Rabu, 08 Juni 2011

Fiksi Singingi Jangan Timbulkan Perpecahan

Kecamatan Singingi saat ini tergolong kecamatan banyak memiliki fiksi (kelompok-red). Dua fiksi yang menonjol saat ini antara penduduk asli tempatan dengan penduduk pendatang. Kondisi ini disebabkan Singingi merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan sebagai sumber ekonomi dari berbagai fiksi tersebut.

Berbeda, bukan berarti masyarakat tempatan menolak kedatangan pendatang yang juga telah menjadi warga Singingi saat ini, setidaknya itulah yang dipesankan Sekda Kuansing Drs Zulkifli, M.Si tokoh sentral Singingi dan Singingi Hilir ketika berkunjung ke Desa Logas di Masjid Al Ikhlas (30/8/2010).

Dari perbedaan itu diharapkan persatuan dan kesatuan di Singingi tetap dijaga, sehingga tidak ada perbedaan antara masyarakat pendatang dengan masyarakat tempatan, Zulkifli tidak ingin Singingi seperti Aceh serta beberapa daerah di Indonesia lainnya yang telah terjadi gesekan antar beberapa fiksi.

Termasuk fiksi dalam berpolitik, karena diakui Zulkifli, di Singingi juga terdapat banyak perbedaan pandangan politik, namun tidak untuk dipertentangkan, bukan tidak dibenarkan berdemokrasi, namun perbedaan politik itu ternyata sangat dibutuhkan untuk perjuangan Singingi dan Singingi Hilir di balantika perpolitikan di Kuansing.

Sumber Daya Manusia (SDM) Kecamatan Singingi diakui Zulkifli memang sangat rendah dibandingkan beberapa daerah di Kuansing, jumlahnya sangat kurang baik yang ada dipartai politik maupun di pemerintahan.

Masih sulit mencari warga Singingi dan Singingi Hilir yang disegani, masih sedikit yang bisa memperjuangkan nasib Singingi di Kabupaten Kuantan Singingi. “Koreksi diri kita,” minta Zulkifli yang saat ini telah menjadi tokoh sentral Singingi dan Singingi Hilir.

Seiring berjalannya waktu, setelah Kabupaten Kuantan Singingi telah dimekarkan, kondisi seperti diatas berangsur-angsur membaik jika dibandingkan sebelum Kuantan Singingi menjadi kabupaten sendiri, bahkan di Singingi sebelumnya menjadi ajang aspirasi politik 100 persen terhadap salah satu partai politik waktu itu, namun yang menjadi wakil Singingi di DPRD Indragiri Hulu ternyata pengusaha dari Rengat bernama Afi.

Dari ras saja, Afi ternyata telah berbeda dengan masyarakat Singingi, karena Afi merupakan keturunan etnis tionghoa, sehingga berteriak masyarakat Singingi ingin segala sesuatu waktu itu tidak bisa terdengar, termasuk kondisi ini masa transisi menjadi kabupaten.

Namun setelah menjadi kabupaten, Zulkifli mengaku memperjuangkan wakil Singingi dan Singingi Hilir di DPRD Kabupaten Kuantan Singingi berasal dari putra daerah, maka salah satu kader Yurnalis SH waktu itu sehingga sudah jelas ada keterwakilan masyarakat Singingi dan Singingi Hilir.

Sekarang, kondisi ini semakin cerah, dimana tujuh orang wakil Singingi dan Singingi Hilir di DPRD Kabupaten Kuantan Singingi mulai dari Konperensi, Endri Yupet, Jon Tikal, Gunarto, Sukemi, Sariham serta anggota DPRD lainnya akan menjadi pejuang Singingi dan Singingi Hilir di tingkat Kabupaten Kuantan Singingi untuk merebut kue APBD Kuansing sehingga pembangunan bisa diarahkan ke Kecamatan Singingi. (noprio sandi)

Camat Singingi Hendra AP M.Si meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Al Hidayah Desa Sungai Sirih Selasa (3/8) disaksikan Sekda Kuansing Drs H Zulkifli M.Si. (noprio sandi)

Anggota DPRD Kuansing Suhaimi salah satu wakil dari Kecamatan Singingi dan Singingi Hilir. (noprio sandi)

Sekda Kuansing Drs H Zulkifli telah menjadi tokoh sentral kecamatan Singingi dan Singingi Hilir. (noprio sandi)









Berita lainnya:

Opick dan PT Miracle “Melagak” Hibur Masyarakat Logas


Opick “Tombo Hati”, penyanyi religius ibu kota mendatangi Desa Logas Kecamatan Singingi, kedatangannya bersama MC Irfan Karyo , “Suami-suami takut istri”. Disebut-sebut PT Miracle, sebuah perusahaan tambang ikut mendanai kegiatan tersebut, termasuk mendatangkan dua orang artis ibu kota tersebut.

Saat acara berlangsung Jum’at (17/9/2010), Bupati Kuansing H Sukarmis, Kapolres AKBP Ristiawan Bulkaini, SH, Opick serta Kepala desa Logas memasuki tempat acara, Opick yang menjadi sentral perhatian masyarakat mengenakan pakaian serta serban serba putih.
Dikalungi selendang, Sukarmis, Opick, Ristiawan, dan Wakil Ketua DPRD Elpius, yang juga ada sejumlah ninik mamak menyambut salah satunya mengenakan pakaian serba kuning dengan keris dipinggang, yang berpakaian putih, serta ninik mamak yang memakai pakaian hitam, di kawasan Singingi dan Singingi Hilir dikenal dengan Datuak Nan Baduo dan Datuak Nan Batujuah.

Opick yang ditunggu-tunggu kehadirannya telah datang, namun penonton diminta bersabar sejenak, karena ada acara seremonialnya, pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Maya Mutiara, doa oleh Salam, S.Ag serta sambutan dari Camat Singingi Hendra AP, M.Si.

Saat memberikan sambutan, Hendra sempat memberikan apresiasi kepada sejumah tamu yang hadir termasuk yang bernama Teo dari PT Miracle, ternyata acara ini digagas oleh Logas Community bersama Kurnia Sound.

Pada awalnya, penggagas acara berencana mengadakan hiburan lepas karena penggagas merupakan kalangan pemuda Desa Logas, dan setelah itu diadakan rapat dengan melibat pemerintah desa, ninik mamak, pemerintah kecamatan dan disimpulkan mengadakan Halal Bi Halal.

Terbukti rencana itu berhasil, dengan digelarnya acara, Hendra mengklaim kalau kegiatan tersebut dihadiri semua elemen masyarakat, dan ternyata juga mendatangkan Opick dari Jakarta atas partisipasi PT Miracle, Irfan Karyo. Acara juga dimeriahkan oleh sejumlah band dari Jakarta dan berlangsung hingga malam hari.

Tidak ketinggalan, Bupati Kuansing H Sukarmis juga memberikan sambutan singkat, terutama permintaan maafnya serta memaafkan masyarakat bersamaan dengan hari raya Idul Fitri 1431 H, Sukarmis juga merasa bangga bisa duduk bersama Opick, karena selama ini hanya melihat Opick di layer kaca, bupati saja merasa bangga, bagaimana dengan masyarakat tentu lebih dari itu.

Sukarmis meminta Opick agar bisa menghibur masyarakat Kuantan Singingi di atas pentas seperti yang dilakukan ditelevisi. “Melagak di atas pentas seperti kami tonton di teve,” pinta Sukarmis untuk memberikan tauziah.

Sebelum Opick naik pentas, ternyata acara tidak dipandu oleh oleh MC asal Kuansing, tetapi juga didatangkan dari Jakarta, Ifrfan Karyo yang lebih tekenal dengan acaranya di televise pada acara “Suami-suami Takut Istri”.

Irfan ternyata kocak juga, dia sangat pandai berkomunikasi dengan penonton, turun panggung dan memanggil salah seorang wanita pada mulanya sembari memberikan hadiah, kemudian memanggil tiga orang penonton lagi dan menyuruh mereka memperagakan cara membangunkan orang sahur dengan cara gaya yang kocak.

Opick dipanggil sang MC, dia berjalan dari tempat duduk disamping Sukarmis melintas lapangan menuju pentas utama, ribuan mata tertuju kepada Opick, apa gerangan yang akan dilakukan Opick di atas panggung, masih menjadi tanda masyarakat.

Di atas panggung, Opick mengawali dengan mengajak masyarakat mengucapkan salawat, setelah itu Opick sempat meralat permintaan bupati agar bisa memberikan tauziah, ternyata Opick mengaku bukan ustad tapi cukup menjadi penyanyi saja.

Sebelum menyanyi Opick sempat bersenandung untuk lagu yang ditampilkan pertama, alangkah dekatnya Allah dengan kita…saya tulis “Cahaya Hati”. Lagu kedua terkait banyak terjadi bencana yang menimpa negeri, tsunami, puting beliung, gunung meletus……dia juga menyuruh penonton untuk mengucapkan doa irhamna ya Allah ya Rahman ya Rahim, doa ini diulangnya beberapa kali dengan diikuti penonton, dan judul lagu kedua ini “Irham”.

Lagu ketiga, Opick mengajak Irfan Karyo untuk berduet, sair lagu yang akan dinyanyikan ini diantaranya sepohon kayu daunnya rindang..lebat buahnya, walaupun hidup seribu tahun, kalau tak sembahyang apa gunanya, lagu ini berjudul “Senandung Sebatang Pohon”.

Kemudian untuk lagi berikut, Opick berduet dengan Juwita, seorang penyanyi wanita asal Desa Logas Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi dengan judul lagu “Allah Maha Melihat”.

Setelah itu Opick mengajak tiga orang penonton untuk menemaninya diatas panggung, mereka menyanyikan lagu “Tombo Hati” atau artinya obat hari, diantara obat hati dalam sair lagu ini membaca Al Quran dan maknanya, sholat tengah malam, puasa, berkumpul sesama orang saleh dan lainnya, ini lagu berisikan nasehat bagi masyarakat, kemudian dilanjutkan dengan lagu “Assalamu Alaikum”. (noprio sandi)

Opick dan Irfan Karyo menghibur masyarakat Desa Logas Kecamatan Singingi, Jum’at (17/9). (noprio sandi)

Dari kiri ke kanan, Kapolres Kuansing AKBP Ristiawan Bulkaini, SH, Bupati H Sukarmis, Opick, kepala desa Logas, (17/9), mereka memasuki lapangan Pasar Logas. (noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar