Data 25 Januari 2012
Dana peremajaan karet tua di Kabupaten Kuantan untuk tahun 2012 bersumber dari APBN (pusat, red) meningkat. Peningkatan itu bukan disebabkan lobi-lobi yang dilakukan Pemkab Kuansing, melainkan berdasarkan basis ekonomi masyarakat dan tingkat kehadiran Kepala Dinas Perkebunan dalam rapat tingkat nasional di Kementrian Pertanian.
Besarnya dana yang diterima Kuansing dari APBN tersebut menurut Kepala Dinas Perkebunan H. Wariman DW, SP, Rabu (25/1) di ruang kerjanya sebesar Rp 4,063 milyar untuk luasan 500 hektar.
Angka itu menurut Wariman jauh meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya 100 hektar untuk perluasan areal, 200 hektar untuk peremajaan.
Karet masyarakat saat ini diakui Wariman memang sudah banyak yang tua dan perlu peremajaan, dia memberi bayangan, kalau karet yang ada di tengah masyarakat saat ini masih eks SRDP, kecuali Kecamatan Cerenti dan Kecamatan Inuman.
Akibat banyaknya karet tua tersebut tambah Wariman, berapapun stok bibit karet disediakan oleh pemerintah, selalu habis, namun kemampuan keuangan saja yang terbatas, sementara sekarang pemerintah pusat membantunya ditambah adanya cincang rempuk lahan dan pagar.
Keberhasilan Pemkab Kuansing dalam meraih dana pusat ini menurut Wariman bukan terkait lobi, melainkan pihak pemerintah pusat memberikan penilaian kepada Kuansing, yang sebelumnya basis ekonomi masyarakatnya dari perkebunan karet.
Disamping memperhatikan basis ekonomi masyarakat, pemerintah pusat ini katanya juga melihat tingkat kehadiran Kepala Dinas Perkebunan dalam rapat ditingkat nasional Kementrian Pertanian, dan tingkat kehadiran itu diabsensi.
“Bagaimana mau dapat proyek, hadir rapat saja dak mau,” kata Wariman menirukan ucapan dari pihak Kementrian Pertanian di Jakarta, sehingga untuk Kuansing menampakkan hasil yang meningkat signifikan.
Bahkan, dibandingkan dengan kabupaten induk Indragiri Hulu sewaktu pembagian DIPA dari pemerintah pusat di Rengat, Kabupaten Kuantan Singingi mendapatkan dana pusat jauh lebih tinggi. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar