Data 25 Januari 2012
Teluk Kuantan,- Masakan Asam Pedas Ikan Patin yang sudah lama menjadi masakan tradisional khas Kuantan Singingi, harus tetap dipertahankan sebagai ciri khas masakan daerah. Kalau perlu dipatenkan.
Setidaknya itulah yang dikatakan tokoh pelestari masakan tradisional Kuansing yang biasa disapa pak Jambang. Pengusaha rumah makan asal Topan desa Koto Teluk Kuantan yang menyajikan menu utama Asam Pedas Ikan Patin itu, kepada Wartawan disela-sela kesibukannya di kawasan Pasar Lumpur Teluk Kuantan kemarin siang (23/1) mengaku bangga dengan masakan tradisionlanya itu. Pasalnya, kendati sulit mencari ikan Patin asli ditambah dengan harganya yang melambung, pesanan Asam Pedas Ikan Patin tak pernah terputus, ulasnya. Pak Jambang mengaku komit akan tetap mempertahankan masakan yang paling digemari seluruh lapisan kalangan itu.
Menurut pria berjenggot lebat berusia 55 tahun itu, sungai Kuantan yang membelah Negeri Pacu Jalur itu sejak dulunya terkenal sebagai sungai air tawar penghasil dan habitat asli ikan patin. Kemasyuran ikan Patin sungai Kuantan tak hanya terkenal di Riau saja tapi sudah sampai ke negeri tetangga Malaysia. Ikan yang berharga lebih dari Rp 100 ribu per kg itu bisa tumbuh mencapai lebih dari 40 kg. Namun diduga akibat pengaruh aktifitas penambangan Sirtu dan PETI yang tak terkontrol, ikan Patin sudah sangat sulit didapatkan oleh nelayan kampung. Apalagi jenis Patin Kunyit yang paling dicari seluruh nelayan saat ini hampir tak pernah lagi berhasil ditangkap.
Untuk itu, Pak Jambang sangat berharap agar pemerintah secepatnya mengambil langkah tegas dalam mengontrol maraknya berbagai kegiatan eksploitasi oleh masyarakat atau perusahaan disepanjang bantaran sungai Kuantan yang berakibat buruk terhadap penghasilan nelayan kampung dalam mengkap ikan terutama ikan Patin. Jika tangkapan nelayan terus merosot akibat buruknya kondisi air sungai Kuantan yang kian tercemar, sangat mustahil ribuan spesies ikan asli sungai Kuantan itu akan melakukan migrasi besar-besaran keluar dari sungai kebanggaan yang semakin tak bersahabat tersebut. Lebih dari itu, masakan khas daerah Asam Pedas Ikan Patin juga akan semakin tergeser menjadi Salai Pantau Ikan Mudik.Ependri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar