkan saat ini diakui Febrian adanya aktivitas masyarakat Timpe Sumatera Barat yang diduga masuk ke kawasan hutan lindung. “Batas fungsi Hutan Lindung Bukit Betabuh tu, sekaligus menjadi batas provinsi awak (Riau, red), tata batas tu tidak dilakukan, tapi kalau tata batas hutan lindung, yo jadi berbatasan dengan provinsi tentangga,” katanya.

Kalau kalau berbicara batas provinsi menurut Febrian itu bukan domain Dinas Kehutanan lagi, kebetulan batas hutan lindung itu berbatasan dengan provinsi. “Batas yang kami lakukan itu menurut kaidah-kaidah kehutanan, kalau batas provinsi itu kaidah-kaidah pemerintahan,” katanya.(noprio sandi)

Teks fhoto
Peta hutan lindung Provinsi Riau, dari peta yang ada terdapat dua hutan lindung di Kuansing. Hutan Lindung Bukit Betabuh dan Hutan Lindung Sentajo. Sumber dephut.go.id

PSPS Bermain Imbang Dengan Persipura

Data 3 Februari 2012
PSPS bermain imbang dengan Perspura 2-2. Bermain imbang membuat sekitar 10 ribu supporter PSPS yang didominasi warga Kuansing puas. Dari berbagai serangan-serangan maut yang dilancarkan Persipura berhasil dimentahkan oleh kipper dan pemain bawah PSPS.

Kedua gol yang dicetak kedua kesebelasan terjadi pada babak pertama, ketika memasuki babak kedua, kondisi tetap sama sampai akhir masa pertandingan. Dan dibabak kedua, kedua tim terlihat bermain kurang maksimal dan banyak terjadi pelanggaran.

Melihat skor 2-2, sekitar 10 ribu supporter PSPS Pekanbaru yang didominasi warga Kuansing terlihat puas, mereka nonton di sejumlah tempat duduk di Sport Centre terlihat tertib meninggalkan lapangan, meski setelah pertandingan usai, aparat sempat kelimpungan menertibkan supporter PSPS Pekanbaru yang masuk lapangan, ternyata mau memofoto pemain PSPS maupun Persipura.

Sejumlah tempat duduk terisi namun tidak terlihat padat, jarangnya penonton pada beberapa tempat ternyata juga disebabkan masih adanya air tergenang disejumlah tempat duduk, ditambah banyaknya sampah-sampah ditempat itu.

Keluar Sport Centre, aparat kepolisian telah mengatur lalu lintas, namun pengaturan tersebut tidak diiringi dengan pengaturan ruas jalan yang jauh dari Sport Centre seperti simpang lampu merah Abdor Rauf, pengendara harus berhati-hati dengan kondisi tersebut.

dari kebiasaan pertandingan di Sport Centre Kuansing, ternyata supporter yang banyak berasal dari warga tempatan Kuansing, dan supporter asli Pekanbaru yang menjadi pemilik club jumlahnya cukup terbatas.

Yulli Erawati, salah seorang warga Kuasing berani memastikan supporter asal Pekanbaru hanya sedikit, dia melihat ketika salah satu pertandingan PSPS Pekanbaru usai di Sprot Centre, dia hanya melihat tiga buah bus kota dipergunakan Askar Teking Pekanbaru.

“Waktu itu saya dari Pekanbaru, saya hanya melihat tiga buah bus kota mengangkat penumpang orang Pekanbaru,” katanya meyakinkan. (noprio sandi)

Teks fhoto

PSPS-Persipura: Pertandingan antara PSPS Pekanbaru melawan Persipura Jaya Pura dengan hasil imbang, Jum’at (3/2) di Sation Sport Centre Kuansing. Terlihat kondisi stadion saat pertandingan yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton.(noprio sandi)

PULUHAN TAHUN BERDIRI, YPKM MENGABDI UNTUK MASYARAKAT

Data 3 Februari 2012
Yayasan Pendidikan Kuantan Mudik (YPKM) yang
berdiri sejak tahun 1981 dengan mendirikan SMAN I Kuantan Mudik,
dilatarbelakangi dengan sulitnya para orang tua untuk menyekolahkan
anaknya ke jenjang pendidikan tingkat atas.

Hal ini dikarenakan sekolah tingkat atas hanya ada di Teluk Kuantan
baik SMA, SMK, SMEA maupun SPG pada waktu itu, dan oleh karena itulah
para orang tua dan cerdik pandai maupun tokoh masyarakat Kecamatan
Kuantan Mudik lama ( tergabung Kuantan Mudik, Gunung Toar dan Hulu
Kuantan sekarang) menghadap Raja Rusli untuk menggagas pendirian sma.

Namun sebelum didirikan sekolah tersebut, perlu dibuat yayasan
terlebih dahulu yang dibuatkan langsung akte notaris, yang ditunjuk
Bustamam Ali (saat itu camat kuantan mudik) sebagai ketua dan kemudian
berdirilah SMA Kuantan Mudik dan sebagai kepala sekolah Rasyidin yang
kemudian dinegerikan pada tahun 1983, Kata Ketua Yayasan YPKM H. Ali
Sumarakin dalam rapat pengurus YPKMd di kantor majlis guru Madrasah
Aliyah YPKM Kuantan Mudik, Selasa (31/1).

" Awal pendirian SMAN Kuantan Mudik itu, pihak yayasan menggalang dana
dengan cara memungut iyuran dari pns sebesar Rp. 100. 000 per bulan,
dan setelah menjadi negeri yayasan tidak lagi memungut iyuran
tersebut, namun bertekat untuk terus mengabdi kepada masyarakat dan
terus dilakukan sampai sekarang ini," paparnya.

Menurut Ali, sesuai dengan thema atau slogan yang dicetuskan
terdahulu, bahwa YPKM berdiri untuk mengabdi kepada masyarakat dan
rupanya terus dilakukan, dan bahkan telah mulai berkembang luas dengan
mendirikan SMAN I Gunung Toar, SMAN I Hulu Kuantan, MA YPKM Kuantan
Mudik, SMA Pantai dan SMK YPKM.

Namun dari sekolah yang telah berdiri tersebut, hanya dua sekolah yang
belum negeri dan selebihnya sma telah negeri. kedua sekolah yang belum
negeri yaitu Madrasah Aliyah (MA) YPKM (berdiri tahun 1998), dan saat
ini sedang mengurus status ke sertifikasi C dan SMK YPKM (berdiri
tahun 2005) yang sedang mengurus penegerian, sebutnya.

Sedangkan Camat Kuantan Mudik, Asmari, S. Sos menyebutkan misi yayasan
untuk terus mengabdi ke tengah-tengah masyarakat sangat perlu didukung
semua elemen masyarakat, karena tekat untuk mendirikan sekolah yang
terus diantarkan menjadi sebuah sekolah negeri telah dirasakan
sekarang ini, meskipun yayasan tidak memiliki dana dan hanya
bermodalkan tekad dan kebersamaan.

Namun yang perlu dipikirkan dan selalu diperhatikan sekarang ini
adalah kemampuan dan kemauan pihak yayasan, yang memiliki rasa
tanggung jawab cukup besar terhadap masyarakat. Dimana gagasan dan ide
yang dilontarkan para tokoh waktu itu telah berhasil dan hanya tinggal
lagi untuk melanjutkannya di masa-masa yang akan datang, bahkan tekat
untuk menegerikan sekolah seperti Madrasah Aliyah YPKM maupun SMK YPKM
harus didukung secara bersama-sama, tukasnya.

Hadir pada rapat tersebut Sekretaris yayasan Hardimansyah, S. Ag,
Sekcam Kuantan Mudik Drs. Sukarman, Kepala UPTD Kuantan Mudik Drs.
Darmawan, Kua Kuantan Mudik Sirwan, S. Ag, Kepala SMA Adam Asmar, BA,
Kepala SMK YPKM Aprineldi, S.Pd, Kepala MA YPKM Dra. Alismita, Kepala
SMPN I Kuantan Mudik, Sri Setyawati, S. Pd, MM, Kepala SMPN 3 Kuantan
Mudik Raja Anwar, S. Pd, Kepala MTs Koto Lubuk Jambi, Drs. Zahri
Zaini, Tokoh Pendidik dan pengurus yayasan Kuantan Mudik. ( Rep)***

Tiga Mobil Berat Terperosok

Data 3 Febaruari 2012
Sebanyak tiga mobil berat pengangkut batu bara telah terpeorosok. Terperosok tersebut disebabkan jalan Teluk Kuantan-Cerenti rusak parah. Setelah berhasil dikeluarkan, hari berikutnya sejumlah mobil lain kembali terperosok.

“Kemarin itu ada tiga yang terperosok, semua mobil tu mengangkut batu bara, ya karena jalan rusak itu,” kata Edison, RB warga Desa Pesikaian Kecamatan Cerenti, Jum’at (3/2) di Mesjid Makkah Simpang Tiga Teluk Kuantan usai sholat Jum’at.

Ketiga mobil berat pengankut batu bara tersebut katanya telah berhasil dikeluakan, lokasi pertama di Teratak Air Hitam Kecamatan Benai, setelah dikeluarkan mutannya, mobil ini baru bisa dikeluarkan dari tempat terperosoknya.

Lokasi terperosok kedua di Kecamatan Pangean, mobil ini juga telah berhasil dikeluarkan, akibat salah satu bannya terbenam ke dalam lubang jalan yang sangat besar, dan yang ketiga terjadi di Cerenti, dan juga telah berhasil dikeluarkan.

Meski telah berhasil dikeluarkan menurut Edison, hari berukitnya (hari ini, red) sejumlah mobil berat kembali terperosok. “Ya semuanya merupakan mobil pengangkut batu bara,” tambahnya.

Edison mengakui kalau ruas Teluk Kuantan-Cerenti saat ini sedang mengalami kerusakan cukup parah, dirinya mengetahui secara persis sejumlah lubang yang ada, karena sering melewati ruas jalan itu, dari tempat tinggalnya di Desa Pesikaian (perbatasan Kuansing-Inhu), dia sering bepergian ke Teluk Kuantan.

Dan kondisi yang paling parah dan mengancam menurutnya terjadi di sekitar sekolah Muhammadiyah Cerenti, box culver yang mulai turun dan hanya menunggu rubuh saja, kondisi ini sangat membahayakan bagi pengendara. (noprio sandi)

Jalan Imam Munandar Selalu Terendam

Data 2 Februari 2012
Setelah dibuat beberapa tahun, Jalan Imam Munandar dijadikan jalan pusat perbankan di Kuansing. Namun ruas jalan ini selalu terendam apabila hujan lebat. Pemerintah berjanji akan meninggikan jalan itu agar tidak terendam lagi, bahkan dipastikan tahun 2012 ini, ruas jalan itu telah ditinggikan.

Berdasarkan pengamatan, sejumlah masyarakat mulau mengeluh dengan keberadaan ruas jalan Imam Munandar Kota Teluk Kuantan jika terjadi hujan lebat, karena ruas jalan ini tidak bisa dilewati akibat tergenang air yang cukup tinggi.

Padahal di ruas jalan ini masyarakat sangat membutuhkan berkunjung dan melewati ruas jalan itu, karena di ruas jalan ini menjadi pusat perbankan di Kuansing, akibatnya pelayanan perekonomian menjadi sedikit terganggu.

Terkait kondisi ini, Bupati Kuansing H Sukarmis dalam peresmian salah satu kantor bank di lokasi ini beberapa waktu lalu dalam pidatonya menyatakan pemerintah akan meninggikan ruas jalan itu.

Peninggian itu dengan harapan Sukarmis ruas jalan yang biasa terggenang oleh air ketika hari hujan lebat akan bisa diatasi dan kawasan perbankan itu tidak tergenang lagi, bahkan dia memastikan peninggian jalan itu akan dilaksanakan pada tahun 2012 ini. (noprio sandi)

Bank RiauKepri Siap Suntik Dana UED-SP

Data 2 Februari 2012
Bank RiauKepri menyatakan kesiapannya memberikan suntikan dana kepada Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP). Dengan harapan setelah mendapatkan suntikan dana itu, ekonomi di tengah masyarakat semakin bergerak.

Kesiapan tersebut dikatakan Kepala Bank RiauKepri Ir. Erzon, MM belum lama ini ketika berkunjung ke Teluk Kuantan dalam acara peresmian salah satu kantor cabang bank itu.

Selama ini Erzon menilai, bantuan permodalan yang telah diberikan oleh pemerintah terhadap UED-SP mulai berjalan, sementar modal yang dimilik desa sangat terbatas, sehingga dibutuhkan bantuan permodalan untuk lebih memajukan UED-SP ini.

Dengan nanti diberi suntikan modal, ekonomi masyarakat terutama di tingkat pedesaan akan lebih meningkat, bagaimana prosedurnya, Erzon tidak memberikan penjelasan secara rinci.

Kemudian dari pada itu, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi agaknya tahun ini memberikan perhatian lebih terhadap UED-SP ini. Menurut Ir. H Ali Yusmi, Kabid Pemberdayaan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB), belum lama ini di ruang kerjanya, untuk tahun 2012, Bidang Pemberdayaan Masyarakat banyak arahnya ke simpan pinjam, angkanya mencapai Rp 5 milyar, dipinjamkan kepada masyarakat secara bergulir, setelah pengembalian dalam jangka waktu 1 tahun, lalu dipinjamkan lagi kepada yang lain.

BPMPKB katanya hanya bersifat memantau jalannya UED-SP tersebut, dan dengan pemantauan tersebut akan diketahui sebuah desa lancar atau tidaknya proses simpan pinjam berlangsung.

Sebenarnya dana UED-SP katanya ada dua macam berdasarkan sumber dananya, dari sumber dana APBD Provinsi Riau sebesar Rp 500 juta perdesa, dan sumber dana dari Pemkab Kuansing Rp 250 juta per desa.

Dengan ketentuan, apabila sebuah desa sudah mendapatkan dana UED-SP dari provinsii, maka desa tersebut tidak dibenarkan lagi untuk mendapatkan UED-SP dari tingkat kabupaten. “Tidak boleh bersamaan,” tegas Ali Yusmi. (noprio sandi)

Kuansing Dapat Dana APBN dan APBD Provinsi Bidang Peternakan

Tapi Belum Pasti Alokasinya
Data 2 Februari 2012
Dana APBN dan APBD Provinsi Riau bidang peternakan untuk Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2012 dipastikan ada. Namun secara pasti alokasinya belum diketahui sampai sekarang oleh Dinas Peternakan Kuansing, karena masih menunggu. Tahun 2011 alokasi dana itu ternak sapi Bali.

“Data pasti belum, aba-aba sudah ada, APBN ada, APBD (provinsi, red) mungkin juga ada,” penjelasan Kepala Dinas Peternakan Kuansing Masri AS, SP belum lama ini diruang kerjanya ditanya bantuan APBN dan APBD Provinsi bidang peternakan untuk Kuansing.

Masri mengaku belum bisa mengungkapkan alokasi bantuan itu, karena belum ada pemberitahuan secara resmi berbentuk surat baik dari pusat maupun dari tingkat Provinsi.

Jika melihat dari kondisi tahun 2011 lalu, bantuan yang didapatkan oleh Kuansing bidang peternakan ini jelas Masri dalam progam K2I Provinsi Riau dalam bentuk sapi Bali yang diperuntukkan bagi tiga kecamatan, Cerenti, Inuman dan Benai, total semuanya 100 ekor.

Kemudian juga ada tahun 2011 alokasi kegiatan dari dana APBN di Kecamatan Hulu Kuantan, jenis bantuan “bansos” ternak Sapi Bali sebanyak 30 ekor. “Ada, dia (peternak, red) sedang asyik-asyik, ditinjau di lapangan,” katanya.

Dari hasil tinjauan Dinas Peternakan menurut Masri sapi bantuan itu oleh peternak diletakkan pada satu lokasi, dan mereka membuat “kandang kelompok”, secara bergantian mencari pakan ternak, dan mereka juga ada Hijau Pakan Ternak (HPT). (noprio sandi)

Jalan Provinsi Rusak

Data 2 Februari 2012
 Ruas jalan provinsi yang menghubungkan Teluk Kuantan (Kuansing) dengan sejumlah kota di Kabupaten Indragiri Hulu Rusak. Kerusakan itu dimanfaatkan sejumlah anak-anak dengan meminta-minta di jalan.

Kerusakan yang terjadi berdasarkan pantauan, Kamis (2/2) hampir merata mulai dari Teluk Kuantan sampai ke batas Kabupaten Kuantan Singingi menuju Kabupaten Indragiri Hulu.

Kondisi kerusakan tersebut ternyata juga dimanfaatkan oleh anak-anak mencari rezeki dengan meminta-minta memakai kotak terhadap mobil yang lewat, dan yang terparah terjadi di salah satu titik di Kecamatan Pangean, di tempat tersebut juga sedang ada satu mobil berat terpuruk.

Meminta-minta di jalan ini dilakukan beberapa kelompok anak-anak, lagi-lagi kondosi buruknya jalan dimanfaatkan oleh mereka, bahkan mereka tidak segan-segan menyodorkan kotaknya sebagai pertanda minta imbalan dalam penimbunan jalan rusak.

Tidak hanya di Kecamatan Pangean, kerusakan juga terjadi di Kecamatan Kuantan Hilir, Inuman dan Cerenti, bahkan kerusakan jalan yang terjadi di tiga kecamatan ini sangat parah, karena kalau tidak berhati-hati bisa berakibat fatal bagi pengendara.

Sementara, mobil yang melewati ruas jalan ini terdiri dari mobil berat pengangkut kayu, batu bara serta berbagai material lainnya, sedangkan mobil bermuatan ringan hanya terlibat normal seperti biasa.

Kemudian dari pada itu, kondisi yang sangat membahayakan terlihat di salah satu sekolah Muhammadiyah Cerenti, box culver yang ada terlihat turun dari hari ke hari, dan berkemungkinan dalam beberapa hari lagi box culver ini akan runtuh dan mengancam ruas jalan ini yang berakibat putuskan transportasi dari Kuansing ke Indragiri Hulu.

Di tempat ini tidak ada tanda-tanda kalau box culver itu akan runtuh, padahal ruas jalan ini banyak juga dilewati oleh kendaraan berat mulai dari bermuatan kayu sampai batu bara seperti ruas jalan provinsi lainnya. (noprio sandi)

Teks foto

Jalan rusak-Ruas jalan Teluk Kuantan-Indragiri Hulu mengalami kerusakan. Kerusakan ini dimanfaatkan oleh anak-anak meminta-minta. (noprio sandi)

BATAL, MUSCAB PARTAI DEMOKRAT KUANSING

Data 31 Januari 2012
Musyarawah Cabang (Muscab) II Partai Demokrat
Kabupaten Kuantan Singingi yang seyogianya dilaksanakan di Balai Adat
Teluk Kuantan, Senin (30/1) pagi Batal.

Pembatalan Muscab II Partai Gemokrat Kuansing ini diketahui setelah
adanya telepon yang disampaikan langsung ketua umum DPD Demokrat Riau,
HR Mambang Mit kepada Ketua DPC Demokrat Kuansing, Ir. Maisiwan tadi
malam.
“ Kami baru mengetahui kalau pembatalan Muscab II Partai Demokrat
Kuansing, setelah ketua DPC memperoleh telepon dari Ketua umum DPD
Riau, “ Papar Ketua Panitia Muscab II partai Demokrat Kuansing, Amlis,
SE ketika dihubungi Harian Vokal di Teluk Kuantan, Senin (30/1).
Dijelaskannya, pembatalan muscab II Partai Demokrat Kuansing periode
2013-2017 ini diketahuinya setelah diberitahu oleh ketua DPC. Namun
kemudian disebar luaskan kepada panitia dan pengurus lainnya.
Sementara Undangan untuk melaksanakan muscab ini telah disebarkan
jauh-jauh hari atau tiga hari menjelang muscab dilaksanakan, bahkan
sebanyak 400 buah undangan yang telah disebarkan dan termasuk bupati,
wakil bupati, sekda dan muspida serta pimpinan partai politik di
kuansing.
“ Seyogianya muscab dilaksanakan pagi sekitar pukul 10.00 wib, dan
undangan juga telah disebar sebanyak 400 buah mulai bupati, wakil
bupati, sekda, muspida, pimpinan parpol dan tokoh,” tuturnya.
Ketika ditanya apa penyebab dibatalkannya muscab II tersebut, Amlis
tidak mengetahui dengan pasti, namun yang jelas sebagai ketua panitia
dan bersama panitia lainnya yang telah di sk kan oleh ketua umum DPD
Partai Demokrat Riau, bahwa pelaksanaan muscab ditetapkan hari ini,
tanggal 30 januari 2012.
Bahkan rencana muscab partai demokrat itu sendiri, juga dihadiri oleh
Wakil Ketua I DPD Riau, M. Tagor bersama rekannya, dan juga telah
dipenuhi balai adat Teluk Kuantan tempat pelaksanaan muscab baik oleh
bupati, wakil bupati, sekda, muspida dan kepala dinas, kepala badan,
pimpinan partai politik, ucapnya.

“ Kami sebagai panitia hanya mempersiapkan kelengkapan pelaksanaan
muscab, namun pemberitahuan muscab pada hari ini dibatalkan setelah
diberitahu ketua DPC, Maisiwan,” tambahnya.

Namun menurut ketua DPC Maisiwan dari telepon yang disampaikan ketua
DPD, memang belum ditentukan batas waktu pengunduran muscab demokrat
kuansing, dan berharap waktu pelaksanaan muscab dapat dilaksanakan
dengan tenggang waktu tidak terlalu lama, sebutnya.

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Ketua DPC Demokrat Kuansing, Ir.
Maisiwan dan Sekretaris DPC Hardimansyah, S. Ag yang didampingi ketua
Panitia pelaksana Muscab Amlis, mengakui kalau telah terjadi
pembatalan muscab II Partai demokrat Kuansing tersebut.
Sedangkan undangan muscab II Partai Demokrat Kuansing yang telah hadir
baik Bupati Kuansing, H. Sukarmis, Wakil Bupati Drs. H. Zulkifli, M.
Si, Sekda Drs. H. Muharman, M. Pd dan muspida lainnya yang telah hadir
di gedung Balai Adat, awalnya terkejut dan setelah disampaikan ketua
DPC akhirnya menerima pembatalan muscab Demokrat kuansing tersebut. (
rz)***

PRODUKSI KEBUN KARET TUA DAPAT DITINGKATKAN MELALUI TEKNOLOGI REACTORRIM

Data 31 Januari 2012
Untuk mengoptimalkan produksi kebun karet tua
masyarakat yang dibangun di era tahun 1980-an, rupanya masih dapat
ditingkatkan produksinya.
Bahkan hal ini telah dilakukan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Kuantan
Singingi, dengan melakukan teknologi Reactorrim.
Teknologi Reactorrim ini berupa tabung berisi gas Ethylene, yang
diperoleh beberapa keuntungan bagi perkebunan, Ungkap Kepala Dinas
Perkebunan Kuansing, H. Wariman DW, SP ketika dihubungi Harian Vokal
diruang kerjanya.
Menurutnya, teknologi ini memperoleh keuntungan berupa  bidang sadap
hanya seperdelapan dari bidang sadap biasa, penyadapan dilakukan
sekali dalam tiga hari (8-10 hari perbulan), waktu penyadapan relatif
pendek dan tenaga yang dibutuhkan relatif sedikit.
Kemudian katanya, dari beberapa pengamatan yang dilakukan dibandingkan
dengan produksi lateks, maka akan bertambah sekitar 100-300% dari
produksi biasa, dan meningkatkan pendapatan bagi pekebun.
Namun produksi tersebut dapat diperoleh jika tanaman karet berasal
dari bibit okulasi yang telah berumur diatas 15 tahun, batang karet
dalam keadaan sehat, tidak terserang penyakit akar, dilakukan
pemupukan secara berkala dengan penambahan dosis pupuk sebesar 30%
dari dosis biasa, sebutnya.

Selanjutnya, untuk penyadapan dapat dilakukan pada bagian atas bidang
sadap biasa, dan bidang sadap belum pernah disadap sebelumnya.

“ Secara perhitungan ekonomi penggunaan teknologi reactorium ini
sangat menguntungkan. Tabung gas tersebut dapat bertahan selama 2,5 –
3 bulan dan dapat diisi kembali setelah jangka waktu tersebut,”
paparnya.
Sedangkan mengenai harga tabung hanya sebesar Rp. 30.000, dan untuk
penambahan isi ulang sebesar Rp. 10.000,- setiap 2,5 – 3 bulan sekali.
Sementara untuk produksi dapat meningkat sebesar 100-300%, tukasnya. (
Rz)

Bupati Resmikan Pemakaian Kantor Cabang Bank Riau-Kepri Teluk Kuantan

Data 30 Januari 2012
Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis meresmikan pemakaian kantor cabang Bank Riau-Kepri Teluk Kuantan. Kantor ini merupakan pindahan kantor dari kantor lama menjadi kantor yang lebih representative.

Peresmian tersebut, Senin (30/1) dilangsungkan dengan penandatanganan MoU antara Bank Riau-Kepri dengan beberapa satker tentang rencana pembayaran gaji melalui bank itu, termasuk adanya penyerahan hadiah secara simbolis kepada pemenang undian, dan juga ada penyerahan lain kepada sejumlah kelompok masyarakat.

Ditempat itu, Bupati Kuansing H. Sukarmis mengaku tidak sabar ingin melihat kepindahan kantor bank itu ke kantor yang baru, namun sempat tertunda, dan setelah ditanya kepada pihak Bank Riau-Kepri, ternyata harus menunggu pengesahan dari Bank Indonesia (BI).

Dengan pindahnya Bank Riau-Kepri ke lokasi yang baru di Jalan Imam Munandar dari lokasi lama di Jalan Sudirman, maka lokasi Jalan Imam Munandar tersebut saat ini telah menjadi kawasan perbankan.

Sehingga Sukarmis mengaku sangat berharap kepada bank-bank yang lain untuk memindahkan banknya di lokasi tersebut, sehingga jika nanti kawasan itu telah sepenuhnya menjadi kawasan perbankan, pihaknya bisa menjadikan ruas jalan itu sebagai ruas jalan yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi Kuansing, dengan memasang portal, bagi mereka yang masuk harus membayar retribusi, ditambah agar lebih terjaga keamanan bank-bank tersebut.

Namun demikian, Sukarmis menyayangkan masih ada sejumlah ruko disekitar jalan tersebut yang hanya dipergunakan oleh pemiliknya untuk penangkaran wallet, sehingga terkesan seperti kota yang telah ditinggalkan dan menimbulkan bunyi bising.

Sehingga Sukarmis menekankan kepada Wakil Bupati Drs. H. Zulkifli, M.Si untuk segera mengambil tindakan terhadap penangkaran wallet yang tidak sesuai dengan kaedah-kaedah peruntukan bangunan.

Sementara itu, pihak Bank Indonesia Hari Utomo dalam kesempatan tersebut mengatakan dengan kepindakan kantor Bank Riau-Kepri Cabang Teluk Kuantan ini ditempat yang lebih representative, diharapkan berbagai pelayanan perbankan akan berjalan lebih baik, termasuk dalam hal penyaluran kredit ketengah masyarakat, karena saat ini, posisi Kabupaten Kuantan Singingi berada di posisi 11 (terakhir, red) dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Riau terkait penyaluran kredit.

Ditempat yang sama, Direktur Bank Riau-Kepri Ir. Erzon, MM dalam kesempatan tersebut mengatakan kantor Bank Riau-Kepri Cabang Teluk Kuantan saat ini memang lebih representative dibandingkan kantor yang lama.

dan saat ini bank yang dipimpinnya telah menyalurkan sejumlah bantuan kepada masyarakat termasuk menyediakan pendanaan untuk perumahan. (noprio sandi)

Limbah PKS Akan Diawasi

Data 29 Januari 2012
Badan Lingkungan Hidup Promosi dan Investasi (BLHPI) Kabupaten Kuantan Singingi secara intensif terus melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian lingkungan. Termasuk pengawasan terhadap limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Rencana tersebut dikatakan Kepala BLHPI Indra Suwandy, ST, MT Jum’at (27/1) di ruang kerjanya. Pengawasan terhadap limbah ini juga telah dilakukan pada tahun 2011 lalu. “Pengawasan itu ada kita laksanakan setiap tahun, Cuma keterbatasan anggaran, keterbatasan personil,” keluhnya.

Pengawasan terhadap PKS sendiri menurut Indra dilaksanakan pihaknya tiga bulan sekali, dan kembali masalah keterbatasan menjadi kendala untuk kegiatan ini belum berjalan secara maksimal.

Makanya Indra berpendapat, dalam lingkungan kunci utama adalah kesadaran dari manusia itu sendiri, baik manusia di pabrik yang mengelola limbah, maupun masyarakat lainnya. “Jadi untuk menjaga lingkungan, pertama komitmen masyarakat, pemerintah .”Kalau kita berkomitmen semuanya itu, semuanya bisa kita laksanakan artinya sustainable development (pembangunan berkelanjutan) itu tetap bisa kita laksanakan,” klaimnya.

 Sedangkan terkait keluhan masyarakat di tahun 2011 atau tahun-tahun sebelumnya menyangkut limbah PKS ini Indra mengakui memang ada gejolak dimasyarakat, gejolak ini menurutnya bisa-bisa saja terjadi, karena kadang kala akibat curah hujan yang tinggi, kolam limbah PKS melimpah.

Ada beberapa keluhan masyarakat tentang limbah, ada, itu bisa-bisa aja terjadi, misalnya hujan lebat, kolamnya penuh, bisa saja,” katanya seperti memberi toleransi. (noprio sandi)

Bupati Bertekad Raih Adipura

Data 29 Januari 2012
Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis menyatakan tekad kabupaten yang dipimpinya meraih Adipura. Tekad tersebut dioperatori oleh Badan Lingkungan Hidup Promosi dan Investasi dengan melakukan koordinasi dengan Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan, Dinas Kehutanan, Dinas Peternakan, Satpol PP serta peran serta masyarakat.

Tekad bupati tersebut dikatakan Kepala Badan Lingkungan Hidup Promosi dan Investasi (BLHPI) Kabupaten Kuantan Singingi Indra Suwandy, ST, MT, Jum’at (27/1) di ruang kerjanya. “Tekad Bupati untuk menjadikan kota bersih, kini,” ungkap Indra.

Keikutsertaan BLHPI dalam mewujudkan tekad bupati tersebut menurut Indra sebagai coordinator dalam pelaksanaan, karena kota bersih tersebut merupakan program dari Kementrian Lingkungan Hidup. ‘Bukan program Dinas Pasar, kan tidak ada departemennya, Dinas Pasar ujung tombak di lapangan, andilnya cukup besar terhadap pelaksanaan Adipura ini,” kata Indra.

Selain Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan, pihak yang terkait lainnya menurut Indra Dinas Kehutanan, karena dalam salah satu penilaian perolehan Adipura itu ada penilaian terhadap hutan kota yang ada di Pulau Bungin.

“Kita sudah bentuk tim koordinasinya yang diketuai oleh Pak Wabub (Drs. Zulkifli, M.Si, red) Pembina Utama kita Pak Bupati,..Sekda, kita telah merencanakan, kerjakan sesuai dengan Tupoksinya (tugas pokok dan fungsi, red) dalam rangka menjadi kota sehat, Pasar, Kehutanan, Dinas Peternakan, kita minta ternak-ternak liar supaya ditertibkan, Satpol PP, ada tim koordinasinya, Insya Allah,” jelas Indra.

Dan yang paling pokok menurut Indra kesadaran dan peranan masyarakat menciptakan lingkungan yang bersih, jika seandainya Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan berupaya untuk membersihkan kota, sementara masyarakatnya tidak sadar, tentu akan sulit juga. (noprio sandi)

Ternak Dalam Kota Akan Ditertibkan

Data 29 Januari 2012
Pemilik teknak yang biasanya membiarkan ternaknya berkeliaran di dalam Kota Teluk Kuantan, dalam waktu dekat tidak bisa lagi seperti itu. Pasalnya Dinas Peternakan Kuansing akan menertibkan ternak berkeliaran tersebut, karena telah meresahkan masyarakat, termasuk dalam upaya pencapaian Piala Adipura.

Rencana penertiban itu diungkapkan Kepala Dinas Peternakan Masri AS, SP Jum’at (27/1) di ruang kerjanya. “Secara insidentil, kita akan menertibkan ternak dalam kota, karena kita tahu ternak dalam kota ini mengganggu pekarangan masyarakat, kemudian tanaman masyarakat, itu telah kita sosialisasikan kepada masing-masing pemilik ternak dan melalui RPD (Radio Pemerintah Daerah, red), kita juga nanti bikin semacam himbauan kita mulai dari sekarang itu,” kata Masri.

 Dengan harapan, pemilik ternak yang berada di dalam kota agar memelihara ternak dengan baik, mengikat dan mengandangkannya ternak, sehingga tidak berkeliaran dipekarangan umum atau dilokasi-lokasi umum dalam kota.

Jika memang masih terjadi ternak tersebut berkeliaran dilokasi umum tersebut, Masri mengancam akan mengambil tindakan tegas. “Memang kita masukkan dalam kegiatan tahun 2012 Penertiban Ternak Rakyat yang khusus untuk fokus kita untuk dalam kota Teluk Kuantan, sekitar Kecamatan Kuantan Tengah, itu akan terkait dengan kita mencapai Adipura 2012,” katanya.

Apabila kegiatan nanti sudah berjalan tambah Masri, pihaknya akan turun dengan tim yang ada, termasuk jika perlu langsung dengan Bupati Kuantan Singingi. “Namun sebelum itu kita menghimbau kepada masyarakat tetap mengikat ternaknya, memang banyak ternak-ternak masyarakat yang masih berkeliaran itu,” ancam Masri.

Salah satu lokasinya menurut Masri, adanya ternak kerbau di Sport Centre yang masih berkeliaran, dan pihaknya kembali mengharapkan tidak ada lagi kondisi seperti itu lagi. “Jadi kalau memang masyarakat tidak mengindahkan itu, kita memang, kita tangkap nanti, razia, perlu kita tangkap,” ancamnya lagi.

Pengkapan itu katanya juga akan disertai denda, sesuai hasil rapat beberapa waktu lalu. “Terhadapternak yang ditangkap, sebagai contoh, kita menarok Rp 100 ribu satu hari untuk ternak besar, kalau tidak diambil dalam jangka 5 hari, sudah Rp 500 ribu, kan begitu, biaya pemeliharaan, kan kita perlu,” jelasnya.

Jadi diharapkannya dengan sangsi-sangsi seperti masyarakat akan bisa jera untuk melepaskan ternaknya didalam Kota Teluk Kuantan, setelah itu baru pihaknya akan menyebar ke kecamatan lain dimasa yang akan datang, meski beberapa Kacab Peternakan Cerenti, Kuantan Hilir, Kuantan Mudik, Singingi serta yang lainnya telah terlebih dahulu menerapkan sangsi tersebut. (noprio sandi)

Masyarakat Klaim PETI Banyak Manfaatnya

Data 27 Januari 2012
Masyarakat yang terlibat dalam aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) mengkalim kalau aktivitas tersebut banyak manfaatnya. Namun ditinjau dari segi dampak lingkungan, dalam waktu dekat menguntungkan sebagaian masyarakat, namun jangka panjang sangat merugikan masyarakat banyak dan merusak lingkungan.

Salah pelaku PETI inisial Ks melalui selulernya beberapa waktu lalu mengatakan kalau PETI yang ada sekarang memberikan manfaat kepada masyarakat tempatan, karena mereka mengais rezeki dari aktivitas itu, sementara yang dijadikan pekerja memang orang dari luar.

Ks mengaku siap berdialog dengan semua pihak tentang manfaat atau mudarat dari PETI tersebut, dan mereka siap diundang untuk beradu argument, meski ada beberapa kalangan termasuk media terus memburu aktivitas PETI tersebut.

Terkait hal itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Promosi dan Investasi (BLHPI) Kabupaten Kuantan Singingi Indra Suwandy, ST, MT dimintai tanggapannya Jum’at (27/1) di ruang kerjanya tidak sependapat seperti yang diungkapkan pelaku PETI tersebut.

Jangka pendek, aktivitas PETI memang memberikan manfaat, tapi hanya kepada segelintir orang saja, namun dalam jangka panjang, aktivitas PETI ini dinilainya sangat merugikan masyarakat banyak. “Jangka pendek memang menguntungkan, jangka panjang…akan merusak,” tegasnya.

Indra tidak menapik, jika pertambangan ini dikelola dengan baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku, termasuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan, pertambangan ini akan memberikan manfaat. (noprio sandi)

Disnak Kuansing Lakukan Penggemukan Sapi

Data 27 Januari 2012
Dinas Peternakan Kabupaten Kuantan Singingi akan melakukan penggemukan sapi dalam kegiatan penjualan usaha produk daerah. Dengan harapan, hasil penggemukan itu bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Rencana penggemukan itu menurut Kepala Dinas Peternakan Masri AS, Jum’at (27/1) di ruang kerjanya dilaksanakan di UPT Teratak Air Hitam sebanyak 42 ekor sapi, kemungkinan bisa tiga kali panen dalam setahun.

Harapan dari penggemukan sapi ini kata Masri dijadikan sumber PAD, karena saat ini Pemkab Kuansing sedang giat-giatnya meningkatkan PAD tersebut, sesuai beberapa kali mengadakan hearing dengan DPRD.

“Yang penggemukan sapi termasuk penjualan usaha produk daerah, itu nanti akan kito cubo tahun 2012, mungkin minggu atau bulan depan kita akan coba lakukan tender, bulan April sesuai dengan bupati semuanya sudah ditender, karena itu memerlukan tender, sehingga dalam beberapa bulan setelah itu, penggemukan itu bisa kita pasarkan,” jelas Masri yang sebelumnya pernah menjabat Kabag Ekbang Setda.

Nanti, lanjut Masri, keuntungan penjualan akan dijadikan PAD, sementara modal yang ada akan dibelikan lagi ternak untuk digemukkan kembali.

Kemudian di lokasi UPT Teratak Air Hitam ini tambah Masri, pihaknya memiliki ternak untuk dibudidayakan, dan dia menilai kegiatan ini kurang efektif karena dinilai tidak berkembang dan tidak memberikan hasil yang signifikan

Sebagian dari budidaya itu memang telah diintensifkan terhadap ternak jantan, hasilnya cukup memuaskan, namun belum dipasarkan, pihaknya masih mengkaji bagaimana pengelolaan asset itu dengan benar.

“Kalau nanti itu dijual, ado legalitas produk yang harus kita siapkan dalam bentuk Perturan Bupati..Perda yang ada, terobosan-terobosan yang kita lakukan,” katanya. (noprio sandi)

PAD Pertambangan Cukup Menjanjikan

Data 26 Januari 2012
Sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi tetap merasa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sector pertambangan cukup menjanjikan. Terlebih jika sejumlah Peraturan Daerah yang ada disahkan DPRD Kuansing. Termasuk Kuansing telah banyak belajar kepada daerah yang lebih dahulu memanfaatkan peluang itu.

Salah satu peluag tersebut, diantaranya belajar ke Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Dengan harapan kedepan, PAD pertambangan bisa ditingkat dan tidak menyalahi
regulasi yang ada, termasuk trik-triknya.

Usai mengunjungi Bungo, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Kuantan Singingi melalui Kabid Geologi dan Pertambangan Umum
Junaidi, ST belum lama ini di ruang kerjanya membeberkan hasil yang
didapat sepulangnya dari Bungo. "Sebenarnya ketua tim Pak Sumarli (mantan Kepala Dispeda, red) dari Dispenda, namun untuk data masalah pertambangannya memang ada disini," kata Junaidi.

Salah satu hasil yang diperlihatkan Junaidi, sebuah format surat
permohonan yang ditujukan kepada bupati Bungo dari perusahaan
pertambangan. "Jadi perusahaan pertambangan yang mengirim surat ke
bupati," katanya.

Dimana dalam surat tersebut diantaranya berguna untuk menyatakan
kesediaan perusahaan pertambangan untuk memberikan hibbah partisipasi
pembangunan kepada pemerintah kabupaten langsung ke rekening pemda.
"Jadi sangat kecil kemungkinan terjadi kebocoran," katanya.

Besarnya hibbah yang diberikan tambah Junaidi tergantung besarnya
jumlah produksi yang dikontrol dengan kartu kendali jika melalui
pos-pos pertambangan. "Jadi jumlahnya bisa dikontrol melalui kartu
kendali itu," katanya.

Untuk Kabupaten Kuantan Singingi sendiri menurut Junaidi sangat besar
potensi pertambangan yang ada mulai dari batu bara sampai kepada emas,
beberapa buah perusahaan pertambangan saat ini sudah ada yang memiliki
izin eksploitasi dan eksplorasi. "Namun dari sejumlah perusahaan,
tidak ada yang produksi sekarang, khusus batu bara, sehingga kita
merasa kesuilitan untuk menerapkannya di Kuansing," katanya pesimis.

Namun demikian, untuk kedepan lanjut Junaidi peluang untuk merebut PAD
dari hibbah partisipasi pembangunan itu terbuka lebar, karena beberapa
perusahaan pertambangan dalam waktu dekat ada yang akan produksi,
meski sempat terhenti beberapa waktu lalu. "Untuk target kita belum
berani berbicara," kata Junaidi. (noprio sandi)

Dana Peremajaan Karet Dari Pusat, Meningkat

Data 25 Januari 2012
Dana peremajaan karet tua di Kabupaten Kuantan untuk tahun 2012 bersumber dari APBN (pusat, red) meningkat. Peningkatan itu bukan disebabkan lobi-lobi yang dilakukan Pemkab Kuansing, melainkan berdasarkan basis ekonomi masyarakat dan tingkat kehadiran Kepala Dinas Perkebunan dalam rapat tingkat nasional di Kementrian Pertanian.

Besarnya dana yang diterima Kuansing dari APBN tersebut menurut Kepala Dinas Perkebunan H. Wariman DW, SP, Rabu (25/1) di ruang kerjanya sebesar Rp 4,063 milyar untuk luasan 500 hektar.

Angka itu menurut Wariman jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 100 hektar untuk perluasan areal, 200 hektar untuk peremajaan.

Karet masyarakat saat ini diakui Wariman memang sudah banyak yang tua dan perlu peremajaan, dia memberi bayangan, kalau karet yang ada di tengah masyarakat saat ini masih eks SRDP, kecuali Kecamatan Cerenti dan Kecamatan Inuman.

Akibat banyaknya karet tua tersebut tambah Wariman, berapapun stok bibit karet disediakan oleh pemerintah, selalu habis, namun kemampuan keuangan saja yang terbatas, sementara sekarang pemerintah pusat membantunya ditambah adanya cincang rempuk lahan dan pagar.

Keberhasilan Pemkab Kuansing dalam meraih dana pusat ini menurut Wariman bukan terkait lobi, melainkan pihak pemerintah pusat memberikan penilaian kepada Kuansing, yang sebelumnya basis ekonomi masyarakatnya dari perkebunan karet.

Disamping memperhatikan basis ekonomi masyarakat, pemerintah pusat ini katanya juga melihat tingkat kehadiran Kepala Dinas Perkebunan dalam rapat ditingkat nasional Kementrian Pertanian, dan tingkat kehadiran itu diabsensi.

“Bagaimana mau dapat proyek, hadir rapat saja dak mau,” kata Wariman menirukan ucapan dari pihak Kementrian Pertanian di Jakarta, sehingga untuk Kuansing menampakkan hasil yang meningkat signifikan.

Bahkan, dibandingkan dengan kabupaten induk Indragiri Hulu sewaktu pembagian DIPA dari pemerintah pusat di Rengat, Kabupaten Kuantan Singingi mendapatkan dana pusat jauh lebih tinggi. (noprio sandi)

Pak Jambang : Asam Pedas Patin Harus Dipatenkan

Data 25 Januari 2012
Teluk Kuantan,- Masakan Asam Pedas Ikan Patin yang sudah lama menjadi masakan tradisional khas Kuantan Singingi, harus tetap dipertahankan sebagai ciri khas masakan daerah. Kalau perlu dipatenkan.
Setidaknya itulah yang dikatakan tokoh pelestari masakan tradisional Kuansing yang biasa disapa pak Jambang. Pengusaha rumah makan asal Topan desa Koto Teluk Kuantan yang menyajikan menu utama Asam Pedas Ikan Patin itu, kepada Wartawan disela-sela kesibukannya di kawasan Pasar Lumpur Teluk Kuantan kemarin siang (23/1) mengaku bangga dengan masakan tradisionlanya itu. Pasalnya, kendati sulit mencari ikan Patin asli ditambah dengan harganya yang melambung, pesanan Asam Pedas Ikan Patin tak pernah terputus, ulasnya. Pak Jambang mengaku komit akan tetap mempertahankan masakan yang paling digemari seluruh lapisan kalangan itu.
Menurut pria berjenggot lebat berusia 55 tahun itu, sungai Kuantan yang membelah Negeri Pacu Jalur itu sejak dulunya terkenal sebagai sungai air tawar penghasil dan habitat asli ikan patin. Kemasyuran ikan Patin sungai Kuantan tak hanya terkenal di Riau saja tapi sudah sampai ke negeri tetangga Malaysia. Ikan yang berharga lebih dari Rp 100 ribu per kg itu bisa tumbuh mencapai lebih dari 40 kg. Namun diduga akibat pengaruh aktifitas penambangan Sirtu dan PETI yang tak terkontrol, ikan Patin sudah sangat sulit didapatkan oleh nelayan kampung. Apalagi jenis Patin Kunyit yang paling dicari seluruh nelayan saat ini hampir tak pernah lagi berhasil ditangkap.
Untuk itu, Pak Jambang sangat berharap agar pemerintah secepatnya mengambil langkah tegas dalam mengontrol maraknya berbagai kegiatan eksploitasi oleh masyarakat atau perusahaan disepanjang bantaran sungai Kuantan yang berakibat buruk terhadap penghasilan nelayan kampung dalam mengkap ikan terutama ikan Patin. Jika tangkapan nelayan terus merosot akibat buruknya kondisi air sungai Kuantan yang kian tercemar, sangat mustahil ribuan spesies ikan asli sungai Kuantan itu akan melakukan migrasi besar-besaran keluar dari sungai kebanggaan yang semakin tak bersahabat tersebut. Lebih dari itu, masakan khas daerah Asam Pedas Ikan Patin juga akan semakin tergeser menjadi Salai Pantau Ikan Mudik.Ependri

DISHUB KUANSING BAKAL TERTIBKAN MOBIL ANGKUTAN

Data 25 Januari 2012
Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi
Kabupaten Kuantan Singingi akan menertibkan mobil angkutan, yang saat
sekarang ini sudah marak terjadi karena banyak kenderaan yang
mengangkut penumpang tidak memiliki plat kuning tetapi masih ber plat
hitam.

" Mereka tetap saja menggunakan plat hitam dengan mengangkut
penumpang, sedangkan mereka tidak memiliki izin trayek angkutan
penumpang," papar Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi,
Hernalis, S. Sos melalui Kabid Lalu Lintas, Dwi Nursepto ketika
dihubungi Harian Vokal melalui Handphone selulernya, Selasa (24/1). .

Dikatakannya, banyak sekali mobil ber plat hitam yang beroperasi
bersama dengan angkutan kota dalam provinsi seperti jurusan Teluk
Kuantan – Pekanbaru, Teluk Kuantan –Rengat dan Tembilahan atau Teluk
Kuantan- Padang dan daerah lainnya.

" Mobil pribadi ber-plat hitam itu, sangat merugikan sopir yang memang
memiliki izin trayek secara resmi. Bahkan sudah banyak keluhan dari
sopir angkutan penumpang yang resmi," tuturnya.

Berdasarkan keluhan para sopir tersebut, katatanya, pihaknya akan
kerja sama dengan Polres Kuansing serta instansi terkait untuk
menertibkan mobil plat hitam tersebut, agar mau mengurus plat kuning
dan masuk ke terminal Teluk Kuantan dan ini terkait penertiban mobil
tersebut dalam upaya penertiban. Karena upaya penertiban itu merupakan
suatu keharusan, sebab ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun
2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ).

“ Sesuai UU No. 22/2009 tentang lalu lintas angkutan jalan, maka
operasi penertiban angkutan umum itu merupakan bagian dari upaya
penegakkan Undang-Undang tersebut,” tambahnya.

Nursepto berharap, dengan adanya penertiban seperti itu maka mobil
pribadi yang beroperasi di daerah ini sudah tidak ada lagi, sehingga
para sopir bisa bekerja dan beraktivitas dengan nyaman. Hal ini juga
untuk mengantisipasi makin meluasnya pelanggaran yang dilakukan
angkutan umum di jalan raya, terutama pada masa-masa padat. ( Rep)***

Penetapan Lokasi UED-SP, Oleh Bupati

Data 25 Januari 2012
Penetapan lokasi Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam (UED-SP) oleh bupati. Termasuk pemberian dana dari pemerintah langsung ke rekening desa, tidak melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB).

“Usaha Ekonomi Desa (UED-SP) Simpan Pinjam, penetapan lokasinya dari bupati, nanti uang diserahkan dari rekening pemda langsung ke rekening urang tu (desa, red), dak ado melalui kek awak do (BPMPKB. Red),” kata Ir. H Ali Yusmi, Kabid Pemberdayaan Masyarakat BPMPKB, Rabu (25/1) di ruang kerjanya.

Untuk tahun 2012 ini menurut Ali Yusmi, Bidang Pemberdayaan Masyarakat banyak arahnya ke simpan pinjam, angkanya mencapai Rp 5 milyar, dipinjamkan kepada masyarakat secara bergulir, setelah pengembalian dalam jangka waktu 1 tahun, lalu dipinjamkan lagi kepada yang lain.

BPMPKB katanya hanya bersifat memantau jalannya UED-SP tersebut, dan dengan pemantauan tersebut akan diketahui sebuah desa lancar atau tidaknya proses simpan pinjam berlangsung.

Sebenarnya dana UED-SP katanya ada dua macam berdasarkan sumber dananya, dari sumber dana APBD Provinsi Riau sebesar Rp 500 juta perdesa, dan sumber dana dari Pemkab Kuansing Rp 250 juta per desa.

Dengan ketentuan, apabila sebuah desa sudah mendapatkan dana UED-SP dari provinsii, maka desa tersebut tidak dibenarkan lagi untuk mendapatkan UED-SP dari tingkat kabupaten. “Tidak boleh bersamaan,” tegas Ali Yusmi. (noprio sandi)

Jeruk Petani Dijanjikan APBD Perubahan

Data 24 Januari 2012
Bibit jeruk luasan tanam 35 ha yang mati akibat banjir beberapa waktu lalu di Desa Pulau Kopuang Sentajo penggantiannya dijanjikan dalam APBD Perubahan mendatang. Dengan harapan, kawasan tersebut bisa kembali jaya menjadi setra jeruk Kuansing dimasa datang.

“Yang jeruk 35 ha di Pulau Kopuang Sentajo, sebenarya jeruk itu kalau umurnya  la diate (diatas, red) dua tahun ndak masalah, ini yang punya kita umurnya kurang dari setahun. Tapi sudah dijanjikan Pak Sekda kemaren akan dianggarkan di perubahan (APBD Perubahan, red),” penjelasan Kepala Dinas Tanaman Pangan Ir. Hardison, MP, Jum’at (19/1) di ruang kerjannya.

Namun demikian, pihaknya masih berharap jeruk yang terkena banjir di kawasan tersebut masih ada yang hidup, jadi jumlah luasan tanaman jeruk yang mati bisa berkurang dari angka 35 ha.

 Melihat luasan tanam jeruk di kawasan ini, Hardison mengungkapkan kawasan ini pernah menjadi sentra jeruk Kuansing tahun 90-an lalu mulai dari Seberang Taluk, Seberang Taluk Hilir, Pulau Kopuang sampai ke Talontam Benai. “Sempat jaya jeruk orang Seberang Taluk & Pulau Kopuang tu,” katanya.

Namun kejayaan itu katanya tidak diiringi perwatan jeruk sehingga jeruk-jeruk itu pernah diserang penyakit CVVPD, sampai sekarang sejumlah tanah bekas tanaman jeruk tersebut menjadi tanah kosong.

Kekosongan itu diusulkan ke pemerintah pusat tahun 2010, dapat anggaran untuk luasan 50 ha tanaman jeruk, setelah ditanamkan petani menghasilkan luasan kebun jeruk seluas 75 ha.

Dengan luasan tersebut Hardison memprediksikan Kuansing sebagai sentra jeruk dimasa mendatang kembali akan terwujud, karena dari 75 ha yang ditanam tersebut diakuinya cukup luas.

Cuma saja kejayaan itu seperti akan tertunda untuk Desa Seberang Taluk, karena sudah diusulkan, sampai akhir November 2011 masih tercatat  oleh pemerintah pusat, ketika final terakhir di APBN dana tersebut hilang, karena pemerintah pusat mendahulukan padi. “Jadi anggaran digeser, padahal kita sepakat tu, jadi yang Seberang Taluk tu, kita usulkan tahun 2013, akan kita masukkan ulang tu,” janji Hardison. (noprio sandi)

Bupati Kuansing Lantik Pejabat

Data 23 Januari 2012
Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis melantik pejabat dilingkungan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. Dalam pentikan tersebut juga ikut 4 orang kepala sekolah dan 2 orang pengawas SMP. Terhadap pejabat yang dilantik, Sukarmis menekankan perlunya loyalitas agar mampu bekerja sama.

Pejabat yang dilantik, Jum’at (19/1) di Gedung Abdoer Rauf, eselon II sebanyak tujuh orang, eselon III sebanyak 15 orang dan eselon IV sebanyak 124 orang, dan teselip 4 orang kepala sekolah termasuk kepala SMA Negeri Pintar dan dua orang pengawas SMP.

Pejabat struktural eselon II yang dilantik, Drs. H. Sumarli, MM sebagai Asisten Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah (sebelumnya Kepala Dinas Pendapatan, red), Novirman, ST, MT sebagai Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) (sebelumnya Sekretaris BMSDA), Drs. H. Syoffaizal, M. Si sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (sebelumnya Asisten Pemerintahan Umum Setda, red).

Ir. Emerson, jabatan lama, Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Perikanan, jabatan baru Kepala Dinas Perikanan, H. Nafrial, SE, MM, jabatan lama Kabag Keuangan Setda, jabatan baru Kepala Dinas Pendapatan, Drs. H. Erlianto, MM, jabatan lama, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, jabatan baru Inspektur Kabupaten Kuantan Singingi, Drs. H. Zaidul Afandi, MH, jabatan lama Inspektur Kabupaten Kuantan Singinig, jabatan baru Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat.

Sementara itu, pejabat structural yang dilantik Sukarmis dalam kesempatan itu, sebanyak 15 orang pejabat eselon III, dan sebanyak 124 orang pejabat eselon IV, ditambah 4 orang kepala sekolah dan 2 orang pengawas sekolah.

Dalam sambutannya, Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis mengatakan, pelantikan merupakan hal yang biasa untuk menempatkan aparatur yang professional, mampu menyikapi perkembangan wilayah, termasuk guna mengisi kekosongan jabatan. Karena kekosongan jabatan ini jika tidak disikapi akan memperburuk citra pemerintah ditengah masyarakat

Dalam kesempatan tersebut, Sukarmis juga menekankan kepada pejabat yang baru dilantik agar menunjukkan keloyalitasannya kepada pimpinan karena dengan loyalitas tersebut akan mampu bekerja sama serta memiliki dedikasi yang tinggi.

Terhadap kepala sekolah dan pengawas, Sukarmis berharap dapat meningkatkan kualitas pendidikan untuk kemajuan negeri, disamping itu sebagai tenaga pendidik diharapkan juga mampu untuk menjadi contoh yang baik.

Mampu membendung ekses negative dari perkembangan media saat ini dengan membentengi anak didik terhadap pengaruf negative itu sehingga tidak menimbulkan dampak negative. (noprio sandi)

Teks fhoto
Lantik-Bupati Kuantan Singingi H. Sukarmis melantik pejabat structural eselon II sebanyak 7 orang, pejabat eselon III sebanyak 15 orang dan pejabat eselon IV sebanyak 124 orang, Jum’at (19/1) di Gedung Abdoer Rauf. (noprio sandi)

Dishut Belum Inventarisir Pohon Sialang

Data 23 Januari 2012
Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi sampai saat ini belum menginventarisir pohon sialang yang ada dikawasan hutan Kuansing. Namun untuk masyarakat yang memanfaatkan pohon sialang guna menghasilkan madu, telah dilakukan pembinaan agar menghasilkan madu berkualitas.

“Di data olun, kiro-kiro ado 25 buah, belum ada inventarisir secara menyeluruh,” pengakuan Ir. Febrian Swanda, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi Jum’at (19/1) di ruang kerjanya.

Cuma untuk lebah madu katanya telah ada peraturan daerah yang mengaturnya, sehingga perda itu bisa menyelamatkan pohon sialang, dan salah satu perusahaan yang telah ikut menyelamatkan pohon sialang ini PT. RAPP, karena kalau mereka menemukan pohon sialang tidak ditebangnya.

Namun Febrian tidak menutup keadaan yang terjadi awal tahun 2000-an ada konflik antara masyarakat dengan PT RAPP yang meminta ganti rugi terhadap pohon sialang yang telah ditebang oleh perusahaan itu, sedangkan sekarang ada tidak ada lagi laporan dari masyarakat terkait penebangan pohon sialang oleh perusahaan.

Kemudian terkait pengelolaan madu sialang ditengah masyarakat lanjut Febrian Swanda diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat setempat, pihaknya cuma sekedar menyediakan jasa pendampingan dari penyuluh-penyuluh. “Bagaimana menghasilkan madu yang berkualitas,” katanya termasuk membantu dalam jasa pemasaran madu.

Sampai sekarang efek dari jasa pendampingan itu termasuk dari pihak WWF itu menurut Febrian Swanda telah ada, termasuk madu tersebut telah diberi label merek tersendiri “Madu Teso Nilo” dan telah masuk pasar diantaranya di Pasar Buah Pekanbaru.

Kualitas madu yang dihasilkan tergantung makanan lebahnya, ada yang disebut madu sawit, berwarna hitam dan ada yang disebut madu padi, berwarna kuning, dan madu dihasilkan itu dikoordinasikan dengan Dinas Kehutanan. (noprio sandi)