Wacana memanfaatkan sumber air
dari Bukit Betabuh kembali dibuka Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR)
Kuansing dibawah kepemimpinan Fahruddin. Wacara ini sempat mengemuka ketika
CKTR yang tergabung dalam Dinas Pemukiman dan Prasaranan Wilayah Kuansing
dipimpin alm. Ir. H. Mahdili, MT.
Membuka wacara tersebut
diterangkan Kepala CKTR Kuansing Fahruddin, Rabu (11/4) diruang kerjanya.
“Wacana itu (semasa kadis Ir. Mahdili, red) memang ada, sekarang kita akan buat
perencanaan,” kata Fahruddin.
Bebrapa hal yang akan
dipertimbangkan jika mengambil sumber air di Bukit Betabuh Kecamatan Kuantan
Mudik itu menurut Fahruddin, kecukupan debit air, perpipaan, sumber air 6 KM.
Waktu wacana awal ini dibuka
mantan Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kuansing alm. Ir. Mahdili,
MT tambah Fahruddin, sumber air masih terlindungi, air diperkirakan cukup,
termasuk catchman areanya masih terjaga.
Dan untuk sekarang, wacana itu
perlu ditinjau kembali, dulu hutannya masih bagus, namun sekarang kondisi hutan
dibagian hulu sumber air belum bisa dipastikan mendukung wacana itu, termasuk
perlu mempertimbangkan investasi yang akan ditimbulkan jika wacana ini
terwujud.
Memang diakuinya, sumber air yang
ada di Bukit Betabuh ini berada diatas bukit, sehingga untuk mengairinya ke
rumah-rumah penduduk cukup dengan system gravitasi, dan mempertimbangkan
tekanan air yang ada, jika memang bisa mengairi tentu akan sangat bermanfaat
sekali.
Untuk pelaksanaannya Fahrudin
agak pesimis, karena untuk melaksanakan rencana besar itu perlu ada Perusahaan
Daerah (PD) yang mengelola sumber air ini atau paling tidak Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD).
Termasuk kendala investasi yang
akan dikeluarkan daerah dalam wacana ini dan juga masih jarangnya penduduk yang
akan airi ini, sementara biaya investasinya besar, tidak sama dengan di Pulau
Jawa yang penduduknya telah padat, wacana seperti bisa dilaksanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar