Tokoh agama dan tokoh adat di
Kuansing merasa pasrah dan keberatan atas rencana kenaikan BBM oleh pemerintah.
Pasrah karena tidak tahu apa yang akan dibuat untuk melawannya, keberatan karena
kondisi perekonomian Kuansing saat ini sedang stagnansi (tidak bergairah, red).
Tokoh agama Kuansing Muhammad
Taib Usman Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kuansing dihubungi
melalui selulernya Rabu (14/3) mengatakan kalau sudah seharusnya pemerintah
menaikkan BBM tidak dapat dicegah lagi.
Masyarakat katanya tetap akan
membeli berapapun harga yang dijual, karena masyarakat sangat membutuhkan BBM
tersebut, sehingga dia merasa pasrah atas kenaikan itu, dan dia hanya bisa
berasumsi mungkin ada kebaikan dibalik kenaikan BBM tersebut.
Berbeda dengan Ketua Badan
Pemberdayaan Adat Kenegerian Teluk Kuantan (BPAKT) Drs. H. Chaidir Arifin,
kenaikan BBM oleh pemerintah katanya akan memberatkan kepada masyarakat.
Memberatkan masyarakat tersebut
katanya terutama di Kabupaten Kuantan Singingi dalam keadaan ekonomi kurang
baik, banyaknya pengangguran, termasuk banyaknya pegawai telah dinon jobkan.
Kurang baiknya ekonomi
ditandainya dengan kurang bergairahnya sejumlah pasar di Kuansing stagnansi
(tidak bergairah, red), tambah nanti jika BBM dinaikkan tentu sangat
memberatkan masyarakat.
Kenaikan itu diperkirakan akan
berimbas kepada kesejahteraan masyarakat, sehingga perlu dicarikan solusi lain.
“Perlu solusi lain, momen kurang tepat,” katanya. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar