Meski program e-KTP telah
dicanangkan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi beberapa waktu lalu, ternyata
sekitar 55 persen masyarakat Kecamatan Kuantan Tengah hingga akhir Februari belum
datang untuk mendaftar e-KTP tersebut. Akibatnya, Bupati Kuansing H. Sukarmis
cukup gusar, bahkan sedikit mengancam terhadap masyarakat yang tidak mau buat
e-KTP tersebut.
“e-KTP, Kuantan Tengah baru 45
persen yang mendaftar, sisanya 55 persen sekitar 16.500 lagi yang belum
mendaftar e-KTP,” kata Sukarmis, Rabu (29/2) ketika memberikan arahan di
halaman kantor Camat Kuantan Tengah bertepatan dengan pembukaan musrenbang
tingkat Kecamatan Kuantan Tengah.
Karena banyaknya masyarakat yang
belum mendaftar e-KTP tersebut, Sukarmis sedikit mengancam tidak akan
memberikan sejumlah subsidi kepada mereka yang tidak mendaftar e-KTP itu.
“Tanpa e-KTP, tidak akan saya kasih,” ancamnya.
Termasuk Sukarmis juga telah
berkoordinasi dengan pihak perbankan agar tidak memberikan bantuan permodalan
kepada mereka yang belum mendaftar e-KTP, termasuk bagi wali murid yang akan
mengambil ijazah anaknya, bahkan bagi orang tua yang tidak mendaftar e-KTP juga
anaknya tidak akan dibenarkan masuk ke sekolah tertentu, dan pemberlakukan ini
baru untuk Kecamatan Kuantan Tengah.
Pembuatan e-KTP ini menurutnya
juga untuk menertibkan administrasi kependudukan, karena selama ini banyak
masyarakat yang memiliki KTP lebih dari satu, sehingga jumlah penduduk Indonesia
menjadi lebih dari 350 juta jiwa.
Termasuk dirinya, Sukarmis
mengaku memiliki tiga KTP, KTP Kecamatan Logas Tanah Darat, Kecamatan Kuantan
Tengah (Kuansing), dan KTP Kota Pekanbaru.
Tidak hanya masyarakat, e-KTP ini
juga diberlakukan terhadap polisi, dimana seorang polisi tidak dibenarkan lagi
memiliki KTP swasta, melainkan hanya satu KTP yang data pekerjaannya polisi.
(noprio sandi)
Teks fhoto
e-KTP-Ervin Alsir, warga
Kelurahan Sungai Jering Teluk Kuantan melakukan perekaman e-KTP Rabu (29/2) di
kantor Camat Kuantan Tengah. (f.Noprio)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar