Pabrik PT RAPP dilihat dari salah satu sisi bangunan, kayu-kayu akasia sebagai bahan baku termasuk dari HTI Kuansing dibawa ke pabrik ini. (noprio sandi)
Melihat deretan truk pengangkut kayu akasia diberbagai ruas jalan, tentu orang akan berpikir kayu itu diangkut ke pabrik kertas, ya RAPP atau perusahaan lainnya. Namun suatu kesempatan, Persatuan Wartawan (Pewarta) Kuantan Singingi diberi kesempatan untuk berkunjung ke pabrik RAPP, tentu dengan berbagai proteksi-proteksi yang telah mereka perhitungkan.
Mengundang wartawan tentu ada konsekwensinya, takut sesuatu yang dirahasiakan bisa terbongkar, namun salah departemen RAPP yang biasa disebut masyarakat umum bagian humasnya telah mempertimbangkan dan memperhitungkan terkait kehadiran rombongan wartawan ini.
Pewarta berangkat secara bersama dari Teluk Kuantan melewati jalan pintas Sako Pangean, jalan ini dibuat memang untuk lalu lintas kendaraan berat pengangkut kayu dari berbagai estate RAPP, pemandangan mobil trailer mengangkut kayu akasia menjadi pemandangan biasa.
Ruas jalan ini memang tidak diaspal, namun kondisinya terus dirawat, sehingga bias dilalu dengan kecepatan tinggi, namun jika suasana panas, pengendara harus hati-hati dengan debu yang sangat tebal, lampu mobil harus dinyalakan, namun jika hujan turun, siap-siap juga pada ruas tertentu mobil lewat seperti berjalan di atas bubur.
Pewarta disambut pihak RAPP pada suatu hotel Pangkalan Kerinci di luar mill, malma harinya dijamu makan malam disalah satu restoran, pagi harinya rombongan Pewarta dijemput dan secara bersama masuk ke kawasan pabril atau mill RAPP.
Untuk masuk ke kawasan ini tidaklah mudah, harus melewati gerbang security, nomor polisi mobil Pewarta di catat dan dan dengan sigap penjaga itu mempersilah masuk menuju salah satu hotel, ternyata di kawasan itu ada hotel berbintang tiga.
Di depan hotel itu terlihat kompleks perumahan perusahaan, kemudian kami telah ditunggu disalah satu ruang pertemuan yang cukup mewah di hotel itu, sejumlah instruktur telah menunggu, ada yang orang bule, ada orang Indonesia.
Ditempat ini, Pewarta diberi pengetahuan tentang keberadaan RAPP, mulai sertifikasi yang didapat dari berbagai pihak diantaranya Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), Suistainable Plantation Forest Management, sampai kepada masalah kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar.
Ada yang unik dari penjabaran materi, ada pemakalah yang 100 persen menggunakan bahasa Inggris, sejumlah wartawan terlihat terangguk-angguk, entah karena mengerti atau karena tidak mengerti sama sekali, untung saja ada penerjemahnya menggunakan bahasa Indonesia.
Materi diantaranya terkait tiga domain keberlanjutan Riaupulp, planet, people and profit, planet berupa pengembangan kawasan konservasi, keanekaragaman hayati, pengembalian integritas kualitas sumber daya alam, pengendalian percemaran lingkungan, penyiapan lahan tanpa baker.
People, penyediaan lapangan kerja/peluang usaha, pemberdayaan masyarakat dan pengentasan kemiskinan, profit, suplay bahan baku serat berkualitas yang berkelanjutan dengan memastikan terpenuhinya aspek legalitas bahan baku.
Kondisi itu diantaranya dijabarkan bagian Corporate Social Responsibility, dimana “CRS adalah komitmen dunia usaha untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan; berkerja dengan para karyawan dan keluarganya; masyarakat tempatan dan masyarakat secara luas dalam meningkatkan kualitas hidup mereka”.
Visi CSR Riaupulp menjadi salah satu perusahaan yang terbaik melaksanakan praktek kepedulian social di Asia, misi, memberdayakan ekonomi komunitas local berbasis penguatan partisipasi masyarakat, membangun kemitraan dan persebatian yang berkualitas antara Riaupulp, karyawan dan masyarakat tempatan, serta masyarakat secara luas.
Program Permberdayaan Masyarakat Riau (PPMR) adalah suatu mekanisme layanan sumber daya dukung untuk membantu masyarakat agar dapat mengentaskan dirinya sendiri, tujuan utama program, pengentasan kemiskinan masyarakat marjinal, peningkatan pendapatan usaha masyarakat, penguatan kapasitas kelompok mitra dampingan, peningkatan kualitas pendidikan anak, pelayanan kesehatan masyarakat, pengembangan usaha berbasis partisipasi masyarakat, pengembangan infrastruktur social.
Lokasi dan sasaran program masyarakat di sekitar Perusahaan yang tersebar di Kabupaten Pelalawan, Kuantan Singingi, Siak, Kampar dan Kepulauan Meranti.
Salah satunya program pertanian terpadu, capaian program, sampai September 2010 kelompok tani berjumlah 125 yang tersebar di 93 desa, berada di 5 kabupaten, jumlah mitrabina 2656 KK, Program SPT Tahun 2009 lebih mengarah pada pendampingan kelompok tani desa Ring I perusahaan, baik mill maupun Riaufiber serta penguatan kelompok tani masa transisi dari Yayasan ke CD/CSR PT. RAPP.
Pertanian, lahan pertanian yang dikelola mitra seluas 1017 ha yang dimanfaatkan untuk tanaman hortikultura dan tanaman pangan. Tahun 2009 dan 2010 Riaupulp melalui program CSR ikut mendukung kegiatan Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM) dalam pengembangan tanaman pangan di Kuansing dengan 57 ha berupa bantuan saprodi kepada 92 KK. Di Kabupaten Kampar membangun percetakan sawah seluas 50 ha untuk 96 KK. Untuk Kabupaten Siak seluas 10 ha percetakan sawah, dan Kabupaten Pelalawan seluas 30 ha berupa bantuan Saprodi.
Juga ada program Infrastruktur Sosial, mencakup kegiatan pembangunan, renovasi, pengadaan sarana dan prasarana berbentuk fisik kepada masyarakat di wilayah operasional perusahaan, SIP program mencakup, fasilitas umum dan social, pengembangan pendidikan. Untuk fasilitas umum dan social berupa pembangunan dan renovasi sarana atau prasarana desa, pengadaan sarana dan prasarana air bersih, bantuan penerangan desa, bantuan prasarana jalan, bantuan peralatan kantor desa, sementara untuk pengembangan pendidikan mencakup pembangunan dan renovasi gedung sekolah, dan bantuan perlengkapan gedung sekolah.
Yang tak kalah menarik program UMKM, tujuan program meningkatkan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi selaku mitra dampingan (penerima program) dengan dengan mengembangkan sikap kewirausahaan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usahanya.
Layanan pendampingan usaha secara berkelanjutan sehingga mitra dampingan mampu memberdayakan potensi diri dan sumber daya lingkungannya menjadi peluang bagi pengembangan usaha. Menumbuhkan semangat kolabirasi antar pihak-pihak yang mempunyai perhatian dan kepedulian untuk memberdayakan UMKM.
Kemudian dari pada itu, Riaupulp ternyata juga membantu mitra dampingan dalam mendapatkan pembiyaan dari bank, dimana tahun 2009 Bank BTN Syariah masih mendominasi dengan total kredit Rp 19,2 milyar, untuk jenis usaha yang berkaitan dengan kepentingan perusahaan, Burging Ponton, Plantation, Harvesting, Water Truck, Bus Karyawan, Supplay Manpower, dan Fire Truck Protection.
Riaupulp juga telah memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
Dalam pada itu, program yang juga tidak dilupakan Riaupulp, program pendidikan, mulai dari program beasiswa Riaupulp, program penerimaan beasiswa 2009 (SD, SMP dan SMA) sebanyak 845 siswa berasal dari 86 desa di 5 kabupaten (Pelalawan 282 siswa, Kuantan Singingi 188 siswa, Kampar 140 siswa, Siak 173 siswa, Kepulauan Meranti 62 siswa).
Untuk tahun 2010 diagendakan Nopember, akan diberikan beasiswa yang sama seperti 2009 kepada 1.515 pelajar, masing-masing siswa SD mendapat Rp 600.000,-/tahun, untuk SMP Rp 900.000,-/tahun dan siswa SLTA Rp 1.200.000,-/tahun.
Pada tahun 2009 juga dilanjutkan dengan pemberian beasiswa bagi 39 mahasiswa D3/S1 @ Rp 3,5 juta/semester, yang tahun sebelumnya juga menerima. Beasiswa penuh (full scholarship) diberikan kepada 20 orang tamatan SLTA untuk melanjutkan studi ATPK Bandung. Pada tahun 2010 terpilih 5 siswa.
Juga dilakukan pelatihan guru bertajuk PCDP (Personal Character & Development Program) tahun 2009 diikuti 35 guru yang dilaksanakan di Kelurahan Teluk Meranti. Pada Agustus 2010 pelaksanaan pelatihan guru diadakan di Pekanbaru dengan 84 orang peserta. Juga ada Program study tour anak sekolah, telah dilakukan 6 kali dengan jumlah siswa yang berpartisipasi sebanyak 196 siswa.
Kemudian dari pada itu, setelah disuguhi berbagai program serta pengenalan perusahaan, Pewarta diajak untuk melihat proses produksi pulp (pulp production process), terlebih dahulu diberi penjelasan melalui diagram yang ada di layer besar sekaligus contoh bahan baku sampai kepada zat kimia yang digunakan.
Ternyata kayu akasia itu dimasak terlebih dahulu dalam tungku setinggi 15-22 meter, volume 200-400 m3, tekanan 1,2 – 1,4 MPa dan temperature 2010 derajat celcius.
Bahan baku tersebut dicampur dengan zat kimia sehingga menjadi bubur kertas dengan komposisi sesuai permintaan pasar, kemudian ada juga yang dibuat kertas putih dengan kadar air 5 %, sampai kepada produk kertas foto copy bermerek Paper One. (noprio sandi)
Pabrik bagian dalam terlihat produksi tanpa henti. (noprio sandi)
Bahan baku dan proses produksi pulp diperlihatkan kepada Pewarta Kuansing oleh PT RAPP. (noprio sandi)
Pewarta diberi kenang-kenangan berupa kertas yang diterima Sekretaris Pewarta Desriandi Candra, S.Ip. (Noprio sandi)
Salah satu product RAPP kertas foto kopi merk paper one. (Noprio sandi)