Posting 6 Januari 2012
TELUK KUANTAN --- Diduga karena maraknya aktivitas penambangan emas tanpa izin (PETI) di Sungai Kuantan membuat kondisi air sungai semakin keruh. Kondisi itulah sekarang dikeluhkan oleh warga yang berada di tepi Sungai Kuantan.Jum'at (06/12) Kemaren.
Seperti halnya, Robi (27) salah seorang pemuda dari Desa Koto Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik kepada Wartawan, Mengaku dirinya kesulitan untuk mandi di sungai, karena air yang kian keruh dan juga tercemar. Kemudian Robi menambahkan kepada wartawan "Mau mandi saja di sungai payah, air sudah bercampur minyak dan sangat keruh," kata Robi yang mengaku setiap hari melihat aktivitas PETI di sepanjang Sungai Kuantan. Menurutnya, saat ini aktivitas PETI menggunakan kapal dengan mesin besar yang terdapat di bantaran Sungai Kuantan yang masih berlangsung.
Sementara itu, Fitri salah seorang warga Desa Pebaun kepada wartawan, Jum'at (6/1) mengatakan, penyebab keruhnya Sungai Kuantan diduga karena aktivitas PETI yang menggunakan kapal dompeng di sepanjang Sungai Kuantan yang terdapat di Kecamatan Kuantan Mudik dan Hulu Kuantan.
Sedangkan sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, persoalan maraknya penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi, anggota DPRD Kuantan Singingi, Andi Nurbai menyarankan diperlukan adanya solusi yang terbaik kepada penambang, agar usaha mereka legal dan kelestarian lingkungan tetap terjaga.
"Perlu persoalan ini dicarikan solusi agar masyarakat banyak tidak menjadi korban dari aktivitas ilegal dan merusak lingkungan tersebut," ujar Andi Nurbai melalui pesan singkatnya kepada Wartawan, Kamis kemarin. Sebelumnya, Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Wendry Purbyantoro SH meminta dukungan semua pihak yang ada di daerah ini agar penambangan emas tanpa izin (PETI) yang kian marak dapat dicegah.
Menurutnya, pencegahan maraknya PETI di bumi jalur ini tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat kepolisian saja. Justru ini perlu adanya saling memberikan dukungan satu sama lain, apakah itu aparat, pihak Pemda, dan masyaraka Kuansing sendiri.(andi).
Seperti halnya, Robi (27) salah seorang pemuda dari Desa Koto Lubuk Jambi Kecamatan Kuantan Mudik kepada Wartawan, Mengaku dirinya kesulitan untuk mandi di sungai, karena air yang kian keruh dan juga tercemar. Kemudian Robi menambahkan kepada wartawan "Mau mandi saja di sungai payah, air sudah bercampur minyak dan sangat keruh," kata Robi yang mengaku setiap hari melihat aktivitas PETI di sepanjang Sungai Kuantan. Menurutnya, saat ini aktivitas PETI menggunakan kapal dengan mesin besar yang terdapat di bantaran Sungai Kuantan yang masih berlangsung.
Sementara itu, Fitri salah seorang warga Desa Pebaun kepada wartawan, Jum'at (6/1) mengatakan, penyebab keruhnya Sungai Kuantan diduga karena aktivitas PETI yang menggunakan kapal dompeng di sepanjang Sungai Kuantan yang terdapat di Kecamatan Kuantan Mudik dan Hulu Kuantan.
Sedangkan sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, persoalan maraknya penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi, anggota DPRD Kuantan Singingi, Andi Nurbai menyarankan diperlukan adanya solusi yang terbaik kepada penambang, agar usaha mereka legal dan kelestarian lingkungan tetap terjaga.
"Perlu persoalan ini dicarikan solusi agar masyarakat banyak tidak menjadi korban dari aktivitas ilegal dan merusak lingkungan tersebut," ujar Andi Nurbai melalui pesan singkatnya kepada Wartawan, Kamis kemarin. Sebelumnya, Kapolres Kuantan Singingi, AKBP Wendry Purbyantoro SH meminta dukungan semua pihak yang ada di daerah ini agar penambangan emas tanpa izin (PETI) yang kian marak dapat dicegah.
Menurutnya, pencegahan maraknya PETI di bumi jalur ini tidak bisa hanya dibebankan kepada aparat kepolisian saja. Justru ini perlu adanya saling memberikan dukungan satu sama lain, apakah itu aparat, pihak Pemda, dan masyaraka Kuansing sendiri.(andi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar