TELUKKUANTAN-Sukarmis-Zulkifli telah dilantik. Sehari setelah pelantikan, penipu berkedok kepala dinas/badan atau kantor yang baru dilantik meminta uang kepada bendahara masing-masing mencapai puluhan juta rupiah. Penipu menyuruh transfer uang, dengan langsung menelpon sang bendahara.
Telpon masuk melalui sebuah hand phone kepada sejumlah bendahara, mereka mengaku sebagai kepala dinas badan atau kantor yang baru saja dilantik. Mereka meminta sejumlah uang dengan alasan untuk keperluan setoran kepada bupati yang sudah dilantik Sukarmis.
Salah seorang pegawai, nama dirahasiakan kepada sentralkuansing mengaku nyaris tertipu, karena penipu itu pada awalnya menelpon rekannya yang lain dengan nama kepala yang baru. Penipu itu mengatakan jika ia mau meminjam uang Rp 7 juta terlebih dahulu dan akan diganti pada hari senin, karena kebetulan waktu itu hari jum’at.
Pegawai tersebut telah mengambil uang ke rumah dan kemudian mulai mengikuti arahan dari telpon yang disuruh penipu itu. Beruntung pegawai itu ingin bertemu sang kepala terlebih dahulu dan menaruh rasa curiga karena penipu itu menyuruh melakukan transfer uang.
Nomor rekening transfer telah diberikan penipu, karena menaruh rasa curiga itu, pegawai langsung mengkonfirmasi ulang kepada nomor hp pejabat yang meminta uang itu, ternyata berbeda, ketika ditelpon kepala yang asli, ternyata dia tidak ada meminta uang apapun.
Kejadian itu menurutnya telah dilaporkan kepada aparat keamanan setelah pegawai tersebut berjumpa dengan kepala yang baru itu. Dan kejadian serupa juga terjadi pada sejumlah dinas badan atau kantor yang lain.
Berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum, sebelumnya, ada pihak yang mengaku akan menggelar pelatihan bagi bendahara atau pemegang kas diberbagai dinas, namun sebelumnya mereka meminta nomor hp tersebut melalui pegawai yang ada di secretariat daerah.
Pegawai di secretariat dareah ternyata tidak menaruh rasa curiga sama sekali, karena penampilan yang datang tersebut sangat meyakinkan. Penipu tersebut diperkirakan sindikat yang telah terlatih. Dana yang diminta dengan mencatut nama Sukarmis tersebut tidak hanya jutaan menimpa bendahara, melainkan ada yang mencapai puluhan juta rupiah, anehnya, sejumlah bendahara pada awalnya merasa yakin saja ulah kepala mereka yang baru, dengan alasan Sukarmis meminta uang. (Noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar