Pengurus lama KUD Prima Sehati
diduga menggrogoti pengurus baru. Akibatnya berbagai upaya dilakukan termasuk
melakukan demonstrasi ke berbagai tempat. Padahal jika ingin menyampaikan aspirasi
telah ada kantor baru, termasuk jika memang ada indikasi kecurangan akan
dipertangungjawabkan di Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Salah satu upaya menggrogoti
tersebut menurut Ketua KUD Prima Sehati yang baru Afri, SP, Senin (26/3)
pengurus yang lama mempermasalahkan gaji manager kebun yang ditunjuk pengurus
KUD mencapai Rp 15 juta.
Gaji tersebut menurut Afri wajar
diberikan kepada manager kebun, karena telah diperbandingkan dengan gaji
manager kebun PT Tri Bakti Sarimas (TBS), manager kebun itu seorang
professional, untuk mengelola kebun dengan luasan kebun 9.300 an ha. “Wajar Rp
15 juta,” kata Afri.
Sedangkan untuk pengurus KUD
menurut Afri gajinya untuk ketua KUD hanya Rp 6 juta, dan dalam RAT sudah
dijelaskan mengenai berbagai gaji manager kebun, ketua KUD, sampai kepada gaji
pengurus KUD.
Dan cara lain untuk menggrogoti
lagi menurut Afri terkait adanya laporan joint
account, untuk pemeliharaan kebun, dan dilaporkan pula oleh pengurus lama
ke Polda Riau, dana tersebut memang telah dibangunkan ke kantor KUD, karena KUD
tidak punya kantor, dan ini berdasarkan rapat unit pengurus, Badan Pemeriksa
(BP), memiliki berita acara, punya konsultan dan kaidah kerja.
Bahkan Afri berani mengatakan
kalau pengurus lama yang selalu merongrong tersebut berjumlah sekitar 20-an
orang, dari 4.658 anggota KUD. “Yang 20 an orang sebagian besar pengurus KUD
yang lama,” kata Afri.
Malah kondisi KUD Prima Sehati
diklaim Afri semenjak kepengurusannya jauh meningkat, yang biasanya anggota KUD
menerima hasil tiga bulan satu kali, itupun hanya Rp 150 ribu, sekarang telah
tiap bulan, hasilnya pun jauh meningkat, rata-rata Rp 500 ribu perbulan per
anggota.
Makanya, Afri mengatakan tidak
ada gejolak ditengah masyarakat Pucuk Rantau, dan yang ada riak tersebut memang
hanya di Cengar, bahkan Afri mempersilahkan wartawan untuk menanyakan langsung
kepada kepala desa, atau masyarakat yang telah merasakan peningkatan hasil KUD
tersebut.
Dalam pembagian hasil setiap
bulannya menurut Afri, sup unit, perwakilan desa di panggil ke kantor rapat
untuk mengetahui hasil kebun mereka masing-masing, termasuk pembagian hasil
kebun masing-masing. “Ndak ada celah untuk mengambil itu, berapa yang
dihasilkan satu bulan, bukti, yang hadir ditengokkan,” tegasnya.
Makanya Afri menyarankan kepada
pengurus lama jika ada permasalahan atau aspirasi datang ke kantor KUD Prima
Sehati untuk berembuk, dan bukan datang ke berbagai tempat.
Bahkan Afri berani menantang
untuk pertangungjawaban KUD kan
ada RAT, RAT lah yang memiliki kekuasan tertinggi, andaikan saja terjadi
indikasi kecurangan, penyelewengan, RAT yang akan memberhentikan pengurus
apabila tidak diterima pertangungjawabannya.
Dan termasuk jika dalam RAT
diputuskan untuk menempuh jalur hukum, baru akan ditempuh jalur hukum, dan hal
ini katanya sangat bertolak belakang dengan realita yang ada.
Dimana untuk tahun 2011 saja
menurut Afri telah terjadi peningkatan hasil kebun lebih kurang 12 ribu ton.
Sementara itu, terkait kisruh
ditengah KUD Prima Sehati, Kapolres Kuansing AKBP Wendy Purbiantoro, SH pihaknya
tetap akan melakukan penyelidikan terkait permasalahan ini untuk mengantisipasi
potens gejolak.
Jika memang ada indikasi
penggelapan, ini diprediksi Wendry akan berpotensi menimbulkan konflik, asalkan
saja pengurus yang baru harus transparan dalam pengelolaan KUD tersebut.
“Jujur,” katanya. (noprio sandi)
Inset kapolres Kuansing AKBP
Wendry Purbiantoro, SH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar