Jumat, 03 Juni 2011

Kuantan Mudik-Jangan Lupakan Pendekatan Budaya Perahu Baganduang



Tiga tahun terakhir grafik pelaksanaan kegiatan Manjopuik Limau dengan Perahu Baganduang di Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik mengalami fluktuasi yang berarti. Mulai dari yang membuka acara ini sampai kepada pelaksanaan. Padahal seorang pemimpin bisa melakukan pendekatan kepada masyarakat melalui budaya ini.

Melihat pelaksanaan Manjopuik Limau dengan Perahu Baganduang di Tepian Muko Lobuah (19/9), delapan buah perahu baganduang telah ditambatkan, letusan kembang api tidak henti-hentinya, ini menjadi bagian pesta budaya masyarakat di Kuantan Mudik.

Tidak jauh dari tempat itu, terlihat tenda acara seremonial, orang menjadi bertanya, siapa gerangan yang membuka acara ini, baru diketahui bupati hanya diwakili Asisten II Marduyut SE, namun ditempat itu duduk Drs H Mursini, M.Si, ternyata dia buka sebagai wakil bupati tetapi sebagai tokoh masyarakat Kecamatan Kuantan Mudik.


Tokoh Ikatan Keluarga Kuantan Mudik Pekanbaru Drs H Nasrun Rasyid mengatakan kondisi tiga tahun terakhir kegiatan Manjopuik Limau dengan Perahu Baganduang mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, terutama terkait pejabat atau pemimpin yang membuka acara ini.

Pada tahun 2007 yang membuka acara ini Gubernur Riau H M Rusli Zainal SE MP, tahun 2008 juga Gubernur Riau Drs Wan Abu Bakar, M.Si, tahun 2009 Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si, dan tahun 2010 dibuka Asisten II Kuansing Marduyut SE.

Tahun Yang Membuka Acara
2007 Gubenur Riau H M Rusli Zainal
2008 Gubernur Riau Drs H Wan Abu Bakar M, Si
2009 Wakil Bupati Drs H Mursini, M.Si
2010 Asisten II Marduyut SE

Terasa semakin menurun, terutama yang membuka acara sampai kepada kemeriahan kegiatan budaya yang ada hubungan emosional dengan masyarakat Kecamatan Kuantan Mudik, padahal kehadiran pemimpin diacara ini sangat diharapkan masyarakat serta tokoh masyarakat Kuantan Mudik yang ada di Pekanbaru.

Namun Nasrun hanya menilai kalau pemimpin di Kuansing belum bisa merasakan emosional masyarakat Kuantan Mudik, padahal seharusnya pemimpin harus banyak melakukan pendekatan budaya. “Jangan lupakan pendekatan budaya,” kata Nasrun.
Mendengar pembicaraan Nasrun, yang dimaksudnya Bupati Kuansing H Sukarmis, karena ditempat itu Wakil Bupati Drs H Mursini MSi hadir sebagai tokoh masyarakat, tentu bukan Mursini yang dimaksudkan tokoh Kuantan Mudik di Pekanbaru ini, Pemkab Kuansing hanya mengutus Asisten II Marduyut SE.

Marduyut hanya minta maaf kalau Bupati Kuansing H Sukarmis tidak bisa hadir karena pada saat yang sama juga telah ada agenda acara yang telah teragendakan lebih dulu masuk dibandingkan acara Manjopuik Limau dengan Perahu Baganduang, dan tidak bisa ditunda.

Padahal dalam sambutan tertulis bupati yang dibacakan Marduyut, Manjopuik Limau dengan Perahu Baganduang berharap terus dilestarikan dan dikembangkan menjadi objek wisata andalan yang bisa mendatangkan wisatawan.

Pengembangan itu dengan partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat. Untuk partisipasi ini panitia saat itu memberikan subsidi kepada 8 desa yang membuat perahu baganduang, penyerahan subsidi itu dilakukan tokoh masyarakat Kuantan Mudik Drs H Mursini, M.Si, Ketua Ikatan Keluarga Kuantan Mudik (IKKM) Pekanbaru Bastian Rusli dan tokoh masyarakat Kuantan Mudik di Pekanbaru Drs H Saprius. (noprio sandi)



Drs H Mursini M.Si selaku tokoh masyarakat Kecamatan Kuantan Mudik memberikan subsidi kepada desa yang ikut acara Manjopuik Limau dengan Perahu Baganduang. (noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar