Selasa, 19 Juni 2012

Wacana Sumber Air Bukit Betabuh Kembali Dibuka

Data 12 April 2012

Wacana memanfaatkan sumber air dari Bukit Betabuh kembali dibuka Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Kuansing dibawah kepemimpinan Fahruddin. Wacara ini sempat mengemuka ketika CKTR yang tergabung dalam Dinas Pemukiman dan Prasaranan Wilayah Kuansing dipimpin alm. Ir. H. Mahdili, MT.

Membuka wacara tersebut diterangkan Kepala CKTR Kuansing Fahruddin, Rabu (11/4) diruang kerjanya. “Wacana itu (semasa kadis Ir. Mahdili, red) memang ada, sekarang kita akan buat perencanaan,” kata Fahruddin.

Bebrapa hal yang akan dipertimbangkan jika mengambil sumber air di Bukit Betabuh Kecamatan Kuantan Mudik itu menurut Fahruddin, kecukupan debit air, perpipaan, sumber air 6 KM.

Waktu wacana awal ini dibuka mantan Kepala Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kuansing alm. Ir. Mahdili, MT tambah Fahruddin, sumber air masih terlindungi, air diperkirakan cukup, termasuk catchman areanya masih terjaga.

Dan untuk sekarang, wacana itu perlu ditinjau kembali, dulu hutannya masih bagus, namun sekarang kondisi hutan dibagian hulu sumber air belum bisa dipastikan mendukung wacana itu, termasuk perlu mempertimbangkan investasi yang akan ditimbulkan jika wacana ini terwujud.

Memang diakuinya, sumber air yang ada di Bukit Betabuh ini berada diatas bukit, sehingga untuk mengairinya ke rumah-rumah penduduk cukup dengan system gravitasi, dan mempertimbangkan tekanan air yang ada, jika memang bisa mengairi tentu akan sangat bermanfaat sekali.

Untuk pelaksanaannya Fahrudin agak pesimis, karena untuk melaksanakan rencana besar itu perlu ada Perusahaan Daerah (PD) yang mengelola sumber air ini atau paling tidak Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Termasuk kendala investasi yang akan dikeluarkan daerah dalam wacana ini dan juga masih jarangnya penduduk yang akan airi ini, sementara biaya investasinya besar, tidak sama dengan di Pulau Jawa yang penduduknya telah padat, wacana seperti bisa dilaksanakan.

Karena mau tidak mau, penyediaan air bersih ini juga terkait jaringan yang pengelolaannya hampir sama dengan bisnis, membutuhkan pelanggan, dan juga kendala SDM secara perlahan-lahan akan dibenahi.(noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar