Senin, 19 Desember 2011

BANJIR BANDANG HANTAM 7 RUMAH ROBOH

KAMPUNG BARU ( VOKAL) - Hujan deras yang mengguyur semalam suntuk
terjadi selasa malam atau rabu pagi (14/12) sekitar pukul 03.00 WIB,
akibat meluapnya sungai batang petapahan Kecamatan Gunung Toar dan
sungai sinambek Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan Kecamatan
Kuantan Tengah.

Sehingga dengan meluapnya kedua sungai tersebut, menyebabkan warga
menjadi panic karena air begitu kencang memasuki kea rah rumah
penduduk, dan beberapa warga berhmburan keluar rumah untuk
menyelamatkan diri dari banjir banding tersebut.

Menurut Arpan (39) warga desa Petapahan yang dihubungi Harian Vokal
dilapangan menyebutkan, kalau air sungai batang petapahan ini sangat
kencang sekali datangnya, dan terjadi mulai sekitar pukul 03.00 wib
akibat hujan yang mengguyur dengan derasnya.

Akibatnya, warga menjadi panic dan berhamburan keluar rumah untuk
menyelamatkan diri masing-masing, khawatir akan terjadi atau terkena
rendaman air yang datang begitu kencang di saat warga sedang enak
tidur pagi buta tersebut.

Sebab, katanya, air yang datang secara tiba-tiba tersebut mencapai
sekitar 40 – 60 centimeter, dan mengenai sekitar 70 buah rumah yang
berada di pinggir sungai batang petapahan ini. Bahkan Sawah yang baru
siap tanam seluas lebih kurang satu hektar telah dipenuhi lumpur dan
dinilai tidak akan bisa diharapkan lagi atau gagal.

Namun, kerugian material belum dapat diketahui, yang jelas hanya
tanaman padi yang baru siap tanam telah gagal seluas satu hektar dan
memang tidak bias dilanjutkan kembali dan harus di tanam kembali,
namun kendalanya perlu penyemaian ulang dan itu memerlukan waktu satu
sua bulan kembali, ujarnya sedih.

Sementara itu, banjir banding atau meluapnya sungai sinemabek di
kelurahan Sungai Jering juga terjadi sekitar pukul 03.00 WIb dan
merobohkan tujuh buah rumah yang terbuat dari semi permanen dekat
kolam ikan aheng menjadi roboh dan satu unit Honda hancur terhimpit
salah satu rumah yang roboh tersebut.

Penyebab robohnya tujuh unit rumah semi permanent milik penduduk yang
berdekatand engan kolam ikan aheng tersebut, karena saat hujan
mengguyur lebat dan meluapnya sungai sinambek, maka pagar tembok kolam
ikan aheng tumbang dan mengenai rumah penduduk yang berada di samping
kolam ikan.

Sementara meluapnya  air sungai sinambek tersebut mencapai loteng
setinggi 2-3 meter, dan bahkan anak-anak usia belum sekolah telah
hanyut dans empat di bawa air bah. Untungnya masyarakat setempat dapat
menolong anak-anak yang hanyut terbawa arus sungai sinambek.

Ketika hal ini dikonfirmasikan Harian Vokal ke Kepala Dinas Sosial
Tenaga Kerja Kabupaten Kuantan Singingi (Disosnaker Kuansing), Tarmis,
S. Pd, Mh didampingi Sekretarisnya H. Syafrianto, NS, S. Sos diruang
kerjanya mengakui hal tersebut. Bahkan telah melakukan kunjungan dan
melihat secara langsung ke lokasi kejadian.

“ Begitu mendapat laporan tentang adanya banjir banding di sungai
batang petapahan Desa Petapahan dan Sungai Sinambek Kelurahan Sungai
Jering, kita langsung turun dan melihat kondisi yang sebenarnya.”
Paparnya.

Sedangkan berapa jumlah kerugian material yang dialami warga baik desa
petapahan maupun sinambek belum diketahui, namun hanya satu hektar
lahan pertanian telah terkena Lumpur dan kolam ikan milik aheng yang
roboh dan ikannya sekitar 30 ton juga menjadi hilang atau hanyut,
ujarnya.
“ Saat ini kita sedang sedang menunggu laporan dari desa dan pihak
kecamatan berapa jumlahg kerugian yang dialami akibat banjir
tersebut,” tuturnya.

Sementara kepala dinas Tanaman Pangan Kuansing, Ir. H. Hardison, MP
menyebutkan, memang telah mengentahui kalau lahan pertanian yang telah
siap ditanam terkena lumpur akibat banjir atau meluapnya sungai batang
petapahan.

“ Saat ini sedang dilakukan pendataan berapa jumlah lahan yang terkena
Lumpur, dans edang menunggu laporan, “ tukasnya. ( Rep)***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar