Memasuki musim hujan hingga
sekarang, orderan pembuatan sumur bor sepi. Orderan kembali bergairah disaat
musim kemarau panjang tiba apabila sumur masyarakat banyak yang kekeringan.
Sepinya orderan pembuatan sumur
bor dikatakan tukang sumur bor asal Desa Teluk Beringin Kecamatan Gunung Toar,
Agus belum lama ini ketika mengerjakan sumur bor warga dekat danau kebun nopi.
Kurangya pembuatan sumur bor itu
menurut Agus berimbas kepada penghasilannya, oleh sebab itu, sebagai penambah
penghasilan, dia mengupayakan kegiatan lainnya seperti yang dilakukan
masyarakat ditempat tinggalnya.
Apalagi memasuki musim hujan yang
lalu hingga sekarang cuaca ekstrim, sumur masyarakat yang biasa masih tersedia
air, maka masyarakat tidak akan terpikir untuk membuat sumur bor.
Namun apabila musim kemarau
panjang, saat itu air sumur masyarakat kering, orderan pembuatan sumur bor
biasanya menurut Agus sangat banyak, bahkan bisa saja dia kebanjiran order.
Untuk satu meternya, Agus meminta
bayaran Rp 250 ribu, dan biasanya untuk kawasan Gunung Toar dan sekitarnya
pembuatan sumur bor mencapai 15 meter saja. “15 meter biasanya sudah cukup,”
kata Agus.
Dari sejumlah sumur bor yang
biasanya dibuat Agus, ada beberapa buah sumur bor yang harus diperbaiki ulang,
karena airnya kurang lancar, dan pemilik sumur tidak dikenakan biaya lagi,
melainkan hanya membeli penambahan pipa jika tidak bisa dibuka lagi. (noprio
sandi)
Teks fhoto
Sumur bor-Agus tukang sumur bor
tengah memberi lobang pipa untuk ditancapkan kedalam sumur bor. (f. Noprio)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar