Rabu, 05 Oktober 2011

KPAID Kuansing Belum Dapat Informasi Anak-Anak Pelaku Pencurian dan Pengrusakan Sport Centre

TELUKKUANTAN
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Kuantan Singingi sampai saat ini belum mendapatkan informasi perkembangan kasus sejumlah anak-anak yang diduga pelaku pengrusakan dan pencurian Sport Centre. Tidak dapatnya informasi tersebut juga terkait tidak ada yang mengadu.

Hal tersebut dikatakan Ketua KPAID Kuantan Singingi Bahtiar Saleh, S.Ag ketika dihubungi Senin (3/10). Dikatakan, pihak KPAID Kuansing telah membahas tentang anak yang terkait kasus pencurian dan pengrusakan Sport Centre, namun pembahasan itu tidak menemui titik terang karena tidak adanya pihak yang mengadu.

Namun hingga saat ini, pihak KPAID Kuansing katanya masih menunggu perkembangan lembih lanjut, mereka berprinsip, jika satu saja informasi dapat mengenai kasus ini, akan didapatkan informasi menyeluruh.

Terkait hal tersebut, Kasubag Humas Polres Kuansing AKP Azahari yang dihubungi melalui selulernya, nomornya sedang dialihkan, sehingga belum diketahui secara pasti sampai dimana penanganan kasus pengurusakan dan pencurian lampu Sport Centre yang dilakukan sejumlah anak-anak tersebut.

Namun demikian, mantan anggota KPAID Kuansing Bustanur, S.Ag sangat menyayangkan kinerja KPAID Kuansing yang baru, semestinya, KPAID yang baru tidak menunggu informasi atau tidak harus menunggu adanya pengaduan, melainkan harus pro aktif memberikan perlindungan kepada sejumlah anak-anak yang terlibat.

“Karena orang tu (KPAID, red) la resmi, sudah dilantik, persoalannya kan sudah diketahui orang banyak, seharusnya orang tu pro aktif, memang idealnya perlu penanganan, perlu didampingi, yang namanya anak kalau berhadapan dengan kejaksaan, kepolisian, tentu takut dia, kan,” kata Bustanur.

Disamping pendampingi menghadapi aparat hokum, anak-anak tersebut menurut Bustanur perlu juga mendapatkan hak-hak mereka, karena merupakan anak-anak sekolah yang membutuhkan pendidikan. (noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar