Jumat, 03 Juni 2011

Masjid Agung, Akankah Terus Diagungkan?

Menjelang pelaksanaan MTQ XXIX Tingkat Provinsi Riau di Teluk Kuantan, pejabat Kuansing mulai dari Bupati Kuansing H Sukarmis, Wakil Bupati Drs H Mursini serta Sekda Drs H Zulkifli M,Si diberbagai tempat sangat mengagungkan keberadaan Masjid Agung Sinambek Teluk Kuantan. Permintaan dukungan kepada masyarakat dalam pembangunan masjid ini terus dikumandangkan secara jelas, kumandang itu ternyaa mulai sayup terdengar setelah pelaksanaan MTQ, akankah masjid ini terus diagungkan dimasa datang?.

Menggesa pembangunan Masjid Agung menjelang pelaksanaan MTQ sangat terlihat, pekerja bekerja siang dan malam melalui Yayasan Basatu Nagori Maju dibawah kendali H Masran Ali, S.Ag mesjid ini seperti disulap, mengenai kualitas pekerjaan belum diketahui secara pasti.

Umbul-umbul yang terpasang serta baleho yang ada di sekitar masjid saat MTQ mulai ditanggalkan, tinggallah masjid seperti biasanya, hanya beberapa kegiatan setelah MTQ dilaksanakan di masjid ini, termasuk pelepasan Calon Jemaah Haji.

Tiga pejabat teras Kuansing diatas saat ini dalam berbagai acara jarang lagi mengatakan permintaan dukungan kepada masyarakat untuk menyelesaikan Masjid Agung ini, melainkan berbagai topik pidato, arahan serta sambutan mereka telah mengarah kepada kepentingan yang lain, yang paling banyak pengalihan itu kepada kepentingan pemilukada.

Maka wajar jika masyarakat Kuansing bertanya, akankah Masjid Agung ini akan terus diagungkan?, jawaban ini sebenarnya telah ada dihati masyarakat dari tindak tanduk pejabat Kuasing serta pihak yayasan setelah pelaksanaan MTQ.

Pekerjaan struktur utama masjid ini ternyata juga belum selesai, empat buah menara masjid yang direncanakan pengerjaannya setelah MTQ tentu diharapkan juga bisa selesai seperti yang diharapkan, termasuk sarana pendukung lainnya sesuai rencana dengan menelan dana lebih dari Rp 56 milyar.

Masyarakat bisa bayangkan betapa megahnya masjid ini jika seratus persen selesai, karena jika dibandingkan dengan masjid yang telah ada di Kuansing, diantaranya beberapa masjid yang ada di Kecamatan Singingi Hilir sepanjang ruas jalan Teluk Kuantan – Pekanbaru, masjid-masjid itu dibangun oleh pihak PT RAPP dengan anggaran rata-rata dibawah Rp 1 milyar, dapat dibayangkan jika angka Rp 56 milyar untuk Masjid Agung di Teluk Kuantan, wah tidak terbayangkan.

Namun jika dibandingkan dengan pembangunan fisik yang telah ada sekarang, dari dana yang telah terkumpul baik hibbah dari Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi yang telah mencapai Rp 17 milyar serta sumbangan yang lainnya, keberadaan fisik Masjid Agung sangat tidak logika jika dibandingkan dengan masjid di sepanjang ruas jalan Teluk Kuantan – Pekanbaru tadi.

Namun demikian, apa yang telah dilakukan pihak yayasan, tentu mereka disuatu saat nanti bisa mempertangungjawabkan kegiatan mereka, jangan sampai ada korban yang terjerat hokum akibat pembangunan masjid yang sebenarnya memiliki tujuan mulia, membangun rumah tuhan.

Jika kembali kepada perjalanan Kuansing kebelakang beberapa tahun lalu semasa pemerintahan Drs H Asrul Ja’afar, pemerintah juga pernah mencoba mengganggarkan dana Rp 40 milyar untuk pembangunan Masjid Agung, namun upaya ini gagal, karena ramai-ramai anggota DPRD Kuansing waktu itu menjegal agar pembangunan masjid ini ditunda terlebih dahulu, saat itu ketua DPRD H Sukarmis, yang saat ini menjabat bupati Kuansing.(noprio sandi)


Masjid Agung Kuantan Singingi yang terletak di Jalan Proklamasi. (noprio sandi)


Masjid Agung Kuantan Singingi tampak belakang. (noprio sandi)


Jembatan kayu penghubung GOR Sport Centre ke Masjid Agung bagian belakang. (noprio sandi)


Drainase pendukung Masjid Agung. (noprio sandi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar