Selasa, 14 Juni 2011

Edisi 4 Tahun 2011. Edisi Khusus Kampanye Mursini-Gumpita


Pangean Menyelamatkan Mursini-Gumpita, Menggelar Debat Kandidat
PANGEAN-Kecamatan Pangean dinilai oleh Gumpita sebagai kecamatan yang telah menyelamatkan pasangan Mursini-Gumpita. Karena kecamatan ini satu-satunya kecamatan yang telah berhasil melaksanakan debat kandidat setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak berhasil melaksanakan karena salah satu pasangan calon tidak bersedia.
Dimana-mana kata Gumpita, baik pemilihan presiden, gubernur atau bupati, selalu digelar debat kandidat, sehingga masyarakat tahu apa yang menjadi visi dan misi calon yang akan memimpin negeri mereka, namun disayangkan, KPU Kuantan Singingi tidak berhasil melaksanakan hal tersebut.
Ketidak berhasil tersebut erat kaitannya dengan salah satu pasangan calon tidak bersedia melaksanakan debat kandidat tersebut, sehingga debat kandidat tidak bisa dilaksanakan, pasangan Mursini-Gumpita kesat.
Namun kekesalan itu ada dewa penyelemat, dimana sejumlah mahasiswa asal Pangean bekerja sama dengan ninik mamak serta tokoh muda Pangean Ir. Mardianto Manan, MT telah melaksanakan debat kandidat di kecamatan mereka.
Pasangan Mursini-Gumpita hadir, sehingga debat yang lebih identik dengan dialog itu bisa menyerap aspirasi masyarakat serta berbagai pertanyaan masyarakat bisa jawab oleh pasangan Mursini-Gumpita, bukan penyampaian visi dan misi. “Pangean menyelamatkan kami,” tegasnya.
Bahkan Pangean menurut Gumpita berdasarkan hasil survey merupakan kecamatan yang diperkirakan memberikan dukungan tertinggi terhadap pasangan Mursini-Gumpita setelah Kecamatan Gunung Toar dan Kecamatan Benai.
Musini-Gumpita memang tidak punya dana, namun dia mengibaratkan perjuangan itu seperti perjuangan bambu runcing melawan meriam, jika memang nantinya berhasil, perjuangan mereka ini merupakan perjuangan yang memiliki sejarah penting di di Riau bahkan secara nasional, orang miskin mengalahkan yang kaya, uang tidak segala-galanya.
Mursini ditempat ini menyinggung masalah jalan yang dibutuhkan masyarakat Pangean, dia memahaminya dan dan jika terpilih akan memberikan priritas kepada kebutuhan jalan itu, termasuk akan menempatkan putra pangean dalam cabinet mereka yang akan dating, namun tidak disebutkan siapa orangnya.
Ditempat ini Mursini juga menyampaikan beberapa visi dan misi mereka sesuai dengan SERASI (Sumber Daya Manusia berkualitas, Ekonomi Kerakyatan, Rukun dan Nyaman, Aparatur dan Masyarakat Agamis serta Sarana Infrastruktur yang merata).
Salah program yang kongkrit akan dilaksanakan oleh mereka memberikan desa anggaran sebesar Rp 250 juta sampai 500 juta untuk 209 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi untuk percepatan pembangunan.
Sementara itu Ketua Fraksi Komisi D DPRD Riau H Syarif Hidayat yang juga tokoh masyarakat Pangean mengklarifikasi pernyataan salah seseorang terkait jembatan Pangean dibangun melalui APBD Kabupaten Kuantan Singingi melainkan itu merupakan hasil perjuangan mereka di DPRD Riau dengan anggaran dari APBD Provinsi Riau, bahkan dia mengatakan kalau jembatan itu hasil perjuangannya sendiri, dia sangat menyangkan kalau masih ada yang melakukan pembohongan publik.
Ditempat yang sama tokoh masyarakat Sentajo Jumlis, S.Pdi juga membakar semangat warga Pangean termasuk Marwan Yohanes yang menyebutkan penjabaran Pancasila dengan mengimpelemtasikannya dengan keadaan yang ada di Kuansing saat ini termasuk dalam kepemimpinan calon bupati yang akan dating.
Saifullah Aprianto ditempat ini juga membakar semangat masyarakat Pangean diantaranya mengatakan jika Mursini-Gumpita duduk yang akan dilakukan pertama menangkap Gayus.hal ini kaitannya dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuansing yang semakin hari semakin menurun, hanya Rp 18 milyar, padahal Kabupaten Rokan Hulu yang sama berdirinya dengan Kuansing telah memiliki PAD sebesar Rp 945 milyar.
Orasi politik juga disampaikan Jumlis, S.Pdi, Sariham, Sukemi dan Rustam Efendi. Rsutam Efendi mantan anggota DPRD Kuansing mengajak semua masyarakat Pangean untuk memilih Mursini-Gumpita meski berbagai aral melintang dirasakan, hal ini bisa didengar oleh arwah-arwah pendiri Pangean yang berada tidak jauh dari lapangan tersebut.
Rustam Efendi mengatakan kalau malam hari sebelum kampanye masih ada oknum yang tidak bertanggung jawab melarang masyarakat Pangean untuk hadir pada kampanye, lagi-lagi intimidasi mewarnai kampanye kali ini, namun niat masyarakat tidak surut, lapangan itu kembali banjir manusia.(noprio sandi)
Visi Misi Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi Periode 2001-2016 Pasangan Drs. Mursini, M.Si dan Gumpita, SP, M.Si

Visi
Terwujudnya “SERASI” di Kabupaten Kuantan Singingi menuju masyarakat yang sejahtera dan mandiri

(Sumber Daya Manusia berkualitas, Ekonomi Kerakyatan, Rukun dan Nyaman, Aparatur dan Masyarakat Agamis serta Sarana Infrastruktur yang merata)

Misi
  1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
  2. Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dan seluruh kekuatan ekonomi kerakyatan dengan tetap menjaga keseimbangan sumber daya alam bagi peningkatan ketahanan ekonomi
  3. Mewujudkan ketentraman, ketertiban dan kenyamanan dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara
  4. Mewujudkan pemerintahan yang baik, jujur, berakhlak mulia, bersih, berwibawa dan bertanggung jawab serta berdaya guna (Good Governance)
  5. Menumbuhkembangkan kehidupan beragama dengan keterbukaan, toleransi, rukun, aman dan damai
  6. Pembangunan Infrastruktur yang pro rakyat dan merata berdasarkan skala prioritas
  7. Mewujudkan pariwisata, seni dan budaya sebagai unggulan daerah dalam upaya mengembangkan kota pariwisata yang berbudaya
  8. Mengembangkan iklim investasi yang kondusif

Program Kerja 100 hari
Optimalisasi dan efisiensi kelembagaan Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi sesuai dengan Visi dan Misi yang “SERASI”

Membuat rancangan kebijakan pembangunan jangka pendek (1 tahun) dengan menengah (5 tahun) sesuai dengan potensi sumberdaya manusia dan sumberdaya alam.

Program Kerja 1 Tahun
Pendayagunaan aparatur pemerintah sesuai dengan keahlian untuk mewujudkan sumberdaya aparatur yang optimal, kapabel dan bertanggung jawab.

Evaluasi kegiatan dengan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dan kemampuan pemerintah daerah.

Perencanaan arah pembangunan jangka menengah sampai 2016


Sasaran Pokok
  1. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
  2. Meningkatkan perekonomian masyarakat
  3. Meningkatkan rasa aman dan damai.
  4. Meningkatkan aparatur daerah yang profesional dan berakhlak mulia
  5. Meningkatkan infrastruktur


Strategi
  1. Mengembangkan institusi sosial kemasyarakatan
  2. Meningkatkan mutu pendidikan
  3. Meningkatkan pelayanan kesehatan
  4. Melindungi hak-hak dan sumber ekonomi rakyat
  5. Mendorong pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
  6. Membangun kewirausahaan dan kemitraan
  7. Membangun infrastruktur
  8. Memelihara ketertiban dan stabilitas keamanan
  9. Mewujudkan pemerintah yang baik

Permasalahan dan Tantangan
  1. Kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah
  2. Pertumbuhan ekonomi yang masih rendah
  3. Masih terdapatnya ketegangan sosial di masyarakat
  4. Berkurangnya nilai dan etika keagamaan
  5. Sarana infrastruktur yang belum memadai

Program Jangka Menengah
  1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui Program Pendidikan, Kesehatan dan Keagamaan. Kesejahteraan tenaga pengajar serta pemberian kesempatan yang adil dan merata kepada pengajar untuk meningkatkan kualitasnya.
  2. Peningkatan swasembada pangan terutama padi dan jagung serta peningkatan agribisnis pertanian komoditi sayur dan buah-buahan, perkebunan, peremajaan kebun masyarakat, peternakan dan perikanan dalam arti luas, pemasaran, koperasi, usaha kecil dan menengah, lingkungan yang lestari dan berkesinambungan (sustainability development), pemanfaatan sumber daya kehutanan, pertambangan dan pertanian supaya pengembangan dan eksploitasi tetap mengacu kepada tertib hukum, administrasi dan tata ruang yang telah ditetapkan bersama.
  3. Penegakan hukum dan pengakuan Hak Azazi Manusia (HAM) dengan mencanangkan fasilitas kepastian hak atas tanah, peningkatan peran lembaga-lembaga bantuan hukum, pemberantasan KKN, pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat-obat terlarang, penyelesaian tapal batas, peningkatan perlindungan perempuan dan anak-anak terhadap aksi kekerasan, mendorong terciptanya rasa aman, kemudahan dan kepastian hukum bagi dunia usaha, serta jaminan hukum bagi hak adat.
  4. Penguatan tiga fungsi pemerintah daerah, yaitu fungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat, fungsi pengaturan, serta fungsi pengelolaan sumber daya aparatur pemerintah daerah.
Penguatan ketiga fungsi ini merupakan bagian dari terciptanya ketatapemerintahan yang efektif, dengan ditopang oleh pilar yang kokoh yang meliputi transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas.
  1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana kesehatan, optimalisasi tingkat kesejahteraan tenaga kesehatan, penambahan jumlah puskesmas keliling, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit. Termasuk didalamnya peningkatan kesadaran masyarakat akan pola hidup sehat dan pengelolaan lingkungan yang baik, peningkatan kesadaran generasi muda akan bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang, narkotika dan psikotropika, serta memantapkan kualitas program keluarga berencana.
  2. Percepatan pembangunan dan peningkatan jalan serta jembatan guna menembus isolasi sejumlah daerah
  3. Pengembangan potensi pariwisata berbentuk kekhasan kehidupan sosial budaya dan adat istiadat. Demikian juga wisata alam yang menyediakan taman nasional, arung jeram, kawasan sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang cukup mempesona. Mengembangkan dan mempromosikan pariwisata guna menarik minat para wisatawan dalam dan luar negeri. Menjaga kelestarian sejarah dan budaya maka perlu dengan mendirikan Museum, culture centre atau Perpustakaan Daerah.

KEBIJAKAN
  1. Memanfaatkan setiap unit sumberdaya yang ada di pemerintah dan masyarakat secara optimal guna memperoleh efisiensi dan efektivitas yang prima sehingga memberikan manfaat yang berkelanjutan.
  2. Meningkatkan kualitas setiap pelaksanaan program untuk menjamin perolehan output dan outcome yang terstandarisasi
  3. Membangun system pengawasan yang tepat sasaran dan berkelanjutan dalam kerangka menciptakan good governace



Teluk Kuantan, 21 Maret 2011

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Kuantan Singingi periode 2011-2016

Calon Bupati




Drs. H. Mursini, M.Si
Calon Wakil Bupati




Gumpita, SP, M.Si


Mursini Meneteskan Air Mata, Karena Tak Mampu Beli Baju Kaos

LUBUK JAMBI-Mengharukan, begitulah kesan kampanye di Kasang Kecamatan Kuantan Mudik. Air mata Mursini keluar di tempat itu, dipicu oleh rasa sedihnya tidak mampu membelikan satu helaipun baju kaos untuk simpatisannya. Mursini memang orang miskin, baju kaos yang ada merupakan sumbangan dari simpatisan itu sendiri.
Ketika memulai orasi di Kuantan Mudik Mursini mengatakan alasan dia maju pada pencalonan Bupati Kuantan Singingi 2011-2016, tidak lain karena saran dari sejumlah tokoh Kuansing, baik yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi maupun yang ada di perantauan, mereka datang silih berganti ke rumahnya, siang dan malam.
Apa kata sejumlah tokoh itu, kalau Mursini sayang dengan negeri ini majulah, maka pada akhirnya dia maju bersama Gumpita, namun langkah mereka tidak mulus, penuh dengan rintangan, bermacam halangan dihadapi agar mereka tidak maju.
Hambatan itu diantaranya kata Mursini, ketika deklarasi di lapangan Limuno Teluk Kuantan ada saja halangan agar dia tidak maju, namun langkah itu bisa diatasi sampai saat ditetapkan sebagai calon bersama Gumpita oleh KPU Kuansing.
Isu Mursini miskin, tidak ada uang, dia sadar. “Saya orang miskin,” tegasnya. Tak sehelaipun baju kaos yang dia belikan, tetapi baju kaos yang ada terlihat dipakai beberapa orang simpatisan merupakan partisipasi pendukung yang ingin perubahan.
Kalau ingin perubahan, Mursini mengajak semua kalangan bersatu padu memenangkan pemilukada Kuansing 7 April 2011 mendatang, termasuk kalangan PNS yang diharapkan netral dan tidak diintimidasi.
Gumpita di tempat ini mengemukakan kalau anggapan lawan politik mereka yang akan pacu surang tidaklah benar, lawan politik mereka ternyata mendapatkan perlawanan dari pasangan Mursini-Gumpita.
Gumpita agak kecewa dengan penyampaian visi dan misi mereka dalam sidang paripurna DPRD Kuansing 21 Maret lalu tidak bisa didengarkan oleh seluruh masyarakat Kuansing, karena Radio Pemerintah Daerah (RPD) secara tiba-tiba saja mengalami kerusakan.
Lagi-lagi Gumpita mengatakan kalau sampai hari itu mereka terus dizalimi oleh pihak-pihak yang menginginkan mereka kalah dengan cara yang tidak kestria, termasuk tidak adanya debat kandidat oleh KPU Kuansing, lagi-lagi pasangan Mursini-Gumpita tidak bisa menyampaikan apa yang menjadi program mereka.
Juru kampanye lain Sardiono mengatakan, Kecamatan Kuantan Mudik perlu dilakukan percepatan pembangunan terutama infrastruktur jalan, kondisi itu juga dialami mereka ketika melakukan sosialisasi melewati ruas jalan di Desa Pulau Binjai, kendaraan mereka terpuruk, diduga ada pihak-pihak yang ingin menggagalkan mereka melakukan sosialisasi ke sejumlah wilayah di Kuansing. Terpuruk disana sebagai pertanda menurut Sardiono perlu dilakukan perubahan.
Sardiono juga mengatakan dalam kampanye mereka kali ini dihadiri Plt. Sekda Drs. Muharman, M.Pd, namun kehadiran Muharman menurut Sardiono tidak disebutkan secara detail apa tujuannya.
Sayarif Hidayat, salah seorang anggota DPRD Provinsi Riau dari Fraksi PPP juga memberikan orasi di tempat ini, dia hanya menyarankan kepada masyarakat jangan takut kalau ingin perubahan terutama kepada kaum petani, buruh, guru.
Saifullah Aprianto, dalam orasi politiknya mengatakan kalau sosok Mursini merupakan sosok yang menjadi korban politik, ketika menjadi wakil bupati lima tahun yang lalu, satu tahun bertugas telah di non jobkan, dari mana SK non job tersebut tidak diketahui sama sekali.
Malah Saifullah yang lebih akrab dipanggil Iyan Tembak ini menceritakan tentang kisah Naga Bonar namun dia tidak menuding pemerintahan saat itu sama dengan Naga Bonar, dimana ada beberapa pangkat yang diberikan kepada anak buahnya, mulai dari Sersan Mayor, Kolonel Mayor, Kopral Mayor. “Asal Sobuik,” katanya.
Untuk itu Saifullah mengajak masyarakat untuk memilik Mursini-Gumpita pada 7 April mendatang dan jangan mau dibohongi oleh seseorang yang hanya mementingkan kepentingan pribadi.
Dia juga menyindir tentang pembangunan Sport Centre yang mencapai angka Rp 170 Milyar, jika 10 persen dari angka tersebut Rp 17 milyar bisa saja diidentikkan kebiasaan fee dalam sebuah namun dia tidak menuding pihak-pihak tertentu dapat fee dari proyek yang dinilainya tidak mendesak tersebut.
Saifullah menilai, pemimpin yang baik perlu melakukan pencegahan, terutama terkait permasalahan sengketa lahan 1.716 ha di kawasan Pucuk Rantau dengan salah satu perusahaan. (noprio sandi)




Gumpita Bantah Telah Bersepakat Dengan Lawan Politik

GUNUNG TOAR-Berkampanye di tempat kelahiran calon bupati Mursini, calon wakil bupati Gumpita membantah isu dirinya telah bersepakat untuk mendukung pasangan lain. Isu bersepakat itu dibuat lawan politik karena dinilai tidak punya cara lain lagi untuk mengalahkan Mursini-Gumpita.
Informasi itu menurut Gumpita tidak bertanggung jawab, bahkan dirinya banyak mendapatkan SMS, atau telpon termasuk dari Saifullah Aprianto yang meragukan kalau dirinya telah ada kesepakatan dengan lawan politik. “Fitnah semata”, tegasnya.
Mursini di kampong halamannya kembali mengungkapkan kalau isu kemiskinan kembali digunakan lawan politik untuk menjatuhkannya, bahkan disebut tidak akan sanggup melaksanakan kampanye, namun kondisi itu sebaliknya, dimana-mana melaksanakan kampanye pendukung selalu ramai.
Orator lain, H Nurlisman mantan anggota DPRD Kuansing melarutkan masyarakat Gunung Toar terkait kejujuran hati mendobrak semangat baru untuk perubahan, termasuk orator dari tokoh masyarakat Sentajo Jumlis, S.Pdi.
Saifullah Aprianto ditempat ini malah membeberkan keborokan Kuansing, dimana saat ini katanya Kuansing telah karam dengan devisit anggaran Rp 71 milyar, termasuk adanya hutang kepada sejumlah kontraktor yang belum dibayar.
Saifullah juga mengajak masyarakat untuk menciptakan pemimpin yang takut kepada rakyatnya bukan rakyat yang takut kepada pemimpin, dan figure pemimpin yang takut pada masyarakatnya ternyata ada pada diri Mursini-Gumpita.
Siafullah juga menyayangkan jembatan gantung yang ada di Desa Sawah Teluk Kuantan yang juga belum selesai-selesai pengerjaannya, padahal kebutuhan jembatan itu belum mendesak, karena baru bersifat untuk memberikan kesan “rancak di lobuah”, sementara masyarakat Kecamatan Gunung Toar belum memiliki jembatan sama sekali.
Saifullah juga mengkritik keberadaan Sport Centre yang belum saatnya dibangun di Kuansing karena belum mendesak, padahal jika ada pertandingan sepakbola masyarakat juga membeli karcis, harga tiket mencapai Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu, bahkan ada oknum anggota DPRD yang menjual tiket tersebut.
Sariono pada kesempatan tersebut menegaskan kalau pasangan Mursini-Gumpita menang tidak akan terjadi lagi cicil mencicil dana kesra kepada pegawai melainkan akan dibayarkan sesuai aturan yang ada.
Sardiono sangat menyangkan masih adanya intimidasi dari pihak yang tidak bertanggung jawab terhadap konsituen pasangan Mursini-Gumpita, Sardiono menjadi kesal, bahkan dia sempat berkata siapa yang melakukan intimidasi akan berhadapan dengan Sardiono.
Sardiono juga menyangkan tindakan oknum tertentu yang memanfaatkan gas elpiji 3 kg bantuan pemerintah pusat melalui Pertamina dijadikan alat politik untuk membujuk masyarakat, sebaiknya hal ini diluruskan sesuai ketentua yang berlaku.
Sardiono juga menyangkan pembayaran dana operasional sekolah yang dibayarkan pada tahun tertentu hanya Rp 20 juta padahal seharusnya dibayar Rp 120 juta yang terus menurun dari yang pernah ada Rp 120 juta.
Marwan Yohanis juga memberitahukan pada kesempatan tersebut kalau dirinya telah membangun gedung serba guna Kecamatan Gunung Toar dengan anggaran Rp 1,2 milyar, namun pembayarannya belum selesai oleh Pemkab Kuansing.(noprio sandi)


Mursini-Gumpita Kecolongan di Sungai Sirih

SINGINGI-Kecolongan, hanya itu kata-kata yang bisa keluar dari sejumlah rombongan tim pemenangan Mursini-Gumpita di Desa Sungai Sirih (F4) Kecamatan Singingi. Betapa tidak, ketika rombongan dating, lapangan tempat kampanye kosong melompong, belum ada masa sama sekali.
Mursini sendiri mengatakan kalau dirinya hanya menduga akan ada 50 orang yang datang dalam kampanye kali ini karena takut, dugaan itu salah, karena masih banyak yang berani hadir.
Tidak boleh takut, karena dalam UUD 1945 dijelaskan Mursini setiap warga negara berhak untuk hadir, berhak untuk mengeluarkan pendapat, hak untuk tinggal disuatu tempat di Indonesia ini.
Tidak hanya UUD 1945, tetapi Undang-Undang tentang Hak Azazi Manusia (HAM) juga menegaskan kalau setiap warga negara berhak untuk tinggal dimana saja. Kalau masyarakat Desa Sungai Sirih masih diintimidasi oleh pihak-pihak tertentu, Mursini menilai telah terjadi pelanggaran HAM.
Ditempat ini perlu adanya pendidikan politik bagi masyarakat untuk mencerdaskan masyarakat bukan untuk membodoh-bodohi masyarakat, kehadirannya ditempat itu salah satunya untuk memberikan pendidikan politik kepada masyarakat.
Mursini juga berjanji akan merperjuangkan pupuk bagi petani, dimana telah dikatakan tokoh masyarakat Jawa Kuansing Imam Suroyo kalau petani dikawasan ekstran tersebut mengalami kesulitan pupuk.
Gumpita ditempat ini, meski kecolongan, dia tetap semangat memberikan orasi politik, dia memulai dari kondisi jalan yang sangat tidak layak, padahal pihak-pihak tertentu mengklaim kalau daerah itu menjadi lumbung mereka.
Gumpita menilai, kondisi itu diperburuk dengan sedikitnya orang yang hadir dalam kampanye kali ini, Gumpita menilai terjadi kemunduran demokrasi di kawasan tersebut, padahal sebelumnya berdasarkan pemberitahuan dari tokoh Nahdatul Ulama Kuansing yang juga Ketua PKNU Riau Drs. Suhardiman Amby, lokasi ini ramai jika ada kampanye.
Suhardiman Amby dan K.H Iman Suroyo dalam kesempatan tersebut mengajak kaum Nahdiyin agar memenangkan pasangan Mursini-Gumpita 7 April mendatang, dimana pada tahun 1998 tokoh masyarakat keturunan Jawa di Kuansing juga punya andil dalam pembentukan kabupaten ini bersama mantan Sekda Kuansing Drs Ris Hasan.
Jurkam Hj Juhdia Lukman Aima berjanji jika pasangan Mursini-Gumpita menang akan mengaktifkan Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) bahakan akan memperjuangkan gedung itu ada di Kuansing, termasuk memiliki agenda untuk mengundang ibu-ibu yang tergabung dalam BKMT desa secara bergantian tersebut untuk hadir kekediaman rumah dinas bupati melaksanakan pengajian.
Saifullah Aprianto dalam orasi politiknya menyampaikan kalau saat itu Bupati Kuansing telah dipegang Asisten I Provinsi Riau Abdul Latif, SH, MH sebagai pelaksana harian bupati selama bupati dan wakil bupati melaksanakan kampanye.
Saifullah mengatakan kalau masyarakat di Sungai Sirih mendapatkan intimidasi, bahkan informasi itu didapatnya dari komunikasi orari yang mereka punya, tindakan oknum ini sangat disayangkannya.
Saifullah juga menyayangkan minimnya pembangunan yang didapat kawasan ekstransmigrasi, padahal mereka merupakan penyumbang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang cukup besar.
Tokoh masyarakat Jawa Gunarto dalam kesempatan tersebut mengatakan kalau dalam pemilu kada lima tahun yang lalu dirinya merupakan pendukung pasangan Sukarmis-Mursini, padahal partai mereka Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendukung Erisman, sehingga akhirnya dia kena Pergantian Antar Waktu (PAW).
Gunarto mengaitkan kondisi itu dengan kondisi sekarang, dimana dirinya saat ini mendukung pasangan nomor urut 2 Mursini-Gumpita, dukungan ini diharapkan akan membawa kebaikan warga Jawa yang ada di Kuansing.
Dimana dalam membuka lahan di kawasan ekstransmigrasi ini dikisahkan Gunarto tidaklah mudah, ada mati tertimpa kayu, ada yang mati karena penyakit malaria, ada yang mati diinjak gajah, namun demikian kehadiran masyarakat Jawa di Kuansing ini memberikan kontribusi pajak yang cukup besar bagi Kuansing.
Besarnya pajak tersebut menurut Gunarto belum membawa  kebaikan, pembangunan masih vakum, makanya pasangan Mursini-Gumpita akan memperbaiki berbagai kekurangan infrastruktur itu, jalan yang keriting, jembatan yang kayu, ditambah nantinya dana ADD yang semula Rp 50 juta perdesa akan ditingkatkan Rp 250 juta sampai Rp 500 juta.
Karena tidak memiliki masa yang memuaskan, rombongan tim sukses Musini-Gumpita pulang dengan lesu, mereka terdiam sampai di Teluk Kuantan, tidak terkecuali pasangan Mursini-Gumpita.
Sesampai di Teluk Kuantan, Mursini terlihat tegar dan tersenyum, dia mengatakan ada tiga penyebab tidak adanya masa di Desa Sungai Sirih, pertama karena tim pemenangan di sana kurang sosialisasi, kedua adanya pemberitahuan kalau kampanye ditempat tersebut batal dan yang ketiga adanya intimidasi.
Mursini di luar rumahnya masih sempat mengajak tim lainnya untuk main catur, kebetulan ada catur di dekat tempat duduk tersebut, bahkan dia terlihat santai saja dengan kondisi yang baru saja dialami.
Sejumlah tim tersentak, Ketua Tim Pemenangan Sukemi S.Ag dalam perjalalan pulang dari Sungai Sirih terlihat gundah, sekali-sekali dia bergumam, “konai awak di siko”, dan saat itu dia malah rindu terhadap goreng pisang warga ekstransmigrasi, namun tidak ditemukannya, karena panjangnya rombongan yang lewat dan sulit untuk singgah. (noprio sandi)



Jembatan Pontong Cerenti Jadi Komoditas Politik

Rangka Jembatan Tidak Diurus dan Sampai ke Kalimantan
CERENTI-Tidak kunjung selesainya pembangunan jembatan Cerenti di Sikakak menjadi komoditas politik pasangan Mursini-Gumpita ketika kampanye di Kampung Baru Cerenti. Ketidaksiapan jembatan itu dikatakan Mursini karena pemerintah tidak mengurus jembatan itu.
Dalam orasi politiknya, Mursini mengatakan kalau jembatan Cerenti sebenarnya pada tahun 2010 telah bisa disiapkan, karena rangkanya telah tersedia di Dirjen Bina Marga pusat, tapi karena tidak diurus rangka jembatan tersebut sampai ke Kalimantan.
Mendengar penyebab jembatan Cerenti tidak kunjung selesai itu membuat emosi masyarakat terbakar, mereka merasa seakan pembangunan yang dinilai sangat penting itu telah disia-siakan oleh pemerintah selama ini.
Gumpita dalam orasi politiknya jika mereka terpilih menjamin penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) bersih dari KKN, mereka tidak menjadi bupati Gunung Toar atau Wakil Bupati Benai, melainkan menjadi bupati dan wakil bupati Kabupaten Kuantan Singingi.
Terkait jembatan Cerenti, Gumpita mengatakan kalau beberapa masyarakat yang ditemuinya pernah mengatakan kalau apakah mereka masih di anggap orang Kabupaten Kuantan Singingi sehingga mengapa jembatan mereka tidak kunjung siap.
Jumlis, S.Pdi, tokoh masyarakat Sentajo dalam orasi politiknya mengatakan 23 tahun kepemimpinan Rasulullah Muhammad S.A.W tetap baik, karena cara memimpinya memiliki suri tauladan yang baik.
Suri tauladan itu Siddiq/ benar dalam berbicara, Amanah/dapat dipercaya, Fatanah/cerdas, Balaqa/Tabliq/menyampaikan, sosok kepemimpinan nabi Muhammad S.A.W itu diharapkan bisa ditiru oleh Mursini-Gumpita jika memimpin Kuansing mendatang.
Suhardiman Amby dalam orasi politiknya mengatakan dirinya berani pasang badan dengan pasangan Mursini-Gumpita karena pasangan ini dinilainya bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat, karena sudah tiga orang anggota DPRD Kuansing asal Kecamatan Cerenti, namun aspirasi masyarakat itu belum juga bisa diperjuangkan.
Anggota DPRD Kuansing dari Partai Indonesia Sejahtera (PIS) Yurman mengatakan meski saat ini telah ada 3 orang anggota DPRD Kuansing asal Cerenti, namun mereka juga tidak bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat di Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi.
Oleh sebab itu untuk bisa memuluskan perjuangan masyarakat melalui anggota DPRD tersebut diharapkannya perlu dilakukan perubahan dengan memilih Mursini-Gumpita untuk menjadi calon bupati dan wakil bupati.
Chaidir Arifin dalam kesempatan tersebut cukup prihatin dengan jembatan Cerenti yang tak kunjung selesai sejak masa bupati Kuansing Drs. H. Asrul Ja’afar, tidak dilanjutkan.
Marwan Yohanis kembali mengulas tentang Pancasila, diantaranya perlu adanya rasa persatuan, dimana wilayah Kuansing merupakan wilayah yang terbentang mulai Pesikaian Cerenti, Tanjung Pauh, Pucuk Rantau serta Hulu Kuantan perlu dipersatukan dibawah kepemimpinan Mursini-Gumpita. (noprio sandi)


Mursini-Gumpita Pakai Blangkon, Orasi Politik Santun

SUKA MAJU-Mursini-Gumpita di Desa Suka Maju Kecamatan Singingi Hilir di atas pentas terlihat memakai blangkon kepalanya. Akibat pemakaian blangkon ini, orasi politik mereka menjadi santun dan lemah lembut seperti tabiat warga Jawa di kawasan ekstran.
Hal itu diakui sendiri Gumpita saat orasi politiknya, kampanye kali ini agak berbeda dengan kampanye-kampanye lainnya. “Lebih adem, dipakaikan blangkon, selalu bertutur lembut, ramah,” kata Gumpita.
Kelembutan tutur itu, tergambar dalam orasi politik Gumpita, termasuk caranya menyampaikan kepada masyarakat disana kalau dirinya agak telat sampai ke tempat lokasi kampanye karena diluar dugaan, waktu tempuh yang diperkirakan hanya 2,5 jam ternyata melebihi batas waktunya dikarenakan jalan berlobang dan tidak bisa memacu kendaraan, kedepan, jika mereka menang, perbaikan jalan ini menjadi tanggung jawab mereka.
Akibat jalan yang kurang baik itu juga, Gumpita mendengar kalau masih ada ibu hamil yang meninggal karena terlambatnya penanganan, jarak yang sangat jauh dari ibu kota Teluk Kuantan. “Terlambat sampai ke rumah sakit karena jalan buruh,” katanya.
Gumpita yang mengaku punya basic pertanian dengan menyelesaikan ilmu pertanian S1 di Universitas Riau Fakultas Pertanian serta juga bersala dari orang kampung, dan juga saat ini menjadi dosen di Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR), cukup mengerti tentang keberadaan petani.
Diantaranya terkait kondisi jalan yang rusak tadi, dimana jika jalan rusak, buah sawit bisa busuk sebelum sampai ke pabrik, karena masyarakat disekitar lokasi itu merupakan petani kelapa sawit, sehingga berpengaruh terhadap turunya harga penjualan yang membuat petani merugi.
Gumpita juga menyayangkan turunnya harga karet dan kelapa sawit yang tidak menjadi perhatian pemerintah, jika mereka menang, mereka akan melakukan intervensi untuk mempertahankan harga karet dan sawit supaya petani tidak merugi.
Disamping itu, jika mereka menang, pasangan Mursini-Gumpita akan menyediakan pupuk bersubsidi, hal itu terkait besarnya dana APBD Kuansing mencapai Rp 860 Milyar, padahal usulan ini telah disampaikan sejumlah wakil rakyat namun belum juga berhasil. Kuansing belum butuh Sport Centre dengan biaya mencapai Rp 200 milyar, tetapi yang dibutuhkan masyarakat salah satunya pupuk bersubsidi.
Ditambahkannya, karena sebagai dosen, Gumpita mengaku banyak warga ekstransmigrasi yang menjadi mahasiswanya, malahan mereka memiliki prestasi yang sangat baik, termasuk salah seorang anak Ketua Dewan Suro Nahdatul Ulama (NU) Kuansing Imam Suroyo yang lulus dengan prediket cumlaude, namun tidak lulus dalam penerimaan CPNS.
Jika mereka menang, pasangan Mursini-Gumpita menjamin penerimaan CPNS akan bersih sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga anak-anak Kuansing yang cerdas akan mendapatkan kesempatan yang sama dalam peluang CPNS tersebut, termasuk warga esktran.
Sementara itu, Mursini juga terlihat memakai blangkon, dia juga menyinggung terkait adanya ibu hamil yang meninggal, sehingga jika mereka menang, sejumlah tenaga medis yang kurang di Kuansing akan ditambah terutama Dokter Anastesi, karena untuk melakukan operasi dibutuhkan beberapa orang dokter spesialis, diantaranya spesialis kandungan, spesialis bedah umum, serta beberapa tenaga medis pendukung lainnya.
Ditempat itu ternyata juga ada jurkam asal Kabupaten Kampar dan juga pengusaha dari DPW PPP Riau Aziz Zainal, SH, MM, dia mengatakan jika Mursini-Gumpita menang, akan mengatasi kondisi jalan yang buruk ditengah masyarakat ekstransimigrasi dengan mengerahkan sejumlah alat berat miliknya. “Begitu mendengar Mursini-Gumpita menang, saya akan stanbaykan alat berat selama 2 minggu untuk memperbaiki jalan disekitar sini,” katanya yang disambut tepuk tangan yang meriah dari masyarakat.
Bahkan tidak tanggung-tanggung, jika Mursini-Gumpita menang juga, Aziz berencana akan membuat salah satu pabrik di sekitar Suka Maju Singingi Hilir, sehingga orang sekitar itu bisa bekerja, kebetulan dia telah memiliki pabrik aspal, semen serta pabrik lainnya diberbagai kabupaten Riau.
Ketua Dewan Suro Nahdatul Ulama (NU) Kuansing Imam Suroyo menjabarkan kalau berdirinya Kabupaten Kuantan Singingi waktu itu ada andil warga ekstransmigrasi sehingga wajar jika warga esktransmigrasi memiliki hak secara konstitusional dan Hak Azazi Manusia (HAM), dan juga berhak untuk mendapatkan pupuk, pupuk sangat sulit didapat, jika ada harganya mahal, kadang ada harga murah ternyata pupuk palsu.
Suhardiman Amby yang juga pernah mencalonkan diri menjadi bupati Kuansing lima tahun yang lalu ditempat itu menghimbau kepada kaum nahdiyin termasuk para kiai agar memilih pasangan nomor urut 2 dengan melakukan gerakan 1.000 tahajjud, agar mendapatkan pemimpin yang jujur dan bisa menjadi imam.
Sardiono dalam kesempatan yang sama mengklarifikasi pernyataan sejumlah pihak kalau anggota DPRD tidak ada apa-apanya. Klarifikasi tersebut terkait adanya sejumlah pembangunan di Suka Maju termasuk listrik dan puskesmas yang dikatakan tidak ada perjuangan anggota DPRD.
Padahal anggota DPRD asal Suka Maju Gunarto menurut Sardiono mempunyai peran yang sangat penting dalam perolehan pembangunan tersebut, bukan oleh pihak lain, dimana listrik merupakan bergabung dengan jaringan dari Kabupaten Kampar, sehingga masyarakat disana membayar listrik ke Kabupaten Kampar.
Sardiono juga mengatakan, kalau banyaknya bengkel di kawasan ekstran disebabkan karena banyaknya jalan rusak, sehingga bagi masyarakat yang membeli kendaraan, tidak lama kendaraan itu menjadi rusak. (noprio sandi)
Pucuk Rantau Kaya, Tapi Belum Untuk Masyarakat

Almarhum Maramis Titip Pesan Agar Dijadikan Kecamatan
IBUL-Kawasan Pucuk Rantau merupakan kawasan yang memiliki kekayaan sumber daya alam melimpah. Namun sayang kekayaan alam yang melimpah tersebut belum dinikmati masyarakat setempat, tapi baru sebatas kepada pihak-pihak tertentu, sementara masyarakatnya tetap miskin.
Setidaknya hal tersebut menjadi bahan menarik bagi sejumlah juru kampanye, pasangan Mursini-Gumpita di Desa Ibul Kecamatan Kuantan Mudik, betapa tidak, kawasan itu yang terbentang perkebunan, kekayaan batu bara serta sejumlah kekayaan alam lainnya hanya bisa dilihat oleh masyarakat setempat.
Malangnya nasib masyarakat di Pucuk Rantau ini diperparah oleh kurangnya perhatian pemerintah terutama terhadap infrastruktur jalan serta penerangan listrik PLN, sehingga kalau siang mandi debu, malam gelap gulita.
Calon Bupati Mursini ditempat itu sempat menjanjikan akan membuat jalan di kawasan Pucuk Rantau ini jika mereka terpilih menjadi bupati dan wakil bupati 7 April mendatang, karena jalan merupakan urat nadi perekonomian masyarakat.
Mursini juga akan membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan mereka diatas kekayaan alam yang mereka miliki, sehingga kekayaan alam tersebut tidak hanya dinikmati segelintir orang atau orang-orang tertentu saja.
Gumpita dalam orasi politiknya di kawasan ini berjanji akan memperjuangkan pembentukan kecamatan Pucuk Rantau, sehingga dengan adanya kecamatan itu akan memperpendek rentang kendali antara masyarakat dengan pemerintah, sehingga masyarakat jika berurusan tidak terlalu jauh lagi.
Gumpita juga menyinggung masalah kemelut masyarakat dengan perusahaan beberapa waktu lalu yang melibatkan aparat keamanan, mereka berjanji tidak akan membiarkan lagi nyawa masyarakat melayang dan akan diakhiri 7 April mendatang.
Gumpita juga mengatakan dari atas panggung kalau kampanye kali ini mantan Bupati Kuansing Drs H Asrul Ja’afar juga hadir, sebagai pertanda memberikan dukungan moril yang kuat kepada masyarakat Pucuk Rantau agar bersama-sama memenangkan pemilukada Kuansing dengan mencoblos nomor 2.
Ditempat itu ternyata untuk pertama kalinya ibu Hj Emi Mursini dan Intan Gumpita menyumbang suara emas mereka, otomatis kondisi ini menambah semarak kampanye di kawasan Pucuk Rantau.
Ditempat ini juga Saifullah Aprianto juga berorasi membakar semangat masyarakat Pucuk Rantau, lagi-lagi gaya orasi yang seakan-akan masyarakat dalam kondisi terzalimi oleh pihak pemerintah berkuasa untuk bangkit dan melawan pemerintah berkuasa tersebut agar tumbang atas kezalimannya itu dengan membuka berbagai aib pemerintah.
Dia mengatakan, masalah lahan seluas 1.716 ha yang menjadi akar sengketa antara masyarakat Pucuk Rantau dengan salah satu perusahaan bukan tidak bisa diselesaikan, melainkan pemerintah tidak mau menyelesaikannya.
Bahkan kekayaan alam seperti batu bara yang dimiliki oleh kawasan ini hanya memberikan keuntungan bagi oknum tertentu, sementara masyarakat desa tidak dapat apa-apa, seharusnya ada fee untuk pemerintah desa dan orang adapt.
Isu listrik kembali diluruskan Saifullah, karena beberapa pihak menggunakan isu listrik untuk mendapatkan simpati masyarakat, padahal listrik telah menjadi kewenangan PLN bukan kewenangan Pemkab Kuansing.
Saifullah juga memberikan alasannya memberikan dukungan kepada Mursini-Gumpita, dikarenakan pasangan ini akan memacu percepatan pembangunan Pucuk Rantau, akan menyelesaikan masalah perkebunan masyarakat dengan perusahaan dengan jalan diplomasi bukan dengan jalan kekerasan, akan memperjuangkan upah minimum sesuai ketentuan yang berlaku, mengusahakan agar perusahaan yang ada di kawasan Pucuk Rantau ada kontribusinya kepada masyarakat.
Orasi Saifullah sempat terganggu oleh sound system yang rusak, meski demikian, mereka tetap semangat dalam berupaya memenangkan pasangan nomor urut 2 Mursini-Gumpita.
Ditempat itu, Suhardiman Amby calon bupati tahun 2006-2011 lalu yang tidak berhasil duduk juga menyampaikan orasi politiknya, dia merasa prihatin dengan kondisi masyarakat Pucuk Rantau yang jika siang mandi debu, dan jika malam gelap gulita.
Suhardiman juga menyayangkan sampai saat ini pembunuh salah seorang warga Pucuk Rantau belum juga terungkap karena memperjuangkan hak-hak mereka, sehingga sampai hari itu tidak juga ditangkap pembunuh tersebut.
Dalam pada itu tokoh politik PPP Sardiono A.Md mengatakan kepada masyarakat Pucuk Rantau kalau almarhum Maramis (mantan anggota DPRD Kuansing dari Partai Patriot Pancasila asal Pucuk Rantau) pernah berpesan kepadanya agar memperjuangkan Pucuk Rantau menjadi kecamatan.
Karena Pucuk Rantau sudah layak menjadi kecamatan, pesan dan amanat tersebut diakui Sardiono tidak diperjuangkan sendiri melainkan perlu persatuan dan kesatuan masyarakat Pucuk Rantau dengan memenangkan pasangan Mursini-Gumpita pada 7 April mendatang.
Tidak kalah ketinggalan, Juprisal dari Partai Gerindra yang selama ini terkenal dengan salah satu kandidat ternyata memberikan dukungan kepada pasangan Mursini-Gumpita, dia mengatakan kawasan Pucuk Rantau belum merdeka, karena belum memiliki listrik, bahkan isu listrik terus menjadi komoditas politik setiap lima tahun.
Ditempat itu, Amrinul S.Pdi Datuak Lenggang, tokoh Persatuan Tarbiyah Islamiyah ternyata juga memberikan dukungan kepada pasangan Mursini-Gumpita, dia bahkan menegaskan kalau tidak ada organisasi yang dilibatkan dalam politik termasuk untuk memilih salah satu calon.
Tokoh masyarakat M. Rianis menyampaikan pernyataan sikap masyarakat Pucuk Rantau kalau mereka bersedia mendukung kepemimpinan Mursini-Gumpita pada pemilihan yang akan dating.
Sebelum sampai ke lokasi kampanye, rombongan makan bersama di Desa Banjar Padang, dan sebagian dari mereka melakukan sholat di Masjid Nurul Ulya, setelah itu baru melanjutkan perjalanan menuju lokasi kampanye. (noprio sandi)


Maju Tak Gentar Membela Yang Benar

INUMAN-Mengharukan, tokoh masyarakat Kuansing Soemardi Taher dan Suhardiman Amby menyanyikan lagu kebangsaan “Maju Tak Gentar” didepan ribuan simpatisan pasangan Mursini-Gumpita. Lagu itu diiringi musik, massa yang ada ikut terhanyut, seakan mereka menjadi prajurit pembela kebenaran.
Itu bagian dari orasi politik yang dilakukan tokoh Inuman dan juga tokoh nasional Soemardi Taher di lapangan Desa Pulau Busuk Kecamatan Inuman, tokoh ini terlihat semangat untuk memenangkan pasangan Mursini-Gumpita di Kuansing. “Bukan maju tak gentar membela yang bayar,” katanya.
Ditempat itu, Soemardi menyatakan salut dengan Gumpita, pada beberapa tahun yang lalu, mereka sama-sama mau maju menjadi Dewan Perwakilan Daerah, Gumpita mendatangi kediaman Soemardi Taher, dan menyatakan juga akan maju dalam pertarungan DPD itu.
Lalu Soermardi mengatakan, silahkan maju, tidak dihalangi, namun akhirnya yang berhasil duduk adalah Soemardi Taher, namun ternyata di Kuansing sendiri yang memperoleh suara terbanyak Gumpita.
Jika pasangan Mursini-Gumpita menang, Soemardi Taher berharap kepada mereka akan memberikan pekerjaan kepada masyarakat yang tidak punya pekerjaan, menyediakan tanah untuk pertanian, memberikan bantuan bibit ikan, membantu peternak.
Ditempat ini, Soemardi Taher juga meminta untuk menghentikan korupsi di Kuansing dalam bentuk apapun. “Hentikan korupsi di Kuansing,” kata Soemardi Taher disambut tepuk tangan riuh masyarakat.
Soemardi juga menyayangkan masih ada pihak tertentu yang melibatkan guru untuk memenangkan pemilukada, padahal keberadaan guru ini telah diatur dalam Undang-Undang Guru dan Dosen, guru tidak boleh diintimidasi. “Tidak boleh diintimidasi, mereka dilindungi undang-undang,” tegas Soemardi yang juga Sekjen Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pusat.
Gumpita membenarkan apa yang diucapkan Soemardi Taher, dan juga dia mengaku telah mengenal Suhardiman Amby sejak dibangku kuliah, dengan demikian, dia menjelaskan kepada masyarakat, kalau dirinya memiliki hubungan kedekatan dengan sejumlah tokoh Kuansing.
Sementara Mursini meminta kepada masyarakat jika menemukan pihak-pihak yang melakukan intimidasi, agar mencatatnya dan melaporkan kepada pihak yang berwenang, karena di Indonesia juga Komisi Hak Azazi Manusia. (noprio sandi)



Kampanye Dialogis Ala Gumpita

BUKIT RAYA-Dengan memakai blangkon, Gumpita pergi ke Desa Bukit Raya Kecamatan Singingi Hilir dalam rangkaian kampanye dialogis. Sekitar 50 orang laki-laki warga disana ikut bergabung, diatas hamparan tikar, sementara beberapa orang ibu-ibu duduk diteras rumah milik H. Tarwan.
Kampanye dialogis itu pada awalnya juga dihadiri istri Gumpita Intan Gumpita, namun karena salah satu dari dua orang anaknya sakit, sang istri pulang terlebih dahulu, perjuangan yang sangat keras, untuk melakukan perubahan di Kuansing.
Sebelum kampanye dialogis, Gumpita sholat Isya disekitar lokasi, dan berbincang-bincang dengan imam masjid Ahmad Rifai’ sambil menunggu kesiapan acara, setelah masyarakat terkumpul, dia menuju lokasi acara.
Ternyata perbincangan singkat Gumpita dengan imam masjid Imam Rifai’ tadi tidak sembarang perbincangan, hal itu dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui kondisi masyarakat setempat sehingga banyak hal yang bisa dikembangkan dalam dialog.
Gumpitapun berjalan ke tempat acara, acara belum dimulai, masyarakat yang sudah duduk berkumpul masih meminta warga beberapa saat sambil menunggu masyarakat yang ada dari Desa Muara Bahan, ternyata mereka juga mau bergabung.
Setelah semua yang ditunggu sudah datang, koordinator tim pemenangan Mursini-Gumpita bernama Marsudi membuka pembicaraan dan menjelaskan maksud kedatangan mereka, diantaranya langsung bertemu dengan Gumpita calon wakil bupati pasangan nomor urut 2.
Setelah diberi waktu, Gumpita bercerita, kalau pencalonan dirinya sebenarnya telah direncanakan dari jauh hari, dan satu pasang kandidat bupati Kuansing Sukarmis-Zulkifli sudah mengkristal, dan setelah itu menyusul pasangan Mursini-Ali Rahman.
Mendengar sudah ada dua pasang, Gumpitapun mundur secara teratur dari rencana pencalonannya, karena dia berpendapat, kalau ingin mengalahkan pasangan Sukarmis-Zulkifli harus ada dua pasang calon, kalau lebih akan menguntungkan Sukarmis-Zulkifli.
Maka dirinyapun telah pergi ke kawasan Timur Tengah Oman, Dubai untuk urusan KONI bersama Gubernur Riau H.M Rusli Zainal, SE, MP, tahu-tahu ketika deklarasi Ali Rahman yang menjadi pasangan Mursini mengundurkan diri secara mendadak.
Maka akibat pengunduran diri itu, Mursini yang berasal dari Gunung Toar memiliki beberapa orang alternative kandidat wakil, dengan syarat warga Benai sampai ke Cerenti atau warga ekstransmigrasi, maka mengerucutlah delapan nama, Suhardiman Amby, Abu Bakar Siddiq, Mardianto Manan, Warsito (warga ekstran), Marwan Yohanis dan Gumpita serta yang lainnya, hanya dalam waktu singkat untuk menentukan pilihan.
Maka pilihan Mursini waktu itu jatuh kepada Gumpita, padahal dia baru saja pulang dari Oman, Dubai. Maka sejak tanggal 2 Januari sampai 20 Maret 2011 dirinya telah berkunjung ke 183 titik di Kuansing.
Maka setelah memasuki masa kampanye, Gumpita menginginkan masyarakat Kuansing cerdas dalam berpolitik, dengan mengubah trend kampanye yang sifatnya hiburan kepada kampanye yang dialogis, bertemu masyarakat langsung. “Perlu dibangun tradisi ini,” katanya disamping kampanye terbuka juga diperlukan.
Maka dari hasil sejumlah dialognya bersama masyarakat diketahuilah ternyata pemerataan pembangunan sangat jauh dari harapan masyarakat, gerbang masuk kota Teluk Kuantan pada tiga lokasi arah Pekanbaru, Sumbar dan Inhu itu seakan menjadi patok ketidakadilan pembangunan, seakan-akan pembangunan hanya ada ditengah kota Teluk Kuantan saja. “Yang berada dipinggir jauh dari harapan,” tirunya.
Kampanye dialogis terus dilakukan, bahkan ketika ketika kampanye terbuka ke Desa Ibul Pucuk Rantau, dirinya pulang lewat SP5 Kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat, dan baru sampai di kediamannya Benai jam 3.00 WIB pagi.
Di perbatasan antara Kabupaten Kuansing dengan Dharmasraya ini, Gumpita juga melihat kejanggalan, Kabupaten Dharmasraya hanya memiliki APBD Rp 300 M sampai Rp 400 milyar jalanya sangat bagus, tetapi mengapa Kabupaten Kuantan Singingi yang memiliki APBD mencapai Rp 860 milyar tidak bisa berbuat seperti mereka.
Sehingga begitu juga dengan jalan yang ada di Kuansing termasuk di kawasan ekstransmigrasi, ini perlu diperbaiki dengan anggaran yang dimiliki Kuansing, karena beberapa kewajiban pemerintah untuk membangun fasilitas umum tidak bisa dilakukan oleh masyarakat seperti membuat jalan, rumah sakit. “Fasilitas umum tanggung jawab pemerintah,” katanya.
Lalu untuk apa katanya dibangun Sport Centre, pembangunan itu hanya menimbulkan kesan bangga Kuansing dimata orang lain, padahal masyarakatnya masih menderita karena tidak disentuh pembangunan.
Makanya ditempat itu, Gumpita mengatakan jika mereka terpilih, mereka akan menggelontorkan dana desa Rp 250 juta sampai Rp 500 juta perdesa, sehingga apa yang menjadi kendala selama ini, masyarakat desa yang telah mengusulkan pembangunan melalui musrenbang berulang-ulang tidak akan kecewa lagi.
Kebetulan, Gumpita pernah mengaku menjadi konsultan dalam bidang ini di Kalimantan, di sebuah tempat disana karena APBDnya mencapai Rp 4 triliyun mereka sudah menganggarkan Rp 1 milyar per desa, termasuk di Kabupaten Bengkalis Riau dengan APBD Rp 2 triliyun juga telah menganggarkan Rp 500 juta perdesa/ tahun.
Dari hasil dialog tersebut sejumlah masyarakat, Ahmad Rifai’, Johari, Duyeh serta yang lainnya diketahui kalau masyarakat ekstran ternyata tidak mau di dibeda-bedakan dengan masyarakat tempatan. “Jangan dibeda-bedakan, ini anak tiri, ini anak emas,” kata Ahmad Rifai’.
Dan juga disebutkan terkait Tran Swakarsa Mandiri (TSM) yang seharusnya mendapatkan lahan masing-masing 2 ha ternyata telah mengerucut menjadi 0,75 ha, kecilnya lahan perkebunan yang diperoleh itu tidak akan mencukupi kebutuhan masyarakat, kurangnya jumlah lahan itu dikatakan masyarakat setelah ada perundingan antara perusahaan dengan pihak pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, sehingga mereka mempertanyakan kemana sisa lahan mereka itu.
Disamping itu, disana juga mempertanyakan lahan desa mereka seluas 180 ha yang telah dikuasai oleh Tri Sakti dan mereka meminta bantu mencarikan solusinya, karena ada kaitannya dengan kebangkrutan PT Surya Agrolika Reksa (SAR) yang telah dibeli oleh PT Adi Mulya atau PT Blangkolan.
Terkait sejumlah permasalahan masyarakat tersebut, Gumpita berjanji akan mencarikan jalan keluarnya dengan berusaha bersama-sama memenangkan pasangan nomor urut 2 pada pemilikada 7April 2011 mendatang pasangan Mursini-Gumpita.
Gumpita sendiir ketika ditanya tentang kampanye dialogis tersebut mengaku pelaksanan kampanye dialogis diperbolehkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada malam harinya, sementara kampanye terbuka hanya diperbolehkan sampai pukul 17.00 WIB.(noprio sandi)




Batang Koban Akan Dikembangkan
Kadis Asal Hulu Kuantan Tidak Akan Dinon Jobkan
Tarbiyah Diminta Menangkan Mursini-Gumpita

LUBUK AMBACANG-Jika pasangan Mursini-Gumpita menang, objek wisata Air Terjun Tujuh Tingkat Batang Koban di Lubuk Ambacang Kecamatan Hulu Kuantan akan dikembangkan. Pengembangan ini sempat terhenti dalam lima tahun belakangan setelah bergantinya kepala Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata dari Drs. H. Chaidir Arifin kepada yang lain.
Pengembangan itu menurut Mursini dalam orasi politiknya di Lubuk Ambacng terkait salah satu visi pasangan Mursini-Gumpita ekonomi kerakyatan, untuk kawasan Lubuk Ambacang dan sekitarnya memiliki potensi objek wisata yang bisa dijadikan industri pariwisata.
Dalam teori ekonomi keberadaan industri pariwisata akan memberikan multy player effect kepada masyarakat sekitar, dimana akan menimbulkan peluang usaha. “Ini yang harus dikembangkan, kita punya objek wisata Batang Koban,” kata Mursini.
Sebelumnya, mantan Kepala Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata Kuansing yang memasuki masa pensiun Drs H. Chaidir Arifin juga sekretaris tim pemenangan Mursini-Gumpita mengaku lima tahun yang lalu telah berupaya bersama Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si untuk mengembangkan objek wisata Batang Koban, namun belum berhasil.
Pengembangan objek wisata itu diyakininya akan mengangkat perekonomian masyarakat, padahal perencanaan atau Detail Engginering Desain (DED) objek wisata Batang Koban ini telah ada.
Termasuk direncanakan dalam DED tersebut akan dibuatnya kereta api wisata sekitar Desa Koto Kombu terus sampai ke objek wisata Batang Koban dan disitu juga akan dibuat kereta gantung untuk menyeberangi sungai Kuantan.
Namun harapan itu sirna, Chiadir dipindahkan ketempat lain, sementara oleh kepala dinas yang baru program itu tidak dilanjutkan, malah sejumlah semenisasi telah mulai rusak disamping juga telah ada sebelumnya pembangunan dermaga.
Sementara itu, calon Wakil Bupati Gumpita, SP, M.Si dalam orasi politiknya membatah isu kalau pasangan Mursini-Gumpita menang akan menonjobkan pejabat eselon II asal Kecamatan Hulu Kuantan.
“Sedikitpun kita tidak akan menaruh dendam, jika ada putra Hulu Kuantan yang pantas menjabat eselon II Insya Allah akan kami pertahankan,” kata Gumpita disambut tepuk tangan yang meriah dari masyarakat Hulu Kuantan.
Gumpita juga berjanji akan mengangkat kembali nama harum Buya Ma’rifat Marjani dengan mengembalikan kejayaan. “Masanya sudah tiba,” kata Gumpita dengan dasar Kecamatan Hulu Kuantan juga memiliki Sumber Daya Manusia yang handal.
Ditempat itu juga memberikan orasi politik Juprison dari Partai  Gerindra, Syamsudin Hasbi, SE dari Partai Penderitaan Rakyat Nasional (PPRN), Syamsudin sendiri merupakan putra Hulu Kuantan.
Syamsudin ditempat itu juga membantah isu tentang PPRN yang mengatakan kalau partai itu mendukung pasangan lain, dia menjelaskan kalau PPRN komit mendukung Mursini-Gumpita. “Itu isu yang tidak bertanggung jawab, PPRN komit dukung Mursini-Gumpita,” katanya.
Syamsudin juga membatan isu tentang 150 sedot penambangan emas tanpa izin (PETI) disepanjang aliran sungai Kuantan dengan anggota sebanyak 1.500 orang, kata isu tersebut kalau Mursini-Gumpita menang PETI itu akan dimusnahkan. Mursini-Gumpita akan membina kejalan yang benar sesuai aturan hukum yang berlaku.
Syamsudin juga menjamin kalau pasangan Mursini-Gumpita menang, jalan dari Pasar Lubuk Ambacang sepanjang 410 meter menuju jembatan Ma’rifat Marjani akan diaspal. “Saya jamin, tidak perlu ragu,” katanya.
Juga terkait pasar Lubuk Ambacang yang telah ada sejak zaman Belanda sampai hari ini tidak ada perubahan, jika Mursini-Gumpita menang, pasar juga akan dirubah dengan pasar yang lebih representative dan nyaman untuk ditempati.
Juru kampanye Saifullah Aprianto juga mengatakan hal yang sama terkait pasar Lubuk Ambacang, masih mirip tempo doeloe (dulu-red), sejak dia lahir, los pasar yang ada masih seperti itu.
Menyangkut masyarakat Hulu Kuantan yang banyak mencari emas jika Mursini-Gumpita menang, mereka diarahkan untuk mengurus izin sehingga akan ada pemasukan daerah dan penambang juga punya kenyamanan dalam bekerja.
Amrinul, S.Pdi Datuak Lenggang ditempat itu mengajak kalangan Persatuan Tarbiyah Islamiyah memenagkan pasangan Mursini-Gumpita dengan alasan Mursini-Gumpita fasih bacaan salam, bismillah serta bisa imam. (noprio sandi)





Waspada Menggagalkan dan Mencurangi Pemilukada

SUKA RAJA-Calon Bupati Kuansing Drs H Mursini, M.Si mengingatkan kepada masyarakat Kuansing agar mewaspadai kemungkinan upaya pihak tertentu untuk menggagalkan serta mencurangi pemilukada kali ini.
Mewaspadai dimaksud dengan memperkuat persatuan dan kesatuan, karena dengan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat itu akan membuat masyarakat menjadi rukun dan nyaman.
Namun Mursini tidak menjelaskan secara rinci apakah dia telah membaca gelagat tersebut, upacanya hanya singkat. Kampanye di Desa Suka Raja Kecamatan Logas Tanah Darat, Mursini lebih banyak menyinggung tentang Kuansing yang cukup kaya, baik mengandung bahan tambang serta tanahnya yang subur.
Mursini mengatakan, jika dirinya menjadi bupati kelak, potensi yang ada akan diberdayakan dengan membentuk perusahaan daerah, sehingga hasil dan hasil kekayaan alam lainnya akan memberikan kontribusi PAD yang besar.
Mursini sangat menyangkan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kuansing hanya pada kisaran Rp18 milyar, makanya masyarakat di Kecamatan Logas Tanah diharapkan sama-sama memenangkan pasangan Mursini-Gumpita dengan nomor urut 2.
Gumpita merasa bergangga hati, karena diluar dugaan, kampanya di kawasan esktran yang diperkirakan massanya akan sedikit ternyata membludak, ramai serta antusiasme masyarakat sangat terlihat, tak ada lagi kekhawatiran, sudah berani melawan intimidasi, semata-mata karena ingin perubahan.
Ketika sosialisasi dikawasan tersebut, Gumpita mengetahui kalau masyarakat ekstran Logas Tanah Darat telah banyak memiliki anak yang S1, S2, tapi disayangkan hampir tidak ada satupun yang lulus CPNS, kalau Mursini-Gumpita menang, akan membuka peluang memberikan hak menjadi pamong praja itu (CPNS) kepada semua pihak.
Ditempat ini, Gumpita juga meminta istri-istri mereka (Emi Mursini, dan Intan Gumpita, red), untuk mengingatkan mereka jika terpilih nanti menjadi bupati dan wakil bupati, termasuk mengingatkan keluhan masyarakat yang telah didengar.
Juru kampanye Sariham dan Gunarto pada kesempatan tersebut mengkalrifikasi pernyataan pihak lain tentang listrik PLN yang telah masuk ke Desa Suka Raja Kecamatan Logas Tanah Darat, mereka menyatakan kalau perjuangan masuknya listrik PLN ke desa itu salah satunya merupakan perjuangan Sarihan dan Gunarto yang langsung berdua ke PLN Pusat Jakarta.
Sariham merasa kesal aspirasi masyarakat meminta jembatan Teso dibuat tak kunjung selesai, baru 1 tiang, makanya masyarakat Logas Tanah Darat harus melek (membuka mata, red), mereka yang berjanji, jabatannya sudah habis, jembatan belum siap.
Malah yang diprioritaskan membangun Sport Centre mencapai anggaran Rp 320 milyar, 3 tahun selesai, sementara jembatan Teso yang diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 3.5 milyar tak kunjung siap, sehingga harapan akses ekonomi masyarakat kandas.
Jurkam ditempat ini juga ada Kia Mahfud, Imam Suroyo, Juhdia Lukman Aima dan Sardiono. Sariono sendiri menyayangkan masih adanya cara tidak sehat yang dilakukan lawan politik mereka dengan memberikan uang kepada masyarakat untuk tidak menhadiri kampanye Mursini-Gumpita, meski demikian massa tetap ramai. “Tim sukses (lawan politik, red), hentikan menghalang-halangi,” pinta Sardiono.(noprio sandi)

Benai Kelahiran Gumpita
Curhat Karena Diancam

BENAI-Kampanye di kampung halaman calon wakil bupati Kuansing Gumpita, SP, M.Si ternyata menjadi catatan tersendiri, dihadapan pendukungnya, Gumpita curhat, kalau dirinya bersama calon Bupati Drs. Mursini, M.Si telah menerima ancaman serius lewat Sort Message System (SMS).
Latar belakang ancaman itu dikatakan Gumpita dikarenakan dari hari ke hari dukungan pasangan calon bupati Drs Mursini, M.Si dan calon wakil bupati Gumpita SP, MSi dengan nomor urut 2 itu semakin meningkat. “Apapun ancamannya tidak sedikitpun kami akan mundur” , katanya.
Tekad itu ternyata membakar semangat masyarakat Kecamatan Benai serta masyarakat Kecamatan Kuantan Tengah yang hadir ditempati itu, mereka sangat salut dengan keberanian Mursini-Gumpita.
Malah mereka yang mengancam itu dinilai seorang pengecut, sehingga hanya bias melakukan ancaman lewat sms saja, oleh sebab itu Gumpita mengharapkan kepada masyarakat Benai yang ada di empat koto Benai, termasuk desa ekstransmigrasi agar merapatkan barisan untuk memenangkan pemilukada. “Perjuangan ini harus tuntas 7 April ini,” katanya termasuk merasa tidak sabar ingin menyaksikan kemenangan mereka.
Gumpita mengibaratkan sebuah jalur, pasangan mereka merupakan jalur-jalur laju dari kawasan mudik sungai Kuantan, seperti Soriak Sarumpun Tolang Batutu, Kalo Jengking Tigo Jumbalang serta jalur lainnya bergabung dengan jalur dari kawasan hilir Sungai Kuantan, Bomber, Selancar Air, Selendang Putri Danau Seroja serta jalur lainnya.
Maka kedua anak pacuan jalur ini agar menyatukan pendayung untuk melawan pasangan yang lainnya sambil mendapatkan teriakan histeris dari pendukung yang ada saat itu.
Sementara itu, calon bupati Drs H Mursini, M.Si kembali mengcanter isu-isu yang telah disebarkan lawan polotiknya, dimana dia membantah tuduhan jika mereka menang akan menghilangkan dana kesra PNS. “Itu tidak benar”, katanya sambil menimpali jika mereka menagn malah akan menambah kesejahteraan bagi guru.
Ditambahkan, termasuk dana operasional sekolah akan ditambah, honor kepala desa. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) akan ditambah, termasuk akan mengalokasikan Anggaran Dana Desa (ADD) sebesar Rp 250 juta sampait Rp 500 juta agar bisa melakukan percepatan pembangunan di berbagai desa.
Mursini juga perihatin dengan kondisi selama ini terhadap pengusaha kecil yang termasuk didalamnya sejumlah kontraktor yang sudah gulung tikar karena tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri serta akibat kebijakan pemerintah selama ini yang salah.
Mursini minta kepada masyarakat Benai dan sekitarnya agar menjaga persatuan dan kesatuan untuk melangkah lebih jauh menuju perubahan, tidak sekedar melanjutkan, karena kalau melanjutkan dalam Islam itu merugi.
Juru kampanye lain yang membakar semangat masyarakat Benai Saifullah Aprianto, jurkam ini terkenal dengan gaya kampanye yang memberikan pencerahan serta pendidikan politik kepada masyarakat, dimana landasan membakar semangat masyarakat itu dengan mengibaratkan berbagai keadaan Kuansing yang sudah morat marit serta berbagai penyimpangan yang ada selama ini.
Saifullah sebelum memulai orasi, dia menyanyikan bait lagu dangdut, kau pembohong, kau pendusta, entah siapa yang dikatakan pembohong dan pendusta dalam lirik lagu ini dia tidak menuding siapapun.
Namun sejumlah kebohongan tersebut agaknya diarahkan kepada pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, dimana masyarakat Benai diantaranya telah dibohong terkait janji akan menjadi terminal bekas bangunan puskesmas, sampai saat ini tidak dilaksanakan.
Maka dia mengajak 4 kenegerian Koto Benai, Kenegerian Benai, Simandolak, Siberakun dan Teratak Air Hitam serta desa-desa yang penduduknya pendatang dari pulau Jawa yang ditandai dengan perwakilan Mahfud dari Muara Langsat hadir kepentas untuk sama-sama memenangkan pasangan Mursini-Gumpita.
Orator lain dalam kampanye saat itu Sardiono A.Md, saat itu dia menyayangkan media masa yang melakukan pemberitaan yang tidak benar terhadap jumlah masa yang hadir terhadap kampanye lawan politik mereka. “Mari kita berlaku adil dan jujur” , tanpa menyebutkan media massanya.
Malah kalau dari sekarang telah melakukan pembohongan publik, kedepan pemimpin seperti itu juga akan melakukan hal yang sama terhadap masyarakat jika mereka menang. Pasangan nomor 2 kata Sardiono tidak meminta agar jumlah masa mereka ditambah, melainkan buatlah masa sesuai dengan kondisi riil yang ada.
Sementara itu, tokoh masyarakat Sentajo Jumlis S.Pdi dalam orasi politiknya mengatakan kalau kepemimpinan Mursini-Gumpita mendekati kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW, tegas kepada orang kafir, saling memupuk rasa kasih saying serta selalu rukuk dan sujud.
Ditempat itu, tokoh Benai mantan Ketua DPRD Kuansing Marwan Yohanes mengatakan kalau pada tahun 2006 lalu pasangan Sukarmis-Mursini memperoleh suara lebih dari 10 ribu, dan pada pemilihan kali ini pasangan Mursini-Gumpita ditargetkan oleh mereka lebih besar dari itu karena Gumpita merupakan putra Benai.
Ditempat itu juga naik panggung tokoh masyarakat Benai Darmawi Ali dan M Nasir Abai, SH, diantara mereka merupakan tokoh Benai yang ada di perantauan, dengan maksud mengatakan kepada masayrakat  Benai, kalau tokoh Benai di perantauan memberikan dukungan kepada pasangan Mursini-Gumpita. (noprio sandi)