Minggu, 10 Juni 2012

Pengurus Lama KUD Prima Sehati Grogoti Pengurus Baru

Data 26 Maret 2012


Pengurus lama KUD Prima Sehati diduga menggrogoti pengurus baru. Akibatnya berbagai upaya dilakukan termasuk melakukan demonstrasi ke berbagai tempat. Padahal jika ingin menyampaikan aspirasi telah ada kantor baru, termasuk jika memang ada indikasi kecurangan akan dipertangungjawabkan di Rapat Anggota Tahunan (RAT).

Salah satu upaya menggrogoti tersebut menurut Ketua KUD Prima Sehati yang baru Afri, SP, Senin (26/3) pengurus yang lama mempermasalahkan gaji manager kebun yang ditunjuk pengurus KUD mencapai Rp 15 juta.

Gaji tersebut menurut Afri wajar diberikan kepada manager kebun, karena telah diperbandingkan dengan gaji manager kebun PT Tri Bakti Sarimas (TBS), manager kebun itu seorang professional, untuk mengelola kebun dengan luasan kebun 9.300 an ha. “Wajar Rp 15 juta,” kata Afri.

Sedangkan untuk pengurus KUD menurut Afri gajinya untuk ketua KUD hanya Rp 6 juta, dan dalam RAT sudah dijelaskan mengenai berbagai gaji manager kebun, ketua KUD, sampai kepada gaji pengurus KUD.

Dan cara lain untuk menggrogoti lagi menurut Afri terkait adanya laporan joint account, untuk pemeliharaan kebun, dan dilaporkan pula oleh pengurus lama ke Polda Riau, dana tersebut memang telah dibangunkan ke kantor KUD, karena KUD tidak punya kantor, dan ini berdasarkan rapat unit pengurus, Badan Pemeriksa (BP), memiliki berita acara, punya konsultan dan kaidah kerja.

Bahkan Afri berani mengatakan kalau pengurus lama yang selalu merongrong tersebut berjumlah sekitar 20-an orang, dari 4.658 anggota KUD. “Yang 20 an orang sebagian besar pengurus KUD yang lama,” kata Afri.

Malah kondisi KUD Prima Sehati diklaim Afri semenjak kepengurusannya jauh meningkat, yang biasanya anggota KUD menerima hasil tiga bulan satu kali, itupun hanya Rp 150 ribu, sekarang telah tiap bulan, hasilnya pun jauh meningkat, rata-rata Rp 500 ribu perbulan per anggota.

Makanya, Afri mengatakan tidak ada gejolak ditengah masyarakat Pucuk Rantau, dan yang ada riak tersebut memang hanya di Cengar, bahkan Afri mempersilahkan wartawan untuk menanyakan langsung kepada kepala desa, atau masyarakat yang telah merasakan peningkatan hasil KUD tersebut.

Dalam pembagian hasil setiap bulannya menurut Afri, sup unit, perwakilan desa di panggil ke kantor rapat untuk mengetahui hasil kebun mereka masing-masing, termasuk pembagian hasil kebun masing-masing. “Ndak ada celah untuk mengambil itu, berapa yang dihasilkan satu bulan, bukti, yang hadir ditengokkan,” tegasnya.

Makanya Afri menyarankan kepada pengurus lama jika ada permasalahan atau aspirasi datang ke kantor KUD Prima Sehati untuk berembuk, dan bukan datang ke berbagai tempat.

Bahkan Afri berani menantang untuk pertangungjawaban KUD kan ada RAT, RAT lah yang memiliki kekuasan tertinggi, andaikan saja terjadi indikasi kecurangan, penyelewengan, RAT yang akan memberhentikan pengurus apabila tidak diterima pertangungjawabannya.

Dan termasuk jika dalam RAT diputuskan untuk menempuh jalur hukum, baru akan ditempuh jalur hukum, dan hal ini katanya sangat bertolak belakang dengan realita yang ada.

Dimana untuk tahun 2011 saja menurut Afri telah terjadi peningkatan hasil kebun lebih kurang 12 ribu ton.

Sementara itu, terkait kisruh ditengah KUD Prima Sehati, Kapolres Kuansing AKBP Wendy Purbiantoro, SH pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan terkait permasalahan ini untuk mengantisipasi potens gejolak.

Jika memang ada indikasi penggelapan, ini diprediksi Wendry akan berpotensi menimbulkan konflik, asalkan saja pengurus yang baru harus transparan dalam pengelolaan KUD tersebut. “Jujur,” katanya. (noprio sandi)

Inset kapolres Kuansing AKBP Wendry Purbiantoro, SH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar