Peran ninik mamak dua kawasan,
Desa Pulau Jambu Kecamatan Cerenti Kabupaten Kuantan Singingi dan ninik mamak
Selunak Peranap Inhu, dinilai paling tepat dalam penyelesaian konflik diperbatasan
dua kabupaten tersebut.
Pendapat tersebut dikatakan
anggota DPRD asal Cerenti Arlimus, Senin (26/3) di kantor DPRD Kuansing. “Saya
menilai peran ninik mamak paling tepat dalam penyelesaian ini,” kata Arlimus.
Setelah diadakan pertemuan ninik
mamak, maka akan dapat diselesaikan areal hutan ulayat yang dipermasalahkan
tersebut, hutan ulayat bisa saja berada diberbagai kawasan, yang batas
kabupaten, tetap telah mengacu kepada kaidah yang berlaku.
Arlimus kurang sependapat dengan
tindakan Direktur PT. Dede Kuantan Pratama, Jon Dede yang telah membuat laporan
kepada aparat keamanan agar permasalahan itu diusut tuntas.
Sebelumnya, Jon Dede, Direktur PT
Dede Kuantan Pratama memang telah membuat laporan polisi terhadap kerugian yang
dideritanya, dimana saat kerusuhan beberapa waktu lalu, sejumlah asset
perusahaannya dirusak, dan pekerjanya dianiaya.
Dalam pada itu, Kapolres Kuansing
AKBP Wendry Purbiyantoro, SH ditemui di Mapolres Kuansing Senin (26/3)
menanggapi permasalahan di Pulau Jambu Cerenti telah ditangani bagian Serse,
tinggal melakukan pemanggilan, karena berdasarkan KUHP, meski pelaku warga
Inhu, tempat kejadiannya di Kuansing, tetapi pihaknya berhak memanggil pelaku
pengrusakan tersebut.
Untuk menetapkan siapa pelakunya,
polisi menurut Wendry agak kesulitan, karena tidak ada yang mengetahui siapa
orangnya, karena saat kejadian terjadi massa
yang banyak dari kabupaten Indragiri Hulu.
Kejadian di Pulau Jambu menurut
Wendry terus dalam pemantauan mereka, terakhir ada penyanderaan sepeda motor,
setelah difasilitasi telah diselesaikan oleh polsek, dan sepeda motor tersebut
telah diambil pemiliknya.(noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar