Pasca kejadian perselisihan wartawan salah satu media dengan Sekwan Firdaus Bahar, mengerucut diadakannya pertemuan antara wartawan dengan sekwan. Akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk menuntas permasalahan yang terjadi, dan sama-sama diminta untuk introspeksi diri.
|
Sekwan Firdaus Bahar didampingi Anggota DPRD Andi Nurbai bertemua sejumlah wartawan, Kamis (19/1) di Rumah Makan Simpang Raya depan Masjid Agung, guna menyelesaikan mis komunikasi Sekwan-wartawan. (noprio sandi) |
Setelah mendengarkan keterangan dari dua belah pihak, Andi menilai telah terjadi mis komunikasi. “Pado intinyo, memang ada mis komunikasi ajo, dan awak berharap, karena Sekwan, ado salah, didiri neyo lah minta maaf, dan kedepan, terjalin hubungan kerja sama yang baik,” kata Andi.
Sebelumnya Sekwan Firdaus Bahar mengaku memang belum mengenal salah satu wartawan yang menjadi akar permasalahan, karena sang wartawanpun ternyata belum kenal dengan Sekwan. “Sama Pak Dodi, saya memang ngak kenal, kenalnya waktu saya tanya itu, apa kata Pak Dodi, Bapak Sekwan, katanya, berarti tau jabatan aja, kan gitu,” kata Firdaus.
Firdaus tidak mengungkit permasalahan mulainya dari mana, yang jelas antara Sekwan dengan wartawan telah sepakat untuk menyudahi perseteruan itu dan kedepan perlu memperbaiki hubungan.
Firdaus mengatakan, saat kejadian Ketua DPRD Muslim, S.Sos dalam posisi penampilan kurang baik untuk di foto, kemudian, wartawan menjepret kamera dari ruangan hearing.
“Di sana ada saksi 2 orang, selebihnya anggota saya, yang dua orang luar, yang satu Ahmad Yani, apa kalimat saya tau dia, yang kedua Pak Maisir anggota DPR, kemudian begitu saya pisah dengan Pak Dodi ini, saya bilang di depan meja ini, ni lagi, saya bilang anggota DPR, orang rapat, dia ndak masuk, saya hempaskan buku saya depan Pak Maisiwan,” jelas Firdaus.
Diharapkan Firdaus kepada Ketua PWI Kuansing untuk masa yang akan datang kalau ada anggota baru harus diperkenalkan, setidaknya ada pemberitahuan melalui surat. “Jadi kita tahu,” harapnya.
Sementara itu Ketua PWI Kuansing Amrizal Amin, SH mengaku melakukan kritisi terhadap Sekwan semata-mata karena jabatanya sebagai Ketua PWI Perwakilan Kuantan Singingi, karena dia mendapatkan laporan salah satu wartawannya dilecehkan, pelecehan itu dinilainya pelecehan terhadap profesi wartawan.
Dengan kejadian ini, Amrizal juga meminta kedua belah pihak, baik onum wartawan maupun Sekwan untuk sama-sama memperbaiki diri, karena manusia dinilalinya juga memiliki sifat silaf. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar