Selasa, 14 Juni 2011

Tinggalan Cagar Budaya di Kuansing

TELUKKUANTAN-Tak banyak yang mengetahui, kalau tinggalan Cagar Budaya di Kabupaten Kuantan Singingi masih menyimpan misteri yang harus dipecahkan. Bahkan untuk suatu kawasan (DAS Singingi, red) dibutuhkan procedural tetap (protap) penanganan penelitian terhadap situs arkeologi tersebut.

Kondisi ini mengemuka ketika acara Seminar Situs Sejarah dan Kepurbakalaan untuk tingkat SLTA yang digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata di Hotel Ameri 7-8/6/2011 dengan narasumber Dra Darliana dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau dan Budi Istiawan dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar Wilauah Kerja Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.

Untuk kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Singingi menurut Darliana, Universitas Gadjah Mada (UGM) menemukan benda yang setelah dianalisis merupakan artefak berupa alat batu dari masa Pleistosen di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.

Kegiatan eksplorasi oleh pertambangan di DAS Singingi  selama ini secara sadar maupun tidak sadar telah menimbulkan dampak pada kerusakan lingkungan dan kehancuran  data arkeologi sebagai situs prasejarah.

Maka dibutuhkan sebuah tahapan penelitian yang lebih terfokus pada DAS Singingi, untuk semakin memastikan apakah di lokasi tersebut, dapat dikatakan sebagai sebuah situs arkeologi (masa prasejarah)

Rumusan masalah dalam penelitian awal ini hanya untuk memastikan apakah DAS Sengingi merupakan sebuah situs arkeologi (masa prasejarah)?, dan tujuan/pencapaian dari penelitian situs Archaeology di DAS Sengingi adalah menjelaskan kehidupan masa lampau berdasarkan  hasil survey / penggalian arkeologis, mencoba merekonstruksi sejarah kebudayaan masa lalu, menjelaskan proses budaya yang terjadi, melihat kebudayaan masa lampau sebagai refleksi    visi kehidupan  manusia masa depan.

Situs Arkeologi tambah Darliana adalah berbagai tempat dimana aktivitas kehidupan manusia pernah terjadi, tempat mereka tidur, tempat mereka mencari makan, tempat mereka bekerja (mencari & membuat peralatan hidup),  dan tempat melakukan aktivitas religi (termasuk kesenian).

Bagaimana DAS Singingi terbentuk sebagai sebuah hunian manusia purba ?, tinggalan manusia masa lampau akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu hingga ditemukan kembali oleh manusia terkini. Ketika ditemukan dalam sebuah konteks lapisan tanah, artefak-artefak tersebut menjadi barang bukti yang kuat untuk menentukan apakah DAS Singingi merupakan situs hunian manusia purba.

Dari hasil survey, inilah beberapa temuan artefak di DAS Sengingi !!, beberapa jenis temuan seperti  kapak perimbas, penetak, alat serpih, batu inti, dan fosil kayu, maka  DAS Singingi terbuktimerupakan Situs Arkeologi.

Maka dibutuhkan Prosedural Tetap (Protap) penanganan penelitian terhadap              Situs Arkeologi tersebut. Penanganan terhadap situs arkeologi, idealnya ditindaklanjuti dengan melakukan kegiatan penggalian. Penggalian Arkeologis cukup rumit, harus teliti dan terlatih, butuh kesabaran dan anggaran besar (melibatkan berbagai disiplin ilmu).

Meskipun kondisi Situs DAS Singingi telah mengalami kerusakan, situs ini sangat penting mengingat penelitian paleolitik di Sumatera Bagian Utara masih sangat kecil. Diperlukan penelitian lanjutan dengan strategi khusus pendekatan secara interdisipliner ilmu agar lebih mampu berbicara terhadap daya dan hasil guna penelitian.





Rumah Godang datuk Bisai
 
PadangRumah Godang Koto di Tongah Rantau Nan Kurang Oso Duo Puluah terletak didesa Pulau Aso Dusun Taratak Padang Kecamatan Kuantan tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Propinsi Riau. Menurut Datuk Bisai salah seorang Urang Godang Rantau Kuantan, rumah ini didirikan pada tahun 1920. rumah ini berfungsi sebagai tempat bermusyawarah, menurut adat seperti upacara adat betogak gelar, Monti, dubalang serta pemberian gelar datuk bagi pemegang teraju pucuk pimpinan luhak atau kesatuan nagari. Dalam perjalanan sejarahnya Rumah Godang ini dahulunya pernah difungsikan sebagai kantor Datuk Mudo Bisai sebagai Urang Gadang Limo Koto di Tongah




Makam Perintis Kemerdekaan Umar Usman

Makam Umar Usman berada dalam pagar pembatas yang mengelilingi areal situs ini. Makam umar Usman terletak tepat di tengah areal ini. Makam Umar Usman merupakan satu-satunya makam yang berada dalam areal ini. Makam tidak mempunyai cungkup. Jirat makam terbuat dari marmer putih dan tidak mempunyai nisan.



Makam Keramat  Ashar

Tidak ada catatan sejarah yang menrceritakan tentang Keramat Ashar. Namun menurut penduduk setempat Ashar ini merupakan salah seorang ulama besar didaerah Kuantan Singingi. Pada bulan dan hari-hari tertentu makam ini banyak dikunjungi oleh para peziarah. Pada umumnya mereka ini datang untuk meminta petunjuk atau semacam sugesti.

Rumah Gadang Datuk Janso
 rumah Gadang suku Piliang


Rumah Gadang Datuk Sunguik



Rumah Gadang Datuk Sinogarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar