TELUKKUANTAN-Mesjid Agung Kuantan Singingi di Sungai Jering dan Masjid di Tanjung Pauh Kecamatan Singingi Hilir, keduanya sama-sama masjid yang cukup mewah. Namun terjadi perbedaan yang mencolok tentang dana pembangunan masjid ini, kalau Masjid Agung menghabiskan dana lebih dari Rp 17 milyar dari rencana Rp 56 milyar, masjid di Tanjung Pauh kecil dari Rp 1 milyar.
Jadi bisa menjadi pertanyaan yang harus dijawab, logikakah, Masjid Agung Kabupaten Kuantan Singingi telah menghabiskan dana lebih dari Rp 17 milyar?, atau habis kemana dana pembangunan ini?.
Menara Masjid Agung sampai saat ini sedang terhenti pengerjaannya, tidak diketahui secara pasti apa alasan tidak dilanjutkannya pembangunan menara masjid ini, secara meraba-meraba, berkemungkinan terkait tidak serdiaanya dana segar.
Dana yang dipergunakan sebelumnya dalam dua tahun, Pemkab Kuansing menganggarkan melalui APBD secara bertahap, pertama Rp 2 milyar, kedua Rp 15 milyar dalam bentuk hibbah.
Mengapa bisa demikian?, itulah hebatnya Kuansing, apa yang tidak dibuat oleh daerah lain, dilakukan oleh Kuansing, kalau biasanya pemkab lainnya melaksanakan hibbah dalam bentuk barang kepada yuyasan untuk dikelola, tapi di Kuansing hibbah dalam bentuk uang Rp 17 milyar kepada yayasan.
Maka demikian bisa ditarik jawaban, kalau Masjid Agung Kabupaten Kuantan Singingi tidak logika menghabiskan dana sedemikian rupa, jika dibandingkan dengan masjid di Tanjung Pauh, yang malah kalau sepintar hampir sama. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar