Minggu, 27 November 2011

Irjen Kemendagri Wawancara Pegawai Non Job

Secara marathon, Irjen Kementrian Dalam Negeri terus melengkapi data investigasi mereka. Kali ini sejumlah sample pegawai yang dinon jobkan diwawancara terkait keberadaan non job mereka.

Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, sejumlah pegawai non job mendatangi Wisma Jalur Teluk Kuantan, Sabtu (26/11) tempat dilaksanakan wawancara oleh Irjen Kemendagri tersebut, pegawai non job yang datang cukup ramai, sementara yang dijadikan sample hanya beberapa orang saja.

Sejumlah pertanyaan, sesuai pengakuan sejumlah pegawai non job telah disiapkan oleh tim investigasi Kementrian Dalam Negeri, mulai dari pertayaan yang simple sampai kepada pertanyaan yang menjurus kepada kondisi pemilukada.

Salah seorang PNS yang diwawancara Dr. Yusri S.Pd, MT ketika dihubungi, membenarkan kalau dirinya bersama sejumlah pegawai non job lainnya telah diwawancara oleh Irjen Kemendagri.

Saat dimintai keterangan, Yusri mengaku telah menceritakan semua kejadian yang dialami dirinya termasuk pemutasiannya yang tidak wajar, karena dirinya dipindahkan dari SMK Negeri I Teluk Kuantan ke SMK Negeri Singingi Hilir tanpa alasan yang jelas.

Irjen Kemendagri kata Yusri sedikit memberikan angin segar kepada sejumlah pegawai, karena dari beberapa kasus telah di telaah di Kuansing ini ternyata memang banyak kejanggalan dan ketidakbenaran yang dilakukan Pemkab Kuansing dibawah kepemimpinan Sukarmis-Zulkifli.(noprio sandi)

Teks fhoto

Yusri-Dr. Yusri, S.Pd, MT, ketua panitia dialog pendidikan dinonjobkan Bupati Kuansing H Sukarmis. Akibat kejadian tersebut, Yusri juga diwawancara Irjen Kemendagri terkait non jobnya, Sabtu (26/11) lalu. (noprio sandi)

Tertangkap Sidak, PNS Kuansing Diproses.

Teluk Kuantan,- Setelah Kamis lalu (24/11) Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis berhasil menangkap sejumlah PNS yang kedapatan tengah minum di kantin dekat kantor bupati pada jam dinas dan menggiringnya ke kantor Bupati dan langsung diberikan tataran serta didata.

Menjelang siang kemarin Jum'at (25/11) sekitar pukul 10.00 wib, Bupati Sukarmis kembali melakukan sidak ke sejumlah titik dengan sasaran kantin di beberapa kantor Dinas dan Badan yang biasa dijadikan tempat mangkal para PNS pada jam kerja.

Tak tanggung-tanggung, saat sidak ke salah satu kantin disamping kantor dinas Sosial yang kembali dipimpin langsung oleh Bupati H Sukarmis, berhasil menangkap sejumlah PNS yang tengah asyik minum dan bercengkeramah.

Semua PNS yang ada dikantin milik salah seorang PNS tersebut langsung diperintahkan naik mobil dan digelandang ke kantor Bupati. Sesampai di kantor bupati, semua PNS didata dan harus menjalani proses pembinaan dan menurut Bupati para pelanggar disiplin tersebut akan dikenai sanksi. Namun bupati belum menyebutkan sanksi apa yang akan diberikan kepada para PNS indisiplin tersebut.(ependri)

Bupati Kuansing Evaluasi Proyek

Teluk Kuantan,- Bupati Kuantan Singingi H Sukarmis lakukan evaluasi terhadap seluruh proyek dengan memanggil seluruh kontraktor pelaksana dan dinas terkait.

Bertempat di ruang rapat Multimedia kantor bupati, sejak Kamis pagi (24/11) sekitar pukul 09.00 wib ratusan pelaksana proyek atau para kontraktor beserta seluruh Kadis dan para Kasubdin sudah hadir. Rapat yang dipimpin langsung bupati H Sukarmis, langsung memulai mengevaluasi dengan memanggil pelaksana proyek di lingkungan dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) beserta Kadis CKTR Fachrudin,ST.

Kepada pelaksana proyek, Bupati minta paparan tentang volume pekerjaan serta kendala yang dihadapi para kontraktor dalam melaksanakan proyek pembangunan. Tak hanya meminta laporan tertulis tentang persentase volume pekerjaan, Bupati juga meminta satu per satu laporan langsung dari para pelaksana proyek. Tak jarang para kontraktor sering didesak dengan pertanyaan pedas bupati H Sukarmis atas kendala yang mestinya tak mengganggu seperti hanya alasan hujan, sehingga mengganggu hari kalender yang sudah ditetapkan, tegas Sukarmis.

Evaluasi itu tegas Bupati H Sukarmis bertujuan untuk memastikan para pelaksana proyek benar-benar serius mendukung proyek pembangunan yang diprogramkan pemerintah. Selain itu evaluasi sengaja dilaksanakan agak berbeda dengan memanggil langsung para kontraktor serta dapat melaporkan dan memaparkan langsung hasil kerjanya sesuai fakta-fakta dilapangan tanpa rekayasa.

Untuk itu tambah Sukarmis, setiap pelaksana proyek atau para kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kontrak kerjanya. Pekerjaan juga harus sesuai dengan volume dan nilai kontrak. Kalau tidak, berarti pemegang kontrak tak bertanggungjawab. Kalau tak mampu, kita tak segan-segan memblaklistnya atau memutuskan hubungan kerja dengan pelaksana proyek, pungkas Sukarmis. (Ependri)