TELUK KUANTAN - Rencana pelebaran ruas jalan protokol yang
ada di Kota
Teluk Kuantan untuk mengantisipasi kemacetan dan memperlancar arus
lalu lintas membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh
masyarakat.
" Tentu saja yang utama masyarakat yang tinggal di jalan-jalan yang
bakal diperlebar tersebut,"ujar Kabid Bina Marga Dinas Bina Marga dan
Sumber Daya Air Kuansing, Nasri Edi, belum lama ini.
Sebenarnya tidak hanya warga, ujarnya, namun juga masyarakat pengguna
jalan lainnya, pasalnya jelas akibat kegiatan pelebaran jalan yang
akan dilakukan akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengendara, baik
debu dan kegiatan berjalan yang bakal terganggu.
Terkait pelebaran jalan yang kemungkinan ada yang menggunakan lahan
masyarakat, terangnya, akan dilakukan pendekatan kepada warga, karena
itu diharapkan butuh dukungan masyarakat. Seandainya ada warga yang
belum berkenan mendukung dan ada yang sudah berkenan mendukung,
kegiatan pelebaran jalan tetap dilakukan dilokasi-lokasi yang sudah
mendapat apresiasi warga.
" Kalau demikian kondisinya, tentu pelebaran dilakukan di
lokasi-lokasi yang sudah beres masalah pelebarannya.
" mudah-mudahan dengan memberi pengertian kepada warga, mereka dapat
memahaminya,"ujar Nasri Edi.
Nasri Edi menambahkan, kegiatan pelebaran jalan dalam kota untuk tahun
ini berada di ruas jalan Ahmad Yani sepanjang lebih kurang 852 meter
dari tugu pendidikan hingga ke gedung Betobo. Ruas jalan ini sebutnya
memang sudah sepatutnya dilakukan pelebaran, pasalnya merupakan jalan
utama kota yang terdapat bangunan hotel, restoran, sekolah dan
bangunan usaha seperti Toserba. Ruas jalan ini cukup sempit untuk
kapasitas lalulintas yakni 6 meter. Dengan pelebaran yang bakal
dilakukan diharapkan lebarnya menjadi 9 meter.
Hanya saja akunya melihat kepadatan bangunan di jalan ini,
permasalahan pembebasan lahan akan menjadi salah masalah dan
pelaksanaan di lapangan. Namun minimal pelebaran sampai ke pagar
halaman, tapi kalau warga berkenan dapat diperlebar lagi. ( idi
susianto )
Teluk Kuantan untuk mengantisipasi kemacetan dan memperlancar arus
lalu lintas membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh
masyarakat.
" Tentu saja yang utama masyarakat yang tinggal di jalan-jalan yang
bakal diperlebar tersebut,"ujar Kabid Bina Marga Dinas Bina Marga dan
Sumber Daya Air Kuansing, Nasri Edi, belum lama ini.
Sebenarnya tidak hanya warga, ujarnya, namun juga masyarakat pengguna
jalan lainnya, pasalnya jelas akibat kegiatan pelebaran jalan yang
akan dilakukan akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengendara, baik
debu dan kegiatan berjalan yang bakal terganggu.
Terkait pelebaran jalan yang kemungkinan ada yang menggunakan lahan
masyarakat, terangnya, akan dilakukan pendekatan kepada warga, karena
itu diharapkan butuh dukungan masyarakat. Seandainya ada warga yang
belum berkenan mendukung dan ada yang sudah berkenan mendukung,
kegiatan pelebaran jalan tetap dilakukan dilokasi-lokasi yang sudah
mendapat apresiasi warga.
" Kalau demikian kondisinya, tentu pelebaran dilakukan di
lokasi-lokasi yang sudah beres masalah pelebarannya.
" mudah-mudahan dengan memberi pengertian kepada warga, mereka dapat
memahaminya,"ujar Nasri Edi.
Nasri Edi menambahkan, kegiatan pelebaran jalan dalam kota untuk tahun
ini berada di ruas jalan Ahmad Yani sepanjang lebih kurang 852 meter
dari tugu pendidikan hingga ke gedung Betobo. Ruas jalan ini sebutnya
memang sudah sepatutnya dilakukan pelebaran, pasalnya merupakan jalan
utama kota yang terdapat bangunan hotel, restoran, sekolah dan
bangunan usaha seperti Toserba. Ruas jalan ini cukup sempit untuk
kapasitas lalulintas yakni 6 meter. Dengan pelebaran yang bakal
dilakukan diharapkan lebarnya menjadi 9 meter.
Hanya saja akunya melihat kepadatan bangunan di jalan ini,
permasalahan pembebasan lahan akan menjadi salah masalah dan
pelaksanaan di lapangan. Namun minimal pelebaran sampai ke pagar
halaman, tapi kalau warga berkenan dapat diperlebar lagi. ( idi
susianto )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar