Jum’at 10 Juni 2011
TELUKKUANTAN-Bupati Kuansing H Sukarmis setelah mengetahui hasil UN tingkat SMA dan SMP menaruh rasa kecewa. Namun akankah kekecewaan itu bisa memperbaiki keadaan. Karena melorotnya hasil ujian ini hampir sama kasusnya lima tahun lalu, dimana Kuansing juga mau menggelar pemilukada. Apakah ini ada korelasinya, atauhkan guru yang ditugaskan mengajar juga telah diberi tugas mencari suara untuk memenangkan salah satu pasangan calon?.
Banyak pertanyaan yang akan timbul jika permasalahan ini diapungkan. Lima tahun yang lalu, saat Bupati Kuansing H Sukarmis melaksanakan ulang tahun ke-51 di salah satu hotel mewah Kota Padang, ajang ulang tahun ini juga diselipkan agenda rapat penting dengan sejumlah kepala sekolah, kacab dinas sampai Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk membahas kemelorotan nilai hasil UN murid-murid Kuansing, baik tingkat SMA maupun tingkat SMP.
Empat tahun kemudian, ternyata Kuansing bangkit, urutan peringkat setiap tahun meningkat, bahkan hampir berada pada posisi puncak ditangan kepala Dinas Pendidikan Drs. Alwis, M.Si.
Namun ketika memasuki tahun ke lima ketika Sukarmis jadi bupati, nilai UN siswa SMP dan SMA kembali merosot seperti lima tahun yang lalu. Memang ada diantara guru yang telah dipanggil ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait permasalahan adanya perintah dari atasan mereka mengumpulkan nama-nama dengan berbagai alas an.
Bahkan sejumlah guru mengaku diintimidasi, dipindahkan tanpa sebab. Ini perlu menjadi bahan dan cermin bagi Bupati Kuansing H Sukarmis untuk berkaca atas kegagalan tersebut, jangan hanya sekedar kecewa. (Noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar