TELUKKUANTAN-Suatu preseden buruk terjadi di era demokrasi Kabupaten Kuantan Singingi Riau. Bupati terpilih setelah kemenangannya dikukuhkan Mahkamah Konstitusi (MK) lansung menunjukkan taring dengan melakukan aksi balas dendam kepada pihak yang menjadi lawan politik dalam bentuk menon-jobkan sejumlah pejabat, bahkan juga menimpa mereka yang tergolong keluarga atau tim sukses.
Setelah dilantik, pejabat eselon II, III dan IV dilingkungan Pemkab Kuansing (16/6/2011) lalu, ternyata banyak terjadi penindihan tempat atau jabatan sejumlah pegawai oleh pejabat baru, sementara jabatan tempat mereka yang baru belum ada, dengan kata lain, mereka dinon-jobkan.
Terimbas memang, orang-orang baru tersebut didominasi orang Sukarmis (asal Sentajo, red) dan orang Zulkifli (asal Singingi, red) dan selingi oleh beberapa orang asal Suku Batak namun sedikit Suku Jawa.
Dari sejumlah pejabat yang dilanti tersebut ternyata terlihat kental aksi balas dengan yang dilakukan. Mereka yang di non jobkan tersebut rata-rata berasal dari daerah yang Sukarmis-Zulkifli kalah dalam pemilukada, sementara mereka yang diangkat menjadi pejabat baru rata-rata dari daerah yang perolehan suara Sukarmis-Zulkifli signifikan.
Sementara itu disamping balas dendam, terhembus kabar kalau Sukarmis-Zulkifli memasang tarif pejabat eselon yang dilantik, untuk pejabat eselon II mencapai ratusan juga rupiah, eselon III sekitar Rp 30 juta, eselon IV sekitar Rp 20 juta.
Kebenaran pemasangan tariff seperti memasang jaringan listrik itu belum bisa dipastikan, namun sebuah logika terjadi, mereka yang malah telah mati matian membela Sukarmis-Zulkifli dalam kampanye malah juga ikut dinon-jobkan.
Dan pejabat yang dilantik sangat diragukan kapabilitasnya oleh public, karena mereka rata-rata terlihat merupakan pejabat karbitan, terutama mereka yang berasal dari Singingi, kaplingan Wakil Bupati Drs. H. Zukifli.(Noprio sandi)
kalau begini ceritanya kuansing bakal hancur
BalasHapus