Konpensasi kenaikan harga Bahan
Bakar Minyak (BBM) dalma bentuk Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) di
Kuansing belum jelas pendistribusiannya. Pasalnya Badan Pusat Statistik (BPS)
dan PT. Pos Indonesia yang biasa terlibat belum ada mendapatkan informasi
pendistribusian itu..
Kepala BPS Kuansing Jasril, SE
yang ditemui Rabu (28/3) mengaku belum mengetahui sistim distribusi BLSM
tersebut, bahkan pihaknya tidak mengetahui sama sekali data mana yang dipakai
oleh pemerintah pusat untuk pendistribusian itu, karena belum ada pemberitahuan
lebih lanjut, dan memang pihaknya baru-baru ini telah memiliki data terbaru.
“Entah data yang lama, atau data yang baru, itu kami belum tahu,” katanya.
Pada tahap awal konpensasi BBM
beberapa waktu lalu dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), pihaknya menurut
Jasril memang dilibatkan, bahkan urusan dari desa langsung ke kantor BPS, namun
untuk tahap selanjutnya telah diserahkan ke PT Pos Indonesia.
Ditempat terpisah, kepala PT. Pos
Indonesia Teluk Kuantan Suhatman juga mengaku belum mengetahui system
distribusi BLSM tersebut, karena belum ada pemberitahuan lebih lanjut kepada
pihaknya untuk masyarakat Kuansing.
Cuma saja, Suhatman mengatakan
kalau saat ini rencana kenaikan BBM tersebut belum final sama sekali, masih
terjadi tarik ulur di DPR RI , dan dengan demikian jangankan untuk
penyaluran, data siapa yang akan menerima saja, pihaknya belum mengetahui sama
sekali.
Beranjak dari pengalaman
sebelumnya, Suhatman mengatakan, kalau sebelum adanya penyaluran BLSM, PT. Pos
Indonesia berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemkab Kuansing.
Kalaul untuk rencana BLSM kali
ini diketahuinya Rp 150 ribu perorang/bulan selama sembilan bulan, itupun kalau
prosesnya memakan waktu 2 bulan, dan pembayaran tiga bulan pertama di rapel,
sehingga untuk penerimaan itu masyarakat mendapatkan Rp 450 ribu untuk tiga
bulan pertama, setelah itu baru dilakukan, untuk tiga bulan berikutnya. (noprio
sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar