Selasa, 01 November 2011

Puskesmas Sungai Buluh Tangani 70 Kasus DBD

Sejak bulan Agustus hingga Oktober 2011 Puskesmas Sungai Buluh Kecamatan Singingi Hilir telah menangani 70 kasus pasien demam berdarah. Dan bulan Oktober saja ada 25 kasus DBD yang telah ditangani, 2 diantaranya dirujuk ke Pekanbaru.

Demikian dikatakan dr Prima kepada pers, disela kunjungan Wakil Bupati Kuantan Singingi Drs. H. Zulkifli, M.Si ke Puskesmas Sungai Buluh, Senin (31/10) lalu

Prihatin dengan kasus yang melanda seluruh rakyat Indonesia, tidak terkecuali di Kuantan Singingi, Wakil Bupati Drs. H Zulkifli, M.Si minta kepada masyarakat untuk selalu waspada.

Diantaranya dengan cara membersihkan lingkungan yang menjadi tempat berkembangnya nyamuk ides igebti dengan melakukan gerakan 3 M plus, untuk menguras dan mengubur plus memakai aturan atau kelambu.

Sementara itu dalam kesempatan tersebut, wakil bupati menginstruksikan kepada camat secara umum dan camat Singingi Hilir pada khusus agar mengajak warga melakukan gerakan gotong royong massal secara kontinue pada hari-hari yang telah ditentukan.

Kepada Dinas Kesehatan diharapkan melakukan tindakan pencegahan seperti fogging dan tindakan lainnya seperti tindakan Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sedang ditangani. Selain itu Wakil Bupati minta kepada RSUD untuk melakukan persiapan prima dengan penangan maksimal DBD tersebut.

Kemudian dari pada itu, terkait dengan berjangkitkan penyakit demam berdarah di Kuantan Singingi, Kepala Dinas Kesehatan Kuantan Singingi dr. Djasmuddin Djalal, M.Kes di Teluk Kuantan kepada wartawan menghimbau kepada masyarakat untuk mengaktifkan gotong royong membersihkan lingkungan.

Gotong royong itu hendaknya dilaksanakan rutin sepekan sekali guna kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit berbahaya termasuk demam berdarah tersebut.

Dikatakan Djasmudin, selain membersihkan lingkungan masyarakat diminta juga melakukan 3 M plus, yaitu menutup penampungan air, menguras bak mandi, dan mengubur barang bekas yang berpotensi yang bisa menampung air yang bisa menjadi sarang nyamuk.

Disamping itu, masyarakat dihimbau untuk memakai kelambu, obat nyamuk, untuk menhindari gigitan nyamuk.

Lebih lanjut dia mengatakan fogging atau pengasapan hanya berfungsi untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa, tetapi tidak dapat memutus mata rantai perkembangan nyamuk tersebut.

Oleh sebab itu, gotong royong cara efektif salah satu upaya untuk memberantas penyakit demam berdarah teresebut. (noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar