Rabu, 09 November 2011

Jabatan Kapolres Kuansing Disertijabkan

Kapolres Kuantan Singingi terhitung sejak (11/11) telah disertijabkan di Mapolda Riau dari AKBP Ristiwan Bulkaini, SH kepada AKBP Wendry Purbyantoro, SH. Dengan demikian, tanggal 10 November merupakan hari terakhir Ristiawan bertugas di Kuantan Singingi.

Dihari terakhir bertugas, Ristiawan Bulkhaini yang ditemui di ruang kerjanya mengatakan kalau dirinya menduduki posisi baru menjadi Kapolres Dumai, sedangkan penggantinya berasal dari pejabat kepolisian Polda Riau.

Beberapa pekerjaan rumah (PR, red) yang diakuinya sulit untuk diselesaikan di Kuansing dan menjadi tugas kapolres baru, terkait kerukunan umat beragama, menyangkut banyaknya pendirian gereja yang tidak memiliki izin di Kuansing sehingga menimbulkan konflik ditengah masyarakat.

Disamping itu, penambangan emas tanpa izin (PETI) diberbagai wilayah Kuansing, karena untuk operasinya membutuhkan dana yang besar, sementara kemampuan polisi terbatas terutama untung mengangkut hasil sitaan di lapangan sebagai alat untuk melaksanakan penambangan emas tanpa izin itu, sehingga ada anggota polisi yang harus menderita sakit pinggangnya akibat mengangkat barang bukti di lapangan.

Kesulitan pemberantasan PETI ini diakuinya masih kurangnya partisipasi masyarakat dalam memberikan dukungan kepada aparat kepolisian, bahkan untuk memberantas PETI saja malah polisi yang didemo masyarakat.

PR lain katanya terkait distribusi BBM, sehingga terjadi kelangkaan bahan bakar minyak di Kuansing, malah diperparah oleh adanya rekomendasi dari Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kuansing memberikan surat dispensasi atau rekomendasi untuk pembeli memakai jerigen tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Padahal seharusnya menurut Ristiawan, surat dispensasi pembelian BBM memakai jerigen itu diberikan kepada pedagang eceran yang jaraknya minimal 20 KM dari SPBU, namun sekarang, rekomendasi atau dispensasi itu kartunya ada yang didapat oleh masyarakat yang berada di sekitar SPBU, sehingga pihaknya kesulitan untuk menertibkan ini. (noprio sandi)

Teks fhoto

Sejumlah wartawan di Kuansing foto bersama dengan Kapolres Kuansing AKBP Ristiwan Bulkaini SH di ruang kerjanya (10/11), hari itu merupakan hari terakhir Ristiawan bertugas di Kuansing. (noprio sandi)

Polres Peringati Hari Pahlawan

Jajaran Polres Kuantan Singingi memperingati hari pahlawan. Yang jadi inspektur upacara Kapolres AKBP Ristiawan Bulkhaini, SH. Pidato Menteri Sosial RI DR. Salim Segaf Al Jufri dibacakan.

Pantauan di halaman Mapolres Kuansing, sejumlah personil memakai baju khas kepolisian bagi mereka yang memiliki jabatan, dan baju dinas biasa bagi yang tidak memiliki jabatan, serta ada yang memakai baju lengan panjang putih celana hitam dengan memakai dasi, Kamis (10/11)

Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini, SH dalam amanatnya yang membacakan amanat Menteri Sosial DR. Salim Segaf Al Jufri mengatakan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya merupakan rangkaian perjuangan panjang, adalah merupakan peristiwa heroic karena memerlukan pengorbanan luar biasa dari pada pendahulu negara baik jiwa, raga maupun harta dalam merebut dan mempertahankan Republik Indonesia, kemudian peristiwa tersebut diperingati sebagai hari pahlawan.

Oleh karena itu katanya, hari pahlawan disamping untuk mengenang dan menghargai jasa dan pengorbanan para pahlawan/pejuang yang telah mendahului kita, juga dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan nilai kepahlawanan.

Sebagai modal sosial untuk kemudian mengimplementasikan dan mendayagunakannya, pengangguran, ketelantaran, ketunaan sosial, korban bencana dan masalah-masalah sosial lainnya.

Semangat kepahlawanan katanya lagi yang telah ditunjukkan para pahlawan/pejuang dalam pertempuran 10 November, hendaknya dapat dihayati dan menjadi inspirasi serta sumber motivasi dalam mengisi kemerdekaan dengan berbagai program pembangunan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, peringatan hari pahlawan tahun 2011 yang mengangkat tema “Dengan semangat kepahlawanan, kita bangun karakter bangsa”, kiranya juga dapat menjadi momentum untuk terus melestarikan dan mendayagunakan sikap dan prilaku para pahlawan kusuma bangsa seperti rela berkorban, pantang menyerah, percaya pada kemampuan diri sendiri, tanpa pamrih, dengan dilandasi kesetiakawanan sosial yang tinggi yang pada dasarnya merupakan nilai budaya bangsa untuk membangun karakter bangsa berdasarkan Pancasila dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

Melalui momentum peringatan hari pahlawan diharapkan  dapat terbangun karakter bangsa yang kuat dan kokoh untuk dapat dijadikan sebagai energi penggerak kemajuan bangsa, sehingga bangsa Indonesia tidak akan terombang ambing dan kehilangan arah ditengah derasnya arus globalisasi serta dapat menghadapi segala tantangan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar.

Untuk itu, diajaknya menggelorakan semangat kepahlawanan dengan dilandasi nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang tinggi serta rapatkan barisan membangun negeri untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Sehingga bangsa Indonesia dapat menjadi bangsa bermartabat yang dapat berdiri sejajar dengan negara lain serta keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia dapat terus terjaga.

Oleh karena itu, memperingati hari pahlawan diajaknya dengan khitmat dengan lebih mengedepankan upaya-upaya untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan kepada masyarakat khususnya generasi muda, dengan melibatkan semua unsur masyarkat dan komponen bangsa.(noprio sandi)

Teks fhoto
Foto bersama di lapangan- Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini SH foto bersama sejumlah perwira dan anggota polisi lainnya usai upacara peringatan hari Pahlawan di halaman Mapolres Kuansing, Kamis (10/11). (Humas Polres/Bambang)

INUMAN GELAR TOURNAMENT BULUTANGKIS ANTAR KABUPATEN

TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Kecamatan Inuman Kabupaten Kuantan Singingi,
bakal menggelar tournament Bulutangkis antar dua kabupaten (Kuantan
Singingi dan Inderagiri Hulu), yang yang bertempat di Gelanggang
Olahraga Desa Pulau Busuk Inuman.

Hal tersebut diungkapkan Camat Inuman, Mastur, S.Sos didampingi Ketua
Panitia pelaksana, Mustafa Sailila dan Lasrinin kepada Harian Vokal di
sela-sela kantor Bupati Kuansing, Teluk Kuantan Rabu (9/11).
Dijelaskannya, tournament bulu tangkis ini merupakan tournament yang
cukup g
bergengsi dan terakbar tahun 2011 ini, karena akan dihadiri pebulu
tangkis handal antar kedua kabupaten tetangga tersebut.

" Kita sangat berharap tournament ini dihadiri bagi pebulu tangkis
handal dan bukan hanya yang sekedar hobby, karena ini sangat bergengsi
sekali, bahkan sekaligus memperebutkan pila bergilir Bupati Kuanisng,
H. Sukarmis," paparnya.

Selain tournament ini, katanya, juga sekaligus peresmian GOR Desa
Pulau Busuk Inuman, yang akan diresmikan oleh Bupati Kuansing dan
sekaligus membuka tournament bulu tangkis ntar dua kabupaten, yang
juga memperebutkan piala bergilir bupati kuansing.

" Jadi tournament bulu tangkis di Gor Pulau Busuk Inuman sekaligus
meresmikan GOR tersebut, dan untuk menyemarakkan dan memeriahkan
pelaksanaan peresmian gor maka dilakukan tournament antar dua
kabupaten," tuturnya.

Sehingga tournament ini akan menjadi lebih bergengsi apabila diikuti
oleh pebulu tangkis handal dari dua kabupaten, dan juga untuk mencari
bibit-bibit handal untuk persiapan kegiatan pembinaan dan pengembangan
atlet Kuansing dalam menghadapi berbagai event pertandingan. Hal ioni
dimungkinkan juga bila yang keluar sebagai juara putra-putri kuansing
yang masih bisa untuk mengikuti tournament baik dalam skala porda
maupun pon.

" Tournament ini sudah barang tentu akan menjadi prestasi dan prestise
tersendiri bagi kami, untuk terus berkreasi, berinovasi secara sadar
sehingga roda organisasi bulutangkis ini dapat memberikan yang
terbaik. Menyinggung tentang keikutsertaan peserta nantinya, bakal
akan semakin ramai karena berasal dari dua kabupaten, yang sudah
barang tentu antusiasme cukup tinggi yang hasilnya nanti tentu akan
menjadi pengalaman tersendiri dalam pelaksanaan pada event-event di
masa akan datang," pungkasnya. ( Rep)***

PROSTITUSI KIAN MERAJALELA, PERLU TINDAKAN BERSAMA

TELUK KUANTAN ( VOKAL) - Kemaksiatan yang terjadi akhir-akhir ini
secara terang-terangan, ini merupakan salah satu bukti rendahnya
keimanan seseorang meskipun Perda Pekat (Penyakit Masyarakat) telah
ada, akan tetapi tinggal pelaksanaannya saja lagi untuk mengikat atau
menjerat pelaku pekat dari pemerintah.

Meskipun telah banyak para ulama yang menyerukan baik di mimbar mesjid
dan surau atau mushalla untuk menyadarkan umatnya, untuk tidak berbuat
kemaksiatan secara terang-terangan dan selalu berbuat baik dan
menjalankan sariat agama. Namun kalau hal itu tidak juga diindahkan
maka, keimanan seseorang telah di nilai rendah.

Begitu juga masih teguh terhadap nilai-nilai adat, yang cukup ketat
dalam peraturan, yang dinilainya telah maksimal dalam plaksanaan di
tengah-tengah masyarakat, bahkan segala peraturan telah ada termasuk
sanksi bila ada yang melanggarnya, ungkap salah satu tokoh agama
Kuansing, H. Masran Abdullah ketika dimintai komentarnya soal
kemaksiatan kian merajalela oleh Harian Vokal di Teluk Kuantan, Rabu
(9/11).

" Untuk mencegah perbuatan kemaksiatan tersebut, maka sangat perlu
pengawasan secara bersama-sama, dan bukan malah membiarkan kemaksiatan
itu terjadi secara terus menerus," paparnya.

Jika seandainya kemaksiatan itu dilakukan di tempat prostitusi, dan
itu telah ada tempatnya. Namun jika dilakukan secara terang-terangan
itu sudah tidak ada rasa malu lagi diantara pelakunya. Penyebab
terjadinya itu karena agama telah dilanda, dan nilai-nilai adat juga
dilanggar, makanya untuk mencegah perbuatan tersebut sudah barang
tentu tidak bisa di cegah oleh satu pihak saja akan tetapi harus
bersama-sama, sebut mantan Kakan Depag Kuansing.

" Kami melihat penataan dalam adat telah cukup bagus, dan tidak bisa
dibiarkan begitu saja, oleh karena itu harus bersama-sma aparat untuk
menindak bila ada yang melakukan kemaksiatan tersebut," tuturnya.

Hal ini disebabkan, beberapa daerah di Kuansing saat sekarang ini
telah terjadi kemaksiatan secara terang-terangan, baik di kebun karet,
di jalan umum, di gedung sekolah. Bahkan pelaku kemaksiatan tersebut
tidak hanya dilakukan para remaja, akan tetapi juga dilakukan para
orang tua, dan bahkan juga oleh tenaga pendidik itu sendiri.

" Kalau memang sudah terang-terangan, maka sudah harus pelaku
kemaksiatan harus di tangkap dan diberikan sanksi dan jangan sampai
dibiarkan semakin merajalela untuk berbuat kemaksiatan di Kuansing,
yang lebih dikenal dengan sebutan kota budaya," pungkasnya. ( Rep)***

DPRD PADANG PANJANG STUBAN KE DPRD KUANSING

TELUK KUANTAN (VOKAL) – DPRD Kota Padang Panjang Provinsi Sumatera
Barat melakukan kunjungan kerja ke DPRD Kabupaten Kuantan Singingi,
yang diterima langsung Wakil Ketua DPRD Kuansing, Sardiono, A. Md
bersama anggota DPRD di ruang sidang DPRD Kuansing dan Sekretaris DPRD
Firdaus Bahar, Selasa (8/11).

Kunjungan kerja DPRD Kota Padang Panjang ini dipimpin langsung Ketua
DPRD Novi Hendri bersama Wakil Ketua Hanif Suman, dan Sembilan anggota
DPRD dan Sekretaris DPRD Fadli S.

Kunjungan DPRD Kota Padang Panjang ini, untuk saling tukar informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan wewenang Badan Anggaran
dan Badan Legislasi antara kedua kabupaten dan kota tersebut, ungkap
Wakil Ketua DPRD Kuansing, Sardiono, A. Md saat perkenalan DPRD
Kuansing.

Menurutnya, DPRD Kuansing dan DPRD Kota Padang Panjang memang
sama-sama memiliki Badan Anggaran (Bangar) dan Badan Legislasi
(Banleg), sebagai kelengkapan DPRD dan telah melakukan pembahasan
terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) yang diajukan ke
Pemerintah secara optimal.

" DPRD Kuansing telah banyak membuat Ranperda, bahkan pajak soal PBB
telah selesai, termasuk baru-baru ini juga telah menyelesaikan
Ranperda Retribusi daerah," paparnya.

Menurut Ketua DPRD Kota Padang Panjang, Novi Hendri, saat ini DPRD
Kota Padang Panjang belum membuat Ranperda Pajak soal PBB saat
sekarang ini terpaksa ditangguhkan. Hal ini disebabkan potensi daerah
kota tidak sama dengan luas lahan, sehingga terjadi perbedaan atau
tidak sama antara pajak daerah perkotaan.

Sementara Kabag Hukum Setda Kuansing, Wim Jefrial, SH saat
dikonfirmasi soal Bangar dan Banleg sebagai kelengkapan DPRD
menyebutkan sangat baik, sehingga program-program yang disampaikan
pihak eksekutif dapat diajukan ke pihak legislative (DPRD), yang
kemudian dilakukan pembahasan di badan tersebut.

“ Badan tersebut yang akan menggodok perda yang telah diajukan pihak
eksekutif ke legislative,” paparnya.

Namun berbagai perda telah dibuat, bahkan juga telah memiliki Ranperda
Pajak soal PBB, sementara DPRD Kota Padang Panjang belum membuat atau
mensyahkan Ranperda Pajak soal PBB, tukasnya. ( Rep)***

KUANSING SASARAN DBD, 40 WARGA PUCUK RANTAU KENA CAMPAK

TELUK KUANTAN (VOKAL) – Kabupaten Kuantan Singingi saat sekarang ini
benar-benar terlihat menjadi sarang atau sasaran berbagai penyakit,
baik Demam Berdarah Degue (DBD) maupun penyakit Campak. Bahkan tak
tanggung-tanggung karena dapat merenggut korban jiwa bila ada yang
terkena penyakit tersebut. Hal ini tentu saja sangat mengkhawatirkan
bagi masyarakat Kuansing, karena harus tetap waspada dan harus selalu
dapat menjaga kesehatan maupun lingkungan sekitarnya, sebagai tempat
sumber-sumber penyakit.

Maraknya kasus Demam Berdarah Degue (DBD) di Kuansing telah mencapai
lebih 164 kasus, bahkan telah sampai merenggut korban jiwa sebanyak
empat orang. Sementara untuk penyakit campak memang belum ada yang
sampai merenggut korban jiwa, namun saat ini telah mencapai sekitar 40
orang yang terkena penyakit tersebut.

Kasus penyakit campak yang
terjadi di Kuansing menimpa terhadap anak-anak berada di sentral PT.
Tri Bakti Sarimas (PT. TBS), Desa Sungai Besar Kenegerian Pucuk Rantau
Kecamatan Kuantan Mudik Kab. Kuansing. Dimana sebanyak 40 orang
anak-anak yang terkena penyakit campak dan telah ditangani secara
terus menerus agar tidak menjalar atau mengidap terhadap anak lain,
ungkap Toni Aprison salah satu perawat di Puskesmas Pantai Kuantan
Mudik ketika dihubungi Harian Vokal melalui handphone selulernya,
Selasa (8/11).

Menurutnya, sebanyak 34 anak-anak yang merupakan karyawan PT. TBS ini
terkena penyakit campak sekitar minggu lalu, akan tetapi pada senin
kemarin juga bertambah sebanyak 6 orang lagi. Sehingga total anak-anak
karyawan PT. TBS yang berada di sentral Desa Sungai Besar sudah
mencapai 40 orang.

“ Anak-anak yang terkena penyakit campak ini sebenarnya merupakan anak
karyawan atau warga pendatang, yang belum pernah dilakukan imunisasi
campak di daerahnya sebelum datang bersama orang tuanya yang bekerja
di PT. TBS,” paparnya.

Namun kalau warga setempat, diakuinya tidak ada yang terkena sama
sekali penyakit campak, karena telah dilakukan pemberian imunisasi
secara serentak di seluruh desa dan anak sekolah. Makanya kekhawatiran
terkena penyakit campak kembali sudah tidak mungkin, meskipun demikian
tetap dilakukan, ujarnya.

Sementara, Kepala Desa Sungai Besar, Sahrial yang dihubungi
membenarkan hal tersebut, kalau anak-anak warga desanya ada yang
terkena penyakit campak, namun semuanya itu terjadi di sentral anak
karyawan PT. TBS yang belum pernah di imunisasi sebelumnya, dan bagi
yang telah dilakukan imunisasi tentu akan terjadi kekebalan dalam
tubuh anak-anak tersebut.

“ Pada minggu lalu telah terkena penyakit campak sebanyak 25 orang,
yang sebelumnya juga telah ada yang terkena sebanyak 9 orang dan
kemudian ditambah pada senin kemarin sebanyak 6 orang lagi,” tuturnya
ketika dihubungi Harian Vokal.

Sementara untuk penyakit DBD yang juga marak sekarang ini sangat perlu
adanya aksi nyata dari Pemkab Kuansing khususnya Dinas Kesehatan. Agar
permasalahan tersebut tidak meluas dan masyarakat bisa terselamatkan
dari ancaman penyakit yang sangat berbahaya tersebut, Ungkap Ketua LSM
Peduli Kuansing, Ilyas R. Sutan kepada ketika dihubungi harian Vokal
di Teluk Kuantan, Kamis (3/11) lalu.

Sehingga Diskes tidak hanya cukup menyatakan perang terhadap DBD akan
tetapi harus dibuktikan, aksi nyata dimaksud berupa tindakan fogging
di kawasan yang benar-benar sudah terjangkit penyakit demam berdarah
degue tersebut, untuk membunuh nyamuk dewasa penyebar demam berdarah,
sebutnya. Sementara untuk membunuh anak nyamuknya, maka sangat perlu
dilakukan gotong royong secara bersama, dan camat dapat pula
mengintruksikan kepada para kepala desa di wilayahnya masing-masing, untuk mengerahkan masyarakat, terutama pada daerah-daerah yang telah terjangkit DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi Dr.
H. Jasmuddin
Djalal, M.Kes. kepada Vokal via sms, menyatakan akan melakukan fogging
guna mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebarkan oleh
nyamuk abate tersebut, sebab sudah saatnya waktu untuk melakukan
Fogging (penyemprotan, Red).


Fogging dilakukan terus dalam radius 200 meter dari lokasi kejadian,
dimana petugas akan diturunkan ketika pada satu lokasi diduga terkena
DBD, dengan ciri-ciri meriang, panas dan ada bintik merah pada
kulitnya. Kalau ada warga yang terkena positip DBD, apalagi sampai ada
yang meninggal tetap akan dilakukan fogging pada lokasi focus
tersebut, tambahnya.


Berkenaan dengan hal ini, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada
masyarakat melalui Posyandu, Puskesmas untuk melakukan pencegahan.
Dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN) serta 3M (Menguras,
Menutup, dan Mengubur). Selain itu juga akan terus melakukan
pemantauan dan mengobati pasien yang terkena penyakit tersebut,
tukasnya. ( Rep)***


Pasca Keluarnya Surat Edaran Larangan Mutasi Ngawur, PNS Non Job Gembira

Pasca keluarnya Surat Edaran (SE) Larangan Mutasi Ngawur oleh Kementrian Dalam Negeri, membawa angin segar dan membawa kebahagiaan kepada sejumlah pegawai non job Kuansing yang telah diperlakukan secara tidak manusiawi, pasalnya dengan adanya SE itu, secara logika, perbuatan Pemkab Kuansing dibawah kepemimpinan Sukarmis-Zulkifli juga ngawur.

Luapan kegembiraan pegawai non job terlihat setelah mendengar berita adanya Surat Edaran (SE) Kemendagri yang salah satu penyebab keluarnya SE tersebut atas mutasi ngawur yang dilakukan Sukarmis-Zulkifli.

Sejumlah PNS non job berasumsi mereka masih memiliki harapan untuk diperlakukan secara manusiawi kembali, karena Kementrian Dalam Negeri sudah merespon keluhan mereka.

Sementara, angin segar dan kegembiraan ini dianggap sejumlah pegawai non job yang enggan disebutkan namanya merupakan bukti ketidakbersalahan mereka, murni karena terimbas politik, meski sekarang proses perjuangan mereka di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Pekanbaru sedang berjalan.

Terkait berjalan proses PTUN tersebut, perwakilan PNS non job Ir. H. Helfian Hamid, M.Si mengatakan dalam bersidangan yang dijadwal di PTUN beberapa waktu lalu sempat terundur dikarenakan Ketua Majelis Hakim tidak hadir, dan sidang selanjutnya direncanakan hari Kamis (10/11) mendatang.

Kemudian menyangkut Surat Edaran (SE) Kementrian Dalam Negeri itu, Helfian berpendapat perlu mempelajari isi dari edaran tersebut terlebih dahulu, kalau perlu disebarkan keberbagai masyarakat agar masyarakat tahu isi edaran tersebut.

Biasanya menurut Helfian, untuk edaran yang dikeluarkan kalau memang salah satu sebabnya mutasi ngawur di Kuansing, agar tidak terjadi hal serupa diseluruh Indonesia, maka untuk Kuansing yang telah terjadi akan ada petunjuk bagaimana penerapan edaran tersebut. (noprio sandi)

Helfian Hamid Ketua Ormas Nasdem Kuansing

Ir. H. Helfian Hamid, M.Si (mantan Bappeda Kuansing) saat ini menjabat ketua Ormas Nasdem. Kepengurusan ormas ini telah dikukuhkan Ketua Umum Partai Nasdem pusat Surya Paloh di Rengat belum lama ini.

Ditemui dikediamannya Senin (7/11), Helfian Hamid mengatakan kalau dirinya telah resmi menjabat sebagai ketua ormas Nasdem. Menyangkut statusnya yang masih PNS, Helfian mengatakan kalau untuk ormas Nasdem bisa dari berbagai kalangan, termasuk dari PNS, sedangkan untuk Partai Nasdem, baru PNS tidak dibenarkan.

Namun demikian, Helfian bersama  pengurus Ormas Nasdem lainnya dikatakanya bisa saja nanti dicalonkan dari Partai Nasdem menjadi anggota DPRD Kuansing, DPRD Provinsi maupun DPRD pusat setelah melalui mekanisme partai.

Pelantikan Ormas Nasdem katanya tidak sama dengan pelantikan Partai Nasdem lainnya, kalau Partai Nasdem dilantik oleh Surya Paloh di Pekanbaru, sedangkan Ormas Nasdem untuk Kabupaten Indragiri Hilir, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi dilantik di Rengat.

Maka dengan telah dilantiknya menjadi ketua Ormas Nasdem, pihaknya akan terus bergerak sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini terutama menyangkut menarik simpati masyarakat dalam memperjuangkan aspirasi rakyat. (noprio sandi)

teks fhoto
Perwakilan pegawai non job Ir. H. Helfian Hamid, M.Si bersalaman dengan anggota DPRD Rustam Efendi, S.Sos.(noprio sandi)