Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbang Polinmas) diminta mencari upaya menuntaskan konflik pemilihan umum kepala daerah. Pasalnya, masyarakat saat ini masih terkotak-kotak
Permintaan itu disampaikan Dian Pranata Putra dari Astari, Kamis (27/10) dalam acara seminar Pengamalan Pancasila dan Antisipasi Potensi Konflik Komunal dan Horizontal Sejak Dini, yang ditata Yayasan Gondang Baroguang di Hotel Pujangga.
Perlunya mencari upaya penyelesaian konflik pemilukada menurut Dian dikarenakan ditengah masyarakat saat ini masih tersisa permasalahan pemilukada, mereka masih terkesan ada nomor urut pemilukada dan masih kental terjadinya. “Kesbang Polinmas, cari upaya untuk menuntaskan ini,” pintanya.
Konflik ini tambahnya telah merusak tatanan kehidupan masyarakat, bahkan untuk urusan kenduri sampai kematian masih dikait-kaitkan dengan pemilihan umum kepada daerah.
Terkait hal tersebut, Sekretaris Kesbang Polinmas Drs. Yasriandi, MM yang kebetulan jadi nara sumber mengatakan kalau permasalahan pemilukada telah usai, terakhir dengan adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam pemilukada beberapa waktu lalu, tambah Yasriadi, penyelenggaranya Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD), Panswas, sedangkan Kesbang Polinmas hanya bersifat tim koordinasi.
Meski demikian, permintaan masyarakat agar mencarikan upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini, Yasriadi belum memberikan jawaban secara jelas, dan dia hanya berpesan kepada masyarakat jangan sampai terpecah belah akibat pemilukada ini, dan kembalikah seperti biasanya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. (noprio sandi)
Teks fhoto
Antisipas-Seminar Pengamalan Pancasila dan Antisipasi Potensi Konflik Komunal dan Horizontal Sejak Dini Kakmis (27/10) di Hotel Pujangga, salah satunnya membahas konflik pemilukada Kuansing, Kesbang Polinmas diminta mencari upaya penyelesaian konflik itu. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar