Pemerintah Kabupaten Kuantan
Singingi kalah di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) setelah digugat sejumlah
PNS dilingkungan pemerintah itu karena dilakukan tidak manusiawi, di non
jobkan, dimutasikan sewenang-wenang. Kekalahan itu ternyata tidak membuat
pemerintahan itu mundur, tapi tetap akan melakukan upaya banding di PTTUN Medan .
“Pemda kalah, banding, awak lun
negok putusannyo lai, saya dengar keputusan pemerintah dikalahkan, dimenangkan
yang menggugat, tergugat kalah, tapi bunyi kalah dak obe dek awak baru de kan, “
kata Sekretaris Deerah Kuansing Drs. Muharman, M.Pd ditemui diruang kerjanya
Kamis (8/3) siang.
Rencana banding tersebut menurut
Muharman telah dikatakan kepada pengacaranya, dan pengacara mereka siap
melaksanakan perintah banding itu. “Cuma tadi la ambo SMS, banding, pengacara
tadi siap banding pak, “ tegas Muharman.
Pemkab Kuansing menurut Muharman
menganggap kalah tidak ada masalah, karena dalam persidangan memang harus ada
yang menang dan harus ada yang kalah. “Kalah ndak masalah do kan ,
sidang kan
ado kalah monang, kalau monang kedua tu ndak mungkin do nak, harus ado kalah,”
katanya merendah.
Secara terpisah, penasehat hukum
pegawai non job Hardian Asmi juga membenarkan kalau klien menang setelah
menggugat Pemkab Kuansing setelah melalui putusan hakim. “Hari ini hakim telah
memutuskan perkara itu, ..yang dintinya ada dua hal, pertama pembatalan SK
pemutasian dan penonjoban penggugat, kedua memerintahkan saudara tergugat
bupati untuk menerbitkan SK baru mengembalikan kepada jabatan semula,” terang
Hardian dari selulernya.
Seandainya Pemkab Kuansing banding,
itu dianggapnya menjadi Pemkab Kuansing. “Itu hak tergugat, secara hukum hak
tergugat. Kalau boleh saya menghimbau, sudahlah, sudah terlalu lama kita
bersengketa, terimalah dengan hati yang lapang, dengan jiwa yang besar,” saran
Hardian.
Alasan mengapa untuk menyudahinya
menurut Hardian karena pegawai non job merupakan generasi muda Kuansing yang
memiliki potensi besar yang telah memilih pegawai sebagai jalan hidupnya.
“Para penggugat ini kan orang-orang muda
yang memiliki potensi yang sangat besar. Mereka memilih pegawai negeri sebagai
jalan hidupnya, jangalah itu dikorbankan, jangan mereka dijadikan alat untuk
politik praktis,” katanya. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar