Bupati Kuantan Singingi H.
Sukarmis meminta kepada Dinas Pendidikan Kuansing agar mewajibkan guru yang
mengajar dilingkungan sekolah Kuansing berpendidikan Sarjana (S-1). Kewajiban
itu untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kuansing dimasa yang akan
datang.
Permintaan tersebut dilontarkan
Sukarmis ketika memberikan sambutan di Desa Perhentian Luas dalam acara
Pembukaan Musrenbang Tingkat Kecamatan Logas Tanah Darat beberapa waktu lalu.
Karena saat ini menurut Sukarmis,
guru di Kuansing masih ada yang belum berpendidikan S-1, mewajibkan S-1 itu
dikarenakan Kuansing telah memiliki beberapa buah perguruan tinggi.
Terkait hal tersebut, Kepala
Dinas Pendidikan Kuansing Drs. Alwis, M.Si ditemui di ruang kerjanya Jum’at
(24/2) menyatakan permintaan bupati untuk me-S1-kan guru itu telah berjalan.
“Tinggal percepatannya,” kata Alwis.
Untuk percepatan tersebut, guru
yang belum S-1 itu telah melanjutkan pendidikan sebagian di Universitas Terbuka
(UT), kemudian kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Riau melalui FKIP UNRI dan
UIR dengan perkualiahan Sabtu, Minggu.
Karena sesuai dengan arahan dari
pemerintah pusat, tahun 2014, semua guru di Indonesia harus S-1, termasuk hal
itu akan diusahakan di Kuansing sesuai kemampuan Kuansing. “Mudah-mudahan
tercapai, sesuai dengan kemampuan kita,” kata Alwis optimis.
Karena saat ini menurut Alwis, sekitar
65 persen guru di Kuansing tidak S-1 untuk guru-guru yang tersebar disejumlah
tempat terpencil di Kuansing, dimana daerah sekolah itu masih sulit dijangkau.
Sedangkan bagi guru yang
melanjutkan S-1 itu dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Riau, dan juga ada yang
biaya pribadi, karena kebutuhan S-1 ini menjadi persyaratan sertifikat adanya
jaminan konpetensi apakah menenuhi persyaratan linier terhadap mutu pendidikan.
Keberhasilan nantinya menurut
Alwis sangat tergantung kepada oknum guru, kalau serius akan bisa dicapai
sesuai Standar Nasional pendidikan atau bisa lebih dari itu. Seharusnya guru
yang telah S-1 secara moral jauh lebih baik dari sebelum S-1 dari segi
konpetensi keahlian, pedagugik, kemajemukan, majaerial.
Karena selama ini ini menurut
Alwis capaian mutu guru Kuansing 60,3 % berdasarkan indikator tingkat
pendidikan, kegiatan belajar mengajar, KTSP, RPP, konteks evaluasi dan tindakan
lapangan dan indicator lainnya. (noprio sandi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar