Minggu, 30 Oktober 2011

Konflik Kumunal dan Horizontal Perlu Diantisipasi

Konflik komunal dan horizontal di Kabupaten Kuantan Singingi harus diantisipasi sejak dini. Pengantisipasian ini dengan pengamalan Pancasila dalam kehidupan masyarakat yang mulai heterogen.

Demikian kesimpulan acara seminar sehari Pengamalan Pancasilan dan Antisipasi Potensi Konflik Komunal dan Horontal Sejak Dini, Kamis (27/10) yang ditata Yayasan Gondang Baroguang di Hotel Pujangga Teluk Kuantan.

Seminar dengan tiga pemakalah, Willy Wirayudha, S.Ip dari Yayasan Bertuah Pekanbaru dengan topik “Pancasila di Era Globalisasi”, H. Mulkan M. Sarin, MA dari Forum Kerukunan Umat Beragama dengan topic “Sosialisasi Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri, Nomor 9 Tahun 2006/Nomor 8 Tahun 2006 dan Peraturan Bupati Kuantan Singingi Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pendirian Rumah Ibadah dan Pemanfaatan Bangunan Gedung Untuk Rumah Ibadat”.

Pemakalah ketiga Drs. Yasriadi, MM, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi dengan topik “Antisipasi Potensi Konflik Komunal dan Horizontal Sejak Dini”.

Seminar berlangsung alot, ketika terjadi pembahasan tentang pendirian rumah ibadah, karena saat ini di Kabupaten Kuantan Singingi banyak rumah ibadah minoritas berdiri tanpa izin resmi dari pemerintah setempat, sementara ada gereja yang telah ada sejak tahun 1982 sebelum Peraturan Bersama Menteri ada.

Setidaknya, ada beberapa solusi ditawarkan peserta kepada pendeta yang hadir saat itu, agar cukup dirikan satu rumah ibadah besar di Kuansing, tapi jangan berdiri rumah ibadah lainnya sebelum ada izin resmi

Dan ada yang mengusulkan sebelum kaum minoritas mendirikan rumah ibadah/gereja sebaiknya melakukan pendekatan secara adat kepada masyarakat tempatan terlebih dahulu, sehingga berkemungkinan bisa dengan mudah untuk mendapakan tanda tangan atau keihlasan masyarakat tempatan.

Ketua panitia penyelenggara Noprio Sandi, ST mengatakan seminar kali ini mengundang organisasi kemasyarakatan, berbagai suku bangsa, tokoh pemuda, tokoh adat, masyarakat rawan konflik serta LSM.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan potensi konflik komunal dan horizontal bisa diantisipasi sejak dini. (noprio sandi)

Teks fhoto

Seminar-Ketua Panitia Pelaksana Pengalaman Pancasila dan Antisipasi Potensi Konflik Komunal dan Horizontal Sejak Dini Noprio Sandi, ST mewakili Yayasan Gondang Baroguang menyampaikan laporan pelaksanaan seminar sekaligus membuka secara resmi acara tersebut. (noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar